Anda di halaman 1dari 90

i

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN : STUDI
EMPIRIS DI BURSA EFEK JAKARTA


Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar
Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang

IIN KRISTINA
01.60.0036


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2005
Perpustakaan Unika
vi
ABSTRAKSI


Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tingkat ketepatan waktu
pelaporan yang dipatuhi oleh perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta, (2)
menguji pengaruh profitabilitas yang diproksi dengan ROA, debt to equity ratio,
ukuran perusahaan diproksi dengan market value, konsentrasi kepamilikan pihak
luar, dan kepemilikan manajer terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 42 perusahaan selama tiga
tahun sehingga didapat 126 observasi. Populasi diklasifikasikan dalam perusahaan
tepat waktu dan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
mengenai tanggal ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dan data
lainnya diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Teknik analisis dalam
penelitian ini menggunakan regresi logistik.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketepatan waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
sangat tinggi. Dalam penelitian ini juga ditemukan bukti empiris bahwa
profitabilitas signifikan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan, sedangkan debt to equity ratio, ukuran perusahaan,
konsentrasi kepemilikan pihak luar dan kepemilikan manajer secara signifikan
tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Kata kunci : Ketepatan waktu, pelaporan keuangan, profitabilitas, debt to equity
ratio, ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan pihak luar,
kepemilikan manajer








Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....i
HALAMAN PERSETUJUAN.....ii
HALAMAN PENGESAHAN....iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...v
ABSTRAKSI..vi
KATA PENGANTAR...vii
DAFTAR ISI.......ix
DAFTAR TABEL......xii
DAFTAR GAMBAR....xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....xiv
BAB I : PENDAHULUAN......1
I.1. Latar Belakang Masalah.......1
I.2. Perumusan Masalah..........8
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian.....9
I.4. Sistematika Penulisan.....10
BAB II : LANDASAN TEORI..12
II.1. Laporan Keuangan.........12
II.2. Tujuan Laporan Keuangan....12
II.3. Elemen Laporan Keuangan.......15
II.4. Pemakai dan Para Pemakai Informasi Akuntansi Keuangan20
Perpustakaan Unika
II.5. Undang-Undang Penyampaiaan Laporan Keuangan.25
II.6. Ketepatan Waktu.......26
II.7. Pengembangan Hipotesis...........27
II.7.1. Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.27
II.7.2. Debt to Equity Ratio dan Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan..29
II.7.3. Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan..31
II.7.4. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar dan Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan. ....32
II.7.5. Kepemilikan Manajer dan Ketepan Waktu Pelaporan
Keuangan..33
II.8. Kerangka pikir.......34
II.9. Definisi dan Pengukuran Variabel.........35
II.9.1. Definisi Operasional.. ......35
II.9.2. Variabel Penelitian..37
BAB III : METODE PENELITIAN......39
III.1. Populasi dan Sampel....39
III.2. Metode Pengumpulan Data......40
III.2.1. Jenis Dan Sumber Data ...40
III.3. Teknik Analisis Data....40
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN...49
IV.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian....49
Perpustakaan Unika
IV.2. Statistik Deskriptif...50
IV.3. Uji Hipotesis ....52
IV.4. Pembahasan......60
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN.......65
V.1. Kesimpulan........65
V.2. Implikasi dan Saran......66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Perpustakaan Unika
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah
Ketepatan waktu pelaporan informasi keuangan sangat dibutuhkan
oleh pemakai informasi laporan keuangan. Hal ini karena laporan keuangan
merupakan hal penting yang sangat dibutuhkan oleh pemakai informasi (user)
untuk membuat keputusan investasi dan kredit (Respati, 2004). Banyak pihak
percaya bahwa ketepatan waktu pelaporan (timelines) merupakan karakteristik
penting bagi laporan keuangan, pihak-pihak tersebut misalnya akuntan,
manajer dan analis keuangan. Bahkan Asosiasi Profesi Akuntansi pada tahun
1954 telah melakukan penelitian, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
ketepatan waktu pelaporan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan
keuangan yang memadai (Dyer dan McHugh, 1975: 204) seperti dikutip oleh
Bandi dan Hananto (2000).
Hendriksen (1982: 74) dikutip oleh Bandi dan Hananto (2000)
menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan sangat diperlukan oleh para
pemakai laporan keuangan, pemakai tidak hanya perlu memiliki informasi
keuangan yang relevan dengan prediksi dan keputusannya, tetapi informasi
harus lebih bersifat baru, dan tidak hanya berhubungan dengan periode masa
lalu. Ketepatan waktu ini mengandung arti bahwa informasi yang digunakan
oleh investor dan kreditor harus bisa tepat saat pembuatan prediksi dan
keputusan. Para pemakai informasi akuntansi tidak hanya perlu memiliki
Perpustakaan Unika
informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan
keputusannya, tetapi informasi harus bersifat baru.
Laporan keuangan yang relevan merupakan laporan keuangan yang
memiliki informasi berkualitas yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau
masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Sedangkan laporan keuangan yang andal adalah laporan keuangan yang
memiliki informasi yang bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang jujur
dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan. Laporan keuangan yang relevan dan andal sering kali mengalami
hambatan yaitu ketepatan waktu penyampaian. Diperoleh tidaknya laporan
keuangan yang andal, dikaitkan dengan sikap manajer dan sikap karyawan
pelaksana sistem pengawasan intern sebagai SDM perusahaan (Koesbandijah,
1999: 21). Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan,
maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya (IAI 1994).
Kenley dan Stubus (1972) seperti yang dikutip oleh Respati (2004)
menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan bisa
berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Dyer dan McHugh (1975)
berpendapat bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan (timelines)
merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan. Menurut undang
undang dan peraturan Bapepam, perusahaan yang terlambat dalam
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu akan dikenakan denda
Perpustakaan Unika
dan sanksi administrasi. Namun demikian, masih ada beberapa perusahaan
yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.
Peristiwa ini perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan (Respati, 2004).
Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan, pemegang saham dalam
suatu perusahaan adalah profitabilitas. Profitabilitas berarti hasil yang
diperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan pemilik.
Profitabilitas sering digunakan sebagai kinerja manajemen perusahaan. Selain
itu, profitabilitas juga sebagi pengukur efisiensi penggunaan modal. Riyanto
(2000) seperti dikutip oleh Petronila dan Mukhlasin (2003) menyatakan
bahwa rentabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh
modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Profitabilitas
merupakan salah satu indikator kesehatan perusahaan. Profitabilitas diukur
dengan rasio antara laba operasional bersih dan asset total. Perusahaan dengan
profitabilitas yang tinggi diharapkan menghasilkan dana untuk menutup
investasi yang dilakukan tanpa menggunakan utang. Sartono (2001).
Ainun Naim (1998) dikutip oleh Respati (2004), melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor ukuran
perusahaan, yang diukur dengan menggunakan debt to equity ratio tidak
signifikan berhubungan dengan ketepatan waktu sedangkan faktor profitability
secara signifikan berhubungan dengan ketepatan waktu suatu perusahaan.
Selain itu, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kawajibannya dapat
Perpustakaan Unika
diukur dengan Debt To Equity Ratio. Dari sudut pemberi pinjaman Debt To
Equity Ratio berfungsi sebagai penguji rasio solvabilitas (Kasmir dan Jakfar,
2003). Rasio debt to eqity juga dikenal sebagai rasio financial laverage.
Weston dan Copeland (1995: 238) seperti dikutip oleh Respati (2004)
menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang
telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Menurut Soekadi (1990: 61) dikutip
oleh Respati (2004) debt to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat
laverage yaitu perbandingan liability (penggunaan hutang ) terhadap total
sherholders equity yang dimiliki perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Givoly dan Palmon (1984) dikutip oleh
Respati (2004), menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan pelaporan
keuangan berhubungan dengan isi laporan keuangan. Pengumuman yang
berisi berita buruk cenderung akan ditunda. Penelitian Givoly dan Palmon
juga menguji pengaruh karakteristik perusahaan dengan ketepatan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berhubungan negatif
dengan keterlambatan pelaporan dengan kompleksitas audit secara langsung
berhubungan dengan keterlambatan pelaporan keuangan perusahaan.
Jensen, Solberg, dan Zorn (1992) seprti dikutip oleh Sartono (2001),
menyatakan bahwa ukuran perusahaan (firm size) adalah nilai yang
menunjukkan kapitalisasi pasar saham perusahaan yang dihitung dari
perkalian antara jumlah saham beredar dengan harga saham pada akhir tahun.
Penelitian yang dilakukan oleh Chambers dan Penman (1984) dalam Bandi
(2000) dikutip oleh Respati (2004), di Amerika menemukan bukti empiris
Perpustakaan Unika
bahwa ada hubungan terbalik antara besarnya perusahaan dan keterlambatan
pelaporan.
Menurut penelitian Lenny dan Indriantoro (1999) bahwa kebanyakan
investor masih menganggap bahwa perusahaan dengan ukuran besar biasanya
lebih stabil keuangannya serta didukung analisis-analisis yang kompeten
sehingga mampu menghasilkan laporan dan informasi keuangan yang dapat
meminimalkan tingkat kegagalan dari pada yang telah diprediksi. Selain itu
dengan berinvestasi di perusahaan yang lebih besar biasanya risikonya lebih
kecil dan sahamnya juga memiliki kestabilan yang lebih besar dalam
parameter distribusi return investor.
Ang (1997) seperti dikutip oleh Respati (2004), kepemilikan
perusahaan dari pihak luar atau pemegang saham berkepentingan untuk
mengetahui tingkat kembalian atas investasi mereka. Kepemilikan perusahaan
yang berasal dari pihak luar dianggap berbeda dengan pihak dalam, hal ini
dikarenakan karena pemilik perusahaan terlibat dengan urusan bisnis sehari-
hari. Oleh sebab itu mereka membutuhkan informasi yang membantu mereka
untuk memutuskan tindakan mereka apakah untuk membeli, menahan atau
menjual saham-saham suatu perusahaan. Disamping itu pemilik perusahaan
dari pihak luar juga ingin mengetahui kemampuan perseroan untuk membayar
deviden. Informasi mengenai perkembangan dan kondisi perusahaan tercermin
dalam laporan keuangan. Maher dan Anderson (2000) seperti dikutip oleh
(Wilipo dan Mayangsari, 2002) menunjukkan bahwa semakin
Perpustakaan Unika
terkonsentrasinya kepemilikan pada pihak luar perusahaan maka kinerja
perusahaan menjadi lebih baik.
Respati (2001), kepemilikan perusahaan oleh manajer pada penelitian
ini adalah pihak pengelola perusahaan yang sekaligus bertindak sebagai
pemilik perusahaan, manajer yang sekaligus bertindak sebagai pemilik
perusahaan menyelaraskan kepentingan antara manajer dengan pemilik lain
(Jensen dan Meckling, 1976). Penunjukkan manajer oleh pemegang saham
untuk mengolah perusahaan, oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam Bathala
et al. (1994) dikutip oleh Listyani (2003) disebut sebagai pemisahan fungsi
decision making. Jansen dan Meckling menyatakan, dalam keadaan ini akan
memunculkan perbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang
saham. Pemegang saham sebagai penyedia dan fasilitas untuk operasi
perusahaan. Dilain pihak, manajer sebagai pengelola perusahan akan
menerima gaji dan berbagai bentuk kompensasi lainnya sehingga keputusan-
keputusan yang diambil oleh manajer diharapkan yang terbaik bagi pemegang
saham yaitu meningkatkan kemakmuran stockholder (para pemegang saham)
melalui peningkatan nilai perusahaan. sehingga akan mempengaruhi kinerja
pihak manajemen menjadi semakin baik.
Grossman dan Hart (1982) seprti dikutip oleh Listyani (2003)
menyatakan tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi dapat menimbulkan
masalah pertahanan artinya jika kepemilikan manajerial tinggi, mereka
memiliki posisi yang kuat untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan dan
pihak pemegang saham eksternal akan mengalami kesulitan untuk
Perpustakaan Unika
mengendalikan tindakan manajer. Fama dan Jensen (1983), Agrawal dan
Mandeker (1990) dikutip oleh Listyani (2003), menganjurkan pentingnya
suatu mekanisme pengawasan dalam perusahaan. Salah satu mekanisme
pengawasan tersebut dengan mengaktifkan monitoring melalui investor-
investor institusional. Dengan kepemilikan institusional oleh perusahaan
investasi, bank, perusahaan asuransi maupun berupa kepemilikan lembaga lain
seperti perusahaan-perusahaan akan mendorong munculnya pengawasan yang
lebih optimal terhadap kinerja manajer.
Perusahaan memiliki tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham atau stokeholder (Brigham, 1996) seperti dikutip oleh (Listyani, 2003).
Untuk mencapai tujuan tersebut tidak sedikit pemilik modal menyerahkan
pengelolaan perusahaan kepada para profesional dan dikelompokkan sebagai
managerial atau insider. Manajer yang diangkat oleh pemegang saham
diharapkan akan bertindak yang terbaik bagi pemegang saham dengan
memaksimalkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran pemegang saham
tercapai (Listyani, 2003).
Kepemilikan perusahaan oleh manajer merupakan suatu hal penting
yang harus dipertimbangkan dalam perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh
manajer akan mempengaruhi kinerja manajer. Manajer akan lebih bertanggung
jawab dalam mengelola perusahaan karena adanya rasa memiliki perusahaan,
sehingga akan mempengaruhi kinerja pihak manajemen menjadi semakin baik.
Dengan demikian, tindakan manajemen tidak hanya meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri seperti meningkatkan status dan gaji namun
Perpustakaan Unika
untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Manajemen dengan
kinerja yang baik akan mampu menyampaikan pelaporan keuangannya secara
tepat waktu sehingga dapat mencegah kemungkinan munculnya masalah
agency (Respati, 2004).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novita WeningTyas
Respati (2004), maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang sama
namun dengan memperpanjang periode penelitian selama tiga tahun dari tahun
2000 sampai dengan tahun 2002 untuk membedakan faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dalam jangka
waktu tiga tahun tersebut.
Dengan dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian kembali mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan dengan memasukkan profitabilitas yang diproksi
dengan ROA, debt to equity ratio, ukuran perusahaan diukur dengan nilai
pasar, konsentrasi kepemilikan pihak luar (outsider ownership consentration)
dan kepemilikan manajer dengan judul : Faktor - Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi
Empiris Di Bursa Efek Jakarta.

