Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN BARIS BERBARIS

1. Pengertian Baris Berbaris


Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu
organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
2. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan
kewajiban
2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan
Tujuan dari PBB adalah :
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan
demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan
secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah
mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan
sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang
sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas
diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan,
penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
3. Aba - aba
a. Pengertian
Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di
laksanakan secara serentak atau berturut-turut.
b. Macam aba-aba
1) Aba-aba petunjuk
Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan.
2) Aba-aba peringatan
Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
3) Aba-aba pelaksanaan
Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan
serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :
a) Gerak
Untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota
tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
b) Jalan
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di
dahului dengan aba-aba peringatan maju .
c) Mulai
Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.
4. Gerakan Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
a. Sikap Sempurna
1) Aba aba : Siap GERAK
2) Pelaksanaan :
a) Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60
o

b) Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
c) Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di
naikan.
d) Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
terpaksa, rapat di paha.
e) Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
f) Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas
wajar.
b. Istirahat
1) Aba-aba : Istirahat Ditempat GERAK
2) Pelaksanaan :
a) Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( 30 cm ).
b) Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan
di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri
memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua
lengangan di lemaskan.
c) Dapat bergerak.
c. Lencang Kanan / Kiri
1) Hanya untuk barisan dalam bentuk bersaf.
2) Aba-aba : Lencang kana / kiri GERAK
3) Pelaksanaan :
a) Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
b) Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
c) Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan /
kiri-nya.
d) Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan :
1) Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut
pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2) Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan
tangan.
3) Pada aba-aba : Tegak GERAK , semua dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka kembali ke depan.

d. Setengah Lencang Kanan / Kiri
1) Aba-aba : Setengah Lengan Lencang Kanan GERAK
2) Pelaksanaan :
a) Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
b) Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu
sama lain di sebelah depan.
c) Pada aba-aba Tegak Gerak = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
e. Lencang Depan
1) Hanya untuk barisan dalam bentuk banjar.
2) Aba-aba: Lencang Depan GERAK
3) Pelaksanaan:
a) Penjuru tetap sikap sempurna
b) Nomer dua dan seterusnya meluruskan ke dapan dengan mengangkat tangan ke depan.
c) Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,
mengambil jarak atau satu lengan dan ditambah dua kepal.
d) Pada aba-aba Tegak Gerak, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke
sikap sempurna.
f. Berhitung
1) Aba-aba : Hitung - MULAI
2) Pelaksanaan :
a) Jika bersaf, penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
b) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil
memalingkan muka ke depan.
c) Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
d) Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.
e) Penyebutan nomor di ucapkan penuh.

g. Perubahan Arah
1) Hadap kanan / kiri
a) Aba-aba : Hadap kanan / kiri - GERAK
b) Pelaksanaan :
Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada
di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90
o
.
Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
2) Hadap serong kanan / kiri
a) Aba-aba : Hadap serong kanan / kiri - GERAK .
b) Pelaksanaan :
Kaki kanan/kiri diajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan/kiri.
Berputar arah 45
o
ke kanan/kiri.
Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

3) Balik kanan
a) Aba-aba : Balik kanan - GERAK
b) Pelaksanaan :
Kaki kiri di ajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180
o
.
Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.

h. Membuka / Menutup Barisan
1) Buka barisan
a) Aba aba : Buka Barisan - JALAN
b) Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping kanan
/ kiri, sedangkan regu tengah tetap.
2) Tutup barisan
a) Aba aba : Tutup Barisan - JALAN
b) Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping kanan
/ kiri, sedangkan regu tengah tetap.
i. Bubar
1) Aba-aba : Bubar jalan
2) Pelaksanaan :
a) Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat (sesuai PPM)
b) Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan
dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu
lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
5. Langkah
a. Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
Langkah dapat di bedakan sbb :
1) Macam Langkah Panjang, Tempo
Langkah biasa 70 cm 96 menit
Langkah tegap 70 cm 96 menit
Langkah perlahan 40 cm 30 menit
Langkah ke samping 40 cm 70 menit
Langkah ke belakang 40 cm 70 menit
Langkah ke depan 60 cm 70 menit
Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
2) Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit
b. Maju Jalan
1) Dari sikap sempurna
a) Aba-aba : Maju Jalan
b) Pelakasanaan :
Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah
setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah,
selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90
o

lengan kiri 30
o

Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45
o

dan ke belakang 30
o

Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.

