Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

SINDROM DRY EYE


DISUSUN OLEH :
SILVIA OKTA ROZA ( 1102008325 )
PEMBIMBING :
D! "#$%& "%'(#&) S*!M
D! +,&%#&% S!
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI KEPANITERAAN
ILMU PENYAKIT MATA RSUD
AR+A"INANGUN
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang atas berkat dan rahmat-Nya telah
memberikan kelapangan waktu serta kesehatan bagi penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, saran-
saran dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kerendahan hati
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. usni !aragih, !p.", selaku super#is$r makalah ini.
%. Para Perawat, serta seluruh sta& 'PT (alai )esehatan *ndra "asyarakat yang telah
memberikan masukan dan saran yang membangun dalam penyusunan makalah ini.
"akalah ini disusun untuk melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik dibagian "ata +)
'nimal. udul yang diangkat dalam makalah ini adalah !indr$m Dry ,ye.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran danmasukan yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari. !em$ga makalah ini dapat memberikan
k$ntribusi dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat *nd$nesia.
"edan, uli %-1.
Penulis
"aytie retn$wulan
DAFTAR ISI
1
)/T/ P,N0/NT/1............................................................................................................... 1
D/+T/1 *!*............................................................................................................................. %
(/( * P,ND/2'3'/N......................................................................................................... 4
(/( ** T*N/'/N P'!T/)/
%.1 /N/TO"* D/N +*!*O3O0*! ........................................................................... .
(/( *** !*ND1O" D15 ,5, ............................................................................................ 1-
4.1. D,+*N!* ......................................................................................................................... 1-
4.%. P/TO+*!*O3O0* .......................................................................................................... 1-
4.4. ,T*O3O0* ..................................................................................................................... 1.
4... ,P*D,"*O3O0* ............................................................................................................ 16
4.6. "/N*+,!T/!* )3*N*! ................................................................................................ 17
4.7. P,",1*)!//N ............................................................................................................ 17
4.8. D*/0NO!*! ................................................................................................................... 18
4.9. )O"P3*)/!* ................................................................................................................ %1
4.:. P,N/T/3/)!//N ...................................................................................................... %1
4.1-. P1O0NO!*! ............................................................................................................... . %4
(/( *; ),!*"P'3/N....................................................................................................... %.
D/+T/1 P'!T/)/............................................................................................................. %6
BAB I
PENDAHULUAN
2
Dry eye syndrome merupakan suatu kel$mp$k gejala dimana mata terasa tidak
nyaman, seperti iritasi, perih, berair, seperti ada pasir, lengket, gatal, pegal, merah, cepat
merasa mengantuk, cepat lelah, dan dapat terjadi penurunan tajam penglihatan bila sudah
terjadi kerusakan epitel k$rnea bahkan pada kasus yang sudah lanjut dapat terjadi per&$rasi
k$rnea dan kebutaan. )elembaban permukaan mata merupakan keseimbangan antara
pr$duksi dan ekskresi air mata melalui sistem drainase melalui duktus nas$lakrimalis serta
penguapan. /pabila keseimbangan ini terganggu, mata terasa kering, timbul suatu dry spot.
Pada permukaan k$rnea menimbulkan rasa iritasi, perih diikuti re&leks berkedip,
lakrimasi dan mata berair. /pabila keadaan ini dibiarkan berlarut-larut dalam waktu yang
lama akan terjadi kerusakan sel epitel k$rnea dan k$njungti#a, bahkan dapat terjadi in&eksi,
ulkus, dan kebutaan. !angat banyak &akt$r yang berperan pada terjadinya dry eye baik pada
wanita maupun pria, beberapa diantaranya tidak dapat dihindari:
1. 'sia lanjut. Dry eye dialami $leh hampir semua penderita usia lanjut, 86< di atas 76 tahun
baik laki maupun perempuan.
%. +akt$r h$rm$nal yang lebih sering dialami $leh wanita seperti kehamilan, menyusui,
pemakaian $bat k$ntrasepsi, dan men$pause.
4. (eberapa penyakit seringkali dihubungkan dengan dry eyes seperti: artritis rematik,
diabetes, kelainan tir$id, asma, lupus erythematosus, pemphigus, Stevens-johnsons.
syndrome, Sjogren syndrome, scleroderma, polyarteritis, nodosa, sarcoidosis, Mickulick.s
syndrome.
.. Obat-$batan dapat menurunkan pr$duksi air mata seperti anti depresan, dek$ngestan,
antihistamin, anti hipertensi, k$ntrasepsi, $ral, diuretik, $bat-$bat tukak lambung,
tranquilizers, beta bl$ker, antimuskarinik, anestesi umum.
6. Pemakai lensa k$ntak mata terutama lensa k$ntak lunak yang mengandung kadar air tinggi
akan menyerap air mata sehingga mata terasa perih, iritasi, nyeri, menimbulkan rasa tidak
nyaman=int$leransi saat menggunakan lensa k$ntak, dan menimbulkan dep$sit pr$tein.
7. +akt$r lingkungan seperti, udara panas dan kering, asap, p$lusi udara, angin, berada
diruang ber-/> terus menerus akan meningkatkan e#ap$rasi air mata.
8. "ata yang menatap secara terus menerus sehingga lupa berkedip seperti saat membaca,
menjahit, menatap m$nit$r T;, k$mputer, p$nsel.
