Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. DesainPenelitian

Penelitianinimenggunakanjenispenelitiankualitatifdenganpendekatanfenomenologi.Peneli
tiankualitatifmerupakansumberdarideskripsi yang luasdankokoh,
danmemuatpenjelasantentang proses-proses yang
terjadidalamlingkupsetempat.Penelitiankualitatifinidapatmemahamialurperistiwasecarakron
ologis, menilaisebabakibatdalamlingkuppikiran orang setempat, memperolehpenjelasan
yang kaya danbermanfaatkarenapenelitiankualitatifisinyaadalahnarasi kata-kata (Siswanto,
2005 dalamPrastowo, 2010).MenurutRahardjo (2010),
Tujuanutamapenelitiankualitatifadalahuntukmemahami (to understand)
fenomenaataugejalasosialdenganlebihmenitikberatkanpadagambaran yang
lengkaptentangfenomena yang dikajidaripadamemerincinyamenjadivariabel-variabel yang
salingterkait.Harapannyaialahdiperolehpemahaman yang
mendalamtentangfenomenauntukselanjutnyadihasilkansebuahteori.
Fenomenologiadalahilmu yang
berorientasiuntukdapatmendapatkanpenjelasantentangrealitassosial yang tampak.Fenomena
yang tampakadalahrefleksidarirealitas yang tidakberdirisendiri.Karenaiamemilikimakna
yang memerlukanpenafsiranlebihlanjut (Kuswarno, 2009).
Melaluipendekataninidiharapkanpenelitidapatmenggaliinformasisecaramendalammengenaip
engalamankaderkesehatandalampromosikesehatan program ASI eksklusif.

B. LokasidanWaktupenelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitianinidilaksanakan di posyanduFlamboyan II
wilayahRempoakotamadyaTangerang Selatan
2. Waktu penelitian
Penelitianinitelahdilaksanakan padabulanAgustus-September 2012.
A. InstrumenPenelitian
Instrumen yang digunakandalampenelitianiniadalah :
1. Pedoman wawancara mendalam (indepth interview) dengan bantuan alat pencatat dan
alat perekam suara (tape recorder),
2. Pedoman FGD

B. InformanPenelitian
Pemilihaninformanpenelitianiniditetapkansecaralangsung (purposive)
denganprinsipkesesuaian (appropriateness) dankecukupan
(adequancy).Informandalampenelitianiniterdiridariinformanutamadaninformanpendukung.
1. Informanutama
Informanutamayaituempat orang kader kesehatan yang telah ditetapkan bertugas di
suatu posyandu setempatdengankriteria meliputi
bersediamenjadiinformandalampenelitiandenganmengisilembarinformed consent,
memiliki pengalaman bertugas menjadi kader kesehatan minimal satu tahun, dan pernah
melakukan promosi kesehatan mengenai ASI esklusif.
2. InformanPendukung
Informanpendukungyaitusatu orang bidandansatu orang koordinatorkaderkesehatan
yang
menanganiposyandusetempatdengankriteriabersediamenjadiinformanpenelitiandenganmengi
silembarinformed consent, sertaenamorang ibu-ibuposyandusetempat yang
telahterpapardenganpromosikesehatan program ASI
eksklusifdengankriteriabersediamenjadiinformanpenelitiandenganmengisilembarinformed
consent, dapatberkomunikasidenganbaik, masihaktifdalamaktifitasposyandubalitamaksimal
limatahunterakhir, merupakanpenduduk yang bertempattinggal di daerahsetempat minimal
satutahun.




