=
...
2 1 1
Jenis Pengukuran Pusat Data
Catatan mengenai Mean, Median, Modus:
Mean, memberikan pertimbangan yang sama pada
data ekstrim dengan data lainnya.
Hanya ada satu nilai mean dan median pada setiap
data, tetapi ada kemungkinan lebih dari satu modus
Modus lebih sedikit kegunaannya dalam pengukuran
pusat data. Namun untuk beberapa kasus, modus
paling sesuai, contoh: jika suatu toko elektronik ingin
menentukan TV berukuran berapa inchi yang harus di-
stok karena paling banyak diminati, modus paling
sesuai untuk digunakan.
RATA RATA HITUNG (ARITHMETIC MEAN)
b. Untuk data terkelompok / grouped data
Kelas interval Titik tengah (x
i
) Frekuensi (f
i
) f
i
x
i
1 X
1
f
1
f
1
X
1
2 X
2
f
2
f
2
X
2
.. .. .. ..
k X
k
f
k
f
k
X
k
Jumlah
=
=
=
k
i
i
n
i
i i
f
x f
x
1
1
Rata Rata hitung
RATA RATA HITUNG (ARITHMETIC MEAN)
contoh
Kelas interval Titik tengah (x
i
) Frekuensi (f
i
) f
i
x
i
30,5 - 40,5 35,5
1
35,5
40,5 50,5 45,5
2
91,0
50,5 60,5 55,5 5 277,5
60,5 70,5 65,5 15
982,5
70,5 80,5 75,5 25
1887,5
80,5 90,5 85,5 20
1710,5
90,5 - 100,5 95,5 12
1146,0
Jumlah
80
6130,0
62 , 76
80
6130
1
= =
=
n
i
x
Rata Rata hitung
MODUS
a. Untuk data tak berkelompok / ungrouped data
Misal diberikan data sbb :
8 ; 5 ; 6 ; 8 ; 7 ; 6 ; 7 ; 9 ; 7 ; 6 ; 7 ; 6 ; 7 ; 5 modusnya = 7
L
b a
a
Bb us
mo
+
+ = mod
Nilai yang paling sering muncul / terjadi atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi
Misal diberikan data sbb :
8 ; 5 ; 6 ; 8 ; 7 ; 6 ; 7 ; 9 ; 7 ; 6 ; 7 ; 6 ; 7 ; 5 ; 6 modusnya = 6 dan 7
b. Untuk data terkelompok / grouped data
Bbmo = batas bawah kelas interval yang memuat modus (kelas interval yang
frekuensinya paling tinggi, bila terdapat lebih dari satu kelas berarti kelas
modusnya lebih dari satu)
a = frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi kelas sebelumnya
b = frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi kelas sesudahnya
L = Lebar interval
MODUS
contoh Kelas interval Titik tengah (x
i
) Frekuensi (f
i
)
30,5 - 40,5 35,5
1
40,5 50,5 45,5
2
50,5 60,5 55,5 5
60,5 70,5 65,5 15
70,5 80,5 75,5 25
80,5 90,5 85,5 20
90,5 - 100,5 95,5 12
Jumlah
80
Kelas modus
Bb
mo
= 70,5
a = 25 - 15 = 10
b = 25 20 = 5
L = 10
17 , 77 10
5 10
10
5 , 70 mod =
+
+ = us
MODUS
Contoh 2 Kelas interval Titik tengah (x
i
) Frekuensi (f
i
)
30,5 - 40,5 35,5
1
40,5 50,5 45,5
2
50,5 60,5 55,5 25
60,5 70,5 65,5 15
70,5 80,5 75,5 25
80,5 90,5 85,5 25
90,5 - 100,5 95,5 7
Jumlah
80
Kelas modus 1
Bb
mo
= 50,5
a = 25 - 2 = 23
b = 25 15 = 10
L = 10
47 , 57 4697 , 57 10
10 23
23
5 , 50 1 mod ~ =
+
+ = us
Kelas modus 2
Kelas modus 3
Modus 1
Bb
mo
= 70,5
a = 25 - 15 = 10
b = 25 25 = 0
L = 10
5 , 80 10
0 10
10
5 , 70 2 mod =
+
+ = us
