Anda di halaman 1dari 33

1

ABSTRAK

Nama : I Komang Try Bayu Mahendra
Jurusan : Matematika
Judul : Menganalisa Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam
Membeli Kripik Maicih
Penelitian ini membahas tentang Menganalisa Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen Dalam Membeli Kripik Maicih. Penulis merasa penelitian ini menarik karena
kripik maicih ini muali digemari oleh masyarakat luas karena cita rasa yang ditawarkan oleh
kripik maicih. Berbagai macam jenis kripik yang beredar di masyarakat turut serta membuat
persaingan pasar di dalam masyakat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dipaparkan
apa-apa saja yang menjadi faktor-faktor dalam mempegaruhi konsumen dalam memilih
kripik maicih sebagai camilan dirumah.
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian kripik maicih dilihat dari
harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.
2. Untuk mengetahui factor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen
dalam pembelian kripik maicih
Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2012 dengan mengambil data
sekunder dari kuesioner yang disebar kepada 30 orang mahasiswa program strata-1 di
kampus Universitas Udayana Bukit dan Warga Desa Sidakarya sebagai responden.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur terdahulu dan dari media internet.
Adapun dilakukan Uji validitas terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dan uji
reliabilitas. Dari uji validitas dan reliabilitas, diketahui bahwa seluruh pertanyaan dapat
diandalkan sebagai instrumen penelitian.



2

KATA PENGANTAR

Segala syukur, pujian, kemuliaan dan hormat penulis panjatkan hanya kepada Tuhan
Ida Sang Hyang Widhi , sebab hanya oleh segala berkat dan kasih-Nya sajalah penulis
mampu menyelesaikan Tugas akhir semester ini dengan baik. Tugas yang berjudul
Menganalisa Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli Kripik
Maicih ini disusun guna memenuhi syarat tugas pada mata kuliah Teknik Riset Pemasaran.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perilaku konsomen dalam membeli
kripik maicih dari segi harga, selera, kualitas, serta harga jual kembali.
Saya menyadari bahwa proses penyelesaian tugas ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Terutama untuk para responden yang bersedia untuk mengisi
kuisioner penelitian ini. Dan berbagai pihak yang telah ikut membantu ikut berpartisipasi.
Dalam penelitian ini pun terdapat kekurangan dalam penyusunannya, semoga semua pihak
dapat memeberikan saran maupun kritik yang bersifat membangun.
Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.












Denpasar , 25 Desember 2012



Penulis


3

DAFTAR ISI

ABSTRAK Halaman
KATA PENGANTAR. 3
DAFTAR ISI. 4
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.. 5
1.2. Perumusan Masalah 6
1.3. Tujuan Penelitian 6
1.4. Manfaat Penelitian.. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendekatan Teoritis
2.1.1. Pengertian Pemasaran ................ 7
2.1.2. Perilaku Konsumen ...... 8
2.1.3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen .. 8
2.1.4. Faktor Pribadi....... 10
2.1.5. Hipotesis Penelitian..... 12

III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian................ 13
3.2. Populasi Sampel...... 13
3.3. Jenis dan Sumber Data.......... 13
3.4.Teknik Pengumpulan Data .... 14
3.5. Varian Penelitian........... 14
3.6. Uji Validasi ........... 15
3.7. Uji Asumsi Klasik .. 15

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis dan Pembahasan .............................................................. 17
KESIMPULAN DAN SARAN
4

