Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009
Problem Hypotesis Mekanisme
Data Tambaha n Problem Definition Learning Issues Problem solving Riwayat penyakit sekarang : Seorang laki-laki 58 tahun, datang ke IGD RSUD Panembahan Senopati dengan keluhan nyeri perut sejak hari S!RS" Sekarang perut terasa sebah, penuh dan njebebek" #s tidak mengeluh pusing, sesak na$as dan nyeri dibagian sendi" %a$su makan menurun" !ual &'(, muntah &-(" )*+ &'( tidak ada keluhan" )*) &'( ber,arna kehitaman, diare &-(" Riwayat penyakit dahulu : Ri,ayat penyakit -epatitis ) &'( Ri,ayat penyakit -ipertensi &-( Ri,ayat penyakit D! &-( Diagnosis Sirosis hepatis Spontaneous ba.terial peritonitis -epatitis ) akut Definisi Istilah sirosis hepatis diberikan oleh /aen.e tahun 0801, yang berasal dari kata Khirros yang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan ,arna pada nodul-nodul yang terbentuk" Sirosis hepatis adalah penyakit hepar menahun di$us ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul yang mengelilingi parenkim hepar" Se.ara lengkap, sirosis hepatis adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hepar mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat &$ibrosis( di sekitar parenkim hepar yang mengalami regenerasi" Etiologi 0" 2irus hepatitis &),3,dan D( 4" *lkohol (alcoholic cirrhosis) 5" +elainan metabolik 6 -emokromatosis &kelebihan beban besi( Penyakit 7ilson &kelebihan beban tembaga( De$isiensi *lpha l- antitripsin Glikonosis type-I2 -b 6 00,5 */6 8,45 *96 ,5: *;6 018 -mt6 58,< 9o 6 0 )aso 6 : )tng6 4 Seg6 <8 /im6 00 !on6 8 PP; 6 05,8 *P;; 6 48, 3ontrol PP; 6 0,5 3ontrol *P;; 6 50,8 *lbumin 6 4,88 Ureum 6 5: 3reatinin6 :,<< GDS 6 01 %atrium 6 055,5 +alium 6 5,40 +lorida 6 0::,0 0" )agaimana .ara menegakkan diagnosis pada pasien ini= 4" )agaimana penatalaksa naan pada pasien ini= 5" )agaimana proses terjadinya spontaneous ba.terial peritonitis pada pasien ini= Penegakkan diagnosis sirosis hati terdiri dari anamnesis, pemeriksaan $isik, pemeriksaan penunjang &laboratorium, radiologi, dan biopsi(" Dari anamnesis, pada pasien ini didapatkan keluhan sakit perut, perut membesar, mual, perut terasa sebah &kembung(, dan buang air besar sedikit ber,arna kehitaman" Pada pemeriksaan $isik didapatkan ikterus pada sklera, eritema palmaris, abdomen distended, nyeri tekan seluruh abdomen, shi$ting dullness, undulasi test positi$ dan edema pada kedua pergelangan kaki" Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan SG#; dan SGP;, penurunan albumin peningkatan globulin, dan peningkatan bilirubin total" Selain itu, dari hasil pemeriksaan serologis didapatkan -bs*g &'(" -epatitis ) merupakan salah satu penyebab terjadinya sirosis hepatis di deluruh Diagnosis Diagnosis sirosis hati ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis, labo- ratorium dan pemeriksaan penunjang" Pada stadium kompensasi sempurna kadang-kadang sulit menegakkan diagnosis sirosis hati" Pada stadium dekompensasi kadang tidak sulit menegakkan diagnosis dengan adanya asites, edema pretibial, splenomegali, >ena kolateral, eritema palmaris" Suharyono Subandiri mengemukakan suatu kriteria untuk menegakkan diagnose sirosis hepatis se.ara klinis yaitu bila ditemukan 5 dari < kelainan kelainan berikut se.ara bersama-sama 6 0" 9ritema palmaris 4" Spider nae>y 5" *s.ites dengan atau tanpa edema " ratio albumin?globulin yang terbalik 5" .ollateral dinding abdomen atau >ari.es eso$agei 8" hematemesis?melena <" splenomegali Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 Riwayat penyakit dalam keluarga : Ri,ayat penyakit D! dan -ipertensi disangkal" Pemeriksaan Fisik +U 6 tampak kesakitan sedang, 3! ;D 6 05:?1: mm-g %@ 8:A?mnt RR@ 4A?mnt %6 14A?mnt ;@ 5< o 3 Status Generalis +epala 6 Simetris, meso.ephal !ata 6 3*-?