Disusun Oleh : Triono Andi Pamungkas, S.Kep (1311040098) Jevri Rahayu Saputra, S.Kep (1311040125) Dian Nur Hasan, S.Kep (1311040150) Al Atiyatul Khusna, S.Kep (1311040071) Marlia Normawati, S.Kep (1311040080)
Latar belakang Tujuan manfaat Analisis jurnal 1. Nama : Siquera, Luis Felipe Mendonica 1. Tempat : Departamento de Pediatria, Faculdade de Medicina Universidade Federal de Minas Gerais UFMG, Hospital das Clnicas, Belo Horizonte, Brazil 1. Waktu : 2010 1. Tujuan : Merangkum bukti pengetahuan saat ini dan rekomendasi untuk diagnosis dan manajemen pasien dengan kejang demam 1. Metode : Systematic review Hasil : Manajemen kejang demam dapat dibagi menjadi pengobatan akut, profilaksis, dan pengajaran orang tua. Kejang demam adalah peristiwa neurologis umum di masa kanak- kanak, tetapi membawa morbiditas rendah dan jarang kambuh. Meskipun banyak yang diketahui tentang sejarah alam dan prognosis dari peristiwa ini, kebutuhan untuk profilaksis dan pilihan terbaik profilaksis masih banyak diskusi bagi peneliti. Dalam kebanyakan kasus, kejang demam menimbulkan risiko rendah pengembangan menjadi epilepsi, dan tidak ada bukti kuat bahwa pencegahan kejang berulang akan memiliki resiko efek yang dimodifikasi. Meskipun demikian, episode ini adalah sumber penderitaan besar bagi pasien, keluarga dan pengasuh. Profilaksis sekunder setelah kejang demam sederhana adalah tidak didukung oleh literatur saat ini, tetapi profilaksis intermiten dapat dipertimbangkan setelah kejang kompleks, terutama dalam hal episode berlarut-larut atau kejang fokal. Saran : Pedoman ini disediakan oleh literatur, tentu saja harus dianalisis dengan cermat dan disajikan kepada keluarga pasien dengan cara yang tepat. Pilihan apakah untuk lembaga profilaksis, dan dari rejimen optimal untuk profilaksis bila memang terpilih, akan membutuhkan tidak hanya pengetahuan tentang bukti, tetapi juga pemahaman tentang aspek individual pasien, keluarganya, dan dari struktur sosial dimana anak tersebut merupakan bagian didalamnya.
Korelasi antara isi jurnal dengan realitas masalah keperawatan Kondisi riil di lapangan Hasil penelitian di jurnal Perbandingan isi jurnal dengan teori atau hasil penelitian yang sudah ada Tabel 1 Klasifikasi Dari Kejang Demam Simpel Komplek Gejala Umum Fokal Durasi < 15 menit > 15 menit Terjadi kembali pada 24 jam pertama Tidak terjadi Mungkin terjadi Tanda focal pada periode post-ictal Tidak ada ada Hasil penelitian lain (metode dan tempat) Bettinelli et al (2013) dalam penelitian menyatakan bahwa metode desain penelitian crossectional dimana 79 dari 118 dokter yang terlibat dalam perawatan anak di daerah Utara Lombardy (Italia) diisi versi modifikasi dari kuesioner yang berasal dari survei nasional Swiss pada manajemen gejala demam. Hasil penelitian Warga Pediatric lebih sering menurunkan ambang pengobatan pada anak-anak dengan riwayat kejang demam (P <0,001) dan resep pengobatan agresif untuk demam tidak menanggapi obat antipiretik pertama (P <0,01) dibandingkan rekan- rekan mereka yang lebih berpengalaman. Dokter anak merupakan kelompok masyarakat diselidiki unik dengan menggunakan obat homeopati, baik dalam pengaturan akut (P <0,001) serta profilaksis (P <0,0001). Akhirnya, warga pediatrik kurang sering (P <0,05) menyatakan menghadapi ketakutan berlebihan demam di kalangan orang tua daripada rekan-rekan mereka yang lebih berpengalaman. Kekurangan Kelebihan implikasi Kesimpulan dan Saran Pedoman ini disediakan oleh literatur, tentu saja harus dianalisis dengan cermat dan disajikan kepada keluarga pasien dengan cara yang tepat. Pilihan apakah untuk lembaga profilaksis, dan dari rejimen optimal untuk profilaksis bila memang terpilih, akan membutuhkan tidak hanya pengetahuan tentang bukti, tetapi juga pemahaman tentang aspek individual pasien, keluarganya, dan dari struktur sosial dimana anak tersebut merupakan bagian didalamnya.