Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
GAMBARAN UMUM PT AUTORE PEARL CULTURE

1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Mutiara Laut Selatan Autore adalah salah satu hadiah terbesar alam. Lahir
intens di perairan laut biru, luminositas memikat mereka memantulkan sinar
matahari, cahaya bulan dan keindahan perairan yang memelihara mereka menjadi
ada. Didirikan pada tahun 1991, The Autore Group adalah salah satu perusahaan
terbesar mutiara Laut Selatan di dunia. Sebuah operasi yang terintegrasi secara
vertikal, Autore menyediakan perhiasan mewah kualitas terjamin dan mutiara
Laut Selatan langsung dari sumbernya. Mutiara Autore yang bersumber langsung
dari produsen mutiara Laut Selatan. Terletak di beberapa pantai yang paling indah
di dunia, peternakan lingkaran air sebening kristal di lepas pantai barat-laut
Australia Barat, Northern Territory dan pulau-pulau Indonesia.
The Autore Group terdiri dari dua belas perusahaan dengan lima kantor
perwakilan dan agen di seluruh dunia di Amerika Serikat, Monaco, Indonesia,
Broome dan Sydney. Dari menilai, menghargai, grosir, desain perhiasan dan
manufaktur untuk pemasaran, Autore adalah kelompok mutiara yang dinamis,
maju dan terintegrasi secara vertikal. Mendistribusikan Laut Selatan mutiara ke
rumah perhiasan yang paling bergengsi di dunia dan grosir, penjualan mutiara
longgar Autore sekarang menyumbang sekitar 18% dari total produksi global
putih mutiara Laut Selatan dalam hal nilai, membuatnya menjadi salah satu
distributor terbesar mutiara Laut Selatan di dunia.
2
Keberhasilan luar biasa dari The Autore Group adalah bukti visi inovatif dari
seorang Rosario Autore. Pendiri dan kekuatan pendorong utama di balik
kelompok, Rosario telah terlibat dalam industri mutiara Laut Selatan selama lebih
dari 22 tahun. Grup didirikan pada tahun 1991 dengan ambisi untuk membawa
peternakan mutiara terbaik di Australia bersama-sama dengan pembeli yang
paling eksklusif. Komitmen Rosario untuk industri telah benar-benar merevolusi
grosir internasional mutiara Laut Selatan. Pengembangan sistem yang
komprehensif mutiara penilaian dan layanan penilaian, bersama dengan
pendekatan personal Rosario untuk bisnis, mendapat pengakuan Group dan rasa
hormat dari pembeli grosir, pengecer dan konsumen di seluruh dunia.
Autore Pearling memiliki dan mengelola Clipper Pearling Group dan telah
dilakukan sejak tahun 2006. Sejumlah situs budidaya mutiara terletak di perairan
terbuka Quondong Point, utara Broome, Australia Barat. Didirikan oleh Dean
Murdoch Brown pada tahun 1960, Cygnet Bay adalah peternakan mutiara milik
keluarga Australia tertua. Hal ini terletak di bagian atas Semenanjung Dampier di
perairan terlindung dari sisi barat utara King Sound itu. Situs pertanian utama PT
Autore Pearl Culture berlokasi di perairan Pulau Lombok, Indonesia. PT Autore
Pearl Culture menghasilkan beberapa terbaik emas mutiara Laut Selatan dari bibir
emas Pinctada maxima.
Pearlautore International (PAI) adalah penilaian dan longgar mutiara grosir
dan lengan penilaian The Autore Group. Ini adalah salah satu grosir mutiara
terbesar di Australia dan terbesar ketiga secara global dalam hal nilai. PAI secara
eksklusif mendistribusikan dan mewakili tiga produsen South Sea Pearl dan juga
3
membeli mutiara grosir dari sejumlah produsen berkualitas lainnya. Ia memiliki
reputasi untuk menyediakan tak tertandingi dan unik kualitas tinggi Laut Selatan
untaian mutiara. Setelah panen, mutiara diangkut ke kantor pusat Autore di
Sydney - ruang mesin untuk Grup. Satu demi satu, panen tahunan melewati
tangan ahli kami dalam kesiapan untuk dijual ke perhiasan eksklusif dan grosir
mutiara di pasar global. PAI juga menyediakan pembersihan, grading dan
penilaian jasa kepada Grup dan produsen eksternal.
Autore Desain Perhiasan Divisi didirikan pada tahun 2003 sebagai mutiara
perhiasan desain entitas spesialis untuk tujuan merancang dan manufaktur Autore
perhiasan. Autore telah memainkan peran kunci dalam memperluas pasar
perhiasan mutiara dengan merancang koleksi perhiasan directional dan unik
mencapai pengakuan internasional. Perhiasan Autore bermerek sekarang dijual di
pasar utama dunia termasuk; Amerika Serikat, Eropa Barat, Timur Tengah, India,
dan Asia Tenggara. The Autore Group juga pameran perhiasan dan mutiara helai
untuk pembeli di pameran perdagangan internasional dan acara termasuk Basel,
Hong Kong, Las Vegas dan New York.
Autore South Sea Pearls (ASSP) didirikan pada tahun 1995 untuk
mendistribusikan South Sea Pearls dan South Sea Pearl perhiasan di Australia dan
Selandia Baru. ASSP juga menyediakan pendidikan dan acara bantuan kepada
nasabah ritel dan konsumen pada waktu tertentu sepanjang tahun.
PT Autore Pearl Culture adalah perusahaan swasta, karena modal yang
dimiliki oleh asing. PT Autore Pearl Culture merupakan anak perusahaan dari
The Autore Group yang berpusat di Australia dan merupakan supplier bagi The
4
Autore Group dalam memenuhi kebutuhan akan mutiara laut selatan yang
kemudian akan dijual ke seluruh dunia.