BAB II
TIN+AUAN PUSTAKA
3
2!1 A&#-.(% /#& F%0%.'.1%0 '#*%0#& #% (#-#
)$mpleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis, glandulae lakrimalis akses$ri,
kanalikuli, sakus lakrimalis, dan duktus nas$lakrimalis.
0landula lakrimalis terdiri atas struktur dibawah ini:
1. (agian $rbita
(erbentuk kenari yang teretak didalam &$ss lakrimalis di segmen temp$ral
atas anteri$r dari $rbita, dipisahkan dari bagian palpebra $leh k$rnu lateralis dari
muskulus le#at$r palpebrae. 'ntuk mencapai bagian ini dari kelenjar secara
bedah, harus diiris kulit, muskulus $rbikuaris $kuli, dan septum $rbitale.
%. (agian Palpebrae
(agian palpebrae yang lebih kecil terletak tepat di atas segmen temp$ral dari
&$rniks k$njungti#ae superi$r. Duktus sekret$rius lakrimalis, yang bermuara kira-
kira sepuluh lubang kecil, menghubungkan bagian $rbital dan palpebrae glandula
lakrimalis dengan &$rniks k$njungti#ae superi$r. Pembuangan bagian palpebrae
dari kelenjar memutuskan semua saluran penghubung dan dengan demikian
mencegah kelenjar itu bersekresi.
0landula lakrimalis akses$ri ?glandula )rause dan @$l&ringA terletk di dalam
substansia pr$pia di k$njungti#a palpebrae.
/ir mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui punktum superi$r dan
in&eri$r dan kanalikuli ke sakus lakrimalis, yang terletak di dalam &$ssa lakrimalis.
Duktus nas$lakrimalis berlanjut kebawah dari sakus dan bermuara ke dalam
meatus in&eri$r dari r$ngga nasal, lateral terhadap turbinatum in&eri$r. /ir mata
diarahkan kedalam punktum $leh isapan kapiler dan gaya berat dan berkedip.
)ekuatan gabungan dari isapan kapiler dan gaya berat berkedip. )ekuatan
gabungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat dan kerja mem$mpa
dari $t$t 2$rner, yang merupakan perluasan muskulus $rbikularis $kuli ke titik di
belakang sakus lakrimalis, semua cenderung meneruskan aliran air mata ke bawah
melalui duktus nas$lakrimalis ke dalam hidung.
4. Pembuluh Darah dan 3im&e
Pas$kan darah dari glandula lakrimalis berasal dari arteria lakrimalis. ;ena
yang mengalir pergi dari kelenjar bergabung dengan #ena $&talmika. Drenase lime
menyatu dengan pembuluh lim&e k$njungti#a untuk mengalir ke dalam
lim&$n$dus pra-aurikula.
4
.. Persara&an
Pas$kan sara& ke glandula lakrimalis adalah melalui:
aA Ner#us lakrimalis ?sens$risA, sebuah cabang dari di#isi trigeminus.
bA Ner#us petr$sus super&isialis magna ?sekret$risA, yang datang dari nukleus
sali#arius superi$r.
cA Ner#us simpatis yang menyertai arteria lakrimalis dan ner#us lakrimalis.
G#(2# 1! /nat$mi mata dan saluran ekskret$ir air mata
S%0-3( S3430% A% M#-#
;$lume terbesar air mata dihasilkan $leh kelenjar lakrimalis yang terletak di &$ssa
glandulae lacrimalis yang terletak di kuadran temp$ral atas $rbita. )elenjar yang berbentuk
kenari ini dibagi $leh k$rnu lateral ap$neur$sis le#at$r menjadi l$bus $rbita yang lebih besar
dan l$bus palpebra yang lebih kecil, masing-masing dengan sistem duktulus yang bermuara
ke &$rniks temp$ral superi$r. Persara&an kelenjar utama datang dari nucleus lacrimalis di p$ns
melalui ner#us intermedius dan menempuh suatu jaras rumit cabang maBillaris ner#us
trigeminus.
)elenjar lakrimal asses$rius, walaupun hanya sepersepuluh dari massa kelenjar
utama, mempunyai peranan penting. !truktur kelenjar )rause dan @$l&ring identik dengan
5
kelenjar utama, namun tidak memiliki ductulus. )elenjar-kelenjar ini terletak di dalam
k$njungti#a, terutama di &$rniks superi$r. !el-sel g$blet uniseluler, yang juga tersebar di
k$njungti#a, mensekresi glik$pr$tein dalam bentuk musin. "$di&ikasi kelenjar sebasea
meib$m dan Ceis di tepian palpebra memberi lipid pada air mata. )elenjar "$ll adalah
m$di&ikasi kelenjar keringat yang ikut membentuk tear &ilm.
!ekresi kelenjar lakrimal dipicu $leh em$si atau iritasi &isik dan menyebabkan air
mata mengalir melimpah melewati tepian palpebra ?epi&$raA. )elenjar lakrimal asses$rius
dikenal sebagai Dpensekresi dasarD. !ekret yang dihasilkan n$rmalnya cukup untuk
memelihara kesehatan k$rnea. 2ilangnya sel g$blet, berakibat mengeringnya k$rena
meskipun banyak air mata dari kelenjar lakrimal.
/ir mata membentuk lapisan tipis setebal 8-1- Em yang menutup epitel k$rnea dan
k$njungti#a. +ungsi lapisan ultra tipis ini adalah
1. "embuat k$rnea menjadi permukaan $ptik yang licin dengan meniadakan
ketidakteraturan minimal di permukaan epitel.