I.2. Perumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji di dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Apakah profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan?
Perpustakaan Unika
2. Apakah debt to equity berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan?
4. Apakah konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar (outsider
ownership concentration) mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan?
5. Apakah kepemilikan manajer berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan?

I.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Ada tidaknya pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
2. Ada tidaknya pengaruh debt to equity ratio terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
3. Ada tidaknya pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
4. Ada tidaknya pengaruh konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak
luar (outsider ownership concentration) terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
5. Ada tidaknya pengaruh kepemilikan manajer terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
Perpustakaan Unika
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Investor, analis laporan keuangan, kreditur. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
juga sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan
investasi di pasar modal Indonesia.
2. Perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi perusahaan
untuk membuat laporan keuangan yang tepat waktu dan lengkap
sehingga dapat menarik perhatian para investor sehingga mau
berinvestasi di perusahaan tersebut.
3. Peneliti lain. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian
selanjutnya.

I.4. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini dibagi dalam lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Menerapkan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,
kerangka pikir dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan menguraikan berbagai teori, konsep dan
penelitian yang relevan sampai dengan hipotesis yang
dikembangkan dalam penelitian ini.
Perpustakaan Unika
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Merupakan metode penelitian yang berisi mengenai sumber dan
jenis data yang digunakan, populasi dan sampel, definisi
operasional, pengukuran variabel yang diperlukan dalam penelitian
ini, dan alat analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Menyajikan pembahasan dan hasil penelitian secara terperinci
membahas mengenai gambaran umum obyek penelitian, analisis
deskriptif, uji hipotesis, pembahasan dari hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bagian terakhir penelitian yang mengikhtisarkan
kesimpulan yang dapat diambil dari temuan penelitian dan saran
yang dapat diberikan kepada praktisi pasar modal maupun peneliti-
peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti mengenai ketepatan
waktu.
Perpustakaan Unika
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1. Laporan Keuangan
Standar Akuntansi Indonesia atau SAK (1994) dikutip Respati
(2004), menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan bagian prosedur
pelaporan keuangan. Menurut Djarwanto (1984 : 2), laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Laporan keuangan pada
dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi
dalam suatu perusahaan. Transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa yang
bersifat finansiil dicatat, digolong-golongkan, dan diringkaskan dengan cara
secepat-cepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran
untuk berbagai tujuan Djarwanto (1984 : 4).

II.2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut IAI seperti dikutip Indriani (2003), pada kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang terdapat dalam SAK
menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
Perpustakaan Unika
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan tersebut tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan
tentang jumlah dan jenis-jenis aktiva, memberikan informasi tentang hasil
usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh, sumber-
sumber pendapatan, memberi informasi tentang perubahan-perubahan yang
terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan, memberikan
informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan
keuangan yang disajikan (Kasmir dan Jakfar, 2003).
Belkaoui (2000:126) mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan
kedalam tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus laporan keuangan
adalah menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi berterima
umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi
keuangan. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumberdaya
ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan untuk
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan, menunjukan pendanaan dan
investasi, mengevalusi kemampuan perusahaan memenuhi komitmen,
menunjukkan basis sumber daya untuk pertumbuhan.
2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan
sumber daya bersih sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan
yang menghasilkan profit dengan tujuan menunjukkan tingkat
Perpustakaan Unika
kembalian dividen harapan bagi investor, menunjukkan kemampuan
operasi untuk membayar kreditor dan pemasok, menyediakan
pekerjaan bagi karyawan, membayar pajak dan menghasilkan dana
untuk ekspansi, menyediakan informasi bagi manajemen untuk
perencanaan dan pengendalian, menunjukkan profitabilitas jangka
panjang.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi earning potensial perusahaan.
4. Menyediakan informasi yang lain yang dibutuhkan tentang perubahan
sumber daya ekonomi dan kewajiban.
5. Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan
pemakai.

Menurut Kieso and Weygant (1995), tujuan laporan keuangan untuk
memberi :
1. Informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan investor
maupun kredit.
2. Informasi yang berguna dalam menaksir prospek arus kas.
3. Informasi mengenai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, hak
kepemilikan akan sumberdaya tersebut, serta perubahan yang terjadi.

Menurut IAI (2002) pada kerangka dasar penyusunan dan penyajian
keuangan yang terdapat dalam SAK :
Perpustakaan Unika
1. Dapat dipahami, kualitas penting informasi yang ditampung dalam
laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami
oleh pemakai.
2. Relevan, agar bisa bermanfaat informasi harus relevan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
3. Keandalan, agar bermanfaat informasi juga harus andal. Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat informasi tetang kebijakan
akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan dan
pembuatan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut.

II.3. Elemen Laporan Keuangan
Menurut Djarwanto (1984: 4-5) menyatakan laporan keuangan pada
dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi
dalam suatu perusahaan. Transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa yang
bersifat finansiil dicatat, digolong-golongkan, dan diringkaskan dengan cara
setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penapsiran
untuk berbagai tujuan. Laporan keuangan yang disusun guna memberikan
informasi kepada berbagai pihak terdiri dari: neraca, laporan laba-rugi,
Perpustakaan Unika
laporan bagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri, dan laporan
perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.
a. Neraca, menggambarkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu, umumnya pada akhir tahun pada saat penutupan buku. Neraca ini
memuat aktiva (harta kekayaan yang dimiliki perusahaan), hutang (kewajiban
perusahaan untuk membayar dengan uang atau aktiva lain kepada pihak lain
pada waktu tertentu yang akan datang), dan modal sendiri (kelebihan aktiva
diatas hutang).
b. Laporan laba-rugi, memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang-
barang atau jasa-jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian
hasil tersebut. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau
kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu
(umumnya satu tahun).
c. Laporan bagian laba yang ditahan, digunakan dalam perusahaan yang
berbentuk perseroan, menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya bagian
laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu. Sedang laporan modal sendiri
diperuntukkan bagi perusahan perseroan dan bentuk dan bentuk persekutuan,
meringkaskan perubahan besarnya modal pemilik atau pemilik-pemilik selama
periode tertentu.
d. Laporan perubahan posisi keuangan, memperlihatkan aliran modal kerja
selama periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber dari
mana modal kerja talah diperoleh dan penggunaan atau pengeluaran modal
kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.
Perpustakaan Unika
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa
laporan keuangan meliputi : neraca, perhitungan rugi-laba, laporan
perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
1. Neraca
Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut:

AKTIVA KEWAJIBAN MODAL
-Aktiva lancar -Kewajiban lancar -Modal saham
-Investasi -Kewajiban jangka panjang -Agio saham
-Aktiva tetap -Kewajiban lain-lain -Laba yang ditahan
-Aktiva tidak berwujud
-Aktiva lain-lain

Penyajian di atas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca
sebagai berikut:
- Aktiva diklasifikasikan menurut ukuran likuiditas.
- Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo.
- Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan.






Perpustakaan Unika
2. Perhitungan Rugi-laba dan Laba yang Ditahan
Perhitungan rugi-laba harus disusun sedemikian rupa agar dapat
memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode
tertentu. Cara penyajian perhitungan rugi-laba adalah sebagai berikut :
a. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban.
b. Seyogyanya disusun dalam bentuk urutan kebawah.
c. Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain serta pos luar
biasa.

Komponen-komponen perhitungan rugi-laba adalah sebagai berikut :
- Penjualan
- Harga pokok penjualan
- Laba bruto
- Beban usaha
- Pendapatan dan beban lain-lain
- Laba sebelum pos luar biasa
- Pos luar biasa
- Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
- Laba sebelum pajak penghasilan
- Pajak penghasilan
- Laba bersih

Laba bersih mencerminkan semua pos rugi dan laba selama suatu periode,
kecuali koreksi masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai penyesuaian
atas saldo awal laba yang ditahan. Sebagai pelengkap perhitungan laba-rugi,
seyogyanya disusun laporan perubahan laba yang ditahan. Cara penyajian
laporan ini dapat juga digabungkan dengan perhitungan rugi-laba, sehingga
dengan demikian dapat ditujukkan sekaligus laba periode tertentu berikut
modifikasi terhadap laba yang ditahan. Namun patut diperhatikan agar tetap
Perpustakaan Unika
dilakukan pemisahan antara beban dan kredit pada perhitungan rugi-laba
dengan beban dan kredit pada laba yang ditahan.

3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Tujuan laporan perubahan posisi keuangan adalah :
a. Untuk mengikhtisarkan aktivitas pembiayaan dan investasi suatu
perusahaan, termasuk seberapa jauh perusahaan tersebut menghasilkan
dana dari usaha selama periode yang bersangkutan.
b. Untuk melengkapi pengungkapan mengenai perubahan dalam posisi
selama periode tersebut.

Dana dapat diinterprestasikan sebagi kas atau ekuivalennya dapat
juga diartikan sebagi modal kerja neto, yaitu aktiva lancar dikurangi
kewajiban lancar. Laporan ini harus menunjukkan semua aspek penting dari
aktivitas pembiayaan dan investasi, tanpa memandang apakah transaksi
tersebut berpengaruh langsung pada kas atau unsure-unsur modal kerja
lainnya. Contoh transaksi yang tidak mempengaruhi kas/modal kerja secara
langsung, tetapi tetap harus ditunjukan dalam laporan perubahan posisi
keuangan antara lain:
- Pembelian aktiva tetap dengan mengeluarkan saham.
- Konversi hutang jangka panjang menjadi modal saham.


Perpustakaan Unika
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang dianut perusahaan harus
disajikan tersendiri sebelum catatan atas laporan keuangan atau sebagai
bagian dari catatan atas laporan keuangan. Ikhtisar tersebut memuat
mengenai kebijakan-kebijakan akuntansi yang mempengaruhi posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan, seperti: metode penyusutan aktiva
tetap, amortisasi, penilaian persediaan, penjabaran mata uang asing dan
penetapan laba dalam kontrak pembangunan jangka panjang.

II.4. Pemakai dan Para Pemakai Informasi Akuntansi Keuangan
Menurut Supriyono (1985: 100-104) menyatakan bahwa informasi
akuntansi keuangan dipakai oleh berbagai kelompok pemakai dan untuk
tujuan pemakaiaan yang berbeda. Kebutuhan-kebutuhan dan harapan-
harapan para pemakai informasi keuangan menentukan jenis informasi yang
diperlukan. Kelompok-kelompok pemakai informasi akuntansi keuangan
secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Para pemakai yang memiliki kepentingan langsung pada perusahaan
Beberapa pemakai informasi akuntansi keuangan yang memiliki atau
bermaksud memiliki kepentingan langsung pada perusahaan dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Para pemilik
Para pemilik berkepentingan untuk Manahan, menaikkan, atau
menurunkan proporsi atau bagian pemilikannya pada perusahaan.
Perpustakaan Unika
Mereka juga berkepentingan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-
sumber dan pengurusan sumber-sumber oleh manajemen perusahaan.
Kepentingan lainnya dari para pemilik adalah terhadap laba atau
deviden yang akan dibagikan.
b. Para kreditur dan suplier
Para kreditur atau para supler atau rekanan berkepantingan dalam
penentuan kebijasanaan atau keputusan kredit, dengan harapan agar
kredit yang sudah atau akan diberikan kepada perusahaan dapat
dibayar tepat waktu dan jumlahnya beserta bunganya. Para kreditur
juga berkepentingan agar kredit yang mereka berikan aman atau
memperoleh jaminan yang cukup.
c. Para calon investor
Para calon investor berkepentingan agar dana yang akan diinvestasikan
pada perusahaan, baik sebagi hutang maupun modal, dapat
menghasilkan rate of return atau tingkat pengembalian yang lebih
besar dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya. Informasi yang
mereka peroleh dipakai untuk membuat keputusan tentang besarnya
sumber-sumber atau dana yang akan mereka masukkan ke dalam
perusahaan, lamanya sumber dana tersabut mereka investasikan,
mengevaluasi penggunaan sumber dana oleh manajemen, dan
mengevaluasi resiko investasi sumber dana tersebut.
d. Manajemen
Perpustakaan Unika
Manajemen meliputi para kreditur dan manajer pelaksana di dalam
perusahaan yang bersangkutan. Mereka memerlukan informasi untuk
menaksir sifat dan besarnya kebutuhan-kebutuj\han keuangan,
mengevaluasi hasil-hasil keputusan ekonomi pada masa lalu,
menentukan kebujaksanaan deviden, menyusun proyeksi keuangan dan
hasil usaha periode yang akan datang, menilai kemungkinan merjer
dan pemilikan perusahaan lain, merekomendasi adanya reorganisasi
atau pembubaran perusahaan, serta untuk kepentingan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan lainnya.
e. Para penguasa pajak
Para penguasa pajak, selaku aparatur pemerintah, memerlukan
informasi untuk : menentukan besarnya berbagai macam pajak yang
layak dikenakan kepada perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, mengevaluasi pengembalian pajak
(tax return), menentukan besarnya sanksi dan denda, membuat
penyelidikan dan pemeriksaan-pemeriksaan (audit).
f. Para karyawan
Para karyawan memerlukan informasi untuk : menyusun perjanjian
kerja termasuk didalamnya adalah negosiasi besarnya gaji yang layak
dan balas jasa lainnya, menentukan pemutusan hubungan kerja,
menentukan prospek atau harapan karyawan di masa yang akan
datang, dan pelamaran karyawan.