- SI '?' ;horak 6 Pulmo 6Simetris, >esikuler '?' 3or6 S0-S4 reguler, bising &-(" *bdomen 6 distensi &'(, as.ites &'(, nyeri tekan pada seluruh regio abdomen &'(,2enektasi &'(, spider nae>i &'(, peristalti. &'(" 9kstremitas 6 akral hangat &'( edema &'(" Penatalaksananan: )ilas lambung?8jam Inj"Ranitidin 0*?04jam Galaktosemia ;irosinemia " +olestasis 5" ;oksin dan obat-obatan &misalnya 6 metotetreAat, amiodaron,I%-, dan lain-lain( 8" Nonalcoholic fatty liver disease &%*B/D( <" Sumbatan saluran >ena hepati.a Klasifikasi )erdasarkan mor$ologi, Sherlo.k membagi sirosis hepatis atas 5 jenis, yaitu6 0" Mikronodular !ikronodular Caitu sirosis hepatis dimana nodul-nodul yang terbentuk berukuran D 5 mm" 4" Makronodular !akronodular Caitu sirosis hepatis dimana nodul-nodul yang terbentuk berukuran E 5 mm" 5" Campuran Caitu gabungan dari mikronodular dan makronodular" %odul-nodul yang terbentuk ada yang berukuran D 5 mm dan ada yang berukuran E 5 mm" Se.ara $ungsional, sirosis hepatis terbagi atas 6 0" Sirosis epatis Kompensata Sering disebut dengan latent cirrhosis hepar. Pada stadium -bs*g &'( SG#; 6 855 SGP; 6 01 Protein total6 8,88 *lbumin6 4,85 Globulin6 ,45 *lbumin 6 4,<8 )il" ;otal6 5,<1 )il" Direk6 4,81 )il" Indirek 6 :"1: USG 6 3irrhosis hepatis dengan as.ites dan massa di lobus deAtra hepar sesuai gambaran hepatoma" Penebalan dinding dunia"
-asil penelitian di Indonesia menyebutkan >irus hepatitis ) menyebabkan sirosis sebesar :-5:F, dan >irus hepatitis 3 5:-:F, sedangkan 0:- 4:F penyebabnya tidak diketahui dan termasuk kelompok >irus hepatitis non ) non 3" *lkohol sebagai penyebab sirosis hepatis di Indonesia mungkin $rekuensinya ke.il sekali karena belum ada datanya" Dari data hasil anamnesis, pemeriksaan $isik, laboratorium, dan radiologis pasien ini maka dapat dibuat diagnosis utama sirosis hepatis yang disebabkan in$eksi hepatitis )" +e.urigaan etiologi utamanya adalah hepatitis >irus ) karena marker -bs*g &'( dan pasien non alkoholik" Pasien ini berada pada tahap lanjut &sirosis dekompensata( karena ada gejala dan tanda klinis yang jelas yang merupakan komplikasi kegagalan hepar dan hipertensi porta" Dengan istirahat dan diet rendah garam &4::-5:: mg?hari( ada kalanya as.ites telah dapat diatasi"
Pada pasien ini diet rendah garam Penatalaksanaan ;atalaksana pasien sirosis yang masih kompensata ditujukan untuk mengurangi progresi kerusakan hati" ;erapi pasien untuk menghilangkan etiologi, diantaranya 6 alkohol dan bahan-bahan toksik yang dapat men.ederai hati dihentikan penggunaanya" Pengobatan sirosis dekompensata !sites ;irah baring Diet rendah garam 6 sebanyak 5,4 gram atau 1: mmol?hari Diureti.6 spiroolakton 0::-4:: mg?hari" Respon diureti. bisa dimonitor dengan penurunan )) :,5 kg?hari &tanpa edem kaki( atau 0,: kg?hari &dengan edema kaki(" )ilamana pemberian spironolakton tidak adekuat, dapat dikombinasi dengan $urosemide 4:-: mg?hari &dosis maA"08: mg?hari( Parasentesis dilakukan bila asites sangat besar &-8 liter(, diikuti dengan pemberian albumin" Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 Inj" 3e$triaAone 0*?04 jam Inj" !etronidaGole 0*?8jam Inj" Burosemide 4*?4 jam Spironolakton 0::mg 0-0-: Inj" 2it +?8jam ;@ 58,8H3
