Anda di halaman 1dari 29

PENANGGULANGAN DIABETES

MELLITUS TIPE 2
OLEH :
Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, Apt,M.Ke
P!OG!AM STUDI ILMU GI"I
#AKULTAS KESEHATAN MAS$A!AKAT
UNI%E!SITAS HASANUDDIN
2&&'
SU!AT KETE!ANGAN
Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin Menyatakan telah menerima makalah ilmiah atas nama :
Nama : Dra Nurhaedar !a"ar# $%t#MKes
NIP : &'& ()* +,-
Pangkat. Gol : Penata tkt I.III d
!udul : Dia/etes Mellitus
Makalah ilmiah terse/ut telah di%resentasikan dalam a0ara seminar ilmiah %ada
!urusan Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat %ada tanggal - Mei ,112
Demikian Surat Keterangan ini di/erikan ke%ada yang /ersangkutan untuk
di%ergunakan se/agaimana mestinya
Makassar# &* Mei ,112
Mengetahui :
Dekan FKM Unhas Ketua !urusan Gizi
Pro" Dr dr $ 3azak 4haha# MS0 dr 5itrakesumasari# MKes
NIP: &'1 *1+ +2+ NIP:&'& ()* +-(
DA#TA! ISI
KATA PENGANTA!
DA#TA! ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DIABETES MELITUS TIPE 2
A. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe 2
B. Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2
C. Gambaran Klinis
D. Diagnosa Diabetes Melitus Tipe 2
. !aktor Resiko Diabetes Mellitus Tipe 2
BAB III PENANGGULANGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2
A. "trategi Penggulangan Diabetes Melitus Tipe 2
B. Pen#egahan Diabetes Mellitus Tipe 2
C. Penanggulangan Diabetes Mellitus Tipe 2
BAB % PENUTUP
Ke()pu*a+
DA#TA! PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Be*a,a+-
Pembangunan kesehatan $n%onesia %iarahkan guna men#apai peme#ahan masalah
kesehatan untuk hi%up sehat bagi setiap pen%u%uk agar %apat me&u'u%kan %era'at kesehatan
(ang optimal. Masalah kesehatan %apat %ipengaruhi oleh pola hi%up) pola makan)
lingkungan ker'a) olahraga %an stres. Perubahan ga(a hi%up terutama %i kota*kota besar)
men(ebabkan meningkatn(a pre+alensi pen(akit %egeneratif) seperti pen(akit 'antung)
hipertensi) hiperlipi%emia) %iabetes melitus ,DM- %an lain*lain ,.aspa%'i) 2//0-.
Diabetes Melitus merupakan pen(akit menahun (ang %itan%ai oleh ka%ar gula %arah
(ang tinggi %an gangguan metabolisme pa%a umumn(a) (ang pa%a per'alanann(a bila ti%ak
%iken%alikan %engan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi baik (ang akut maupun
(ang menahun. Kelainan %asar %ari pen(akit ini ialah kekurangan hormon insulin (ang
%ihasilkan oleh pankreas) (aitu kekurangan 'umlah %an atau %alam ker'an(a , $sniati)2//1-.
2umlah Pen%erita %iseluruh %unia 2umlah pen%erita %i seluruh %unia tahun 3004 (aitu 5 36/
'uta) tahun 2/// (aitu 5 376)8 'uta %iperkirakan tahun 2/3/ (aitu 5 270 'uta ,Mur&ani)
2//7-.
Ber%asarkan Riskes%as 2//7 ) Pre+alensi pen(akit DM %i $n%onesia ber%asarkan
%iagnosis oleh tenaga kesehatan a%alah /)79 se%angkan pre+alensi DM ,D:G- sebesar 3)39.
Data ini menun'ukkan #akupan %iagnosis DM oleh tenaga kesehatan men#apai ;1);9) lebih
tinggi %iban%ingkan #akupan pen(akit asma maupun pen(akit 'antung. Pre+alensi nasional
Pen(akit Diabetes Melitus a%alah 3)39 ,ber%asarkan %iagnosis tenaga kesehatan %an ge'ala-.
Menurut konsensus Pengelolaan Diabetes melitus %i $n%onesia pen(uluhan %an
peren#anaan makan merupakan pilar utama penatalaksanaan DM. <leh karena itu
peren#anaan makan %an pen(uluhann(a kepa%a pasien DM haruslah men%apat perhatian
(ang besar ,.aspa%'i) 2//0-.
B. !u)ua+ Maa*ah
3. Apa pengertian Diabetes Mellitus Tipe 2=
2. Bagaimana patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2
1. Apa sa'a etiologi Diabetes Mellitus Tipe 2=
8. Bagaimana gambaran klinis Diabetes Mellitus Tipe 2=
6. Bagaimana men%iagnosa Diabetes Mellitus Tipe 2=
;. Apa sa'a faktor risiko Diabetes Mellitus Tipe 2=
7. Bagaimanakan strategi penanggulangan Diabetes Mellitus Tipe 2=
4. Bagaimana upa(a pen#egahan Diabetes Mellitus Tipe 2=
0. Bagaimana upa(a penanggulangan Diabetes Mellitus Tipe 2=
.. Ma+faat Pe+u*(a+
Penulisan makalah ini %iharapkan %apat memberi manfaat berupa >
3. Menambah pengetahuan tentang konsep ter'a%in(a DM se#ara multi#ause
2. Memberi informasi kepa%a mas(arakat khususn(a kaum pemba#a terlebih
bagi penulis sen%iri %alam upa(a penanggulangan DM
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DIABETES MELITUS TIPE 2
A. Pe+-ert(a+ D(a/ete Me**(tu T(pe 2
Dalam DM Tipe 2) pankreas %apat menghasilkan #ukup 'umlah insulin untuk
metabolisme glukosa ,gula-) tetapi tubuh ti%ak mampu untuk memanfaatkan se#ara efisien.
"eiring &aktu) penurunan pro%uksi insulin %an ka%ar glukosa %arah meningkat ,A%hi) 2/33-.
Diabetes mellitus sebelumn(a %ikatakan %iabetes ti%ak tergantung insulin atau %iabetes pa%a
orang %e&asa. $ni a%alah istilah (ang %igunakan untuk in%i+i%u (ang relatif terkena
%iabetes ,bukan (ang absoult- %efisiensi insulin. <rang %engan 'enis %iabetes ini biasan(a
resisten terha%ap insulin. $ni a%alah %iabetes sering ti%ak ter%iagnosis %alam 'angka &aktu
(ang lama karena hiperglikemia ini sering ti%ak berat #ukup untuk mempro+okasi ge'ala
n(ata %ari %iabetes. ?amun %emikian) pasien tersebut a%alah risiko peningkatan
pengembangan komplikasi ma#ro+as#ular %an mikro+askuler ,.@<)3000-. !aktor (ang
%i%uga men(ebabkan ter'a%in(a resistensi insulin %an hiperinsulinemia ini a%alah a%an(a
kombinasi antara kelainan genetik) obesitas) inaktifitas) faktor lingkungan %an faktor
makanan ,T'ek(an) 2//7-.