c. Langkah Biasa
Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
Diletakkan sesuai dengan jarak yang ditentukan.
Langkah kaki sepeerti jalan biasa.
Pertama tumit diletakkan di tanah, selanjutnya seluruh kaki.
Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan ke belakang.
Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke
atas.
d. Langkah Tegap
1) Dari sikap sempurna
a) Aba-aba : Langkah Tegap Maju JALAN
b) Pelaksanaan :
Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa
dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat
tinggi.
Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari
lurus dan rapat.
Lenggang tangan ke depan 90
o
, ke belakang 30
o
.
2) Dari Langkah Biasa
a) Aba-aba : Langkah Tegap JALAN
b) Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan
hentakan kaki.
3) Kembali ke langkah biasa
a) Aba-aba : Langkah Biasa JALAN
b) Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah.
Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah
tegap / biasa jalan pada perubahan langkah.
e. Langkah Perlahan
Digunakan untuk berkabung (mengantar jenazah) dalam upacara kemiliteran.
1) Aba-aba: Langkah perlahan maju JALAN.
2) Pelaksanaan:
a) Kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah disusul dengan kaki
kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian
dilanjutkan ditapakkan di depan kaki kiri.
b) Tapak kaki kiri pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak dihentikan.
Berhenti dari langkah perlahan
1) Aba-aba : Henti GERAK
2) Pelaksanaan :
a) Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
b) Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah
biasa dan kembali sikap sempurna.
f. Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan
1) Aba-aba ...... Langkah ke samping/Kebelakang/Kedepan JALAN
2) Pelaksanaan :
a) Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan / kedepan sepanjang / sesuai
ketentuan.
b) Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki kanan / kiri.
c) Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak melenggang.
d) Hanya boleh dilakukan sebanyak banyaknya 4 langkah.
e) Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap.
g. Langkah di Waktu Lari
1) Dari sikap sempurna :
a) Aba-aba : Langkah Maju-JALAN
b) Pelaksanaan :
Pada aba-aba peringatan, kedua tangan dikepalkan dengan lemas diletakkan di
pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku
sedikit ke belakang.
Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki setengah
langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.
2) Dari Langkah Biasa :
a) Aba-aba : Lari JALAN
b) Pelaksanaan :
Pada aba-aba peringatan, sama dengan di atas.
Pada aba-aba pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah
satu langkah.
3) Kembali ke langkah Biasa :
a) Aba-aba : Langkah biasa JALAN
b) Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah tiga lankah kemudian
berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan, bersamaan dengan itu kedua
lengan di lenggangakan.
4) Berhenti dari berlari
a) Aba-aba : Henti GERAK
b) Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah tiga Langkah,
selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali bersikap sempurna.
h. Ganti Langkah
1) Aba-aba : Ganti Langkah JALAN
2) Pelaksanaan :
a) Gerakan dapat di lakukan pada waktu langkah biasa / tegap.
b) Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
c) Ujung kaki kanan / kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki
sebelahnya.
d) Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan tanpa di rapatkan di paha.
e) Selanjutnya di sesuaikan dengan langkah baru.
f) Gerakan ini di lakukan dalam satu hitungan.
i. Jalan di Tempat
1) Dari sikap sempurna
a) Aba-aba : Jalan ditempat GERAK
b) Pelaksanaan :
Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti ganti diangkat hingga paha rata-rata.
Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai langkah biasa.
Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di rapatkan pada badan ( tidak
melenggang )
2) Dari Langkah Biasa
a) Aba-aba : Jalan di tempat Gerak
b) Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah
kemudian jalan di tempat.
3) Dari Jalan di Tempat ke Langkah Biasa
a) Aba-aba ; Maju JALAN
b) Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah dan mulai
berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan.
4) Dari Jalan di Tempat ke Berhenti
a) Aba-aba : Henti GERAK
b) Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah,
selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.
j. Berhenti
1) Aba-aba : Henti GERAK
2) Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah, selanjutnya
kaki kanan / kiri dirapatkan.
k. Hormat Kanan / Kiri
1) gerakan hormat kanan / kiri
a) Aba-aba hormat kanan kiri GERAK
b) Pelaksanaan :
Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap.
Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
langkah berikutnya di hentakan.
Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di
palingkan dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 45
o