1. Kesimpulan. 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


























5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kulinernya terutama camilan. Camilan
merupakan makanan ringan yang dinikmati sebagai selingan. Camilan bisa bermacam-macam
jenisnya, mulai dari camilan buah, makanan kering, sampai keripik. Tidak hanya anak-
anak muda saja yang menyenangi camilan tapi juga anak-anak hingga orang tua.Karena
penggemar camilan begitu banyak, maka hal ini bisa menjadi peluang bisnis yang baik. Usaha
camilan ini menguntungkan karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, produknya
dapat bertahan lama (daya simpan lama), membutuhkan ruangan yang kecil, variasinya
banyak serta pengelolaannya yang mudah. Walaupun modal yang dibutuhkan kecil,
namun usaha camilan berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar. Selama satu tahun
terakhir warga Indonesia terutama warga Bandung sudah tidak asing lagi dengan Kerpik
Maicih. Keripik singkong yang memiliki rasa yang super pedas ini berhasil menjadi
camilan yang populer dan sukses menjadi trend camilan di kalangan muda mudi.
Keberhasilan bisnis camilan ini tidak lepas dari peran teknologi. Meskipun bentuk usaha
Maicih tersebut belum menjadi sebuah PT (Perseroan Terbatas), namun mereka sudah
menjalankan prinsip-prinsip E-business. Dan dengan menggunakan E-business itulah mereka
dapat mengembangkan diri dan membangun citra sebagai camilan eksklusif.

Dalam memahami prilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai
sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping
dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap
prilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan, sub budaya,kelas
social,kelompok social, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan factor internal adalah
factor yang ada pada diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar,
kepribadian, dan konsep diri, serta sikap (Stanton,1996:155). Oleh sebab itu konsumen harus
dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni
dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui
evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri.
Maicih pertama kali dikembangkan oleh seorang pemuda bernama AXL pada tahun
2010. Adapun nama maicih sendiri terinspirasi dari dompet kecilberisi receh yang kerap kali
6

disebut dompet icih oleh sang bunda. Maicih ada beberapa versi rasa dengan pedas level 3, 5,
dan 10. Ada juga berupa basreng, gurilam, dan jeblak. Proses penjualan yang menarik
membuat masyarakat makin banyak mencintai kripik pedas maicih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi
beberapa hal sebagai berikut :
Banyaknya merk-merk kripik pedas yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.
Kripik pedas makin digemari sebagai camilan di rumah.
Pentingnya memahami prilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan.

Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan
promosi secara simultan mempengaruhi prilaku konsumen dalam membeli kripik Maicih?
2. Dari factor-faktor tersebut, factor manakah yang paling dominan memberikan
pengaruh terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian kripik Maicih?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui prilaku konsumen dalam pembelian kripik Maicih dilihat dari
harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi.

2. Untuk mengetahui factor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen
dalam pembelian kripik pedas Maicih.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan
dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan usaha
bisnis mereka.
2. Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pemasaran
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan
adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam benyak
perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk
tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran
merupakan factor vital sebagai strategi pesrusahaan dalam menjalankan usahanya, yang
terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar,
atau bias juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan
penawaran.

Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) Pemasaran adalah proses social yang didalamnyaa individu dan
kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produks yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada meupun pembeli potensial.

Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) Pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan
hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli
barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang
bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku
konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari
prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta
8

menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.

2. Perilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1992 : 9 ) Prilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-
kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam memdapatkan termasuk
mempergunakan barang-barang dan jasa, keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.
Menurut Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 2000 : 6 ) Prilaku konsumen merupakan interaksi
dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana
manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
Dari dua jenis definissi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses
pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam
menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis.
Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen
dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

3.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Menurut Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku pembelian
konsumen yaitu :
a.Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen.
Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya yang merupakan karakter paling
penting dari suatu social yang membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi penentu
dan keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub
budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya adalah suatu
kelompok homogeny atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa bagian dari
keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya
terbagi dalam strata atau kelas social. Kelas social merupakan sekelompok orang yang sama-
sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.

9


b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya
tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh
terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan,
keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memilki pengaruh
langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu
kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi
pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap
keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran meliputi kegiatan
yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan
peran dan status pamakainya.

c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan
jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya
hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui
aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang
tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang
berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk.
Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi
sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis
prilaku sonsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan
dengan kepribadian seseorang.

d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor psikologis utama, yaitu :
motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang
mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan
terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen.
Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk
10

dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.

