Besaran Dan Satuan
Besaran Dan Satuan
+ + +
=
=
N
X X X X
n
....
N
X
X
3 2 1 i
( )
1 - N
X - X N
N
1
= X
2
i
2
i
i dan j vektor posisi pada sumbu X dan
Y
3 dimensi
Z
k
j
Y
i
X
i , j dan k vektor posisi pada sumbu X,Y
dan Z
Metode Resultan Vektor :
1. Metode poligon
2. Metode jajaran genjang
3. Metode menguraikan vektor
1. Metode poligon
Metode ini dilakukan dengan cara
menyambung kepala vektor dengan ekor
vektor lain dan resultan vektor tersebut
adalah menghubungkan ekor vektor
pertama dengan kepala vektor yang
terakhir.
Contoh :
F
1
F
2
F
3
F
R
= F
1
+ F
2 +
F
3
F
2
F
3
F
1
F
R
Catatan : Tanda (-) negatif menunjukkan
arah vektor berlawanan dengan arah semula
Contoh :
F
1
F
2
F
3
F
R
= F
1
- F
2
+
F
3
F
2
F
3
F
1
F
R
2. Metode jajaran genjang
Metode ini dilakukan dengan cara
menyatukan ekor vektor, sehingga
membentuk sudut dan resultan vektor
tersebut adalah diagonal jajaran genjang
kedua vektor tersebut
Penjumlahan 2 vektor
R = b + a
r r
r
Besar :
Arah :
a
r
R
r
b
r
Contoh :
1. Jika = 0
0
Dua vektor searah
F
1
F
2
F
R
Bukti : F
R
= 0 cos F F 2 + F + F
2 1
2
2
2
1
= ( )
2
2 1
F F +
F
R
= F
1
+ F
2
terbukti
2. Jika = 90
0
Dua vektor tegak
lurus
F
2
F
R
F
1
Bukti : F
R
= 90 cos F F 2 + F + F
2 1
2
2
2
1
F
R
=
2
2
2
1
F + F terbukti
3. Jika = 180
0
Dua vektor
berlawanan arah
180
0
F
2
F
1
Bukti : F
R
=
0
2 1
2
2
2
1
180 cos F F 2 + F + F
= ( )
2
2 1
- F F
F
R
= F
1
- F
2
terbukti
F
R
= F
1
+ F
2
F
R
=
2 1
F F +
F
R
= F
1
- F
2
cos ab 2 + b + a = R
2 2
r
4. Jika 0 < < 90
0
(atau sembarang )
F
R
F
2
F
1
Catatan :
Resultan gaya berada pada Interval :
3. Metode menguraikan vektor
Paduan lebih dua vektor dapat dihitung
besar dan arah resultannya melalui
koordinat kartesius, yaitu masing-masing
vektor diproyeksikan terhadap sumbu-x dan
sumbu-y sehingga resultannya dapat
ditentukan.
Y
F
1y
F
1
F
2
F
2
y
2
1
X
F
2
x F
1
x
F
3
F Sumbu x Sumbu y
F
1
F
1
x = F
1
cos
1
F
1
y = F
1
sin
1
F
2
F
2
x = F
2
cos
2
F
2
y = F
2
sin
2
F
3
-- F
3
Fx = F
1
x - F
2
x Resultan
Fy = F
1y
+F
2y
F
3
Arah Resultan tan =
X
y
F
F
Perkalian Vektor :
1. Perkalian Titik Vektor
2. Perkalian Silang Vektor
1. Perkalian Titik Vektor
Hasil perkalian titik dua besaran vektor
merupakan besaran skalar
B
A
Jika A = Ax i + Ay j + Az k dan
B = Bx i + By j + Bz k
maka
Dengan mengingat :
2. Perkalian Silang Vektor
Hasil perkalian silang dua besaran vektor
merupakan besaran vektor yang arahnya
tegak lurus terhadap kedua vektor dengan
besarnya adalah AB sin
C
B
A
Besar :
Arah :
Catatan :
a. Arah perkalian silang vektor memiliki
kaidah "putaran sekrup".
Z
k
j
Y
i
X
Dengan demikian secara umum :
A x B B x A
b. Penyelesaian persamaan untuk tiga
dimensi dapat digunakan dengan
persamaan matriks sebagai berikut :
A = Ax i + Ay j + Az k
A X B = ?