Tear &ilm adalah k$mp$nen penting dari Fthe eyeGs $ptical systemD. Tear &ilm dan
permukaan anteri$r k$rnea memiliki mekanisme untuk mem&$kuskan re&raksi sekitar
9-<. (ahkan sebuah perubahan kecil pada kestabilan dan #$lume tear &ilm akan
sangat mempengaruhi kualitas penglihatan ?khususnya pada sensiti#itas pada
k$ntrasA. FTear break upD menyebabkan aberasi $ptik yang akan menurunkan kualitas
&$kus gambaran yang didapatkan retina. Oleh karena itu, ketidakteraturan pada tear
&ilm pre$cular merupakan penyebab munculnya gejala #isual &atigue dan &$t$&$bia.
%. "embasahi dan melindungi permukaan epitel k$rnea dan k$njungti#a yang lembut.
Pergerakan kel$pak mata dapat menimbulkan gaya H 16- dyne=cm yang
mempengaruhi tear &ilm. 3apisan musin pada tear &ilm dapat mengurangi e&ek yang
dapat mempengaruhi epitel permukaan. Pada kerat$k$njungti#itis, perubahan lapisan
musin menyebabkan epitel permukaan semakin mudah rusak akibat gaya tersebut
yang menyebabkan deskuamasi epithelial dan menginduksi ap$pt$sis.
4. "enghambat pertumbuhan mikr$$rganisme dengan pembilasan mekanik dan e&ek
antimikr$ba.
Permukaan $kuler adalah permukaan muk$sa yang paling sering terpapar lingkungan.
(agian ini selalu terpapar suhu yang ekstrim, angin, sinar ';, alergen dan iritan. Tear
&ilm harus memiliki stabilitas untuk menghadapi paparan lingkungan tersebut.
)$mp$nen tear &ilm yang ber&ungsi untuk perlindungan adalah *g/, lakt$&erin,
lis$Cim dan enCim per$ksidase yang dapat melawan in&eksi bakteri maupun #irus.
6
3apisan lipid mengurangi penguapan k$mp$nen aku$s akibat perubahan lingkungan.
!elanjutnya, tear &lim dapat membersihkan partikel, iritan dan alergen akibat paparan
lingkungan.
.. "enyediakan substansi nutrien yang dibutuhkan k$rnea.
)arena k$rnea merupakan struktur yang a#askuler, epitel k$rnea bergantung pada
gr$wth &act$rs yang terdapat pada tear &ilm dan mendapat nutrisi dari tear &ilm. Tear
&ilm menyediakan elekt$lit dan $ksigen untuk epitel k$rnea sedangkan gluk$sa yang
dibutuhkan k$rnea berasal dari di&usi dari aIue$us hum$r. Tear &ilm terdiri dari H %6
g=m3 gluk$sa, kira-kira .< dari k$nsentrasi gluk$sa pada darah, yaitu k$nsentrasi
yang dibutuhkan $leh jaringan n$n-muskular. /nti$ksidan yang terdapat pada tear
&ilm juga mengurangi radikal bebas akibat pengaruh lingkungan. Tear &ilm juga
mengandung gr$wth &act$r yang penting untuk regenerasi dan penyembuhan epitel
k$rnea.
0ambar.1. 3apisan tear &ilm
(Sumber http!!tearscience.com =image A
S%0-3( E430% A% M#-#
!istem sekresi air mata terdiri atas puncta, kanalikuli, sakus lakrimalis, dan duktus
nas$lakrimalis. !etiap berkedip, palpebra menutup mulai di lateral, menyebarkan air mata
secara merata di atas k$rnea, dan menyalurkannya ke sistem eksresi pada medial palpebra.
Dalam keadaan n$rmal, air mata dihasilkan dengan kecepatan yang sesuai dengan jumlah
yang diuapkan, dan itulah sebabnya hanya sedikit yang sampai ke sistem eksresi. (ila
memenuhi sakus k$njungti#a air mata akan memasuki puncta sebagian karena sed$tan
kapiler. Dengan menutupnya mata, bagian khusus orbikularis pra-tarsal yang mengelilingi
ampula mengencang untuk mencegahnya keluar. (ersamaan palpebra ditarik ke arah krista
7
lakrimalis p$steri$r, dan traksi &ascia mengelilingi sakus lakrimalis berakibat memendeknya
kanalikulus dan menimbulkan tekanan negati& di dalam sakus. )erja p$mpa dinamik ini
menarik air mata kedalam sakus yang kemudian berjalan melalui duktus nas$lakrimalis
karena pengaruh gaya berat dan elastisitas jaringan, ke dalam meatus in&eri$r hidung.
3ipatan-lipatan mirip katup dari epitel pelapis sakus cenderung menghambat aliran balik air
mata dan udara. 5ang paling berkembang di antara lipatan ini adalah katup 2asner di ujung
distal duktus nas$lakrimalis. !trukrur ini penting karena bila tidak berlubang pada bayi,
menjadi penyebab $bstruksi k$ngenital dan dark$sistitis menahun.
