Anda di halaman 1dari 10

ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK PENELITIAN YANG

DIPERLUKAN
BENCANA ALAM
BERPENGARUH
TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN
Masalah kemiskinan dapat berkaitan
langsung sebagai akibat adanya pengaruh
bencana alam (gempa, tsunami, banjir,
tanah longsor, dll)
Alternatif solusi bagi pengentasan
kemiskinan akibat bencana alam
(tsunami, gempa, banjir, longsor, angin
puting beliung, gunung meletus)
a. Pemetaan komunitas dan kondisi
ekonominya
b. Pemetaan daerah rawan bencana
alam
c. Pemetaan kantong kemiskinan
d. Kajian psikologis masyarakat karena
bencana
e. Upaya mitigasi pada daerah rawan
bencana
f. Pemulihan kondisi ekonomi korban
bencana alam melalui usaha
peternakan terintegerasi
FOOS SAFETY &
SECURITY
A. Produksi
1. Perlu dilakukan pemetaan potensi
setiap daerah untuk produk
pangan tertentu sehingga dapat
tercipta one village one product
untuk menjamin stabilitas
permintaan dan harga sekaligus
meningkatkan nilai tambah produk
yanag dihasilkan
petani/nelayan/peternak
2. Beberapa hasil pertanian,
perikanan dan peternakan dapat
dijadikan sebagai bahan baku
dalam mendukung ketahanan
pangan, sehingga ketersediaan
(jumlah dan kualitas) perlu
dilakukan termasuk pemuliaan
bibit/benih, ketersediaan pakan,
teknik panen serta keamanan dan
kehalalan produk pangan
3. Hasil pertanian, perikanan dan
peternakan perlu dijamin
ketersediaan, keamanan dan
kehalalannya
1. Pemenuhan kebutuhan pangan
asal tanaman (umbi-umbian dan
biji-bijian, hortikultura) dan
hewan (ternak dan ikan)
2. Pengembangan paket teknologi
budidaya tanaman
3. Pengembangan paket teknologi
budidaya laut dan air tawar
4. Pengembangan produk pangan
fungsional berbasis hasil ternak
5. Peningkatan efisisensi produksi
pada pelaku industri makanan
6. Pengembangan paket teknologi
pemanfaatan sumberdaya hayati
laut yang berkelanjutan
7. Eksplorasi bahan panganlokan
dan bahan makanan tambahan
yang aman dan halal





a. Pemetaan kemampuan wilayah
dalam memproduksi bahan
pangan hasil pertanian,
peternakan, perikanan dan
kelautan berkelanjutan
b. Pemuliaan tanaman toleran
terhadap kondisi abiotik dan
biotk
c. Teknologi untuk penngkatan
mutu genetik ikan dan ternak,
budidaya air tawar (lele), payau
dan laut teknologi untuk
peningkatan kesehatan
hewan/ternak dan produk
pangan hewan untuk
mendukung ketahanan dan
keamanan pangan
d. Teknologiuntuk penyediaan
bahan pakan lokal untuk ikan
dan ternak
e. Teknologi untuk penyediaan
bahan pakan tropik untuk usaha
peternakan dan perikanan






































f. Penerapan teknologi untuk
pengelolaan, pemanfaatan dan
pelestarian plasma nutfah asli
Indonesia
g. Teknologi rekayasa genetika
untuk ketersediaan bahan baku
ikan yang unggul
h. Kajian umur panen rumput laut
i. Desain mesin pengolahan dan
prototype
j. Teknologi budidaya bivalve,
teripang
k. Penerapan teknologi
pemanfaatan sumberdaya
perikanan yang berkelanjutan
dan ramah lingkungan
l. Pengembangan teknologi
fungsional food
m. Kajian mikrobiologis sebagai
fermenter pangan hasil ternak
n. Analisis efisiensi industri
makanan dan minuman
Eksplorasi bahan lokal sebagai
alternatif pengganti bahan kimia
berbahaya
a. Eksplorasi bahan tambahan
makanan yang aman bagi
kesehatan dan sesuai spesifikasi
industri
b. Pengembangan indikator
kerusakan makanan/bahan
pangan yang sederhana
c. Pengembangan autentikasi
cemaran bahan haram pada
produk pangan
d. Pengembangan deteksi cepat
bahan kimia berbahaya dan
mikroba patogen dalam produk











