Etika kerja Karyawan merupakan serangkaian nilai, tingkah laku moral, dan kebiasaan, tanpa adanya prinsip diskriminasi seperti misalnya jenis kelamin, ras, agama, dan sebagainya, yang patut dimiliki oleh semua karyawan dan tercermin dalam sikap dan profesionalisme kerja yang menghasilkan nilai tambah terhadap perusahaan dan para stakeholders.
KERANGKA ETIKA KERJA KARYAWAN DIBAGAI ATAS TIGA PEDOMAN, YAITU
Karyawan dan Tempat Kerja Terhadap Pihak Luar Benturan Kepentingan Karyawan dan Tempat Kerja Para Karyawan Menjadi pekerja yang prima Tempat Kerja
Etika terhadap Pihak Luar Pelanggan Masyarakat Pemegang Saham Mitra Usaha Kompetitor Benturan Kepentingan Perusahaan mengharapkan bahwa karyawan menghindari keadaan dan situasi apapun yang dapat mengarah pada benturan antara kepentingan pribadi dan kepentingan Perusahaan BENTUK-BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN Hadiah dan Jamuan Pekerjaan dan Kegiatan di Luar Kantor Kegiatan usaha dan kepentingan finansial Nepotisme dan Hubungan dengan Anggota Keluarga yang juga bekerja di Perusahaan Informasi Orang Dalam INPUT VALUES ATAU NILAI-NILAI
Input values atau nilai-nilai asupan merupakan serangkaian nilai-nilai dasar (core values) yang merupakan pondasi bagi karyawan dalam melaksanakan tugas, bersikap dan berinteraksi dengan sesama karyawan dan atasannya Integritas Tanggung Jawab Disiplin Kerjasama Siap Melayani Inisiatif Kemauan Belajar Inteligensia PERAN MANAJEMEN SDM DALAM MENINGKATKAN ETIKA DAN PERLAKUAN YANG ADIL Mengapa Memperlakukan Karyawan dengan Adil? Meningkatnya kesadaran karyawan terhadap hukum Aktivitas Etis SDM Penyusunan Staf dan Seleksi Pelatihan Penilaian Kinerja Sistem Penghargaan dan Pendisiplinan
PEMBERHENTIAN DAN PEMUTUSAN KERJA Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Alasan Pemberhentian Pekerja berhalangan masuk karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus. Pekerja berhalangan Negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pekerja mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamanya. Pekerja menikah Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan atau menyusui bayinya. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang- undangan.
Pengaruh Pemberhentian Karyawan Terhadap Perusahaan Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup.
Konsekuensi Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan dengan status masa percobaan diberhentikan tanpa memberi uang pesangon. Karyawan dengan status kontrak diberhentikan tanpa memberi uang pesangon. Karyawan dengan status tetap, jika diberhentikan harus diberi uang pesangon yang besarnya:
Masa kerja sampai satu tahun: 1 bulan upah bruto Masa kerja 1 sampai 2 tahun: 2 bulan upah bruto Masa kerja 2 sampai 3 tahun: 3 bulan upah bruto -Masa kerja 3 tahun dan seterusnya: 4 bulan upah bruto CARA MENEGAKKAN DISIPLIN KERJA Disiplin Harus Ditegakkan Seketika Disiplin Harus Didahului Peringatan Dini Disiplin Harus Konsisten Disiplin Harus Impersonal
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA / PHK
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja antara perusahaan dengan pegawai sehingga yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai pegawai PHK Dengan Hormat PHK Karena Pensiun PHK Karena Pegawai Meninggal Dunia PHK karena pegawai sakit/cacad PHK karena kelebihan tenaga kerja PHK karena pegawai mengundurkan diri
PHK tidak dengan hormat Perusahaan dapat memberhentikan pegawai dengan tidak hormat bila melakukan pelanggaran disiplin kerja sesuai dengan ketentuan yang dirinci pada Peraturan Perusahaan ini atau karena terkena hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.