1.2 Aktifitas Perusahaan
Dalam melakukan promosinya, Perusahaan Pembudidayaan Mutiara Lombok
melakukan berbagai macam metode promosi. Selain itu agar produk mutiara
Lombok dapat dikenal di Mancanegara Perusahaan Pembudidayaan Mutiara
Lombok selalu melakukan inovasi dalam produk mutiaranya dan melakukan
promosi baik di kawasan Nasional maupun Internasional dengan melakukan
ekspor.
PT Autore Pearl Culture tidak mengalami kesulitan dalam melakukan
pemasaran produknya, hal ini dikarenakan pembeli yang berasal dari dalam dan
luar negeri akan menjadi pelanggan tetap dan selalu siap membeli berapapun
mutiara yang dihasilkan asalkan sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.
Konsumen akhir untuk produk mutiara ini biasanya adalah perorangan atau
individu, perancang busana, dan kolektor.
PT Autore Pearl Culture melakukan grading (pemilihan berdasarkan ukuran)
terhadap tiram mutiara untuk dimasukkan kedalam keranjang pemeliharaan
dengan kepadatan tertentu agar pertumbuhannya optimal. Pada spat Pinctada
maxima berukuran < 5 cm akan dimasukkan kedalam keranjang pemeliharaan
(ukuran 10050 cm) yang berisi 24-32 individu. Setelah pemeliharaan
beberapa bulan atau hingga tiram mutiara berukuran > 5 cm, maka tiram mutiara
5
tersebut akan dipindahkan kedalam keranjang pemeliharaan dengan kepadatan 8
individu.
Selain bertindak sebagai produsen dan distributor, PT Autore Pearl Culture
juga memasarkan dan menjual produk mutiara air laut di pusat penjualan mutiara
yang tersebar di daerah Nusa Tenggara Barat.Saluran penjualan PT Autore Pearl
Culture terdapat General Trade (outlet tradisional). Dan dengan terbatasnya
sumber daya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu,
sekaligus berkomitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor
informal, PT Autore Pearl Culture juga terdorong untuk secara serius dan
berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect
Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Nusa Tenggara
Barat. Kegiatan penjualan juga dilakuakan secara unik dimana terdapat gerai yang
berada diatas laut dengan menggunakan jembatan menuju gerai tersebut. Di dalam
gerai tersebut terdapat beberapa jenis mutiara hasil budidaya yang dijual dengan
berbagai macam varian dan harga. Sistem penjualan juga telah menggunakan
sistem komputerisasi,menjadikan kegiatan penjualan menjadi lebih mudah dan
efektif.






6
BAB II
PERMASALAHAN DAN PENJELASAN


2.1 Bidang keilmuan Akuntansi
2.1.1 Pengertian Pengendalian Intern
Pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses,
yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang
dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif
tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting
untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber
daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak
berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat
menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik
atau pemegangsaham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder)
lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat
digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi
perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara
langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan
laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau
dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau
dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur
7
yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi
keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang
berlaku.
Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan dengan
keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian
tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi.
Pada tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran
terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar
dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada
gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern
merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) tahun 1977
dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian
intern pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.

