Anda di halaman 1dari 30

1.

MOTOR ASINKRON ROTOR SANGKAR


(PERCOBAAN STATIS)
1.1. TUJUAN
1.1.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
a. Membiasakan diri dalam memperhatikan besaran
nominal mesin yang diperbolehkan
b. Mencatat harga nominal mesin yang akan diuji
coba
c. Membiasakan diri melakukan pengecekan mesin
sebelum mesin diuji coba atau dijalankan
d. Melakukan tindakan pengamanan awal terhadap
mesin yang akan diuji coba
1.1.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
a. Mengerti dan bisa melakukan pengukuran tahanan mesin asinkron
b. Mengukur tahanan-tahanan belitan mesin asinkron yang akan diuji
coba
c. Mengukur besarnya tahanan isolasi antara terminal-terminal dan
antara terminal dengan badan mesin asinkron
1.2 TEORI DASAR
Sebelum menjalankan mesin (melakukan percobaan, penting sekali untuk
memeriksa dengan seksama harga-harga nominal dari sebuah mesin. !ata ini
dicantumkan pada setiap mesin oleh pabrik pembuatannya. !engan demikian, setiap
orang yang akan memakainya mengenal hal-hal penting yang berhubungan dengan
data atau nilai kerjanya. "arga nominal ini merupakan hasil pengujian pabrik
pembuatannya. #leh karena itu, untuk membuktikan data yang diberikan pabrik,
perlu dilakukan pengujian pada mesin tersebut.
342 1 1 1 $ % a g e
&ntuk meyakinkan keamanan pada setiap mesin yang akan kita jalankan, perlu
sekali melihat apakah mesin itu masaih baik, ditinjau dari segi isolasinya. Standar
isolasi pada setiap peralatan listrik telah ditetapkan dengan rekomendasi '().
%ada keperluan khusus, diperlukan sekali untuk mengetahui tahanan-tahanan
belitan mesin asinkron, seperti untuk mencari e*esiensi kon+ensional, torsi dan slip
dalam keadaan berbeban, mencari si*at dari kerja mesin itu. )ara mengukurnya,
dapat menggunakan multimeter (ohmmeter atau dengan +oltmeter-ampermeter.
1.3 RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 1.1 Rangkaian percobaan untuk pengukuran tahanan belitan motor.
1.4 PERA!ATAN "ANG DIGUNAKAN
1. Mesin asinkron rotor sangkar , *asa
2. -mperemeter dan +oltmeter
,. Multimeter (ohmmeter
.. 'solating testmeter atau megger
/. 0egulator tegangan , *asa
1. 0egulator tegangan !)
2. 3abel-kabel
342 1 1 2 $ % a g e
1.# PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mencatat data yang tercantum pada platnama asinkron yang akan diuji
coba
2. Mengukur tahanan belitan stator (u1-u2, +1-+2 dan w1-w2 dengan
ohmmeter
,. Mengukur tahanan belitan stator (u1-u2, +1-+2 dan w1-w2 dengan metode
voltmeter-amperemeter seperti pada gambar 1.1
.. Mengukur tahanan isolasi antara belitan stator (u1-u2, +1-+2 dan w1-w2
dan tahanan antarabelitan statorr dengan rangka mesindengan ohmmeter
dan dengan isolating testmeter
1.$ TABE! %ASI! PENGAMATAN
4abel 1.1 !ata hasil pengukuran tahanan belitan dengan metode ohmmeter.
4erminal 5ilai 4ahanan (6
&
1
7 &
2
2,/
8
1
7 8
2
2,/
9
1
7 9
2
2,/
&
1
7 0angka Mesin 2 M6
8
1