hingga ada aba-aba Tegak gerak
Penjuru kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk memelihara arah.
Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan
penghormatan.
2) Gerakan Selesai Menghormat :
a) Aba-aba : Tegak - GERAK
b) Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah, langkah
berikutnya di hentakan.
Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri kembali melenggang, pandangan
kembali kedepan.
l. Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan
1) Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan :
a) Aba-aba : Hadap Kanan / Kiri Maju - JALAN
b) Pelaksanaan :
Membuat gerakan hadap kanan / kiri.
Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti
gerakan maju jalan.
2) Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan
a) Aba-aba : Hadap Serong kanan / kiri JALAN
b) Pelaksanaan :
Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri
Gerakan selanjutnya sama sepetri diatas
3) Balik Kanan Maju Jalan
a) Aba-aba : Balik Kanan maju JALAN
b) Pelaksanaan :
Membuat gerakan balik Kanan
Gerakan selanjutnya sama seperti di atas.
4) Ke Belok Kanan / Kiri Maju Jalan :
a) Aba-aba : Belok kanan / kiri maju - JALAN
b) Pelaksanaan :
Penjuru merubah arah 90
o
ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu.
Anggota lainnya mengikuti.
m. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan
1) Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan.
2) Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan.
3) Ke Balik kanan maju jalan.
a) Aba-aba disesuaikan
b) Pelaksanaan :
Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah
satu langkah.
Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap serong kanan / kiri, balik
kanan / kiri.
Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri tidak dirapatkan, tetapi
dilangkahkan.
4) Ke Belok Kanan / Kiri
a) Aba-aba : Belok kanan / Kiri JALAN
b) Pelaksanaan :
Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah.
Penjuru depan merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang baru.
anggota lainnya mengikuti
Catatan :
1) Aba-aba : Dua kali belok kanan / kiri JALAN
Pelaksanaan :
a) Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
b) Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan gerakan belok kanan / kiri jalan.
2) Aba-aba : Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri - JALAN
Pelaksanaan :
a) Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
b) Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap banjar melakukan belok kanan / kiri, pada
tempat dimana aba- aba di berikan.
c) Perubahan arah 180
o
.

n. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berhenti
1) Ke hadap kanan / kiri berhenti
Aba-aba: Hadap kanan / kiri henti GERAK
2) Ke hadap serong kanan / kiri berhenti
Aba-aba: Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
3) Ke balik kanan berhenti
Aba-aba: Balik kanan henti GERAK
Pelaksanaan :
1) Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu tanah.
2) Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan.
3) Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di rapatkan,kembali ke sikap sempurna.
o. Haluan Kanan / Kiri
Gerakan ini hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.
1) Berhenti ke Berhenti
a) Aba-aba : Halauan Kanan / kiri JALAN
b) Pelaksanaan :
Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri jalan di tempat,dengan merubah arah
secara perlahan-lahan sampai 90
o
.
Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan safnya, hingga merubah
arah 90
o
, kemudian berjalan di tempat.
Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat LURUS.
Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti Gerak .
2) Berhenti ke Berjalan
a) Aba-aba : Haluan kanan / kiri maju Jalan
b) Pelaksanaan :
Gerakan seperti tersebut di atas
Setelah aba-aba Maju Jalan , pasukan mulai berjalan. (aba-aba di berikan
Komandan).
3) Berjalan ke Berhenti
a) Aba-aba : Haluan kanan / kiri jalan
b) Pelaksanaan :
Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat LURUS.
Pelatih memberi aba-aba Henti Jalan
4) Berjalan ke Berjalan
a) Aba-aba : Haluan kanan / kiri maju - Jalan
b) Pelaksanaan :
Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat LURUS
pelatih memberi aba-aba Maju Jalan
seluruhnya melaksanakan berjalan.
p. Melintang Kanan / Kiri
Gerakan ini di lakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi
bersaf dengan arah tetap.
1) Berhenti ke Berhenti
a) Aba-aba Melintang kanan / kiri Jalan
b) Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri, kemudian barisan
mebuat gerakan Haluan kiri / kanan.
2) Berhenti ke Berjalan
a) Aba-aba : Melintang kanan / kiri maju Jalan
b) Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian
barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri.
Setelah beri aba-aba Maju Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
3) Berjalan ke Berjalan
a) Aba-aba : Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan
b) Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan
kiri / kanan.
Setelah beri aba-aba Maju Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
4) Berjalan ke Berhenti
a) aba-aba : Melintang kanan / kiri Jalan
b) Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan
kiri / kanan.
setelah aba-aba Henti Gerak, seluruhnya kembali ke sikap sempurna.

Anda mungkin juga menyukai