4.Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang prilaku konsumen
ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai,
dan membuang barang , jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuasakan
kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau Quesioner
atas riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika
membuat keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai
berikut :
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya.
Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi
sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika
seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah konsumen, pemasar dapat menidentifikasi rangsangan yang paling sering
membengkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan
strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

b. Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan merk harus
diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai alternative pilihan
untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa alalu dan sumber-sumber
lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-
sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap
sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara umum konsumen
mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang
didominasi oleh pemasar.
11


c. Evaluasi Alternatif
Jika samua alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya
satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai
konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga
mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar
akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama,
konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu
dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk
memuasakan kebutuhan.

d. Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan,
konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika
keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan
yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.

e. Perilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat
mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh
konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.Biasanya konsumen akan
mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang
terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan
kekurangan.



12


Hipotesis Penelitian

a. Hipotesis I
Ho : Diduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan
promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian
kripik Maicih.
Ha : Duduga factor-faktor seperti harga, selera, kualitas,harga jual kembali, prestise dan
promosi, secara simultan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam pembelian Kripik
Maicih.

b. Hipotesis II
Ho : Diduga factor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen
dalam pembelian kripik maicih.
Ha : Diduga factor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam
pembelian kripik Maicih.









13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian kita lakukan d daaerah kampus matematika FMIPA Universitas
Udayana dan seputaran Desa Sidakarya, Denpasar, Bali.

B. Populasi dan Sampel

1.Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa matematika FMIPA UNUD dan
warga Desa Sidakarya yang membeli kripik Maicih .

2.Sampel Penelitian

Karena jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari 100 dan keterbatasan dan,
waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak
30 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana manurut Arikunto
( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%-10% atau
20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Guildford ( 1987 : 125 ) jumlah
sampel yang diambil adalah lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30
responden dimana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a.Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, sepertu
literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis.
14

b.Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan ( scoring ).

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa :

a.Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui
wawancara dan kuesioner di lapangan.

b.Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi
saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang
berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

D.Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
a.Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan untuk
mengumpulkan data primer.

b.Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk
menjawab.

E.Variabel penelitian

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.Variabel terikat (Y) : Prilaku konsumen dalam pembelian kripik Maicih.
2.Variabel bebas (X) : Harga,selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan
promosi.
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian
maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui
15

pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor
interval sebagai berikut :
0 2 Skor 1
2,1 4 Skor 2
4,1 6 Skor 3
6,1 8 Skor 4
8,1 10 Skor 5

F. Uji Validasi dan Rehabilitasi Instrumen Penelitian

Uji validasi dan rehabilitasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar
data yang diperoleh dengan cara penyetaraan quisioner valid dan reliable.
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diingikan dan mempu
mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrument
menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran
variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 ).

Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item, yaitu
menguji terhadap kualitas item-itemnya. Yaitu dengan menghitung korelasi antara
setiap item dengan skor total sebagai kriteria validilitasnya.

Uji reabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya
atau diandalkan. Pengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien
Alpha Cronbach (a). Dimana, biasanya reliabilitas minimal 0,5.

G. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dugunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi
antara variabel independent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem
multikolonieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multi kolonieritas antar
variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation (VIF) dari masing-masing
variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh
16

dapat dinyatakan tidak terjadi multikolonieritas ( Gujarati, 1995).

b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan
kepengamatan yang kain tetap, maka disebut omoskedastisitas. Dan jika
varian berbeda disebut heteroskedasitas ( Santoso, Singgih, 2002 :208 ). Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala heterosskedatisitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Sperman Rank Correlation. Apabila hasil pengujian
menunjukkan lebih dari = 5% maka tidak ada heteroskedasitas.

c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakan dalam persamaan regrasi
mengandung korelasi serial atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut
Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokorelasi
digunakan uji Durbin Watson mendekati angka 2 berarti tidak ada
autokorelasi.

d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mgnetahui apakah sebuah model regresi,
variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-
Smirnov, menurut Singgih Santoso ( 2001 : 142 ) pedoman pengambilam
keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih besar
daripada 0,05 maka distribusi adalah normalitas (simetris).