B. Pat0f((0*0-( D(a/ete Me**(tu T(pe 2
Pa%a DM tipe 2) sekresi insulin %i fase 3 atau early peak (ang ter'a%i %alam 1*3/
menit pertama setelah makan (aitu insulin (ang %isekresi pa%a fase ini a%alah insulin
(ang %isimpan %alam sel beta ,siap pakai- ti%ak %apat menurunkan glukosa %arah
sehingga merangsang fase 2 a%alah sekresi insulin %imulai 2/ menit setelah stimulasi
glukosa untuk menghasilkan insulin lebih ban(ak) tetapi su%ah ti%ak mampu
meningkatkan sekresi insulin sebagaimana pa%a orang normal. Gangguan sekresi sel beta
men(ebabkan sekresi insulin pa%a fase 3 tertekan) ka%ar insulin %alam %arah turun
men(ebabkan pro%uksi glukosa oleh hati meningkat) sehingga ka%ar glukosa %arah puasa
meningkat. "e#ara berangsur*angsur kemampuan fase 2 untuk menghasilkan insulin akan
menurun. Dengan %emikian per'alanan DM tipe 2) %imulai %engan gangguan fase 3 (ang
men(ebabkan hiperglikemi %an selan'utn(a gangguan fase 2 %i mana ti%ak ter'a%i
hiperinsulinemi akan tetapi gangguan sel beta. Penelitian menun'ukkan a%an(a hubungan
antara ka%ar glukosa %arah puasa %engan ka%ar insulin puasa. Pa%a ka%ar glukosa %arah
puasa 4/*38/ mg:%l ka%ar insulin puasa meningkat ta'am) akan tetapi 'ika ka%ar glukosa
%arah puasa melebihi 38/ mg:%l maka ka%ar insulin ti%ak mampu meningkat lebih tinggi
lagiA pa%a tahap ini mulai ter'a%i kelelahan sel beta men(ebabkan fungsin(a menurun.
Pa%a saat ka%ar insulin puasa %alam %arah mulai menurun maka efek penekanan insulin
terha%ap pro%uksi glukosa hati khususn(a glukoneogenesis mulai berkurang sehingga
pro%uksi glukosa hati makin meningkat %an mengakibatkan hiperglikemi pa%a puasa.
!aktor*faktor (ang %apat menurunkan fungsi sel beta %i%uga merupakan faktor (ang
%i%apat (acquired) antara lain menurunn(a massa sel beta) malnutrisi masa kan%ungan
%an ba(i) a%an(a %eposit amil(n %alam sel beta %an efek toksik glukosa (glucose
toXicity) ,"#hteingart) 2//6 %ikutip oleh $n%ras&ari) 2/3/-.
Pa%a sebagian orang kepekaan 'aringan terha%ap ker'a insulin tetap %apat
%ipertahankan se%angkan pa%a sebagian orang lain su%ah ter'a%i resistensi insulin %alam
beberapa tingkatan. Pa%a seorang pen%erita %apat ter'a%i respons metabolik terha%ap
ker'a insulin tertentu tetap normal) sementara terha%ap satu atau lebih ker'a insulin (ang
lain su%ah ter'a%i gangguan. Resistensi insulin merupakan sin%rom (ang heterogen)
%engan faktor genetik %an lingkungan berperan penting pa%a perkembangann(a. "elain
resistensi insulin berkaitan %engan kegemukan) terutama gemuk %i perut) sin%rom ini
'uga tern(ata %apat ter'a%i pa%a orang (ang ti%ak gemuk. !aktor lain seperti kurangn(a
aktifitas fisik) makanan mengan%ung lemak) 'uga %in(atakan berkaitan %engan
perkembangan ter'a%in(a kegemukan %an resistensi insulin ,$n%ras&ari) 2/3/-.
.. Et(0*0-( D(a/ete Me**(tu T(pe 2
Baitu %iabetes (ang %ikarenakan oleh a%an(a kelainan sekresi insulin (ang progresif
%an a%an(a resistensi insulin. Pa%a pasien*pasien %engan Diabetes Mellitus tak tergantung
insulin ,?$DDM-) pen(akitn(a mempun(ai pola familial (ang kuat. ?$DDM %itan%ai
%engan a%an(a kelainan %alam sekresi insulin maupun %alam ker'a insulin. Pa%a a&aln(a
kelihatan ter%apat resistensi %ari sel*sel sasaran terha%ap ker'a insulin. $nsulin mula*mula
mengikat %irin(a kepa%a reseptor*reseptor permukaan sel tertentu) kemu%ian ter'a%i reaksi
intraselular (ang meningkatkan transport glukosa menembus membrane sel. Pa%a pasien*
pasien %engan ?$DDM ter%apat kelainan %alam pengikatan insulin %engan reseptor. $ni
%apat %isebabkan oleh berkurangn(a 'umlah tempat reseptor (ang responsi+e insulin pa%a
membrane sel. Akibatn(a) ter'a%i penggabungan abnormal antara kompleks reseptor insulin
%engan sistem transport glukosa. Ka%ar glukosa normal %apat %ipertahankan %alam &aktu
(ang #ukup lama %engan meningkatkan sekresi insulin) tetapi pa%a akhirn(a sekresi insulin
menurun) %an 'umlah insulin (ang bere%ar ti%ak lagi mema%ai untuk mempertahankan
euglikemia. "ekitar 4/9 pasien ?$DDM mengalami obesitas. Karena obesitas berkaitan
%engan resistensi insulin) maka kemungkinan besar gangguan toleransi glukosa %an %iabetes
mellitus (ang pa%a akhirn(a ter'a%i pa%a pasien*pasien ?$DDM merupakan akibat %ari
obesitasn(a. Pengurangan berat ba%an seringkali %ikaitkan %engan perbaikan %alam
sensiti+itas insulin %an pemilihan toleransi glukosa ,Rakhma%an()2/3/-.
D. Ga)/ara+ K*(+(
Beberapa keluhan %an ge'ala (ang perlu men%apat perhatian ialah ,Agustina) 2//0->
Keluhan Klasik
a. Penurunan berat ba%an
Penurunan berat ba%an (ang berlangsung %alam &aktu relatif singkat harus
menimbulkan ke#urigaan. @al ini %isebabkan glukosa %alam %arah ti%ak %apat masuk
ke %alam sel) sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Cntuk
kelangsungan hi%up) sumber tenaga terpaksa %iambil %ari #a%angan lain (aitu sel
lemak %an otot. Akibatn(a pen%erita kehilangan 'aringan lemak %an otot sehingga
men'a%i kurus.
b. Ban(ak ken#ing
Karena sifatn(a) ka%ar glukosa %arah (ang tinggi akan men(ebabkan ban(ak
ken#ing. Ken#ing (ang sering %an %alam 'umlah ban(ak akan sangat mengganggu
pen%erita) terutama pa%a &aktu malam hari.
#. Ban(ak minum
Rasa haus sering %ialami oleh pen%erita karena ban(akn(a #airan (ang keluar
melalui ken#ing. Kea%aan ini 'ustru sering %isalah tafsirkan. Dikira sebab rasa haus
ialah u%ara (ang panas atau beban ker'a (ang berat. Cntuk menghilangkan rasa haus
itu pen%erita minum ban(ak.
#. Ban(ak makan
Kalori %ari makanan (ang %imakan) setelah %imetabolisme men'a%i glukosa %alam
%arah ti%ak seluruhn(a %apat %imanfaatkan) pen%erita selalu merasa lapar.