G#(2# 3! S%0-3( 3430% #% (#-#
8
BAB III
SINDROM DRY EYE
3!1 DEFINISI
Dry eye syndr$me merupakan suatu kel$mp$k gejala dimana mata terasa tidak
nyaman ?seperti iritasi, perih, berair, seperti ada pasir, lengket, gatal, pegal, merah, merasa
mengantuk, mudah lelahA dan dapat terjadi penurunan tajam penglihatan bila sudah terjadi
kerusakan epitel k$rnea bahkan per&$rasi. Dry eye sangat sering dijumpai, mengenai hampair
1-.4-< penduduk, tidak pandang ras, gender maupun umur. "eskipun demikian, dry eye
lebih banyak pada wanita usia di atas .- tahun. Pada era k$mputer dan pemakaian /> yang
terus menerus, hampir semua $rang pernah mengalami gejala ini sebagian besar menganggap
hal tersebut sesuatu yang biasa dan tidak perlu di$bati. Ternyata, satu dari . pasien yang
datang ke d$kter mata adalah penderita dry eye dan kebanyakan dari mereka tidak
menyadarinya, bahkan sampai bertahun-tahun. /gar mata terasa nyaman dan penglihatan
baik, sel-sel epitel permukaan mata ?k$rnea, k$njungti#aA harus dalam keadaan jernih dan
lembab, mata lembab disebabkan karena adanya lapisan air mata yang membasahi permukaan
mata setiap saat. (anyak &akt$r yang berperan pada terjadinya dry eye, diantaranya &ungsi air
mata, baik kuantitas maupun kualitasnya. "ekanisme ini sangat tergantung pada
neur$anat$mic c$ntr$l serta integritas sel induk pada limbus ?stem cell A.
3!2 PATOFISIOLOGI
3apisan air mata (tear "ilm# yang terdapat pada permukaan mata ber&ungsi untuk membasahi
serta melumasi mata agar terasa nyaman. Pada setiap berkedip lapisan air mata ini terbentuk
yang terdiri atas 4 lapis=k$mp$nen.
9
1. 3apisan lemak dengan ketebalan -,1 Jm, merupakan lapisan paling luar yang ber&ungsi
mencegah penguapan berlebihan. 3apisan lemak ini mengandung esters , gliser$l dan asam
lemak yang dipr$duksi $leh kelenjar "eib$m yang terdapat pada kel$pak mata atas dan
bawah. *n&eksi atau kerusakan berulang pada kelenjar ini ?seperti h$rde$lum, kalaCi$n serta
ble&aritisA akan menyebabkan gangguan lapisan lemak sehingga terjadi lipid de"iciency dry
eye akibat penguapan berlebihan.
G#(2# 2! 3apisan airmata yang terdiri dari 4 lapis
10
G#(2# 3
G#(2# 5
G#(2# 3 /#& 5! "ekanisme terbentuknya lapisan air mata pada saat mengedip dan saat
mata terbuka di antara kedipan. Pada saat mata terbuka, lapisan air mata (aquous# akan
berkurang akibat e#ap$rasi serta aliran keluar melalui pungtum dan duktus nas$lakrimal.
/pabila mata mulai terasa kering dan terjadi dry spot pada k$rnea, mata akan terasa perih,
menimbulkan rangsangan pada sara& sens$ris dan terjadi re&leks mengedip sehingga lapisan
air mata terbentuk lagi dan seterusnya.
%. 3apisan aquous ?air mataA dengan ketebalan 8 Jm, dihasilkan $leh kelenjar lakrimal dan
merupakan k$mp$nen yang paling besar. 3apisan ini ber&ungsi sebagai pelarut bagi $ksigen,
karb$ndi$ksida dan mengandung elektr$lit, pr$tein, antib$di, enCim, mineral, gluk$sa, dan
sebagainya. $ysozyme, suatu enCim glik$litik, merupakan k$mp$nen pr$tein terbanyak ?%-
.-<A, bersi&at alkali dan mampu menghancurkan dinding sel bakteri yang masuk ke mata.
$acto"errin juga memiliki si&at antibakteri serta anti$ksidan sedangkan epidermal gro%th
"actor ?,0+A ber&ungsi mempertahankan integritas permukaan mata n$rmal serta
mempercepat penyembuhan jika terjadi luka k$rnea. /lbumin, trans&errin, immun$gl$bulin
/ ?*g/A, immun$gl$bulin " ?*g"A, dan immun$gl$bulin0 ?*g0A juga terdapat dalam lapisan
aqueous air mata .
4. 3apisan musin: sangat tipis -,-%--,-6 Jm, dihasilkan $leh sel 0$blet yang banyak terdapat
pada selaput k$njungti#a ?k$njungti#a bulbi, &$rniks dan carunculaA. 3apisan musin ini akan
melapisi sel-sel epitel k$rnea dan k$njungti#a yang bersi&at hidr$&$bik sehingga
11
menjadikannya bersi&at hidr$&ilik agar air mata dapat membasahinya, serta ber&ungsi
mempertahankan stabilitas lapisan air mata.
G#(2# 2. /liran dry eye syndr$m
K.(*.0%0% A% M#-#
;$lume air mata n$rmal diperkirakan 8 H % J3 pada setiap mata. /lbumin merupakan
7-< dari pr$tein t$tal dalam air mata. 0l$bulin dan lis$Cim berjumlah sama banyak pada
bagian sisanya. Terdapat immun$gl$bulin *g/, *g0 dan *g,. 5ang paling banyak adalah *g/,
yang berbeda dari *g/ serum, yaitu bukan berasal dari transudat serum saja, namun
dipr$duksi sel-sel plasma yang ada di kelenjar lakrimal. Pada keadaan alergi tertentu, seperti
k$njungti#itis #ernal, k$nsentrasi *g, dalam cairan air mata meningkat. 3is$Cim air mata
merupakan %1-%6< dari pr$tein t$tal dan bekerja secara sinergis dengan gamma gl$bulin dan
&akt$r antibakteri n$n-lis$Cim lain merupakan mekanisme pertahanan penting terhadap
in&eksi. ,nCim air mata lain juga berperan dalam diagn$sis keadaan klinik tertentu, misalnya.
