Anda di halaman 1dari 7

Maag : Sendawa, Kembung dan Kentut belum tentu merupakan tanda Gangguan

Pencernaan
Sumber:
http://www.berbagisehat.com/index.php/data-a-statistic/disorder/177-asam-
lambung.html
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Sendawa (burping/belching) adalah keluarnya gas dari saluran cerna
(kerongkongan dan lambung) ke mulut yang disertai adanya suara dan
kadang-kadang bau.

Timbulnya suara tersebut disebabkan oleh getaran udara / gas pada katub
kerongkongan saat keluarnya gas. Hal ini merupakan hal yang sangat umum
bisa
terjadi pada siapa saja, dan merupakan usaha untuk melepaskan udara yang
terperangkap di lambung yang biasanya menimbulkan ketidak nyamanan di
saluran
cerna.

Penyebab sendawa:
- Makan/minum terlalu cepat
- Menelan udara
- Minum minuman berkarbonasi
- Obat-obatan tertentu seperti metformin
- Orang yang sedang cemas
- Jika disertai gejala-gejala dispepsia merupakan salah satu tanda penyakit
maag

Selain karena banyaknya gas yang terperangkap di lambung sendawa juga dapat
disebabkan karena kebiasaan semata. Untuk beberapa orang sendawa dianggap
sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidaknyamanan di perut walaupun bukan
karena peningkatan kadar gas.

Sendawa tidak sesederhana yang dipikirkan, namun berhubungan erat dengan
koordinasi beberapa aktivitas. Laring harus selalu tertutup supaya cairan
ataupun makanan yang naik dari lambung tidak masuk ke paruparu. Saat
menelan
laring terangkat secara otomatis dan sejalan dengan itu katup kerongkongan
atas
terbuka sehingga mempermudah gas keluar dari kerongkongan ke
tenggorokan.Katup
kerongkongan bawah juga terbuka sehingga gas dapat naik dari lambung ke
kerongkongan. Saat itu semua terjadi diafragma turun ketika menarik nafas.
Terjadi peningkatan tekanan di rongga perut dan penurunan tekanan di rongga
dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut) ke
kerongkongan (di rongga dada).

Jika rasa tidak nyaman di perut bukan karena peningkatan gas, sendawa tidak
menyelesaikan masalah. Jika demikian berarti ada hal lain di perut yang
perlu
ditatalaksana dan harus dicari penyebabnya. Sendawa merupakan suatu gejala
yang
bisa disebabkan oleh penyakit di saluran cerna dan kondisi yang menyebabkan
ketidaknyamanan di rongga perut.

Kembung
Untuk memahami kembung ada 2 hal yang harus diketahui:
1. Gejala/bloating: merupakan perasaan (subyektif) perut seperti lebih
besar
dari normal, jadi merupakan suatu tanda atau gejala ketidaknyamanan,
merupakan
hal yang lebih ringan dari distention.
2. Tanda/distention: merupakan hasil pemeriksaan fisik (obyektif) dimana
didapatkan bahwa perut lebih besar dari normal, bisa didapatkan dari
observasi
saat menggunakan baju jadi kesempitan dan lambung jelas lebih besar dari
biasanya

Ada 3 hal yang dapat menyebabkan membesarnya ukuran perut dan harus
dibedakan,
yaitu air,udara, dan jaringan dalam perut.
Kembung dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:
1. Berkelanjutan, biasanya akibat adanya massa atau pembesaran organ dalam
perut seperti tumor, cairan (asites), atau jaringan lemak (kegemukan)
2. Sementara/hilang timbul , yang berhubungan dengan peningkatan gas atau
cairan dalam lambung, usus halus maupun usus besar.

Penyebab kembung:
1. Produksi gas yang berlebihan
Produksi gas yang berlebihan biasanya disebabkan oleh bakteri, melalui 3
mekanisme. Pertama, jumlah gas yang dihasilkan oleh setiap individu tidak
sama
sebab ada bakteri tertentu yang menghasilkan banyak gas

