Anda di halaman 1dari 42

PRESENTASI KASUS

Tumor buli
M. Fahmi Salafuddin
Maharani
Teressa
Pembimbing : dr. Asrorudin, SpU

Identitas Pasien
No. RM : 1173952
Nama : Tn. Mn
Usia : 61 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. H. Fatimah Kemiri Muka Beiji Depok
Status : Kawin
Pekerjaan : Pekerja lepas
Agama : Islam
Dilakukan secara alloanamnesis kepada istri dan anak
pasien pada tanggal 10 juni 2014 di Teratai 4 utara
Anamnesis
BAK terasa nyeri da berdarah sejak 16 hari SMRS
KELUHAN UTAMA
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh BAK terasa nyeri da berdarah sejak 16 hari
SMRS
Pasien megeluh perut bagian bawah terasa sakit
Tidak ada mual mutah
Sebelumya dirawat karea stroke 8 mei 2014, selama 13 hari di
RS cibiog
Menurut orang tua pasien, kencing pasien keluar menetes
kebawah, tidak memancar kedepan
Saat itu pasien sudah dibawa ke RSUP Fatmawati, namun
dikatakan menunggu usia 1 tahun untuk rencana operasi
Riwayat BAK berdarah disangkal, riwayat nyeri saat BAK
disangkal
Pasien belom perah mengalami keluhan serupa sebelumnya, rw. Stroke
pada taggal 8 mei 2014 dan dirawat selama 13 hari di RSUD Cibinong,
hipertensi sejak 15 tahun tidak terkontrol, Riwayat asma, alergi disangkal






Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan serupa dengan
pasien , DM (-), HT (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mempuyai kebiasaan merokok sejak usia 20 tahun, 1
bngkus sehari, baru bernti 2 tahun yag lalu.
Pasien mempunyai kebiasaan minum kopi 2x sehari sejak
muda
Pasien bekerja sebagai pekerja lepas
Pasien jarang berolahraga, suka makan berlemak
Riwayat kebiasaan sosial
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tek. Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 92x/ menit
Respirasi : 20x/ menit
Suhu : 36.5
0
C
Status gizi : Kesan asteikus
Status Generalis
Kepala : normochepali, rambut berwarna hitam
putih sebaran merata
Mata : konjungtiva pucat -/- sklera kuning -/-
Telinga : normotia, sekret -/-
Hidung : deviasi septum (-), sekret (-), pernafasan
cuping hidung (-)
Mulut : tonsil T1-T1 tenang, uvula di tengah,
faring tidak hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar, tiroid tidak
teraba membesar

Status Generalis (Thorax)
Paru :
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : nyeri tekan(-), vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, Rhonki -/-
Wheezing -/-
Jantung : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-),
gallop (-)

Status Generalis (Abdomen)
Abdomen :
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak
teraba membesar
Perkusi : timpani
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Status Urologikus
Regio Costo Vertebra Angle
Inspeksi : massa (-) jejas (-)
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Regio suprasimfisis
Inspeksi : buli tidak tampak penuh
Palpasi : buli tidak teraba penuh
Pada genitalia eksterna :
Penis : terpasag kateter ukura 18
Pemeriksaan Laboratorium
Nilai Rujukan Hasil
Hematologi
Hb 13.2 17.3 g/dl 13.1
Hematokrit 33 45 % 38
Leukosit 5.000 10.000 /ul 13.200
Trombosit 150.000 440.000 /ul 326.000
Eritrosit 4.40 5.50 juta/ ul 4.14
VER/ HER/ KHER/ RDW
VER 80 100 fl 93
HER 26 34 pg 31.6
KHER 32 36 g/dl 34
RDW 11.5 14.5 % 13.6
Nilai Rujukan Hasil
Fungsi Hati
SGOT 0 34 U/l 22
SGPT 0 40 U/l 24
Fungsi Ginjal
Ureum 20 42 mg/dl 41
Kreatinin 0.6 1.5 mg/dl 0.9
GDS 70 140 mg/dl 101
Elektrolit Darah
Natrium 135 147 mmol/l 128
Kalium 3.10 5.10 mmol/l 3.71
Klorida 95 108 mmol/l 103
Rontgen Thorax
Cor dan pulmo dalam batas normal
CT scan kepala tanpa kotras
Tampak lesi hipodes yag cukup luas di temporal kiri
Garis tegah tidka deviasi
Vetrikel lateral kiri terkompresi, vetrikel lateral kanan, vevtrikel
3-4 baik
Sulci di area lesi menyempit
Pons da cerebellum baik
Kesan : ifark serebri di temporal kiri, siusitis maksilaris dekstra
USG whole abdomen
Kesimpulan : vesiculolithiasis, sugestif cystitits dd / massa buli
Diagnosis Kerja
tumor buli-buli
vesiculolithiasis