Modus 2
Bb
mo
= 80,5
a = 25 - 25 = 0
b = 25 7 = 18
L = 10
5 , 80 10
18 0
0
5 , 80 3 mod =
+
+ = us
Modus 3
Jadi modusnya 57,47 dan 80,5
MEDIAN
a. Untuk data tak berkelompok / ungrouped data
Misal diberikan data sbb :
2 ; 4 ; 5 ; 6 ; 7 ; 7 ; 8 ; 11 ; 14 banyaknya data ganjil
Nilai data yang berada ditengah, apabila semua data telah diurutkan nilainya (dari kecil ke
besar)
b. Untuk data terkelompok / grouped data
Median = 7
Misal diberikan data sbb :
1 ; 2 ; 4 ; 5 ; 6 ; 7 ; 7 ; 8 ; 11 ; 14 banyaknya data genap
Median = (6 +7) / 2 = 6,5
L
f
F
n
Bb median
med
med
+ =
2
Bbmed = batas bawah kelas interval yang memuat median (kelas interval yang
memuat data ke n/2)
n = banyaknya data
F = Jumlah semua frekuensi dari seluruh kelas interval sebelum kelas interval
yang memuat median
fmed = frekuensi kelas interval yang memuat median
L = lebar interval
Kelas interval Titik tengah (x
i
) Frekuensi (f
i
)
30,5 - 40,5 35,5
1
40,5 50,5 45,5
2
50,5 60,5 55,5 5
60,5 70,5 65,5 15
70,5 80,5 75,5 25
80,5 90,5 85,5 20
90,5 - 100,5 95,5 12
Jumlah
80
contoh
Kelas median
n = 80
n/2 = 40
Median data ke 40
Bb
med
= 70,5
F = 1+2+5+15 = 23
F
med
= 25
L =10
3 , 77 10
25
23 40
5 , 70 =
+ = median
KUARTIL
a. Untuk data tak berkelompok / ungrouped data
Nilai data yang ke n / 4 ; 2n / 4 dan 3n / 4 apabila semua data telah diurutkan nilainya (dari
kecil ke besar)
Misal diberikan data sbb :
75 ; 82 ; 66 ; 57 ; 64 ; 56 ; 92 ; 94 ; 86 ; 52 ; 60 ; 70
Data terurut :
52 ; 56 ; 57 ; 60 ; 64 ; 66 ; 70 ; 75 ; 82 ; 86 ; 92 ; 94
x
0
K
1
K
2
K
3
x
n
n/4 3n/4
Letak K
i
= data ke
( )
4
1 + n i
Dimana i = 1, 2, 3
KUARTIL
x
0
K
1
K
2
K
3
x
n
n/4 3n/4
K
1
= data ke = data ke 3,25
= data ke 3 + 0,25*(data ke 4 data ke 3)
= 57+0,25(60 - 57) = 57,75
( )
4
1 12 1 +
K
2
= data ke = data ke 6,5
= data ke 6 + 0,5*(data ke 7 data ke 6)
= 66+0,5(70 - 66) = 68 = median
( )
4
1 12 2 +
KUARTIL
K
3
= data ke = data ke 9,75
= data ke 9 + 0,75*(data ke 10 data ke 9)
= 82+0,75(86 - 82) = 85
( )
4
1 12 3 +
b. Untuk data terkelompok / grouped data
i = 1, 2, 3
Letak Ki = data ke
( )
4
1 + n i
CONTOH
DESIL
Desil adalah nilai data yang ke (i = 1, 2, 3, ... ,9) bila semua data telah
diurutkan nilainya (dari kecil ke besar)
10
in
a. Untuk data tak berkelompok / ungrouped data
x
0
D
1
x
n
D
2
D
3
D
4
D
5
D
6
D
7
D
8
D
9
=K
2
= median
Letak Di = data ke
( )
10
1 + n i
i = 1, 2, 3, 4,...,9
Contoh
Diberikan data terurut sebagai berikut :
52 ; 56 ; 57 ; 60 ; 64 ; 66 ; 70 ; 75 ; 82 ; 86 ; 92 ; 94
D
1
= data ke = data ke 1,3
= data ke 1 + 0,3*(data ke 2 data ke 1)
= 52+0,3(56 - 52) = 53,2
( )
10
1 12 1 +
D
2
= data ke = data ke 2,6
= data ke 2 + 0,6*(data ke 3 data ke 2)
= 56+0,6(57 - 56) = 56,6
( )
