Anda di halaman 1dari 4

System CVT (Continuously Variable Transmission) memberikan

rangsangan yang baik untuk perkembangan dunia otomotif khususnya


sepeda motor di tanah air. System ini dirancang untuk menopang desain
dari sebuah motor yang mempunyai performa bagus, elegan dan dinamis.
Namun kehandalannya patut diacungkan jempol, alaupun banyak yang
beranggapan baha motor matic adalah motor bernuansa boros dan
pantasnya hanya untuk kaum !aa.
"epas dari itu teknologi ini diciptakan untuk memberikan kenyamanan
bagi penggunanya, bukanlah ketakutan akan putusnya V#belt. $dalah
teknologi CVT dari %amaha, teknologi motor matic pertama ini
menampilkan ajah yang tidak asing lagi dan familiar.
System CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sebuah sistim
transmisi otomatis yang membuat moment dan percepatan berbeda pada
setiap tenaga sentripugal yang diciptakan oleh kopling dengan perubahan
&ariabel kecepatan dan momen yang kontinue selama adanya tenaga
putar dari engine. Sistim ini menempatkan jenis kopling sentripugal
sebagai acuan terciptanya perbedaan antara input dan output dari
engine.
'orongan rangsangannya sama seperti transmisi manual biasa, tapi
perubahan tenaga dan putaran berangkat dari tenaga mesin pada pulley
primer diteruskan oleh V#belt menuju kopling ke pulley sekunder yang
selanjutnya kopling akan meneruskan tenaga putarnya ke as roda
belakang. (aya sentripugal kopling inilah yang merangsang moment dan
putaran menjadi sebuah perbandingan antara momon dan putaran secara
&ariabel dan kontinue. )nilah yang memungkinkan otomatisasi dari
perubahan yang bukan berasal dari rasio roda gigi transmisi, tapi rasio
pulley primer dan sekunder.
Semua komponen terdapat pada rumah CVT bentuknya adalah lengan
ayun sebelah kiri, yang terlihat begitu besar dan berat. Terdapat tiga
komponen utama yaitu pulley primer (dri&e pulley), pulley sekunder
(dri&en pulley) dan V#belt. *ulley primer dihubungkan ke crankshaft
engine, sedangkan pulley sekunder dihubungkan ke as#roda oleh V#belt.
*ada saat stationer atau putaran rendah, pulley primer memiliki radius
yang kecil dibandingkan dengan pulley sekunder atau rasio gigi ringan.
Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka pulley primer
radiusnya juga ikut membesar sedangkan pulley sekunder justru mengecil
atau sama dengan rasio gigi berat. +ntuk kerja V#belt hanya
menghubungkan kedua pulley tersebut agar dapat berjalan secara
bergantian. ,adi saat pulley primser membesar maka yang menyebabkan
sekunder mengecil adalah karena desakan dari &#belt, karena panjang &#
belt selalu sama pada proses ini karena kedua pulley tersebut bisa
bergerak membuat rasio V#belt yang berbeda.



(ambar tersebut menunjukkan kerja putaran stasioner sampai putaran
tinggi pada perubahan rasio pada kedua pulley dengan bergeraknya V#
belt naik dan turun mengikuti momen torsi yang terjadi.
-erikut adalah kondisi pulley sekunder yang mempunyai tor.ue cam yang
begerak menggeser, ini terjadi perubahan geseran tor.ue cam apabila
mengalami kondisi beban ringan maupun kondisi akselerasi dan
menanjak.
-eban mesin dan roda belakang akan selaras apabila pergerakkan tor.ue
cam tidak terjadi kendala, dimana pulley sekunder akan mengikuti pola
tenaga dari mesin baik itu membuat rasio maupun menguncinya.
'emikian mudah#mudahan perkembangan teknologi motor matic di
)ndonesia semakin pesat dan menjadikan kenyaman bagi penggunanya.
(imana// masih kurang materinya// 0ke, biar lebih apdoll, saya bakal
bagikan juga e#book gratis dari motor matic itu sendiri buat sobat#sobat.
Silahkan sobat donload leat link dibaah ini.

Anda mungkin juga menyukai