Tata Laksana
pro sistoskopii dan TUR Buli



Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Karsinoma Buli


Pendahuluan
Terbanyak kedua
Pria > wanita
Pada tahun 2000, di Amerika Serikat dijumpai lebih dari
53.200 kasus baru dan 12.200 kasus meninggal karena
keganasan tersebut.
Rata-rata umur 65 th 85% terlokalisir,15% menyebar
Buli-buli
Etiologi dan faktor risiko
Pekerjaan
Perokok
Infeksi saluran kemih
Pemanis buatan
Patologi
Epithelial Hyperplasia and Metaplasia
Urothelial Dysplasia
Inverted Papilloma
Nephrogenic Adenoma
Vesical Leukoplakia
Pseudosarcoma (Postoperative Spindle Cell Nodule)

Karsinoma sel transisional
Adenokarsinoma
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel transisional
Peningkatan jumlah dari lapisan sel epitel dengan papilary
folding, maturasi sel abnormal dari lapisan basal ke superfisial,
peningkatan rasio nuclear-cytoplasmic. Peningkatan jumlah
mitosis

Grade 0 Lesi papiler dengan inti fibrovaskuler yang baik dan
dilapisi dengan mukosa normal jarang terjadi (benign tumor)
Grade 1 Penebalan epitelium. Sedikit anaplasia dan pembentukan
sel pleomorfik. Maturasi ringan sel abnormal dari lapisan basal ke
superfisial. Gambaran mitosis sangat jarang. (papillary urothelial
tumors of low malignant potential)

Grade 2 Inti fibrovaskular lebih luas, maturasi sel abnormal
dari lapisan basal ke superfisial lebih hebat,kehilangan
polaritas sel. Rasio nuclear-cytoplasmic meningkat. Sel
pleomorfik lebih jelas. Mitosis sel lebih banyak (low grade
urothelial carcinoma)
Grade 3 high grade urothelial carcinoma
Adenokarsinoma
Terdapat 3 grup
Primer pada dasar dan fundus buli glandularis kronis dan
ekstrofia vesika degenerasi adenokarsinoma
Urakhus persisten sisa duktus urakhus degenerasi
adenokarsinoma
Tumor sekunder metastasis dari organ lain
Karsinoma sel skuamosa
Rangsangan kronis metaplasia sel karsinoma sel
skuamosa
Penyebab :
Infeksi kronis
Batu buli yang menetap
Pemakaian kateter jangka panjang
Schistosomiasis
Obat siklofosfamid
Gejala klinis
Intermittent gross painless hematuria
Gejala iritatif
Tidak dapat miksi tertutup bekuan darah
Edema tungkai
Diagnosis banding
tumor ureter yang menonjol dalam kandung kemih
karsinoma prostat
hipertrofi prostat lobus median prostat
Komplikasi
Hematuri persisten anemia
Obstruksi refluks vesiko-ureter,hidronefrosis
Gagal ginjal
Staging tumor


TNM Marshall Uraian
Tis 0 Karsinoma in situ
Ta 0 Tumor papilari invasif
T1 A Invasi submukosa
T2 B1 Invasi otot superfisial
T3a B2 Invasi otot profunda
T3b C Invasi jaringan lemak
prevesika
T4 D1 Invasi ke organ sekitar
N1-3 D1 Metastasis ke limfonudi
regional
M1 D2 Metastasis hematogen
Pemeriksaan
Palpasi bimanual
Laboratorium sitologi urine, cell surface antigent,flow
cytometry
Radiologi MRI,CT-Scan,USG

Stadium Tindakan
Superfisial
(stadium 0 - A)
Invasif
(stadium B-C- Dl)
Metastasis
(stadium D2)
TUR Buli/fulgurasi
Instilasi intravesika
TUR Buli
Sistektomi atau radiasi
Ajuvantivus kemoterapi
Radiasi paliatif

