Anda di halaman 1dari 5

http://apryaniritna.blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.

html


MULTIKULTURALISME
Pengertian Multikulturalisme
Multikulturalisme berasal dari kata Multi yang berarti plural, cultural yang berarti
kultur atau budaya dan isme yang berarti paham atau aliran.
Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideology yang
menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status
social politik yang sama dalam masyarakat modern.
Multikulturalisme Menurut para ahli:
1) Menurut S. Saptaatmaja dari buku Multiculturalisme Educations : A teacher Guide to
Linking Context, Process And Content karya Hilda Hernandes, bahwa multikulturalisme
adalah bertujuan untuk kerjasama, kesederajatan dan mengapresiasi dalam dunia yang kian
kompleks dan tidak monokultur lagi.
2) Menurut Fay, Jary dan Watson, multikulturalisme adalah ideology yang mengakui dan
mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individu maupun kelompok.
3) Menurut Reed multikulturalisme digambarkan sebagai sebuah mosaic, sehingga masyarakat
dilihat sebagai sebuah kesatuan hidup manusia yang mempunyai kebudayaan yang berlaku
umum dalam masyarakat tersebut.
4) Menurut Parsudi Suparlan akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan yaitu
kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.

B. Sejarah Multikulturalisme
Multikulturalisme bertentangan dengan monokulturalisme dan asimilasi yang telah
menjadi norma dalam paradigma Negara Negara sejak awal abad ke -19 Monokulturalisme
menghendaki adanya kesatuan budaya secara normatif.
Sementara itu, asimilasi adalah timbulnya keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih
kebudayaan yang berbeda degnan cara mengurangi perbedaan perbedaan sehingga tercipta
sebuah kebudayaan baru. Multikulturalisme mulai dijadikan kebijakan resmi dinegera
berbahasa inggris, yang dimulai di kanada pada tahun 1971. Kebijakan ini kemudian diadopsi
oleh sebagian besar anggota Uni Eropa, sebagai kebijakan resmi, dan sebagai consensus
social diantara elit.
Namun beberapa tahun belakangan sejumlah Negara eropa, terutama Belanda dan
Denmark, mulai mengubah kebijakan mereka ke arah kebijakan monokulturalisme.
Pengubahan kebijakan tersebut juga mulai menjadi subjek debat di Britama Raya dan Jerman
dan beberapa Negara lainnya.
C. Fungsi Multikulturalisme
a. Fungsi pelestarian, diarahkan pada pengenalan dan pendalaman nilai nilai luhur budaya
masyarakat sebagai suatu bangsa yang universal.
b. Fungsi pengembangan, diarahkan pada penambahan nilai nilai baru yang tidak
bertentangan dengan nilai nilai universal yang berlaku dalam masyarakat dan tidak
menganggu terhadap perpaduan keragaman budaya tradisional, dan berguna untuk
memperkaya budaya bangsa dan memperkukuh jati diri dan kepribadian bangsa.

D. Faktor Penghambat Multikulturalisme
1) Rendahnya tingkat pengetahuan, pengalaman, dan jangkauan komunikasi.
2) Kurang maksimalnya media komunikasi sebagai mediator dan karektor informasi.
3) Meningkatnya gejala krisis kepedulian dalam masyarakat
4) Terjadinya pro dan kontra dalam masyarakat antara masyarakat yang ingin menerima
perubahan dan yang ingin menolak perubahan.