C. TekhnikPengumpulan Data
1. Pengumpul Data
Tekhnikpengumpulan data adalahcara yang
dipakaiuntukmengumpulkaninformasiataufakta-faktadilapangan (Pohan, 2007).
Teknikpengumpulan datamerupakanlangkah yang paling
strategisdalamdalampenelitiankarenatujuanutamapenelitianadalahmendapatkan data
(Sugiyono, 2007).Pengumpulan data dilaksanakanpadabulanJuli 2012.Pengumpulan data
dilakukanolehpenelitidenganmetodewawancaramendalamdenganmenggunakanpedomanwa
wancaradanFGD menggunakanpedoman FGD.
2. Tahappengumpulan data
a) Tahap persiapan pengumpulan data
Sebelummelakukanpengumpulan data,
penelitimengurusizinpenelitiankepadapihak-pihakterkait.Selanjutnyapenelitimeminta
data kepuskesmasuntukmengetahuidaerahposyandu yang
memilikitingkatpelaksanaan program ASI
eksklusifterendahdalamwilayahtersebut.Penelitiakanmemintabantuanpadakoordinato
rkaderkesehatansetempatuntukmemilihpartisipansesuaikriteria yang telahditentukan,
selanjutanyamengadakanpertemuandenganinformanuntukmenjelaskantujuanpenelitia
ndanmenyesuaikanjadwal.
b) Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Dalampenelitianinitekhnikpengumpulan data
dilakukandengancaramengumpulkan data primer dansekunder.
1. Untuk data primer meliputi :
a. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic
tertentu (sugiyono, 2007). Atau dengan kata lain, pengertian wawancara adalah suatu
metode pengumpulan dan yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara
langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan Tanya jawab secara lisan
sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topik tertentu (Prastowo, 2011)
Wawancara mendalam ini secara umum adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relative
lama (Bungin dalam Prastowo, 2011). Waktu yang
akandibutuhkandalamwawancaramendalampadapenelitianiniyaitu 60 menit.

b. FGD
FGD adalah suatu tekhik penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi (perasaan, pikiran) berdasarkan pengamatan subjektif dari
sekelompok sasaran terhadap situasi/ produk tertentu. Sasaran diskusi biasanya
homogen dengan jumlah kelompok berkisar 6-12 orang, diskusi berakhir 1-2 jam
dipimpin oleh moderator. Moderator berusaha menjalin hubungan yang akrab
dengan responden sehingga responden dapat mengemukakan secara jujur/ terbuka
terhadap hal-hal yang menyangkut kepribadian, perasaan, dan emosi sesungguhnya
(Nursalam, 2008).Adapaunpersiapandandesaindalampelaksanaan FGD yaitu:
1) Membentuk Tim
Tim FGD umumnyamencakup:
a. Moderator, yaitufasilitatordiskusi yang terlatihdanmemahamimasalah yang
dibahassertatujuanpenelitian yang hendakdicapai (ketrampilansubstantif),
sertaterampilmengeloladiskusi (ketrampilan proses).
b. Asisten Moderator/co-fasilitator, yaitu orang yang intensifmengamatijalannya
FGD, daniamembantu moderator mengenai: waktu, fokusdiskusi
(apakahtetapterarahataukeluarjalur), apakahmasihadapertanyaanpenelitian
yang belumterjawab, apakahadapeserta FGD yang
terlalupasifsehinggabelummemperolehkesempatanberpendapat.
c. Pencatat Proses/Notulen, yaitu orang bertugasmencatatintipermasalahan yang
didiskusikansertadinamikakelompoknya.
Umumnyadibantudenganalatpencatatanberupasatu unit komputeratau laptop
yang lebihfleksibel.
d. PenghubungPeserta, yaitu orang yang mengenal (person, medan),
menghubungi, danmemastikanpartisipasipeserta.
Biasanyadisebutmitrakerjalokal di daerahpenelitian.
e. Dokumentasi, yaitu orang yang mendokumentasikankegiatandandokumen
FGD: memotret, merekam (audio/video), danmenjaminberjalannyaalat-
alatdokumentasi, terutamaperekamselamadansesudah FGD berlangsung.
2) MemilihdanMengaturTempat
Tempat FGD yang dipilihhendaknyamerupakantempat yang netral,
nyaman, aman, tidakbising, berventilasicukup, danbebasdarigangguan yang
diperkirakanbisamuncul.Jika FGD dilakukan di sebuahruang yang
terdapatpintumasuk yang depannyaramaidilalui orang, makahanya moderator
yang bolehmenghadappintutersebut,
sehinggapesertatidakakantergangguolehberbagaipemandangan yang
dapatdilihatdiluarrumah.