Perpustakaan Unika
g. Para langganan
Para langganan yang membeli barang dan jasa perusahaan memerlukan
informasi untuk : mengetahui lebih dahulu kemungkinan perubahan
harga, mencari alternative-alternatif sumber penawaran yang luas atas
barang dan jasa yang mereka perlukan.

2. Para pemakai yang memiliki kepentingan tidak langsung
Banyak para pemakai informasi akuntansi keuangan memiliki kepentingan
yang tidak langsung terhadap perusahaan. Mereka memiliki kepentingan
karena fungsinya membantu, mendorong, dan melindungi pihak-pihak
yang memiliki atau bermaksud memiliki kepentingan langsung kepada
perusahaan. Beberapa contoh para pemakai informasi golongan ini adalah:
a. Para analis dan penasehat keuangan
Para analis dan penasihat atau konsultan keuangan memerlukan
informasi untuk : memberikan nasehat kepada investor atau calon
investor untuk mempertahankan, menambah, mengurangi, atau
mengadakan pemilikan investasi dalam perushaan tersebut, menilai
prospek investasi dalam perusahaan secara relatif dibandingkan
dengan alternatif investasi lainnya.
b. Bursa saham
Bursa saham, di Indonesia yang berperanan besar adalah Bapepam,
memerlukan informasi untuk : menerima atau membatalkan
pendaftaran saham dan obligasi perusahaan tersebut di bursa saham,
Perpustakaan Unika
menganjurkan adanya perubahan-perubahan didalam praktek
akuntansi atau pembuatan disclosure tambahan terhadap informasi
perusahaan.
c. Para ahli hukum
Para ahli hukum memerlukan informasi untuk : menentukan apakah
perjanjian-perjanjian dan persetujuan-persetujuan kontrak telah
dipenuhi, menasehati atas keabsahan deviden, pembagian laba, serta
penangguhan perjanjian kompensasi, menyusun rancangan syarat-
syarat pensiun, dan sebagainya.
d. Para penguasa pengaturan dan pendaftaran
Para penguasa pengaturan dan pendaftaran, biasanya adalah suatu
badan pemerintah, memerlukan untuk : menilai kewajaran rate of
return perusahaan, di Indonesia untuk perusahaan yang go-public
dinilai oleh bapepam, mengijinkan atau meminta kenaikan atau
penurunan harga tarip, meminta atau merekomendasi perusahaan
didalam praktek akuntansi atau disclosure, pengeluaran perintah
pemberhentian segera atau penangguhan perdagangan saham
perusahaan tertentu.
e. Surat kabar dan majalah keuangan
Surat kabar dan majalah keuangan memerlukan informasi untuk :
penyusunan analisis deskriptif atau analisis penjelasan,
mengkombinasikan, meringkas, atau memilih informasi yang akan
Perpustakaan Unika
disajikan dalam penjelasan, menyesuaikan informasi menjadi susunan
penyajian yang seragam, menghitung trend-trend dan rasio-rasio.
f. Asosiasi-asosiasi perdagangan
Asosiasi-asosiasi perdagangan memerlukan informasi untuk :
menyusun statistic industri dan perbandingan-perbandingan,
menganalisia hasil-hasil industridan sebagainya.
g. Organisasi buruh
Organisasi buruh atau federasi buruh memerlukan informasi untuk
merumuskan permintaan gaji dan kontrak, menaksir prospek dan
kekuatan perusahaan dan industri.

II.5. Undang-Undang Penyampaiaan Laporan Keuangan
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan diatur dalam UU
No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal seperti dikutip oleh Indriani (2003).
Dimana dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa perusahaan publik
diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit
oleh akuntan yang terdaftar di Bapepam selambat-lambatnya 120 hari
terhitung sejak berakhirnya tahun buku.
1. Untuk laporan keuangan tengah tahunan :
Selambat-lambatnya 60 hari setelah tengah tahun buku berakhir, jika
tidak disertai laporan akuntan. Selambat-lambatnya 90 hari setelah
tengah tahun buku terakhir, jika disertai laporan akuntan dalam rangka
penelaahan terbatas. Selambat-lambatnya 120 hari setelah tengah tahun
Perpustakaan Unika
buku perusahaan berakhir, jika disertai laporan akuntan yang
memberikan pendapat tentang kewajaran buku perusahaan terakhir,
jika disertai laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan.
2. Laporan keuangan triwulanan selambat-lambatnya 60 hari setelah
triwulan buku perusahaan berakhir.

II.6. Ketepatan Waktu
Ketepan waktu berkaitan dengan tanggal berlakunya bukti yang
diperoleh auditor. Ketepanan waktu pemerolehan bukti audit sangat penting
dalam memverifikasi laporan keuangan auditor harus memperoleh bukti
bahwa klien telah melakukan pisah batas semestinya pada tanggal neraca.
Pemerolehan bukti tersebut akan mudah dilakukan jika auditor menerapkan
prosedur audit pada atau mendekati tanggal neraca (Mulyadi, 1998 : 73).
Scott (1997) seperti dikutip oleh Petronila dan Mukhlasin (2003)
mendefinisikan informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk
mempengaruhi keputusan individual. Laporan keuangan merupakan sebuah
informasi yang akan dicerna oleh investor untuk mengambil keputusan atas
investasi. Namun demikian informasi baru akan bermanfaat bagi
pemakainya apabila informasi tersebut tepat waktu. Ketepatan waktu bagi
pemakai informasi sangat penting. Informasi yang tepat waktu berarti jangan
sampai informasi yang disampaikan sudah basi atau menjadi rahasia umum.
Perpustakaan Unika
Menurut Baridwan (1992: 5) seperti dikutip oleh (Respati, 2004),
ketepatan waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini
mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam
pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari
tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan harus
disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam
perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam
membuat prediksi dan keputusan Hendriksen (1982: 75) seperti dikutip oleh
Bandi dan Hananto (2000).
Army (1979) seperti dikutip oleh Petronila dan Mukhlasin (2003),
menyatakan ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antar penyajian
informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan informasi. Informasi
tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan manajer didalam merespon
setiap kejadian atau masalah. Apabila informasi tersebut kehilangan nilainya
didalam mempengaruhi kualitas keputusan. Informasi tepat waktu juga akan
mendukung manajer menghadapi ketidak pastian yang terjadi di lingkungan
kerja mereka.

II.7. Pengembangan Hipotesis
II.7.1. Profitabilitas dan Ketepan Waktu Pelaporan Keuangan.
Menurut Ang (1997) seperti yang dikutip oleh Respati (2004), rasio
rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di
Perpustakaan Unika
dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas suatu perusahaan
mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh suatu operasional
perusahaan Santoso (1995 : 96) seperti yang dikutip oleh Respati (2004).
Ainun Naim (1998) menyimpulkan bahwa profitabilitas mempengaruhi
ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.
Menurut Harnanto (1985) profitabilitas merupakan kriteria penilaian
secara luas dan dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat pengukur
tentang hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena mempunyai ciri-ciri:
rentabilitas merupakan alat pembanding, pada berbagai alternatif investasi
penanaman modal, rentabilitas mampu menggambarkan tingkat laba yang
dihasilkan menurut jumlah modal yang ditanamkan. Penggunaan rentabilitas
sebagai kriteria penilaian terhadap hasil pelaksanaan operasi perusahaan,
menitik beratkan pada aspek ekonomi.
Efektifitas perusahaan menentukan kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penggunaan profitabilitas sebagai
kriteria penilaian hasil operasi perusahaan mempunyai tujuan pokok dan
dapat dipakai sebagai : suatu indikator tentang efektivitas manajemen, suatu
alat untuk membuat proyek laba perusahaan, suatu alat pengendalian bagi
manajemen (Harnanto 1985 : 353).
Rasio profitabilitas, mengukur efisiensi penggunaan aktiva
perusahaan atau indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
profitabilias, yaitu dengan menggunakan ROI, ROE, Profit Margin.
Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Return on
Perpustakaan Unika
Asset (ROA). ROA biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas total
aktiva. Penelitian Petronila dan Mukhlasin (2003) menyimpulkan bahwa
profitabilitas dapat menjelaskan ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam
menghasilkan keuntungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa profit
merupakan berita baik (good news) bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan
menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Dengan demikian
perusahaan yang mampu menghasilkan profit akan cenderung lebih tepat
waktu dalam pelaporan keuangannya (Respati: 2004).
Berdasarkan teori yang ada maka hipotesis alternatif berikut ini dapat
dinyatakan :

H
1
= Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan persahaan.

II.7.2. Debt to Equity Ratio dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.
Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan
untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari hutang.
Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang disajikan untuk jaminan hutang (Kasmir dan Jakfar 2003 :190).
Rasio debt to equity juga dikenal sebagai rasio finansial leverage.
Weston dan Copeland (1995: 238) seperti yang dikutip oleh Respati (2004)
Perpustakaan Unika
menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktivitas perusahaan
yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Menurut Eddy P. Seokandi
(1990 : 61) seperti yang dikutip oleh Respati (2004) menyatakan bahwa debt
to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage yaitu
perbandingan liability (penggunaan hutang) terhadap total shareholders
equity yang dimiliki perusahaan.
Tingginya rasio debt to equity mencerminkan tingginya risiko
keuangan perusahaan. Tingginya risiko ini menunjukkan adanya
kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau
hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Rasio laverage mengukur
tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang.
Tingginya risiko keuangan mengidentifikasi perusahaan mengalami
kesulitan keuangan yang merupakan berita buruk, maka pihak manajeman
cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangannya, Weston dan
Copeland (1995: 238) seperti dikutip (Respati : 2004).
Berdasarkan teori yang ada maka hipotesis alternatif berikut ini dapat
dinyatakan :

H
2
= Debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.



Perpustakaan Unika
II.7.3. Ukuran Perusahaan dan Ketepatan waktu Pelaporan Keuangan.
Harga pasar mencerminkan keadaan permintaan dan penawaran
daripada saham dan ini tidak berarti bahwa semua saham yang beredar dapat
dibeli dengan harga tersebut. Konsep market valuation penentuan subyek
dengan menggunakan data pasar (bursa saham). Dalam hal ini nilai
perusahaan pada awal dan akhir tahun merupakan perkalian jumlah saham
yang beredar dengan harga saham pada awal dan akhir tahun. Keuntungan
dari cara ini adalah bahwa harga pasar saham-saham dapat diamati secara
objektif (Tuanakotta Theodorus, 1984 : 123).
Bandi (2000) seperti dikutip oleh Respati (2004) dalam penelitiannya
menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan pelaporan keuangan antara
perusahaan besar dan kecil berbeda (diukur dari nilai pasarnya). Selain itu
ditemukan bukti empiris mengenai hubungan keterlambatan dan ukuran
perusahaan adalah positif walaupun hasilnya tidak signifikan. Dari argumen
diatas dan ketidak konsistenan hasil penelitian diduga ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Berdasarkan teori yang ada maka hipotesis alternatif berikut ini dapat
dinyatakan :

H
3
= Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Perpustakaan Unika
II.7.4.Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar (Outsider Ownership
Concentration) dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.
Pemilik perusahaan dari pihak luar atau pemegang saham
berkepentingan untuk mengetahui tingkat kembalian atas investasi mereka.
Oleh sebab itu mereka membutuhkan informasi yang membantu mereka
untuk memutuskan tindakan mereka, apakah untuk membeli, menahan atau
menjual saham-saham suatu perusahaan (Respati, 2004). Penunjukkan
manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan, oleh Jansen
dan Meckling (1976) dalam Bathala et al. (1994) seperti dikutip oleh
Listyani (2003), disebut sebagai pemisahan fungsi decision making. Jansen
dan Meckling menyatakan, dalam keadaan ini akan memunculkan perbedaan
kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.
Fama dan Jensen (1983), Agrawal dan Mandeker (1990) dikutip oleh
Listyani (2003), menganjurkan pentingnya suatu mekanisme pengawasan
dalam perusahaan. Salah satu mekanisme pengawasan tersebut dengan
mengaktifkan monitoring melalui investor-investor institusional. Dengan
kepemilikan institusional oleh perusahaan investasi, bank, perusahaan
asuransi maupun berupa kepemilikan lembaga lain seperti perusahaan-
perusahaan akan mendorong munculnya pengawasan yang lebih optimal
terhadap kinerja manajer. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak
luar maka pihak manajemen akan mendapat tekanan dari pihak luar untuk
lebih tepat waktu (Respati; 2004).
Perpustakaan Unika
Berdasarkan teori yang ada maka hipotesis alternatif berikut ini dapat
dinyatakan :

H
4
= Konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar
berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.