7 0angka Mesin 2 M6
9
1
7 0angka Mesin 2 M6
4abel 1.2 !ata hasil pengukuran tahanan belitan dengan metode +oltmeter-
amperemeter
4erminal 4egangan
:8;
-rus
:-;
5ilai 4ahanan
:6;
&
1
7 &
2
<,= 1 <,=
8
1
7 8
2
<,= 1 <,=
9
1
7 9
2
<,> 1 <,>
1.& ANA!ISA DATA
P'nj'(asan m'n)'na* n*(a*+n*(a* m,-,..
342 1 1 , $ % a g e
1. 0ated +oltage 22<?,=< artinya tegangan masukan untuk motor asinkron rotor
sangkar maksimal 22<?,=<.
2. 0ated current 2<,=?12 - artinya arus masukan untuk motor maksimal 2<,=?12
-.
,. 0ated power /,/ k9 artinya daya nominal yang ditarik oleh motor adalah /,/
k9.
.. 0ated speed 2><<@?1 artinya putaran nominal untuk motor asinkron rotor
sangkar adalah 2><< rpm.
/. AreBuency /< "C artinya *reBuency dari motor asinkron rotor sangkar adalah
/< "C.
1. 'nsulation A artinya jenis isolasi yang digunakan adalah isolasi tipe A.
2. )os <,=> artinya cos dari motor asinkron rotor sangkar <,=> lagging
M'n)h*-un) s(*/
5
s
D
p
f 12<
D
2
/< 12< hz
D ,<<< rpm
M'n)h*-un) .a-a+.a-a -ahanan 0'(*-an m,-,. 1'n)an Ohm'-'.
0ata 7rata D
,
2 1 2 1 2 1
W W V V U U + +
D
,
/ , 2 / , 2 / , 2 + +
D 2,/ E
!ari hasil pengukuran tahanan belitan motor dengan #hmmeter untuk
4erminal &1 7 &2 ,81 7 82,91 7 92 didapatkan nilai tahanan belitan sebesar 2,/ E.
M'n)h*-un) .a-a+.a-a -ahanan 0'(*-an m,-,. 1'n)an m'-,1' 2,(-+
am/'.'m'-'.
0ata 7rata D
,
2 1 2 1 2 1
W W V V U U + +
D
,
> , < = , < = , < + +
D <,=,, E
342 1 1 . $ % a g e
!ari hasil pengukuran tahanan belitan motor dengan metode +olt-
amperemeter untuk 4erminal &1 7 &2 ,81 7 82,91 7 92 didapatkan nilai tahanan
belitan sebesar <,=,, E.
1.3 KESIMPU!AN
!ari percobaan dan analisa data untuk motor asinkron rotor sangkar
(percobaan statis dapat disimpulkan sebagai berikut:
1 Fesaran nominal pada motor asinkron rotor sangkar adalah :
0ated +oltage 22<?,=< artinya tegangan masukan untuk motor asinkron
rotor sangkar maksimal 22<?,=<.
0ated current 2<,=?12 - artinya arus masukan untuk motor maksimal
2<,=?12 -.
0ated power /,/ k9 artinya daya nominal yang ditarik oleh motor adalah
/,/ k9.
0ated speed 2><<@?1 artinya putaran nominal untuk motor asinkron rotor
sangkar adalah 2><< rpm. Slip D ,<<< rpm.
AreBuency /< "C artinya *reBuency dari motor asinkron rotor sangkar
adalah /< "C.
'nsulation A artinya jenis isolasi yang digunakan adalah isolasi tipe A.
)os <,=> artinya cos dari motor asinkron rotor sangkar <,=> lagging
2 5ilai rata-rata tahanan belitan :
!engan ohmmeter D 2,/ E
!engan metode +oltmeter-amperemeter D <,=,, E
2. MOTOR ASINKRON ROTOR SANGKAR
4PERCOBAAN DINAMIS)
2.1 TUJUAN
2.1.1 Tujuan Umum
342 1 1 / $ % a g e
a. Mengetahui cara kerja motor asinkron rotor sangkar
b. !apat mengoperasikan motor asinkon rotor sangkar
c. !apat menentukan rangkaian eki+alen motor asinkron
d. !apat menganalisa pengaruh pembebanan terhadap putaran motor
asinkron rotor sangkar
2.1.2 Tujuan Khusus
1. 3arakteristik beban nol : '
o
D *(8
o
, %
o
D *(8
o
, cos