17

BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK RESPONDEN
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengonsumsi kripik Maicih di daerah
Desa Sidakarya, Denpasar dan Kampus Matematika UNUD Bukit Jimbaran sebanyak 30
orang. Adapun karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian yaitu umur, jenis
kelamin, dan pekerjaan. Pada tabel berikut ditunjukkan pengelompokkan responden
berdasarkan karakteristiknya.
Tabel karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 15 50%
Perempuan 15 50%
Total: 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 15 orang responden atau 50% responden berjenis
kelamin laki-laki dan 15 orang atau 50% dari responden berjenis kelamin perempuan.
Tabel karakteristik rsponden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
Pelajar/Mahasiswa 8 27%
Wiraswasta 10 33%
Pegawai Negeri Sipil 3 10%
Pegawai Swasta 3 10%
Lainnya 6 20%
Total: 30 100%

Dari tabel di atas berdasarkan pekerjaan, responden yang paling dominan adalah Wiraswasta
sebanyak 10 orang atau 33% dari total responden yang ada. Kemudian responden
Pelajar/Mahasiswa sebanyak 8 orang atau 27%. Responden yang bekerja sebagai pegawai
swasta dan pegawai negeri sipil sama-sama sebanyak 3 orang atau 10%, dan lainnya
sebanyak 6 orang atau 20% dari total responden yang ada.

18

PENENTUAN RANGE
Survei ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi pada tiap pertanyaan adalah 5
dan bobot terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 30 orang maka:




Skor tertinggi : 30 x 5 = 150
Skor terendah : 30 x 1 = 30
Sehingga range untuk hasil survei adalah:


Range skor:
30 - 54
= Sangat rendah
55 78
= Rendah
79 - 102
= Cukup
103 - 126
= Tinggi
127 150
= Sangat tinggi

DESKRIPSI VARIABEL FAKTOR-FAKTOR DAN PERHITUNGAN SKOR
VARIABEL INDEPENDEN (X)
Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang terdiri dari variasi harga dan bentuk kemasan,
racikan bumbu dan rasa pedas yang khas, dan letak penjual/agen Maicih terhadap kepuasan
konsumen, perhitungan skornya sebagai berikut:
1. Faktor variasi harga dan bentuk kemasan
Tanggapan responden terhadap haraga dan kemasan kripik Maicih
Tanggapan Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Ragu
ragu
Setuju Sangat
Setuju
Total
Pernyataan
1. Harga yang
ditawarkan oleh
agen kripik
Maicih bervariasi
1 4 8 10 7 108
2. Bentuk kemasan 4 8 0 9 9 101
19

kripik Maicih
Rata-rata 104.5

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variasi harga dan
bentuk kemasan kripik Maicih berada pada range keempat yaitu tinggi.
2. Pernyataan mengenai bumbu dan pedas yang khas
Tanggapan responden terhadap racikan bumbu dan rasa pedasnya yang khas
Tanggapan Sangat Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Ragu
ragu
Setuju Sangat
Setuju
Total
Pernyataan
1. Racikan bumbu
sudah menyatu
dalam kripik
Maicih
0 5 7 10 8 111
2. Rasa pedas yang
di tawarkan
kripik Maicih
membuat
ketagihan para
konsumen
2 5 6 12 5 103
3. Tambahan bahan
penyedap kimia
pada rasa pedas
kripik Maicih
17 8 5 0 0 48
Rata-rata 87.3

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap racikan bumbu
dan pedas kripik Maicih berada pada range ketiga yaitu cukup.

3. Pernyataan mengenai ragam dan kelengkapan jenis
20

Tanggapan Sangat tidak
setuju
Tidak
setuju
Ragu
- ragu
Setuju Sangat
setuju
Total
Pernyataan
1. Ragam menu yang
kripik Maicih tersedia
sangat sedikit
0 3 3 18 6 117
2. Rasa pedas yang di
tawarkan kripik Maicih di
bagi menjadi 3 tingkatan
0 5 3 19 3 110
3. Kripik Maicih selalu
menyediakan menu-menu
baru setiap minimal 1 tahun
sekali
2 5 2 14 7 109
Rata-rata 112

