Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KIMIA DASAR II

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :
ERLI KARLINA ( 101101027 )
EKA AFNI ( 101101161 )
REINHARD FB ( 101101139 )
LOTAR MATHIUS ( 101101063 )
GENIO JUNIBEE JUNIOR ( 101101129 )
SAMIR SABRI ( 101101089 )
RIAN PRIATNA
PENCEMARAN LINGKUNGAN TANAH
2

MAKALAH KIMIA
PENCEMARAN LINGKUNGAN TANAH







Oleh :
KELOMPOK 3 :
NAMA ANGGOTA :
ERLI KARLINA ( 101101027 )
EKA AFNI ( 101101161 )
REINHARD FB ( 101101139 )
LOTAR MATHIUS ( 101101063 )
GENIO JUNIBEE JUNIOR ( 101101129 )
SAMIR SABRI ( 101101089 )
RIAN PRIATNA

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2012
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Makalah Kimian Dasar II ini
yang berjudul Pencemaran Tanah. Pada kesempatan yang baik ini,
izinkan penyusun ikut juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, diantaranya:
1. Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani selaku ketua Yayasan Bina Islami dan
Akademi Minyak dan Gas Balongan.
2. Bapak Drs. H. Nahdudin Islami, selaku Direktur Akademi Minyak dan
Gas Balongan.
3. Ibu Wiwi Pratiwi, S.Si selaku Dosen Kimia Dasar serta pembimbing
dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
4. Rekan-rekan yang telah memberikan motivasi kepada penyusun.
Penyusun sepenuhnya menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
manapun datangnya sangat penyusun harapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya.




Indramayu, April 2012


Penyusun
4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 3
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 5
1.2 Tujuan ............................................................................................... 6
1.2.1 Tujuan Umum ......................................................................... 6
1.2.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 6
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................ 6
1.4 Metode Penulisan. ............................................................................. 6
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN MASALAH ................................................................... 8
2.1 Definisi Pencemaran Tanah .............................................................. 8
2.2 Sumber Bahan Pencemaran tanah . .................................................. 12
2.3 Komponen Bahan Pencemaran Tanah .............................................. 13
2.4 Macam-macam Limbah ..................................................................... 14
2.5 Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah .................. 16
2.6 Dampak Dari Pencemaran Tanah ..................................................... 16
2.7 Penanganan Pencemaran Tanah ...................................................... 18
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 19
3.2 Saran ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA






5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya
akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia
memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang
umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-
gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali
yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh
tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku
tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari
pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan
pembangunan. Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah
pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal
pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan
kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya
kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.
Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan
tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat
kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk
permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan
secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di
permukaan bumi.



6

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah
Kimia Dasar II.
2. Sebagai media pembelajaran bagi penulis dan pembaca.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak
pencemaran terhadap lingkungan.
2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk
menanggulangi dampak pencemaran yang sedang dikaji.
3. Sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran
lingkungan.

1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada makalah ini dibatasi tentang
pengertian pencemaran tanah serta sifat-sifatnya, sumber bahan
pencemar tanah, komponen bahan pencemar tanah, dampak dari
pencemaran tanah, dan penanganan pencemaran tanah.

1.4 Metode Penulisan
Penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode
kepustakaan. Adapun pengertian metode kepustakaan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku dan mencari melalui
website yang berhubungan dengan pencemaran tanah ini.





7

1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II ISI
2.1 Definisi Pencemaran Tanah
2.2 Sumber Bahan Pencemaran tanah
2.3 Komponen Bahan Pencemar Tanah
2.4 Macam-macam Limbah
2.5 Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah
2.6 Dampak Dari Pencemaran Tanah
2.7 Penanganan Pencemaran Tanah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Pendapat
DAFTAR PUSTAKA