2.1.2 Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen
perusahaan/organisasi/entitas agar:
a. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
b. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
c. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan
sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi
8
tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta
menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan.

2.1.3 Elemen-elemen Pengendalian Intern
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan
karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian
adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau
manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen
yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau
terdesentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat
penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang
lain. Pengendalian internal vs pengendalian manajemen:
1. Pengendalian internal
a. pengendalian manajemen terdiri dari pengendalian intern dan ekstern
b. lebih menekankan pd tujuan perusahaan dan menghubungkan
pengendallian manajemen untuk mencapai tujuan
c. meliputi produksi, transportasi dan riset perusahaan.
2. Pengendalian manajemen
a. mengendalikan terdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian
akuntansi
9
b. menekankan pada pengendalian terhadap mengamankan aktiva perusahaan
dengan melakukan pecatatan akuntansi memadai
c. meliputi akuntansi meningkatkan efektifitas dan efisiensi dan taat pd
hukum yang berlaku.
COSO memperkenalkan lima komponen pengendalian intern sebagai
pembaharuan dari pengendalian manajemen, pengendalian manajemen lebih
menekankan terhadap prosedur, sementara pengendalian intern lebih menekankan
peran manusia/pelaku dibandingkan serangkaian prosedur.
b. Penilaian Risiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya
risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis
(profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi
dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan
yang dapat meminimalkannya.
c. Prosedur Pengendalian (Control Activities)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja
sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi
terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal
sebagai berikut:
a. Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
b. Pelimpahan tanggung jawab.
c. Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
d. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
10

d. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan
kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern
dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan
usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara
mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan
oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi
perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau
kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor
independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai
bagian dari audit atas laporan keuangan.
e. Informasi dan Komunikasi (I nformation and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh
manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum,
11
peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal.

2.2 Penjelasan Pengendalian Intern PT. Autore Pearl Culture
Kehadiran perusahaan yang bergerak dalam bidang pembudidayaan,
setidaknya dapat memberi dampak positif yang digolongkan dalam beberapa
aspek. Dari aspek ekonomi, keberadaan budidaya mutiara membuka lapangan
pekerjaan baru sehingga diharapkan mampu menekan angka pengangguran
sekaligus menambah pendapatan penduduk. Aspek sosial, usaha budidaya tiram
mutiara memberikan keuntungan bagi kehidupan masyarakat di sekitar lokasi
budidaya. Keuntungan yang diperoleh diantaranya adalah kesempatan kerja yang
tersedia dan peningkatan kesejahteraan. Keberadaan usaha budidaya tiram mutiara
juga akan membuka wawasan, meningkatkan gairah dan sifat kewirausahaan
masyarakat dalam usaha di bidang perikanan dan kelautan sebagai suatu alternatif
baru dalam membangun kekuatan ekonomi masyarakat dan daerah, serta memberi
pandangan baru sekaligus pengaruh pada kultur dan kebiasaan sebagian besar
masyarakat desa yang selama ini perekonomiannya banyak bertumpu pada sektor
pertanian, perkebunan dan peternakan.
Dalam penentuan lokasi budidaya kerang mutiara, ada beberapa persyaratan
yang perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:
a. Lokasi harus jauh dari aliran sungai (muara sungai),
b. Lokasi harus terhindar dari arus dan ombak yang besar,
c. Lokasi terhindar dari pencemaran,
12
d. Lokasi jauh dari lokasi pemukiman penduduk agar tetap aman, baik dari
pencurian ataupun pencemaran.
Faktor-faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penentuan lokasi
budidaya kerang mutiara, diantaranya:
a. Faktor Alam
Laut merupakan bagian dari lokasi usaha dan terbuka dengan pengaruh luas,
seperti hujan, badai, gelombang dan pasang surut merupakanhal-hal yang perlu
dipelajari. Cara pengendalian tidak dapat dilakukan oleh tangann-tangan
terampil atau alat-alat terampil. Oleh karena itu guna menunjang keberhasilan
dalm budidaya kerang mutiara, faktor alam harus mendukung. Lokasi yang
memnuhi syarat dalam hubungan dengan faktor alam tersebut adalah terlindung
dari pengaruh angin musim, gerakan arus dan gelombang yang besar; bebas
dari pengaruh banjir yang dapat menimbulkan kekeruhan dan perubahan
salinitas.
b. Sumber Pencemaran
Limbah pertanian dan penduduk adalah pencemaran yang seering mengancam
kehidupan kerang mutiara. Liumabah ryumah tangga berupa deterjen baik cair
maupun padat. Sisa-sisa makanan dan berbagai jenis aktivitas manusia dapat
menyebabkan kematian bagi kerang mutiara. Limbah pertanian atau
peternakan yang berupa sisa-sisa kotoran dapat memngganggu perutumbuhan.
Lokasi budidaya kerang budidaya ini jauh dari pengaruh limbah industri namun
dekat dengan lokasi kegiatan nelayan yang ada disekitar lokasi budidaya.