10
1 12 2 +
D
5
= data ke = data ke 6,5
= data ke 6 + 0,5*(data ke 7 data ke 6)
= 66+0,5(70 - 66) = 68 = K
2
= median
( )
10
1 12 5 +
Dengan cara yang sama Di yang lain bisa dihitung
b. Untuk data terkelompok / grouped data
Letak Di = data ke
10
in
i = 1, 2, 3, 4,...,9
L
f
F
in
Bb D
Di
Di i
+ =
10
Bb
Di
= batas bawah kelas interval yang memuat Di (kelas interval yang memuat data
ke in/10)
n = banyaknya data
F = Jumlah semua frekuensi dari seluruh kelas interval sebelum kelas interval
yang memuat Di
f
Di
= frekuensi kelas interval yang memuat Di
L = Lebar interval
Kelas interval Titik tengah (x
i
) Frekuensi (f
i
)
30,5 - 40,5 35,5
1
40,5 50,5 45,5
2
50,5 60,5 55,5 5
60,5 70,5 65,5 15
70,5 80,5 75,5 25
80,5 90,5 85,5 20
90,5 - 100,5 95,5 12
Jumlah
80
D
1
= data ke = data ke 8 terletak diinterval (50,5 60,5)
Bb
D1
= 50,5 F = 1+2 = 3 f
D1
= 5 L = 10
10
80
5 , 60 10
5
3 8
5 , 50
1
=
+ = D
D
2
= data ke = data ke 16 terletak diinterval (60,5 70,5)
Bb
D2
= 60,5 F = 1+2 +5 = 8 f
D2
= 15 L = 10
10
) 80 ( 2
83 , 65 10
15
8 18
5 , 60
2
=
+ = D
D
5
= data ke = data ke 40 terletak diinterval (70,5 80,5)
Bb
D5
= 70,5 F = 1+2 +5 +15= 23 f
D5
= 15 L = 10
10
) 80 ( 5
median K D = = =
+ =
2 5
3 , 77 10
25
23 40
5 , 70
Dengan cara yang sama Di yang lain bisa dihitung
PERSENTIL
Persentil adalah nilai data yang ke (i = 1, 2, 3, ... ,99) bila semua data telah
diurutkan nilainya (dari kecil ke besar)
100
in
a. Untuk data tak berkelompok / ungrouped data
x
0
P
1
x
n
P
2
P
3
P
4
P
50
P
99
=K
2
= median
Contoh
Diberikan data terurut sebagai berikut :
52 ; 56 ; 57 ; 60 ; 64 ; 66 ; 70 ; 75 ; 82 ; 86 ; 92 ; 94
PENGUKURAN VARIASI DATA
PERTEMUAN-1
Penyebaran Data
Jenis Penyebaran Data
Range
Nilai tertinggi nilai terendah
Mudah dihitung dan diintrepertasikan
Terlalu sensitive terhadap nilai ekstrim
Mengabaikan informasi penyebaran data di antara
nilai tertinggi dan nilai terrendah
Jenis lain: midrange
Jenis Penyebaran Data
Quantiles
Jenis Penyebaran Data
Mean Absolute Deviation (MAD)
Average deviation / average absolute deviation
Menggambarkan perbedaan nilai data dari rata-
rata
n
x x
MAD
i
=
Jenis Penyebaran Data
Variance
2
=
2
=
=
=
Standard Deviasi
Menunjukkan kedekatan dengan pusat data
Untuk distribusi berbentuk lonceng (bell-shaped):
68%
95% 2
99,7% 3
N
x
i
=
2
2
) (
o
1
) (
2
2
n
x x
s
i
2
s s =
2
o o =
Variansi dan Standard Deviasi untuk Data Kelompok:
Pertemuan-4
Materi: Peluang
Baca:
Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan
Ilmuwan (Edisi ke-4), Walpole & Myers, 1995,
Penerbit: ITB. Bab 1, Hal 1 43.
Probability & Statistics for Engineers & Scientists
(9th Ed), Walpole, Myers, 2012, Pearson: Boston,
MA. Bab 2, Hal 35 79.