Anda di halaman 1dari 23

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak

terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.


[1]
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi.
[1]

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme
dan anorganisme.
[1]
Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
[1]

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem.
[2]
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
[2]
Pengertian ini
didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan".
[2]
Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan
kimia atmosfer dan bumisangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata
surya.
[2]

Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat
ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam
kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum
toleransi.
[3]
Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki
toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.
[1]
Dengan demikian, panda dapat
hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu
sebagai sumber makanannya.
[1]
Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat
memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
[2]

Daftar isi
[sembunyikan]
1 Komponen pembentuk
o 1.1 Abiotik
o 1.2 Biotik
1.2.1 Heterotrof / Konsumen
1.2.2 Pengurai / dekomposer
2 Ketergantungan
o 2.1 Antar komponen biotik
o 2.2 Antar komponen biotik dan abiotik
3 Tipe-tipe Ekosistem
o 3.1 Akuatik (air)
o 3.2 Terestrial (darat)
o 3.3 Buatan
4 Lihat Pula
5 Referensi
Komponen pembentuk[sunting | sunting sumber]
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
Abiotik[sunting | sunting sumber]
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat
hidup.
[4]
Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.
[2]
Komponen
abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi
organisme, yaitu
[2]
:
1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk
meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi
terhadap ketersediaan air di gurun.
3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme
melalui osmosis. Beberapa organismeterestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air
dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar
permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar
membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan
komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan
sumber makanannya di tanah.
6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro
meliputi iklim global, regionaldan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah
yang dihuni komunitas tertentu.
Biotik[sunting | sunting sumber]
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).
Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen
abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
Heterotrof / Konsumen[sunting | sunting sumber]
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang
disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya .
[4]
Komponen heterotrof disebut juga
konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.
[4]
Yang
tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
[4]

Pengurai / dekomposer[sunting | sunting sumber]
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal
dari organisme mati.
[4]
Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang
dimakan berukuran lebih besar.
[1]
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali
oleh produsen.
[4]
Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.
[4]
Ada pula pengurai yang
disebutdetritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya
adalah kutu kayu.
[4]
Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu
[2]
:
1. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
3. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur
[4]
. Misalnya, pada suatu
ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof,
tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai
komponen pengurai, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
[4]

Ketergantungan[sunting | sunting sumber]


Rantai makanan
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen
biotik dan abiotik
[2]
.
Antar komponen biotik[sunting | sunting sumber]
Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui
[2]
:
1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebuttingkat
trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan
adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai
produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebutkonsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran
energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
[2]

2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu
sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring
makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis
makhluk hidup lainnya.
Antar komponen biotik dan abiotik[sunting | sunting sumber]
Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti
[2]
:
1. siklus karbon
2. siklus air
3. siklus nitrogen
4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.
[2]
Ulah
manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung
mengganggu keseimbangan lingkungan.
[2]

Tipe-tipe Ekosistem[sunting | sunting sumber]
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem
buatan.
[5]

Akuatik (air)[sunting | sunting sumber]


Ekosistem sungai
Ekosistem air tawar.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang,
dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
[5]
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
[5]
Hampir semua filum hewan terdapat dalam
air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
[5]

Ekosistem air laut.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI
-
mencapai
55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.
[5]
Di daerah
tropik, suhu laut sekitar 25 C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat
batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang
disebut daerahtermoklin.
[5]

Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
[5]
Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpurintertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas
yang tinggi dan kaya akan nutrisi
[1]
. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain
rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.
[5]
Komunitas hewannya antara lain berbagai
cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
[5]

Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin.
[5]
Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
[5]

Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.
[5]
Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikitsedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air
[5]
. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
garis lintang.
[5]
Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura,
ular, buaya, dan lumba-lumba.
[5]

Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
[1]
Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi.
[1]
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lain.
[4]
Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang.
[4]
Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut,
dan ikan karnivora.
[4]
Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir
putih.
[1]

Ekosistem laut dalam.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.
[4]
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya.
[4]
Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
[4]

Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di
lingkungan laut
[6]
. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.
[6]
Seperti
halnya rumput di darat, mereka mempunyaitunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang
merayap yang efektif untuk berbiak.
[6]
Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan
rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan
sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara.
[6]
Sebagai sumber daya hayati, lamun
banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
[6]

Terestrial (darat)[sunting | sunting sumber]


Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.


Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.


Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah
hujan.
[2]
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.
[2]
Iklim sangat penting
untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.
[2]
Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
[2]

Hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.
[5]
Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-
225 cm per tahun.
[5]
Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan
yang lainnya tergantung letak geografisnya.
[5]
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-
cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuktudung (kanopi).
[5]
Dalam hutan
basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar
organisme.
[5]
Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu
dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 C.
[5]
Dalam hutan hujan tropis sering
terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.
[5]
Hewannya antara
lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
[5]

Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.
[6]
Sabana yang terluas di dunia terdapat
di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.
[6]
Hewan yang hidup di sabana
antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
[1]

Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
[4]
Ciri-ciri
padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
[4]
Tumbuhan yang ada terdiri
atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan.
[4]
Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,jerapah,
kangguru, serangga, tikus dan ular.
[4]

Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.
[6]
Ciri-ciri ekosistem
gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
[6]
Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar.
[6]
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran
kecil
[6]
. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri
contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akarpanjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air.
[6]
Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia,
semut, ular,kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
[6]

Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah
curah hujan merata sepanjang tahun.
[4]
Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat.
[4]
Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
[4]

Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya
adalah suhu di musim dinginrendah.
[5]
Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas
satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
[5]
Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali,
sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
[5]

Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat
di puncak-puncak gunung tinggi.
[5]
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
[5]
Contoh
tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu,
dan rumput alang-alang.
[5]
Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin.
[5]

Karst (batu gamping /gua).
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.
[6]
Kawasan karst
di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur
untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-
pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori
mikro.
[6]
Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang
tidak dijumpai di ekosistem lain.
[6]

Buatan[sunting | sunting sumber]


Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
[5]
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
[1]
Contoh
ekosistem buatan adalah
[5]
:
bendungan
hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
agroekosistem berupa sawah tadah hujan
sawah irigasi
perkebunan sawit
ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
ekosistem ruang angkasa.
[1]

Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.
[2]
Kebutuhan
materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti
polusi dan panas.
[2]

Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri
kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.
[1]
Semua ekosistem dan kehidupan selalu
bergantung pada bumi.
[1]

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem


Ciri-ciri ekosistem air tawar:
a. Kadar garam/salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari kadar garam protoplasma organisme akuatik.
b. Variasi suhu sangat rendah.
c. Penetrasi cahaya matahari kurang.
d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Flora ekosistem air tawar:
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan
Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru, ganggang hijau).