B = Bx i + By j + Bz k
F
R
=
cos F F 2 + F + F
2 1
2
2
2
1
F
R
=
2
Y
2
X
F + F
A . B = AB cos
A X B = AB sin
A . B = AxBx + AyBy + AzBz
A X B = C
i .i = j.j = k.k = 1
i x j = k ; j x i = - k
j x k = i ; k x j = - i
k x i = j ; i x k = - j
F
1
F
2
F
R
F
1
+ F
2
i j k
A X B = Ax Ay Az
Bx By Bz
=====O0O=====
Interpretasi Grafik
Teori Singkat :
Di dalam fisika, disamping kemampuan
menganalisis soal berbentuk uraian diperlu
kan pula keterampilan menganalisa soal
berbentuk grafik. Langkah penyelesaian
jika menghadapi soal yang menanyakan
bentuk grafik dari suatu perumusan adalah :
1. Mengetahui rumusnya
2. Dapat menginterpretasikan rumus dalam
bentuk grafik
Secara umum perlu diketahui 4 bentuk
interpretasi grafik sebagai berikut :
1. Berbanding lurus linear
tg = c = gradien grafik
contoh :
1. S = V t ===> GLB
S
t
2. P V = n R T ===> Gas ideal
Pada volume tetap (proses isochorik)
T
V
R n
= P ===> P = C T
P
T
2. Berbanding lurus kuadratis
Contoh :
1. S = Vo t + a t
2
===>GLBB
s (m)
t (dt)
2. Ep = k x
2
===> Energi potensial
pegas
Ep (J)
x (m)
3. Berbanding terbalik linear
Contoh :
1. f = v/ ===> frekuensi
f
2. P V = n R T ===> Gas ideal
Pada suhu tetap (proses isothermis)
T
V
R n
= P ===>
V
C
= P
P
V
4. Berbanding terbalik kuadratis
A X B = + i (AyBz AzBy)
j (AxBz AzBx)
+ k (AxBy AyBx)
Bentuk rumus Y = C X
Y
Bentuk Grafik
)
X
Bentuk rumus Y = C X
2
Y
C > 0
Bentuk Grafik X
C < 0
Y
Bentuk Grafik
X
Bentuk Rumus Y =
X
C
Bentuk Rumus Y =
2
X
C
Contoh :
2
2 1
r 4
q q
= F 1. ===> Gaya Coulomb
F
r
2.
2
2 1
r
m m
G = F ===> Gaya Gravitasi
F
r
Disamping ke empat konsep grafik diatas,
masih terdapat interpretasi yang lain
sebagai berikut :
Tipe : 1
Tinjau V = dS/dt ===> V merupakan
gradien grafik S t.
S
t
tg = V = dS/dt
Tipe : 2
Tinjau V = dS/dt, ===> dS = V dt, maka :
S = V dt ===> Artinya S (jarak) dapat
ditentukan dengan menghitung besarnya
luasan di bawah kurva V t.
Misal :.
V
S = luasan segitiga
t
Hal ini berlaku pula untuk semua
perumusan lain yang memiliki tipe
perumusan sebagai mana diatas.
Contoh yang lain :
1. a =
dt
dV
4. I =
dt
dq
dsb
2. F =
dt
dp
3. P =
dV
dW
Masing-masing dapat diuraikan satu
diantara dua kemungkinan, kalau bukan
berbicara gradien, pasti luasan.