II.7.5. Kepemilikan Manajer dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.
Kesempatan manajer yang sekaligus berfungsi sebagai pemilik dapat
mencegah kemungkinan munculnya masalah agency. Hal ini disebabkan
oleh (1) kepemilikan manajer akan menyelaraskan kepentingan antara
manajer dan pemilik lainnya, (2) kepemilikan perusahaan oleh manajer juga
akan mengarahkan keleluasaan manajer pada proses konsistensi dengan
kepentingan pemilik (Respati, 2004). Tingginya kepemilikan manajemen
sebenarnya dipicu oleh teori keagenan bahwa dengan semakin banyak
saham yang dimiliki oleh pihak manajemen maka semakin kecil konflik
kepentingan antara pemegang saham dan manajemen (Crutchley dan
Hansen, 1989) seperti dikutip oleh (Wilopo dan Mayangsari, 2002).
Kepemilikan perusahaan oleh manajer akan mempengaruhi kinerja
manajer. Manajer akan lebih bertanggung jawab dalam mengelola
perusahaan karena adanya rasa memiliki perusahaan, sehingga akan
mempengaruhi kinerja pihak manajemen menjadi semakin baik. Maka
diharapkan tindakan manajer tidak hanya meningkatkan kesejahteraan
Perpustakaan Unika
mereka sendiri seperti meningkatkan status dan gaji namun untuk
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Manajemen dengan
kinerja yang baik akan mampu menyampaikan pelaporan keuangannya
secara tepat waktu (Respati, 2004).
Berdasarkan teori yang ada maka hipotesis alternatif berikut ini dapat
dinyatakan :

H
5
= Kepemilikan manajer berpengaruh positif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.

II.8. Kerangka Pikir
Hubungan teoritis antara variabel-variabel perusahaan yang diproksi
dengan Market Value, profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset,
Debt to Equity Ratio, kepemilikan perusahaan oleh pihak luar yang
terkonsentrasi, dan kepemilikan manajer dengan ketepatan waktu pelaporan
keuangan akan tampak pada gambar 2.1.







Perpustakaan Unika
Gambar 2.1
Hubungan Antar Variabel Penelitian










II.9. Definisi Dan Pengukuran Variabel
II.9.1. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Ketepatan Waktu
Pengukuran ketepatan waktu pelaporan keuangan diukur berdasarkan
keterlambatan pelaporan keuangan perusahaan. Ketepatan waktu
diukurkan dengan dummy variabel, di mana kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan yang
tidak tepat waktu. Perusahaan dikategorikan terlambat jika laporan
keuangan dilaporkan setelah tanggal 30 April, sedangkan perusahaan
Profitabilitas

Debt to Equity Ratio

Ukuran Perusahaan

Outsider Ownership
Concentration

Kepemilikan Manajer

Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan
Perpustakaan Unika
yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaikan laporan
keuangan sebelum tanggal 30 April.
2. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir dan
Jakfar; 2003: 204). Profitabilitas diukur menggunakan return on asset
(ROA). ROA diukur berdasarkan model yang diusulkan oleh Weston
dan Copeland (1995: 240) seperti dikutip oleh Respati (2004) yaitu
membagi laba bersih dengan total aktiva.
3. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara hutang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna
untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari
hutang (Kasmir dan Jakfar; 2003:190).
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
natural log of market value. Market value (Market Capitalization) =
Harga Pasar x Jumlah Saham Beredar (Tuanakotta Theodorus , 1984 :
123).



Perpustakaan Unika
5. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar (Outsider Ownership)
Outsider ownership concentration (OUTCON) dalam penelitian ini
diukur dengan prosentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki
oleh outsider ownership.
6. Kepemilikan Manajer
Kepemilikan manajer dalam penelitian ini diukur dengan dummy
variabel, di mana kategori 1 untuk perusahaan yang memiliki struktur
kepemilikan manajer dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak
mempunyai struktur kepemikilan manajer.

II.9.2. Variabel Penelitian
Variabel dependen : ketepatan waktu pelaporan
Variabel ini merupakan variabel dengan dua alternatif, yaitu :
1. Tidak tepat waktu (0), laporan keuangan yang penyampaian kepada
Bapepam > 120 hari.
2. Tepat waktu (1), laporan keuangan menyampaikannya kepada
Bapepam < 120 hari setelah tahun buku.


Variabel independen :
1. Profitabilitas, profitabilita menunjukkan kemampuan perusahaan
di dalam menghasilkan laba. Profitabilitas perusahaan diukur
dengan menggunakan Return on Asset (ROA), nilai ROA diambil
Perpustakaan Unika
dari ROA yang tersaji di dalam Capital Market Directory
Indonesian tahun 2003.
2. Debt to Equity Ratio, sebagi pengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajibannya. Nilai debt to equity ratio didapat
dari Capital Market Directory Indonesia 2003.
3. Ukuran Perusahaan, yang diproksi dengan market value.
4. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar (Outsider Ownership
Concentration).
5. Kepemilikan Manajer.
Perpustakaan Unika
39
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini diambil dari 50 most active stocks by
trading frequency. Dengan periode penelitian selama tahun 2000-2002.
Dalam menentukan sampel, teknik yang digunakan adalah purposive
sampling dengan kriteria yang digunakan adalah :
1. Perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2000-2002 dan tetap listing
sampai dengan tahun 2002.
2. Menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2000-2002.
Hasil dari seleksi sampel setelah melalui kriteria yang telah
ditentukan diuraikan pada tabel 3.1. Perusahaan yang dikeluarkan dari
sampel ialah perusahaan yang tidak terdaftar di BEJ secara berturut-turut
selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2002.
Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel
Kriteria Seleksi Sampel Sampel
Total Perusahaan 50
Perusahaan yang tidak list berturut-turut dari
tahun 2000-2002

(8)
Jumlah sampel akhir yang digunakan 42



Perpustakaan Unika
40

III.2. Metode Pengumpulan Data
III.2.1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang
umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi
kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan membaca literatur, dan
buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian. (Indriantoro dan Supomo,
2002). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
sumber eksternal, yaitu data laporan keuangan perusahaan dan data tanggal
penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada Bapepam periode 2003.
Data-data yang digunakan di dalam penelitian ini bersumber dari
Capital Market Directory Indonesian 2003 dan Pojok BEJ Unika serta data
perusahaan yang go publik karena umumnya perusahaan tersebut
mempunyai kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan tahunan kepada
pihak luar perusahaan, sehingga data dapat diperoleh dengan mudah.

III.3. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian dan diolah, kemudian
dianalisis dengan alat statistik deskriptif yang digunakan untuk
mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang
digunakan adalah mean (rata-rata) dan standar deviasi Respati (2004).
Selanjutnya alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Perpustakaan Unika
41

analisis data kualitatif, yaitu suatu analisis yang mendasarkan pada
perhitungan terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan logistic
regression yang merupakan model logit dengan dua pilihan.
Alanalisis logistic regression digunakan untuk memprediksi
besarnya variabel bebas yang sudah diketahui besarnya. Variabel Binary
adalah data jenis nominal dengan dua kriteria saja, seperti naik-turun,
membeli-tidak membeli, gagal-suskses, resiko-tidak resiko (Santoso, 2000:
173). Dalam penelitian ini digunakan kategori tertentu untuk variabel
dependen, yaitu bila perusahaan menyampaikan laporan keuangannya tepat
waktu, maka diberi kode 1 dan jika perusahaan menyampaikan laporan
keuangannya tidak tepat waktu, maka diberi kode 0. Logistic regression
model sebetulnya mirip dengan analisis diskriminan yaitu menguji apakah
probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel
bebasnya.
Dalam teknik analisis penelitian ini tidak menggunakan uji
normalitas data karena menurut Ghozali (2001:125) dalam Respati (2001)
regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya.
Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena
variabel bebasnya merupakan campuran antara matrik dan non-matrik.
Model regresi logistik yang digunakan sebagai berikut:

n
L
TL
TL
1
=
0
+
1
PROFIT

+
2
SOL

+
3
UP

+
4
OUTCON

+
5
KM

+

Perpustakaan Unika
42

Dimana :

n
L
TL
TL
1
= Dummy variabel ketepatan waktu (kategori 0 untuk
perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu)
PROFIT = Profitabilitas diukur dengan return on asset
SOL = Solvabilitas diukur dengan debt to equity ratio
UP = Ukuran perusahaan diukur dengan market value
OUTCON

= Konsentrasi kepemilikan pihak luar (Outsider Ownership
Concentration)
KM = Dammy variabel kepemilikan Manajer (kategori 0 untuk
perusahaan yang tidak mempunyai kepemilikan manajer
dan 1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan
manajer)
= Konstanta dan koefisien regresi
= Vari abel gangguan atau faktor-faktor diluar variabel yang tidak
dimasukkan sebagai variabel model diatas yang mungkin
akan berpengaruh secara signifikan

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis logistic regression
adalah sebagai berikut:
1. Menilai Kelayakan Model
Untuk menilai kelayakan model regresi logistik maka digunakan
Hosmer and Lemeshows goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshows
Perpustakaan Unika
43

goodness of Fit Test menguji apakah data empiris cocok atau sesuai
dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga
model dapat dikatakan fit) Santoso (2000:176). Dasar pengambilan
keputusan apakah model layak atau tidak adalah dengan melihat nilai
goodness of fit Test yang diukur dengan nilai chi-squere pada bagian
bawah Uji Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test :
Jika nilai Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test statistic kurang
dari 0,05 (<0,05) maka terdapat perbedaan signifikan antara model
dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit model tidak baik
karena tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Hal ini berarti
logistic regression model tidak layak dipakai untuk analisis selanjutnya.
Jika nilai Homer and Lemeshows Goodness of Fit Test statistic
samadengan atau lebih besar dari 0,05 (>0,05) maka tidak tidak terdapat
perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga
Goodness of Fit model baik karena dapat memprediksi nilai
observasinya. Hal ini berarti logistic regression model dipakai untuk
analisis selanjutnya.

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Overall Model Fit digunakan untuk mengetahui apakah suatu
model dikatakan fit atau tidak terhadap data statistik yang digunakan
berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood L dari model adalah
probabilitas bahwa model menggambarkan data input. Untuk itu
Perpustakaan Unika
44

penilaiannya dilakukan dengan membandingkan angka -2 Log likelihood
pada awal (Block Number = 0) dengan angka -2 Log Likelihood pada
akhir (Block Number = 1). Jika angka -2 Log Likelihood pada awal (Block
Number = 0) lebih besar dari angka -2 Log Likelihood pada akhir (Block
Number = 1), atau dengan kata lain mengalami penurunan maka
menunjukkan model yang lebih baik. Santoso (2000:177).

3. Menguji Koefisien Regresi
Untuk menguji koefisien regresi dapat dilihat pada bagian akhir
output yaitu Variable In The Equation. Pengujian ini dilakukan dengan
melihat nilai signifikansi masing-masing variabel independent Santoso
(2000:177). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Nilai sigifikansi variabel independen yang lebih besar dari 0,05 (>0,05)
maka variabel independen tersebut tidak layak digunakan untuk
memprediksi variabel dependen sehingga variabel independen tersebut
harus dihilangkan dari model.
Nilai signifikansi variabel independen yang lebih kecil atau sama
dengan 0,05 (<0,05) maka variabel independen tersebut layak digunakan
untuk memprediksi variabel dependen sehingga variabel independen
tersebut dimasukkan dalam model.



Perpustakaan Unika
45

4. Menilai ketepatan Regresi
Ketepatan prediksi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat
keberadaan suatu model secara keseluruhan. Uji ketepatan prediksi ini
dapat dilihat pada Classification Table yaitu dengan melihat prosentase
kebenaran secara keseluruhan. Semakin tinggi prosentasenya atau nilai
ketepatan prediksi model melebihi cut-valuenya (>0,5) atau mendekati
100% maka semakin kuat kebenaran prediksi suatu model. Santoso
(2000).