D * (8
o

Mengetahui pengaruh tegangan masukan terhadap arus,


daya *aktor daya motor asinkron
Mencari komponen arus magnetisasi kerugian mekanik
(kerugian gesekan bantalan dan udara dan kerugian besi
2. 3arakteristik hubungan singkat : %
hs
D *('
hs
, 8
hs
D *('
hs
, cos

D *('
hs

pada s D1 (nD<
Mengetahui pengaruh arus hubungansingkat : terhadap
daya, tegangan dan *aktor daya motor asinkron
Mencari komponen rangkaian pengganti G
ek
dan 0
ek
pada
rangkaian eki+alen motor asinkron dilihat dari sisi stator
Mencari nilai arus hubungan singkat pada saat tegangan
nominal
,. Mencari rangkaian eki+alen motor asinkron dengan data yang telah
diperoleh
.. Mencari karakteristik berbenaan motor asinkron : n D *(%
2.2 TEORI DASAR
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas digunakan.
%enamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
342 1 1 1 $ % a g e
perbedaan relati* antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetik field)
yang dihasilkan oleh arus stator. Felitan stator yang dihubungkan dengan sumber
tegangan tiga *ase akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan
kecepatan sinkron (n
s
D 12<*?p, dimana * adalah *rekuensi dan p adalah jumlah
kutub. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada
rotor, sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan hukum HentC, rotorpun akan turut
berputar mengikuti medan putar stator. %erbedaan putaran relati* antara stator dan
rotor disebut slip. Fertambahnya beban akan memperbesar kopel motor, yang
karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara
medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Iadi bila beban
motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
!ikenal 2 tipe motor induksi, yaitu motor induksi dengan rotor sangkar dan
motor induksi dengan rotor belitan.
3erja motor induksi seperti juga kerja trans*ormator adalah berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet. #leh karena itu, motor induksi dinggap sebagai trans*ormator
dengan rangkaian sekunder yang berputar, sehingga rangkaian eki+alennya hampir
sama. 0angkaian eki+alen motor induksi dapat digambarkan sebagai berikut :
@ambar 1.2 0angkaian eki+alen motor induksi
2.2.1 Ka.a5-'.*s-*5 B'0an N,(
&ji tanpa beban dilakukan dengan cara mensuplai motor sampai dengan
tegangan nominal dan membiarkan rotor berputar tanpa torsi pengereman. !alamhal
ini arus masukan digambarkan sebagai jumlah +ektor arus magenetisasi dan arus
342 1 1 2 $ % a g e
akti* yang disebabkan rugibesi (stator dan rugi mekanik (*riksi dan angin. !aya
masukan sama dengan jumlah semua rugi keadaan tanpa beban, yaitu rugi tembaga
stator, rugi besi dan rugimekanik (*riksi dan angin.
!engan mengukur arus beban nol ('
o
, tegangan beban nol (8
o
dan daya pada
kondisi beban nol (%
o
, maka cos

beban nol dapat dihitung. Fentuk karakteristik


pada pengujian motor induksi tanpa yang berupa kur+a '
o
D *(8
o
, %
o
D *(8
o
dan cos

D *(8
o
dapat digambarkan seperti gambar 2.2

@ambar 2.2 3arakteristik beban nol
!ari data pegujian beban nol, maka parameter 0
)
dan G
M
dapat dihitung dengan
persamaan :
0
<
D
J
<
<
2
P
V
G
<
D
<
2
<
2
<
2
<
P I V
V