,sei heB$seaminidase untuk diagn$sis penyakit Tay-!achs.
)
6
) Na
6
) >lK terdapat dalam k$nsentrasi lebih tinggi dalam air mata dari dalam
plasma. /ir mata juga mengandung sedikit gluk$sa ?6 mg=d3A dan urea ?-,-. mg=d3A, dan
perubahan dalam k$nsentrasi darah diikuti perubahan k$nsentrasi gluk$sa dan urea air mata.
p2 rata-rata air mata adalah 8,46 meski ada #ariasi n$rmal yang besar ?6,%--9,46A. Dalam
keadaan n$rmal, cairan air mata adalah is$t$nic. Osm$lalitas &ilm air mata ber#ariasi dari %:6
sampai 4-: m$sm=3.
/ir mata juga dipr$duksi sebagai resp$n re&leks terhadap rangsangan baik trauma
ataupun rangsangan em$si$nal. /kan tetapi, air mata yang muncul karena rangsangan re&lek
12
ini, tidak banyak membantu dalam lubrikasi mata. Dari sini kita tahu bahwa, kadang $rang
dengan mata yang nrocoh ?watery eyesA tetap mengeluhkan iritasi pada matanya.
/ir mata yang mengalir alami dari mata memiliki k$mp$sisi yang lengkap, dengan
kandungan air, elektr$lit, dan m$lekul-m$lekul kecil seperti karb$hidrat dan lemak, pr$tein,
dan beberapa yang memiliki &ungsi enCim. Pr$tein penting dalam air mata adalah lis$Cim,
yang memiliki aksi antibakteri, lakt$&errin, sekresi antib$di *g/, dab pr$tein yang mengikat
lemak. Pr$duksi air mata n$rmal akan berkurang karena pertambahan usia.
"ata sangat tergantung kepada air mata untuk menjaga kelembaban mata dan
menjaganya tetap nyaman. /ir mata adalah k$mbinasi dari air untuk pelembab, minyak untuk
lubrikasi, mukus, dan antib$di serta pr$tein khusus untuk melindungi mata dari in&eksi.
)$mp$nen-k$mp$nen ini berasal dari kelenjar air mata yang berada di sekitar mata.)etika
terjadi masalah pada kelenjar air mata, sese$rang dapat mengalami mata kering atau L dry
eyesL.
!ese$rang dengan sindr$ma mata kering akan mengalami pr$duksi air mata berlebih
sebagai k$mpensasinya. )etika mata tidak cukup lembab, mata akan mengirimkan sinyal
distres terhadap sistim sara& yang akan mengakti&kan kelenjar air mata untuk mengeluarkan
cadangannya sebagai k$mpensasi terhadap mata kering. Namun air mata yang keluar
kebanyakan hanya terdiri atas cairan saja dan tidak memiliki kemampuan melembabkan
seperti layaknya air mata n$rmal.

F,&10% #% (#-#
+ungsi air mata yang paling penting adalah melindungi serta mempertahankan
integritas sel sel permukaan mata, terutama k$rnea dan k$njungti#a.
1. Optik: lapisan air mata akan membentuk serta mempertahankan permukaan k$rnea selalu
rata dan licin sehingga memperbaiki tajam penglihatan pada saat setelah berkedip.
%. !ecara mekanis, pada setiap berkedip, air mata mengalir membersihkan k$t$ran, debu yang
masuk ke mata.
4. 3ubrikasi agar gerakan b$la mata ke segala arah serta berkedip terasa nyaman.
.. "enjaga agar sel-sel permukaan k$rnea dan k$njungti#a tetap lembab.
6. "engandung antibakteri, lis$Cim, betalisin dan antib$di, sebagai mekanisme pertahanan
mata dan pr$teksi terhadap kemungkinan in&eksi.
13
7. !ebagai media transp$rt bagi pr$duk metab$lisme ke dan dari sel-sel epitel k$rnea dan
k$njungti#a terutama $ksigen dan karb$ndi$ksida ?.-< $ksigen di dapat dari atm$s&irA.
8. Nutrisi: air mata merupakan sumber nutrisi seperti gluk$sa, elektr$lit, enCim, dan pr$tein.
3!3 E-%.'.1% Dry Eye Sindrome
(anyak diantara penyebab dry eye sindrome mempengaruhi lebih dari satu k$mp$nen
lapisan air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang secara sekunder
menyebabkan lapisan air mata menjadi tidak stabil. >iri hist$pat$l$gik termasuk timbulnya
bintik-bintik kering pada k$rnea dan epitel k$njungti#a, pembentukan &ilamen, hilangnya sel
g$blet k$njungti#a, pembesaran abn$rmal sel epitel n$n-g$blet, peningkatan strati&ikasi sel,
dan penambahan keratinasi.