Catatan :
Bangun yang sering keluar dalam soal
adalah luasan bangun trapesium :
a b
c
Contoh Soal dan Pembahasan :
1. Besaran-besaran di bawah ini yang TIDAK
merupakan besaran besaran turunan
adalah:
A. momentum D. gaya
B. volume E. massa
C. kecepatan
Jawaban : E
(Lihat teori singkat)
2. Meter
2
kilogram per detik adalah satuan
A. energi D. momen kelembaman
B. daya E. momentum sudut
C. momen gaya
Jawaban : E
A. Energi (w) =
1. m v
2
= m g h
= kg m
2
/dt
2
= Joule
2. q V (energi listrik)
= elektron-volt
3. P t
= watt-detik
= kilowatt-jam (Kwh)
= daya kuda (Hp)
B. Daya (P) =
t
w
= kg m
2
/dt
3
C. Kelembaman (I) = m r
2
= kg m
2
D. Momen gaya ( ) =d x F = kg m
2
/dt
2
E. Momentum sudut (L) = I = kg m
2
/dt
3. Besaran di bawah ini yang memiliki
dimensi [ M ] [ L ]
-1
[ T ]
2
adalah
A. gaya D. momentum
B. tekanan E. percepatan
C. energi
Jawaban : B
Y
Bentuk Grafik
X
L = c ( a + b )
Dari dimensi [ M ] [ L ]
-1
[ T ]
2
di dapat
satuannya kg/ms
2
Analisa :
A. Gaya ===> F = m a
= kg m/s
2
= [ M ] [ L ] [ T ]
2
B. Tekanan ===> P = F/A = mg / A
= kg m/s
2
/ m
2
= [ M ] [ L ]
-1
[ T ]
2
C. Energi ===> W = m g h
= kg m/s
2
= [ M ] [ L ]
2
[ T ]
2
D. Momentum ===> P = m v
= kilogram m/dt
= [ M ] [ L ] [ T ]
1
E. Percepatan ===> a = v/t
= kilogram m/dt
2
= [ M ] [ L ] [ T ]
2
4. Rumus dimensi momentum adalah :
A. [ M ] [ L ] [ T ]
2
B. [ M ] [ L ]
-2
[ T ]
2
C. [ M ] [ L ]
-1
[ T ]
1
D. [ M ] [ L ] [ T ]
1
E. [ M ] [ L ]
-1
[ T ]
Jawaban : D
Rumus : P = mv
(satuan) = kgm/s
(dimensi) = [ M ] [ L ] [ T ]
-1
5. Untuk mengukur diameter lubang botol
bagian dalam, agar teliti harus digunakan
alat yaitu
A. penggaris dengan skala cm
B. jangka sorong
C. respirometer
D. mistar dengan skala mm
E. mikrometer sekrup
Jawaban : B
Untuk mengukur diameter lubang botol
bagian dalam alat ukur yang tepat adalah
jangka sorong
6. Hasil pengukuran tebal sebuah buku adalah
0,02540 m. Banyaknya angka penting pada
hasil pengukuran tersebut adalah
A. dua D. lima
B. tiga E. enam
C. empat
Jawaban : C
Angka nol yang terletak disebelah kiri
angka bukan nol, baik yang disebelah kiri
maupun sebelah kanan koma desimal,
bukan merupakan angka penting
7. Sebuah pita diukur ternyata lebarnya 12,3
mm dan panjangnya 125,5 cm. Luas pita
mempunyai angka penting sebanyak
A. dua D. lima
B. tiga E. enam
C. empat
Jawaban : B
Hasil akhir operasi diatas, hanya boleh
memiliki angka penting paling sedikit dari
komponen-komponen operasi tersebut
8. Dua buah gaya yang besarnya 10 N dan 5 N
bekerja pada satu titik tangkap dan
keduanya membentuk sudut . Agar
dihasilkan gaya resultan sebesar 25 Newton,
maka nilai cos adalah
A. 4 D. 7
B. 5 E. 8
C. 6
Jawaban : B
F
R
= cos 2
2 1
2
2
2
1
F F F F + +
25 = cos ) 5 ( ) 10 ( 2 + 5 + 10
2 2
625 = 125 + 100 cos
cos =
100
500
cos = 5
9. Jika sebuah vektor dari 12 N diuraikan
menjadi dua buah vektor yang saling tegak
lurus dan yang sebuah dari padanya
membentuk sudut 30
0
dengan vektor itu,
maka besar masing-masing vektor adalah
A. 6 N dan 6 3 N
B. 6 N dan 6 2 N
C. 6 N dan 3 2 N
D. 3 N dan 3 2 N
E. 3 N dan 3 3 N
Jawaban : A
Perhatikan grafik berikut !