13
c. Keamanan
Pencurian dan sabotase merupakan satu hal yang sering terjadi dalam
pembudidayaan kerang mutiara, baik di darat maupun di laut, hal ini terkait
dengan penggunaan perairan yang bersifat terbuka. Permasalahan yang
berhubungan dengan masyarakat sangat berpotensi terjadi sebagai akibat
adanya tuntutan moril sebagai akibat dari keberadaan kegiatan budidaya ini.
Sejak tumbuh berkembangnya usaha budidaya mutiara, telah menjadikannya
sebagai ikon Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). NTB memang sudah
dikenal sebagai penghasil mutiara. Salah satu produsen mutiara hasil budidaya
adalah PT Autore Pearl Culture, sebuah perusahaan penanaman modal asing
asal Australia. Autore, demikian perusahaan milik pengusaha asal Sidney
Australia itu disebut, sudah tiga tahun terakhir ini membuka 6 lokasi budidaya
yang tersebar di Lombok dan Sumbawa. Kehadiran Autore yang menempati
tiga terbesar perusahaan budidaya mutiara di NTB ini, melibatkan 360 orang
pekerja tetap local dan apabila dibutuhkan menambah pekerja harian temporer
hingga 100 orang pada waktu pemeliharaan siput (kerang) mutiara. Jenis
kerang yang dipakai oleh PT Autore Pearl Culture adalah Tiram Mutiara
(Pinctada maxima) yang berkualitas baik. Tiram mutiara merupakan salah satu
komoditas dari sektor kelautan yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki
prospek pengembangan usaha di masa mendatang.
Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam melakukan suatu
kegiatan budidaya, karena tanpa sumber daya manusia mustahil kita bisa
melakukan budidaya. SDM yang berkaitan dengan ketersediaan tenaga
14
terampil sering kali menjadi masalah yang sangat mendasar. Namun,
penyediaan tenaga terampil dapat diupayakan melalui pelatihan-pelatihan.
Biasanya kita dapat memanfaatkan warga sekitar lokasi budidaya yang tidak
mempunyai pekerjaan tetap sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru
bagi mereka.
Saat ini Pembudidayaan Mutiara Lombok telah memasuki kawasan
Internasional Market seiring dengan permintaan mutiara dari tahun ke tahun
terus mengalami kenaikan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk
kebutuhan ekspor. Hal ini menunjukan adanya kepercayaan dari konsumen
mengenai kualitas dari produk mutiara itu sendiri. PT Autore Pearl Culture saat
ini memasuki salah satu kawasan market leader dalam perusahaan budidaya
mutiara di NTB dengan berbagai macam produk hasil budidaya mutiara laut.
Hal ini menunjukan adanya kepercayaan dari penanam saham terhadap
keberhasilan PT Autore Pearl Culture ke depannya.
Proses pembudidayaan mutiara oleh PT Autore Pearl Culture dimulai dari
proses didarat dengan proses penyuntikan neucleus kepada bibit kerang atau
mutiara. Proses menanamkan induk kerang, biasanya indukan spesies kerang
berasal dari kerang yang berbeda (termasuk kerang pigtoe Amerika dan kerang
papan cuci), atau kerang yang berasal dari mississipi, atau kerang yang berasal
dari perairan irian jaya (papua). Proses berikutnya persilangan antara kerang.
Tiram-tiram tersebut akan mengeluarkan lendir seperti ludah, dan bayi tiram
akan lahir di penetasan (hatchery) serta tumbuh dalam tangki di peternakan
mutiara, untuk kemudian setelah berumur 60 hari akan dibudidayakan di
15
perairan laut. Setelah kerang berumur kuat dan besar (dapat mencapai 3 tahun
didalam air laut) Kerang kerang mutiara ini telah siap untuk di operasi
(ditanamkan nukleus) Untuk menanamkan inti (nukleus), tiram dipindahkan
dari perairan laut menuju ruang operasi peternakan mutiara dan diikat
menjadi satu di rak. Mutiara yang unggul diseleksi dan dipisahkan untuk
kemudian cangkangnya dibuka sedikit, kemudian biji nukleus dimasukkan saat
kerang/shell tetap terbuka. Selanjutnya dilakukan penyayatan (cut) dibuat