5. Estimasi Parameter dan Interpretasinya
Estimasi parameter logistic regression model dapat dilihat pada
tampilan output Variable In The Equation yaitu pada kolom koefisien
regresi variabel independen Santoso (2000:181). Sehingga hasil akhir dari
pengujian ini akan didapat persamaan logistic regression untuk ROA,
DER, market value, konsentrasi kepemilikan pihak luar dan kepemilikan
manajer terbaik untuk memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan
yang secara umum dinyatakan dengan:

n
L
TL
TL
1
=
0
+
1
PROFIT

+
2
SOL

+
3
UP

+
4
OUTCON

+
5
KM

+





Perpustakaan Unika
46

Dimana :

n
L
TL
TL
1
= Dummy variabel ketepatan waktu (kategori 0 untuk
perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu)
PROFIT = Profitabilitas diukur dengan return on asset
SOL = Solvabilitas diukur dengan debt to equity ratio
UP = Ukuran perusahaan diukur dengan market value
OUTCON

= Konsentrasi kepemilikan pihak luar (Outsider Ownership
Concentration)
KM = Dammy variabel kepemilikan Manajer (kategori 0 untuk
perusahaan yang tidak mempunyai kepemilikan manajer
dan 1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan
manajer)
= Konstanta dan koefisien regresi
= Vari abel gangguan atau faktor-faktor diluar variabel yang tidak
dimasukkan sebagai variabel model diatas yang mungkin
akan berpengaruh secara signifikan

6. Menguji Kemampuan Model
Setelah memperoleh model prediksi dari pengujian-pengujian
diatas, maka langkah selanjutnya adalah menguji kemampuan model yang
ada apakah dapat menjawab hipotesis yang ada. Pengujian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan ROA, DER,
Perpustakaan Unika
47

market value, konsentrasi kepemilikan pihak luar dan kepemilikan manajer
dalam memprediksi ketepatan waktu dengan cara membandingkan
perubahan ketepatan waktu dengan probabilitas prediksi model yang telah
ada. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam pengujian
kemampuan ROA, DER, market value, konsentrasi kepemilikan pihak luar
dan kepemilikan manajer dengan membandingkan ketepatan waktu dengan
probabilitas prediksi model yang telah ada:
1. Dari model prediksi yang sudah ada, masukkan data-data ROA, DER,
market value, konsentrasi kepemilikan pihak luar dan kepemilikan
manajer kedalam model tersebut sehingga akan diperoleh nilai
probabilitas prediksinya.
2. Jika nilai probabilitas prediksinya kurang dari 0.5 (PP < 0.5) maka beri
kode nol (0) yang artinya bahwa perusahaan tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan. Sebaliknya jika nilai probabilitas
prediksinya lebih dari 0.5 (PP > 0.5) maka beri kode satu (1) yang
artinya perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangan.
3. Hitung jumlah data yang mengalami ketepatan waktu dan tidak tepat
waktu yang diprediksi dengan benar sehingga dapat diperoleh rata-rata
hasil probabilitas prediksinya atau nilai ketepatan prediksi.



Perpustakaan Unika
48

Dasar pengambilan keputusan untuk H1, H2, H3, H4 dan H5 sebagai
berikut:
Jika nilai ketepatan prediksinya lebih besar dari 0.5 (> 0.5) maka H1,
H2, H3, H4 dan H5 diterima yang artinya bahwa ROA, DER, market
value, konsentrasi kepemilikan pihak luar dan kepemilikan manajer
mampu untuk memprediksi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Jika nilai ketepatan prediksinya lebih kecil dari 0.5 (< 0.5) maka H1,
H2, H3, H4 dan H5 ditolak yang artinya bahwa ROA, DER, market
value, konsentrasi kepemilikan pihak luar dan kepemilikan manajer
tidak mampu untuk memprediksi ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.
Perpustakaan Unika
49
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Gambaran singkat obyek penelitian mengkaji tentang faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaiaan laporan
keuangan. Data-data yang digunakan dalam analisis penelitian ini sebagai
variabel independen adalah profitabilitas yang diproksi dengan ROA, debt to
equity ratio (DER), ukuran perusahaan yang diproksi dengan market value,
konsentrasi kepemilikan pihak luar, dan kepemilikan menajer. Sedangkan
variabel dependen adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
perusahaan dimana ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dalam
analisis akan dikategorikan sebagai berikut, yaitu jika perusahaan tepat
waktu maka akan diberi kode 1 dan jika perusahaan tidak tepat waktu maka
akan diberi kode 0.
Obyek dalam penelitian ini adalah 42 perusahaan dengan periode
penelitian selama tiga tahun yaitu tahun 2000-2002. Tahun 2000, 2001, dan
2002 masing-masing terdapat 42 observasi sehingga jumlah akhir dari tiga
tahun tersebut dihasilkan 126 observasi. 126 observasi tersebut terdapat 112
observasi yang tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan dan 14
observasi yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan.
Untuk pengujian 126 observasi yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan logistic regression model.
Perpustakaan Unika
50

IV.2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data tanpa maksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Di bawah ini adalah tabel
statistik deskriptif perusahaan yang tepat waktu dan perusahaan yang tidak
tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan maupun secara
keseluruhan disajikan dalam tabel 4.1.
Variabel kepemilikan manajer tidak diikutsertakan dalam
perhitungan statistik deskriptif karena variabel kepemilikan manajer
memiliki skala nominal. Skala nominal merupakan skala pengukuran
kategori atau kelompok (Ghozali, 2001:3) seperti dikutip oleh Respati
(2001). Variabel kepemilikan manajer diberi kode 0 dan 1, kategori 0 untuk
perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajer dan kategori 1 untuk
perusahaan yang memiliki kepemikian manajer. Angka ini hanya berfungsi
sebagai label kategori saja tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-
apa. Oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata dan standar
deviasi dari variabel kepemilikan manajer.






Perpustakaan Unika
51

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif

N Mean
Std.
Deviation
ROA Tidak tepat waktu 14 -4.644071 19.870849
Tepat Waktu 112 4.408857 9.061363
Total 126 3.402976 11.051505
DER Tidak tepat waktu 14 -18.9454 86.4776
Tepat Waktu 112 1.7439 4.5684
Total 126 -0.5549 28.9637
MV Tidak tepat waktu 14 3.51343E+12 8.37331E+12
Tepat Waktu 112 3.24167E+12 5.76083E+12
Total 126 3.27186E+12 6.06376E+12
OUTCON Tidak tepat waktu 14 53.6864 26.3241
Tepat Waktu 112 46.3261 19.6335
Total 126 47.1439 20.4881
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2005

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa obyek penelitian sebanyak 126
observasi terdiri dari 112 observasi tepat waktu dalam penyampaian laporan
keuangan dan 14 observasi yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan
laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang tepat waktu
dalam penyampaian laporan keuangan jauh lebih banyak dibanding
perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan.
Nilai rata-rata (mean) profitabilitas yang diproksi ROA dan DER untuk
perusahaan yang tepat waktu lebih besar dibanding perusahaan yang tidak
tepat waktu, kecuali ukuran perusahaan diproksi dengan market value dan
konsentrasi kepemilikan pihak luar dimana rata-rata (mean) perusahaan
tidak tepat waktu lebih besar dari pada perusahaan yang tepat waktu. Nilai
standar deviasi dalam tabel menunjukkan nilai dispersi rata-rata dari
populasi.

Perpustakaan Unika
52

IV.3. Uji Hipotesis
Untuk menganalisis data-data yang digunakan dalam penelitian ini
digunakan logistic regression model untuk memprediksi besarnya variabel
tergantung yang berupa sebuah variabel binary dengan menggunakan data
variabel bebas yang sudah diketahui besarnya.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis logistic
regression model adalah sebagai berikut:
1. Menilai Kelayakan Model
Penilaian kelayakan model regresi ini dilihat dari tabel Hosmer and
Lemeshows Goodness of Fit Test pada nilai chi-square. Penilaian
kelayakan model regresi ini bertujuan untuk menguji apakah data empiris
yang cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model
dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Berdasarkan hasil
pengujian yang dilakukan maka didapat nilai statistik chi-square yang
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test
Chi-square df Significance
Goodness of fit test 9.079 8 0.336
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2005

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa tidak ada
perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya karena nilai
Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test lebih dari 0.05 sehingga
Goodness of Fit Test model baik karena dapat memprediksi nilai
Perpustakaan Unika
53

observasinya. Hal ini berarti logistic regression model dapat dipakai untuk
analisis selanjutnya.

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Untuk mengetahui apakah suatu model dikatakan fit atau tidak
terhadap data maka dilakukan pengujian overall model fit. Statistik yang
digunakan bersadarkan pada fungsi likelihood, yaitu dengan
membandingkan -2 log likelihood pada awal (block number = 0) dengan -
2 log likelihood pada akhir (block number = 1). Berdasarkan hasil
pengujian yang dilakukan maka didapat nilai keseluruhan model pada awal
dan akhir yang dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3.
Overall Model Fit
Block number = 0 Block number = 1
-2 log likelihood 87.906 74.618
Sumbe: Data sekunder yang diolah, 2005

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai -2 log
likelihood pada awal (block number = 0) adalah sebesar 87.906 dimana
nilai ini lebih besar dari nilai -2 log likelihood pada akhir (block number =
1) yaitu sebesar 74.618 atau dengan kata lain mengalami penurunan
sehingga dapat disimpulkan bahwa logistic regression model ini
menunjukkan model yang baik.

Perpustakaan Unika
54

3. Menguji Koefisien Regresi
Pengujian koefisien regresi ini dapat dilihat pada tabel variable in
the equation dengan melihat nilai signifikansi masing-masing variabel
independen. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan maka didapat
nilai signifikansi masing-masing variabel independen yang dapat dilihat
pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Variable in The Equation
Variabel Significance B
ROA
DER
MV
OUTCON
KM
0,0125
0,1735
0,238
0,1635
0,0695
0,060
0,009
0,080
-0,015
1,072
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2005

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1 variabel
independen yang nilai signifikansinya lebih kecil atau sama dengan 0,05
yaitu ROA yang merupakan proksi dari profitabilitas (signifikan pada
0,0125). Hal ini menunjukan bahwa variabel independen profitabilitas yang
diproksi dengan ROA berpengaruh positif dengan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan dan menunjukkan bahwa
hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen
tersebut layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen dan
dimasukkan dalam model.
Perpustakaan Unika
55

Variabel independen debt to equity ratio signifikan pada 0,1735,
ukuran perusahaan yang diproksi dengan market value signifikan pada
0,238, konsentrasi kepemilikan pihak luar signifikan pada 0,1635 dan
kepemilikan manajer signifikan pada 0,0695. Keempat variabel ini
signifikansinya lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
ditolak. Artinya variabel independen debt to equity ratio, ukuran perusahaan
yang diproksi dengan market value, konsentrasi kepemilikan pihak luar dan
kepemilikan manajer tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan.

4. Menilai Ketepatan Prediksi
Ketepatan prediksi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat
kebenaran prediksi suatu model secara keseluruhan. Uji ketepatan prediksi
ini dilihat pada classification table yaitu dengan melihat prosentase
kebenaran secara keseluruhan. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan maka didapat nilai ketepatan prediksi model yang dapat dilihat
pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Classification Table
Predicted
KETEPATAN WAKTU
Tidak tepat Tepat Total Percentage
Observed waktu waktu Correct
KETEPATAN Tidak tepat waktu 3 11 14 21.4
WAKTU Tepat waktu 0 112 112 100
Overall Percentage 91.3
Cut value 0.5. Sumber: Data sekunder yang diolah, 2005
Perpustakaan Unika
56

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Pada baris (hasil observasi sesungguhnya) ada 112 observasi yang
laporan keuangannya tepat waktu dan 14 observasi yang laporan
keuangannya tidak tepat waktu total semua 126 observasi.
2. Dari 14 observasi yang tidak tepat waktu hanya 3 observasi yang
mampu memprediksikan dengan benar (lihat kolom) dan sisanya 11
observasi yang diprediksikan salah (lihat kolom), sehingga prosentase
kebenaran untuk prediksi tidak tepat waktu adalah 3/14 = 0.214 atau
21.4 %.
3. Data perusahaan yang tepat waktu terdapat 112 observasi diprediksi
dengan benar (lihat kolom). Prosentase kebenaran untuk prediksi
ketepatan waktu adalah 112/112 = 1 atau 100 %.
4. Dengan demikian rata-rata prosentase kebenaran secara keseluruhan
adalah [{(14/126) x 21,4 / 100} + {(112/126) x 100 / 100}] = 0,913
atau 91,3%. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketepatan prediksi model
ini adalah 91.3%, dimana nilai ini lebih dari 50 % atau mendekati 100
% yang artinya bahwa model ini mempunyai kemampuan prediksi
yang baik.

5. Estimasi Parameter dan Interpretasinya
Estimasi parameter logistic regression model dapat dilihat pada tabel
variable in the equation yaitu pada kolom koefisien regresi variabel
independen (B).
Perpustakaan Unika
57

Tabel 4.6
Variable in The Equation
Variabel Significance B
ROA 0,0125 0,060
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2005

Berdasar tabel 4.6 di atas maka dapat diperoleh persamaan logoistic
regression model untuk faktor-faktor yang berpengaruh pada ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan sebagai berikut:
n
L
TL
TL
1
= 0.312 + (0.060*PROFIT)
Model ini nantinya akan digunakan untuk memprediksi ketepatan
waktu pada pembahasan menguji kemampuan model. Variabel independen
profitabilitas yang diproksi dengan ROA dapat diinterpretasikan sebagai
berikut: ROA signifikan pada probabilitas 0,0125 perubahan ini berpengaruh
positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai
koefisien ROA positif sebesar 0,060 yang menunjukkan bahwa semakin
tinggi ROA suatu perusahaan maka probabilitas perusahaan tersebut
dikategorikan sebagai perusahaan yang tepat waktu dalam penyampaian
laporan keuangan.