Fauna ekosistem air tawar:
Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya protozoa, spans, cacing,
molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air
bila mencari makanan saja.
Ada beragam jenis ekosistem yang bisa dijumpai di bumi ini. Kesemua ekosistem tersebut
akan membentuk kesatuan yang disebut dengan biosfer. Salah satu jenis ekosistem yang
penting untuk dicermati adalah ekosistem air tawar. Secara umum, ekosistem tersebut masuk
ke dalam kelompok ekosistem almiah dan lebih spesifik lagi dikelompokkan ke dalam
ekosistem akuatik atau air. Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
a. Pada wilayah tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok.
b. Kecenderungan penetrasi terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh cuaca juga
iklim.
c. Tumbuhan yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis ganggang.
d. Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami fase adaptasi.
e. Kadar garam sangat rendah bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar garam pada
protoplasma organisme air.
Secara umum, ekosistem air tawar dibagi ke dalam dua bagian yakni:
1. Ekosistem lentik atau air tenang.
2. Ekosistem air yang mengalir atau lotik.
Ekosistem Lentik
Ekosistem air tenang ini mencakup beberapa ekosistem antara lain danau dan juga rawa.
Untuk danau sendiri, kembali dibagi ke dalam 4 wilayah yakni:
1. Wilayah Litoral. Titik ini adalah wilayah danau yang dangkal dimana cahaya menembus
kedalaman air secara optimal. Suhu airnya lumayan hangat sebab berdekatan dengan tepi
danau. Pada wilayah ini diketemukan tumbuhan air dengan akar dimana bagian daunnya
mencuat ke permukaan air.
2. Wilayah Limnetik. Adalah wilayah danau yang agak jauh dari tepi danau namun airnya
masih bisa ditembus oleh cahaya matahari. Wilayah danau yang satu ini banyak dihuni oleh
fitoplankton juga ganggang dan cynobakteri.
3. Wilayah Profundal. Merupakan wilayah danau dengan tingkat kedalaman yang tinggi dan
biasa disebut wilayah afotik. Wilayah ini banyak dihuni cacing juga beragam jenis mikroba.
4. Wilayah bentik. Daerah ini berada di titik paling dasar dari danau dan di tempat ini terdapat
beragam bentos juga sisaorganisme-organisme yang telah mati.
Ekosistem Lotik
Yakni ekosistem air tawar yang airnya mengalir. Salah satu contoh ekosistem ini adalah
sungai. Sungai sendiri diartikan sebagai suatu badan air dimana air tersebut mengalir ke suatu
titik yang lebih rendah. Air pada sungai mengandung sedikit makanan dan sedimen. Aliran
air pada sungai membuat komposisi oksigen di dalam airnya lebih tinggi. Organisme yang
mendiami sungai sedikit terbatas jika dibandingkan dengan danau. Hal ini disebabkan oleh
airnya yang mengalir sehingga menyulitkan organisme semacam plankton untuk berdiam diri
di dalamnya. Sungai sendiri dibagi ke dalam 3 wilayah yakni sungai, anak sungai dan
wilayah hilir. Masing-masing area ini dihuni oleh jenis ikan yang berbeda. Misalnya saja
pada anak sungai dijumpai ikan air tawar, sedangkan pada hilir sering dijumpai ikan lele juga
ikan gurame. Untuk sungai dengan ukuran yang besar bisa juga ditemukan adanya buaya,
ular juga kura-kura.
Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar Sungai Danau- Indonesia terletak pada garis 6LU
11LS dan 95BT 141BT. Dengan demikian, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis
dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia pun memiliki berbagai jenis
ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau,
terumbu karang, dan ekosistem pantai.
Ekosistem tersusun atas berbagai komponen dan satuan organisasi yang menyusunnya. Di
dalam ekosistem terjadi interaksi antar komponen yang menjadikan ekosistem memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karenanya, ekosistem terdiri atas beberapa tipe.
Ekosistem terdiri atas ekosistem darat, ekosistem air tawar, dan ekosistem air laut. Pada
tulisan ini hanya akan di bahas Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar.
Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik, seperti variasi suhu yang perubahannya
tidak menyolok, tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan lingkungannya dipengaruhi
oleh iklim dan cuaca. Karateristik ekosistem air tawar lainnya seperti tumbuhan rendah bersel
satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar
sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung, ganggang biru
dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya memiliki ciri-ciri mengeluarkan air
berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk
dalam tubuh secara osmosis. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik.
Ekosistem air tawar lotik merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai. Adapun
ekosistem air tawar lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. Contoh perairan lentik adalah
danau. Danau memiliki tiga wilayah horizontal, yaitu zona limnetik, zona litoral, dan zona
profundal. Zona limnetik adalah wilayah perairan yang masih bisa di tembus oleh cahaya
matahari. Di zona ini banyak didominasi oleh zooplankton dan nekton. Zona litoral
merupakan wilayah tepi pada danau dan sungai. Organisme yang hidup di dalamnya adalah
katak, serangga, dan Hydrilla. Adapun zona profundal adalah daerah dasar pada suatu danau
atau kolam. Organisme yang hidup di dalamnya adalah dekomposer. Habitat air tawar
merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme
air tawar dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak
aliran air.
b. Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air,
misalnya serangga air.
d. Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain, misalnya siput.
e. Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau
bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air tenang meliputi danau dan
rawa, sedangkan ekosistem air mengalir adalah sungai.
a. Danau
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang
tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur
yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
1) Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Komunitas organisme
sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis,
serangga, crustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan
beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
2) Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini
dihuni oleh berbagai organisme, di antaranya fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri, zooplankton
yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang.
3) Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
4) Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut.
1) Danau oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di
daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air
banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
2) Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena
fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.
b. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung
sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau.
Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena
akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar,
sehingga dapat mendukung rantai makanan. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak
sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai makhluk air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan gurami. Beberapa
sungai besar dihuni oleh berbagai kurakura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan
lumba-lumba. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner.
Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Adaptasi
organisme air tawar adalah sebagai berikut. Adaptasi tumbuhan Tumbuhan yang hidup di air
tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau.
Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat
tinggi, seperti teratai(Nymphaea gigantea),mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan
tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan
osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang
bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di
ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi,
insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan
organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadiautotrof (tumbuhan), danfagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup
pada substrat sisa-sisa organisme.
2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton; terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak
pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada
permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau
benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos
dapatsessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remisadmin ekosistem air
tawar