Skema 3. 2. Lay outruangdiskusi(Irwanto, 2006: 68)

3) MenyiapkanLogistik
Logistikadalahberbagaikeperluanteknis yang dipelukansebelum, selama,
dansesudah FGD terselenggara.
5). RekruitmenPeserta

2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen yang terkait dengan penelitian.
Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk melengkapi hasil penelitian.


D. Keabsahan Data
Bagian yang takterpisahkandalam proses analisis data yaitupengecekankeabsahan
data. Hal inisangatpentingdantidakbolehterlewatsehingga data yang diperolehbenar-
benarkredibeldanterpercaya.Lincoln danGubadalamBungin (2008) menyebutkan paling
sedikitada 4 standarataukriteriautamagunamenaminkeabsahanhasilpenelitiankualilatif, yaitu:
1. Standar Kredibilitas
Agar hasilpenelitiankualitatifmemilikitingkatkepercayaan yang
tinggisesuaidenganfaktadilapangan (informasi yang digalidarisebyekataupartisipan yang
diteliti), perludilakukanupayaupayasebagaiberikut:
f. Memperpanjang keikut sertaan peneliti dalam proses pengumpulan data dilapangan.
g. Melakukan observasi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh, sehingga peneliti
semakin mendalami fenomena sosial yang diteliti seperti adanya.
h. Melakukan triangulasi, baik triangulasi metode (menggunakan lintas metode
pengumpulan data), triangulasi sumber data (memilih sumber data yang sesuai) dan
triangulasi pengumpul data (beberapa peneliti yang mengumpulkan data secara
terpisah).
i. Melibatkan teman sejawat (yang tidak ikut melakukan penelitian) untuk berdiskusi,
memberikan masukan, bahan kritik mulai awal kegiatan proses penelititan sampai
tersusunnya hasil penelitian (peer debriefing).
j. Melakukan analisis atau kajian kasus negatif, yang dapat dimanfaatkan sebagai kasus
pembanding atau bahkan sanggahan terhadap hasil penelitian.
k. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data.
l. Mengecek bersama-sama dengan anggota penelitian yang terlibat dalam pproses
pengumpulan data, bail tentang data yang telah dikumpulkan, kategorisasi analisis,
penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian.
2. Standar Transferabilitas
standarinimerupakanmodifikasivaliditaseksternaldalampenelitiankuantitatif.
Padaprinsip[nya, standartransferabilitasinimerupakanpertanyaan empiric yang
tidakdapatdijawabolehpenelitikualitatifitusendiri,
tetapidijawabdandinilaiolehparapembacalaporanpenelitian.
Hasilpenelitiankualitatifmemilikistandartransferabilitas yang
tinggibilamanaparapembacalaporanpenelitianinimemperolehgambarandanpemahaman yang
jelastentangkonteksdan focuspenelitian.
3. Standar Dependabilitas
Standardependabilitasinibolehdikatakanmiripdenganreabilitas.Adanyapengecekanata
upenilaianakanketepatanpenelitidalammengkonseptualisasikanapa yang
ditelitimerupakancerminandarikemantapandanketepatanmenurutstandarreliabilitaspenelitian.
Makainkonsistenpenelitidalamkeseluruhan proses penelitianbaikdalamkegiatanpengumpulan
data, interpretasitemuanmaupundalammelaporkanhasilpenelitian,
akansemakinmemenuhidependabilitas. Salah
satuupayadalammenilaidependabilitasadalahdenganmelakukan audit (pemeriksaan)
dependabilitasitusendiri. Inidapatdilakukanoleh auditor yang independen, denganmelakukan
review terhadapseluruhhasilpenelitian.
4. Standar Konfirmabilitas
standarkonfirmabilitasinilebihterfokuspada audit (pemeriksaan)
kualitasdankepastianhasilpenelitian, apabenardaripengumpulan data dilapangan.