1. Peningkatan kualitas produksi,
keamanan dan kehalalan pangan
asal tanaman dan hewan
pangan
e. Pengembangan pangan untuk
kebutuhan khusus (misal sport
nutrition, life style foods,
medicinal foods, dll)
f. Pengembangan teknologi nuklir,
plasma, dan spektroskopi
lingkungan untuk peningkatan
kualitas produksi, keamanan,
dan kehalalan pangan asal
tanaman dan hewan
a. Pengembangan metode deteksi,
pengawasan dan pengendalian
yang akurat terhadap bahan-
bahan berbahaya (kimia, biologi,
dan fisik) dalam produk asal
tanaman, ternak, dan ikan
b. Pengembangan teknologi
produksi pangan asal tanaman
dan hewan (ternak dan ikan)
ramah lingkungan (biodiversity-
friendly, organic farming)
c. Pengembangan metoda
auentifikasi cemaran bahan
haram pada produk pangan
d. Pengembangan bahan pangan
(ingredients) dan bahan
tambahan (food additives) yang
aman dan halal
e. Pengembangan teknologi
formulasi ransum untuk
menghasilkan pangan asal ternak
yang mempunyai nilai fungsional
f. Pengembangan teknologi
pengolhan hasil ternak untuk
meningkatkan fungsionalitas
pangan
g. Pengembangan teknologi
diversifikasi pengolahan hasil
ternak
DIVERSIFIKASI
PANGAN
1. Masalah keanekaragaman adalah
masih bertumpunya makanan
pokok masyarakat Indonesia pada
komoditas beras
2. Diversifikasi pangan berbasis hasil
perikanan, pertanian, dan
peternakan memiliki potensi yang
cukup baik untuk dikembangkan
1. Diversifikasi konsumsi pangan
berbasis sumber daya lokal
2. Pengembangan teknologi pangan
fungsonal dari laut
3. Pengembangan hasil ternak
sebagai komponen makanan
pokok
4. Pengembangan produk makanan
dan minuman olahan industri dan
sustainabilitas
a. Peningkatan eksplorasi,
pembudidayaan dan
pemanfaatan bahan pangan non
konvensional
b. Teknologi produksi probiotik,
prebiotik, dan immunostimulan
c. Peningkatan diversifikasi pangan
berbasis ikan dengan
pemanfaatan sifat physical
properties rumput laut, sponge
dan bahan lain seperti collagen
dan gelatin
d. Diversifikasi olahan berbasis
rumput laut dan pengembangan
produk baru
e. Penyediaan protein hewani
dalam menu harian
f. Analisis pasar industri makanan
dan minuman
g. Perencanaan program, kegiatan
dananggaran bencana dalam
APBD
PASCA PANEN DAN
KONSUMSI
1. Berdasarkan tingkat konsumsi
protein dan hewani rata-rata
masyarakat Indonesia masih
berada di bawah angka kecukupan.
Sebagai contoh, tingkat konsumsi
ikan per kapita pertahun
masyarakat Indonesia masih
rendah (28 kg/kapita/thn), jauh
dibawah capaian negara Asia lain.
Sementara target yang
dicanangkan oleh pemerintah
sebesar 34 kg/kap/thn pada tahun
2012. Potensi sumberdaya
perikanan (laut, air tawar dan air
1. Penurunan ketergantungan
terhadap bahan baku impor
dalam proses pengolahan pangan
(pertanian, perikanan dan
peternakan)
2. Peningkatan konsumsi ikan oleh
masyarakat melalui program
gemar makan ikan dan gemar
minum susu
3. Peningkatan penanganan pasca
panen produk hasil perikanan,
pertanian dan peternakan
a. Eksplorasi bahan lokal berbasis
umbi-umbian dan biji-bijian,
perikanan, pertanian dan
peternakan sebagai pengganti
bahan baku imppor
b. Pengembangan teknologi
pengolahan bahan untuk industri
pangan berbahan baku lokal
c. Rancang bangun pengolahan
bahan baku industri pangan yang
sederhana dan aplikatif bagi
petani dan perajin untuk
menghasilkan produk sesuai
spesifikasi industri
payau) dan juga sumberdaya
peternakan masih memungkinkan
sebagai sumber protein hewani
yang perlu dioptimalkan
d. Pengembangan produk pangan
non terigu yang sesuai dengan