Keluhan lain>
a. Gangguan saraf tepi : Kesemutan
Pen%erita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pa%a kaki %i &aktu
malam) sehingga mengganggu ti%ur. Gangguan penglihatan Pa%a fase a&al pen(akit
Diabetes sering %i'umpai gangguan penglihatan (ang men%orong pen%erita untuk
mengganti ka#amatan(a berulang kali agar ia tetap %apat melihat %engan baik.
b. Gatal : Bisul
Kelainan kulit berupa gatal) biasan(a ter'a%i %i %aerah kemaluan atau %aerah
lipatan kulit seperti ketiak %an %i ba&ah pa(u%ara. "ering pula %ikeluhkan timbuln(a
bisul %an luka (ang lama sembuhn(a. Luka ini %apat timbul akibat hal (ang sepele
seperti luka le#et karena sepatu atau tertusuk peniti.
#. Gangguan reksi
Gangguan ereksi ini men'a%i masalah tersembun(i karena sering ti%ak se#ara terus
terang %ikemukakan pen%eritan(a. @al ini terkait %engan bu%a(a mas(arakat (ang
masih merasa tabu membi#arakan masalah seks) apalagi men(angkut kemampuan atau
ke'antanan seseorang.
%. Keputihan
Pa%a &anita) keputihan %an gatal merupakan keluhan (ang sering %itemukan %an
ka%ang*ka%ang merupakan satu*satun(a ge'ala (ang %irasakan.
E. D(a-+0a D(a/ete Me*(tu T(pe 2
Dalam menegakkan %iagnosis DM harus %iperhatikan asal bahan %arah (ang %iambil
%an #ara pemeriksaan (ang %ipakai ,"hahab)2//;-.
a. Pemeriksaan Pen(aring
Pemeriksaan pen(aring perlu %ilakukan pa%a kelompok %engan salah satu faktor
risiko untuk DM) (aitu>
3- Kelompok usia %e&asa tua , D 86 tahun -
2- Kegemukan EBB ,kg- D 32/9 BB i%aman atau $MT D 27 ,kg:m
2
-F
1- Tekanan %arah tinggi ,D 38/:0/ mmhg-
8- Ri&a(at keluarga DM
6- Ri&a(at kehamilan %engan bb lahir ba(i D 8/// gram
;- Ri&a(at %m pa%a kehamilan
7- Dislipi%emia ,@DL G 16 mg:%l %an atau trigliseri%a D 26/ mg:%l
4- Pernah TGT ,toleransi glukosa terganggu- atau GDPT ,glukosa %arah puasa
terganggu-
Tabel 3.
Ka%ar glukosa %arah se&aktuH %an puasaH sebagai patokan pen(aring %an %iagnosis
DM ,mg:%l-
Kadar -*u,0a darah e1a,tu
Bu,a+ DM Be*u) pat( DM DM
P*a)a %e+a G 33/ 33/ I 300 J2//
Darah Kap(*er G 0/ 0/ * 300 J2//
Kadar -*u,0a darah puaa
Bu,a+ DM Be*u) pat( DM DM
P*a)a %e+a G 33/ 33/ I 326 J32;
Darah Kap(*er

G 0/ 0/ * 3/0 J33/
Sumber > Perkeni) 2//;
Keterangan>
Hmeto%e enKimatik
b. Langkah*langkah untuk menegakkan %iagnosis Diabetes Melitus
Diagnosis klinis DM umumn(a akan %ipikirkan bila a%a keluhan khas DM berupa
poliuria) poli%ipsia) polifagia) lemah) %an penurunan berat ba%an (ang ti%ak %apat
%i'elaskan sebabn(a. Keluhan lain (ang mungkin %ikemukakan pasien a%alah
kesemutan) gatal) mata kabur %an impotensia pa%a pasien pria) serta pruritus +ul+ae
pa%a pasien &anita. 2ika keluhan khas) pemeriksaan glukosa %arah se&aktu 2//
mg:%l su%ah #ukup untuk menegakkan %iagnosis DM. @asil pemeriksaan ka%ar
glukosa %arah puasa 32; mg:%l 'uga %igunakan untuk patokan %iagnosis DM. Cntuk
kelompok tanpa keluhan khas DM) hasil pemeriksaan glukosa %arah (ang baru satu
kali sa'a abnormal ) belum #ukup kuat untuk menegakkan %iagnosis klinis DM.
Diperlukan pemastian lebih lan'ut %engan men%%apatkan sekali lagi angka abnormal)
baik ka%ar glukosa %arah puasa 32; mg:%l) ka%ar glukosa %arah se&aktu 2// mg:%l
pa%a hari (ang lain) atau %ari hasil tes toleransi glukosa oral ,TTG<- (ang abnormal.
Cara pelaksanaan TTG< menurut .@< 3046
3- 1 ,tiga- hari sebelumn(a makan seperti biasa
2- Kegiatan 'asmani se#ukupn(a) seperti (ang biasa %ilakukan
1- Puasa semalam) selama 3/*32 'am
8- Ka%ar glukosa %arah puasa %iperiksa
6- Diberikan glukosa 76 gram atau 3)76 gram:kgbb) %ilarutkan %alam air 26/ ml %an
%iminum selama:%alam &aktu 6 menit
;- Diperiksa ka%ar glukosa %arah 2 ,%ua- 'am sesu%ah beban glukosaA selama
pemeriksaan sub(ek (ang %iperiksa tetap istirahat %an ti%ak merokok.
Kriteria %iagnostik Diabetes MelitusH
3- Ka%ar glukosa %arah se&aktu ,plasma +ena- 2// mg:%l ) atau
2- Ka%ar glukosa %arah puasa ,plasma +ena- 32; mg:%l ,Puasa berarti ti%ak a%a
masukan kalori se'ak 3/ 'am terakhir - atau
1- Ka%ar glukosa plasma 2// mg:%l pa%a 2 'am sesu%ah beban glukosa 76 gram pa%a
TTG<HH
H Kriteria %iagnostik tsb harus %ikonfirmasi ulang pa%a hari (ang lain) ke#uali untuk
kea%aan khas hiperglikemia %engan %ekompensasi metabolik akut) seperti ketoasi%osis
atau berat ba%an (ang menurun #epat.
HHCara %iagnosis %engan kriteria ini ti%ak %ipakai rutin %iklinik
#. #a,t0r !e(,0 D(a/ete Me**(tu T(pe 2
A%apun !aktor resikon(a (aitu ,Rakhma%an() 2/3/->
Cn#hangeable Risk !a#tor
3. Kelainan Genetik
Diabetes %apat menurun menurut silsilah keluarga (ang mengi%ap
%iabetes mellitus) karena kelainan gen (ang mengakibatkan tubuhn(a tak
%apat menghasilkan insulin %engan baik.
2. Csia
Cmumn(a manusia mengalami perubahan fisiologis (ang se#ara %rastis
menurun %engan #epat setelah usia 8/ tahun. Diabetes sering mun#ul setelah
seseorang memasuki usia ra&an tersebut) terutama setelah usia 86 tahun pa%a
mereka (ang berat ba%ann(a berlebih) sehingga tubuhn(a ti%ak peka lagi
terha%ap insulin.