)$ndisi yang menandai hip$&ungsi kelenjar air mata pada k$ngenital adalah
dysautonomia "amilier (sindrom &iley-Day, aplasia kelenjar lakrimal ?alakrima k$ngenitalA,
aplasia ner#us trigeminus, dysplasia ectodermalA. !edangkan yang pada hip$&ungsi kelenjar
air mata didapat pada penyakit sistemik, sindr$m sj$rgen, skler$sis sistemik pr$gresi&,
sark$id$sis, leukimia, lim&$ma, amyl$id$sis, hem$kr$mat$sis, in&eksi ?trach$ma, par$titis
epidemicaA, cedera ?pengangkatan kelenjar lakrimalA, iradiasi, luka bakar kimiawi,
medikament$sa ?antihistamin, antimuskarinik: atr$pin, sk$p$lamin, anestetika umum:
hal$thane, nitr$us $Bide, beta-adregenik bl$cker: tim$l$l, pract$l$lA, neur$genik-
neur$paralitik ?&asial ner#e palsyA. Pada k$ndisi ditandai de&isiensi musin ?a#itamin$sis /,
sindr$m ste#en-j$hns$n, pem&ig$id $kuler, k$njungti#itis menahun, luka bakar kimiawi,
edikasi-antihistamin, agen muskarin, agen beta-adregenic blockerA. Pada k$ndisi de&isiensi
lipid ditandai dengan parut tepian palpebral, blepharitis, penyebaran de&ekti& &ilm air mata
disebabkan kelainan palpebral, de&ek, c$l$b$ma, ektr$pi$n atau entr$pi$n, keratinasi tepian
palpebral, berkedip berkurang atau tidak ada gangguan neur$l$gic ?hipertir$id, lensa k$ntak,
$bat, keratitis herpes simpleks, lepraA, lag$phthalmus ?lag$phthalmus n$cturna, hipertir$idi,
lepraA. Pada kelainan k$njungti#a ?pterygium, symblephar$n, pr$pt$sisA.
3!5 E*%/3(%.'.1%
Dry eye syndrome merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata, persentase
insidenisanya sekitar 1--4-< dari p$pulasi, terutama pada $rang yang usianya lebih dari .-
tahun dan :-< terjadi pada wanita. Di /merika !erikat, diperkirakan ada sekitar 4,%4 juta wanita
dan 1,79 juta pria yang berusia 6- tahun ke atas yang menderita dry eyes syndrome. +rekuensi
penyakit dry eye syndrome di beberapa negara hampir serupa dengan &rekuensi di /merika !erikat.
14
+rekuensi insidensi dry eyes syndrome lebih banyak terjadi pada ras 2ispanic dan /sia
dibandingkan dengan ras kaukasius.

dry eyes syndrome juga lebih cenderung terjadi pada pasien
wanita berbanding laki-laki.
Pada penyakit permukaan mata seperti dry eyes syndrome menjadi sering ditemukan
pada praktek $pt$metrik sekitar 46 < di /merika serikat. P$pulasi yang mengalami gejala
dry eye syndrome, untuk c$nt$hnya :,4 juta pasien didiagn$sa sebagai kerat$k$njungti#itis
sicca pada tahun 1:::.
3!5 M#&%730-#0% K'%&%0
Pasien akan mengeluh gatal, mata seperti berpasir, silau, dan penglihatan kabur. "ata
akan memberikan gejala sekresi mukus yang berlebihan, suka menggerakkan kel$pak mata,
mata tampak kering dan terdapat er$si k$rnea. )$njungti#a bulbi edem, hiperemik menebal,
dan kusam. )adang-kadang terdapat benda mukus kekuning-kuningan pada &$rmik
k$njungti#a bagian bawah.
>iri yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau tiadanya
meniskus air mata di tepian palpebra in&eri$r. (enang-benang mukuskental kekuning-
kuningan kadang-kadang terlihat dalam "orni' conjungtivae in"erior. Pada k$njungti#a bulbi
tidak tampak kilauan yang n$rmal dan mungkin menebal, beredema dan hiperemik.
3!8! P3(3%40##&
Pada anamnesis penderita akan mengeluh matanya tidak nyaman (discom"ort#. Dry eye
syndrome merupakan suatu kel$mp$k gejala dimana mata terasa tidak nyaman, seperti iritasi,
perih, berair, seperti ada pasir, lengket, gatal, pegal, merah, cepat merasa mengantuk, cepat
lelah, dan dapat terjadi penurunan tajam penglihatan bila sudah terjadi kerusakan epitel
k$rnea, bahkan pada kasus yang sudah lanjut dapat terjadi per&$rasi k$rnea dan kebutaan.
P3(3%40##& (#-#
- Tajam penglihatan biasanya tidak terganggu kecuali pada kasus berat
- ;as$dilatasi=hiperemia k$njungti#a
- Tampak banyak sekret dan debris, mukus pada air mata
- tear meniscus ?air mata yang berada pada sudut antara k$njungti#a bulbi in&eri$r dengan
tepi kel$pak bawahA berkurang
- )elainan k$rnea: permukaan k$rnea ireguler, epiteli$pati, keratitis pungtata, &ilamen, de&ek
epitel, ulkus.
15
3!9! D%#1&.0%0
Diagn$sis biasanya cukup ditegakkan atas dasar gejala klinis, anamnesis yang
lengkap keluhan pasien, usia, pekerjaan, penyakit serta pemakaian $bat-$batan yang mungkin
dapat menjadi penyebab.