dalam tubuh tiram, dan nukleus dimasukkan bersama dengan potongan kecil
dari mantel tiram yang lain yang dikorbankan untuk proses ini. Maksud dari
memasukkan mantel dari tiram lain ini akan merangsang produksi nacre yang
diekskresikan oleh mantel dari kerang mutiara inang (induk). Tiram ini
kemudian dikembalikan ke air laut dengan merangkai mereka pada kerangka
yang telah disiapkan dan menempatkan mereka dalam keranjang tiram yang
diikat dari rakit apung. Saat tiram hidup didalam air laut, mereka akan
membentuk lapisan lapisan mutiara dari waktu ke waktu yang berfluktuasi dan
berkaitan erat dengan suhu air dan kondisi lainnya. Lapisan berpori di kerang
mutiara akan membentuk conchiolin sekitar nukleus dan di bawah nacre itu.
Nacre ini terdiri dari lapisan mikro berbentuk khusus khusus dari mineral
kalsium karbonat yang disebut aragonit. Lapisan lapisan tipis mikroskopis ini
akan yang membuat mutiara budidaya merasa kasar ketika mereka di tes gesek
pada gigi (untuk membedakan butiara imitasi dan yang asli alami. Mutiara
imitasi akan sangat halus seperti plastik, sedangkan mutiara alami terasa agak
kasar saat di gigit di gigi) .Proses ini membutuhkan penilaiam terhadap risiko
16
yang kemungkinan akan muncul pada proses awal sampai kerang tersebut
menjadi mutiara yang sempurna tersebut. Penilaian risiko tersebut antara lain:
1. Proses pengecekan awal kedatangan induk kerang dari Amerika Selatan
harus dilakukan,bertujuan menghindari terdapatnya kerang yang buruk.
2. Pengguna ruangan pembentukan awal kerang harus steril oleh kuman,
orang yang masuk ruangan harus mencelupkan kaki nya kekubangan air
sterilisasi.
3. Proses pemilihan kerang untuk penerima/penghasil mutiara juga
mempertimbangkan umur kerang dan masa reproduksinya. Bila kerang
dalam masa reproduksi maka gonadnya akan penuh, sehingga dianggap tak
cocok untuk disisipkan inti.
4. Teknik operasi dan pasca operasi harus sesuat standar operasional prosedur
yang telah ditentukan oleh perusahaan.
5. Proses pengecekan umur kerang haruslah cermat,bertujuan untuk
menghindari kesalahan dalam proses panen.
6. Suhu air laut harus selalu di cek guna mengetahui kondisi kerang pada
setiap saat.
PT. Autore Pearl Culture mengalami salah satu kendala yang sering dihadapi
pengusaha budidaya kerang mutiara (Pinctada maxima) di perairan Nusa
Tenggara Barat yaitu kematian massal yang diakibatkan oleh arus dingin, yang
nelayan setempat menyebutnya angin sayong. Ukuran anakan kerang yang rentan
terhadap arus dingin ini adalah yang berukuran cangkang 3-4 cm.
17
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh M.S Hamzah dkk tahun 2008
(LIPI), hasil pengamatan anakan kerang mutiara dalam kondisi sehat (Gbr 12)
yang diindikasikan dengan mantel terbuka lebar, Hasaky tumbuh lebar dan bysus
kuat melekat pada substrat. Pada periode masa karantina selama 4 hari pada
kondisi suhu media antara 26-27
0
C di Laboratorium, diberikan pakan dan diaerasi.
Hasilnya memperlihatkan bahwa paersentasi kelangsungan hidup mencapai 100%.
Sementara perentase perlakuan pada masing-masing perlakuan suhu (Gbr 13)
hanya bisa bertahan selama 2 hari, dan pada hari berikutnya mulai mengalami
kematian, sehingga pada hari ke 8 penelitian tersisa 4% yang hidup tercatat pada
perlakuan suhu 28-28,5
0
C. Sedangkan sampel yang diletakan di laut pada
kedalaman 7m (sebagai kontrol) dengan kisaran suhu pada saat pengamatan antara
26,7-27,2
0
C semuanya hidup (kelangsungan hidup 100%).
Dengan demikian jelaslah bahwa kematian massal anakan kerang dengan
ukuran lebar cangkang antara 3-4cm di laut adalah diduga kuat dipicu oleh
perubahan kondisi suhu berubah secara ekstrim dengan gradien suhu lebih besar
atau sama dengan 2
0
C. Selain kematian masal kelemahan dalam budidaya kerang
mutiara di NTB adalah lemah dan kurangnya sumberdaya manusia.