kompensata ini belum terlihat gejala-gejala yang nyata" )iasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan s.reening" 4" Sirosis epatis Dekompensata Dikenal dengan a.ti>e cirrhosis hepar, dan stadium ini biasanya gejala-gejala sudah jelas, misalnya asites, edema dan ikterus" Patofisiologi Sirosis hepatis termasuk 0: besar penyebab kematian di dunia )arat" !eskipun terutama disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol, kontributor utama lainnya adalah hepatitis kronis, penyakit saluran empedu, dan kelebihan Gat besi" )eberapa mekanisme yang terjadi pada sirosis hepatis antara lain kematian sel-sel hepatosit, regenerasi, dan $ibrosis progresi$" Sirosis hepatis pada mulanya bera,al dari kematian sel hepatosit yang disebabkan oleh berbagai ma.am $aktor" Sebagai respons terhadap kematian sel-sel hepatosit, maka tubuh akan melakukan regenerasi terhadap sel- sel yang mati tersebut" Dalam kaitannya dengan $ibrosis, hepar normal mengandung kolagen 2B e". hypoalbu min *bdomen *P 6 peritonitis ;horaA 6 .or dan pulmo dbn diberikan pada kadar D4 g?hari" Diet rendah garam dikombinasi dengan obat- obatan diuretik" Diuretik yang digunakan adalah spironolakton 0::mg dua kali sehari dan kombinasi dengan $urosemid : mg?hari" Pada dosis tersebut telah terjadi perbaikan as.ites yang ditandai oleh temuan obyekti$ yaitu perut pasien berkurang ketegangan dan diameternya" Salah satu komplikasi dari sirosis hepatis adalah terjadinya spontaneous ba.terial peritonitis" Pada pasien ini dibuktikan dengan adanya $oto polos abdomen yang memberikan gambaran peritonitis" Spontaneous ba.terial peritonitis adalah peritonitis bakterial yang terjadi pada penderita dengan asites, tanpa diketahui sumber in$eksi intra abdominal yang memerlukan tindakan bedah" S)P penderita sirosis hati pada dasarnya terjadi karena menurunnya sistem imun penderita sirosis, meliputi penurunan $ungsi $agositosis sistem retikuloendotelial, penurunan $ungsi $agositosis Peritonitis "akterial Spontan Diberikan antibiotik glongan .ephalosporin generasi III seperti .e$otaksim se.ara parenteral selama lima hari atau Iuinolon se.ara oral" !engingat akan rekurennya tinggi maka untuk pro$ilaksis dapat diberikan nor$loAa.in &:: mg?hari( selama 4-5 minggu" #arises Esofagus Sebelum dan sesudah berdarah, bisa diberikan obat penyekat beta &propanolol( 7aktu perdarahan akut, bisa diberikan preparat somatostatin atau okreotid, diteruskan dengan tindakan skleroterapi atau ligasi endoskopi Ensefalopati epatik /aktulosa untuk mengeluarkan ammonia %eomisin, untuk mengurangi bakteri usus penghasil ammonia Diet rendah protein :,5 gram?kg))?hari, terutama diberikan yang kaya asam amino rantai Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 interstisium &tipe I, III, dan I2( di saluran porta, sekitar >ena sentralis, dan kadang-kadang di parenkim" Pada sirosis, kolagen tipe I dan III serta komponen lain matriks ekstrasel mengendap di semua bagian lobulus dan sel-sel endotel sinusoid kehilangan $enestrasinya" Proses ini pada dasarnya mengubah sinusoid dari saluran endotel yang berlubang dengan pertukaran bebas antara plasma dan hepatosit, menjadi >askular tekanan tinggi, beraliran .epat tanpa pertukaran Gat terlarut" Se.ara khusus, perpindahan protein antara hepatosit dan plasma sangat terganggu" Diagnosis Gambaran +linik Stadium a,al sirosis hepatis sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada ,aktu pasien melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau karena kelainan penyakit lain" Gejala a,al sirosis hepatis meliputi6 