cara memperoleh makanan:
cara makhluk hidup pada ekosistem air tawar memperoleh makanan berbeda-beda, berikut
pembagian makhluk hidup pada air tawar berdasarkan cara memperoleh makanan/energy :
a. Organisme autotrof: organisme yang dapat mensintesis makanannya sendiri. Tumbuhan
hijau tergolong organisme autotrof, peranannya sebagai produsen dalam ekosistem air tawar.
b. Fagotrof dan Saprotrof: merupakan konsumen dalam ekosistem air tawar. Fogotrof adalah
pemakan organisme lain, sedang Saprotrof adalah pemakan sampah atau sisa organisme lain.
Bagan rantai makanan:
Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai cara
beradaptasi sebagai berikut:
- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui proses
osmosis.
- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan melalui insang dan
saluran pencernaan.
A. Ciri Habitat Air Tawar
1. Variasi temperatur atau suhu rendah\
2. Kadar garam atau salinitas rendah
3. Penetrasi dari cahaya matahari kurang
4. Terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar
5. Aliran air terjadi setiap waktu terus-menerus pada sungai
6. Secara fisik dan biologi merupakan perantara habitat laut dan darat.
7. Tumbuhan mikroskopis seperti alga dan fitoplankton sebagai produsen utama
Informasi Tambahan :
- Binatang Air Tawar :
Ikan mas, ikan mujair, ikan nila, ikan bandeng, ikan cupang, ikan cere, ikan betok, ikan sepat, yuyu, katak, dan
lain sebagainya.
- Binatang Air Laut :
Ikan tenggiri, ikan teri, cumi-cumi, sotong, gurita, teripang, kuda laut, kepiting, kerang hijau, dan banyak lagi
lainnya.
1. Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, dibagi menjadi 2 kelompok:
a. Organisme autotrof: organisme yang dapat mensintesis makanannya sendiri.
Tumbuhan hijau tergolong organisme autotrof, peranannya sebagai produsen dalam
ekosistem air tawar.
b. Fagotrof dan Saprotrof: merupakan konsumen dalam ekosistem air tawar. Fogotrof
adalah pemakan organisme lain, sedang Saprotrof adalah pemakan sampah atau sisa
organisme lain.

2. Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar dibedakan atas 5
macam:
a. Plankton: terdiri atas fitoplankton (plankton tumbahan) dan zooplankton (plankton
hewan), merupakan organisme yang gerakannya pasif selalu dipengaruhi oleh arus
air.
b. Nekton: organisme yang bergerak aktif berenang. Contoh: ikan, serangga air.
c. Neston: organisme yang beristirahat dan mengapung di permukaan air.
d. Bentos: organisme yang hidup di dasar perairan.
e. Perifiton: organisme yang melekat pada suatu substrat (batang, akar, batu-batuan) di
perairan.

3. Berdasarkan fungsinya, organisme air tawar dibedakan menjadi 3 macam:
a. Produsen: terdiri dari Bolongan ganggang, ganggang hijau dan ganggang biru,
golongan spermatophyta, misal: eceng gondok, teratai, kangkung, genger, kiambang.
b. Konsumen: meliputi hewan-hewan, serangga, udang, siput, cacing, dan hewan-hewan
lainnya.
c. Dekomposer/pengurai: sebagian besar terdiri atas bakteri dan mikroba lain.