2.2.2 Ka.a5-'.*s-*5 %u0un) S*n)5a-


-pabila rotor di blok ? ditahan, maka arus input hanya dibatasi oleh impedansi
eki+alen belitannya (resistansi dan reaktansi bocor. #leh karena itu, jika dalam
kondisi ini motor disuplai dengan tegangan n ominal, maka akan terjadi arus yang
sangat tinggi yang secara teknis dapat mrusak belitan, sehingga pada pengujian
342 1 1 = $ % a g e
hubung singkat biasanya dilaksanakan dengan mensuplai motor dengan tegangan
yang diturunkan secukupnya sampai arustudak melebihi nilai nominalnya. Fesar-
besaran pada saat tegangan nominal merupakan harga yang dicari dan dihitung
dengan menggunakan perbandingan arus dan tegangannya. "al ini dianggap bahwa
apabila tegangan suplai ber+ariasi, reaktansi bocor dan resistansi belitan tetap
konstan.
!ari percobaan hubungan singkat diperoleh data : arus hubung singkat ('
hs
,
tegangan hubungan singkat (8
hs
dan daya hubung singkat per *ase (%
hs
, maka
parameter 0
ek
D 0
1
K a
2
0
2
dan G
ek
D G
1
K a
2
G
2
dapat dihitung dengan persamaan :
0
hsn
D J
2
hs
hs
I
P
G
ek
D
2
2 2 2
hs
hs hs hs
I
P I V
!engan mengingat bahwa uji hubung singkat dilakukan dengan tegangan yang
diturunkan, maka harga arus hubung singkat dan daya hubung singkat pada tegangan
nominal ('
hsn
dan %
hsn
dapat dihitung dengan persamaan :
'
hsn
D '
hs
hs
n
V
V
J %
hsn
D ,8
n
'
hsn
)os

hs
"asil pengujian dapat digambarkan karakteristik hubung singkat yang berupa
kur+a daya ubung singkat (%
hs
, tegangan hubung singkat (8
hs
dan cos

hs
sebagai
*ungsi arus yang diserap ('
hs
.
342 1 1 > $ % a g e
@ambar 2., karakteristik hubung singkat
Fiasanya gra*ik tegangan adalah linier, gra*ik cos

hs
adalah konstan dan
gra*ik daya adalah parabola. !aya ini merupakan kerugian, antara lain : kerugian
berupa panas dalam belitan stator rotor serta rugi tambahan dalam tembaga rotor.
0ugi tambahan dalam tembaga rotor disebabkan oleh *rekuensi *luksi yang tinggi
yang memotongnya (sama dengan *rekuensi suplai yang menimbulkan arus eddy
dalam rotor itu sendiri. #leh karena itu, daya berupa panas bertambah besar kalau
dibandingkan dengan daya hilang selama operasi normal ketika *rekuensi rotor
sangat rendah.
2.2.3 Ka.a5-'.*s-*5 Pu-a.an 2s B'0an
Seperti motor-motor penggerak lainnya,penting sekali mengetahui adanya
karakteristik putaran *ungsi dari beban. Sudah menjadi si*at mesin asinkron, bahwa
berputar motor itu akibat adanya slip antara medan stator dan rotor, slip ini akan
menjadi besar apabila beban bertambah.
n
342 1 1 1< $ % a g e