6. Menguji Kemampuan Model
Setelah diperoleh model prediksi dari pengujian-pengujian di atas,
maka langkah selanjutnya adalah menguji kemampuan model yang ada
Perpustakaan Unika
58

apakah dapat menjawab hipotesis yang ada. Langkah-langkah dalam
pengujian kemampuan model ini adalah sebagai berikut:
1. Masukkan data ROA ke dalam model logistik yang telah
ditemukan sehingga diperoleh nilai probabilitas prediksinya.
Model logistik tersebut adalah sebagai berikut:
n
L
TL
TL
1
= 0.312 + (0.060*PROFIT)
2. Bila nilai probabilitas prediksi yang dihasilkan oleh model lebih
dari 0.5 maka beri kode 1 yang artinya bahwa perusahaan tepat
waktu menyampaikan laporan keuangan. Demikian sebaliknya jika
nilai probabilitas prediksi yang dihasilkan oleh model kurang dari
0.5 maka beri kode 0 yang artinya perusahaan tidak tepat waktu
menyampaikan laporan keuangan.
3. Hitung jumlah data yang mengalami ketepatan waktu dan tidak
tepat waktu yang diprediksi dengan benar sehingga dapat diperoleh
rata-rata hasil probabilitas prediksinya atau nilai ketepatan prediksi

Tabel 4.7
Prosentase Ketepatan Prediksi Data Ketepat Waktu
KETERANGAN N PREDIKSI TEPAT WAKTU
SEBENERNYA
PROSENTASE
KETEPATAN PREDIKSI
TEPAT WAKTU 112 62 62/112=0,5536

55,36%
TIDAK TEPAT
WAKTU
14 10 10/14 = 0,7143

71,43%
JUMLAH 126 72

Perpustakaan Unika
59

Tabel 4.8
Rata-Rata Prosentase Ketepatan Waktu
KETERANGAN PROSENTASE
KETEPATAN PREDIKSI
RATA-RATA PROSENTASE
TEPAT WAKTU 62/112=0,5536 55,36%
TIDAK TEPAT
WAKTU
10/14 = 0,7143 71,43%

(55,36% + 71,43%)/2 = 63.395%


Tabel diatas merupakan hasil dari data uji kemempuan model ketepatan
waktu yang terdapat di lampiran 3. Berdasarkan tabel 4.7 dan tabel 4.8
diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Terdapat 112 observasi yang tepat waktu menyampaikan laporan
keuangan dan 14 observasi yang tidak tepat waktu menyampaikan
laporan keuangan.
2. Dari dari 112 observasi yang tepat waktu menyampaikan laporan
keuangan hanya 62 observasi yang dapat diprediksi secara benar
sehingga prosentase ketepatan prediksi ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan adalah 62/112=0,5536 atau 55.36%.
3. Dari 14 observasi yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan
keuangan hanya 10 observasi yang dapat diprediksi dengan benar
sehingga prosentase ketepatan prediksi tidak tepat waktu penyampaian
laporan keuangan adalah 10/14 = 0.7143 atau 71.43%.
4. Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata prosentase untuk ketepatan
waktu adalah (0.5536+0.7143)/2 = 0.63395 atau 63.395%. Dimana
lebih besar dari 0.5 sehingga hipotesis diterima yang artinya variabel
profitabilitas yang diproksi ROA mampu untuk memprediksi ketepatan
Perpustakaan Unika
60

waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini konsisten dengan
penelitian Ainun Naim (1998) dalam penelitian Ainun Naim (1998)
menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh positif
ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

IV.4. Pembahasan
Dalam penelitian ini ditemukan bukti empiris bahwa sebagian besar
50 most active stocks by trading frequency yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hal ini
menunjukkan tingginya kesadaran perusahaan dalam mematuhi perundang-
undangan dibidang pasar modal, khususnya mengenai prinsip keterbukaan
dipasar modal yang berupa penyampaian laporan keuangan tahunan secara
tepat waktu. Hal ini juga menunjukkan besarnya rasa tanggungjawab
perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi
laporan keuangan perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikaji secara statistik
menghasilkan beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. Berikut ini akan dibahas beberapa hasil penelitian:
1. Profitabilitas
Pada pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel
profitabilitas yang diproksi ROA memiliki profitabilitas 0,0125 nilai
signifikansinya lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka variabel
Perpustakaan Unika
61

profitabilitas yang diproksi dengan ROA dinyatakan signifikan secara
statistik. Hal ini berarti profitabilitas yang diproksi ROA berpengaruh positif
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ainun Naim (1998) dalam penelitian Ainun Naim (1998) menemukan
bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh positif ketepatan waktu
pelaporan laporan keuangan.
Temuan dalam penelitian ini mendukung hipotesis yang ada, yang
menyatakan bahwa profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan Ang (1997) dalam Respati (2004).
Keuntungan merupakan berita baik bagi investor sehingga perusahaan akan
cenderung tidak menunda penyampaian laporan keuangannya. Sebaliknya
bila perusahaan rugi perusahaan akan cenderung menunda penyampaiaan
laporan keuangannya.
2. Debt to Equity Ratio
Hasil uji regresi logistik terlihat bahwa debt to equity rasio tidak
signifikan secara statistik, dimana probabilitas variabel debt to equity ratio
0,1735 diatas 0,05 artinya variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian
ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ainun Naim
(1998) dalam Respati (2004) menemukan bukti empiris bahwa debt to equity
ratio tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan. Penemuan empiris dalam penelitian ini tidak
Perpustakaan Unika
62

mendukung hipotesis yang ada yang menyatakan debt to equity ratio
berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil ini konsisten dengan penelitian (Kurniawan:2001) Berapapun
besarnya DER perusahaan, angka ini tidak terkait dengan besar kecilnya
laba, arus kas, dan aset perusahaan sedangkan perusahaan memiliki
karakteristik tertentu yang berkaitan dengan laba, arus kas dan asset.
Karakteristik tersebut adalah perusahaan yang beraset besar biasanya
menghasilkan laba dan arus kas yang besar pula dan tidak tergantung pada
DER.
3. Ukuran Perusahaan
Hasil pengujian regresi logistik variabel ukuran perusahaan yang
diproksi dengan market value terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan memiliki probabilitas 0,238 diatas 0,05 sehingga dinyatakan
tidak signifikan secara statistik. Artinya tidak ada pengaruh ukuran
perusahaan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ainun Naim (1998) dalam Respati
(2004) yang menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan tidak
signifikan berhubungan dengan ketepatan waktu.
Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang menyatakan ukuran
perusahaan berpengaruh positif dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. Perusahaan besar akan cenderung lebih tepat waktu dibanding
perusahaan kecil. Pada kenyataannya belum tentu perusahaan kecil akan
Perpustakaan Unika
63

cenderung tidak tepat waktu dan demikian pula sebaliknya perusahaan besar
akan cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya (Respati: 2001).
Pada dasarnya ketepatan waktu dipengaruhi oleh seberapa besar rasa
tanggungjawab suatu perusahaan dalam mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan oleh Bapepam mengenai keterbukaan informasi khususnya
mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dan seberapa
besar tanggungjawab perusahaan dalam memberikan informasi mengenai
kondisi perusahaan kepada masyarakat atau pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan.
4. Konsentrasi Kepemilikan Pihak Luar
Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel
konsentrasi kepemilikan pihak luar mempunyai angka probabilitas 0,1635
diatas 0,05 sehingga secara statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Muller dan Waneryd (2000) seperti
dikutip oleh Wilopo dan Mayangsari (2002) menyatakan bahwa struktur
kepemilikan merupakan karakteristik perusahaan, lebih jauh dikatakan
bahwa perusahaan yang memiliki konsentrasi kepemilikan pada pihak dalam
(insider ownership) akan memiliki kinerja lebih baik dibanding yang
sebaliknya (outsider ownership).
Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang ada yang menyatakan
bahwa konsentrasi kepemilikan pihak luar berhubungan positif dengan
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Bagi perusahaan yang termasuk dalam
Perpustakaan Unika
64

50 most active stocks by trading frequency, mereka akan cenderung untuk
tepat waktu sehingga tanpa pengawasan dari pihak luarpun mereka mampu
untuk menunjukkan bahwa kinerja perusahaan mereka baik dengan kinerja
perusahaan yang baik maka pelaporan keuangan perusahaan tersebut akan
tepat waktu.
5. Kepemilikan Manajer
Pengujian atas variabel kepemilikan manajer ditemukan bukti
empiris bahwa kepemilikan manajer secara signifikan tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dalam hasil uji regresi logistik dimana variabel kepemilikan manajer
mempunyain angka probabilitas 0,0695 diatas 0,05. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Respati (2001) yang
menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan manajer tidak signifikan
berhubungan dengan ketepatan waktu.
Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang ada yang menyatakan
bahwa kepemilikan manajer berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu.
Hal ini dapat terjadi karena kepemilikan manajer pada suatu perusahaan
biasanya mempunyai prosentase kepemilikan umumnya kurang dari 50%
Respati (2001). Kecil prosentase kepemilikan manejer ini akan
mempengaruhi hak suara yang dimilikinya. Hal ini mengakibatkan hak suara
(kewenangan) terhadap perusahaan juga kecil, sehingga peranannya tidak
terlalu besar dalam menentukan kebijakan perusahaan yang menyangkut
segi pelaporan keuangan.
Perpustakaan Unika
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan melalui
tahap pengumpulan, pengolahan data, analisis dan interpretasi hasil analisis
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan, dapat ditarik kesimpulan, antara lain sebagai berikut:
1. Dari hasil seleksi sampel diperoleh 42 perusahaan. Dengan 126
observasi didapat 112 observasi yang tepat waktu menyampaikan
laporan keuangan dan 14 observasi yang tidak tepat waktu
menyampaikan laporan keuangan.
2. Hasil pengujian hiotesis dengan menggunakan regresi logistik ditemukan
bukti empiris bahwa variabel ROA secara signifikan berpengaruh positif
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan
variabel DER, market value, konsentrasi kepemilikan pihak luar dan
kepemilikan manajer tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.

V.2. Implikasi dan Saran
Hasil penelitian menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan hasil
penelitian ini dapat digunakan oleh analis keuangan, pihak manajemen dan
Perpustakaan Unika
66

kreditur untuk memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. Jika kondisi perusahaan mampu menghasilkan keuntungan
(profit) maka para analis laporan keuangan, pihak manajemen dan kreditur
dapat memprediksi bahwa perusahaan tersebut tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya. Sebaliknya bila kondisi perusahaan
mengalami rugi maka para analis laporan keuangan, pihak manajemen dan
kreditur dapat memprediksi bahwa perusahaan tersebut tidak tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Saran bagi penelitian selanjutnya dengan memasukkan variabel
independen lain selain ROA, DER, market value, konsentrasi kepemilikan
pihak luar, dan kepemilikan manajer yang memberikan kontribusi terhadap
perubahan variabel dependen. Kemudian bagi pelaku pasar, dalam
pengambilan keputusan investasi sebaiknya lebih memperhitungkan
perusahaan-perusahaan yang profitnya baik dan tepat waktu dalam
penyampaian laporan keuangannya.
Perpustakaan Unika


DAFTAR PUSTAKA

Bandi, 2000, Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia,
Simposium Nasional Akuntansi III, pp. 66-77

Belkaoui, 2000, Teori Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat

Djarwanto, 1984, Pokok-Pokok Analisis Laporan keuangan, Yogyakarta: BPFE

Donald. E, Kieso, dan Jerry Weygandt, 1995, Akuntansi Intermediate, Jakarta :
Bina Aksara

Harnanto, 1985, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standart Akuntansi Keuangan, Jakarta :
Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia, 1985, Prinsip Akuntansi Indonesia 1984, Jakarta

Indriani, Desy, 2003, Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan
Dan Pendapat Auditor Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan, Skripsi (tidak diterbitkan), Semarang, Fakultas
Ekonomi Akuntansi Universitas Soegijapranata


Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi Dan Manajemen, BPFE Yogyakarta


Institute For Economic And Financial Research, 2003, Capital Market Directory
Indonesian, Fourteenth Edition


Kasmir, dan Jakfar, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta

Perpustakaan Unika


Koesbandijah, 1999, Pengaruh Sikap Para Manajer Dan Karyawan Pelaksana
Sistem Pengawasan Intern Perusahaan Terhadap Keandalan Informasi
Keuangan, Media Akuntansi

Kurniawan, Ferry, 2001, Analisis Kemampuan Laba, Arus Kas, Aset Dan DER
Untuk Memprediksi Laba Masa Depan, Tesis, Program Study Magister
Akuntansi Universitas Diponegoro


Lenny dan Nur Indriantoro, 1999, Analisa Pengaruh Transaction Cost Terhadap
Lamanya Holding Period Saham Biasa, Jurnal Bisnis Dan Akuntansi,
Jakarta: STIE Trisakti

Listyani, Tyas, Theresia, 2003, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, Dan
Pengaruhnya Terhadap Kepemilikan Saham Institusional (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Maksi

Mulyadi, 1998, Auditing, Jakarta : Salemba Empat

Naim, Ainun, 1999, Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Petronila Anastasia Thio dan Mukhlasin, 2003, Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan Dengan Opini Audit
Sebagai Moderaing Variabel, Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Respati, WeningTyas N, 2004, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan, Jurnal Maksi

_____________________, 2001, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan, Tesis, Program Study
Magister Akuntansi Universitas Diponegoro

Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Edisi Kedua,
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Gramedia Jakarta.

Perpustakaan Unika


Sartono, Agus, 2001, Kepemilikan Orang Dalam (Insider Ownership), Utang Dan
Kebijakan Dividen: Pengujian Empirik Teori Keagenan (Agency
Theory), Jurnal Siasat Bisnis

Sulistyanto, H. Sri dan Clara Susilawati, 2000, Pedoman Penulisan Skripsi,
Semarang : Penerbit Unika dan Pusat Pengkajian dan Pengembangang
Akuntansi (P3A)

Supriyono, 1985, Teori Akuntansi Perumusan Teori dan Tujuan Akuntansi,
Yogyakarta: BPFE

Theodorus M. Tuanakotta, 1984, Teori Akuntansi, Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Wilopo dan Sekar Mayangsari, 2002, Pengaruh Struktur Kepemilikan, Perilaku
Manajemen Laba, free Chash Flow Hypotesis dan Economic Value
Added : Pendekatan Path Analysis, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia


















Perpustakaan Unika













































Perpustakaan Unika


Sampel Penelitian periode 2000-2002

No Kode
NAMA PERUSAHAAN


1 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
2 ASII Astra International Tbk
3 INKP Indah kiat Pulp & Paper Tbk
4 GGRM Gudang Garam Tbk
5 UNTR United Tractors Tbk
6 ISAT Indosat Tbk
7 MLPL Multipolar Tbk
8 HMSP HM Sampoerna Tbk
9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
10 AALI Astra Agro Lestari Tbk
11 ASGR Astra Graphia Tbk
12 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
13 MTDL Metrodata Electronics Tbk
14 MPPA Matahari Putra Prima Tbk
15 BMTR Bimantara Citra Tbk
16 TINS Timah Tbk
17 BBCA Bank Central Asia Tbk
18 MEDC Medco Energi International Tbk
19 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk
20 LPLI Lippo E-NET Tbk
21 KLBF Kalbe Farma Tbk
22 SMAR SMART Tbk
23 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk
24 MITI Siwani Trimitra Tbk
25 AUTO Astra Otoparts Tbk
26 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk
27 BHIT Bhakti Investama Tbk
28 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
29 MYRXP Hanson Industri Utama Saham Seri B Tbk
30 GJTL Gajah Tunggal Tbk
31 RALS Lamicitra Nusantara Tbk
32 RMBA Bentoel International Investama Tbk
33 ADES Ades Alfindo Putrasetia Tbk
34 KPIG Kridaperdana Indahgraha Tbk
35 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk
36 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
37 INDR Indorama Syntetics Tbk
38 SRSN Sarasa Nugraha Tbk
39 BNII Bank International Indonesia Tbk
40 MKDO Makindo Tbk
41 BUMI Bumi Resources Tbk
42 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk





Perpustakaan Unika











































Perpustakaan Unika


Data Variabel Dependen Penelitian

No Kode
NAMA PERUSAHAAN
KETEPATAN
WAKTU

2000 2001 2001
1 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 1 0 1
2 ASII Astra International Tbk 1 1 1
3 INKP Indah kiat Pulp & Paper Tbk 1 1 1
4 GGRM Gudang Garam Tbk 1 1 1
5 UNTR United Tractors Tbk 1 1 1
6 ISAT Indosat Tbk 1 1 1
7 MLPL Multipolar Tbk 1 0 1
8 HMSP HM Sampoerna Tbk 1 1 1
9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 1 1 1
10 AALI Astra Agro Lestari Tbk 1 1 1
11 ASGR Astra Graphia Tbk 1 1 1
12 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 1 1 1
13 MTDL Metrodata Electronics Tbk 1 1 1
14 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 1 1 1
15 BMTR Bimantara Citra Tbk 1 1 1
16 TINS Timah Tbk 1 1 1
17 BBCA Bank Central Asia Tbk 1 1 1
18 MEDC Medco Energi International Tbk 0 1 1
19 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 1 1 1
20 LPLI Lippo E-NET Tbk 0 0 1
21 KLBF Kalbe Farma Tbk 1 1 1
22 SMAR SMART Tbk 0 1 1
23 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk 1 1 1
24 MITI Siwani Trimitra Tbk 1 1 1
25 AUTO Astra Otoparts Tbk 1 1 1
26 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk 1 1 1
27 BHIT Bhakti Investama Tbk 1 1 1
28 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 1 1 1
29 MYRXP Hanson Industri Utama Saham Seri B Tbk 0 0 1
30 GJTL Gajah Tunggal Tbk 1 1 0
31 RALS Lamicitra Nusantara Tbk 1 1 1
32 RMBA Bentoel International Investama Tbk 1 1 1
33 ADES Ades Alfindo Putrasetia Tbk 1 1 1
34 KPIG Kridaperdana Indahgraha Tbk 1 1 1
35 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk 1 1 1
36 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1 1 1
37 INDR Indorama Syntetics Tbk 1 0 1
38 SRSN Sarasa Nugraha Tbk 1 1 1
39 BNII Bank International Indonesia Tbk 0 0 1
40 MKDO Makindo Tbk
1 1 1
41 BUMI Bumi Resources Tbk 0 0 1
42 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 1 1 1


Perpustakaan Unika


Data Variabel Independen Penelitian
ROA DER MV OUTCON KM No Kode
2000 2001 2002 2000 2001 2002 2000 2001 2002 2000 2001 2002 2000 2001 2002
1 TLKM 9.401 13.08 19.72 1.1099 2.4826 1.6619 2.066E+13 3.226E+13 3.881E+13 66.19 45.71 34.02 0 0 0
2 ASII -0.88 0.32 -0.87 15.0839 9.3527 3.0294 5.013E+12 4.941E+12 8.215E+12 48.9 49.63 48.13 1 1 0
3 INKP -6.97 -3.25 -4.81 1.2447 1.5543 1.8729 4.514E+12 1.723E+12 7.933E+11 41.65 22.3 61.5 1 1 1
4 GGRM 20.68 15.52 13.51 0.7743 0.6404 0.5915 2.501E+13 1.664E+13 1.597E+13 66.8 66.8 66.8 1 1 1
5 UNTR 0.11 3.68 4.93 8.5802 6.9318 4.5533 6.569E+11 5.564E+11 4.714E+11 50 41.07 50 1 1 1
6 ISAT 22.45 6.501 1.53 0.22702 1.0809 1.07503 9.32E+12 9.785E+12 9.578E+12 35 35 43.06 0 0 0
7 MLPL 8.39 9.78 1.13 0.5232 0.5719 0.6939 6.645E+11 4.586E+11 3.182E+11 50.13 50.13 50.13 0 0 0
8 HMSP 11.89 10.08 17.02 1.2305 1.2757 0.8876 1.383E+13 1.44E+13 1.665E+13 54.64 61.22 54.78 1 1 1
9 INDF 5.15 5.75 5.26 3.1045 2.6442 3.16401 7.096E+12 5.723E+12 5.631E+12 48 52 48.11 0 0 0
10 AALI 2.95 2.56 8.78 1.2216 1.2618 0.9662 1.472E+12 1.396E+12 2.367E+12 15.42 24.6 29.51 1 0 0
11 ASGR 1.97 3.18 9.92 2.9368 2.4332 1.2658 5.489E+11 4.705E+11 3.619E+11 20.91 21.21 21.21 1 1 1
12 TKIM -15.64 -2.33 -2.23 2.8263 3.3798 3.7259 8.348E+11 2.471E+11 2.07E+11 37.6 36.6 36.6 1 1 1
13 MTDL 10.23 19.803 -8.38 0.8008 0.7321 1.0888 3.087E+11 2.39E+11 3.182E+11 78.75 86.33 85.03 0 1 1
14 MPPA 9.61 3.71 3.17 0.7386 0.5982 0.9809 1.353E+12 1.177E+12 1.353E+12 42.99 45.72 42.93 0 0 0
15 BMTR 8.19 9.08 8.67 2.7278 1.7015 1.3924 7.882E+11 1.449E+12 2.906E+12 39.07 30.66 37.59 0 0 0
16 TINS 16.08 1.913 0.58 0.2874 0.2875 0.3039 6.92E+11 2.164E+11 1.736E+11 35 35 35 0 0 0
17 BBCA 1.87 3.02 2.16 0.3074 9.5601 1.3924 4.882E+12 8.683E+12 1.488E+13 70.3 33.7 52.4 0 0 1
18 MEDC 13.09 13.15 12.96 0.3088 0.2374 0.5541 3.332E+12 4.999E+12 4.499E+12 85.44 12.06 85.51 0 0 0
19 SMGR 4.56 3.62 3.87 1.5289 1.7717 1.12102 3.44E+12 3.262E+12 4.834E+12 53 46.77 23.46 0 0 0
20 LPLI -50.42 -8.75 -11.44 2.6935 2.1962 23.1244 8.553E+11 2.701E+11 1.351E+11 45.42 72.5 72.82 1 0 0
21 KLBF -1.61 1.74 13.24 8.3257 7.5033 3.11403 1.259E+12 9.137E+11 1.117E+12 52.3 47.7 52.3 0 0 0
Perpustakaan Unika


22 SMAR -14.05 -15.41 7.88 -317.0413 -7.4974 -11.6689 7.056E+11 2.379E+11 2.082E+11 51 49 51 0 0 1
23 DSFI 10.32 7.55 -4.51 0.4395 0.5705 0.6265 5.616E+11 2.351E+11 8.821E+10 28.95 68.94 31.31 1 1 1
24 MITI -14.17 -3.97 -15.83 -3.1321 2.1303 3.1183 3.36E+10 4.32E+10 2.4E+10 85.45 49.73 49.73 0 0 0
25 AUTO 6.02 14.46 14.05 2.13402 1.0048 0.6341 1.369E+12 9.187E+11 1.05E+12 87.31 12.69 12.69 1 1 1
26 SONA 0.71 1.73 5.39 3.2156 2.8109 1.9579 1.275E+11 8.942E+10 3.643E+10 39.13 19.32 39.13 0 0 0
27 BHIT 11.54 5.37 6.63 1.0864 0.6994 0.5714 7.383E+11 7.127E+11 1.235E+12 42.66 47.69 55.85 1 1 0
28 ANTM 15.23 14.02 8.12 0.4377 0.3279 0.2795 1.108E+12 9.846E+11 1.145E+12 35 35 35 1 1 1
29 MYRXP -27.96 -15.24 -11.86 21.8657 -10.5938 0.8848 6.306E+10 28028 2.607E+11 84.74 85.9 86.94 1 1 1
30 GJTL -20.58 -8.16 30.603 -26.2706 -5.46002 26.1502 1.14E+12 4.277E+11 7.286E+11 32.49 36.07 36.07 0 0 0
31 RALS 14.66 14.34 13.07 0.8277 0.8991 0.7117 3.675E+12 3.745E+12 3.535E+12 7.5 6.97 7.11 0 0 0
32 RMBA 7.89 11.82 4.86 1.9773 1.0082 0.8928 8.978E+11 7.541E+11 8.416E+11 80 85.64 58.44 0 0 0
33 ADES 45.41 -4.94 3.57 1.4287 1.6088 1.3817 1.748E+11 8.55E+10 5.51E+10 41.29 30.84 34 0 0 0
34 KPIG -0.19 -0.46 -0.83 0.2403 0.1028 0.05501 3.28E+10 1.343E+10 6.716E+09 48.79 19.21 48.64 1 1 1
35 ULTJ 4.22 3.13 1.85 0.4839 0.9151 0.9365 4.525E+11 1.348E+12 1.155E+12 63.55 43.53 54.99 0 0 1
36 INTP -7.54 -0.529 9.08 9.4081 2.2319 2.0104 3.863E+12 2.577E+12 2.485E+12 38.14 61.7 61.7 0 0 0
37 INDR 3.48 -6.43 0.68 1.2381 1.4582 1.3977 4.908E+11 2.781E+11 2.945E+11 41.65 41.66 41.66 1 1 1
38 SRSN 9.74 8.12 -9.95 1.1943 0.9137 1.1182 1.98E+11 1.32E+11 9.9E+10 86.86 77.28 77.28 1 1 1
39 BNII 0.72 -13.43 0.36 12.8722 -14.9849 11.2028 3.675E+12 2.297E+12 2.365E+12 6.42 6.31 6.47 0 0 0
40 MKDO 8.23 4.15 6.56 0.3704 0.1723 0.1794 3.071E+12 2.612E+12 1.449E+12 57.01 59.95 56.95 0 1 1
41 BUMI 2.11 1.88 2.47 0.1931 6.5923 3.8716 3.299E+12 9.702E+11 3.881E+11 73.01 67.3 67.27 0 0 0
42 PNBN 0.173 0.01 0.63 5.2249 5.7743 3.5525 1.001E+12 1.089E+12 2.649E+12 39.75 34.3 33.06 0 1 0