sementara yang lainnya tidak. Kedua, makanan yang sulit dicerna dan
diabsorbsi
di usus halus menyebabkan banyaknya makanan yang sampai di usus besar
sehingga
makanan yang harus dicerna bakteri akan bertambah dan gas yang dihasilkan
bertambah banyak. Contohnya adalah pada kelainan intoleransi laktosa,
sumbatan
pankreas, dan saluran empedu. Ketiga, karena keadaan tertentu bakteri
tumbuh
dan berkembang di usus halus dimana biasanya seharusnya di usus besar.
Biasanya
hal ini berpotensi meningkatkan flatus (buang angin/kentut)
2. Sumbatan mekanis
Sumbatan dapat terjadi di sepanjang lambung sampai rectum, jika bersifat
sementara dapat menyebabkan kembung yang bersifat sementara. Contohnya
adalah
adanya parut di katub lambung yang dapat mengganggu aliran dari lambung ke
usus. Sesudah makan makanan bersama udara tertelan, kemudian setelah 1-2
jam
lambung mengeluarkan asam dan cairan dan bercampur dengan makanan untuk
membantu pencernaan. Jika terdapat sumbatan yang tidak komplit makan
makanan
dan hasil pencernaan dapat masuk ke usus dan dapat mengatasi kembung.
Selain
itu kondisi feces yang terlalu keras juga dapat menjadi sumbatan yang dapat
memperparah kembung.
3. Sumbatan fungsional
Yang dimaksud sumbatan fungsional adalah akibat kelemahan yang tejadi pada
otot lambung dan usus sehingga gerakan dari saluran cerna tidak baik yang
menyebabkan pergerakan makanan menjadi lambat sehingga terjadi kembung. Hal
ini
bisa terjadi pada penyakit gastroparesis, irritable bowel syndrome(IBS) dan
Hirschprung's. Selain itu faktor makanan seperti lemak juga akan
memperlambat
pergerakan makanan, gas, dan cairan ke saluran cerna bawah yang juga
berakibat
kembung. Serat yang digunakan untuk mengatasi sembelit juga dapat
menyebabkan
kembung tanpa adanya peningkatan jumlah gas, namun adanya kembung ini
disebabkan oleh melambatnya aliran gas ke usus kecil akibat serat.
4. Hipersensitifitas saluran cerna
Beberapa orang ada yang memang hipersensitif terhadap kembung , mereka
merasakan kembung padahal jumlah makanan, gas, dan cairan di saluran cerna
dalam batas normal, biasanya bila mengkonsumsi makanan yang mengandung
lemak.

Flatus/Kentut
Flatus merupakan keluarnya gas dalam saluran cerna melalui anus yang
bersumber
dari udara yang tertelan atau hasil produksi dari bakteri. Namun terjadinya
flatus lebih sering diakibatkan oleh produksi dari bakteri di

saluran cerna atau usus besar berupa hidrogen dan atau methan pada keadaan
banyak mengkonsumsi kandungan gula dan polisakarida. Contoh gula adalah
seperti
laktosa (gula susu) , sorbitol sebagai pemanis rendah kalori, dan fruktosa
pemanis yang biasanya digunakan pada permen dan minuman.

Zat tepung juga sering menjadi sumber gas, kandungan polisakarida dari
gandum,
kentang, jagung dan beras. Beras menghasilkan gas yang relatif lebih
sedikit
dibanding yang lainnya. Zat tepung dari padi-padian yang belum diproses
menyebabkan lebih banyak gas dibandingkan dengan biji-bijian yang sudah
mengalami proses karena kandungan seratnya masih utuh, dimana serat
merupakan
bahan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan namun akan
dimetabolisme
oleh bakteri sehingga menghasilkan gas.

Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung selulosa tidak
menghasilkan banyak gas sebab selulosa dimetabolisme sedikit oleh bakteri,
kecuali jika buah atau sayuran tersebut mengandung lebih banyak gula atau
polisakarida dibanding selulosa. Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak
dapat
dihindari dan gas dari hasil produksi bakteri juga akan terus berlangsung
namun
secara fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui
flatus
dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di
saluran cerna. Gas juga dapat diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan
melalui pernafasan.

Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari hasil
produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun secara fisiologis gas
itu
akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme
kontraksi
otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Gas juga
dapat
diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan melalui pernafasan.

Diagnosis Sendawa Kembung, dan Flatus
Untuk mengatasi sendawa, kembung dan flatus beberapa hal yang harus
diteliti
adalah:
* Riwayat penyakit
Jika kembung berkesinambungan pembesaran organ dalam abdomen, cairan
abdomen,
tumor, atau kegemukan mungkin menjadi penyebabnya. Jika kembung terjadi
bersamaan dengan meningkatnya flatus hal ini biasanya disebabkan oleh
aktifitas
bakteri. Riwayat diet seperti susu atau olahan susu, sorbitol, laktosa,
kemungkinan tidak tercernanya gula dengan baik dapat juga menyebabkan
kembung.
* Pemeriksaan dengan sinar X
* Pemeriksaan pengosongan lambung
* USG, CT scan, dan MRI
* Test Gangguan penceraan dan gangguan penyerapan
* Test nafas dengan hidrogen dan methan

Mengatasi Sendawa Kembung, dan Flatus
Untuk mengatasi peningkatan gas dalam saluran cerna tergantung dari
penyebabnya. Jika akibat konsumsi gula yang berlebihan seperti laktosa,
sorbitol, dan fruktosa dapat diatasi dengan menghindari bahan tersebut dari
diet sehari-hari. Jika akibat intoleransi laktosa dapat ditambahkan enzim
sehingga laktosa dapat dimetabolisme dengan baik.