8

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Definisi Pencemaran Tanah


Definisi dan Pengertian dari Pencemaran tanah adalah
kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif
untuk menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan.
Tanpa tanah yang subur, petani tidak bisa bercocok tanam dan
menghasilkan makanan untuk orang di seluruh dunia. Tanah yang
subur dipengaruhi juga oleh organisme seperti bakteri, jamur, dan
organisme lain yang menguraikan limbah dalam tanah dan
menyediakan unsur hara. Unsur hara memberikan pertumbuhan
bagi tanaman. Pupuk dan pestisida dapat membatasi kemampuan
organisme tanah untuk menguraikan limbah. Akibat penggunaan
pupuk dan pestisida berlebihan dapat merusak produktivitas tanah.
Pencemaran tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah
yang mengandung bahan-bahan anorganik yang sukar terurai
dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. Bahan-bahan ini
sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan produktivitas
9

tanah akan berkurang. Jika limbah atau sampah yang dibuang
mudah terurai oleh mikroorganisme, bahan-bahan itu akan
mengalami proses pembusukan kemudian terurai dan menyatu
dengan tanah sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia
adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor. Dampak yang
tidak langsung diantaranya tempat pembuangan limbah dapat
menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit.
Organisme ini dapat menyebabkan pernyakit ataupun hanya
sebagai vektor (pembawa) penyakit yang merugikan manusia.
Adapun penyakit yang dapat berkembang pada daerah berlimbah
yang tidak terjada sanitasinya seperti pes, kaki gajah, malaria,
demam berdarah ataupun penyakit yang lain.

Penyebab pencemaran tanah diantaranya sampah-sampah
anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Upaya untuk
mengurangi penumpukan sampah adalah dengan melakukan daur
ulang sampah anorganik. Bahan-bahan yang tidak bisa terurai
seharusnya dapat dipisahkan kemudian dimasukan dalam proses
daur ulang. Proses daur ulang yang dilakukan membuat limbah
diolah kembali menjadi barang yang dapat dipergunakan. Barang
10

hasil daur ulang dapat berupa barang yang sama dengan asalnya
ataupun dapat memproduksikan barang yang berbeda. Limbah
padat mungkin merupakan bentuk yang paling terlihat dari
Pencemaran. Setiap tahun, orang membuang miliaran ton sampah
padat. Limbah padat dari rumah, kantor, dan toko disebut limbah
padat perkotaan. Limbah-limbah termasuk kertas, plastik, kaca,
kaleng logam, sisa makanan, dan sisa pangkasan taman di
halaman. Limbah lainnya dibuang terdiri dari mobil, besi tua, bahan
sisa dari proses pertanian, dan limbah pertambangan yang
diketahui sangat membahayakan dan merusak. Penanganan
limbah padat menjadi masalah karena metode pembuangannya
merusak mencemari lingkungan. Pembuangan terbuka merusak
keindahan tanah alam dan menyediakan persembunyian untuk
tikus dan hewan pembawa penyakit. Kedua pembuangan terbuka
dan landfill (daerah penanaman limbah) dapat mengandung racun
yang meresap ke dalam air tanah atau mengalir ke sungai dan
danau. Kegiatan Pembakaran limbah padat menciptakan asap dan
Pencemaran udara lainnya. Bahkan pembakaran limbah dapat
melepaskan bahan kimia beracun, abu, dan logam berat berbahaya
ke udara.
Limbah berbahaya terdiri dari zat dibuang yang dapat
mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Sumber limbah
berbahaya meliputi industri, rumah sakit, dan laboratorium. Limbah
tersebut dapat menyebabkan cedera langsung ketika orang
bernapas, menelan, atau menyentuhnya. Ketika dikuburkankan di
tanah atau ditinggalkan di tempat pembuangan terbuka, beberapa
limbah berbahaya dapat mencemari udara, air tanah, dan tanaman
pertanian. Sejumlah kegiatan manusia lainnya juga dapat merusak
tanah. Irigasi tanah di daerah kering dengan drainase yang buruk
bisa menyebabkan genangan air di ladang. Ketika air yang ada
menguap, ia meninggalkan endapan garam, membuat tanah terlalu
11

