Anda di halaman 1dari 5

Farid Afandi

TO - 1A
6913040030
KONSEP FASOR DAN PENERAPANNYA DALAM
RANGKAIAN AC
Phasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan besaran atau magnitude dan phasa gelombang
sinusoidal !elain itu" fasor merupakan sebuah rangkaian yang dapat di#elaskan dengan menggunakan fasor
disebut berada dalam wawasan frekuensi$fre%uen&y domain'
(ontoh)
V(t) = cos (t + )
Notasi phasornya:
a *olar )
b +ektangular) &os $,' - #
& .ksponensial) V /
A. Bilangan Kompleks
0ilangan kompleks adalah suatu bilangan yang terdiri dari bagian +eal $nyata' dan
bagian 1maginer $khayal'2ita namakan x bagian nyata $real part' dari z dan y bagian
khayal $imaginary part' dari z dan kita lambangkan
+e 3 / 4 1m 3 / y
0entuk-bentuk bilangan kompleks)
1 0entuk 2artesian5+e&tangular
0entuk umumnya yaitu z = x + jy $bentuk sudut siku bilangan kompleks' dengan x
bilangan nyata" y #uga bilangan nyata" dan / bilangan kompleks atau ima#iner
6 0entuk *olar
0entuk umumnya
dimana

!udut disebut argumen $ditulis arg3' dan
penggal garis yang menghubungkan titik 3 ke
titik a7al disebut modulus 8ari gambar #elas
bah7a
sedangakan modulus 3 adalah
9adi" dapat ditulis
3 0entuk .ksponensial
0entuk umumnya
dimana
:enggunakan formula .uler )

4 0entuk Trigonometri
B. Bilangan Ele!" P#aso!" $an Diag!am P#aso!
B.%. Bilangan Ele!
2onstanta matematika e adalah basis dari logaritma natural 2adang-kadang disebut #uga
&ilangan Ele! sebagai penghargaan atas ahli matematika !7iss" ;eonhard .uler" atau
#uga kons'an'a Napie! sebagai penghargaan atas ahli matematika !kotlandia" 9ohn
<apier yang merumuskan konsep logaritma untuk pertama kali 0ilangan ini adalah salah
satu bilangan yang terpenting dalam matematika" sama pentingnya dengan 0" 1" i" dan =
0ilangan ini memiliki beberapa definisi yang eki>alen? sebagian ada diba7ah
De(inisi

8alam analisis matematika"
I$en'i'as Ele! adalah persamaan )
8i mana persamaan tersebut menun#ukkan hubungan yang erat antar kelima bilangan
paling penting dalam matematika" yaitu)
a. 0 adalah identitas penjumlahan,
b. 1 adalah identitas perkalian,
c. adalah bilangan Euler, basis lgaritma natural, yang nilainya adalah mendekati
!."1#!#1#!#$%&0%.
d. adalah unit imajiner, salah satu dari dua bilangan kmpleks yang kuadratnya
negatif satu 'bilangan yang satu lagi adalah (, dan
e. adalah )i, rasi perbandingan antara keliling lingkaran dengan
diameternya, yang nilainya adalah mendekati *.1$1%&!+%*%#&"&.
*erhatikan #uga bah7a dalam persamaan tersebut terdapat operasi dasar aritmetik yaitu
pen#umlahan" perkalian" dan perpangkatan" dan masing-masing mun&ul tepat satu kali
!e&ara geometris persamaan ini dapat dibayangkan sebagai rotasi titik $1" 0' pada bidang
kompleks sebesar 1@0A $= radian'" dilan#utkan dengan translasi sebesar 1 searah sumbu
B 8eretan transformasi tersebut tiba pada titik asal $0" 0'
Bk'i
1dentitas .uler dapat dibuktikan menggunaan formula )
dengan mensubtitusikan x dengan = didapat)
!ehingga dengan menambahkan kedua ruas dengan 1 diperoleh persamaan )
B.). Faso!
2ita mengenal pernyataan suatu bilangan kompleks yang berbentuk )
z = ( A cos j sin ) (3.3)
8engan pernyataan bilangan kompleks ini maka fungsi &osinus dan sinus dapat
dinyatakan sebagai fungsi eksponensial kompleks" yaitu )
, cs kmpnen nyata dari z, dan
A sin x = Im = komponen imajiner dari z
2arena sinyal sinus dalam analisis rangkaian listrik dituliskan dalam bentuk normal
sebagai fungsi &osinus" dapat ditetapkan bahwa hanya bagian riil dari bilangan
kmpleks saja yang diambil untuk menyatakan sinyal sinus Oleh karena itu sinyal
sinus )
y = A cos (t + ) dapat kita tulis sea!ai
y = A cos (t + ) = "e
= (3.#)
tanpa harus menuliskan keterangan +e lagi
9ika kita beker#a pada suatu frekuensi C tertentu untuk seluruh sistem rangkaian" maka
faktor pada pernyataan fungsi sinus $3D' tidak perlu dituliskan lagi 2ita dapat
menyatakan fungsi sinus &ukup denga mengambil besar dan sudut fasa-nya sa#a 9adi"

$inyal sinus % = A cos (t + )
8inyatakan dengan $36'
*ernyataan sinyal sinus dengan bilangan kompleks ini disebut fasr yang biasa
dituliskan dengan huruf tebal dengan garis di atasnya
9adi dengan notasi fasor" kita hanya memperhatikan amplitudo dan sudut fasa dari
suatu sinyal sinus" dengan pengertian bah7a frekuensinya sudah tertentu 2arena kita
hanya memperhatikan amplitudo dan sudut fasa sa#a" maka fasor dapat kita tuliskan
dengan menyebutkan besarnya dan sudut fasanya *engertian ini eki>alen dengan
mdulus dan argumen pada bilangan kompleks 9adi penulisan fasor dalam bentuk yang
#uga kita sebut bentuk plar adalah
V * ditulis sebagai V * A $3E'
*an#ang fasor adalah nilai mutlak dari amplitudo , *enulisan fasor dalam bentuk
polar" dapat diubah ke bentuk sudut-siku" yaitu )
V / , , / , $&os , - j sin ,' $3@'
!ebaliknya" dari pernyataan dalam bentuk sudut-siku dapat diubah ke bentuk polar
V /
Transformasi timbal balik antara pernyataan dalam bentuk sudutsiku dan bentuk polar"
memudahkan kita dalam melakukan operasioperasi fasor yang akan kita lihat berikut
ini" yang pada hakekatnya sama seperti operasi al#abar pada bilangan kompleks yang
sudah kita pela#ari
B. +. Diag!am Faso!
Diag!am Faso!


a.diagram fasr fasa b. .iagram fasr fasa c. .iagram fasr fasa
#ika beda antara arus dan tegangan sebesar ," maka diagram fasornya )
a. diagram fasr arus dan tegangan b.diagram fasr arus dan
tegangan
'arus lagging( 'arus leading(

0
0 r
0
4D r
0
90 r
0
0
0
4D
0
90
0
1
/
0

0
6 6
0
0
6
/

Anda mungkin juga menyukai