E. Jenis jenis Multikulturalisme
a) Multikulturalisme Deskriptif, yaitu kenyataan social yang dikenal oleh pakar ilmu politik
sebagai kenyataan pluralistic
b) Multikulturalisme Normatif, yaitu berkaitan dengan dasar dasar moral antara keterkaitan
seseorang dalam suatu bangsa.
c) Multikulturalisme Isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok cultural
menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama
lain.
d) Multikulturalisme Akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang
membuat penyesuaian dan akomdasi akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum
minoritas.
e) Multikultural otonomis, masyarakat plural dimana kelompok kelompok kultural berusaha
mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan.
f) Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yaitu masyarakat plural dimana kelompok
kelompok cultural tidak terlalu fokus dengan kehidupan cultural otonom .
g) Multikulturalisme cosmopolitan, yaitu masyarakat berusaha menghapus batas- batas kultural
sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat dimana setiap individu tidak lagi terikat
budaya tertentu.
F. Upaya Mewujudkan Multikulturalisme
a. Membangun kehidupan multikultural yang sehat, dengan meningkatkan toleransi dan
apresiasi antar budaya serta menigkatkan pemahaman
b. Peningkatan peran media komunikasi sebagai media sensor dan korektor terhadap
penyimpanan norma sosial yang dominan.
c. Penerapan strategi pendidikan yang berbasis budaya
d. Pengelolaan sumber daya alam dengan penerapan manajemen etika oleh berbagai
organisasi, lemabaga, atau pranata yang ada dalam masyarakat.

http://agus-prasetiyo.blogspot.com/2012/03/perbedaan-multikulturalisme-dan.html
A. DEFENISI

1. Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa suatu masyarakat sebaiknya
terdiri dari banyak kelompok budaya yang berbeda dalam status sosial yang sama, atau paling
tidak mengijinkan kelompok-kelompok budaya yang berbeda tersebut tinggal dalam satu
wilayah.
Pendapat Lain :
1. Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keragaman, dan
berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat
menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
2. Multikulturalisme berhubungan dengan kebudayaan dan kemungkinan
konsepnya dibatasi dengan muatan nilai atau memiliki kepentingan tertentu.
3. Multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian
dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang
penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai
pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik (Azyumardi
Azra, 2007).
4. Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa
macam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan
konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah,
adat serta kebiasaan (A Multicultural society, then is one that includes several
cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of
the world, system of [meaning, values, forms of social organizations, historis, customs
and practices; Parekh, 1997 yang dikutip dari Azra, 2007).
5. Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta penilaian
atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya
etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis, 2006:174).
6. Sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002,
merangkum Fay 2006, Jari dan Jary 1991, Watson 2000).
7. Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan
dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya,
agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan semangat
kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan untuk mempertahankan
kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007, mengutip M. Atho Muzhar).
Dikutip dari : Wikipedia Indonesia/ http://id.wikipedia.org
Multikulturalisme berakar dari individualistik, liberal, yang memahami perbedaan kultur,
memahami perbedaan atau kekayaan perbedaan agama, politik, ideologi, dan lain-lain, hanya
sebatas "memahami" untuk tidak timbulnya benturan akibat perbedaan-perbedaan tersebut.
Multikulturalisme ini juga merupakan suatu paham yang seperti menganggap budayanya
paling benar sehinggal kadang dapat terjadi kekerasan yang mengharuskan orang lain juga
harus mengikuti budayanya.


2. Pluralisme
Pluralisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa orang dari ras, agama, serta
kepercayaan politik yang berbeda dapat hidup dengan damai di masyarakat yang sama.
Pendapat lain :
1. Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi
beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan
toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan
hasil tanpa konflik asimilasi.
2. Pluralisme adalah dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan
kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama
kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi.
3. Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan
politik dan keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam
masyarakat pluralistis, kekuasaan dan penentuan keputusan (dan kemilikan
kekuasaan) lebih tersebar.
4. Dipercayai bahwa hal ini menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan
menghasilkan partisipasi yang lebih luas dan komitmen dari anggota masyarakat, dan
oleh karena itu hasil yang lebih baik. Contoh kelompok-kelompok dan situasi-situasi
di mana pluralisme adalah penting ialah: perusahaan, badan-badan politik dan
ekonomi, perhimpunan ilmiah.
5. Bisa diargumentasikan bahwa sifat pluralisme proses ilmiah adalah faktor
utama dalam pertumbuhan pesat ilmu pengetahuan. Pada gilirannya, pertumbuhan
pengetahuan dapat dikatakan menyebabkan kesejahteraan manusiawi bertambah,
karena, misalnya, lebih besar kinerja dan pertumbuhan ekonomi dan lebih baiklah
teknologi kedokteran.
Dikutip dari : Wikipedia Indonesia/ http://id.wikipedia.org
Pluralisme yang memahami adanya perbedaan-perbedaan untuk kemudian pemahaman itu
ditingkatkan menjadi toleransi dan tolong menolong, gotong royong antar umat beragama,
bukan dari sisi pencampuradukan ajaran agama, melainkan dari sisi umat dan
kemanusiaannya (bersifat aktif-participatif). Pluralisme menerima perbedaan yang ada dalam
masyarakat tanpa memaksa individu atau kelompok yang ada di dalam masyarakat tersebut
untuk melakukan asimilasi budaya.