Changeable risk fa#tor
3. "tress
"tress kronis #en%erung membuat seseorang men#ari makanan (ang
manis*manis %an berlemak tinggi untuk meningkatkan ka%ar serotonin otak.
"erotonin ini memiliki efek penenang sementara untuk mere%akan stress)
tetapi gula %an lemak itulah (ang berbaha(a bagi mereka (ang beresiko
terkena %iabetes mellitus.
2. Pola Makan (ang "alah
Kurang giKi atau kelebihan berat ba%an ke%uan(a meningkatkan resiko
terkena %iabetes mellitus. Kurang giKi ,malnutrisi- %apat merusak pankreas)
se%angkan berat ba%an lebih ,obesitas- mengakibatkan gangguan ker'a insulin
, resistensi insulin-.
1. Minimn(a Akti+itas !isik
"etiap gerakan tubuh %engan tu'uan meningkatkan %an mengeluarkan
tenaga %an energi) (ang biasa %ilakukan atau akti+itas sehari*hari sesuai
profesi atau peker'aan. "e%angkan faktor resiko pen%erita DM a%alah mereka
(ang memiliki akti+itas minim) sehingga pengeluaran tenaga %an energi han(a
se%ikit.
8. <besitas
4/9 %ari pen%erita ?$DDM a%alah <besitas:gemuk.
6. Merokok
"ebuah uni+ersitas %i "&iss membuat suatu analisis 26 ka'ian (ang
men(eli%iki hubungan antara merokok %an %iabetes (ang %isiarkan antara
3002 %an 2//;) %engan seban(ak 3)2 'uta peserta (ang %itelusuri selama 1/
tahun. Mereka men%apati resiko bahkan lebih tinggi bagi perokok berat.
Mereka (ang menghabiskan se%ikitn(a 2/ batang rokok sehari memiliki
resiko terserang %iabetes ;29 lebih tinggi %iban%ingkan %engan orang (ang
ti%ak merokok. Merokok %apat mengakibatkan kon%isi (ang tahan terha%ap
insulin) kata para peneliti tersebut. $tu berarti merokok %apat men#ampuri #ara
tubuh memanfaatkan insulin. Kekebalan tubuh terha%ap insulin biasan(a
menga&ali terbentukn(a Diabetes tipe 2.
;. @ipertensi
Pa%a orang %engan %iabetes mellitus) hipertensi berhubungan %engan
resistensi insulin %an abnormalitas pa%a sistem renin*angiotensin %an
konsekuensi metabolik (ang meningkatkan morbi%itas. Abnormalitas
metabolik berhubungan %engan peningkatan %iabetes mellitus pa%a kelainan
fungsi tubuh: %isfungsi en%otelial. "el en%otelial mensintesis beberapa
substansi bioaktif kuat (ang mengatur struktur fungsi pembuluh %arah.
BAB III
PENANGGULANGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2
A. Strate-( Pe+a+--u*a+-a+ D(a/ete Me**(tu T(pe 2
A%apun stategi penanggulangannn(a sebagai berikut ,Moh 2oeharno)2//0->
2. Pr()0rd(a* pre3e+t(0+
Primor%ial pre+ention merupakan upa(a untuk men#egah ter'a%in(a risiko atau
mempertahankan kea%aan risiko ren%ah %alam mas(arakat terha%ap pen(akit se#ara
umum. Pa%a upa(a penanggulangan DM) upa(a pen#egahan (ang sifatn(a primor%ial
a%alah >
a. $nter+ensi terha%ap pola makan %engan tetap mempertahankan pola makan
mas(arakat (ang masih tra%isional %engan ti%ak membu%a(akan pola makan #epat
sa'i (ang tinggi lemak)
b. Membu%a(akan kebiasaan puasa senin %an kamis
#. $nter+ensi terha%ap aktifitas fisik %engan mempertahankan kegiatan*kegiatan
mas(arakat sehubungan %engan akti+itas fisik berupa olahraga teratur ,lebih
mengarahkan kepa%a mas(arakat ker'a- %imana kegiatan*kegiatan mas(arakat
(ang biasan(a aktif se#ara fisik seperti kebiasaan berkebun sekalipun %alam
lingkup ke#il namun %apat bermanfaat sebagai sarana olahraga fisik.
%. Menanamkan kebiasaan ber'alan kaki kepa%a mas(arakat
2. Hea*th pr0)0t(0+
@ealth promotion sehubungan %engan pemberian muatan informasi kepa%a
mas(arakat sehubungan %engan masalah kesehatan. Dan pa%a upa(a pen#egahan DM)
tin%akan (ang %apat %ilakukan a%alah >
a. Pemberian informasi tentang manfaat pemberian A"$ eksklsif kepa%a mas(arakat
khususn(a kaum perempuan untuk men#egah ter'a%in(a pemberian susu formula
(ang terlalu %ini
b. Pemberian informasi akan pentingn(a akti+itas olahraga rutin minimal 36 menit
sehari
4. Spe(f(5 pr0te5t(0+
"pesifi# prote#tion %ilakukan %alam upa(a pemberian perlin%ungan se#ara %ini
kepa%a mas(arakat sehubungan %engan masalah kesehatan. Pa%a beberapa pen(akit
biasan(a %ilakukan %alam bentuk pemberian imunisasi namun untuk perkembangan
sekarang) %iabetes mellitus %apat %ilakukan melalui >
a. Pemberian penetral ra%ikal bebas seperti nikotinami%
b. Mengistirahatkan sel*beta melalui pengobatan insulin se#ara %ini
#. Penghentian pemberian susu formula pa%a masa neonatus %an ba(i se'ak %ini
%. Pemberian imunosupresi atau imunomo%ulasi
8. Ear*6 d(a-+0( a+d pr0)p treat)e+t
arl( %iagnosis an% prompt treatmen %ilakukan sehubungan %engan upa(a
pen%eteksian se#ara %ini terha%ap in%i+i%u (ang nantin(a mengalami DM %imasa
men%atang sehingga %apat %ilakukan upa(a penanggulangan se%ini mungkin untuk
men#egah semakin berkembangn(a risiko terha%ap timbuln(a pen(akit tersebut. Cpa(a
sehubungan %engan earl( %iagnosis pa%a DM a%alah %engan melakukan >
a. Melakukan skrining DM %i mas(arakat
b. Melakukan sur+ei tentang pola konsumsi makanan %i tingkat keluarga pa%a
kelompok mas(arakat
7. D(a/(*(t6 *()(tat(0+
Disabilit( limitation a%alah upa(a*upa(a (ang %ilakukan untuk men#egah %ampak
lebih besar (ang %iakibatkan oleh DM (ang %itu'ukan kepa%a seorang (ang telah
%iangap sebagai pen%erita DM karena risiko keterpaparan sangat tinggi. Cpa(a (ang
%apat %ilakukan a%alah >
a. Pemberian insulin (ang tepat &aktu
b. Penanganan se#ara komprehensif oleh tenaga ahli me%is %i rumah sakit
#. Perbaikan fasilitas*fasilitas pela(anan (ang lebih baik
8. !eha/(*(tat(0+
Rehabilitation %itu'ukan untuk menga%akan perbaikan*perbaikan kembali pa%a
in%i+i%u (ang telah mengalami sakit. Pa%a pen%erita DM) upa(a rehabilitasi (ang %apat
%ilakukan a%alah >
a. Pengaturan %iet makanan sehari*hari (ang ren%ah lemak %an pengkonsumsian
makanan karbohi%rat tinggi (ang alami
b. Pemeriksaan ka%ar glukosa %arah se#ara teratur %engan melaksanakan pemeriksaan
laboratorium komplit minimal sekali sebulan
#. Penghin%aran atau penggunaan se#ara bi'aksana terha%ap obat*obat (ang
%iabetagonik
B. Pe+5e-aha+ D(a/ete Me**(tu T(pe 2
A%apun Tahap pen#egahann(a (aitu ,Konsensus)2//;->
3. Pen#egahan Primer
Pen#egahan primer a%alah upa(a (ang %itu'ukan pa%a orang*orang (ang termasuk
kelompok risiko tinggi) (akni mereka (ang belum men%erita) tetapi berpotensi untuk
men%erita DM. Pen(uluhan sangat penting perann(a %alam upa(a pen#egahan primer.