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap ragam dan
kelengkapan menu kripik Maicih berada pada range keempat yaitu tinggi.
4. Letak penjual / agen kripik Maicih
Tanggapan Sangat tidak
setuju
Tidak
setuju
Ragu
ragu
Setuju Sangat
setuju
Total
Pernyataan
1. Penjual / agen kripik
Maicih mudah
ditemukan
5 8 0 12 5 94
2. Penjual / agen kripik
Maicih cukup tanggap
terhadap permintaan
konsumen
0 5 5 18 2 107
Rata-rata 100.5

21

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap letak penjual /
agen kripik Maicih berada pada range ketiga yaitu cukup.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap harga menu yang
ditawarkan berada pada range keempat yaitu tinggi.
DESKRIPSI VARIABEL KEPUASAN KONSUMEN DAN PERHITUNGAN SKOR
VARIABEL DEPENDEN (Y)
Tanggapan Sangat
tidak
setuju
Tidak
setuju
Ragu
ragu
Setuju Sangat
setuju
Total
Pernyataan
1. Anda berminat untuk
menyarankan atau
mengajak orang lain
untuk mengonsumsi
kripik Maicih
sebagai camilan
dirumah?
0 0 6 20 4 118
Rata-rata 118
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel
Kepuasan Konsumen berada pada range keempat, yaitu tinggi.






22

PENGUJIAN VALIDITAS
Setelah mengumpulkan kuesioner dari responden, kemudian dilakukan uji validitas
kembali terhadap data yang diperoleh. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Disini, r hitung diperoleh dari hasil
output, nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai r tabel dari buku statistik.
Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item
dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur, yaitu menggunakan MINITAB 14,
SPSS, maupun Microsoft Excel. Jika nilai signifikansi (P Value) > 0,05 maka tidak terjadi
hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila nilai signifikansi (P Value) < 0,05 maka
terjadi hubungan yang signifikan.

Hasil Uji Validitas
No. Indikator r hitung r tabel Keterangan
1. Variasi Harga dan Bentuk
Kemasan
X
1
.1
X
1
.2



0,639
0,824


0,361
0,361


Valid
Valid
2. Racikan Bumbu dan Pedasnya
yang Khas
X
2
.1

X
2
.2

X
2
.3


0,465
0,792
0,831


0,361
0,361
0,361


Valid
Valid
Valid
3. Ragam dan Kelengkapan Jenis
X
3
.1

0,77

0,361

Valid
23

X
3
.2

X
3
.3
0,47
0,75
0,361
0,361
Valid
Valid
4. Letak Penjual/Agen Kripik
Maicih
X
4
.1
X
4
.2



0,95
0,87


0,361
0,361


Valid
Valid
5. Kepuasan konsumen
Y
1


0,60

0,361

Valid

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien
korelasi yang lebih besar dari r tabel. Untuk sampel sebanyak 30 orang, yaitu 0,361. Dari
hasil tersebut menunjukkan bahwa semua item pernyataan (indikator) adalah valid.
Uji Reabilitas

Ganjil Genap
Ganjil 1

Genap 0.6 1

Dari hasil pengujian di dapat hasil correlasi ( r) sebesar 0,6 . selanjutnya, lanjutkan
pengujian dengan memasukan nilai korelasi ke dalam rumus Spearman Brown :

R =


= 1,8
Dengan demikian penelitian ini memiliki reabilitas yang lebih dari 0,6 sesuai kriteria
yang dikemukakan sebelumnya. Jadi angket ini dapat dipercaya.

24

BAB V
KESIMPULAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, sesuai dengan tujuan penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Berdasarkan harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi
dari kripik Maicih sangat berpengaruh pada perilaku konsumen dalam memilih
kripik Maici ini sebagai camilan.
2. Faktor yang paling dominan adalah rasa yang terkandung di dalam kripik
Maici tersebut, karena dapat mempengaruhi perilaku mereka.

B. Rekomendasi
Kripik Maichi yang sudag terkenal akan pedasnya ini harus dipertahankan
kinerjanya baik berupa produk maupun pemasaran. Karena dua aspek itulah yang
sangat berpengaruh pada perilaku konsumen dalam memilih kripik Maicih sebagai
camilan dirumah.
















