Uraikan perbedaan antara DPR dan DPD menurut UUD 1945
2. Dengan ditetapkannya UUPA no 5 tahun 1960 maka buku II KUHS sepanjang mengenai hak hak atas tanah, bumi, air, serta kekayaan alam telah dicabut atau tidak berlaku lagi. Sehingga dengan adanya UUPA tersebut, maka hak hak yang berkaitan atas tanah meliputi Hak Milik hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai dan hak sewa 3. Jelaskan hub antara KUHD dan KUHS 4. Sebutkan syarat sahnya suatu perjanjian (pasal 1338 KUHS, asas pacta sun servada) 5. Jelaskan 2 kekuasaan berlakunya UU hukum pidana Indonesia (bersifat negatif dan positif) 6. Uraikan tentang alat bukti dalam hukum acara Pidana dan acara perdata 7. Apa yang dimaksud pluralisme hukum perdata 8. Sebutkan tugas dan wewenang MA 9. Uraikan tentang sitematika Hukum Perdata ( menurut KUHS dan menurut ilmu pengetahuan) 10. Jelaskan perbedaan antara waris dan hibah 11. Sebutkan pengertian hukum pidana (secara umum dan secara ilmu pengetahuan) dan apa yang dimaksud dengan kepentingan umum 12. Sebutkan pengecualian dalam asas teritorial 13. Jelaskan perbedaan antara perjanjian dan perikatan
Jawaban
1. DPR : a. Anggota DPR dipilih melalui pemilu b. DPR memegang kekuasaan untuk membentuk UU c. DPR punya fungsi legislatif, anggaran, dan fungsi pengawasan d. DPR punya hak interprelasi, hak angket, hak menyatakan pendapat DPD : a. DPD dipilih melalui pemilu dari setiap provinsi b. DPD dapat mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan otda hubungan pusat dan daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya c. DPD ikut membahas RUU d. DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU 2. KUHP diganti UUPA 3. KUHD merupakan lex specialis dari KUHPer 4. Menurut pasal 1320 KUHPer, syarat sahnya perjanjian a. Sepakat untuk mengikatkan diri, sepakat maksudnya adalah bahwa para pihak yang mengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju untuk seia sekata mengenai segala sesuatu yang diperjanjikan. Kata sepakat ini harus diberikan secara bebas, artinya tidak ada pengaruh dipihak ketiga dan tidak ada gangguan. b. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian. Ini berarti mempunyai wewenang untuk membuat perjanjian atau mengadakan hubungan hukum. Pada asasnya setiap orang yang sudah dewasa dan sehat pikirannya adalah cakap menurut hukum c. Suatu hal tertentu merupakan pokok perjanjian. Syarat ini diperlukan untuk dapat menentukan kewajiban debitur jika terjadi perselisihan. Pasal 1338 KUHPer menyatakan bahwa suatu perjanjian harus mempunyai sebagai suatu pokok yang paling sedikit ditetapkan jenisnya d. Sebab yang halal. Sebab adalah tujuan antara dua belah pihak yang mempunyai maksud untuk mencapainya. Menurut Pasal 1337 KUHPer, sebab yang tidak halal ialah jika dilarang oleh UU, bertentangan dengan tat susila atau ketertiban. Menurut pasal 1335 KUHPer perjanjian tanpa sebab yang palsu atau dilarang tidak mempunayi kekuatan atau batal demi hukum 5. A. Yang bersifat negatif, mengenai berlakunya KUHP berhubungan dengan waktu pasal 1 ayat 1 KUHP : tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam peraturan peraturan per-UU-an yang telah ada , sebelum perbuatan dilakukan (UU pidana tidak boleh berlaku surut) Pengecualian dalam pasal 1 ayat 2 KUHP : jika ada perubahan dalam Perundang- undangan dipakai aturan yang paling ringan bagi terdakwa b. yang bersifat positif, mengenai berlakunya KUHP berhubungan denga tenpat. Dalam pengaturan ps 2-pasal 9 memuat 4 asa yaitu - asas teritorial - asas nasional aktif -asas nasional pasif -asas universal 6. Alat bukti acara perdata : Bukti surat Bukti saksi Pengakuan Persangkaan Sumpah Alat bukti Acara pidana Saksi ahli Bukti tulisan Petunjuk 7. Keadaan HK perdata di Indonesia saat ini masih bersifat pluralistic yang artinya masih beraneka ragam, belum ada kesatuan hukum. Situasi ini adalah akibat adanya pedoman politil pemerintahan Hindia Belanda terhadap hukum di Indonesia dan adanya penggolongan penduduk di Indonesia. Pluralisme sudah berlaku sejak belanda menjajah INA. Namun sekarang keadaan pluralisme sudah berkurang karena bagian hk perdata dalam KUHP itu sudah berlaku secara UNIFIKASi 8. Pasal 24a UUD 1945, MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangan di bawah UU terhadap UU, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan UU. 9. Sistematika hukum Perdata menurut KUHPer : Buku 1 : Perihal orang Buku 2 : perihal benda Buku 3 : perihal perikatan Buku 4 perihal Pembuktian dan lewat waktu Sistematika menurut Ilmu pengetahuan ; HK perorangan Hk keluarga Hk harta kekayaan HK. Waris 10. waris adalah suatu perbuatan memberi benda/ kekayaan yang sebelumnya telah diatur dan ditentukan oleh pewaris saat ia masih hidup kepada ahli waris, dimana harta/kekayaan tersebut akan dibagikan kepada ahli waris jika pewaris telah mati, sedangkan hibah adlah kegiatan memberikan atau melimpahkan suatu benda atau kekayaan dari seseorang kepada orang lain sebagai hadiah dimana seseorang tersebut memberi saat dia masih hidup 11. Huku Pidana adalah hk yang mengatur ttg pelanggaran dan kejahatan kejahatan terhadap kepentinga umum, perbuatan mana diancam dengan hukuman yang merupakan suatu penderitaan atau siksaan. Kepentingan umum ialah : Badan dan peraturab perundangan negara ex : Negara, lembaga negara, pegawai negeri, uu Kepentingan hukum tiap manusia, yaitu jiwa raga, kemerdekaan, kehormatan, hak/milik harta benda 12. Pengecualian asas teritorial kepala/wakil kepala negara asing dengan keluarganya, duta besar dengan keluarganya dan pegawai kedutaan, anak buah kapal perang asing dalam ranka jalan damai, tentara asing yang memiliki izin, anggota organisasi internasuoanl 13. Perikatan : hukum perikatan hanya ada dalam imlu pengetahuan khususnya dalam hukum perjanjian, karena merupakan suatu hubungan hukum sifatbya abstrak Perjanjian; batasannya ada dalam pasal 1313 KUHPer, karena merupakan perbuatan hukum maka sifatny konkret