Perpustakaan Unika











































Perpustakaan Unika


Tabel Uji Kemampuan Model Ketepatan Waktu

No Code PROB PRED PP KODE KET
Periode Tahun 2000
1 TLKM 0.8761 1 1 B
2 ASII 0.2592 0 1
3 INKP -0.1062 0 1
4 GGRM 1.5528 1 1 B
5 UNTR 0.3186 0 1
6 ISAT 1.659 1 1 B
7 MLPL 0.8154 1 1 B
8 HMSP 1.0254 1 1 B
9 INDF 0.621 1 1 B
10 AALI 0.489 0 1
11 ASGR 0.4302 0 1
12 TKIM -0.6264 0 1
13 MTDL 0.9258 1 1 B
14 MPPA 0.8886 1 1 B
15 BMTR 0.8034 1 1 B
16 TINS 1.2768 1 1 B
17 BBCA 0.4242 0 1
18 MEDC 1.0974 1 0
19 SMGR 0.5856 1 1 B
20 LPLI -2.7132 0 0 B
21 KLBF 0.2152 0 1
22 SMAR -0.531 0 0 B
23 DSFI 0.9312 1 1 B
24 MITI -0.5382 0 1
25 AUTO 0.6732 1 1 B
26 SONA 0.3546 0 1
27 BHIT 1.0044 1 1 B
28 ANTM 1.2258 1 1 B
29 MYRXP -1.3656 0 0 B
30 GJTL -0.9228 0 1
31 RALS 1.1916 1 1 B
32 RMBA 0.7854 1 1 B
33 ADES 3.0366 1 1 B
34 KPIG 0.3006 0 1
35 ULTJ 0.5652 1 1 B
36 INTP -0.1404 0 1
37 INDR 0.5208 1 1 B
38 SRSN 0.8964 1 1 B
39 BNII 0.3552 0 0 B
40 MKDO 0.8058 1 1 B
41 BUMI 0.4386 0 0 B
42 PNBN 0.3224 0 1
Periode Tahun 2001
43 TLKM 1.0968 1 0
Perpustakaan Unika


44 ASII 0.3312 0 1
45 INKP 0.117 0 1
46 GGRM 1.2432 1 1 B
47 UNTR 0.5328 1 1 B
48 ISAT 0.7021 1 1 B
49 MLPL 0.8988 1 0
50 HMSP 0.9168 1 1 B
51 INDF 0.657 1 1 B
52 AALI 0.4656 0 1
53 ASGR 0.5028 1 1 B
54 TKIM 0.1722 0 1
55 MTDL 1.5002 1 1 B
56 MPPA 0.5346 1 1 B
57 BMTR 0.8568 1 1 B
58 TINS 0.4268 0 1
59 BBCA 0.4932 0 1
60 MEDC 1.01 1 1 B
61 SMGR 0.5292 1 1 B
62 LPLI -0.213 0 0 B
63 KLBF 0.4164 0 1
64 SMAR -0.6126 0 1
65 DSFI 0.765 1 1 B
66 MITI 0.0738 0 1
67 AUTO 1.1796 1 1 B
68 SONA 0.4158 0 1
69 BHIT 0.6343 1 1 B
70 ANTM 1.1532 1 1 B
71 MYRXP -0.6024 0 0 B
72 GJTL -0.1776 0 1
73 RALS 1.1724 1 1 B
74 RMBA 1.0212 1 1 B
75 ADES 0.0156 0 1
76 KPIG 0.2844 0 1
77 ULTJ 0.4998 0 1
78 INTP 0.2803 0 1
79 INDR -0.0738 0 0 B
80 SRSN 0.7992 1 1 B
81 BNII -0.4938 0 0 B
82 MKDO 0.561 1 1 B
83 BUMI 0.4248 0 0 B
84 PNBN 0.3126 0 1
Periode Tahun 2002
85 TLKM 1.4952 1 1 B
86 ASII 0.2598 0 1
87 INKP 0.0234 0 1
88 GGRM 1.1226 1 1 B
89 UNTR 0.6078 1 1 B
90 ISAT 0.4038 0 1
Perpustakaan Unika


91 MLPL 0.3798 0 1
92 HMSP 1.3332 1 1 B
93 INDF 0.6276 1 1 B
94 AALI 0.8388 1 1 B
95 ASGR 0.9072 1 1 B
96 TKIM 0.1782 0 1
97 MTDL -0.1908 0 1
98 MPPA 0.502 1 1 B
99 BMTR 0.8322 1 1 B
100 TINS 0.3468 0 1
101 BBCA 0.4416 0 1
102 MEDC 1.0896 1 1 B
103 SMGR 0.5442 1 1 B
104 LPLI -0.3744 0 1
105 KLBF 1.1064 1 1 B
106 SMAR 0.7848 1 1 B
107 DSFI 0.0414 0 1
108 MITI -0.6378 0 1
109 AUTO 1.155 1 1 B
110 SONA 0.6354 1 1 B
111 BHIT 0.7098 1 1 B
112 ANTM 0.7992 1 1 B
113 MYRXP -0.3996 0 1
114 GJTL 2.14818 1 0
115 RALS 1.0962 1 1 B
116 RMBA 0.6036 1 1 B
117 ADES 0.5262 1 1 B
118 KPIG 0.2622 0 1
119 ULTJ 0.423 0 1
120 INTP 0.8568 1 1 B
121 INDR 0.3528 0 1
122 SRSN -0.285 0 1
123 BNII 0.3336 0 1
124 MKDO 0.7056 1 1 B
125 BUMI 0.4602 0 1
126 PNBN 0.3498 0 1












Perpustakaan Unika







































Perpustakaan Unika


Descriptives
14 -4,644071 19,870849 -50,4200 30,6030
112 4,408857 9,061363 -20,5800 45,4100
126 3,402976 11,051505 -50,4200 45,4100
14 -18,9454 86,4776 -317,04 26,15
112 1,7439 4,5684 -26,27 23,12
126 -,5549 28,9637 -317,04 26,15
14 3513427930573 8373314682946,18 28028,00 3,23E+13
112 3241667205000 5760828801441,74 6,72E+09 3,88E+13
126 3271862841175 6063763673506,87 28028,00 3,88E+13
14 53,6864 26,3241 6,31 85,90
112 46,3261 19,6335 6,47 87,31
126 47,1439 20,4881 6,31 87,31
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Total
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Total
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Total
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Total
ROA
DER
MV
OUTCON
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum



Frequency Table
KEPEMILIKAN MANAJER
73 57,9 57,9 57,9
53 42,1 42,1 100,0
126 100,0 100,0
Tidak
Ya
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

KETEPATAN WAKTU
14 11,1 11,1 11,1
112 88,9 88,9 100,0
126 100,0 100,0
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent















Perpustakaan Unika


Logistic Regression
Case Processing Summary
126 100,0
0 ,0
126 100,0
0 ,0
126 100,0
Unweighted Cases
a
Included in Analysis
Missing Cases
Total
Selected Cases
Unselected Cases
Total
N Percent
If weight is in effect, see classification table for the total
number of cases.
a.

Dependent Variable Encoding
0
1
Original Value
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
Internal Value

Block 0: Beginning Block
Iteration History
a,b,c
91,815 1,556
87,997 1,995
87,906 2,077
87,906 2,079
Iteration
1
2
3
4
Step
0
-2 Log
likelihood Constant
Coefficien
ts
Constant is included in the model.
a.
Initial -2 Log Likelihood: 87,906
b.
Estimation terminated at iteration number 4 because
log-likelihood decreased by less than ,010 percent.
c.

Classification Table
a,b
0 14 ,0
0 112 100,0
88,9
Observed
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
KETEPATAN
WAKTU
Overall Percentage
Step 0
Tidak Tepat
Waktu Tepat Waktu
KETEPATAN WAKTU
Percentage
Correct
Predicted
Constant is included in the model.
a.
The cut value is ,500
b.

Perpustakaan Unika


Variables in the Equation
2,079 ,283 53,811 1 ,000 8,000 Constant Step 0
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variables not in the Equation
8,417 1 ,004
6,401 1 ,011
3,073 1 ,080
1,619 1 ,203
1,176 1 ,278
16,366 5 ,006
ROA
DER
LN.MV
OUTCON
KM
Variables
Overall Statistics
Step
0
Score df Sig.

Block 1: Method = Enter
Iteration History
a,b,c,d
83,325 ,287 ,023 ,008 ,048 -,006 ,324
75,514 ,233 ,046 ,009 ,072 -,011 ,701
74,644 ,297 ,058 ,009 ,079 -,015 ,992
74,618 ,312 ,060 ,009 ,080 -,015 1,069
74,618 ,312 ,060 ,009 ,080 -,015 1,072
Iteration
1
2
3
4
5
Step
1
-2 Log
likelihood Constant ROA DER LN.MV OUTCON KM
Coefficients
Method: Enter
a.
Constant is included in the model.
b.
Initial -2 Log Likelihood: 87,906
c.
Estimation terminated at iteration number 5 because log-likelihood decreased by less than ,010
percent.
d.

Omnibus Tests of Model Coefficients
13,287 5 ,021
13,287 5 ,021
13,287 5 ,021
Step
Block
Model
Step 1
Chi-square df Sig.

Model Summary
74,618 ,100 ,199
Step
1
-2 Log
likelihood
Cox & Snell
R Square
Nagelkerke
R Square

Hosmer and Lemeshow Test
9,079 8 ,336
Step
1
Chi-square df Sig.

Perpustakaan Unika


Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
5 5,100 8 7,900 13
3 2,094 10 10,906 13
0 1,667 13 11,333 13
1 1,391 12 11,609 13
2 1,143 11 11,857 13
1 ,885 12 12,115 13
1 ,681 12 12,319 13
0 ,519 13 12,481 13
0 ,367 13 12,633 13
1 ,153 8 8,847 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Step
1
Observed Expected
KETEPATAN WAKTU =
Tidak Tepat Waktu
Observed Expected
KETEPATAN WAKTU =
Tepat Waktu
Total

Classification Table
a
3 11 21,4
0 112 100,0
91,3
Observed
Tidak Tepat Waktu
Tepat Waktu
KETEPATAN
WAKTU
Overall Percentage
Step 1
Tidak Tepat
Waktu Tepat Waktu
KETEPATAN WAKTU
Percentage
Correct
Predicted
The cut value is ,500
a.

Variables in the Equation
,060 ,027 5,014 1 ,025 1,061 1,007 1,118
,009 ,010 ,885 1 ,347 1,009 ,990 1,029
,080 ,112 ,507 1 ,476 1,083 ,869 1,350
-,015 ,016 ,960 1 ,327 ,985 ,955 1,016
1,072 ,725 2,187 1 ,139 2,922 ,706 12,098
,312 3,391 ,008 1 ,927 1,366
ROA
DER
LN.MV
OUTCON
KM
Constant
Step
1
a
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
95,0% C.I.for EXP(B)
Variable(s) entered on step 1: ROA, DER, LN.MV, OUTCON, KM.
a.

Correlation Matrix
1,000 ,241 ,041 -,969 -,473 -,192
,241 1,000 -,121 -,263 -,022 ,206
,041 -,121 1,000 -,025 -,040 -,105
-,969 -,263 -,025 1,000 ,266 ,178
-,473 -,022 -,040 ,266 1,000 -,109
-,192 ,206 -,105 ,178 -,109 1,000
Constant
ROA
DER
LN.MV
OUTCON
KM
Step
1
Constant ROA DER LN.MV OUTCON KM

Perpustakaan Unika


Step number: 1

Observed Groups and Predicted Probabilities

20 1
1
1
F 1 1
R 15 111
E 111
Q 1 111
U 111111
E 10 1 111111
N 1 1111111
C 1 1111111
Y 1 1111111
5 1 1111111
1 1111111
0 1 10111110111
0 0 1 10110 11100110000101
Predicted
Prob: 0 ,25 ,5 ,75 1
Group: 000000000000000000000000000000111111111111111111111111111111

Predicted Probability is of Membership for Tepat Waktu
The Cut Value is ,50
Symbols: 0 - Tidak Tepat Waktu
1 - Tepat Waktu
Each Symbol Represents 1,25 Cases.

Casewise List
b
S 0** ,889 1 -,889 -2,831
S 0 ,112 0 -,112 -,355
S 0** ,936 1 -,936 -3,836
S 0** ,948 1 -,948 -4,256
S 0** ,907 1 -,907 -3,117
S 0 ,467 0 -,467 -,936
S 0** ,923 1 -,923 -3,452
S 0** ,982 1 -,982 -7,414
Case
18
22
39
43
49
71
79
114
Selected
Status
a
KETEPATAN
WAKTU
Observed
Predicted
Predicted
Group Resid ZResid
Temporary Variable
S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.
a.
Cases with studentized residuals greater than 2,000 are listed.
b.


Perpustakaan Unika

Anda mungkin juga menyukai