Mas(arakat luas melalui lembaga s&a%a(a mas(arakat %an lembaga sosial lainn(a harus
%iikutsertakan. Demikian pula pemerintah melalui semua 'a'aran terkait seperti
Departemen Kesehatan %an Departemen Pen%i%ikan perlu memasukkan upa(a
pen#egahan primer DM %alam program pen(uluhan %an pen%i%ikan kesehatan. "e'ak
masa prasekolah hen%akn(a telah %itanamkan pengertian mengenai pentingn(a kegiatan
'asmani teratur) pola %an 'enis makanan (ang sehat) men'aga ba%an agar ti%ak terlalu
gemuk) %an risiko merokok bagi kesehatan.
2. Pen#egahan "ekun%er
Pen#egahan sekun%er a%alah upa(a men#egah atau menghambat timbuln(a
pen(ulit pa%a pasien (ang telah men%erita DM. Dilakukan %engan pemberian pengobatan
(ang #ukup %an tin%akan %eteksi %ini pen(ulit se'ak a&al pengelolaan pen(akit DM.
"alah satu pen(ulit DM (ang sering ter'a%i a%alah pen(akit kar%io+askular (ang
merupakan pen(ebab utama kematian pa%a pen(an%ang %iabetes.
Pen#egahan sekun%er %apat %ilakukan %engan >
a. "krinning
"krinning %ilakukan %engan menggunakan tes urin) ka%ar gula %arah puasa)
%an G$T. "krinning %irekomen%asikan untuk >
<rang*orang (ang mempun(ai keluarga %iabetes
<rang*orang %engan ka%ar glukosa abnormal pa%a saat hamil
<rang*orang (ang mempun(ai gangguan +askuler
<rang*orang (ang gemuk
b. Pengobatan
Pengobatan %iabetes mellitus bergantung kepa%a pengobatan %iet %an
pengobatan bila %iperlukan. Kalau masih bisa tanpa obat) #ukup %engan
menurunkan berat ba%an sampai men#apai berat ba%an i%eal. Cntuk itu perlu
%ibantu %engan %iet %an bergerak ba%an.
Pengobatan %engan peren#anaan makanan ,%iet- atau terapi nutrisi
me%ik masih merupakan pengobatan utama) tetapi bilamana hal ini bersama
latihan 'asmani:kegiatan fisik tern(ata gagal maka %iperlukan penambahan obat
oral. <bat hipoglikemik oral han(a %igunakan untuk mengobati beberapa
in%i+i%u %engan DM tipe $$. <bat ini menstimulasi pelapisan insulin %ari sel
beta pan#reas atau pengambilan glukosa oleh 'aringan perifer.
Tabel 2
Akti+itas <bat @ipoglisemik <ral
<bat Laman(a 'am Dosis laKim:hari
Klorpropami% ,%iabinise- ;/ 3
GliKipi% ,glu#otrol- 32*28 3*2
Gliburi% ,%iabeta) mi#ronase- 3;*28 3*2
TolaKami% ,tolinase- 38*3; 3*2
Tolbutami% ,orinase- ;*32 3*1
5. DIET
Diet a%alah penatalaksanaan (ang penting %ari ke%ua tipe DM. makanan
(ang masuk harus %ibagi merata sepan'ang hari. $ni harus konsisten %ari hari kehari.
A%alah sangat penting bagi pasien (ang menerima insulin %ikor%inasikan antara
makanan (ang masuk %engan akti+itas insulin lebih 'auh orang %engan DM tipe $$)
#en%erung kegemukan %imana ini berhubungan %engan resistensi insulin %an
hiperglikemia. Toleransi glukosa sering membaik %engan penurunan berat ba%an.
,@en%ra&an)2//2-.
3- Mo%ifikasi %ari faktor*faktor resiko
Men'aga berat ba%an
Tekanan %arah
Ka%ar kolesterol
Berhenti merokok
Membiasakan %iri untuk hi%up sehat
Biasakan %iri berolahraga se#ara teratur. <lahraga a%alah akti+itas fisik
(ang teren#ana %an terstruktur (ang memanfaatkan gerakan tubuh (ang
berulang untuk men#apai kebugaran.
@in%ari menonton tele+isi atau menggunakan komputer terlalu lama) karena
hali ini (ang men(ebabkan akti+itas fisik berkurang atau minim.
2angan mengonsumsi permen) #oklat) atau sna#k %engan kan%ungan. garam
(ang tinggi. @in%ari makanan siap sa'i %engan kan%ungan ka%ar karbohi%rat
%an lemak tinggi.
Konsumsi sa(uran %an buah*buahan.
1. Pen#egahan Tersier
Pen#egahan tersier %itu'ukan pa%a kelompok pen(an%ang %iabetes (ang telah
mengalami pen(ulit %alam upa(a men#egah ter'a%in(a ke#a#atan lebih lan'ut. Cpa(a
rehabilitasi pa%a pasien %ilakukan se%ini mungkin) sebelum ke#a#atan menetap.
"ebagai #ontoh aspirin %osis ren%ah ,4/*126 mg:hari- %apat %iberikan se#ara rutin bagi
pen(an%ang %iabetes (ang su%ah mempun(ai pen(ulit makroangiopati. Pa%a upa(a
pen#egahan tersier tetap %ilakukan pen(uluhan pa%a pasien %an keluarga. Materi
pen(uluhan termasuk upa(a rehabilitasi (ang %apat %ilakukan untuk men#apai kualitas
hi%up (ang optimal . Pen#egahan tersier memerlukan pela(anan kesehatan holistik %an
terintegrasi antar %isiplin (ang terkait) terutama %i rumah sakit ru'ukan. Kolaborasi
(ang baik antar para ahli %i berbagai %isiplin ,'antung %an gin'al) mata) be%ah ortope%i)
be%ah +askular) ra%iologi) rehabilitasi me%is) giKi) po%iatrist) %ll.- sangat %iperlukan
%alam menun'ang keberhasilan pen#egahan tersier ,Konsensus)2//;-.
