Anda di halaman 1dari 20

L/O/G/O

dr Istar Yuliadi M.Si


Pendahuluan
Sedekah
Mendatangkan
kebaikan
Tidak ada arti tanpa
niat yang ikhlas,
mengharapkan pujian
dan balasan
Antara lain tujuan sedekah ialah :
Menjunjung
ketaatan kepada
Allah Swt
Mencari keridhoan
Allah
Memupuk rasa
kasih sayang
kepada manusia
Membantu
golongan yang
memerlukan
A. IKHLAS
E. TIDAK
MENYEBUT
NYEBUT
DAN TIDAK
MENYAKITI
ADAB ADAB
DALAM
BERSEDEKAH
H. TEPAT
WAKTU
F. AWASI
SIKAP DAN
PERILAKU
D. HALAL
BAIK DAN
DICINTAI
G. SAAT LAPANG
DAN SAAT
SEMPIT PUN
TETAP
BERSEDEKAH
B. MENDAHULUKAN
KERABAT
C. SEMBUNYI-
SEMBUNYI
A. IKHLAS
Allah Swt berfirman:


Artinya :
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk
(memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa
saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan
allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan
janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan
karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta
yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun
tidak akan dianiaya (dirugikan)
(Q.S Al Baqarah ayat 272)
Dalam Islam ikhlasun-niyyah merupakan
pondasi dari seluruh amal. Tanpa bangunan
amal tidak akan pernah mempunyai nilai di sisi
Allah SWT.
Setiap yang hendak beramal selalu diingatkan
agar mengontrol dan meluruskan tujuan hanya
untuk Alla SWT
Dalam Hadist Nabi Muhammad Saw berpesan :
...
Artinya : Sesungguhnya nilai (sah tidaknya)
segala amal itu, tergantung pada niat...
(HR. Bukhari Muslim).
B. MENDAHULUKAN KERABAT
Bersedekah kepada kerabat mendapat pahala ada 2 macam :
1. Pahala karena sedekah
2. Pahala karena kekerabatan
Nabi Muhammad Saw bersabda:


Artinya : Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin
pahalanya satu sedekah. Sedangkan sedekah kepada
kerabat pahalanya dua, yaitu pahala sedekah dan pahala
menyambung silaturahmi.
(HR. An Nasai no. 2582, At Tirmidzi no. 658, Ibnu Majah no. 1844)



Sedekah juga bagi sanak famili dekat yang
menyimpan permusuhan dan
menyembunyikannya.
Nabi Muhammad Saw bersabda:

Artinya : Seutama-utamanya sedekah adalah
(yang diberikan) kepada sanak famili yang
memusuhi.
(HR. Ahmad, an-Nasa'i, at-Tirmidzi)
C. SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
Adab-adab dalam bersedekah adalah membantu meningkatkan keikhlasan
dan lebih mendekatkan kepada Allah SWT. Dan lebih mudah
menghindarkan dari riya maupun sumah.
Namun demikian, tidak berarti sedekah secara terang-terangan dilarang .
Ketika sebuah sedekah digunakan untuk memotivasi oranglain hal itu tidak
mengapa dilakukan.
Allah Swt berfirman:


Artinya : Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik
sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Surat Al-Baqarah Ayat 271)

Manfaat dari sedekah sembunyi-sembunyi :
(Imam Ali Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menyampaikan perihal manfaat
menyembunyikan sedekah).

1. Melindungi rahasia si penerima sedekah.
Karena, sedekah yang terang-terangan bisa merendahkan
martabat si penerima dan hajatnya akan terliat. Sedekah
sembunyi-sembunyi tidak menyebabkan si penerima
meminta-minta.
2. Sedekah secara sembunyi-sembunyi akan menyelamatkan
penerima dari gunjingan orang banyak.
Karena, seringkali sedekah secara terang-terangan
terkadang menimbulkan kedengkian dan buruk sangka
orang banyak terhadap si penerima.


3. Sedekah yang sembunyi-sembunyi dapat
membantu si pemberi memperoleh keutamaan
beramal.
Karena sedekah sembunyi lebih utama dari
pada terang-terangan.
4. Sedekah yang sembunyi-sembunyi bisa
menghilangkan keraguan, iri hati dan
ketidakikhlasan orang.
5. Sedekah secara terang-terangan juga memiliki
manfaat. Asalkan sedekah diberikan dengan
ikhlas, jujur dan takwa.