%
@ambar 2./ 3arakteristik berbeban
2.3 RANGKAIAN PERCOBAAN
@ambar 2.1 0angkaian percobaan dinamis
2.4 PERA!ATAN "ANG DIGUNAKAN
1. Mesin asinkron rotor sangkar , *ase
2. -mperemeter dan +oltmeter
3. Multimeter (ohmmeter
4. 9attmeter dan tra*o. -rus
#. 0pm meter
$. 0egulator , *asa
342 1 1 11 $ % a g e
&. 0egulator tegangan dc
3. 3abel-kabel
2.# PROSEDUR PERCOBAAN
2.#.1 M'n6a.* Ka.a5-'.*s-*5 B'0an N,(
Membuat rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik beban nol.
Membuat urutan kerjanya.
4egangan diatur dari nol sampai tegangan nominal. %engambilan data
dilakukan dari tegangan yang paling tinggi (tegangan nominal dan
diturunkan secara bertahap.
Mencatat hasil pengukuran kedalam tabel yang tersedia
2.#.2 M'n6a.* Ka.a5-'.*s-*5 %u0un)an S*n)5a-
Membuat rangkaian percobaan unuk mencari karakteristik hubung singkat
Membuat urutan kerjanya
Mencatat hasil pengukuran kedalam tabel yang tersedia
2.#.3 M'n6a.* Ka.a5-'.*s-*5 Pu-a.an 2s B'0an
Membuat rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik hubung
singkat.
Membuat urutan kerjanya, dalam hal ini motor dibebani dengan generator
!)
Mencatat hasil pengukuran kedalam tabel yang tersedia
2.$ TABE! %ASI! PENGAMATAN
4abel 2.1 !ata hasil percobaan beban nol
5o
4egangan 'nput
'
1
:-;
'
2
:-;
'
,
:-;
%
:9;
5
:rpm;
4eg.Hine
:8;
4eg. Aasa
:8;
1 1< ,< .,2 /,2 .,/ 1/< 22.<
2 >< ./ 2,> ,,/ , 1/< 2>2<
, 12< 1< 2,. , 2,. 1/< 2>/<
342 1 1 12 $ % a g e
. 1/< 2= 2,1 2,2 2,2 1/< 2>1<
/ 1=< >, 2,1 2,2 2,1 1/< 2>1<
1 21< 111 2,1 2,2 2,1 1/< 2>2<
4abel 2.2 !ata hasil percobaan hubung singkat
5o
4egangan 'nput
'
1
:-;
'
2
:-;
'
,
:-;
%
:9;
4eg.Hine
:8;
4eg. Aasa
:8;
1 1/ 2 2,2 . 2,> ,<
2 2< 1< ,,2 / ,,= ,<
, 2/ 12 .,, 1 .,/ ,<
. 2> 1/ /,2 2 /,/ 1<
/ ,, 12 /,= = .,2 2/
4abel 2., !ata hasil percobaan berbeban
5o
4egangan 'nput
'
1
:-;
'
2
:-;
'
,
:-;
%
:9;
5
:rpm;
@enerator
!)
Feban
4eg.Hine
:8;
4eg.
Aasa
:8;
8
:8;
'
eLc
:-;
8
:8;
'
:-;
1 ,<< 11= ,,2 2,> ,,2 >< 2>>< / <,12 1/< <
2 ,<< 11= ,,. , ,,> 12< 2>>< /,1 <,12 1/< 1,1
, ,<< 11= ,,1 ,,2 .,1 11/ 2>=< /,1 <,12 1.2 2,1
. ,<< 11= ,,> ,,. .,, 1=< 2>=< /,1 <,12 1.. 2,>/
/ ,<< 11= .,1 ,,1 .,1 21< 2>=< /,. <,12 1.1 ,,>/
1 ,<< 11= .,. ,,= .,> 2.< 2>2< /,. <,12 1,= .,>
2 ,<< 11= .,2 . /,1 2// 2>2< /,. <,12 1,/ /,=/

342 1 1 1, $ % a g e
2.& ANA!ISA DATA
a. Ka.a5-'.*s-*5 B'0an N,(
Ana(*s*s Da-a
Pada percobaan beban nol dengan mengambil contoh perhitungan pada data
no. 1
!iketahui :
' D .,= -
8
H-H
D ,< 8
% D 1/< 9
!itanyakan :
cos

D...........M
%enyelesaian :
!os I V P . . . ,
< <
=

< <
. . , I V
P
!os =

= , . . 1< . ,
1/<
= !os
D <,,<<2
!engan menerapkan cara yang sama dengan diatas maka hasil perhitungan
data berikutnya dapat diketahui pada tabel 2..
0. Ka.a5-'.*s-*5 %u0un) S*n)5a-
Ana(*s*s Da-a
Pada percobaan beban nol dengan mengambil contoh perhitungan pada data
no. 1
!iketahui :
' D ,,2 -
8
H-H
D 1/ 8
342 1 1 1. $ % a g e
% D ,< 9
!itanyakan :
cos

D...........M
%enyelesaian :
!os I V P . . . ,
< <
=

< <
. . , I V
P
!os =
2 , , . 1/ . ,
,<
= = !os
D <,,1
'
hsn
D
hs
n
hs
V
V
I
D
1/
,=<
2 , ,
D =1,<1 -
%
hsn
D , 8
n
'
hsn
cos
hs
D , L ,=< L =1,<1 L <,,1 D ,,,,. k9
!engan menerapkan cara yang sama dengan diatas maka hasil perhitungan
data berikutnya dapat diketahui pada tabel 2./
6. Ka.a5-'.*s-*5 B'.0'0an
Ana(*s*s Da-a
Pada percobaan beban nol dengan mengambil contoh perhitungan pada data
no. 1
!ik :
' D ,,21 -
8
H-H
D ,<< 8
% D >< 9
!it :
cos