preferensi konsumen domestik
e. Eksplorasi rumput laut dan ikan
lele sebagai bahan baku lokal
f. Pengembangan teknologi
pengolahan bahan untuk industri
pangan berbahan baku rumput
laut dan ikan lele
g. Rancang bangun pengolahan
bahan baku industri pangan yang
sederhana dan aplikatif bagi
petani dan perajin untuk
menghasilkan produk ssuai
spesifikasi industri dan
standarisasi produk
h. Peningkatan citra pangan
berbasis hasil perikanan (produk
olahan tradisional dan
pengembangan)
i. Diversifikasi produk pengolahan
perikanan (ikan lele dan rumput
laut)
KESEHATAN IBU DAN
ANAK
Masalah kesehatan ibu dan anak menjadi
perhatian utama pemerintah Indonesia
dan dunia internasional (kesepakatan
global) mengingat bahwa generasi penerus
ditentukan oleh kualitas kesehatan ibu dan
anak
1. Pemetaan permasalahn KIA (gizi
buruk, anemia, BBLR, gangguan
tumbuh kembang, stunting dll)
2. Identifikasi faktor resiko dn
pengembangan upaya
pencegahan dan pengendalian
3. Peningkatan status gizi dan
kesehatan ibu dan anak
4. Peningkatan kesehatan
reproduksi untuk mencegah
masalah KIA (BBLR/bayi berat
lahir rendah)
a. Pemetaan permasalahan KIA
b. Epidemiologi faktor resiko
(perilaku sosial budaya, pola
makan, lingkungan, penyakit, KIA
(stunting, hipotiroid dll)
c. Perbaikan kualitas kearifan lokal
dalam peningkatan gizi dan
kesehatan ibu dan anak
d. Peningkatan kualitas kesehatan
reproduksi
e. Pengembangan model
pencegahan dan pengendalian
masalah KIA
f. Studi intervensi pencegahan dan
pengendalian masalah KIA
KESEHATAN
PSIKOLOGIS INDIVIDU
1. Terjadinya hambatan
perkembangan pada anak
2. Stres di kalangan anak dan remaja
3. Kurangnya spiritualitas individu
1. Stimulasi perkembangan anak
dan remaja
2. Peningkatan kesejahteraan
individu
3. Dukungan sosial dari keluarga
4. Penanaman/peningkatan
religiositas
A. Literasi emergen
B. Asertivitas anak dan remaja
C. Penanaman kontrol diri
D. Kelekatan
E. SWB, PWB, SoWB, EWB
F. Penerapan metode stimulasi
kognitif dan afektif untuk anak
dan remaja
NUTRIGENOMIC dan
TEKNIK BIOLOGI
MOLEKULER
(Termasuk, sel punca)
dalam bidang Gizi dan
Kesehatan
Pengembangan obatobatan bahan alam
sebagai bagian dari bioteknologi baru
membuka peluang dalam mendapatkan
obat obat baru untuk menangani penyakit
degeneratif dan non-degeneratif.
Berkembangnya penyakit seperti kanker
dan resistensi terhadap obat-obat
komersial dalam penanganan penyakit
tropis yang terabaikan seperti TB, malaria
dll
1. Penerapan teknik biologi
molekuler dan genomik untuk
deteksi dini dan prognosis
penyakit menular/tidak menular
2. Penguasaan teknik isolasi,
penyediaan dan aplikasi sel punca
untuk pengobatan penyakit
degenerative dan untreatable
diseases.
a. Pengembangan kndidat vaksin
dan kit diagnostik potensial
untuk pengendalian penyakit
menular (malaria, TB, Dengue,
HIV, SARS. Flu, Burung H5N1)
b. Rancang bangun metode deteksi
kadar lemak, gula dan oksigen
dalam darah secara non-invasive
c. Rancang bangun produksi tulang
buatan
d. Rancang bangun biosensor untuk
identifikasi penyakit sindrome
NEUROSCIENCES Neurosciences merupakan cabang ilmu
neurologi yang melibatkan multidisiplin
ilmu, meliputi ilmu dasar, kliik dan
penunjang medis
1. Menjadi pusat pelayanan
bedah epilepsi dan
neurosciences di tingkat
nasional dan regional
2. Meningkatkan derajat
kesehatan individu dan
masyarakat mulai dari
konsepsi, perinatal, anak,
dewasa sampai lansia
khususnya perkembangan
dan
a. Bedah epilepsi
b. Neurophysiology
c. Vagus nerve stimulator
d. Obat antiepileptic

Anda mungkin juga menyukai