(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU PENYAKIT ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT FAMILY MEDICAL CENTER
Nama Mahasiswa : Tanda Tangan NIM : Dr. Pembimbing/Penguji :
IDENTITAS PASIEN Nama lengkap : E.C Jenis kelamin : perempuan Tempat / tanggal lahir : 01-01-2003 Umur : 7 tahun Suku bangsa : Indonesia Agama : Kristen Protestan Pendidikan : Sekolah Dasar Alamat : Asrama Brimob Flat 6 lt.1 RT 05/07 Hubungan dengan orang tua : anak kandung/ angkat/ tiri/ asuh
ANAMNESIS Diambil dari : Auto/Alloanamnesis (Keluarga) Tanggal :18Maret 2010 Jam:10.52
Keluhan Utama : Pasien mengeluh mengalami sakit pada kepala bagian kanan belakang sejak 4 jam SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang : 24 jam SMRS pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dan pasien pingsan beberapa menit. Setelah sadar pasien mengalami mual dan muntah sebanya 2 kali. Pasien juga merasakan pusing dan sakit kepala bagian kanan belakang hingga tidak dapat menoleh ke kanan.
Riwayat Kelahiran (Birth History): Tidak diketahui 2
Riwayat Imunisasi: Tidak Diketahui
Riwayat Nutrisi ( Nutritional History): Tidak Diketahui
Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental History): Tidak Diketahui
BERAT BADAN Berat badan rata rata :Tidak Diketahui Berat tertinggi kapan : Tidak Diketahui Berat badan sekarang : (-)Tetap (-) Turun (-)Naik
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : kompos mentis, keterangan lain (-) Tanda-tanda vital: T :37C RR:x/menit HR :92x/menit BP :tidakdiukur 5
Anthropometrics : Tidak Diketahui Kepala : Benjolan pada kepala bagian belakang kanan. Mata : Konjungtiva anemis-/-, sclera ikterik -/- Telinga : Normotia, sekret -/- Hidung : Deviasi septum(-), Normosepta Mulut dan Tenggorokan: bibir tampak kering, lidah tidak berselaput dan tidak tremor, faring tidak hiperemis, Tonsil T1/T1 Leher : KGB leher dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar Thorax : Tidak Diperiksa Abdomen : Tidak Diperiksa Extremitas (lengan&tungkai) : Terdapat lecet pada siku kanan, dan lecet pada kedua lutut.
Pemeriksaan Neurologis Tingkat kesadaran : GCS 15 (E 4 M 6 V 5) Delirium : tidak ada Orientasi tempat, waktu, orang : dapat mengenali ibunya dan tempat pasien berada Adanya tremor, korea, ataksia, dll : tidak ada Rangsang meningeal : kaku kuduk -, Kernig -, Brudzinky -, Laseque
Sarafotak I : tidak dilakukan Sarafotak II : tidak dilakukan Sarafotak III : tidak dilakukan Sarafotak IV : tidak dilakukan Sarafotak V : tidak dilakukan Sarafotak VI : tidak dilakukan Sarafotak VII : tidak dilakukan Sarafotak VIII : tidak dilakukan Sarafotak IX : tidak dilakukan Sarafotak X : tidak dilakukan Sarafotak XI : tidak dilakukan 6
Sarafotak XII : tidak dilakukan Ujikoordinasi : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemerisaan laboratorium di ambil pada tanggal 9 Maret 2014 pukul 19324 Hematologi : a. Hb : 11,0 mg/dl b. Leukosit : 7.300/ L c. Trombosit : 193.000/ L d. Ht : 32 %
Radiologi : a. CT-Scan : Tidak tampak kelainan
RINGKASAN ( RESUME ) :
Anamnesis : Seorang anak perempuan 7 tahun dibawa oleh ibunya ke IGD rumah sakit karena mengalami kecelakaan lalu lintas 24 jam yang lalu. Saat kecelakaan anak mengalami pingsan, dan setelah sadar anak mengalami mual dan muntah sebanyak 2 kali. Anak juga merasakan pusing dan sakit kepala bagian kanan belakang sehingga sulit menoleh ke kanan.