D...........M
peny :
!os I V P . . . ,
< <
=

< <
. . , I V
P
!os =
342 1 1 1/ $ % a g e

21 , , . ,<< . ,
><
= !os
D <,</,
!engan menerapkan cara yang sama dengan diatas maka hasil perhitungan
data berikutnya dapat diketahui pada tabel 2.1
1. Ran)5a*an E5*2a('n
Rangkaian "ki#alen $otor Induksi
Ka.a5-'.*s-*5 B'0an N,(
342 1 1 11 $ % a g e
<
2
<
P
V
Rc =
= = 2.
1/<
1<
2
<
2
<
2
<
2
<
. P I V
V
%
$

=

1/< = , . . 1<
1<
2 2
2

=
7 12,/11,1=11
!engan menerapkan cara yang sama dengan diatas maka hasil perhitungan data
berikutnya dapat diketahui pada tabel 2.2
Ka.a5-'.*s-*5 %u0un) S*n)5a-
hs
hs
I
P
k
2
0e =

= = >2>1=2/ , 2
2 , ,
,<
2
hs
hs hs hs
I
P I V
%ek
2
2 2 2
.
=

2
2 2 2
2 , ,
,< 2 , , . 1/
=

D ,,1/>12=/1/
342 1 1 12 $ % a g e
!engan menerapkan cara yang sama dengan diatas maka hasil perhitungan data
berikutnya dapat diketahui pada tabel 2.=
2.3 TABE! %ASI! ANA!ISA DATA
4abel 2.. "asil analisa data pada karakteristik beban nol
5o
8H-H '< %<
)os
(8 (- (9
1 1< .,= 1/< <,,<<2
2 >< ,,1,,,, 1/< <,,<21
, 12< 2,1 1/< <,222/2
. 1/< 2,,,,,, 1/< <,2.2..
/ 1=< 2,, 1/< <,2<>1=
1 21< 2,, 1/< <,12>,
4abel 2./ "asil analisa data pada karakteristik hubung singkat
5o
8
H-H
(8
'
H
(-
%
(9
)os
'
hsn
(-
%
hsn
(k9
1
1/ ,,2 ,<
<,,1<=. =1,<111112 ,,,,.2=
2
2< . ,<
<,211/1 21 1=,2/=1
,
2/ .,>,,,, ,<
<,1.<.. 2.,>=11111 12,<</2
.
2> /,> 1<
<,2<2.1 22,,1<,..= 12,=.,1
/
,, 1 2/
<,21=1> 1>,<><><>1 12,22/1
4abel 2.1 "asil analisa data karakteristik berbeban
5o
8H-H '< %<
)os
(8 (- (9
1 ,<< ,,21112 >< <,</,<2
342 1 1 1= $ % a g e
2 ,<< ,,.,,,, 12< <,<1221
, ,<< ,,1,,,, 11/ <,<=2.
. ,<< ,,=1112 1=< <,<=>/>
/ ,<< .,1 21< <,<>=/2
1 ,<< .,,1112 2.< <,1</22
2 ,<< .,1 2// <,1<11=
4abel 2.2 "asil analisa data pada karakteristik beban nol pada rangkaian ekui+alen
5o
8
H-H
'
H
%
o
0
)
G
M
(8 (- (9 (E
1 1< .,= 1/< 2. 12,/11,1=2
2 >< ,,1,,,, 1/< /. 2=,2/</,/1
, 12< 2,1 1/< >1 .1,1=>..22
. 1/< 2,,,,,, 1/< 1/< 1.,,2/11=,
/ 1=< 2,, 1/< 211 2=,2>/1,22
1 21< 2,, 1/< 2>. >1,,,,21/.
4abel 2.= "asil analisa data karakteristik hubung singkat pada rangkaian ekui+alen
5o
8
H-H
'
H
% 0
ek
G
ek
(8 (- (9 (E
1 1/ ,,2 ,< 2,>2>1> ,,1/>12=/1
2 2< . ,< 1,=2/ .,1,/12.</
, 2/ .,>,,,, ,< 1,2,21/ .,>1/,1/12
. 2> /,> 1< 1,22,1. .,1<,1222,
/ ,, 1 2/ 2,<=,,, /,<><1/>,/
342 1 1 1> $ % a g e
342 1 1 2< $ % a g e
2.8 3(S'M%&H-5
Ferdasarkan tujuan percobaan, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. 3arakteristik Feban 5ol
- %engaruh tegangan masukan terhadap arus berbanding terbalik
yaitu semakin besar tegangan maka arus yang dihasilkan semakin
kecil pada range data tegangan 1< 8- 12< 8. -rus yang dihasilkan
konstan sebesar 2,, - pada range data tegangan 1/< 8- 21< 8.
- %engaruh tegangan masukan terhadap daya konstan yaitu arus yang
dihasilkan semakin kecil terhadap daya yang konstan.
b. 3arakteristik "ubung Singkat
- %engaruh arus hubung singkat terhadap daya berbanding terbalik
untuk range data daya 1< 9 7 2/ 9. %ada daya ,< 9 arus hubung
singkat yang dihasilkan semakin besar.
- %engaruh arus hubung singkat terhadap tegangan berbanding lurus
bahwa semakin besar arus hubung singkat maka tegangan yang
dihasilkan semakin besar pula pada range data tegangan 2/ 8 7 ,<
8.
- %ada percobaan untuk range data tegangan 1/ 8 7 ,, 8 diperoleh
G
ek
semakin besar dan 0
ek
yang berubah-ubah.
c. 3arakteristik Ferbeban Motor -sinkron
- %engaruh putaran terhadap daya hampir konstan pada range data
daya >< 9 7 12< 9, 11/ 9 7 21< 9 dan 2.< 9 7 2// 9
342 1 1 21 $
% a g e
342 1 1 22 $
% a g e
342 1 1 2, $
% a g e
342 1 1 2. $
% a g e
342 1 1 2/ $
% a g e
342 1 1 21 $
% a g e
342 1 1 22 $
% a g e
342 1 1 2= $
% a g e
2.1 KESIMPU!AN
A. P'.6,0aan B'0an N,(
1. %ada percobaan beban nol semakin besar tegangan line-line (8
o
maka
arus line ('
o
cenderung akan semakin besar.
2. %ada beban nol semakin besar tegangan line-line (8
o
maka daya (%
o
yang
ditarik oleh motor akan semakin besar.
,.
!ari hasil analisa percobaan dengan beban nol diketahui bahwa semakin
besar tegangan yang diberikan maka cos N akan semakin kecil, dan
sebaliknya semakin kecil tegangan yang diberikan, maka cos N yang
dihasilkan akan semakin besar.