Gambar 3
Pen#egahan Diabetes Mellitus Tipe 2
.. Pe+a+--u*a+-a+ D(a/ete Me**(tu T(pe 2
Pr0-ra) pe+a+--u*a+-a+ pe+6a,(t D(a/ete Me**(tu d( I+d0+e(a
Tu'uan program pengen%alian DM %i $n%onesia a%alah terselenggaran(a pengen%alian
faktor risiko untuk menurunkan angka kesakitan) ke#a#atan %an kematian (ang %isebabkan
DM. Pengen%alian DM lebih %iprioritaskan pa%a pen#egahan %ini melalui upa(a pen#egahan
faktor risiko DM (aitu upa(a promotif %an pre+entif %engan ti%ak mengabaikan upa(a kuratif
%an rehabilitatif ,Ra#hma%an()2/3/-.
Program pen#egahan primer %i $n%onesia telah %ilaksanakan oleh PT.Mer#k $n%onesia
Tbk beker'a sama %engan Depkes R$ %an organisasi profesi seperti Konferensi Ker'a
Perkumpulan n%okrinologi $n%onesia ,PRK?$- %an organisasi kemas(arakatan seperti
Persatuan Diabetes $n%onesia ,PR"AD$- %an Perhimpunan %ukator Diabetes $n%onesia
,PD$- (aitu program berta'uk Pan%u Diabetes %engan simbol Titik <ran(e. Melakukan
kegiatan*kegiatan antara lain memberikan informasi %an e%ukasi mengenai Diabetes Mellitus
%an pemeriksaan ka%ar gula %arah se#ara gratis bagi se'uta orang (ang telah %ilun#urkan oleh
Menkes pa%a 36 Maret 2//1. Mengingat pen%erita Diabetes sangat rentan untuk terkena
infeksi) hal ini 'uga merupakan salah satu #ara untuk mengurangi amputasi kaki akibat pekait
Diabetes Mellitus,Ra#hma%an()2/3/-.
!e%erasi Diabetes $nternasional ,$D!- mengeluarkan pern(ataan konsensus baru
mengenai pen#egahan Diabetes Mellitus) men'elang resolusi Ma'elis Cmum PBB pa%a bulan
Desember 2//; (ang menghimbau aksi internasional bersama. Konsensus $D! baru ini
merekomen%asikan bah&a semua in%i+i%u (ang berisiko tinggi ter'angkiti %iabetes tipe*2
%apat %ii%entifikasi melalui pemeriksaan oportunistik oleh %okter) pera&at) apoteker %an
%engan pemeriksaan sen%iri. Profesor George Alberti) mantan presi%en $D! sekaligus penulis
bersama konsensus baru $D! mengatakan> LTer%apat ban(ak bukti %ari se'umlah ka'ian %i
Amerika "erikat) !inlan%ia) Cina) $n%ia %an 2epang bah&a perubahan ga(a hi%up ,men#apai
berat ba%an (ang sehat %an kegiatan olahraga (ang mo%erat- %apat ikut men#egah
berkembangn(a %iabetes tipe*2 pa%a mereka (ang beresiko tinggi. Konsensus baru $D! ini
mengan'urkan bah&a hal ini haruslah merupakan inter+ensi a&al bagi semua orang (ang
beresiko ter'angkiti %iabetes tipe*2) %an 'uga fokus %ari pen%ekatan kesehatan pen%u%uk.M
,Ra#hma%an()2/3/-.
Pilar Pengelolaan DM (aitu 9Perkeni, 2//;->
a. %ukasi
Diabetes tipe $$ umumn(a ter'a%i pa%a saat pola ga(a hi%up %an perilaku telah
terbentuk %engan kokoh. Keberhasilan pengelolaan %iabetes man%iri membutuhkan
partisipasi aktif pasien) keluarga) %an mas(arakat. Tim kesehatan harus men%ampingi
pasien %alam menu'u perubahan perilaku. Cntuk men#apai keberhasilan perubahan
perilaku) %ibutuhkan e%ukasi (ang komprehensif) pengembangan keterampilan %an
moti+asi.
%ukasi tersebut meliputi pemahaman tentang>
3- Pen(akit DM.
2- Makna %an perlun(a pengen%alian %an pemantauan DM.
1- Pen(ulit DM.
8- $nter+ensi farmakologis %an non farmakologis.
6- @ipoglikemia.
;- Masalah khusus (ang %iha%api.
7- Pera&atan kaki pa%a %iabetes.
4- Cara pengembangan sistem pen%ukung %an penga'aran keterampilan.
0- Cara mempergunakan fasilitas pera&atan kesehatan.
%ukasi se#ara in%i+i%ual atau pen%ekatan ber%asarkan pen(elesaian masalah
merupakan inti perubahan perilaku (ang berhasil. Perubahan Perilaku hampir sama
%engan proses e%ukasi (ang memerlukan penilaian) peren#anaan) implementasi)
%okumentasi) %an e+aluasi.
b. Peren#anaan makanan
Biasan(a pasien DM (ang berusia lan'ut terutama (ang gemuk %apat
%iken%alikan han(a %engan pengaturan %iet sa'a serta gerak ba%an ringan %an
teratur. Peren#anaan makan merupakan salah satu pilar pengelolan %iabetes) meski
sampai saat ini ti%ak a%a satu pun peren#anaan makan (ang sesuai untuk semua
pasien. Peren#anaan makan harus %isesuaikan menurut kebiasaan masing*masing
in%i+i%u. Bang %imaksu% %engan karbohi%rat a%alah gula) tepung) serat.
!aktor (ang berpengaruh pa%a respon glikemik makanan a%alah #ara memasak)
proses pen(iapan makanan) %an bentuk makan serta komposisi makanan
,karbohi%rat) lemak) %an protein-. 2umlah masukan kalori makanan (ang berasal
%ari karbohi%rat lebih penting %aripa%a sumber atau ma#am karbohi%ratn(a. Gula
pasir sebagai bumbu masakan tetap %ii'inkan. Pa%a kea%aan glukosa %arah
terken%ali) masih %iperbolehkan untuk mengkonsumsi sukrosa ,gula pasir- sampai 6
9 kebutuhan kalori.
"tan%ar (ang %ian'urkan a%alah makanan %engan komposisi>
3- Karbohi%rat 86 I ;69
2- Protein 3/ I 2/ 9
1- Lemak 2/ I 26 9
Makanan %engan komposisi sampai 7/ I 769 masih memberikan hasil (ang
baik. 2umlah kan%ungan kolesterol %isarankan G 1// mg:hari) %iusahakan lemak
berasal %ari sumber asam lemak ti%ak 'enuh MC!A ,Mono Cnsurate% !att( A#i%-)
%an membatasi PC!A ,Poli Cnsaturate% !att( A#i%- %an asam lemak 'enuh. 2umlah
kan%ungan serat 5 26 g : hari) %iutamakan serat larut.
2umlah kalori %isesuaikan %engan status giKi)umur ) a%a ti%akn(a stress akut)
kegiatan 'asmani. Cntuk penentuan status giKi) %apat %ipakai $n%eks Massa tubuh
,$MT- %an rumus Bro#a.
Petun'uk Cmum untuk Asupan Diet bagi Diabetes>
3- @in%ari biskuit) #ake) pro%uk lain sebagai #emilan pa%a &aktu makan.