asin untuk tanaman bertumbuh. Kegiatan pertambangan dan
peleburan mencemari tanah dengan logam berat beracun. Banyak
ilmuwan percaya bahwa hujan asam juga dapat mengurangi
kesuburan tanah. Beberapa limbah berbahaya serius dapat
membahayakan kesehatan manusia, satwa liar, dan tanaman.
Polutan ini termasuk radiasi, pestisida, dan logam berat. Radiasi
adalah polutan tak terlihat yang dapat mencemari setiap bagian dari
lingkungan. Kebanyakan radiasi berasal dari sumber-sumber alam,
seperti mineral dan sinar matahari. Para ilmuwan juga dapat
menghasilkan unsur-unsur radioaktif dari laboratoriumnya. Radiasi
radio aktif dalam jumlah besar dapat merusak sel dan
menyebabkan kanker. Limbah radioaktif yang dihasilkan oleh
reaktor nuklir dan pabrik-pabrik senjata menimbulkan masalah
lingkungan yang serius. Beberapa limbah ini akan tetap bersifat
radioaktif selama ribuan tahun. Penyimpanan limbah radioaktif yang
aman sangat sulit dan mahal.

Pestisida disemprotkan pada tanaman atau di kebun,
pestisida dapat ditiup oleh angin ke daerah lain. Mereka juga dapat
mengalir dengan air hujan ke sungai terdekat atau dapat merembes
melalui tanah ke dalam air tanah. Beberapa pestisida dapat tetap
berada di lingkungan selama bertahun-tahun dan lolos dari satu
12

organisme ke organisme lain. Sebagai contoh, ketika pestisida
yang hadir terdapat dalam sungai, ikan kecil dan organisme lain
dapat menyerapnya. Ikan yang lebih besar memakan ikan
terkontaminasi, dalam organisme ini tertimbun sejumlah pestisida
yang lebih besar dalam dagingnya. Proses ini disebut bioakumulasi.
Logam berat termasuk merkuri dan timah menyebabkan
pencemaran. Aktivitas pertambangan, penghasil limbah padat,
proses industri, dan kendaraan bermotor semua dapat melepaskan
logam berat ke lingkungan sekitar. Seperti pestisida, dapat
bertahan lama dan menyebar melalui lingkungan. Pestisida dapat
terakumulasi dalam tulang dan jaringan dalam tubuh hewan. Pada
manusia, logam berat dapat merusak tulang, berbagai organ, dan
sistem saraf. Banyak juga dapat menyebabkan kanker.

2.2 Sumber Bahan Pencemaran Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan
pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar
udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan
sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon,
oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar
udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang
mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian,
limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah
daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
13

Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan
pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
c. Limbah industri.
d. Limbah reaktor atom/PLTN.

2.3 Komponen Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari
sumber-sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa:
a Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh
mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-
tumbuhan dan hewan yang mati.
b Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat,
keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

Gambar 2.1 Botol kaca dan plastis salah zat pencemar tanah
14

c Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti
oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3),
oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang
akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan
tanah/ tanaman.
d Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari
limbah?industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari
percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat
radioaktif.

2.4 Macam-macam Limbah
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman
penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain;
kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta;
dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
2. Limbah padat
Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik,
serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu
akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin
akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar
tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral
yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme
15

di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit
tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
3. Limbah cair berupa
Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat
membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
4. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu
proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan
logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses
industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari
tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki
fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
5. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik
untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan
pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk
yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah,
yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin
berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di
dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah
organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang
16

terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal
terhadap pestisida tersebut

2.5 Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah
Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan
sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik
atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah
anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan
waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik
yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-
mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah
yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan
dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh
mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur
ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa
dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu
dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai
bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti
dengan penggunaan pupuk kompos.

2.6 Dampak Dari Pencemaran Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung
, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal
sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
17

kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-
menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati,
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan
karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut
di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah
dapat menyebabkan Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme
tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat
timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.


18

2.7 Penanganan Pencemaran Tanah
Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah, yaitu :
1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu
di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).





19

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah
merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk
hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari
tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada
tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari
makanan kita berasal dari permukaan tanah. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat
kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat.
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran
tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi
yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri).

3.2 Saran
Hendaknya para pembaca makalah ini terutama kalangan
akademi lebih mendahulukan merawat lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari, karena kita tahu bahwa pencemaran tanah sangatlah
berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi
kita ini. Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah,
20

disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan
dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca
setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta
penyusun yang ada di dalamnya.





















21

Daftar Pustaka


http://www.bplhdjabar.go.id

http://www.scribd.com

http://www.kimiaonline.com

Anda mungkin juga menyukai