Anda di halaman 1dari 10

TBC PARU

A. Pengertian
Merupakan infeksi paru oleh Microbacterium
Tuberkulosis.
Tuberculosis paru adalah : penyakit infeksius terutama
menyerang parenchim paru dapat juga ditularkan ke bagian
tubuh lain, termasuk meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe. (
Brunner & Suddart . 2002 )
B. ETIOLOGI
Etiologi dari Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium
Tuberculosa, berbentuk batang, tahan asam.

C. MANIFESTASI KLINIK
Gejala umum dari Tuberkulosis Paru adalah batuk lebih dari 4
minggu dengan atau tanpa sputum, malaise, gejala flu ringan,
nyeri dada, batuk darah (hemoptoe ) . ( Soeparman, 1990 )
Gejala yang dirasakan klien tersebut bermacam macam atau
malah tanpa keluhan sama sekali, gejala yang terbanyak adalah
:
1. Demam
Bisanya sub febril yang menyerupai influenza, tapi
kadang kadang mencapai 41- 40
o
C dipengaruhi daya
tahan tubuh dan berat ringannya infeksi kuman.
2. Batuk
Terjadi karena adanya infeksi paru ada setelah penyakit
berkembang dalam jaringan paru.
3. Sesak nafas
Ditemukan padsa penyakit yang sudah lanjut, inflamasi
sudah setengah bagian paru paru.
4. Malaise
Gejala yang sering ditemui berupa anoreksia, badan
makin kurus, sakit kepala, nyeri otot, dan keringat malam.

D. PENATALAKSANAAN
Menurut Mansjoer (1999 hal 473) penatalaksanaan
pada tuberculosis paru antara lain:
Obat anti TB (OAT)
OAT harus di berikan dalam kombinasi
sedikitnya dua obat yang bersifat bakterisi dengan
atau tanpa obat ketiga.
Tujuan pemberian OAT, antara lain:
a. Membuat konversi sputum BTA positif menjadi
negatif secepat mungkin melalui kegiatan
bekterisid.
b. Mencegah kekambuhan dalam tahun pertama
setelah pengobatan dengan kegiatan sterilisasi.
c. Menghilangkan atau mengurangi gejala dan lesi
melalui perbaikan daya tahan imunologis.





E. Phatway

Droplet nucler/dahak yang mengandung
basil TBC (Mycobacterium Tuberculosis)






Imunitas tubuh menurun
Mycobacterium menetap/dormant
Dihirup masuk paru
Membentuk sarang TB
Premonia Kecil/sarang primer
Batuk, bersin
Broncus
Iritasi
Infiltrasi setengah
bagian paru


















Pembuluh
darah pecah
Batuk darah
Peradangan
pada bronkus
Sesak napas
Batuk
Skret kental
Bersihan jalan napas
tidak efektif
Distres pernapasan
Gangguan pertukaran
gas
Sumber: (Corwin, 2001; Soeparman, 1998 & Doengoes, 2000)

DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI NON
INVASIF
INTERVENSI
INVASIF
OBAT-OBATAN
DATA DIAGNOSA
INTERVENSI NON
INVASIF
INTERVENSI
INVASIF
OBAT - OBATAN
S :
- Klien
mengatakan
baru saja
batuk
disertai
darah

A. Bersihan jalan
napas tak
efektif
Ajarkan klien
tindakan untuk
menurunkan
viskositas sekresi :
mempertahankan
hidrasi yang adekuat;
meningkatkan
masukan cairan 1000
sampai 1500 cc/hari
bila tidak
kontraindikasi.
Catat kemampuan
untuk mengeluarkan
mukosa/batuk efektif
karakter, jumlah
sputum, adanya
hemoptisis.
Rasional :
- Suction








Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain :
Dengan dokter, radiologi dan
fisioterapi.
Pemberian obat transamin 3 x 1
amp., codein 3 x 1 tab
Sputum berdarah
kental atau darah
cerah diakibatkan
oleh kerusakan
(kavitasi) paru atau
luka bronchial dan
dapat memerlukan
intervensi lanjut.
Berikan posisi semi
fowler/fowler tinggi,
bantu pasien untuk
batuk dan latihan
nafas dalam.
Rasional :
Posisi membantu
memaksimalkan
ekspansi paru dan
menurunkan upaya
pernafasan.
Bersihkan sekret dari
mulut dan trachea.
Rasional :
Mencegah
obstruksi/aspirasi
Pertahankan makanan
cairan sedikitnya
2500 ml/hari kecuali
kontra indikasi.
Rasional :
Pemasukan tinggi
cairan membantu
mengencerkan sekret,
membuatnya mudah
dikeluarkan.
Auskultasi paru
sebelum dan sesudah
klien batuk.



S:
- Klien
mengatakan
napasnya
sesak.

B. Gangguan
pertukara
n gas

Berikan Oksigen sesuai
advis dokter 2 l/menit
Observasi fungsi
pernapasan, catat
frekuensi pernapasan,
dispnea atau perubahan
tanda-tanda vital.
kaji dispnoe, takhipnoe,
terbatasnye ekspansi
dinding dada dan
kelemahan.
Evaluasi perubahan pada
tingakat kesadaran
dengan observasi,
sianosis, perubahan pada
warna kulit, termasuk
membrane mukosa dan
kuku.
Batasi aktivitas dan bantu








Dengan dokter, radiologi dan
fisioterapi.
Pemberian antibiotika.

aktivitas perawatan diri
sesaui keperluan.

Anda mungkin juga menyukai