perasaan mudah lelah dan lemah selera makan berkurang perasaaan perut kembung !ual berat badan menurun pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis menge.il, buah dada membesar, dan hilangnya dorongan seksualitas neutro$il, penurunan $ungsi monosit, penurunan komplemen dan imunoglobulin G" .abang Sindrom epatorenal !engatasi perubahan sirkulasi darah di hati, mengatur keseimbangan garam dan air" Komplikasi $spontaneous %a&terial peritonitis' Spontaneous bacterial peritonitis &S)P( dibagi menjadi tiga sub kelompok6 &0( peritonitis bakteri spontan dide$inisikan jika positi$ ditemukan bakteri dalam asites, bersama dengan leukosit polimor$onuklear yang meningkat dalam as.ites &E 45: sel?mm5(" !ikroorganisme yang menyebabkan S)P terdapat dalam 8:F -<:F kasus" &4( +ultur negati$ asites neutrocytic &Culture- negative neutrocytic ascites , 3%%*( , penimbunan .airan &asites( steril, in$eksi bakteri tidak dapat dibuktikan dengan kultur, hanya peningkatan jumlah leukosit polimor$onuklear diatas batas 45: sel?mm5 yang terlihat" Jika sampel asites mengandung darah, S)P diagnosis dibuat dengan menemukan lebih dari satu granulosit Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 Stadium lanjut &sirosis dekompensata(, gejala-gejala lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi kegagalan hepar dan hipertensi portal, meliputi6 hilangnya rambut badan gangguan tidur demam tidak begitu tinggi adanya gangguan pembekuan darah, pendarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan air kemih ber,arna seperti teh pekat, muntah darah atau melena, serta perubahan mental, meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, sampai koma" Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium yang bisa didapatkan dari penderita sirosis hepatis antara lain6 a" SG#; &serum glutamil oksalo asetat( atau *S; &aspartat aminotrans$erase( dan SGP; &serum glutamil piru>at trans$erase( atau */; &alanin aminotrans$erase( meningkat tapi tidak begitu tinggi" *S; lebih meningkat disbanding */;" %amun, bila enGim ini normal, tidak mengeyampingkan adanya sirosis" neutrophili. per 45: eritrosit" &5( Monoicrobial non- neutrocytic bacterascites &hanya bacterascites( jarang dijelaskan" Pada gangguan ini, positi$ kultur bakteri tidak disertai dengan peningkatan leukosit" -al ini biasanya terungkap dalam 3hild-Pugh pasien kelas *" Pemulihan dari bacterascites dapat terjadi se.ara spontan &pada 8:F -8:F(, atau dapat berkembang menjadi S)P khas" !acterascites .ukup sering tanpa gejala, dan antibiotik digunakan hanya jika gejala mun.ul dan temuan kultur persisten" ;eori-teori pertumbuhan bakteri pada .airan asites 6 (eori translokasi %akteri Pada penderita sirosis E <:F ditemukan bakteri usus dalam .airan asitesnya" !ukosa usus oedem pada penderita sirosis hati dengan hipertensi porta, hingga integritas mukosa menurun, bakteri usus dapat menyusup masuk ke sistem lim$oid submukosa, kemudian ikut aliran lim$e ke lim$onodi mesenterial, masuk ke .airan asites" Pernah dilaporkan kuman 9" .oli usus yang Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 b" *lkali $os$atase &*/P(, meningkat kurang dari 4-5 kali batas normal atas" +onsentrasi yang tinggi bisa ditemukan pada pasien kolangitis sklerosis primer dan sirosis bilier primer" ." Gamma Glutamil ;ranspeptidase &GG;(, meningkat sama dengan */P" %amun, pada penyakit hati alkoholik kronik, konsentrasinya meninggi karena al.ohol dapat menginduksi mikrosomal hepati. dan menyebabkan bo.ornya GG; dari