E. Tekhnik Analisa Data
Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasibagaimanapengalamankaderkesehatandalampromosikesehatanmengenai
program ASI eksklusif. Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik Colaizzi (1978). Langkah-langkah analisis data berdasarkan Colaizzi
(1978) dalam Streubert (2003), meliputi:
1. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang
fenomena yang diteliti yaitu pengalamankaderdalammempromosikan ASI eksklusif.
2. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai
pengalamankaderdalampromosikesehatan ASI eksklusifmeliputiarti, upaya, hambatan,
sertahal yang dibutuhkandalampromositrsebut. Data yang dianggap penting kemudian
dilakukan pengkodean data.
3. Membaca semua gambaran semua informan secara berulang-ulang dari fenomena yang
dialami informan mengenai pengalamaninformandalampromosikesehatan ASI eksklusif
sampai diperoleh pemahaman yang benar
4. Mengulang catatan asli dan kutipan pertanyaan penting dengan mengelompokkan kata
kunci dari para informanmengenaipengalamaninformandalampromosikesehatan ASI
eksklusif
5. Mengatur kumpulan membentuk pegertian dari kelompok tema dengan membuat
kategori-kategori.
6. Peneliti kemudian menulis gambaran tempat dan merumuskan tema.
7. Selanjutnya mengintegrasi hasil analisis ke dalam bentuk deskriptif
8. Peneliti mengulang validasi data ke partisipan atas gambaran yang diberikan untuk
megklarifikasi data hasil penelitian
9. Jika data baru ditanyakan selama validasi, gabungkan sehingga menjadi gambaran yang
lengkap ( Streubert dan Carpenter, 2003).




Menggabungkan data yang baru
diperoleh saat dilakukan validasi
Memiliki gambaran yang jelas
tentang fenomena yang diteliti
Mencatat data yang diperoleh
(hasil wawancara)
Kembali ke responden untuk
klarifikasi data hasil penelitian





Gambar 4.2 Teknik analisa data Colaizzi (1978)
Sumber: Streubert & Carpenter (2003).


F. Etika Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti meyakinkan bahwa responden perlu mendapat
perlindungan dari hal-hal yang merugikan selama penelitian, dengan memperhatikan aspek-
aspek self determination, privacy, anonymity, confidentially dan protection from discomport
(Polit, 2006). Peneliti juga membuat Informed consent sebelum penelitian dilakukan.
a. Penentuan Sendiri (Self Determination)
Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak
mengikuti kegiatan penelitian dengan sukarela, setelah semua informasi yang berkaitan
dengan penelitian dijelaskan dengan menandatangani Informed Consent yang telah
disediakan.
b. Pribadi (Privacy)
Peneliti juga menjaga kerahasiaan atas informasi yang diberikan responden untuk
kepentingan penelitian. Nama responden akan dirahasiakan sebagai ganti digunakan nomor
responden.
c. Tanpa Nama (Anonymity)
Selama kegiatan penelitian nama responden akan dirahasiakan sebagai gantinya
digunakan inisial.

d. Kerahasiaan (Confidentiall)
Peneliti menjadi kerahasiaan identitas responden dan informasi yang diberikan.
Semua catatan dan data responden disimpan sebagai dokumentasi penelitian.

Mengintegrasikan hasil analisis ke
dalam bentuk deskriptif
Membaca transkrip secara
berulang-ulang
Merumuskan tema
Mengelompokkan kata kunci
Membuat kategori-kategori
e. Perlindungan dari Ketidaknyamanan (Protection From Disconfort)
Peneliti menekankan apabila responden merasa tidak aman atau nyaman selama
mengikuti kegiatan penelitian sehingga menimbulkan masalah baik fisik maupun psikologis,
maka peneliti mempersiapkan responden untuk menghentikan partisipasinya.

Anda mungkin juga menyukai