Minum yoghurt dengan kandungan laktosa yang sebagian dapat dicerna oleh
bakteri
juga mengasilkan gas yang lebih sedikit dibanding susu.

Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung zat tepung yang
tidak
diserap oleh tubuh namun dicerna oleh bakteri, seperti kacang-kacangan,
kubis/kol, bawang, wortel, dan pisang harus dihindari. Namun hal ini
biasanya
sulit kecuali jika dilakukan diet ketat. Jika akibat sumbatan pankreas
dapat
diatasi dengan pemberian enzim untuk mengganti enzim pankreas.

Jika gangguan pencernaan disebabkan oleh penyakit maka penyakitnya sendiri
harus diatasi dulu. Pemberian alpha-D-galactosidase merupakan enzim yang
terbukti ampuh untuk mengatasi kembung. Selain itu pemberian simeticone
juga
mampu mengatasi gas.

Pertumbuhan bakteri yang berlebihan biasanya diterapi dengan pemberian obat
antibiotik. Namun terapi ini kurang efektif dan bersifat sementara, dapat
juga
dengan pemberian probiotik.

Kesimpulan:
* Salah satu penyebab sendawa adalah tertelannya udara.. Namun pada
keadaan
tidak nyamandiperut juga dapat menyebabkan sendawa. Jadi sendawa tidak
selalu
menunjukkan adanya peningkatan gas di saluran cerna.
* Kembung dapat dibedakan menjadi gejala subjektif (yang dirasakan) dan
tanda
objektif (hasil pemeriksaan)
* Kembung yang berkelanjutan biasanya disebabkan oleh oleh cairan, tumor,
pembesaran organ atau lemak akibat kegemukan.
* Kembung yang sesaat atau hilang timbul biasanya disebabkan oleh
meningkatnya
jumlah gas dalam saluran cerna yang dapat disebabkan oleh sumbatan fisik
maupun
fungsional dalam saluran cerna.
* Flatus merupakan gas hasil pencernaan bakteri terhadap makanan yang
mengandung gula dan polisakarida.
* Produksi gas berlebihan dan meningkatnya flatus dapat disebabkan oleh:
(1)
banyaknya gas yang diproduksi oleh bakteri (2) ganguan pencernaan dan
penyerapan terhadap gula dan polisakarida (3) pertumbuhan bakteri yang
berlebihan di usus kecil.
* Sendawa, kembung dan flatus dapat dievaluasi dengan mengetahui riwayat
penyakit, rontgen perut, meneliti pengosongan lambung, USG, CT-scan, MRI,
dan
test hydrogen.
* Untuk mengatasi peningkatan gas dalam saluran cerna harus melihat
penyebabnya, yang biasa dilakukan adalah perubahan pola makan, minum obat
yang
dapat menurunkan jumlah gas seperti simeticone, obat yang dapat
meningkatkan
kontraksi usus, atau pemberian antibiotic.

_________________________________________________________

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk gejala-gejala penyakit maag.

Berikut ini adalah beberapa FAQ masyarakat mengenai hal ini.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

* Apa yang dimaksud dengan sendawa?
Jawab: Sendawa adalah keluarnya gas dari lambung ke mulut yang disertai
adanya
suara dan kadang-kadang berbau. Timbulnya suara tersebut disebabkan oleh
getaran udara / gas pada katub kerongkongan saat keluarnya gas. Pada bayi
sering disertai keluarnya cairan yang lebih dikenal dengan gumoh.
* Bagaimana cara tejadinya sendawa?
Jawab: Sendawa terjadi akibat meningkatnya kadar gas dalam lambung
sehingga
tekanan dalam lambung meningkat yang merangsang reflex untuk melakukan
sendawa,
dimana terjadi peningkatan tekanan di rongga prerut dan penurunan tekanan
di
rongga dada yang menyebabkan keluarnya udara dari lambung (di rongga perut)
ke
kerongkongan (di rongga dada).
* Apa saja penyebab sendawa?
Jawab: ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya sendawa, diantaranya:
1. Makan/minum terlalu cepat
2. Menelan udara misalnya banyak bicara seperti berpidato
3. Minum minuman berkarbonasi seperti cocacola, fanta, dll
4. Obat-obatan tertentu seperti metformin untuk menurunkan gula darah
5. Orang yang sedang cemas
6. Jika disertai gejala-gejala dispepsia (ulu hati perih/sakit, kembung,
mual,
muntah) merupakan salah satu tanda penyakit maag.