hepatosit" d" )ilirubin, konsentrasinya bisa normal pada sirosis kompensata dan meningkat pada sirosis yang lebih lanjut &dekompensata(" e" Globulin, konsentrasinya meningkat akibat sekunder dari pintasan, antigen bakteri dari sistem porta masuk ke jaringan lim$oid yang selanjutnya menginduksi immunoglobulin" $" 7aktu protrombin memanjang karena dis$ungsi sintesis $a.tor koagulan akibat sirosis" g" %a serum menurun, terutama pada sirosis dengan asites, dikaitkan dengan ketidakmampuan tampak dengan radioakti$ pada .airan asites" (eori "akteriemia Penderita sirosis hati dengan asites mengalami penurunan sistem imun, sehingga tidak dapat mengontrol pertumbuhan bakteri komensal di usus, di $aring, di paru dan di kandung kemih" )akteri yang banyak diproduksi akan masuk ke sistem lim$e sampai ke duktus toraksikus kemudian ke dalam aliran darah ke atrium kanan, terjadilah bakteriemia yang berkepanjangan" Selanjutnya bakteri akan berkembang dengan membentuk koloni" Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 ekskresi air bebas" h" Pansitopenia dapat terjadi akibat splenomegali kongesti$ berkaitan dengan hipertensi porta sehingga terjadi hipersplenisme" Selain itu, pemeriksaan radiologis yang bisa dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang diagnose sirosis hepatis, yaitu 6 !ariu eal, untuk melihat >arises sebagai kon$irmasi adanya hipertensi porta" USG abdomen untuk menilai ukuran hati, sudut, permukaan, serta untuk melihat adanya asites, splenomegali, thrombosis >ena porta, pelebaran >ena porta, dan sebagai skrinning untuk adanya karsinoma hati pada pasien sirosis" Komplikasi !orbiditas dan mortalitas sirosis tinggi akibat komplikasinya" )erikut berbagai ma.am komplikasi sirosis hati 6 -ipertensi Portal *sites Peritonitis )akterial Spontan" +omplikasi ini paling sering dijumpai yaitu in$eksi .airan asites oleh satu jenis bakteri Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 tanpa ada bukti in$eksi sekunder intra abdominal" )iasanya terdapat asites dengan nyeri abdomen serta demam" 2arises esophagus dan hemoroid 2arises esophagus merupakan salah satu mani$estasi hipertensi porta yang .ukup berbahaya" Sekitar 4:- :F pasien sirosis dengan >arises esophagus pe.ah menimbulkan perdarahan" 9nse$alopati -epatik 9nse$alopati hepatik merupakan kelainan neuropsikiatri akibat dis$ungsi hati" !ula-mula ada gangguan tidur kemudian berlanjut sampai gangguan kesadaran dan koma" 9nse$alopati hepati. terjadi karena kegagalan hepar melakukan detoksi$ikasi bahan- bahan bera.un &%-5 dan sejenisnya(" %-5 berasal dari peme.ahan protein oleh bakteri di usus" #leh karena itu, peningkatan kadar %-5 dapat disebabkan oleh kelebihan asupan protein, konstipasi, in$eksi, gagal hepar, dan alkalosis" Prognosis Prognosis sirosis hepatis sangat ber>ariasi dipengaruhi oleh sejumlah $aktor, meliputi etiologi, beratnya kerusakan hepar, komplikasi, dan penyakit lain yang menyertai sirosis" +lasi$ikasi 3hild-;ur.otte juga Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009 untuk menilai prognosis pasien sirosis yang akan menjalani operasi, >ariabelnya meliputi konsentrasi bilirubin, albumin, ada tidaknya asites, ense$alopati, dan status nutrisi" +lasi$ikasi 3hild-;ur.otte berkaitan dengan kelangsungan hidup" *ngka kelangsungan hidup selama satu tahun untuk pasien dengan 3hild *, ), dan 3 berturut-turut 0::F,8:F, dan 5F" )antul, 5: *pril 4:0 Dokter pembimbing dr) !gus *uha !hmadu+ Sp) PD Case AnalysisTutorial Klinik : Sirosis Hepatis Nama:Renata Nurul Setyawati/ 2009031009