25

DAFTAR PUSTAKA


Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga. Jakarta.
Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid
Pertama.Salemba empat.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT.
Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid
Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
Fitriadi,Agus.2003. Analisis beberapa factor yang mempengaruhi keputusan dalam
pembelian pada UD Microcom di Banjarmasin,Sripksi.Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin.
Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.






















26














LAMPI RAN














27




I. Contoh Kuisioner :
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
PADA KRIPIK PEDAS MERK MAICIH DI BALI
(Studi Kasus: Desa Sidakarya, Denpasar dan Kampus Matematika UNUD Bukit Jimbaran )

Pengantar,
Dalam rangka penyelesaian tugas matakuliah Teknik Riset Pemasaran, dengan judul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen pada Kripik Pedas merk Maicih di
Bali, saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk menjadi responden dalam penelitian ini,
dengan memberikan jawaban pada pertanyaan yang telah disediakan, sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya. Identitas saudara/saudari sebagai sumber data akan dijamin kerahasiaannya.
Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.








Hormat saya,


28


I Komang Try Bayu Mahendra
(1008405061)




KUISIONER
SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
PADA KRIPIK PEDAS MERK MAICIH DI BALI

DATA DIRI RESPONDEN
Petunjuk: berilah tanda silang ( X ) pada pilihan di bawah ini sesuai pertanyaan dan
keadaan anda saat ini.

Umur : 17th- 26th 37th 46th

27th 36th lebih dari 46th
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa Wiraswata Pegawai Swasta
Pegawai Negeri Sipil Lainnya
1. Apakah anda mengenal camilan kripik pedas Maicih?
Ya,.. ke nomor selanjutnya
Tidak,. selesai
2. Pilih salah satu jenis variasi menu yang biasanya anda beli di agen Maicih .
Kripik Sendok
29

Gurilem Lainnya: .......
3. Apa alasan anda memilih kripik pedas Maicih sebagai camilan di rumah?
Rasa pedasnya Harga Lainnya: ........
Mudah dicari Kemasan yang menarik


TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN
Petunjuk pengisian: berdasarkan pengalaman Anda selama ini, berilah tanda silang (X) pada
kolom yang telah disediakan, sesuai dengan pilihan Anda.
Keterangan:
1: Sangat tidak setuju 3: Netral 5: Sangat Setuju
2: Tidak setuju 4: Setuju

No Daftar Pertanyaan Skala Penilaian
1 2 3 4 5
Harga dan Kemasan
1. Harga yang ditawarkan oleh agen kripik Maicih
bervariasi

2. Bentuk kemasan kripik Maicih
Racikan Bumbu dan Pedas yang Ditawarkan
3. Racikan bumbu sudah menyatu dalam kripik Maicih
4. Rasa pedas yang di tawarkan kripik Maicih membuat
ketagihan para konsumen

5. Tambahan bahan penyedap kimia pada rasa pedas
kripik Maicih

Ragam dan Kelengkapan Jenis
6. Ragan jenis kripik Maicih yang tersedia sangat sedikit
7. Rasa pedas yang di tawarkan kripik Maicih di bagil
menjadi 3 tingkatan

30

8. Kripik Maicih selalu menyediakan menu-menu baru
setiap minimal 1 tahun sekali

Letak Penjual / Agen Kripik Maicih
9. Penjual / agen Maicih mudah ditemukan
10. Penjual / agen kripik Maicih cukup tanggap terhadap
permintaan konsumen

Kepuasan
11. Anda berminat untuk menyarankan atau mengajak
orang lain untuk mengonsumsi kripik Maicih sebagai
camilan dirumah?















TERIMA KASIH
31

II. Gambar kripik Maicih







32
























33

MENGANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI KRIPIK MAICIH


TUGAS AKHIR
TEKNIK RISET PEMASARAN





Oleh :

I KOMANG TRY BAYU MAHENDRA
1008405061





JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2013

Anda mungkin juga menyukai