Pemeriksaan klinis segmen anteri$r mata termasuk kel$pak, sistem lakrimal, k$njungti#a,
epitel k$rnea, serta tekanan intra$kuler. Pemeriksaan khusus penting dapat dilakukan untuk
menilai &ungsi air mata secara kualitas maupun kuantitas seperti:
T30- S:;%(3
Pemeriksaan ini menilai kuantitas pr$duksi air mata yang dihasilkan $leh kelenjar
lakrimal. )ertas &ilter !chirmer 4- B 6 mm diletakkan pada sakus in&eri$r 1=4 temp$ral ?agar
tidak menyentuh k$rneaA tanpa anestesi t$pikal selama 6 menit. (agian kertas yang dibasahi
menunjukkan kuantitas air mata. Nilai di bawah 7-8 mm dianggap kurang. Tes ini dapat juga
dilakuk an dengan anestesi t$pikal ? -.6<A untuk menilai sekresi dasar (basic
secretion# air mata. Nilai kurang dari 6 mm dianggap dry eye.
Tear break-up time (BUT)
'ntuk menilai stabilitas lapisan air mata. 3apisan air mata diberi pewarnaan &lu$resin dan
dilakukan pemeriksaan k$rnea dengan menggunakan lampu biru. /pabila inter#al waktu
antara mengedip dan terbentuknya dry spot pada k$rnea kurang dari 1- detik dianggap
abn$rmal ?nilai n$rmal 16 detikA.
16
P3$#&##& 7',.30%&
Pewarnaan &lu$resin dapat mendeteksi adanya kerusakan epitel k$rnea pada penderita dry eye
berupa pungtata, de&ek atau ulkus k$rnea.
Pewarnaan 1$se (engal=lissamin green dapat menilai keadaan sel-sel k$njungti#a dan k$rnea
yang pat$l$gis, yang tidak dilapisi musin, serta &ilamen.
T30 73&%&1
Tes untuk menilai kualitas serta stabilitas air mata. (ila air mata dibiarkan kering di atas
suatu gelas $bjek, dengan menggunakan mikr$sk$p cahaya akan tampak suatu gambaran
kristal berbentuk daun pakis ("erns#. Tes ini sangat sederhana, tidak in#asi&, cepat dan dapat
memberikan gambaran kualitas serta stabilitas lapisan air mata.
17
Grade 1: 1#(2##& /#,& *#4%0 2#%4 03-# 2#&<#4
Grade 2: 1#(2##& /#,& *#4%0 (,'#% 234,#&1 -#*% (#0%;
B#%4
18
Grade 3: 1#(2##& /#,& *#4%0 (,'#% -%/#4 2323&-,4) (#0%;
#/# 032#1%#& 43:%' <#&1 2323&-,4 *#4%0
Grade 4: 1#(2##& /#,& *#4%0 -%/#4 -323&-,4 0#(# 034#'%
Impreion !yto"o#y
!it$l$gi impresi menggunakan cellulose acetate "ilter dapat dilakukan untuk menilai keadaan
serta densitas sel-sel permukaan mata, seperti sel epitel, sel g$blet, serta gambaran kerusakan
sel yang mengalami keratinisasi.
19
O0(.'#'%-#0 #% (#-#
2iper$sm$lalitas air mata telah dilap$rkan pada kerat$k$njungti#itis sicca dan pemakai lensa
k$ntak dan diduga sebagai akibat berkurangnya sensiti#itas k$rnea. 3ap$ran-lap$ran
menyebutkan bahwa hiper$sm$lalitas adalah tes paling spesi&ik bagi kerat$k$njungti#itis
sicca. )eadaan ini bahkan dapat ditemukan pada paasien dengan tes schirmer n$rmal dan
pemulasan bengal r$se n$rmal.
L#:-.73%&
3act$&errin dalam cairan air mata akan rendah pada pasien dengan hip$sekresi kelenjar
lakrimal. )$tak penguji dapat dibeli dipasaran.
3!8! K.(*'%4#0%
Pada awal perjalanan kerat$k$njungti#itis sicca, penglihatan sedikit terganggu.
Dengan memburuknya keadaan, ketidaknyamanan sangat mengganggu. Pada kasus lanjut,
dapat timbul ulkus pada k$rnea, penipisan k$rnea, dan p$r&$rasi. )adang-kadang terjadi
in&eksi bakteri sekunder, dan berakibat parut dan #askuarisasi pada k$rnea yang sangat
menurunkan penglihatan. Terapi dini dapat mencegah k$mplikasi-k$mplikasi ini.

3!=! P3&#-#'#40##&
Peng$batan dry eye sangat tergantung pada &akt$r yang mendasarinya, seringkali
&akt$r tersebut tidak dapat dicegah sehingga penderita akan selamanya merasakan
20
ketidaknyamanan atau mempertahankan sisa air mata yang ada. !ampai saat ini belum
ditemukan cara=$bat yang dapat merangsang pr$duksi air mata.
Pemakaian tetes air mata buatan (arti"icial tears# sampai saat ini merupakan terapi
yang paling penting. (rti"icial tears=air mata buatan merupakan peng$batan yang paling
banyak diberikan pada penderita dry eye apapun eti$l$ginya, meskipun hanya memberikan
kenyamanan bersi&at sementara. D$sis serta &rekuensi pemakaian sangat tergantung pada
derajat dry eye penderita, meskipun pemakaian yang terus menerus dan dalam jangka waktu
lama dapat mengganggu pr$duksi air mata dan memperburuk keadaan.
!angat banyak ragam air mata buatan yang tersedia di ap$tek, pemahaman prinsip serta
pat$l$gi yang ada sangat menentukan pilihan $bat mana yang akan diambil.