Berdasarkan intensitas cahaya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu:
a. Daerah litoral: daerah air dangkal, sinar matahari dapat menembus sampai dasar perairan
organisme daerah litoral adalah tumbuhan yang berakar, udang, cacing dan fitoplankton.
b. Daerah limnetik: daerah terbuka yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari.
Organisme daerah ini adalah plankton, neston dan nekton.
c. Daerah profundal: daerah dasar perairan tawar yang dalam sehingga sinar matahari tidak
dapat menembusnya. Produsen sudah tidak ditemukan lagi.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang banyak ditemukan adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam
air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Adaptasi tumbuhan air tawar mikroskopis yaitu dengan bersel satu dan dinding selnya kuat
seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea
gigantea) mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di
habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau bersifat
isotonis. Adaptasi hewan air tawar, misalnya ikan dalam mengatasi perbedaan tekanan
osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya
melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Para peneliti lingkungan dan pakar wabah penyakit mulai mengamati serius dampak unsur
pengganggu itu sejak tiga dekade lalu. Mula-mula diketahui, racun pembunuh serangga yang
amat ampuh dan digunakan secara luas membasmi nyamuk malaria, yakni DDT
(dichlorodiphenytrichloroethane) memiliki dampak sampingan amat merugikan. DDT
memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu, residunya terus terbawa dalam rantai makanan,
dan menumpuk dalam jaringan lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu ibu
kepada anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang. Binatang pemangsa mendapat
timbunan sisa DDT dari binatang makanannya. Rantainya seolah tidak bisa diputus.
Pengamatan terhadap burung pemangsa menunjukkan, DDT menyebabkan banyak burung
yang memproduksi telur dengan kulit amat tipis, sehingga mudah pecah. Selain itu, terlepas
dari tebal tipisnya kulit telur, semakin banyak anak burung pemangsa yang lahir cacat.
Penyebaran residu DDT bahkan diamati sampai ke kawasan kutub utara dan selatan. Anjing
laut di kutub utara, banyak yang melahirkan anak yang cacat, atau mati pada saat dilahirkan.
Penyebabnya pencemaran racun serangga jenis DDT.
Diduga, residu DDT pada manusia juga berfungsi serupa, yakni menurunkan kemampuan
reproduksi. Atau menyebabkan cacat pada janin.

Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan
alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti
teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di
habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan
otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi
perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya
melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat
berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu
karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem
Tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup sendiri.Di antara makhluk hidup tersebut
terjadi hubungan saling membutuhkan,atau dengan kata lain terjadi ketergantungan.
Ketergantungan tidak hanya terjadi antar makhluk hidup [komponen biotik], tetapi juga
terjadi antara komponen abiotik dan biotik.
Rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke Makhluk
hidup lain melalui proses makan di makan dengan urutan tertentu. Sedangkan Kumpulan
rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring makanan.
Jika dalam suatu ekosistem di gambarkan jumlah populasi produsen sampai konsumen
tertinggi, akan membentuk gambaran seperti piramida.Gambaran seperti ini disebut piramida
makanan. Supaya piramida makanan tersusun dengan baik,populasi dalam suatu ekosistem
harus seimbang.Oleh karena itu,populasi produsen harus lebih banyak dari pada populasi
konsumen tingkat 1. Konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dari pada konsumen tngkat
11.Dengan demikian,semakin tinggi tingkatan suatu konsumen, jumlahnya semakin sedikit.
Aliran energy Dalam suatu ekosistem terjadi proses makan dan di makan yang di lakukan
organisme untuk memperoleh tenaga atau energi. Jadi,proses makan dan di makan dalam
suatu rantai makanan dan jaring-jaring makanan dapat di katakan sebagai proses aliran
energi.

Keseimbangan Ekosistem.
Ekosistem dikatakan seimbang apabila komposisi di antara komponen-komponen tersebut
dalam keadaan seimbang. Ekosistem yang seimbang, keberadaannya dapat bertahan lama
atau kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan ekosistem dapat mempengaruhi
keseimbangannya. Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alami serta dapat pula karena
aktivitas dan tindakan manusia.
1. Perubahan Ekosistem secara Alami
2. Perubahan ekosistem secara alami dapat terjadi karena adanya gangguan alam. Misalnya
gunung meletus,kebakaran hutan, dan perubahan musim. Bencana alam dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem.
3. Perubahan Ekosisstem karena Tindakan Manusia
Perubahan ekosistem dapat terjadi karena tindakan manusia. Manusia merupakan salah satu
komponen biotik dalam suatu ekosistem. Manusia mempunyai peranan dan tanggung jawab
terhadap pengelolaan ekosistem. Akan tetapi, manusia juga dapat merusak ekosistem.

Kerusakan ekosistem danau
Rusaknya ekosistem danau Sebagai sumber air paling praktis, danau sudah menyediakannya
melalui terkumpulnya air secara alami melalui aliran permukaan yang masuk ke danau, aliran
sungai-sungai yang menuju ke danau dan melalui aliran di bawah tanah yang secara alami.
Bentuk fisik danaupun memberikan daya tarik sebagai tempat membuang yang praktis.
Jika semua dibiarkan demikian, maka akan mengakibatkan danau tak akan bertahan lama
berada di muka bumi. Saat ini terlihat ekosistem danau tidak dikelola sebagaimana mestinya.
Sebaliknya, untuk memenuhi kepentingan manusia, lingkungan sekitar danau diubah untuk
dicocokkan dengan cara hidup dan cara bermukim manusia, atau bahkan kawasan ini sering
dirombak untuk menampung berbagai bentuk kegiatan manusia seperti permukiman,
prasarana jalan, saluran limbah rumah tangga, tanah pertanian, rekreasi dan sebagainya.
Dengan kondisi tersebut, umumnya permasalahan yang timbul adalah:
a. Tidak jelasnya batas tata ruang pemanfaatan di kawasan danau yang mengakibatkan
kerusakan hutan, pendangkalan danau secara terus menerus
b. Tandusnya gunung-gunung di sekitar danau sebagai daerah tangkapan air mengakibatkan
debit air danau menurun di musim kemarau dan banjir di musim hujan.
c. Budidaya perairan danau dengan teknik karamba/floating net di danau yang tidak teratur
mengakibatkan pencemaran sampah dan meningkatnya proses penyuburan rumput danau
(arakan) yang menyebabkan tekanan ekologis terhadap habitat beberapa ikan dan biota danau
endemik lainnya, yang terus berlangsung secara intensif.
d. Orientasi komersil masyarakat lokal di kawasan danau terhadap pertanian mengakibatkan
monokultur yang tidak ramah lingkungan
e. Tekanan ekonomi secara umum dan kurangnya pemahaman masyarakat lokal terhadap
pelestarian nilai dan potensi sumberdaya alamnya sejak lama mengakibatkan pengurasan
sumberdaya alam dan menurunnya populasi keanekaragaman hayati endemik di kawasan
sekitar danau
f. Pengembangan daerah pemukiman, pariwisata, dan pembangunan sarana publik di kawasan
sekitar danau yang tidak memperhatikan aspek lingkungan mengakibatkan perusakan
ekosistem daerah aliran sungai (DAS) secara tidak langsung
http://winnindi.blogspot.com/2013/05/ciri-ciri-ekosistem-air-tawar-a.html

Mengenal Ekosistem Air Tawar
Kategori : Ekosistem

Ada beragam jenis ekosistem yang bisa dijumpai di bumi ini. Kesemua ekosistem tersebut akan
membentuk kesatuan yang disebut dengan biosfer. Salah satu jenis ekosistem yang penting
untuk dicermati adalah ekosistem air tawar. Secara umum, ekosistem tersebut masuk ke dalam
kelompok ekosistem almiah dan lebih spesifik lagi dikelompokkan ke dalam ekosistem akuatik
atau air. Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
1. Pada wilayah tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok.
2. Kecenderungan penetrasi terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh
cuaca juga iklim.
3. Tumbuhan yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis
ganggang.
4. Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami fase
adaptasi.
5. Kadar garam sangat rendah bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar
garam pada protoplasma organisme air.
Pembagian Ekosistem Air Tawar

Secara umum, ekosistem air tawar dibagi ke dalam dua bagian yakni:
1. Ekosistem lentik atau air tenang.
2. Ekosistem air yang mengalir atau lotik.
Kedua kelompok ekosistem air tawar tersebut, secara spesifik, dibagi lagi ke dalam beberapa
jenis.

Ekosistem Lentik



Ekosistem air tenang ini mencakup beberapa ekosistem antara lain danau dan juga rawa. Untuk
danau sendiri, kembali dibagi ke dalam 4 wilayah yakni:
1. Wilayah Litoral. Titik ini adalah wilayah danau yang dangkal dimana cahaya
menembus kedalaman air secara optimal. Suhu airnya lumayan hangat sebab
berdekatan dengan tepi danau. Pada wilayah ini diketemukan tumbuhan air dengan akar
dimana bagian daunnya mencuat ke permukaan air.
2. Wilayah Limnetik. Adalah wilayah danau yang agak jauh dari tepi danau namun
airnya masih bisa ditembus oleh cahaya matahari. Wilayah danau yang satu ini banyak
dihuni oleh fitoplankton juga ganggang dan cynobakteri.
3. Wilayah Profundal. Merupakan wilayah danau dengan tingkat kedalaman yang
tinggi dan biasa disebut wilayah afotik. Wilayah ini banyak dihuni cacing juga beragam
jenis mikroba.
4. Wilayah bentik. Daerah ini berada di titik paling dasar dari danau dan di tempat
ini terdapat beragam bentos juga sisaorganisme-organisme yang telah mati.
Ekosistem Lotik

Yakni ekosistem air tawar yang airnya mengalir. Salah satu contoh ekosistem ini adalah sungai.
Sungai sendiri diartikan sebagai suatu badan air dimana air tersebut mengalir ke suatu titik yang
lebih rendah. Air pada sungai mengandung sedikit makanan dan sedimen. Aliran air pada sungai
membuat komposisi oksigen di dalam airnya lebih tinggi. Organisme yang mendiami sungai
sedikit terbatas jika dibandingkan dengan danau. Hal ini disebabkan oleh airnya yang mengalir
sehingga menyulitkan organisme semacam plankton untuk berdiam diri di dalamnya. Sungai
sendiri dibagi ke dalam 3 wilayah yakni sungai, anak sungai dan wilayah hilir. Masing-masing
area ini dihuni oleh jenis ikan yang berbeda. Misalnya saja pada anak sungai dijumpai ikan air
tawar, sedangkan pada hilir sering dijumpai ikan lele juga ikan gurame. Untuk sungai dengan
ukuran yang besar bisa juga ditemukan adanya buaya, ular juga kura-kura
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mengenal-ekosistem-air-tawar.html




Pengertian Ekosistem Air Tawar
Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Penting untuk kita ketahui tentang
definisi ekosistem secara umum sebelum membahas pengertian ekosistem air
tawar karena keduanya akan saling berkaitan. Secara umum, maksud
ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.

Disekitar kita, ada banyak sekali ekosistem yang terjadi, mungkin itu
ekosistem air tawar, ekosistem, pantai, ekosistem darat, dan sebagainya
tergantung dari lingkungan tempat hidup makhluk tersebut.
Pengertian Ekosistem Air Tawar
Sedangkan yang dimaksud ekosistem air tawar adalah suatu bentuk
menyeluruh atau tatanan yang ada didalam air tawar dan sekitarnya yang
terdiri dari makhluk hidup didalam air tersebut dan lingkungan air tawar itu
sendiri. Ekosistem air tawar akan saling mempengaruhi antara satu
komponen dengan komponen lainnya.

Komponen pembentuk ekosistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Komponen hidup (biotik)
2. Komponen tidak hidup (abiotik)

Contoh komponen hidup didalam air tawar adalah ikan, serangga dalam air,
dan segala makhluk hidup yang ada disekitar perairan tersebut. Sedangkan
komponen mati atau tidak hidup adalah benda-benda didalam telaga atau
sungai itu sendiri yang digunakan sebagai media hidup dari makhluk hidup
didalamnya.

Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah
ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.
http://ddsulai.blogspot.com/2012/12/pengertian-ekosistem-air-tawar.html





Ekositem Darat
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi.
ekosistem darat atau dikenal juga dengan istilah terrestrial. Secara umum, ekosistem darat ini
bisa diartikan sebagai suatu ekosistem yang lingkungan fisiknya adalah wilayah daratan.
Adapun salah satu contohnya yaitu :
Hutan Hujan Tropis adalah bioma yang paling rumit di bumi dari segi struktur dan
keragaman spesiesnya. Hutan hujan tropis memiliki tingkat keragaman hayati yang tinggi.
Hutan hujan adalah hutan dengan pohon-pohon yang menjulang. Pohon-pohon ini memiliki
kanopi, yaitu lapisan-lapisan cabang pohon beserta daunnya yang terbentuk oleh rapatnya
pepohonan.

Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :

1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 40 m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu
menembus dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun
pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :





Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya
relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini
adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :


Pengertian Ekosisitem Air tawar
Sedangkan yang dimaksud ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan
yang ada didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air
tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar akan saling mempengaruhi
antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Komponen pembentuk ekosistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Komponen hidup (biotik)
2. Komponen tidak hidup (abiotik)
Contoh komponen hidup didalam air tawar adalah ikan, serangga dalam air, dan
segala makhluk hidup yang ada disekitar perairan tersebut. Sedangkan komponen
mati atau tidak hidup adalah benda-benda didalam telaga atau sungai itu sendiri
yang digunakan sebagai media hidup dari makhluk hidup didalamnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah
ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.
http://boykasta.blogspot.com/2013/09/ekosistem-dan-pengertian-
ekosistem-air.html





Pengertian dan definisi dari Ekosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan
eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme air. Ekosistem
air dapat dibedakan menjadi beberapa ekosistem yaitu :
a. Ekosistem Sungai (ekosistem air tawar)
Untuk dapat membedakan dengan ekosistem lainnya perlu diketahui Ciri-ciri ekosistem
air tawar dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan
sitoplasma
2. Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar
3. Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang
4. Ekosistem air tawar tetap dipengaruhin oleh iklim dan cuaca, meskipun
pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem darat.
Berdasarkan gerak airnya, ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi ekosistem
lentik dan lotik.
Ekosistem Lentik adalah ekosistem yang airnya tenang atau diam, misalnya danau,
telaga dan rawa.
Ekosistem Lotik adalah ekosistem yang airnya bergerak mengalir, misalnya selokan,
parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya mengalir, merupakan
ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif tinggi.
Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan faktor pembatas bagi organisme yang ada di
dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan adaptasi terhadap adanya
aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat menjadi penentu jenis dan komposisi
komponen biotik dalam ekosistem. Aliran air tergantung pada topografi, besarnya
sungai dan debit air yang mengalir. Misalnya, jenis organisme di pinggir sungai berbeda
dengan jenis organisme di dalam atau di dasar sungai.
Air ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim. Di pulau
Jawa, pada umumnya air sungai keruh dan banjir di musim hujan sedangkan di musim
kemarau airnya kecil dan bahkan mengering. Keadaan ini merupakan suatu indikator
adanya kerusakan ekosistem darat didaerah hulu sungai.
Sebagai suatu Ekosistem terbuka. Ekosistem lotik memperoleh kiriman bahan organik
yang terbawa aliran air dari daerah hulu atau daratan misalnya, berupa bangkai, sampah
atau daun-daun yang gugur ke sungai. Meskipun dari ekosistem lotik itu sendiri hewan-
hewan dapat memperoleh makanan, beberapa hewan sungai ada yang memakan bahan
organik yang terbawa aliran air. Jadi, ekosistem lotik mendapat pengaruh yang besar
dari ekosistem daratan.
Sebagai ekosistem yang mobil, aliran air memudahkan terjadinya persentuhan antara
permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi, jika disepanjang ekosistem lotik
terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun. Keadaan yang demikian menyebabkan
kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Tingginya kadar oksigen memberikan kondisi pada
hewan-hewan sungai untuk hidup dilingkungan yang cukup oksigen, sehingga mereka
menjadi peka terhadap kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar yang dapat
mereduksi (mengurangi) oksigen terlarut dapat menimbulkan bencana bagi hewan air
itu.
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/02/ekosistem-air.html


Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Ekosistem air tenang (lentik) misalnya: danau, rawa.
2. Ekosistem air mengalir (lotik) misalnya: sungai, air terjun.
Ciri-ciri ekosistem air tawar:
a. Kadar garam/salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari
kadar garam protoplasma organisme akuatik.
b. Variasi suhu sangat rendah.
c. Penetrasi cahaya matahari kurang.
d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Flora ekosistem air tawar:
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat
tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru,
ganggang hijau).
Fauna ekosistem air tawar:
Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya
protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia.
Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang
ke air bila mencari makanan saja.
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan yang
berkadar garam rendah.
Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai
cara beradaptasi sebagai berikut:
- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui proses
osmosis.
- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan
melalui insang dan saluran pencernaan.
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0141%20Bio%203-5d.htm

Anda mungkin juga menyukai