B. PERBEDAAN
1. Pendapat Para Ahli tentang perbedaan Pluralisme dengan Multikulturalisme :
a. Pertama
Menurut Al Khawarizmi, Kabid Sosial Ekonomi PK IMM UGM Konsep pluralitas
mengandaikan adanya hal-hal yag lebih dari satu (many), keragaman menunjukkan bahwa
keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen , dan bahkan tak dapat
disamakan. Sedang konsep mutikulturisme adalah sebuah pandangan dunia yang pada
akhirnya diimplementasikan dalam kebijakan- tentang kesediaan menerima kelompok lain
secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender,
bahasa, ataupun agama.
Dari konsep diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa pluralitas adalah bentuk sedangkan
multikultikultur adalah pengakuan dari perbedaan bentuk tersebut. Sehingga hubungan antara
pluralitas dan multikultur tidak bisa dipisahkan begitu saja. Di Indonesia sendiri, makna dari
kedua kata tersebut masih rancu dan terkadang disamakan. Tentu dari pengertian konsep
diatas bisa menekankan pengertian dari pluralitas dan multikultur itu sendiri.
b. Kedua
Pluralisme adalah faham yang memberikan ruang nyaman bagi paradigma perbedaan sebagai salah satu entitas
mendasar kemanusiaan seorang manusia. Sedangkan multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang
mengagungkan perbedaaan kultur atau sebuah keyakinan yang mengakui pluralisme kultur sebagai corak
kehidupan masyarakat.(Parsudi Suparlan, 2001)
c. Ketiga
Menurut R. J. Mouw Dan S. Griffon pluralisme berasal dari kata plural (Inggris) yang berarti
jamak, dalam arti ada keanekaragaman dalam masyarakat, ada banyak hal lain di luar
kelompok kita yang harus diakui. Lebih luas lagi, pluralisme adalah sebuah ism atau aliran
tentang pluralitas (dalam S. Maarif, 2005: 11). Pluralisme dapat dikatakan sebagai paham
yang mengakui adanya perbedaan-perbedaaan antara suku bangsa, agama, budaya, dll. Selain
itu pluralisme mengakui adanya kemajemukan dan dalam masyarakat pluralisme ada
perbedaan-perbedaan perlakuan baik antara anggota masyarakat maupun antara kelompok
masyarakat, ada dominasi yang kuat kepada yang lemah, dominasi mayoritas kepada
minoritas sehingga sering terjadi konflik. Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk
hidup penuh toleransi, saling pengertian antar budaya dan antar bangsa dalam membina suatu
dunia baru (Syahrial Syarbaini, Rusdiyanta, 2009: 114)

2. Kesimpulan
Jadi Multikulturalisme hanya menerima ada perbedaan budaya dan tidak mempelajari budaya
lain atau mendalami budaya lain, sedangkan Pluralisme menerima adanya perbedaan budaya
lain dan mempelajari budaya lain yg gunanya untuk menghindari timbulnya konflik.

Anda mungkin juga menyukai