18
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN



3.1 Kesimpulan
Mutiara adalah salah satu perhiasan yang paling dicari di dunia. Mutiara
lombok merupakan mutiara yang dihasilkan dari budidaya kerang mutiara yang
ada di pulau lombok. Mutiara lombok dibudidayakan di dua tempat yaitu di laut,
yang lebih kenal dengan mutiara air laut dan di sungai yang kita kenal dengan
mutiara air tawar.
Salah satu perusahaan budidaya mutiara yang kami kunjungi adalah PT
Autore Pearl Culture. Perusahaan ini merupakan perusahaan penanaman modal
asing milik orang Australia. Perusahaan yang berdiri tahun 1995 untuk
mendisitribusikan kebutuhan akan mutiara laut untuk Australia dan New Zealand
telah membuka enam lokasi budidaya mutiara laut yang tersebar di Lombok dan
Sumbawa. PT Autore Pearl Culture merupakan produsen mutiara laut yang
menyuplai mutiara untuk PT Autore South Sea Pearl di Australia.
PT Autore Pearl Culture merintis usahanya guna mamasok persediaan
mutiara yang dibutuhkan oleh masayarakat Australia dan New Zealand. Namun
sekarang pasokan nya telah mencapai ke seluruh dunia. PT Autore Pearl Culture
juga menyediakan sarana pendidikan kepada masyarakat yang ingin mengetahui
mengenai budidaya mutiara laut. Dengan begitu masyarakat dapat mengenal lebih
jauh tentang budidaya mutiara yang ada di kawasan NTB.
Pemeriksaan kegiatan pengendalian internal merupakan proses menilai atau
memeriksa apakah pengendalian internal didalam PT.Autore Pearl Culture telah
19
diaplikasikan secara tepat dan efisen atau tidak. Dengan terdapatnya pengendalian
internal yang baik, maka proses kegiatan di perusahan budidaya mutiara dapat
dikendalikan dan diketahui kegiatannya. Pengendalian internal yang baik juga
dapat mengurangi tingkat risiko yang akan timbul dalam kegiatan pembudidayaan
mutiara tersebut.

3.2 Saran
PT Autore Pearl Culture sebaiknya melakukan pengendalian internal untuk
mencegah terjadinya kendala seperti kematian masal dan kurangnya sumber daya
manusia. Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam melakukan suatu
kegiatan budidaya, karena tanpa sumber daya manusia mustahil kita bisa
melakukan budidaya. Sumber daya manusia yang berkaitan dengan ketersediaan
tenaga terampil sering kali menjadi masalah yang sangat mendasar.Namun,
penyediaan tenaga terampil dapat diupayakan melalui pelatihan-
pelatihan.Biasanya kita dapat memanfaatkan warga sekitar lokasi budidaya yang
tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru
bagi mereka.
Pencegah kematian masal yang sering terjadi dapat dilakukan dengan cara
proses pengecekan awal kedatangan induk kerang dari Amerika Selatan harus
dilakukan, bertujuan menghindari terdapatnya kerang yang buruk. Pengguna
ruangan pembentukan awal kerang harus steril oleh kuman, orang yang masuk
ruangan harus mencelupkan kaki nya kekubangan air sterilisasi. Proses pemilihan
kerang untuk penerima/penghasil mutiara juga mempertimbangkan umur kerang
20
dan masa reproduksinya. Bila kerang dalam masa reproduksi maka gonadnya akan
penuh, sehingga dianggap tak cocok untuk disisipkan inti. Teknik operasi dan
pasca operasi harus sesuat standar operasional prosedur yang telah ditentukan oleh
perusahaan. Proses pengecekan umur kerang haruslah cermat,bertujuan untuk
menghindari kesalahan dalam proses panen. Suhu air laut harus selalu di cek guna
mengetahui kondisi kerang pada setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai