Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN
Pengertian dan objek
ari beberapa literatur ekonomi dapat kita ketahui bahwa Ilmu Ekonomi merupakan
suatu study atau suatu ilmu untuk memahami bagaimana cara atau tindakan
manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, yang
dihadapkan kepada terbatasnya barang dan jasa atau sumber-sumber ekonomi yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Terhadap masalah sumber-sumber ekonomi,
ekonomi makro memberikan cara penggunaan dan alokasi
D
Macro Economics Goals
Sebagaimana diketahui pada umumnya masalah ekonomi yang menjadi pusat
perhatian dalam suatu negara terutama di negara yang sedang membangun adalah yang
berhubungan dengan Pendapatan asional atau masalah Gross National product !"P#.
$leh sebab itu masalah Pendapatan asional atau "P merupakan salah satu masalah
terpenting dalam ekonomi makro. Sedangkan kebijakasanaan ekonomi makro berujuan untuk
mencapai suatu perekonomian yang %
&. Full employment, suatu perekonomian yang berada dalam
keseimbangan dimana tidak ada pengangguran.
'. Full capacity, kapasitas produksi berada dalam pengerjaan
penuh.
(. Stabilitas harga, yang menjamin perekonomian tetap berada
dalam kestabilan.
). Distribusi pendapatan yang lebih merata.
*. eraca pembayaran yang seimbang.
MASALAH EKONOMI MAKRO
konomi +akro yaitu suatu kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Sebagai salah satu
cabang dari ilmu ekonomi yang berkaitan dengan permasalahan kebijaksanaan
tertentu untuk menanggulangi suatu permasalahan ekonomi tertentu. ,aitu E
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&
permasalahan 1E2I341S444 +415$. 1ebijaksanaan +akro 6 +encakup masalah-
masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian.
ugas pengendalian +akro adalah mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja
dan tumbuh secara seimbang, terhindar dari keadaan yang bisa mengganggu
keseimbangan umum. T
Masala!masala dalam Ekonomi Makro "
a. Masala #angka Pendek atau Masala Stabilitas. +asalah ini berkaitan dengan
bagaimana 7menyetir8 perekonomian nasional dari bulan ke bulan, dari triwulan ke
triwulan dan dari tahun ke tahun, agar terhindar dari tiga 7pen$akit makro8 yaitu %
I9:4SI, PE"4"";54 dan 1ETI+P4"4 D4:4+ E54<4
PE+24,454.
b. Masala #angka Panjang atau Masala Pertumbuan. +asalah ini adalah mengenai
bagaimana kita 7menyetir8 perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan tersedianya dana in=estasi.
1ebijaksanaan dalam jangka pendek %
&. +enambah jumlah uang yang beredar
'. +enurunkan bunga kredit bank
(. +engenakan pajak impor
). +enambah pengeluaran pemerintah
*. +engeluarakan obligasi negara
>. +emperlancar distribusi bahan-bahan mentah kepada pabrik
?. +endorong pengusaha untuk menggunakan pabriknya secara intensi..
KERAN%KA ANALISA MAKRO
Ada & aspek utama dalam kerangka analisa ini %
&. 74pa8 yang disebut kegiatan ekonomi makro dan 7di mana8 kegiatan tersebut dilakukan.
'. 7Siapa8 pelaku-pelakunya.
EMPA' PASAR MAKRO
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'
Dalam analisa ekonomi makro kita melihat kegiatan ekonomi nasional secara lebih
menyeluruh, kita tidak melihat pasar beras, pasar rokok atau pasar honda secara sendiri-
sendiri.
i sini kita melihat pasar-pasar tersebut dan pasar barang dan jasa sebagai satu
pasar besar yang kita sebut P4S45 2454". Dan dua aspek utama pasar yatiu
apa yang terjadi dengan harga !P# dan kuantitas yang ditransaksikan !@#.Dalam
Ekonomi +akro kita tidak hanya mempelajari satu pasar saja, tapi sebagai suatu sistem yang
terdiri dari empat pasar besar yang saling berhubungan satu sama lain yaituA
D
a. Pasar barang A tempat penjual dan pembeli mengadakan transaksi atas barang.
b. Pasar uang atau pasar modalA tempat dimana .ihak pemilik dan .ihak yang memerlukan
dana melakukan transaksi.
c. Pasar tenaga kerja.A tempat dimana terlaksananya penawaran dan permintaan akan tenaga
kerja.
d. Pasar Luar Negeri, atau Pasar InternasionalA tempat yang memungkikan terlaksananya
import dan eBport.
a. Pasar (arang
Permintaan !total dari masyarakat# akan barang-barang dan jasa-jasa bertemu dengan
seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan !dan ditawarkan# oleh seluruh
produsen di masyarakat dalam suatu periode. 3adi di pasar barang kita mengetahui apa yang
terjadi dengan tingkat harga umum (P) dari barang/jasa dan apa yang terjadi dengan
kuantitas total (Q) dari barang/jasa yang dipasarkan ! yang biasanya dinyatakan oleh statistik
"DP atau "ross Domestic Product, yaitu nilai total dari semua hasil produksi akhir dari suatu
negara#. Di pasar barang juga kita dapat mengetahui %
&. Tinggi rendahnya tingkat in.lasi !gerak harga umum#
'. aik turunnya "DP !gerak produksi total#.

Harga Umum
P
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(
P
)
"DP
0
S D
Tingkat 2unga
r
S
0
+
;ang
2eredar
*
Pasar (arang
Pasar +ang
b. Pasar +ang
Permintaan !kebutuhan# masyarakat akan uang !kartal dan giral# bertemu dengan
jumlah uang !kartal dan giral# yang beredar.
Di pasar uang, permintaan akan uang dan penawaran akan uang menentukan ,arga- dari
uang atau harga dari penggunaan uang !yang dipinjamkan # yaitu tingkat bunga dan jumlah
uang (giral dan kartal) yang beredar.
.. Pasar 'enaga Kerja
Permintaan !kebutuhan# total akan tenaga kerja dari sektor dunia usaha dan pemerintah
bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu itu.
Di pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran tenaga kerja memnentukan ,arga- tenaga
kerja, yaitu tingkat upah dan kuantitas tenaga kerja yang dipekerjakan.
Tingkat Upah
W
N
d. Pasar Luar Negeri
Permintaan dunia akan hasil-hasil ekspor kita bertemu dengan penawaran dari hasil-
hasil tersebut yang disediakan oleh eksportir dan permintaan negara kita akan barang-barang
impor bertemu dengan penawaran barang-barang tersebut oleh pihak luar negeri.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)
C
N
3umlah $rang
,ang 2ekerja
0
S
D
P/0
S
0
@D 3umlah 2arang
EksporDImporDTenaga kerja
*
Pasar 'enaga Kerja Pasar Luar Negeri
Tingkat EargaDupah
PDC
i pasar luar negeri, permintaan akan barang ekspor kita bersama dengan
penawaran akan barang tersebut menentukan harga rata-rata ekspor dan jumlah
atau =olume ekspor. Earga rata-rata dikalikan =olume ekspor memberikan
penerimaan devisa negara dari ekspor. Dan di pasar luar negeri permintaan masyarakat akan
barang-barang impor menentukan harga rata-rata impor dan =olume impor. Earga rata-rata
impor dikalikan =olume impor memberikan pengeluaran devisa negara untuk impor.
D
Dalam pasar luar negeri ini, seringkali kita menggabungkan pasar ekspor dan pasar
impor sehingga dapat diamati apa yang terjadi dengan %
&. Nera.a Perdagangan, yaitu penerimaan de=isa ekspor dikurangi pengeluaran de=isa
untuk impor, atau eraca Pembayaran apabila kita ingin mengetahui aliran keluar
masuknya modal.
'. *asar Penukaran Luar Negeri !terms o trade) yaitu harga rata-rata ekspor kita dibagi
dengan harga rata-rata impor.
(. 1adangan *e2isa yaitu persediaan de=isa negara pada awal tahun plus saldo neraca
pembayaran.
LIMA PELAK+ MAKRO
&. 5umah tangga konsumsi.
'. 5umah tangga produksi
(. 5umah tangga pemerintah
). egara-negara lain
*. :embaga-lembaga 1euangan.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
*
BAB II
PENDAPATAN NASIONAL
ara ahli ekonomi menggambarkan perilaku ekonomi yang begitu komplek dengan
menggunakan hubungan yang sederhana, Eubungan-hubungan ini menggambarkan
bagaimana =ariable-=ariable ekonomi tersebut berkaitan satu sama lain. P
+odel-model hubungan yang dimaksud dapat berbentuk %
&. Persamaan matematik !mathematical e!uation#.
'. Seperangkat diagram !a set o diagrams#.
(. SchemeD.lowDchartDgra.ik dan lain-lain.
9ormulasi dalam persamaan matematik berikut ini % Selama aliran pendapatan dan
pengeluaran serta output yang dihasilkan dalam jumlah yang sama, situasi perekonomian
berada dalam keseimbangan ekonomi makro.
3adi % P F I F, P F et ational Product.
I F et ational Income.
, F Pendapatan 1eseimbangan.
&. , F < G S < F 1onsumsi
S F Tabungan
'. , F < G I I F In=estasi
Persamaan & dan ' !PE5E1$$+I4 D;4 SE1T$5# digabungkan, maka
(. < G S F < G I S 3 I !S,454T 1ESEI+24"4 E1$$+I ' SE1T$5#
Selanjutnya sebagian dari pendapatan diserahkan sebagai pajak kepada pemerintah
maka,
). , F ,d G T T F pajak
,d F , HT
,d F Pendapatan yang dapat dibelanjakan, digunakan untuk < dan S.

*. , F < G I G " H T S 4 ' 3 I 4 % !S,454T 1ESEI+24"4 ( SE1T$5#
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
>
2agi perekonomian terbuka !E+P4T SE1T$5# terdapat eBport dan import, maka
persamaan akan menjadi %
>. , F < G I G " G I H +
I F EBport
+ F Import
?. S G T G + F I G " G I merupakan syarat keseimbangan
bagi perekonomian terbuka !E+P4T SE1T$5#.
Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa tidak mutlak I F S dan " F T serta I F +
harus dalam jumlah yang sama, tetapi yang penting syarat untuk mencapai keseimbangan
ekonomi makro adalah jumlah kebocoran ! S G T G + # dan jumlah injeksi !I G " GI # mesti
dalam jumlah yang sama.
3adi S G T G + F I G " G I
Earus ! I H S # G ! " H T # G ! I H + # F 0
Persamaan ini merupakan syarat keseimbangan ekonomi makro (macro economic
e!uilibrium condition).
+enurut 1.5aali. seorang ahli ekonomi, pasangan-pasangan I dan S, " dan T serta
I dan +, merupakan tiga pasang =ariable strategis !"he three pairs o strategic #ariables#
yang menentukan keseimbangan moneter !$onetery %!uilibrium#.
3ika I J S dan " J T serta I J + ekonomi cenderung in6lasi.
Sebaliknya jika I K S dan " K T serta I K + akan cenderung terjadi de6lasi.
1emiringanDsloope .ungsi konsumsi menggambarkan tambahan konsumsi sebagai
akibat adanya tambahan pendapatan, yang disebut hasrat konsumsi marginal atau +arginal
Propensity to <onsume !+P<#. ilai +P< yang kurang dari satu, mempunyai arti bahwa dari
setiap tambahan pendapatan tidak seluruhnya digunakan untuk tambahan sa=ingDtabungan.
4da anggapan yang mendasari konsep .ungsi konsumen yang mengatakan, bahwa ada
suatu tingkat pendapatan dimana pada tingkat itu seluruh pendapatan digunakan untuk
pengeluaran konsumsi. Titik pada tingkat itu disebut titik break e=en atau point o &ero sa=ing,
yang berarti pada tingkat pendapatan tersebut masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk
menabungDsa=ing.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
?
Sebaliknya tingkat pendapatan yang berada dibawah titik break e=en menunjukan
konsumsi lebih besar dari pendapatan, sehingga terjadi dissa=ing untuk menutupi kekurangan
pengeluaran konsumsi tersebut.
Sa=ing merupakan nilai sisa atau selisih dari pendapatan dan konsumsi dimana
pendapatan merupakan penjumlahan antara konsumsi dan sa=ingA
, F < G S ------- S F , H <
Dimana .ungsi konsumsi merupakan ----- < F a G +P<!,# ---menjadi --- < F a G b,
Dan .ungsi Sa=ing merupakan -------------- S F -a G +PS!,# H menjadi --- S F -a G b,
Hubungan AP1 dan APS serta MP1 dan MPS
Dari setiap pendapatan dsebagian untuk konsumsi dan sebagian untuk tabungan, maka%
, F < G S, 3ika ruas kiri dan ruas kanan persamaan diatas dibagi dengan suatu bilangan
konstanta misalnya , maka,
, F < G S < F konsumsi rata-rata
, , , ,

Dari setiap tambahan pendapatan, tidak seluruhnya digunakan untuk tambahan
konsumsi tapi sebagian digunakan untuk tambahan tabungan maka %
L, F L< GLS L< F konsumsi marginal +P<
L, L, L, L,
LS F tabungan marginal +PS
L,
<$T$E &
;ntuk memperjelas pernyataan diatas, baiklah diuraikan dengan contoh berikut ini %
+isalkan tingkat pendapatan pada titik break e=en adalah sebesar 5p. &00 milyar dan
kecenderungan hasrat berkonsumsi masyarakat atau +P< adalah 0,?*.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
M

+P< G +PS F &
+P< F & H +PS
+PS F & H +P<

4P< G 4PS F &
4P< F & H 4+PS
4PS F & H 4P<
+E;5;14 9;"SI 1$S;+SI ------ , F < yaitu , F a G b,
! artinya seluruh pendapatan dikonsumsikan #
, F &00
+P< F 0.?*
, F a G b, +aka 9ungsi 1onsumsinya %
&00 F a G 0.?* !&00#
&00 F a G ?* +P< F b F 0.?* < F a G b ,
a F &00 H ?* a F '* < F '* G 0.?* ,
a F '*
3ika .ungsi konsumsi < F '* G 0.?* ,, maka .ungsi sa=ingnya adalah kebalikan dari
.ungsi konsumsi yaitu S F -'* G 0.'* ,.
2edanya, konsumsi otonom F a F '* dalam .ungsi konsumsi adalah posisti., sedangkan dalam
Sa=ing berubah menjadi negati=e yaitu menjadi a F - '*.
1onsumsi otonom merupakan besarnya tingkat konsumsi baik pada saat punya pendapatan
maupun tidak punya pendapatan.
+PS F 0.'* didapat dari +P< G +PS F & ------ dalam hal ini +P< F 0.?*
+aka 0.?* G +PS F & ------ sehingga +PS F & H 0.?* F 0.'*
3ika % +P< F 0.M0 --- maka +PS F 0.'0 artinya --- +P< G +PS F & --- 0.M0 G 0.'0 F &
3ika % +P< F 0.>0 --- maka +PS F 0.)0 artinya ---- +P< G +PS F & ---- 0.>0 G 0.)0 F &
Dan seterusnya, syaratnya adalah jika dijumlahkan harus F &
9ungsi Tabungan %
S F - a G b ,
S F - '* G ! & H 0.?* # ,
S F - '* G 0.'* ,
<DS S:
< F '* G 0.?* ,
&00 (EP
'* S F - '* G 0.'* ,
0
&00 ,
-'*
"ra.ik penyelesaian contoh &
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
N
BAB III
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR,
TIGA SEKTOR DAN EMPAT SEKTOR
A. PEREKONOMIAN *+A SEK'OR
7. Pengaru pengeluaran Ruma 'angga Produksi
engeluaran 5TP yang berupa in=estasi adalah pengeluaran yang bertujuan untuk
menghasilkan barang-barang atau output baru. Pengeluaran tersebut misalnya untuk
pembelian barang modal atau bahan bakuDpersediaan. Pengaruh pengeluaran
in=estasi akan meningkatkan Pendapatan asional melalui proses multipliernya.
P
;ntuk menjelaskan pernyataan diatas akan diuraikan berikut ini %
+isalkan dalam suatu perekonomian, denganasumsi %
&. Pemerintah belum turut campur dalam perekonomian.
'. Tingkat Pendapatan asional eOuilibrium !keseimbangan menghendaki syarat output
nasional sama besarnya dengan Pendapatan asional#.
(. Pengeluaran in=estasi 5TP deanggap bersi.at autonomous jumlahnya tetap !tidak
dipengaruhi besar kecilnya tingkat pendapatan.
). Pengeluaran 5T1 adalah untuk konsumsi dan tabungan.
3adi tingkat pendapatan eOuilibrium mengharuskan In=estasi !I# sama dengan tabungan !S#.
Persamaan I F S merupakan syarat keseimbangan pendapatan !$acro %conomics %!ulibrium
'ondition#
<$T$E ' %
Pada tingkat konsumsi masyarakat 5p. '* milyar, besarnya tabungan adalah 0 !nol#,
sedangkan +P< F 0,?*. Pengeluaran in=estasi 5TP yang bersi.at autonomous berjumlah
5p. '0 milyar. 2erdasarkan data diatas Tingkat Pendapatan 1eseimbangan dapat ditentukan
dengan menggunakan salah satu cara berikut ini%
a. Persamaan matematis
b. Dengan syarat keseimbangan I F S
c. "ra.ik
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&0
#a0aban " a.
Diketahui % a F '* ---- +P< F 0.?* ---- dan S F 0
, F < G S S F 0
< F '* G 0,?* , < F a G b, b F +P<

, 2reak e=en adalah , F < maka,
, F '* G 0,?*,
, H 0,?*, F '*
0,'*, F '*
,2e F &00
4pabila kita buktikan bahwa , F < dimana nilai , F &00, maka dari hasil perhitungan
tersebut, didapat .ungsi konsumsi < F '* G 0.?* ,.
4pabila kita memasukan nilai , F &00, maka hasilnya adalah %
, F &00 ---------- < F '* G 0.?* ,
< F '* G 0.?* !&00#
< F '* G ?*
+aka < F &00 ------------------ jadi terbukti , F < F &00
3ika , F 0 ------- < F '* G 0.?* ,
< F '* G 0.?* !0#
< F '* G 0
+aka < F '*
Pada tingkat ini !break e#en# seluruh pendapatan digunakan untuk konsumsi, jadi
tabungan adalah nol.
Pada , 2EP F &00, besarnya tabungan adalah F 0
S F - a G b , 2esarnya konsumsi adalah % < F a G b,
F - '* G 0.'* !&00# < F '* G 0.?*,
F - '* G '* < F '* G 0.?* !&00#
F 0 < F '* G ?*
< F &00
Selanjutnya jika terdapat pengeluaran in2estasi autonomous Rp. &8 milyar dari 5TP
maka % , F < G I
< F '* G 0,?*
I F '0
, F '* G 0,?*, G '0
, H 0,?*, F '* G '0
0.'*, F )*
, F &M0 !pendapatan nasional keseimbangan yang baru #
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&&
Dengan adanya in=estasi sebesar '0, maka pendapatan naik dari &00 menjadi
&M0 atau naik sebesar M0.
, F &M0 ---- besarnya konsumsi % 2esarnya Sa=ing adalah %
< F '* G 0.?* , S F -'* G 0.'* ,
< F '* G 0.?* !&M0# S F -'* G 0.'* !&M0#
< F '* G &(* S F -'* G )*
< F &>0 S F '0
3adi , F < G S ----- &M0 F &>0 G '0
Syarat keseimbangan untuk perekonomian dua sector adalah I F S
dimana I F '0 dan Sa=ing S F '0
#a0aban b.
Dengan syarat keseimbangan I F S maka tingkat pendapatan keseimbangan dapat ditentukan
sebagai berikut%
I F S karena , F < G S 4tau S F , H ! 0,?*, G '* #
I F '0 F S S F , - < S F , H 0.?* H '*
S F 0,'*, H '*

3adi% I F S Pembuktian S F '0
'0 F -'* G 0.'*, S F - '* G 0.'* ,
-0,'*, F -'* H '0 S F - '* G 0.'* !&M0#
-0,'*, F -)* S F - '* G )*
0,'*, F )* S F '0
, F &M0
1esimpulannya baik cara a maupun b diperoleh tingkat pendapatan keseimbangan
adalah sebesar 5p. &M0 milyar.


------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&'
&. Multiplier bagi perekonomian dua se.tor
endapatan asional dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dari
semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian !5T1, 5TP dan 5T# dan hasil
bersih dari eBport, import !I H +#. P
Setiap pendapatan yang diterima oleh 5T1 digunakan untuk pengeluaran konsumsi dan
tabungan. Tingkat Pendapatan asional EOuilibrium menghendaki syarat output nasional
sama besarnya dengan Pendapatan asional. Dengan demikian%
, F < G S , F < G I
3ika kedua persamaan diatas digabungkan,
+aka < G S F < G I
Selanjutnya %
, F < G I dimana < F a G b,
+aka , F a G b, G I
, H b, F a G I
!& H b# , F a G I
, F & !a G I#
& - b
3adi & merupakan angka pengganda !multiplier# bagi perekonomian dua sector.
& H b
1arena b adalah +P< maka & H b G +PS. 3adi %
& F &---
& H b +PS
oleh karena itu angka pengganda ! & # juga merupakan kebalikan dari +PS.
& H b
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&(
Sayarat 1eseimbangan %
S F I
(. PEREKONOMIAN 'I%A SEK'OR
7. Anggaran Pendapatan dan (elanja Negara
ebagaimana halnya bagi sebuah perusahaan, pemerintah juga mempunyai 4nggaran
Pendapatan dan PengeluaranD2elanja yang biasanya disusun setiap tahun. Salah satu
sumber dana bagi pemerintah berasal dari penerimaan pajak, yang merupakan sumber
dana yang paling besar.
S
Dalam teori ekonomi pajak dapat dibedakan antara pajak :umpsum dan pajak
Propotional. Pungutan pajak :umpsum jumlahnya tetap, artinya besarnya pajak tersebut tidak
tergantung kepada besarnya pendapatan. +isalnya pajak .iscal bagi warga negara yang hendak
pergi ke luar negeri. Sedangkan pajak propotional, besarnya dinyatyakan dalam prosentase
tertentu dari pendapatan, atau jumlah pungutan tergantung kepada besarnya pendapatan.
Pengeluaran pemerintah umumnya terdiri dari pengeluaran rutin, seperti untuk
pembayaran gaji pegawai, belanja barang, pembayaran bunga pinjaman negara dan lainnya
yang bersi.at rutin. Selain pengeluaran rutin ada pengeluaran yang biasa disebut sebagai
pengeluaran trans.er, misanya untuk subsidi, sumbangan dan pengeluaran trans.er lainnya.
&. Pengaru pengeluaran rutin pemerinta
engeluaran pemerintah yang bersi.at rutin seperti gaji pegawai dan belanja barang
adalah pengeluaran yang merupakan balas jasa atas penggunaan .actor-.aktor
produksi oleh pemerintah. Pengaruh pengelluaran semacam itu akan meningkatkan
pendapatan masyarakat melalui pross multiplierDganda. 1arena dengan meningkatnya
pendapatan masyarakat akan meningkatkan konsumsi masyarakat. ;ntuk memperjelas
bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan masyarakat dapat dilihat
pada uraian dibawah ini%
P
+isalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukan dengan .ungsi konsumsi,
< F 5p. '* mil. G 0,?*,. Pengeluaran In=estasi swasta 5p. '0 milyar. Pengeluaran pemerintah
5p. (0 milyar. 2erdasarkan data diatas tentukanlah%
a. Tingkat Pendapatan keseimbangan sebelum ada pengeluaran pemerintah.
b. Tingkat konsumsi dan tabungan masyarakat.
c. Tingkat Pendapatan 1eseimbangan setelah ada pengeluaran pemerintah.
d. Tingkat 1onsumsi dan tabungan masyarakat.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&)
e. "ambaran konsumsi dan tabungan masyarakat.
.. "ambaran gra.iknya.
3awaban%
a. , F < G I
, F '* G 0,?*, G '0
F )* G 0,?*,
0,'*, F )*
, F &M0
b. < F '* G 0,?*,
F '* G 0,?* !&M0#
< F &>0
S F -'* G 0,'*,
F -'* G 0,'* !&M0#
S F '0
Syarat keseimbangan %
S F I
'0 F '0
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa%
- Tingkat pendapatan keseimbangan sebesar 5p. &M0 milyar.
- Tingkat konsumsi masyarakat sejumlah 5p. &>0 mil.
- Dan tabungan sebesar 5p. '0 milyar
c. , F < G I G "
, F '* G 0,?*, G '0 G (0
F ?* G 0,?*,
0,'*, F ?*
, F (00

d. < F '* G 0,?*,
F '* G 0,?* !(00#
< F '*0
S F -'* G 0,'*,
F -'* G 0,'* !(00#
S F *0
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&*
Syarat keseimbangan %
S F I G "
*0 F '0 G(0
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa setelah adanya pengeluaran pemerintah
sebesra 5p.(0 milyar, pendapatan masyarakat meningkat menjadi 5p. (00 milyar, konsumsi
naik menjai 5p. '*0 milyar dan tabungan naik menjadi 5p. *0 milyar.
1eseimbangan dalam perekonomian ( sektor
9. Multiplier pengeluaran pemerinta
Pengaruh pengeluaran pemerintah sebesar 5p. (0 milyar menyebabkan pendapatan
masyarakat naik sebesar 5p. (00 mil. H 5p. &M0 mil. F 5p. &'0 milyar. Ini berarti kenaikan
pendapatan masyarakat sebesar 5p. &'0 milyar dari e.ek berganda atas pengeluaran
pemerintah, yaitu%
L, F &'0 mil. B & F )
L" (0 mil
Secara matematis%
+isalkan keseimbangan semula sebelum ada pengeluaran pemerintah adalah %
& !a G I# persamaan & .
& H b
Pengeluaran pemerintah F L" yang menaikkan pendapatan L, .
1eseimbangan yang baru adalah %
, G L, F & P!aGI# G L"Q
& H b Persamaan ' .
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&>
Persamaan ' dikurangkan dengan suatu bilangan konstanta yaitu , maka diperoleh %
L, F & !L"#
& H b
L, F & .
L" & H b
Dengan demikian angka multiplierDpengganda pemerintah adalah %
1 F & -
& H b
Dari data diatas diketahui besarnya +P< F b - 0,?*, maka angka multiplier pengeluaran
pemerintah adalah sebesar %
1 F & - 1 F & - 1 F - & - k F )
& H b & H 0.?* 0.'*

:. Pengaru pungutan pajak lumpsum.
Pungutan pajak lumpsum oleh pemerintah mengakibatkan pendapatan masyarakat
berkurang sebesar pungutan pajak dan selanjutnya menurunkan tingkat konsumsi masyarakat
sebesar +P< kali penurunan pendapatan.
3ika digambarkan dalam gra.ik pungutan pajak lumpsum mengakibatkan .ungsi
konsumsi bergeserDturun dengan arah sejajar dengan .ungsi konsumsi sebelum ada pajak
lumpsum sebesar +P< kali L,, dengan demikian L, sama besarnya dengan pajak.
"4+245 $. *
1eseimbangan perekonomian ( sektor adanya pengaruh pajak
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&?
;ntuk mempermudah analisa bagaimana pengaruh pajak lumpsum terhadap
pendapatan masyarakat diikuti dengan contoh berikut ini.
- +isalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukkan oleh .ungsi konsumsi %
< F 5p. '* mil. G 0,?* ,d. ,d F , H T
Pengeluaran In=estasi swasta berjumlah 5p. '0 milyar.
;ntuk menutupDmembiayai pengeluaran pemerintah tersebut, pemerintah menarik Pajak
dalam bentuk lumpsum sebesar 5p. (0 milyar.
Dari data tersebut tentukanlah %
a. Tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat sebelum ada pungutan pajak.
b. Tingkat konsumsi dan tabungan.
c. Tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat setelah ada pungutan pajak.
d. Tingkat konsumsi dan tabungan masyarakat.
e. 2erapa besarnya penurunan pendapatan, konsumsi dan tabungan masyarakat sebagai
akibat adanya pungutan pajak.
.. "ambarkanlah gra.iknya.
3awab %
a. , F < G I G "
, F '* G 0,?*, G '0 G(0
F ?* G 0,?*,
0,'*, F ?* syarat keseimbangan
, F (00 *0 F '0 G (0
b. < F '* H 0,?*,
F '* G 0,?* !(00#
< F '*0
S F -'* G 0,'*!,#
F -'* G 0,'* !(00#
S F *0
c. Setelah ada pungutan pajak lumpsum,
, F < G I G " HT
, F '* G 0,?* !, H (0# G '0 G (0
F '* G 0,?*, H '',* G '0 G (0
F *',* G 0,?*,
0,'*, F *',*
, F '&0
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&M
d. < F '* G 0.?*,d
F '* G 0.?* !'&0 H (0#
F &>0
,d F , H T
Syarat keseimbangan %
S G T F I G "
'0 G (0 F '0 G (0
S F -'* G 0.'* ,d
F -'* G 0.'* !'&0 H (0#
S F '0
e. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa setelah adanya pajak, tingkat pendapatan turun
menjadi 5p. '&0 milyar, berarti berkurang sebesar 5p. (00 mil. H 5p. '&0 mil. F 5p. N0
milyar, Tingkat konsumsi turun menjadi 5p. &>0 milyar dan Tabungan turun menjadi 5p.
'0 milyar.
S:
.. "ra.ik !lihat gambar no. >#
<DID"DS
,
"4+245 $. >
1eseimbangan perekonomian ( sektor dengan pengaruh pajak
;. Multiplier Pajak lumpsum
Pungutan pajak sebesar 5p. (0 milyar mengakibatkan pendapatan keseimbangan turun
sebesar 5p. N0 milyar. Turunnya pendapatan ini adalah e.ek berganda dari pungutan pajak,
yakni sebesar%
5p. N0 mil. B & F ( 1 F L,
5p. (0 mil. T
Secara matematis %
+isalkan tingkat keseimbangan semula, sebelum pajak adalah %
, F & - !a G I G " #
& H b
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
&N
Pungutan pajak F T yang menurunkan pendapatan sebesar ,.
+aka keseimbangan yang baru adalah %
, - , F & - P!aGIG"# - b"Q
& H b
1emudian dikurangkan dengan bilangan konstanta, misalnya ,, maka diperoleh persamaan %
- , F & - !-b"#
& H b
F -b "
& H b
, F -b -
& H b
3adi multiplier pajak adalah % -b -
& H b
Dari data diatas besarnya +P< F b F 0,?*, dengan demikian diperoleh angka multiplier pajak
sebesar %
- b F 0,?* F -0,?* F -(
& H b & H 0,?* 0,'*

<. (alan.e (udget / Anggaran (erimbang.
alam contoh pengeluaran pemerintah sebesar 5p. (0 milyar dan untuk menutupi
pengeluaran tersebut pemerintah menarik pajak dari masyarakat dalam jumlah
yang sama, yaitu sebesar 5p. (0 milyar. Ini berarti pemerintah menganut anggaran
berimbang atau balance budget. 1arena pengeluaran dan penerimaan pemerintah adalah dalam
jumlah yang sama yaitu sebesar 5p. (0 milyar.
D
Timbul pertanyaan, jika pemerintah melaksanakan anggaran berimbang dalam 4P2
apakah ada pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, mengingat pengaruh
pengeluaran adalah plus dan pajak adalah minus terhadap pendapatan masyarakat6 3awabnya
adalah, karena waAaupun pengaruhnya berlawanan tapi pengaruh pengeluaran pemerintah yang
meningkatkan lebih besar disbanding pengaruh pajak yang menurunkan pendapatan
masyarakat.
3adi pendapatan masyarakat dapat naik sebesar satu kali besarnya pajak dan
pengeluaran pemerintah dalam jumlah yang sama, yaitu sebesar 5p. (0 milyar seperti dalam
contoh diatas. ;ntuk menjelaskan pengaruh anggaran berimbang pemerintah terhadap
pendapatan masyarakat dapat diuraikan dengan contoh berikut%
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'0
+isalkan pada tingkat pendapatan semula dimana .ungsi konsumsi
< F 5p. '* mil. G 0,?* ,d ,d F , H T dan in=estasi swasta sebesar 5p.
'0 milyar, maka tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat adalah sebesar %
, F < G I
, F 0.?*, G '* G '*
0.'*, F )*
, F 5p. &M0 milyar
Selanjutnya kita misalkan, pemerintah melaksanakan anggaran berimbang dalam pengeluaran
yaitu sebesar 5p. (0 milyar, dan penerimaannya dalam bentuk pajak juga sebesar 5p. (0
milyar, maka tingkat pendapatan keseimbangan masyarakat yang baru. 4dalah sebesar %
, F < G I G " H T
, F 0,?* !, H (0# G '* G '0 G (0
, F 0,?*, H '',* G '* G '0 G (0
0,'*, F *',*
, F *',*
0,'*
, F 5p. '&0 milyar
Dalam uraian diatas dapat dilihat bahwa pengaruh anggaran berimbang pemerintah
yaitu pengeluaran dan pajak dalam jumlah yang sama masing-masing 5p. (0 milyar dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar %
5p. '&0 mil. H 5p. &M0 mil. F 5p. (0 mil.
4tau sebesar satu kali jumlah pajak dan pengeluaran pemerintah dalam jumlah yang sama.
(alan.e budget Multiplier
Telah diketahui bahwa multiplier pengeluaran pemerintah adalah %
& dan multiplier pajak -b -
& H b & - b
3ika +P< F b F 0,?*, maka pengaruh pengeluaran pemerintah untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat adalah sebesar %
& B 5p. (0 milyar F 5p. &'0 milyar
& H 0,?*
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'&
dan pengaruh pajak yang menurunkan pendapatan masyarakat sebesar %
-0,?* B 5p. (0 milyar F 5p. N0 milyar
& H 0,?*
dan sisa akhir adalah sebsar % 5p. &'0 H N0 F 5p. (0 milyar.
Secara matematis %
+ultiplier pengeluaran pemerintah F & -
& H b
+ultiplier pajak F -b ,
& H b
3ika pengeluaran pemerintah " dan pajak T dalam jumlah yang sama, maka jika kedua
multiplier tersebut dijumlahkan %
, G , F & G -b -
" T & H b & H b
F & H b
& H b
F &
1esimpulannya, bahwa multiplier 2alance 2udget dari Pemerintah adalah & !satu# dengan
tidak tergantung berapa besarnya +P<.
=. Pengaru pengeluaran 'rans6er pemerinta
ajak yang dipungut oleh pemerintah sebagian diantaranya dikembalikan lagi kepada
masyarakat dalam bentuk pengeluaran trans.er. +isalnay pengeluaran untuk subsidi,
sumbangan dan pengeluaran trans.er lainnya. Pengeluaran semacam ini tidak sama
seprrti pengeluaran rutin pemerintah yang bersi.at balas jasa atas penggunaan .actor-.aktor
produksi oleh pemerintah.
P
Pengeluaran trans.er adalah merupakan pengembalian sebagian dari pungutan pajak
kepada masyarakat. $leh karena itu pengaruh masyarakat adalah kebalikan dari pajak. Pajak
mengurangi pendapatan masyarakat !dengan tanda minus#, sedangkan pengeluaran trans.er
menaikkan tingkat pendapatan masyarakat !dengan tanda plus#.
Dengan demikian multiplier trans.er sama dengan multiplier pajak, hanya tanda
berbeda. Trans.er bertanda plus pajak bertanda minus. 1arena tanda berbeda, jika pengeluaran
trans.er dan pajak sama besarnya dengan pajak maka antara trans.er dan pajak akan saling
mengimbangi. +isalnya pungutan pajak adalah 5p. (0 milyar, pengeluaran trans.er juga
berjumlah 5p. (0 milyar maka kedua komponen tersebut tidak akan mempunyai pengaruh
terhadap pendapatan masyarakat.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
''
;ntuk jelasnya dapat diikuti contoh berikut ini A
+isalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukkan dengan .ungsi konsumsi A
< F 5p. '* mil G 0,?*,d R ,d F , H T G Tr
Pengeluaran in=estasi swasta berjumlah 5p. '0 milyar. Pengeluaran rutin pemerintah
berjumlah 5p. (0 milyar. Pungutan pajak 5p. (0 milyar, dan pengeluaran trans.er 5p. '0
milyar.
2erdasarkan data diatas tentukan %
a. Tingkat pendapatan keseimbangan sebelum ada trans.er pemerintah.
b. Tingkat pendapatan keseimbangan setelah ada trans.er.
c. "ambarkan gra.iknya.
3awab%
a. Tingkat pendapatan keseimbangan sebelum ada trans.er berjumlah %
, F < G I G " H T
, F '* G 0,?* !,-(0# G '0 G (0
F 0,?*, G ?* H '',*
0,'*, F *',*
, F '&0
b. Tingkat pendapatan keseimbangan setelah trans.er berjumlah %
, F < G I G " H T G Tr
, F '* G 0,?* !, H (0 G '0# G '0 G (0
F 0,?*, H ?,* G ?*
0,'*, F >?,*
, F '?0
d. Tingkat konsumsi %
< F '* G 0,?* !, H (0 G'0#
F '* G 0,?* !'?0 H (0 G '0#
F ''0
S F -'* G 0,'* !, H (0 G '0#
F -'* G 0,'* !'?0 H (0 G '0#
F )0
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'(
Syarat keseimbangan %
S G T F I G " G Tr
)0 G (0 F '0 G (0 G '0
e. "ra.ik !lihat gambar no.?#.
"ambar o. ?
1eseimbangan perekonomian ( sektor dengan pengaruh trans.er pemerintah
Dari uraian diats dapat dilihat, dengan adanya trans.er pemerintah sebesar 5p. '0 milyar dapat
menaikkan pendapatan masyarakat sebesar%
5p. '?0 mil H 5p. '&0 mil F 5p. >0 milyar
>. Pengaru pungutan pajak proportional
ajak propotional seperti pajak pendapatan, besarnya tergantung kepada besarnya
tingkat pendapatan secara promotional. 2esarnya pungutan pajak pendapatan ini
dinyatakan dalam prosentase tertentu dari pendapatan. P
9ungsi pajak pendapatan dinyatakan dalam persamaan yaitu %
To G t, dimana To F besarnya pajak pada tingkat pendapatan sama dengan nol,
t F prosentase pajak, dan , F besarnya pendapatan.
Pengaruh pajak pendapatan mengakibatkan perubahan pendapatan yang dapat
dibelanjakan dan tingkat konsumsi masyarakat akan propotional dengan perubahan
pendapatan. Pungutan pajak pendaptan mengakibatkan menurunnya pendapatan dan
mengurangi konsumsi. Eal ini digambarkan dalam gra.ik o. M, yaitu dengan
turunnyaDbergeser .ungsi konsumsi kebawah pada satu titik tumpuan, dimana pada titik ini
pendapatan sama dengan nol. Dengan demikian .ungsi konsumsi yang baru !setelah ada pajak#
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
')
nilai +P< nya lebih kecil ini disebut +P< Product ational. ilai +P< yang lebih kecil ini
mengakibatkan angka multiplier pajak pendapatan menjadi lebih kecil dari angka multiplier
pajak lainnya.
;ntuk memperjelas uraian diatas baiklah kita uraikan secara matematis sebagai
berikut%
+isalkan , adalah tingkat pendapatan sedangkan t adalah prosentase pajak.
3ika pendapatan naik sebesar L, maka pajak akan naik sebesar LT F t. L, maka pendapatan
yang dapat dibelanjakn !,d# menjadi sebesar%
,d F , - T T F t B ,
F , H t B ,
F ! & H t # ,
1eseimbangan perekonomian ( sektor dengan pengaruh pajak proportional
3ika pendapatan yang dapat dibelanjakan !,d# adalah F +P< atau ,d F b, maka perubahan
konsumsi menjadi sebesar%
< F b.,d ,d F ! &-t #. ,
F b.! &-t # . ,
Sloop .ungsi konsumsi !+P<# yang baru adalah %
< F b ! &- b # , < F b ! &-t # ,
, ,
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'*
F b ! & H t #
ilai b !& H t# adalah +P< yang baru !setelah ada pajak# yang diseut +P< Product ational,
yang nilainya lebih kecil dari +P< sebelumnya.
1arena b dan t adalah pecahan maka
b dan t J 0 sehingga b !& H t# K b
Ini menunjukan, pajak pendapatan mengakibatkan +P< yang baru menjadi lebih kecil dan
selanjutnya menjadikan angkaDnilai multipliernya menurun.
+ultiplier bagi perekonomian, dimana diberlakukan pajak propotionalDpajak
pendapatan. +P< yang tadinya ditulis dengan notasi b, tetapi setelah diberlakukanpajak
propotionalDpajak pendapatan maka +P< yang baru !+P< product asional# berubah menjadi
b!& H t# yang nilainya lebih kecil dari nilai b.
Dengan demikian multiplier bagi pengeluaran in=estasi dan pemerintah akan menjadi lebih
kecil yaitu sebesar%
a. I , F & B I
& H b !&-t#
I F & F multiplier I
, F & H b !&-t#
b. " , F & B "
& H b !&-t#
" F & F multiplier "
, F & H b !&-t#

c. 2alance 2udget +ultiplier
3ika multiplier pengeluaran Pemerintah adalah
& - dan pajak proporsional -b -
& H b !&-t# & H b !&-t#
maka jika " F T akan diperoleh
& - G -b - F &-b F multiplier balance budget
& H b !&-t# & H b !&-t# & H b !&-t#

;ntuk memperoleh gambaran apa yang telah diuraikan baiklah diikuti contoh berikut ini.
+isalkan hasrat berkonsumsi masyarakat ditunjukan .ungsi konsumsi
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'>
< F 5p. '* mil G 0,?* ,d ,d F , H T
Pengeluaran in=estasi swasta 5p. '0 milyar.
Pengeluaran pemerintah 5p. (0 milyar.
Pungutan pajak oleh pemerintah T F 5p. '0 mil G 0,' ,
Dari data diatas tentukan%
a. Tingkat pendapatan sebelum ada pajak
b. Tingkat pendapatan keseimbangan setelah pajak
c. 2esarnya pungutan pajak pada tingkat pendapatan pada point b.
d. Tingkat konsumsi dan tingkat tabungan masyarakat
e. "ambarkan gra.iknya
#a0ab "
a. Tingkat pendapatan sebelum pajak berjumlah %
, F < G I G "
, F '* G 0.?*, G '0 G (0
F ?* G 0.?*,
0.'*, F ?*
, F (00
b. Tingkat pendapatan keseimbangan setelah pajak berjumlah %
, F < G I G " H T
, F '* G 0.?* ! , H ! '0 G 0.', # G '0 G (0
F >0 G 0.>0,
0.)0, F >0
, F &*0
c. 2esarnya pajak %
T F '0 G 0.',
F '0 G 0.' !&*0#
T F *0
d. Tingkat konsumsi %
< F '* G 0.?* ! , H T #
F '* G 0.?* ! &*0 H *0 #
F '* G 0.?* ! &00 #
F '* G ?*
< F &00
Tingkat tabungan %
S F -'* G 0.'* ! , H T #
F -'* G 0.'* ! &*0 H *0 #
F -'* G 0.'* ! &00 #
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'?
Syarat 1eseimbangan %
S G T F I G "
0 G *0 F '0 G (0
F -'* G '*
S F 0
Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa sebelum ada pajak, tingkat pendapatan
berjumlah 5p. (00 milyar dan setelah adanya pajak, pendapatan masyarakat turun menjadi
sebesar 5p. &*0 milyar. Penurunan tersebut sebesar 5p. &*0 milyar sebagai akibat pungutan
pajak proporsional.
+ultiplier pajak proporsional, dalam contoh diatas adalah sebesar A
-b b F +P< F 0,?*
& H b ! & H t # t F 0,'
0,?* F 0,?* F &,M?*
& H 0,?* ! & H 0,' # 0,)0
e. "ra.ik.
"ambar o. N
1eseimbangan perekonomian ( sektor dengan pengaruh pajak proportional
1. PEREKONOMIAN : SEK'OR
Pengaru Perdagangan Luar Negeri
Pada uraian terdahulu, telah diuraikan bagaimana pengaruh pengeluaranrumah tangga
konsumen, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga negara terhadap perekonomian
nasional atau pendapatan nasional.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'M
Pada bagian ini akan diuraikan bagaimana pengaruh perdagangan luar negeri !eBport
dan import# terhadap perekonomian nasional.
Penerimaan eBport akan menaikan pendapatan dan selanjutnya akan menaikan
aggregate demand. 3adi pengaruh eBport sama seperti pegaruh yag bersi.at autonompus
lainnya terhadap pendapatan nasional. 1enaikan dalam eBport akan menaikan permintaan
akan barang dan jasa.
;ntuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa terutama barang modal untuk
in=estasi menyebabkan import akan meningkatkan pula. 3adi kenaikan import akan menambah
barang dan jasa yang tersedia di pasar.
Pengeluaran untuk import ini mengakibatkan terjadinya aliran pendapatan ke luar negeri dan
ini merupakan kebocoran terhadap aliran pendapatan nasional. Dengan demikian import
merupakan .ungsi dari pendapatan.
9ungsi import dapat ditulis dengan sebuah persamaan%
+o G m,-------- dimana +o F tingkat import yang bersi.at otomous.
+ F prosentase tertentu !S# dari setiap kenaikan pendapatan
,ang digunakan untk membiayai import.
Dari uraian tersebut dapatlah diketahui bahwa baik eBport maupun import mempunyai
pengaruh terhadap tingkat pendapatan keseimbangan, melalui proses multipliernya, dimana
eBport merupakan injeksi !injection# dan import merupakan kebocoran !leakage# dalam aliran
pendapatan nasional.
Penentuan tingkat pendapatan keseimbangan
Syarat keseimbangan menghendaki injeksi harus sama besarnya dengan kebocoran.
Dengan demikian jika =ariable eBport dan import dalam penentuan tingkat pendapatan
keseimbangan dapatlah diuraikan sebagai berikut%
Pengaru E?port teradap Import
Penerimaan eBport akan meningkatkan pendapatan da selanjutnya menaikan aggregate
demand.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
'N
1enaikan aggregate demand meningkatkan permintaan akan barang dan jasa. Eal ini
mendorong import menjadi naik. +isalkan eBport naik sebesar LB dan menyebabkan
pendapatan naik sebesar. Ly F & LI F LI
&-bGm &-bGm
'e idea o6 built in or automati. stabilit$
Dalam uraian terdahulu telah dibahas bahwa pajak propotional menurunkan nilai +P<
product asional dan selanjutnya memperkecil nilai dan atau e..ect multipliernya. Dengan
demikian bila dalam suatu perekonommian diberlakukan pajak propotional maka menjadikan
perekonomian yang bersangkutan tidak sensiti=e terhadap perubahan aggregate demand,
karena besarnya pungutan pajak tersebut tergantung kepada besarnya tingkat pendapatan
masyarakat.
Dalam teori ekonomi pajak merupakan kebocoran dalam aliran perekonomian. 3adi
kenaikkan pendapatan masyarakat yang selanjutnya meningkatkan aggregate demand, dapat
diimbangi oleh kebocoran yang disebabkan oleh bertambah besarnya pungutan pajak
propotinal. Dengan demikian pajak propotional seperti pajak pendapatan dapat ber.ungsi
sebagai built in atau dapat menstabilkan gerakan !konjungtur# perekonomian.
2ila terjadi gerakan menaik !konjungtur menaik# maka pendapatan cenderung akan
meningkat seterusnya pengeluaran konsumsi masyarakat meningkat yang akan menyebabkan
aggregate demand naik. Situasi ini cenderung menjadikan perekonomian menuju kepada
situasi in.lasi.
Tetapi kenaikan pendapatan masyarakat yang diiringi dengan bertambah besarnya
pungutan pajak membawa pengaruh kenaikan aggregate demand dapat distabilikan. Dengan
demikian kecenderungan in.lasi dapat dihilangkan paling tidak dapat ditekan seminimal
mungkin.
Sebaliknya bila perekonomian dalam gerakan menurun !konjungtur menurun#, yang
cenderung menuju de.lasi, pajak propotional dapat menstabilkan gerakan ekonomi tersebut.
Pada situasi ini penurunan pendapatan diimbangi oleh turunnya pungutan pajak
membawa pengaruh kepada turunnya aggregate demand dapat tercegahDtertahan dan
selanjutnya naik kembali. 1arena adanya kenaikan pengeluaran konsumsi masyarakat yang
disebabkan oleh turunnya pungutan pajak. ,ang akhirnya kecenderungan de.lasi dapat
tercegah dengan sendirinya.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(0
Peranan kebijaksanaan 6is.al pemerinta teradap perekonomian Nasional
Dalam uraian terdahulu tentang 4P2, dapat dilihat bahwa baik penerimaan
pemerintah berupa pajak, maupun pengeluaran pemerintah seperti gaji pegawai, belanja
barang, pengeluaran trans.er dan pengeluaran lainnya mempunyai pengaruh terhadap
pendapatan masyarakat atau pendapatan asional.
3ika pemerintah menarik pajak berakibat turunnya pendapatan yang dapat
dibelanjakan, dan pengeluaran pemerintah menaikan tingkat pendapatan masyarakat. $leh
karena itu pemerintah dengan 4P2 dapat mempengaruhi gerak perekonomian asional.
2agi negara yang sedang berkembang umumnya memerlukan dana yang cukup besar
untuk pembiayaan pembangunan ekonominya. Dana yang diperlukan ini biasanya tidak dapat
disediakan oleh pihak swasta, mengingat kemampuan masyarakatnya masih terbatas. ;ntuk
mengatasi hal ini pemerintah dapat memainkan peranannya melalui 4P2 agar dapat
mempengaruhi gerakan perekonomian ke arah yang dikehendaki.
3ika pemerintah melaksanakan kebijaksanaan 4P2 dengan tujuan untk
mempengaruhi perekonomian asional, kebijaksaan ini dikenal dengan nama kebijaksanaan
.iscal. <aranya adalah dengan menaikan atau mengurangi pengeluaran pemerintah atau
pungutan pajak.
9ungsi utama kebijaksaan .iscal ini adalah untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat atau pendapatan asional. 9ungsi selanjutnya dari kebijaksaan ini adalah .ungsi
allokasi dan .ungsi pemerataan pendapatan masyarakat.
@ullemplo$mentA O2eremplo$ment dan +nderemplo$ment
Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai indicator.
Diantaranya adalah produk asional. Produk nasional berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh proses ekonomi negara yang bersangkutan, ditentukan oleh kapasitas produksi.
Sedangkan kapasitas itu sendiri tergantung kepada .actor-.aktor produksi yang dimiliki baik
jumlah kwalitas maupun komposisinya.
1apasitas produksi ada dalam pengerjaan penuh dan ada pula dalam pengrjaan tidak
penuh. Pada kapasitas pengerjaan penuh !.ull capacity# ditandai dengan tidak adanya .actor-
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(&
.aktor produksi yang menganggur, artinya semua .actor produksi terpakai baik dalam jumlah
mauun kemampuannya.
Perekonomian dalam situasi seperti ini dapat dikatakan berada dalam .ullemployment,
jika aggregate demand actual sama besarnya dengan pendapatan asional .ullemployment.
2ila kapasitas produksi berada dalam pengerjaan penuh tapi bersamaan dengan itu
terjadi permintaan terhadap barang dan jasa melebihi apa yang dapat disediakan, maka
perekonomian semacam itu biasa disebut dalam o=eremployment. Situasi perekonomian yang
demikian ditandai dengan tingkat harga yang berlaku cenderung naik terus menerus. Ini
disebabkan karena aggregate demand actual lebih besar dari pendapatan asional yang
tersedia, sehingga aggregate supply yang tersedia tidak mampu memenuhi aggregate demand
yang terjadiDberlaku.
Dalam perekonomian yang o=eremployment akan terjadi reallokasi atas pergeseran
.actor-.aktor yang ada, dari satu sector ekonomi lainnya atau dari satu unit ke unit ekonomi
lainnya.
1eadaan ini akan mengakibatkan biaya .actor produksi semakin meningkat sehingga
harga barang dan jasa semakin tinggi, hal ini dapat terjadi karena untuk memenuhi permintaan
barang dan jasa yang sedang meningkat para in=estor atau pengusaha akan saling berusaha
untuk memperoleh .actor-.aktor produksi yang lebih banyak dari sebelumnya. 1arena pada
situasi ini semua .actor produksi telah terpakai seluruhnya !dalam pengerjaan penuh# maka
keadaan ini membawa para in=estor kedalam persaingan diantara sesama mereka.
In=estor yang berani membayar lebih tinggi, akan memperoleh .actor produksi yang
diinginkannya. Persaingan ini akan menyebabkan biaya .actor produksi semakin lama semakin
tinggi dan selanjutnya akan mengakibatkan harga barang dan jasa juga semakin lama semakin
naik. Dari mekanisme diatas dapat diramalkan situasi ekonomi cenderung menuju in.lasi, jika
persaingan berlangsung terus diantara sesama in=estor.
Pada kapasitas produksi dalam pengerjaan tindak penuh !under capacity#, situasi
ekonomi berada dalam under-employment, yang masih mengaggur atau belum dipergunakan
secara penuh. 1arena aggregate demand terjadi tidak mampu menyerap barang dan jasa yang
tersedia. Pada situasi yang demikian para in=estor akan mengurangi produksinya yang
selanjutnya akan mengurangi penggunaan .actor produksi. 1eadaan ini akan cenderung
menuju kepada de.lasi, dimana harga-harga juga terus menerus semakin rendah, dan bagi
in=estor yang tidak mampu bertahan akan menghentikan kegiatan produksinya.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
('
%ap Anal$sis.
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan, bahwa suatu perekonomian berada dalam
o=eremployment dan adakalanya dalam underemployment. Sedangkan tujuan makro ekonomi
adalah .ullemployment. Dalam perekonomian yang demikian, aggregate demand actual sama
besarnya dengan aggregate demand yang diperlukan untuk mencapai tingkat pendapatan
asionall .ullemployment atau pendapatan nasional dalam keseimbangan !eOuilibrium#.
Dalam analisa pendapatan asional sering dipergunakan konsep in.lationary gap dan
de.lationary gap, untuk mengukur gap !perbedaan# yang terjadi antara aggregate demand
actual dengan aggregate demand yang diperlukan untuk mencapai tingkat pendapatan
.ullemployment.
Pada o=eremployment tingkat aggregate demand actual lebih besar dari aggregate
demand yang diperlukan untuk mencapai .ullemployment. $leh karena itu terjadi gap atau
penyimpangan sebesar selisih antara kedua aggregate demand tersebut. Dan gap itu disebut
dengan gap in.lasi. ;ntuk mencapai tingkat pendapatan .ullemployment yang dikehendaki
maka aggregate demand actual harus diturunkan, agar sama besarnya dengan aggregate
demand yang diperlukan.
Sebaliknya bila aggregate demand actual lebih kecil dari aggregae demand yang
diperlukan untuk mencapai .ullemployment, ekonomi berada dalam underemployment. $leh
karena itu tingkat pendapatan harus dinaikan sedemikian rupa agar cukup untuk meningkatkan
aggregate demand actual yang diperlukan untuk mencapai .ull-employment atau
keseimbangan. 1arena gap yang terjadi adalah gap de.lasi, sebesar selisih kedua aggregate
tersebut.
1edua gap tersebut dapat ditunjukan dalam gra.ik no. &0a dan &0b, dimana gra.ik
tersebut dapat dilihat %
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
((
(A( B
MASALAH!MASALAH POKOK *ALAM EKONOMI MAKRO
2erbagai masalah ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat didalam ilmu ekonomi
dijelaskan dalam bentuk beberapa masalah ekonomi pokok, yaitu%
&. +enetukan jenis barang yang diproduksi
'. +enentukan teknikproduksi
(. +enentukan bentuk distribusi pendapatan
). +empertinggi e.esiensi penggunaan .actor-.aktor produksi
*. +enentukan sebab dan cara mengatasi masalah kenaikan harga-harga
>. +empertinggi e.isiensi penggunaan tambahan .actor-.aktor produksi
Tiga dari masalh pokok diatas dianalisa oleh teori ekonomi makro, yaitu%
&. +asalah ketidak e.isienan dalam penggunaan .actor-.aktor produksi yang
tersedia dalam perekonomian. +asalah ini akan menimbulkan pengangguran
dalam .actor-.aktor produksi terutama tenaga kerja.
'. +asalah kenaikan harga-harga secara umum atau in.lasi yang juga sering sekali
wujud dalam perekonomian.
(. +asalah ketidak e.isienan dalam menggunakan tambahan .actor-.aktor
produksi yang berlaku dari tahun ke tahun. +asalah ini menyebabkan masalah
pengangguran tenaga kerja dan .actor-.aktor produksi lainnya, dan hal ini harus
dipikirkan dan dipecahkan.
3uga masalah ini menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat semakin
menurun.
3adi masalah-masalah pokok dalam ekonomi makro secara garis besarnya adalah %
- Pengangguran
- In.lasi
- Pertumbuhan ekonomi
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
()
Masala pengangguran
+asalah pengangguran, menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat
kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi yang maksimal, hal ini adalah masalah pokok
ekonomi makro yang utama.
3ohn +aynard 1eynes, seorang ahli ekonomi bangsa Inggris, terdorong untuk
mengembangkan teorinya mengenai masalah penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian,
dan teori ini akhirnya menjadi landasan dari analisa ekonomi makro, karena menyadari bahwa
masalah pengangguran adalah masalah yang sering dihadapi perekonomian dan yang diatur
oleh mekanisme pasar.
+enurut 3.+keynes, masalah pengangguran selalu wujud dalam perekonomian, karena
permintaan e.ekti. yang wujud dalam masyarakat !pengeluaran aggregate# adalah lebih rendah
dari kemampuan .actor-.aktor produksi yang tersedia dalam perekonomian, untuk
memproduksi barang dan jasa.
;ntuk mengetahui tingkat pengangguran yang wujud pada suatu waktu tertentu, perlu
diketahui jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja yangada dalam perekonomian. 3umlah
tenaga kerja tidak sama dengan jumlah penduduk.
Sebagian besar negara menggolongkan angkatan kerja adalah penduduk yang berumur
antara &* H *N tahun, dan ada yang menggolongkan penduduk berumur &* H >) tahun.
Calaupun tingkat kegiatan ekonomi yang tercapai adalah rendah dari tingkat kegiatan
ekonomi yang paling maksimal yang mungkin dicapai untuk masalah yang sering dihadapi
oleh setiap perekonomian, tetapi bukan berarti bahwa keadaan ini akan tetap terjadi dalam
perekonomian. 1arena ada kalanya kegiatan ekonomi mencapai tingkat yang lebih tinggi
sehingga tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian dapat digunakan seluruhnya. 4pabila
keadaan ini tercapai penggunaan tenaga penuh.
Didalam perekonomian yang telah mencapai tingkat penggunaan tenaga penuh,
pendapatan nasional tidak dapat ditambah lagi, walaupun masih terdapat pengangguran dalam
.actor-.aktor produksi lainnya.
Penggunaan sepenuhnya tenaga kerja tidak selalu akan bersamaan dengan penggunaan
sepenuhnya barang-barang modal.
Pada umumnya, pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh masih akan terdapat
barang-barang modal yang masih menganggur. 4kan tetapi barang-barang modal yang masih
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(*
menganggur ini tidak dapat digunakan untuk meningkatkan produksi, karena tidak terdapat
untuk meningkatkan produksi, karena tidak terdapat tenaga kerja yang akan menggunakan
barang-barang modal yang menganggur tersebut.
+aka pada tingkat penggunaan tenaga penuh tinngkat kegiatan ekonomi dan besarnya
pendapatan nasional mencapai tingkat yang maksimal.
Perekonomian tersebut tidak mempunyai kesanggupan lagi untuk menambah produksi
barang dan jasa.
(entuk!bentuk pengangguran
2entuk-bentuk pengangguran adalah%
&. Pengangguran normal atau pengangguran 6riksionel, artinya pengangguran yang
diakibatkan dari keinginan untuk memperoleh kerja yang lebih baik, lebih sesuai,
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan memperoleh jaminnsosial atau pasilitas
yang lebih baik.
'. Pengangguran strukturalA artinya keterampilan tenaga kerja yang diperlukan tidak
sesuai dengan tenaga kerja yang masih meganggur, atau karena kemajuan teknologi,
perubahan citarasa masyarakat masuknya pesaing baru yag lebih e.esien atau tenaga kerja
yang diberhentikan karena kegiatan ekonomi yang semakin mundur. 4pabila hal ini
terjadi, maka terjadilah pengangguran. Pengangguran yang demmikian dinamakan
pengangguran struktural.
(. Pengangguran teknologiA artinya pengangguran yang diakibatkan adanya penggantian
tenaga manusia oleh mesin atau bahan-bahan kimia, misalnya racun ilalang dan rumput,
memotong rumput, mengorek tanah dsb. Eal ini mengakibatkan pengangguran tenaga
kerja sehingga menimbulkan pengangguran.
). Pengangguran siklikalA artinya pengangguran yang disebabkan oleh keadan
perekonomian yang secara keseluruhan tidak memungkinkan mempertahankan kegiatan
ekonominya karena akibat bertambahnya secara terus-menerus stock barang pada
produsen sehingga melebihi permintaan, maka para produsen akan mengurangi
produksinya, sehingga akan terjadi pengurangan tenaga kerja. Pengurangan tenaga kerja
ini bukan karena kekurangan keahlian, kesanggupan dan pengalaman tenaga-tenaga kerja
tersebut.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(>
3enis-jenis pengangguran diatas dapat juga dikatakan pengangguuran mutlak, yaitu
penganggur-penganggur tersebut tidak melakukan sesuatu kerja untuk mencari na.kah apapun
pada waktu mereka tergolong sebagai penganggur atau dalam keadan menganggur. 3adi
penganggur-penganggur itu dapat dilihat dengan nyata. Pengangguran seperti ini juga
dinamakan pengangguran terbuka.
Dalam suatu perekonomian dapat juga terjadi bahwa segolongan pekerja melakukan
pekerjaan untuk memperoleh pendapatan, tetapi pekerjaan-pekerjaan itu%
- tidak akan menambah tingkat produksi yang akan dicapai
- dilakukan dalam masa singkat sehingga jam kerja mereka adalah jauh
lebih sedikit dari jam kerja semestinya.
4pabila corak pekerjaan yang dikerjakan tenaga kerja dalam perekonomian itu
mempunyai salah satu sipit diatas, maka mereka dapat dipandang sebagai penganggur.
Pengangguran seperti ini dapat terjadi di negara-negara berkembang yang kegiatan
ekonominya tertumpu pada sector pertanian.
4pabila dalam suatu kegiatan ekonommi tenaga kerja sangat berlebihan, sehingga
walaupun sebagian tenaga kerjanya dipindahkan ke sector lain tetapi produksi dalam kegiatan
itu tidak berkurang, maka dalam kegitan tersebut telah berlaku suatu jenis pengangguran, yang
dinamakan penganggur tersembunyi atau penganggur tak kentara.
2entuk pengangguran lain yang sering terjadi di sector pertanian di negara-negara
berkembang adalah pengangguran musiman, artinya pengangguran yang terjadi pada masa-
masa tertentu didalam satu tahun. 2iasanya pengangguran seperti itu terjadi pada masa-masa
dimana kegiatan bercorak tanam sedang menurun kegiatannya, berarti pengangguran ini
si.atnya sementara dan berlaku pada waktu-waktu tertentu.
Dengan tekanan penduduk di sector pertanian di negara-negara berkembang, telah
menimbulkan mengalirnya penduduk dari desa-desa ke kota. Penduduk yang berhijrah ini
belum tentu dapat pekerjaan di kota. 4da diantara mereka yang menganggur dan ada juga
yang memperoleh pekerjaan dan bekerja secara penuh. Disamping itu ada juga yang bekerja
tetapi jam kerjanya jauh lebih rendah dari jam kerja seharusnya !? jam sehari#. Tenaga kerja
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(?
yang bekerja dalam jumlah jam kerja yang terbatas tersebut dapat dianggap sebagai
sepenuhnya bekerja dengan jumlah jam kerja yang terbatas. Pengangguran tenaga kerja yang
bersi.at demikian dinamakan setengah menganggur.
Akibat!akibat buruk $ang diakibatkan pengangguran
4kibat-akibat buruk dari pengangguran, yaitu%
&. Ongkos ekonomi, artinya apabila ada pengangguran maka tingkat pendapatan nasional
yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada pendapatan nasional potensil, berarti
tingkat kemakmuran yang dinikmati masyarakat lebih rendah daripada tingkat
kemakmuran yang mungkin dicapainya. +akin tinggi pengangguran, makin besar
perbedaan antara tingkat pendapatan nasional sebenarnya dengan tingkat pendapatan
nasional yang potensil. 4kibat buruk dari pengangguran ini dinamakan sebagai ongkos
ekonommi dari pengangguran.
'. Ongkos so.ial, artinya pengangguran menimbulkan beberapa keburukan social.
Seseorang yang menganggur dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan pada diri
sendiri, keterampilan, dan menimbulkan masalah kriminal dsb.
I N @ L A SI
Salah satu peristiwa ekonomi yang sangat penting di semmua negara adalah in.lasi.
In.lasi merupPakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapatkan perhatian para
pemikir ekonomi.
+asalah in.lasi dalam arti luas bukan semata-mata masalah ekonomi tetapi masalah
sosio-ekonomi-politik. +isalnya, pemerintah mencetak uang terus menerus yang akan
menimbulkan in.lasi tetapi tindakan ini demi untuk operasi keamanan. Pada aTasnya in.lasi
merupakan gejala ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga. Pada aTasnya in.lasi
merupakan gejala ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga. 3adi in.lasi adalah
kecenderungan dari harga-harga yang meningkat secara umum dan terus menerus.
In.lasi dapat digolongkan%
&. Didasarkan atas parah atau tidaknya in.lasi tersebut.
'. Didasarkan sebab musabab awal dari in.lasi tersebut.
(. 2erdasarkan asal in.lasi tersebut.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(M
4d &. 4sal dasar parah tidaknya in.lasi dapat dibedakan antara lain%
a. In.lasi ringan !dibawah &0S tahun#
b. In.lasi sedang !antara &0S - (0S tahun#
c. In.lasi berat !antara (0S - &00S tahun#
d. Eiper in.lasi !diatas &00S Dtahun#
4d '. 4tas dasar sebab musabab awal dari in.lasi tersebut dapat dibedakan%
a. *emand In6lation, yaitu in.lasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan
2erbagai barang terlalu kuat.
b. 1ost In6lation, yaitu in.lasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi.
c. Mi?ed in6lation, yaitu in.lasi yang mempunyai unsure baik demandin.lation
maupun cost in.lation, yang disebabkan adanya tarikan permintaan dan dorongan
biaya.
d. (otlene.k In6lation, yaitu in.lasi yang diakibatkan oleh berubahnya struktur
permintaan.
4d (. atas dasar 7asal in.lasi8 yang dapat dibedakan
a. Domestic In.lation, yaitu in.lasi yang berasal dari dalam negeri, yang timbul
1arena de.isit anggaran belanja, yang timbul karena de.isit anggaran belanja yang
dibiayai dengan pencetakan uang baru.
b. Imported In.lation, yaitu in.lasi yang berasal dari luar negeri, yang timbul
dikarenakan kenaikan harga di luar negeri, masuk ke dalam negeri melalui barang-
barang import.
3adi yang menimbulkanDmenyebabkan in.lasi antara lain%
- Permintaan masyarakat tewrhadap barang yang meningkat.
- Earga sarana produksi yang meningkat
- De.isit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang
4da beberapa teori mengenai in.lasi, tetapi secara garis besarnya ada ( kelompok teori,
yaitu%
&. Teori 1uantitas, yaitu teori yang menyoroti peranan dalam
proses in.lasi dari jumlah uang yang beredar dan mengenai kenaikan harga-harga. Inti
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
(N
dari teori ini adalah, in.lasi isa hanya terjadi kalau ada penambahan =olume uang yang
beredar dan laju in.lasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar dan
masyarakat mengharapkan harga-harga akan naik.
'. Teori 1eynes, teori ini menyatakan bahwa in.lasi terjadi karena suatu masyarakat ingin
hidup diluar batas kemampuannya.
(. Teori Strukturalis adalah teori mengenai in.lasi yang didasarkan pada pengalaman di
negara-negara amerika latin.
Teori ini memberi tekanan pada ketegangan dan struktur perekonomian negara-negara
yang sedang berkembang.
Tindakan-tindakan yang dapat diambil untuk menanggulangi in.lasi adalah, kita harus
mengetahui sebab sebabnya dan gejala in.lasi, sebelum kita menentukan cara untuk
mengatasinya.
+isalnya%
&. 2ila in.lasi terjadi karena surplus e..ecti=e demand, dimana%
- Demand lebih besar daripada supply
- In=estasi lebih besar daripada tabungan
- 3umlah pengeluaran-pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.
<ara penanggulangannya%
4pabila permintaan lebih besar daripada penawaran maka permintaan diperkecil de
ngan memperkecil pendapatan, misalnya dengan cara-cara%
- Intensi.ikasi pajak pendapatan, terutama perorangan
- +empercepat peningkatan supply barang
- +enghambat in=estasi jangka lama dengan mempersulit persyaratan kre
dit in=estasi.
- dan sebagainya.
'. In.lasi terjadi karena surplus eBport, tindakan ini dapat diambil%
- EBport dapat dipersulit dengan menaikan bea eBport, mencabut
subsidiDpremi eBport, mempersulit pembayaran.
- +empersulit produser dan persyaratan kredit eBport dan sebaliknya,
mempermudah prosedur untuk import.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)0
PER'+M(+HAN EKONOMI
Penggunaan istilah 7pertumbuhan ekonomi8 dalam tulisan-tulisan ekonomi
mengandung pengertian bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output
perkapita dalam jangka panjang.
Dalam pengertian ini ada tiga aspek penekanan yaitu%
&. Proses
'. $utput perkapita
(. 3angka panjang
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu
saat. Disini kita meihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu
perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. 3adi tekanannya pada
perubahan !perkembangan# itu sendiri
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan 7output8 perkapita, jadi ada sua sisi
yang perlu diperhatikan, yaitu%
- sisi output total !"DP#
- sisi jumlah penduduk
$utput perkapita adalah output total !"DP# dibagi jumlah penduduk, 3adi proses
kenaikan output perkapita harus dianalisa apa yang terjadi dengan output total dan jumlah
penduduk. Dalam hal ini suatu pertumbuhan ekonomi harus dapat menjelaskan apa yang
terjadi dengan "DP total dan apa yang terjadi dengan jumlah penduduk.
4spek yang ketiga adalah perspekti. waktu jangka panjang. 1enaikan output perkapita
selama satu atau dua tahun, yang kemudian diikuti dengan output perkapita bukan
pertumbuhan ekonomi.
Suatu perekonomian tumbuh apabila dalam jangka waktu yang cukup lama !&0, '0
atau (0 tahun#, atau lebih lama lagi mengalami kenaikan output perkapita.
Proses pertumbuhan ekonomi harus bersi.at sel.-generation, artinya proses
pertumbuhan itu menciptakan kekuatan atau 7momentum8 bagi kelanjutan pertumbuhan
dalam periode selanjutnya.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)&
Penjelasan mengenai .actor-.aktor apa yang menentukan kenaikan output perkapita
dalam jangka panjang, dan bagaimana .actor-.aktor tersebut berinteraksi sehingga tyerjadi
proses pertumbuhan adalah de.inisi dari teori pertumbuhan ekonomi. 3adi teori pertumbuhan
ekonomi adalah suatu 7cerita8 !yang logis# mengenai bagaimana proses pertumbuhan terjadi.
Suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa dalam ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satu
teori pertumbuhan ekonomi, tetapi terdapat banyak teori pertumbuhan eonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang yang telah lama dibahas oleh ahli-
ahli ekonomi. +isalnya, 4dam Smith dengan bukunya yang terkenal yaitu 7The Cealth o.
ations8, pada hakekatnya adalah suatu analisa mengenai sebab-sebab berlakunya
pertumbuhan ekonomi dan .actor-.aktor yang menentukan pertumbuhan tersebut. Sesudah
masa tersebut beberapa ahli ekonomi klasik lainnya terutama Da=id 5icardo dan 3ohn stuart
+ill juga memberikan perhatian kepada masalah pertumbuhan ekonomi. Pada pertumbuhan
abad ini 3oseph Scumpeter menjadi sangat terkenal karena bukunya yang menganalisa
mengenai pertumbuhan ekonomi, yaitu 7The Theory o. Economic de=elopment8. Sesudah itu
teori Earrod-domar da teori eo-1lasik mengenai pertumbuhan ekonomi telah memperkaya
analisa hal ini.
Teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi klasik dan
Schumpeter menerangkan tentang peranan sumber manusia dalam pertumbuhan. Didalam
teori klasik ditunjukan bagaimana perkembangan penduduk akan mempengaruhi corak proses
pertumbuhan. Sedangkan dalam teori Schumpeter ditunjukan peranan golongan pengusaha
dalam menciptakan pertumbuhan.
+enurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat .actor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas tanah
dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukan
dalam gambar berikut ini.
2erdasarkan pada si.at-si.at P, P+, dan P5 pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan
dalam empat tahap, yaitu%
Tahap pertama penduduk masih kekurangan, maka pertumbuhan penduduk akan
menambah produksi marginal, akibatbya pendapatan perkapita menjadi lebih tinggi.
Tahap kedua tidak terdapat lagi kekurangan penduduk, dan pada tahap ini hokum hasil
lebih yang semakin berkurang !The low o. diminishing return# mulai berlaku, maka kur=a P+
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)'
mulai menurun. Tetapi pada tahap ini produksi marginal masih lebih tinggi dari pendapatan
perkapita, yang ditunjukan oleh kur=a P5.
Tahap ketiga, produksi marginal lebih rendah dari pendapatan perkapita, oleh
karenanya dalam tahap ketiga pendapatan perkapita !P5# menurun. Ini berarti batas diantara
tahap tiga dan tahap empat merupakan tingkat pertumbuhan dimana pendapatan perkapita
mencapai tingkat yang tinggi.
Tahap keempat penduduk sudah terlalu berlebihan sehingga produksi marginal telah
menjadi negati.. Dan pendapatan nasional akan bertambah rendah apabila penduduk
bertambah. 1eadaan ini mengakibatkan pendapatan perkapita mengalami kemerosotan yang
lebih cepat lagi
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)(
*A@'AR ISI
(ab I PEN*AH+L+AN
(ab II PAN*ANA%N 'EORI EKONOMI MAKRO
(ab III 'IN%KA' PEN*APA'AN C KONS+MSI ! 'A(+N%AN
(ab IB PEREKONOMIAN *+AA 'I%A *AN EMPA' SEK'OR
(ab B MASALAH!MASALAH POKOK *ALAM EKONOMI MAKRO
(ab BI ANALISA IS ! LM
(ab BII 'EORI IN@LASI


Daftar pustaka
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
))
YANG MENENTUKAN INVESTASI (I) : TINGKAT BUNGA AN MA!GINA"
E##I$IEN$Y %# $APITA"
In&'(ta(i a)a*ah p'ng'*uaran +*'h ('kt+r pr+)u('n untuk p'm,'*ian
,arang-.a(a untuk tu.uan in&'(ta(i/ ('p'rti untuk p'nam,ahan (t+0k )i
gu)ang atau p'r*ua(an pa,rik1 S'kt+r pr+)u('n ,'r,')a )'ngan ('kt+r
rumah tangga )a*am p'm,'*ian 2aitu : a) ma0am-tu.uan p'ng'*uaran ,)
k'mungkinan3k'mungkinan 2ang t'r,uka untuk p'm,ia2aan p'ng'*uaran
t'r(',ut1
Pr+)u('n )a*am m'm,'*i ,arang ,'rtu.uan untuk in&'(ta(i )'ngan
harapan akan m'ngha(i*kan k'untungan/ .a)i p'rtim,angan p'ru(ahaan
untuk m'm,'*i atau ti)ak a)a*ah pa)a harapan k'untungan t'r(',ut/ )an
ini ,'r,')a )'ngan rumah tangga 2ang m'm,'*i ,arang-.a(a ata( )a(ar
k',utuhann2a1 Namun ('0ara umum )apat )ikatakan ,ah4a :
a1 P'ru(ahaan m'mpun2ai k'('mpatan *',ih ,'(ar untuk m'nggunakan
)ana 2ang *',ih ,'(ar )ari pa)a 2ang )imi*ikin2a1 a*am ha* ini ,i(a
m'nggunakan pin.aman )ana )ari pihak *ain atau )a*am pa(ar uang
('hingga akan m'n'ntukan &+*um' )ana 2ang )ipin.amkan )an tingkat
,unga atau harga )ari )ana t'r(',ut1
,1 #akt+r harapan k'untungan (angat m'n'ntukan1 Ha* ini ,ia(an2a a)a
)ua )im'n(i p'rtim,angan :
5) )im'n(i 2ang m'nun.ukkan ,'rapa ,'(ar k'untungan 2ang akan
)ip'r+*'h untuk ('tiap rupiah 2ang )itanamkan1 (k'untungan
k+t+r-tahun)1
6) im'n(i 4aktu 2ang m'nun.ukkan ,'rapa *ama a*iran k'untungan
itu ,'r*ang(ung1
'ngan )'mikian untuk m'n'ntukan k'putu(an in&'(ta(i t'rgantung pa)a
p'r,an)ingan antara ,'(arn2a k'untungan 2ang )iharapkan )'ngan ,ia2a
p'nggunaan )ana atau tingkat ,unga 2ang ,'r*aku1
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)*
$+nt+h:Kita ingin m'm,'*i Tru0k !p1 517771777/3 2ang ,i(a m'ngha(i*kan
k'untungan k+t+r !p1 8771777/3-tahun (879-tahun)1 Artin2a ('tiap rupiah
2ang )iin&'(ta(ikan )apat m'ngha(i*kan : rupiah k'untungan (ampai 57
tahun1
Ka*au ('an)ain2a tingkat ,unga 2ang ,'r*aku a)a*ah 69-,u*an )an
6;9-tahun/ maka in&'(ta(i t'r(',ut m'nguntungkan/ ( 879 3 6;9 <
6=9-tahun ('*ama 57 tahun)1 Tapi apa,i*a tingkat ,unga )i pa(ar 89-,u*an
atau =79-tahun/ maka in&'(ta(i itu ti)ak ,i(a )i*akukan/ kar'na
m'nga*ami k'rugian n'tt+ (','(ar 579 ('tiap tahunn2a ( 879 3 =79 <
3579 )1
a*am t'+ri K'2n'(/ tingkat k'untungan 2ang )iharapkan ini )i(',ut
Margina* E>0i'n02 +? $apita* ( ME$ ):
Bi*a ME$ @ tingkat ,unga : in&'(ta(i )i*ak(anakan
Bi*a ME$ A tingkat ,unga : in&'(ta(i ti)ak )i*ak(anakan
Bi*a ME$ < tingkat ,unga : in&'(ta(i ,i(a )i*ak(anakan )an ,i(a ti)ak1
Tiga ha* 2ang p'nting m'ng'nai ?ung(i in&'(ta(i :
51 #ung(i t'r(',ut m'mpun2ai (*+p' 2ang n'gati?/ artin2a ('makin r'n)ah
tingkat ,unga ('makin ,'(ar tingkat in&'(ta(i1
61 #ung(i in&'(ta(i ini p+(i(in2a (angat *a,i*/ kar'na t'rgantung pa)a ME$1
B1 T'r(')ian2a )ana in&'(ta(i1

------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)>
BAB II
PANDANGAN
TEORI EKONOMI MAKRO
'EORI MAKRO KLASIK
1aum klasik adalah orang yang percaya akan keampuhan sistem perekonomian yang
7liberal8. Secara idiologis mereka percaya bahwa sistem ()*++%, F)*-% atau sistem dimana
setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa pun !dalam batas-batas
hukum yang berlaku# bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis. Sistem bebas
berusaha, dimana campur tangan pemerintah adalah minimal, dapat menjamin %
a. Tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal !ull employment le#el o acti#ity#.
b. 4lokasi sumber-sumber alam dan .aktor-.aktor produksi lain diantara berbagai macam
kegiatan ekonomi secara e.isien.
+enurut kaum 1lasik, peranan pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin, sebab
apa yang bisa dikerjakan oleh pemerintah, bisa dikerjakan pula oleh swasta secara lebih
e.isien. 1egiatan pemerintah pada kegiatan yang pihak swasta betul-betul tidak bisa
melakukannya secara e.isien seperti, bidang pertahanan, hukum dan juga pendidikan.
Esensi teori makro kaum 1lasik bahwa suatu perekonomian laisse& aire mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan ekonomi yang 7.ull employment8 secara
otomatis !sel regulating#.
PASAR (ARAN%
+enurut kaum 1lasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi kelebihan atau
kekurangan produksi untuk jangka waktu yang lama, kalau memeng ada, maka mekanisme
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)?
pasar akan secara otomatis mendorong kembali perekonomian tersebut pada posisi dimana
tingkat produksi total masyarakat akan memenuhi kebutuhan total masyarakat secara 7tepat8
!.ull employment le=el o. acti=ity#. :andasan pendapat tersebut adalah %
a. Hukum Sa$ DSays LawE % bahwa setiap barang yang diproduksikan selalu ada yang
membutuhkannyaDmemintanya !+upply creates its o.n demand#.
b. Harga!arga dari ampir semua barang!barang dan jasa!jasa adala 6leksibel, yaitu
bisa dengan mudah berubah !naikDturun# sesuai dengan tarik-menarik antara penawaran
dan permintaannta.
Dasar dari pada Eukum Say yang menyatakan /+upply creates its o.n demand8 yaitu%
a. +enghasilkan barangDjasa sebagai hasil produksi
b. +emberikan penghasilan kepada pemilik .aktor-.aktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi, yang jumlahnya senilai dengan nilai dari hasil produksi.
PASAR +AN%
Dalam hal ini, kaum 1lasik mempunyai suatu teori yang cukup terkenal yang
dinamakan TE$5I 1;4TIT4S. Teori ini adalah tentang permintaan akan uang. ,ang
menyatakan bahwa % masyarakat memerlukan uang tunai untuk keperluan transaksi tukar-
menukar mereka.
+enurut kaum 1lasik, karena uang tidak bisa menghasilkan apa-apa kecuali
mempermudah transaksi, maka uang akan diminta oleh masyarakat sejumlah yang tidak lebih
dari apa yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membiayai proses transaksi mereka. 3adi
semakin banyak transaksi yang dilakukan, semakin banyak uang tunai yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Dan =olume transaksi ini tergantung paa dua hal, yaitu %
Uolume barangDjasa yang diproduksikan oleh masyarakat !yang diukur pada "DP riil atau
"DP pada harga konstan#
Tingkat harga umum.
Semakin besar "DP semakin banyak transaksi yang diharapkan untuk dilakukan oleh
masyarakat, dan semakin tinggi harga-harga barang sehingga semakin besar uang tunai yang
dibutuhkan untuk menutup setiap transaksi.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)M
+aka mekanisme pasar uang dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut %
+s F Penawaran akan uang F ditentukan oleh kebijaksanaan moneter
+d F Permintaan akan uang
k F suatu konstanta
@ F "DP dengan harga konstan
P F tingkat harga umum !rata-rata#
+enurut kaum klasik, k tidak berubah dalam jangka pendek dan ditentukan oleh
.aktor-.aktor kelembagaan seperti, pembayaran gaji ! harian, bulanan dll# Dan @ atau "DP
riil ditentukan di pasar barang dan tingkat @ yang normal adalah pada tingkat .ull
employment.
PASAR 'ENA%A KER#A
1aum 1lasik menganggap bahwa pasar tenaga kerja tidak ada bedanya dengan pasar
barang lainnya, bila harga dari tenaga kerja !upah# cukup .leksibel maka permintaan akan
tenaga kerja selalu seimbang dengan penawaran akan tenaga kerja.
3adi tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran sukarela. 4rtinya pada tingkat
upah riil yang berlaku di pasar tenaga kerja semua orang yang bersedia untuk bekerja pada
tingkat upah tersebut memperoleh pekerjaan, dan mereka yang menganggur, hanyalah yang
tidak bersedia bekerja pada tingkat upah yang berlaku , jadi mereka aalah penganggur yang
sukarela.! ini bersi.at sementara#
Dalam gara.ik dibawah ini adalah proses terjadinya tarik-menarik penawaran dan
permintaan di pasar tenaga kerja.
'ingkat +pa
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
)N
Ms 3 Md 3 kP) Md 3 kP)
S
*7
57
*&
@
Nu N6
O
5&
$rang yang bekerja
PASAR L+AR NE%ERI
Pandangan kaum 1lasik, bahwa di pasar dunia pun selalu bisa mengoreksi ketidakseimbangan secara
otomatis. Dasar teori mereka adalah bahwa suatu perekonomian nasional tidak perlu merepotkan diri untuk
menyeimbangkan nerca perdagangan mereka dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus, asal saja pemerintah
mau memakai salah satu dari sistem pembayaran luar negeri yaitu %
a. SIS'EM S'AN*AR EMAS yaitu sistem dimana uang dalam negeri !rupiah# dijamin penuh dengan emas.
4rtinya setiap satuan uang !satu rupiah# selalu bisa ditukarkan dengan emas murni seberat B gram pada
2ank Sentral.
b. S'AN*AR KER'AS dan K+RS *EBISA FAN% @LEKSI(EL. Dalam sistem ini kita boleh mempunyai
sistem keuangan dalam negeri yang mengikuti 7standar kertas8 yaitu menggunakan uang kertas yang tidak
dijamin dengan emas !seperti uang rupiah kita#, tetapi disamping itu kita juga menganut sistem kurs de=isa
yang 7mengambang8% Vbah.a kita (pemerintah) tidak menentukan kurs atau paritas (perbandingan
pertukaran) antara satu rupiah dengan dollar atau mata uang asing lainnya, kurs rupiah terhadap mata
uang asing dibiarkan untuk naik turun secara bebas sesuai dengan tarik0menarik kekuatan pasar de#isaW.
Mekanisme Hume " bahwa harga di dalam negeri mengalami penurunan dan harga di luar negeri
cenderung naik karena bertambahnya uang emas yang beredar di luar negeri dengan adanya pengiriman emas
dari dalam negeri ke luar negeri, yang akhirnya membuat neraca perdagangan kita ke arah keseimbangan lagi.
KOMEN'AR 'EORI KLASIK
Dalam teori 1lasik terkandung keyakinan bahwa masing-masing pasar ! baik makro maupun mikro
# yang bersama-sama membentuk suatu perekonomian yang memiliki daya mengatur diri sendiri !sel regulating#
menuju keseimbangannya.
1aum 1lasik menyetujui dua macam campur tangan pemerintah %
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
*0
1. Pada tingkat Mikro " menyangkut pengaturan-pengaturan atas industri-industri yang bersi.at monopoli
dan penghapusan hambatan-hambatan kelembagaan yang menghalangi .leksbilitas harga-harga untuk
turunDnaik sesuai dengan tarik-menarik penawaran dan permintaan pasar.
2. Pada tingkat Makro " tindakan pengaturan terhadap jumlah uang yang beredar !+s# sehingga tercapai
kestabilan tingkat harga umum ! menjaga agar tidak timbul in.lasi #. amun inipun hanya bagi negara yang
menganut sistem standar kertas, bukan yang menganut sistem standar emas.

'EORI MAKRO KEFNES
1eynes berpendapat bahwa orang harus meninggalkan ideologi laisse& aire atau sistem liberal yang
murni untuk mengoreksi diri sendiri ! sel regulating # yaitu untuk kembali pada tingkat 7ull employment8 secara
otomatis yang terkandung dalam pemikiran kaum klasik, karena 7ull employment8 hanya bisa dicapai dengan
tindakan-tindakan terencana. Dan pemerintah harus melakukan banyak campur tangan yang akti. dan sadar dalam
mengendalikan perekonomian nasional. Inilah inti dari ideologi 1eynesianisme.
PASAR (ARAN%
1emungkinan 1elebihan Produksi.
1eynes menolak Eukum Say, menurut 1eynes kelebihan produksi secara umum bisa terjadi, apabila
permintaan masyarakat akan barangDjasa tidak cukup kuat. Demand yang ada tidak cukup untuk menyerap supply
yang ditawarkan. Tetapi daya beli yang dimiliki oleh masyarakat tidak selalu harus sama dengan daya beli yang
betul-betul dibelanjakan oleh masyarakat di pasar barang.
Sebagian dari daya beli itu mungkin betul-betul diterjemahkan menjadi Permintaan E.ekti. di pasar
barang, tetapi sebagian lagi daya beli tersebut mungkin akan ditabung oleh masyarakat.
4pa yang terjadi bila tidak semua barang yang diproduksikan dalam suatu periode bisa terbeli 6 4da dua
akibat yang bisa terjadi bila barang-barang tersebut tidak terbeli%
&# Para produsen akan mengurangi produksinya untuk periode berikutnya. ! "DP akan turun pada
periode berikutnya#
'# Earga-harga barang akan turun.
1emungkinan 1ekurangan Produksi
Secara umum hal tersebut bisa terjadi, kalau para produsen misalnya memutuskan untuk melakukan
in=estasi dalam jumlah yang lebih besar dari pada daya beli yang ditabung masyarakat, maka permintaan e.ekti.
di pasar barang terlalu besar dibanding dengan nilai output yang tersedia di pasar.
,ang perlu diingat adalah bahwa permintaan e.ekti. ! permintaan agregat# sangat tergantung pada
keputusan para konsumen mengenai besar pengeluaran konsumsinya dan keputusan para produsen mengenai
besarnya in=estasi yang mereka ingin laksanakan dalam periode tersebut.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
*&
PERMIN'AAN A%RE%A' *AN PEN%EL+ARAN A%RE%A'
1ita anggap saja bahwa perekonomian kita adalah perekonomian tertutup !yaitu tidak melakukan
transaksi dengan luar negeri#. Permintaan agregat !aggregat demand# atau !dalam perekonomian tertutup# sama
saja dengan pengeluaran agregat !aggregat e2penditure# dari masyarakat secara keseluruhan, yang terdiri %
a. Permintaan e.ekti. dari rumah tangga akan barang-barang konsumsi ! < #
b. Permintaan e.ekti. dari produsen untuk in=estasi ! I #
c. Permintaan e.ekti. dari pemerintah ! " #
FAN% MENEN'+KAN 1 " PROPENSI'F 'O 1ONS+ME D . E *AN PROPENSI'F 'O SABE D s E
Dalam proses produksi menghasilkan pendapatan dalam masyarakat, dan pendapatan menimbulkan
permintaan e.ekti. dalam pasar barang, selanjutnya tidak semunya menjadi permintaan e.ekti. karena sebagian
akan ditabung.
2iasanya untuk negara yang tingkat penghasilannya tinggi, prosentase yang ditabung semakin tinggi
! eB. (0 S - )0S # dan yang digunakan untuk konsumsi !permintaan e.ekti. # antara >0S - ?0S. Sedangkan di
negara yang tingkat penghasilan masyarakatnya relati. rendah, maka tingkat konsumsinya lebih tinggi dari pada
yang ditabung. Prosentase konsumsi antara ! N0S - N*S # dan untuk tabungan ! *S - &0S#.
Persentase ini disebut dengan istilah propensity to sa=e !s% kecenderungan untuk menabung# dan
propensity to consume !c % kecenderungan untuk berkonsumsi#.
+aka dapat dituliskan dalam persamaan berikut %
#ung(i K+n(um(i < #un(i Ta,ungan <
B'ntuk *ain )ari ?ung(i k+n(um(i < atau
!ungsi konsumsi jangka pendek# Persamaan :inier
a F Tingkat pengeluaran konsumsi minimal
c F +P< F 4P<
+P< F $arginal propensity to consume F perubahan pengeluaran konsumsi
yang disebabkan perubahan tingkat pendapatan.
4P< F )#erage propensity to consume F proporsi dari penghasilan yang
Dibelanjakan untuk konsumsi
,ang perlu diingat mengenai .ungsi konsumsi ini, adalah bahwa +P< seharusnya mempunyai nilai ! 0 dan & #
jadi tidak bisa lebih besar dari & atau negati., karena tidak logis.
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
*'
G 3 1 4 I 4 %
S 3 sF 1 3 .F
1 4 S 3 .F 4 sF 3 D. 4 sEF 3 F . 4 s 3 7
1 3 a 4 .F

MP1 3 3 .
1
F

AP1 3 3 3 4 .
1
F
1a 4 .F
F
a
F
1 3 a 4 bF
------------------------
ekon.makro.stie.ak..ile./0(
*(

Anda mungkin juga menyukai