D. YANG HALAL , BAIK DAN ENGKAU CINTAI
Harta yg halal mutlak menjadi syarat dalam bersedekah. Akan tetapi
dalam adab sedekah , harta yang halal belumlah cukup. Akan lebih
beradab ketika harta juga baik dan disenangi
Allah SWT berfirman :



Artinya : Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan jangan-lah kamu
memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah
Mahakaya lagi Maha Terpuji.
(Surat Al-Baqarah Ayat 267)
E. TIDAK MENYEBUT-NYEBUT DAN TIDAK MENYAKITI
Allah berfirman :


Artinya :
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian
mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan
menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti
(perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan
mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih
baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan
(perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
(Q.S Al Baqarah 262-263)
Sebagai pengalaman dari ayat tersebut,
mutashaddiq seyogyanya menahan lisan
dan mengawalnya agar tidak meluncurkan
kata-kata atau kalimat-kalimat yang dapat
menyinggung, apalagi menyakiti perasaan
si penerima. Allah Maha Tahu, siapa saja
yang beramal dan siapa saja yang
menyia-nyiakan saudaranya.
F. AWASI SIKAP DAN PERILAKU
ADA 2 CIRI DAN PERILAKU MUTASHADDIQ :
1. Ada yang biasa-biasa saja.
Setelah bersedekah dirinya tidak merasa bersedekah, sehingga tidak
tampak perubahan sebelum atau sesudah bersedekah. Biasanya
disebut Mutashaddiq kelas berat
2. Ada yang lebih percaya diri ketika bercerita tentang Amal Maliyah.
Ada sebagian yang apabila bergaul dengan sesamanya pembicaraan
ke arah amal maliyah, luapan ungkapannya melebihi hari-hari biasa
disaat bersedekah sedikit. Mudah-mudahan dia sedang bertahadduts
bin- nimah, sehinggamenceritakan karunia harta kepadanya dan dia
pun mengucapkan alhamdulillah, bahwa dia telah bersedekah sekian
rupiah.
SESUNGGUHNYA HARTA YANG DIMILIK SESEORANG DAN
MELEBIHI KEBUTUHANNYA YANG STANDAR, PASTI DISANA
ADA HAK ORANG LAIN YANG DITITPKAN OLEH ALLAH SWT



G. TEPAT WAKTU
Contoh didalamnya sedekah zakat fitrah,
maka paling lambat diberikan sebelum
imam memulai takbir pertama di hari raya
Idul Fitri. Jika sedekahnya berupa haul,
maka setelah datang masanya, tidaklah
beradab jika ditunda-tunda pemberiannya.
Bersegeralah dalam mengeluarkan
sedekah, karena akan datang masanya
dimana kita akan susah mencari orang
yang mau menerima sedekah.
H. SAAT LAPANG DAN SAAT
SEMPIT PUN TETAP BERSEDEKAH
Hal ini berdasarkan firman Allah Swt, antara
lain dalam Q.S Ali Imron ayat 134


Artinya : (Yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik pada waktu
lapang maupun sempit, serta orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-
orang yang berbuat kebajikan.
Terhadap orang yang bersedekah disaat rezeki
benar-benar dalam keadaan sempit, Allah Swt
memberikan balasan tersendiri di samping yang
diterimakan oleh mereka yang bersedekah pada
umumnya. Allah Swt Maha Tahu keadaan
sesungguhnya dari seseorang hamba yang
tersembunyi maupun yang terang-terangan.
Diriwayatkan oleh 'Aisyah Ummul mukminin
bahwa dia pernah bersedekah dengan sebiji
anggur, dan di antara sahabat-sahabat Nabi ada
yang bersedekah dengan sebiji bawang.
Kesimpulan :
Marilah kita suburkan sikap suka
bersedekah
Orang yang suka bersedekah mendapat
penghormatan yang tinggi dari Allah
Malaikat sentiasa mendoakan kepada
orang yang suka bersedekah

Anda mungkin juga menyukai