* Apa yang dimaksud dengan kembung?
Jawab: Kembung dibedakan menjadi 2 arti:

1. Gejala : merupakan perasaan (subyektif) perut seperti lebih besar dari
normal, jadi merupakan suatu tanda atau gejala ketidaknyamanan.
2. Tanda : merupakan hasil pemeriksaan fisik (obyektif) dimana didapatkan
bahwa perut lebih besar dari normal, bisa didapatkan dari observasi
misalnya
saat menggunakan baju jadi kesempitan dan lambung jelas lebih besar dari
biasanya.

* Apa saja penyebab kembung?
Jawab: Beberapa hal yang dianggap dapat menyebabkan kembung adalah:
1. Produksi gas yang berlebihan yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang
secara normal ada dalam saluran cerna untuk membantu mencerna makanan dan
minuman yang kita konsumsi.
2. Adanya sumbatan mekanis yang terjadi di mana saja sepanjang lambung
sampai
anus, ada yang bersifat sementara yang menyebabkan kembung yang bersifat
sementara dan ada yang menetap sehingga menimbulkan kembung yang
berkelanjutan.
Contohnya adalah adanya jaringan parut seperti bekas luka ataupun bekas
operasi
desepanjang saluran cerna dan feces yang terlalu keras juga dapat menjadi
sumbatan yang dapat memperparah kembung.
3. Adanya sumbatan fungsional akibat kelemahan yang tejadi pada otot
lambung
dan usus sehingga gerakan dari saluran cerna tidak baik yang menyebabkan
pergerakan makanan menjadi lambat sehingga terjadi kembung. Hal ini bisa
terjadi pada penyakit gastroparesis, irritable bowel syndrome(IBS) dan
Hirschprung's. Selain itu faktor makanan seperti lemak juga akan
memperlambat
pergerakan makanan, gas, dan cairan ke saluran cerna bawah yang juga
berakibat
kembung.
4. Hipersensitifitas saluran cerna dimana pada orang tertentu mereka
merasakan
kembung padahal jumlah makanan, gas, dan cairan di saluran cerna dalam
batas
normal, biasanya setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak.

* Apa yang dapat dilakukan jika sering sendawa atau kembung?
Jawab: Untuk mengatasi sendawa dan kembung adalah:
1. Turunkan kadar gas dalam saluran cerna sesuai penyebabnya.
- Jika akibat konsumsi gula yang berlebihan seperti laktosa, sorbitol, dan
fruktosa dapat diatasi dengan menghindari bahan tersebut dari diet sehari-
hari.
- Jika akibat intoleransi laktosa dapat ditambahkan enzim sehingga laktosa
dapat dimetabolisme dengan baik.
2. Minum yoghurt karena mengandung laktosa yang sebagian dapat dicerna
oleh
bakteri juga mengasilkan gas yang lebih sedikit dibanding susu.
3. Hindari mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan seperti kacang-
kacangan,
kubis/kol, bawang, wortel, dan pisang karena mengandung zat tepung yang
tidak
diserap oleh tubuh namun dicerna oleh bakteri.
4. Pemberian enzim untuk mengganti enzim pancreas jika disebabkan oleh
sumbatan pancreas seperti alpha-D-galactosidase.
5. Jika gangguan saluran cerna disebabkan oleh penyakit tertentu maka
penyakitnya sendiri harus diatasi dulu.
6. Pemberian simeticone karena mempermudah pecahnya gelembung gas.
7. Pemberian antibiotik pada pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
8. Pemberian probiotik dengan atau tanpa prebiotik.

* Apa hubungan sendawa dan kembung dengan sakit maag?
Jawab: Sakit maag ditandai oleh adanya sindrom dispepsia yang terdiri dari
beberapa gejala seperti rasa tidak nyaman di ulu hati, sendawa, kembung,
mual
dan muntah. Jika seseorang sering sendawa atau perut kembung yang disertai
rasa
tidak nyaman di ulu hati kemungkinan besar sedang menderita sakit maag.
Jadi
sendawa dan kembung dengan sakit maag saling berhubungan sebab sendawa dan
kembung merupakan salah satu tanda seseorang sedang menderita sakit maag.
Terutama jika seseorang mempunyai resiko tinggi untuk menderita sakit maag
seperti makan tidak teratur, suka makan pedas dan asam, merokok dan minum
alkohol, suka minum kopi, dan rentan terhadap stress.

* Seberapa sering penderita sakit maag mengalami sendawa?
Jawab: Dalam J Gastrointest Mot 1991 dikatakan bahwa sendawa merupakan
suatu
gejala yang timbul pada 80% penderita sindrom didpepsia fungsional,
disamping
gejala-gejala lainnya.

Sumber: Dr. Helmin Agustina Silalahi & www.ahlinyalambung.com
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Anda mungkin juga menyukai