Pemeriksaan Fisik : Padas pemeriksaan fisik anak tampak sakit sedang dengan kesadaran compos mentis. TTV didapatkan suhu 37 derajat celcius, nadi 92 kali per menit. Pada ekstremitas didapati luka lecet pada siku kanan dan kedua lutut. 7
Pemeriksaan Penunjang : a. Hb : 11 b. Leukosit : 7.300/ L c. Trombosit : 193.000/ L d. Ht : 32 % e. CT-Scan : tidak tampak kelainan
DIAGNOSIS KERJA:
Commotio Cerebri Dasar diagnosis : commotio berkaitan dengan hilangnya kesadaran untuk sementara yang terjadi saat benturan. Kejadian ini biasanya berhubungan dengan periode amnesia yang singkat. Sebagian besar pasien dengan konkusi (commutio) disebabkan oleh efek fisiologi atau fungsional pada otak (bukan struktural). Kira-kira 5% pasien yang mengalami konkusi terus menerus akan menderita pendarahan otak.
DIAGNOSIS DEFERENSIAL: 1. Contusio Cerebri Dasar Diagnosis : - Suatu keadaan dimana setelah penderita mendapatkan trauma kapitis, terdapat pendarahan dalam jaringan otak karena pecahnya (rupture) kapiler didalam jaringan otak. Kontusio dapat terjadi tepat dalam lokasi benturan atau pada lokasi kontralateral. - Gejalanya : penderita pingsan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, setelah penderita sadar aka nada gejala amnesia pasca traumati yaitu penderita tidak ingat tentang hal-hal yang terjadi sesudah terjadi trauma kapitis.
2. Haematoma Epidural Dasar Diagnosis : - Perdarahan epidural biasanya disebabkan oleh robeknya arteri meningea media. Perjalanan klinis klasis mula-mula kehilangan kesadaran sejenak kemudian melalui interval bebas gejala, yang diikuti oleh penurunan kesadaran sekunder ketika haematoma epidural membesar. Pada CT scan terdapat darah dalam rongga epidural menggelembung keluar (konveks) 3. Haemotoma Subdural Dasar diagnosis : 8
- Biasanya berasal dari sumber vena dengan pengumpulan darah dalam rongga antara durameter dan membrane sub arachnoid. Gejalanya setelah mendapat trauma kapitis penderita mengeluh sakit kepala yang semakin bertambah keras setelah beberapa lama tampak kesadaran penderita semakin menurun.
PENATALAKSANAAN: Medika mentosa: - IVFD Ringer Asering Makro 12 tetes/menit - Cefotaxim 3 x 500 mg - Cametaxon 3 x 1 ampul - Piracetam 3 x 300 mg - Novalgin Syrp 3 x 1 cth
Non Medikamentosa: - Tidur tanpa bantal - Diet makanan lunak
Edukasi Trauma yang terjadi berhubungan dengan otak dan sistem saraf pusat, oleh sebab agar tidak terjadi komplikasi yang lebih maka pasien lebih mengurangi aktifitas dengan tirah baring, juga mengikuti prosedur pengobatan agar penyembuhan maksimal.
PROGNOSIS : Ad vitam : ad bonam Ad fungsionam : ad bonam Ad sanationam : ad bonam
FOLLOW UP Tanggal 18 maret 2010 Pagi S Keluarga mengatakan orang sakit mengalami pingsan, mual dan muntah, dan rasa pusing. O KU : tampak sakit sedang, Kesadaran : CM, IVFD (+) A Masalah belum teratasi 9
P Lanjutkan intervensi
Tanggal 18 maret 2010 Siang S Keluarga pasien mengatakan orang sakit mengalami mual dan muntah, dan pusing. O KU : tampak sakit sedang, Kesadaran : CM, IVFD (+) A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi
Tanggal 18 maret 2010 Malam S Keluarga mengatakan pasien mengalami hanya mual saja sedangkan muntah dan pusing sudah tidak ada O KU : tampak sakit sedang, Kesadaran : CM, IVFD (+) A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi
Tanggal 19 maret 2010 Pagi S Pasien mengatakan mengalami mual dan pusing namun tidak muntah. O KU : tampak sakit sedang, Kesadaran : CM, IVFD (+) A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi dan dilakukan CT-Scan kepala tanpa kontras
Tanggal 19 maret 2010 Siang S Keluarga mengatakan pusing pada pasien sudah berkurang, namun pasien mengeluh lemas. O KU : tampak sakit sedang, Kesadaran : CM, IVFD (+) A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi
Tanggal 19 maret 2010 Malam S Keluarga mengatakan pusing pada pasien telah menghilang, namun pasien masih mengalami lemas. 10
O KU : tampak sakit sedang, Kesadaran : CM, IVFD (+) A Masalah belum teratasi P Lanjutkan intervensi