(eberapa hal penting yang perlu diketahui yang berhubungan dengan $bat tetes mata:
- )reservatives ?bahan pengawet seperti benCalk$nium hidr$kl$rida, s$dium kl$rida, s$dium
perb$rateA
- Drug delivery system polymers : biodegradable polimers seperti *)M+ hydro'ypropyl
methyl cellulose, ),( polyvinyl alcohol, )$( polygly colic (cid, )+$ polycaprolactones,
serta non-biodegradable polymers seperti -,( ethylene vinyl acetate atau hydrogels.
- bentuk &$rmulasi $bat: apakah suspensi atau emulsi.
Dru# reer$oir%.4',0% *,&1-,(
'ntuk mempertahankan sisa air mata yang ada dengan cara menutup punktum lakrimal baik
secara permanen dengan melakukan kauter pungtum, atau sementara dengan menggunakan
punctum plug 5ang dimasukkan ke dalam kanalikulus in&eri$r dengan tujuan preser#asi air
mata (ocular inserts#
21
V%-#(%& A: membantu stimulasi sel-sel permukaan mata terutama bila terjadi
kerusakan epitel k$rnea.
A,-.'.1.,0 03,(: serum yang didapat dari darah penderita diencerkan dengan
arti"icial tears dan dipakai sebagai $bat tetes mata. 3arutan ini tanpa pengawet, tidak
antigenik, mengandung gro%th "actors, "ibronectin, immunoglobulins, and #itamins dengan
k$nsentrasi sama bahkan lebih tinggi dari airmata.
&u!o"yti! a#ent: .-acetylcysteine drops /01 (Mucomyst# untuk mengurangi mucus,
"ilaments atau plaques.
Pada keadaan dry eye berat dapat dipertimbangkan pemakaian bandage contact lens, inserts,
atau pungtum plugs atau $klusi, kacamata goggles.
Tindakan $perati& dapat dilakukan bila terjadi kerusakan k$rnea pada kasus berat seperti
amnion membrane transplantation, limbal allogra"t, tarsorrhapy.
-merging therapy seperti:
- terapi h$rm$nal ?topical androgen, &et$estr$genA
- secretagogues ?substansi yang dapat meningkatkan akti#itas sel acinar kelenjar serta sintesa
pr$tein, seperti $ral pilocarpine and cevimelineA
- +ytokine-blocking agents
- )232 receptor agonist . Diqua"osol, yang dapat meningkatkan aliran air mata dan pr$duksi
aquous dari kelenjar lakrimal serta mucin dari sel g$blet.
)$nsultasi ke cabang ilmu ked$kteran lain seperti penyakit dalam, reumat$l$gi, $bstetrik
ginek$l$gi, andr$l$gi, apabila disertai kelainan sistemik.
P%&0%* *3&1.2#-#& dry eye
Pada kasus dry eye ringan, cukup dengan tetes air mata, lubrikan pada malam hari,
k$mpres hangat dan massage kel$pak mata jika disertai radang tepi kel$pak mata ?ble&aritisA.
Pada kasus berat ?pasca Stevens 4ohnson.s syndrome, trauma kimia=luka bakarA dapat
dipertimbangkan pemakaiaan bandage contact lens, autologus serum, terapi h$rm$nal,
cyclosporine tetes mata, $klusi pungtum bahkan tindakan $perasi bila terjadi k$mplikasi
k$rnea
3!10! P.1&.0%0
Penyakit ringan biasanya memberi resp$n terhadap air mata buatan. Penyakit berat seperti
yang ditemukan pada reumat$id !j$gren sulit diterapi.
BAB IV
22
KESIMPULAN
Pada umumnya pr$gn$sis tajam penglihatan baik, hanya terapi harus terus menerus selama
masih ada keluhan. Pemakaian $bat tetes air mata secara terus menerus terutama yang
mengandung preservative dapat menimbulkan e&ek t$ksik k$rnea. Deteksi dini dan
peng$batan intensi& bila terjadi k$mplikasi akan sangat membantu mencegah kerusakan yang
lebih berat.
DAFTAR PUSTAKA
23
1. ;aughan D.0, /sbury T, 1i$rdan-,#a P. O&talm$l$gi 'mum. ,disi 1.. *lustrasi
3aurael ;.!. /lih (ahasa an Tambaj$ng, (ram '. Pendit. ,dit$r 5. $a$ !uy$n$.
Penerbit @idya "edika. 5akarta %---. 2al :7 M :8
%. !idarta *. *lmu Penyakit mata ,disi ketiga. (alai Penerbit +)'*. akarta %--., hal
1.- M 1.1
4. ames (, >hew >, (r$n /. 3ecture N$tes O&talm$l$gi ,disi :. /lih (ahasa /sri Dwi
1achmawati. ,dit$r /malia !a&itri. Penerbit ,rlangga . akarta 2al 66-68
.. ;aughan, /sbury dkk. O&talm$l$gi 'mum. ,disi 18. Paul 1i$rdan-,#a, $hn P.
@hitcher. /lih bahasa, (rahm. Pendit N ,dit$r edisi bahasa ind$nesia, Diana !usant$.
Penerbit (uku )ed$kteran. akarta. %--:. 2al : :1-:6
6. http:==www.deBamedica.c$m=images=publicati$nOupl$ad-81%-4:48814--11:77.71-6
$kt-n$#%--8<%-new.pd&
7. http://www.kalbe.co.id/fles/cdk/fles/154_11_Sindo!ad"e"e.pd#/154_11_
Sindo!ad"e"e.ht!l
24

Anda mungkin juga menyukai