Fy F = 12 N
30
Fx
Fx = 12 cos 30
0
N Fx = 6 3 N
Fy = 12 sin 30
0
N Fx = 6 N
10. Dua vektor A = -2i + 3j - 4k dan B = 2i +
2j - 3k, maka A x B adalah
A. i + 14j + 10k
B. -i - 14j - 10k
C. i - 14j + 10k
D. -i + 10j - 14k
E. -i + 10j + 14k
Jawaban : B
i j k
A X B = -2 3 -4
2 2 -3
= i(-9 + 8) j(6 + 8) + k (-4 6)
A X B = -i - 14j - 10k
=====O0O=====
Soal-soal :
1. Satuan kuat medan listrik dinyatakan dalam
1. Newton/coulomb 3. Volt/meter
2. Joule/newton 4. Coulomb/volt
Pernyataan diatas yang sesuai adalah :
A. 1, 2 dan 3 D. 4
B. 1 dan 3 E. semua salah
C. 2 dan 4
2. KWh adalah satuan dari
A. kuat arus listrik D. daya listrik
B. hambatan listrik E. energi listrik
C. potensial listrik
3. Satuan tekanan dalam S.I. adalah :
A. Atmosfer D. Newton
B. Pascal E. Mm Hg
C. Cm Hg
4. Pada hukum Boyle PV = k ; k mempunyai
dimensi :
A. daya D. momentum linear
B. usaha E. konstanta pegas
C. suhu
5. Dalam sistem SI, satuan kalor adalah :
A. kalori D. derajat kelvin
B. joule E. derajat celcius
C. watt
6. Yang bukan besaran vektor diantara besaran
berikut ini adalah
A. kecepatan D. gaya
B. laju E. pergeseran
C. percepatan
7. Lintasan sebuah partikel dinyatakan dengan
x = A + Bt + Ct
2
. Dalam rumus itu x
menunjukkan tempat kedudukan dalam cm,
t waktu dalam sekon, A, B, dan C masing-
masing merupakan konstanta. Satuan C
adalah
A. cm/s D. s/cm
B. cm/s
2
E. cm
C. cm.s
8. Permitivitas hampa mempunyai dimensi :
A. [ M ] [ L ] [ T ]
2
[ I ]
1
B. [ M ] [ T ]
2
[ I ]
1
C. [ M ]
2
[ L] [ T ]
2
[ I ]
1
D. [ M ] [ L ]
1
[ T ]
3
[ I ]
2
E. [ M ]
-1
[ L ]
-3
[ T ]
4
[ I ]
2
9. Dimensi konstanta Planck adalah
A. [ M ] [ L ]
2
[ T ]
3
B. [ M ] [ L ]
2
[ T ]
1
C. [ M ] [ L ]
2
[ T ]
2
D. [ M ] [ L ]
2
[ T ]
3
E. [ M ] [ L ]
3
[ T ]
3
10. Meter kubik adalah
A. besaran pokok
B. besaran tambahan
C. besaran turunan
D. satuan besaran turunan
E. satuan besaran pokok
11. Alat ukur jangka sorong mempunyai
ketelitian
A. 0,01 cm D. 0,001 cm
B. 0,01 mm E. 1 mm
C. 0,1 cm
12. Pada pengukuran pelat logam diperoleh
hasil panjang 1,75 m dan lebar 1,30 m. Luas
pelat menurut aturan penulisan angka
penting adalah
A. 2,275 m
2
D. 2 m
2
B. 2,28 m
2
E. 2,2750 m
2
C. 2,3 m
2
13. Tiga buah gaya F
1
, F
2
dan F
3
memiliki arah
dan besar seperti pada gambar. Pernyataan
yang benar adalah
F
3
F
2
F
1
A. F
1
+ F
2
= F
3
D. F
1
F
2
= F
3
B. F
2
+ F
3
= F
1
E. F
3
+ F
1
= F
2
C. F
1
+ F
2
+ F
3
= 0
14. Dua vektor besarnya masing-masing 6
satuan dan 8 satuan. Besarnya vektor
resultan yang tidak mungkin adalah
A. 1 satuan D. 10 satuan
B. 2 satuan E. 14 satuan
C. 9 satuan
15. Dua buah vektor masing-masing
mempunyai nilai atau harga sama dengan
resultannya apabila kedua vektor tersebut
saling mengapit sudut
A. 30
0
D. 90
0
B. 45
0
E. 120
0
C. 60
0
16. Besaran berikut yang berdimensi sama
adalah
A. massa dan berat
B. kecepatan dan percepatan
C. energi potensial dan usaha
D. energi kinetik dan tekanan
E. gaya dan daya
17. Pada gambar berikut ini B x A adalah
vektor
C
B
A
A. A D. C
B. C E. A
C. B
18. Hasil pengukuran massa sebuah kelerang
adalah 54 gram. Jumlah massa sembilan
kelereng yang sejenis dan seukuran dengan
kelereng pertama adalah
A. 486 gram D. 500 gram
B. 490 gram E. 400 gram
C. 480 gram
19. Pada GLBB, grafik yang menyatakan
hubungan antara energi kinetik suatu benda
dengan waktunya adalah :
A. Ek D Ek
t t
B. Ek E. Ek
t t
C. Ek
t
20. Hukum coulomb dapat dinyatakan melalui
persamaan
2
2 1
r
q q
k F = grafik berikut yang
menggambarkan persaman tersebut adalah
A. F D. F
r
2
r
2
B. F E. F
r
2
r
2
C. F
r
2
=====O0O=====