B. P'.6,0aan %u0un) S*n)5a-
1. %ada percobaan hubung singkat semakin besar tegangan line-line (8
o

maka arus hubung-singkat ('


hs
semakin besar.
2. %ada percobaan hubung singkat semakin kecil arus hubung-singkat ('
hs

maka daya (%
o
yang ditarik oleh motor akan semakin besar.
,. %ada percobaan hubung singkat semakin besar arus hubung-singkat ('
hs

maka cos cenderung semakin besar.


.. %ada percobaan hubung singkat diperoleh arus nominal, '
hsn
rata-rata D
-mpere.
/. %ada percobaan hubung singkat diperoleh daya nominal, %
hsn
rata-rata D
k9.

C. P'.6,0aan B'.0'0an
1. %ada percobaan berbeban semakin besar arus line ('
H
maka daya (%
o
yang
dihasilkan oleh generator akan semakin besar.
2. %ada percobaan berbeban semakin turun putaran maka daya (%
o
yang
dihasilkan oleh generator akan semakin besar.
D. Ran)5a*an E5*2a('n
342 1 1 2> $
% a g e
1. %ada percobaan karakteristik beban nol, semakin besar 0
)
pada motor
induksi rotor sangkar maka G
M
akan semakin besar.
2. %ada percobaan karakteristik hubung singkat, semakin kecil 0
ek
pada
motor induksi rotor sangkar maka G
ek
akan semakin kecil.
342 1 1 ,< $
% a g e

Anda mungkin juga menyukai