2- Minum air %alam 'umlah ban(ak) susu skim %an minuman berkalori ren%ah
lainn(a pa%a &aktu makan.
1- Makanlah %engan &aktu (ang teratur.
8- @in%ari makan makanan manis %an gorengan.
6- Tingkatkan asupan sa(uran %ua kali tiap makan.
;- 2a%ikan nasi) roti) kentang) atau sereal sebagai menu utama setiap makan.
7- Minum air atau minuman bebas gula setiap an%a haus.
4- Makanlah %aging atau telor %engan porsi lebih ke#il.
0- Makan ka#ang*ka#angan %engan porsi lebih ke#il
Tabel 1.
Klasifikasi $MT ,Asia Pasifi#-

K*a(f(,a( IMT 9A(a Pa(f(5:
L(+-,ar Perut
G0/#m ,Pria-
G4/#m ,.anita-
D0/#m ,Pria-
D4/#m ,.anita-
!(, 0f 50;)0r/(d(t(e
BB Kurang G34)6
BB ?ormal 34)6*22)0
BB Lebih D21)/ >
* Dengan risiko > 21)/*28)0
* <bes $ > 26)/*20)0
* <bes $$ > J 1/
Ren%ah
Rata*rata

Meningkat
"e%ang
Berat
Rata*rata
Meningkat

"e%ang
Berat
"angat berat
Sumber :Perkeni) 2//;
#. Latihan 2asmani
Kegiatan 'asmani sehari I hari %an latihan 'asmani teratur ,1 I 8 kali seminggu
selama kurang lebih 1/ menit-) merupakan salah satu pilar %alam pengelolaan
%iabetes tipe $$. Latihan 'asmani %apat menurunkan berat ba%an %an memperbaiki
sensitifitas terha%ap insulin) sehingga akan memperbaiki ken%ali glukosa %arah.
Latihan 'asmani (ang %imaksu% ialah'alan) bersepe%a santai) 'ogging) berenang.
Prinsip latihan 'asmani (ang %ilakukan>
3- Continous>
Latihan 'asmani harus berkesinambungan %an %ilakukan terus menerus tanpa
berhenti. Contoh> 2ogging 1/ menit ) maka pasien harus melakukann(a selama
1/ menit tanpa henti.
2- Rh(tmi#al>
Latihan olah raga %ipilih (ang berirama (aitu otot*otot berkontraksi %an
relaksasi se#ara teratur) #ontoh berlari) berenang) 'alan kaki.
1- $nter+al>
Latihan %ilakukan selang*seling antar gerak #epat %an lambat. Contoh> 'alan
#epat %iselingi 'alan lambat) 'ogging %iselangi 'alan.
8- Progresi+e>
a- Latihan %ilakukan se#ara bertahap sesuai kemampuan) %ari intensitas ringan
sampi se%ang selama men#apai 1/ I ;/ menit.
b- "asaran @R N 76 I 46 9 %ari maksimal @R.
#- Maksimal @R N 22/ I ,umur-.
6-. n%uran#e>
Latihan %a(a tahan untuk meningkatkan kemampuan kar%iorespirasi) seperti
'alan 'ogging %an sebagain(a. Latihan %engan prinsip seperti %i atas minimal
%ilakukan 1 hari %alam seminggu) se%ang 2 hari (ang lain %apat %igunakan untuk
melakukan olah raga kesenangann(a. <lah raga (ang teratur memainkan peran
(ang sangat penting %alam menangani %iabetes) manfaat I manfaat utaman(a
sebagai berikut>
a- <lah raga membantu membakar kalori karena %apat mengurangi berat
ba%an.
b- <lah raga teratur %apat meningkatkan 'umlah reseptor pa%a %in%ing sel
tempat insulin bisa melekatkan %iri.
#- <lah raga memperbaiki sirkulasi %arah %an menguatkan otot 'antung.
%- <lah raga meningkatkan ka%ar kolesterol LbaikM %an mengurangi ka%ar
kolesterol L'ahatM.
e- <lah raga teratur bisa membantu melepaskan ke#emasan stress) %an
ketegangan) sehingga memberikan rasa sehat %an bugar.
Petun'uk Berolah Raga Cntuk Diabetes Ti%ak Bergantung $nsulin
a- Gula %arah ren%ah 'arang ter'a%i selama berola raga %an arena itu ti%ak perlu
untuk memakan karbohi%rat ekstra
b- <lah raga untuk menurunkan berat ba%an perlu %i%ukung %engan
pengurangan asupan kalori
#- <lah raga se%ang perlu %ilakukan setiap hari. <lah raga berat mungkin bisa
%ilakukan tiga kali seminggu
%- "angat penting untuk melakukan latihan ringan guna pemanasan %an
pen%inginan sebelum %an sesu%ah berolah raga
e- Pilihlah olah raga (ang paling sesuai %engan kesehatan %an ga(a hi%up an%a
se#ara umum
f- Manfaat olah raga akan hilang 'ika ti%ak berolah raga selama tiga hari
berturut*turut
g- <lah raga bisa meningkatkan nafsu makan %an berarti 'uga asupan kalori
bertambah. Karena itu sangat penting bagi an%a untuk menghin%ari makan
makanan ekstra setelah berolah raga.
h- Dosis obat telan untuk %iabetes mungkin perlu %ikurangi selama olah raga
teratur.
d. I+ter3e+( #ar)a,0*0-(
Apabila pengen%alian %iabetesn(a ti%ak berhasil %engan pengaturan %iet %an gerak
ba%an barulah %iberikan obat hipoglikemik oral. Di $n%onesia umumn(a <@< (ang
%ipakai ialah Metformin 2 I 1 O 6// mg sehari. Pa%a pasien (ang mempun(ai berat
ba%an se%ang %ipertimbangkan pemberian sulfonilurea.
Pe%oman pemberian sulfonilurea pa%a DM usia lan'ut >
3- @arus &aspa%a akan timbuln(a hipoglikemia. $ni %isebabkan karena metabolisme
sulfonilurea lebih lambat pa%a usia lan'ut) %an seringkali pasien kurang nafsu
makan) sering a%an(a gangguan fungsi gin'al %an hati serta pengaruh interaksi
sulfonilurea %engan obat*obatan lain.
2- "ebaikn(a %igunakan %igunakan sulfon(l urea generasi $$ (ang mempun(ai &aktu
paruh pen%ek %an metabolisme lebih #epat.
1- 2angan mempergunakan klorpropami% karena &aktu paruhn(a sangat pan'ang serta
sering %itemukan retensi air %an hiponatremi pa%a penggunaan klorpropami%.
Begitu pula bila a%a komplikasi gin'al) klorpropami% (ang ker'an(a 28 I 1; 'am
ti%ak boleh %iberikan) oleh karena ekskresi obat sangat berkaian %engan fungsi
gin'al. @ipoglikemia akibat klorpami% %apat berlangsung lama) berbe%a %engan
hipoglikemi karena tolbutami%.
8- "ulfonilurea %engan ker'a se%ang , seperti glibenklami%) glikasi%-) biasan(a %osis
a&al setengah tablet sehari) kalau perlu %apat %inaikkan 3 I 2 kali sehari.
6- Dosis oral pa%a umumn(a bila %ianggap perlu %apat %inaikkan tiap 3 I 2 minggu.
Cntuk men#egah hipoglikemia pa%a pasien tua lebih baik ti%ak memberikan %osis
maksimum.
;- Kegagalan sekun%er %apat ter'a%i setelah penggunan <@< beberapa lama. Pa%a
kasus sperti ini biasan(a %apat %i#oba kombinasi <@< %engan insulin atau
langsung %iberikan insulin sa'a.
BAB %
PENUTUP
Ke()pu*a+
Diabetes Mellitus Tipe 2 a%alah pankreas %apat menghasilkan #ukup 'umlah insulin
untuk metabolisme glukosa ,gula-) tetapi tubuh ti%ak mampu untuk memanfaatkan se#ara
efisien. "eiring &aktu) penurunan pro%uksi insulin %an ka%ar glukosa %arah meningkat.
Dalam patofisiologi %iabetes melitus tipe 2) %imulai %engan gangguan fase earl(peak (ang
men(ebabkan hiperglikemi %an selan'utn(a gangguan fase sekresi insulin %imulai 2/ menit
setelah stimulasi glukosa untuk menghasilkan insulin lebih ban(ak) tetapi su%ah ti%ak mampu
meningkatkan sekresi insulin sebagaimana pa%a orang normal %i mana ti%ak ter'a%i
hiperinsulinemi akan tetapi gangguan sel beta. ?$DDM %itan%ai %engan a%an(a kelainan
%alam sekresi insulin maupun %alam ker'a insulin.
Gambaran klini ter'a%in(a DM tipe 2 ini (aitu melalui keluhan klasik seperti
penurunan berat ba%an) ban(ak ken#ing) ban(ak minum) ban(ak makan. a%apun keluhan lain
(ang ter'a%i (aitu gangguan saraf tepi : kesemutan) gatal : bisul) gangguan ereksi %an
keputihan. %alam menegakkan %iagosis %m %apat %ilakukan ber%asarkan #ara pelaksanaan
TTG< menurut .@< 3046.
!aktor risiko DM tipe 2 seperti genetik) usia) stres) minim gerak) pola makan (ang
salah) %an obesitas. Pen#egahann(a %ilakukan pa%a tiga le+el) (aitu primer berupa
pen(uluhan pa%a faktor risikoA sekun%er berupa %iagnosis %ini ,skirning-) pengobatan) %an
%ietA tersier berupa tin%akan rehabilitatif untuk men#apai kualitas hi%up (ang optimal.
A%apun strategi penanggulangan DM (aitu primor%ial pre+ention) health promotion)
spesifi# prote#tion) earl( %iagnosis an% prompt treatmen) %isabilit( limitation %an
rehabilitation. Tin%akan penanggulangan iaalah pengen%alian DM (ang lebih %iprioritaskan
pa%a pen#egahan %ini melalui upa(a pen#egahan faktor risiko DM seperti upa(a promotif
%an pre+entif %engan ti%ak mengabaikan upa(a kuratif %an rehabilitatif. Dan a%apun faktor
penanggulangan Diabetes Melitus Tipe 2 (aitu melalui %ukasi) Peren#anaan Makan)
Akti+itas fisik %an Pengobatan.
DA#TA! PUSTAKA
A%hi ) Ba(u.T3) Ro%i(atul !. ". %an @ermans(ah)2/33. An Early Detection Method of ype!"
Diabetes Mellitus in #ublic $ospital. Telkomnika) Pol.0) ?o.2) August 2/33) pp. 247Q208.
Agustina) Tri )2//0.%ambaran Sikap #asien Diabetes Melitus Di #oli #enyakit Dalam &sud
Dr'Moe(ardi Surakarta erhadap )un*ungan +lang )onsultasi %i,i. KT$ D1. !akultas
$lmu Kesehatan Cni+ersitas Muhamma%i(ah "urakarta) "urakarta.
$n%ras&ari) .i&i.2/3/. $ubungan -ndeks %likemik Asupan Makanan Dengan )adar %lukosa
Darah #ada #asien &a(at .alan Diabetes Mellitus ipe!" Di &sup Dr' /ahidin
Sudirohusodo. "kripsi "ar'ana. Program "tu%i $lmu GiKi ) !akultas Kesehatan Mas(arakat)
Cni+ersitas @asanu%%in) Makassar.
$sniati) 2//1) $ubungan ingkat #engetahuan #enderita Diabetes Militus Dengan
)eterkendalian %ula Darah Di #oliklinik &s #er*an Dr' M' D*amil #adang ahun' 2urnal
Kesehatan Mas(arakat) "eptember 2//7) $ ,2-.
Konsensus Pengelolaan %an Pen#egahan Diabetes Melitus Tipe 2 %i $n%onesia 2//; .2//;.
http>::pen(akit%alam.files.&or%press.#om:2//0:33:konsensus*pengelolaaln*%an*pen#egahan*
%iabets*melitus*tipe*2*%i*in%onesia*2//;.p%f
Moh'uarno.2//0. Makalah Kontenporer Konsentrasi pi%emiologi Pas#a "ar'ana>
Penanggulangan Diabetes Melitus. Makassar >Cni+ersitas @asanu%%in.
Mur&ani) Arita %an Afifin "holeha) 2//7. #engaruh )onseling )eluarga erhadap #erbaikan
#eran )eluarga Dalam #engelolaan Anggota )eluarga Dengan Dm Di /ilayah )er*a
#uskesmas )okap - )ulon #rogo "001. 2urnal Kesehatan "ur(a Me%ika Bog(akarta. $lmu
Kepera&atan "tikes "ur(a Global Bog(akarta.
?a%esul) @en%ra&an. 2//2. 2"3 .a(aban untuk "4 #enyakit Mana*er dan )eluhan!keluhan
5rang Mapan' Kompas.
Perkeni.2/33. Empat #ilar #engelolaan Diabetes.RonlineS. ,%iup%ate 33 ?o+ember 2/33-.
http>::&&&.small#rab.#om: .R%iakses 2/ ?o+ember 2/33S.
Rakhma%an() %kk. 2/3/. Makalah Diabetes Melitus. 2akarta > Cni+ersitas $slam ?egeri
"hahab) Al&i)2//;.Diagnosis Dan #enatalaksanaan Diabetes Melitus (Disarikan Dari
)onsensus #engelolaan Diabetes Melitus Di -ndonesia : #erkeni "006)'"ubbagian
n%okrinologi Metabolik) Bagian $lmu Pen(akit Dalam) !k Cnsri: Rsmh Palembang)
Palembang.
T'e(an) "ur(a%i R.M) 2//7.&isiko #enyakit Diabetes Mellitus ipe " Di )alangan #eminum
)opi Di )otamadya #alembang ahun "006!"001. Department <f Publi# @ealth An%
Communit( Me%i#ine) Me%i#al !a#ult() "ri&i'a(a Cni+ersit() Palembang 1/32;) $n%onesia.
Makara7 )esehatan7 8ol' 997 :o' "7 Desember "001: 42!60 $al 42'
.aspa%'i) "ar&ono %kk.) 2//0. #edoman Diet Diabetes Melitus. 2akarta> !KC$.
.@<) 3000. Defenition7 Diagnosis and ;lassification of Diabetes Melitus and -ts ;omplication.

Anda mungkin juga menyukai