Diversi urin
Uretrosigmoidostomi
Konduit usus
Diversi urin kontinen
Diversi urin orthotopic
Kontrol berkala
Pemeriksaan klinis,sitologi urin,sistoskopi
Tahun pertama 3 bulan sekali
Tahun kedua 4 bulan sekali
Tahun ketiga dst 6 bulan sekali
Prognosis
secara umum tergantung dari invasi sel tumor itu sendiri dan
juga diferensiasi dari sel tumor
Gr 1,2,st 0,A,B1 hasil terbaik didapatkan dengan reseksi
transuretral
Gr 3,4,st B2,C 15-25% dapat dilakukan sistektomi dengan
presentase kematian 5-15%
Radioterapi 15-20% terkontrol selama 5 th
Daftar pustaka
Aschorijanto, A. dkk. 2006. Perbandingan Tingkat Ketepatan Staging Pada Karsinoma Buli
Antara Magnetic Resonance Imaging (mri), Ultrasonografi Transabdominal dan Reseksi
Transurethral Buli di RSU dr. Soetomo Surabaya. JURI . Vol. 13 No. 2.
Purnomo, BB. 2003. Dasar-Dasar Urologi Edisi Kedua. Sagung Seto. Jakarta. Hal 170-175.
Staf Pengajar Sub-Bagian Radio Diagnostik, Bagian Radiologi, FKUI. Radiologi Diagnostik.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta: 2000.
W.B, Saunders. Campbells Urology ninth edition. WB Saunders Company. Philadelphia :
1992
Tanagho A,Mcaninch Jack,2004. Smiths General Urology, edisi 16, Penerbit International
Edition.

question
Kel I
diversi urin, tujuan? Kapan? kl masih di epitelial bisa dengan TURP sampai kelapisan otot,
untuk pemeriksaan PA penentuan staging, kl sudah ke prevesika untuk pria sistektomi
radikal dari buli, prostat, uretra posterior, vesika diangkat, untuk Wanita buli, dinding
vagina anterior dan adneksa yang ada disekitar juga bisa di angkat
pemeriksaan untuk penentuan staging MRI (paling bagus dan akurat, non invasif), dapat
dilakukan dengan pemberian kontras 85 % lebih unggul dibanding CT scan
Kel IV
Pemeriksaan untuk penentuan jenis karsinoma histopatologi, reseksi tumor dulu lalu
periksa histopatologi,
Faktor yang mempengaruhi urakus persisten kongenital, jarang terjadi urakusnya
menetap
Urakus usia 2 th menghilang, namun dapat persisten karna hal tertenrtu sehingga terjadi
perubahan ke arah malignan

Kel III
Setiap staging ada gross hematuri? tidak ada penentuan secara pasti, namun biasanya hampir semua pasien datang
dgn gross hematuri, mungkin dari neovaskularisasi atau dari invasif yg terlalu dalam, sudah melibatkan pembuluh
darah yang lebih banyak jadi semua staging dapat menimbulkan gross hematuri.
Adenokarsinoma manifes masing-masing dan cara membedakan selain dari sitologi dari gambaran klinis tidak
dapat ditentukan dari gejala klinis tidak dapat dibedakan
Kontrol berkala penentuan nya bagaimana? Apakah ada alasan tersendiri berdasarkan penelitian, angka kakmbuhan
dkk rentan pada tahun pertama dan kedua jadi harus lebih intensif sekaligus untuk melihat progress terapi nya
secara empiris didapatkan bahwa dalam kontrol dilakukan sitologi dan sistoskopi untuk melihat secara makros dan
mikros dari tumor, biasanya tahun keduasudah mulai per 6 bulan, tahun ke 3 /1 tahun
Siklofosfamid penyebab karsinoma sel skuamosa kandungan siklofosfamid
Yang terpenting pada pasien gross hematuri pastikan keganasan atau tidak periksa sitologi (protokol awal)
sensitifitas kurang bagus, spesifisitas nya sangat bagus.
sitologi -, infeksi - lakukan sistoskopi dengan biopsi
sitologi +, sistoskopi tidak terlalu bermakna lakukan random biopsi

Anda mungkin juga menyukai