Anda di halaman 1dari 9

PETUNJUK TEKNIS

Tata cara
Dasar-dasar
Pengelolaan Air Limbah
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTRAT JENDERAL !IPTA KAR"A
Daftar isi
1 Umum

1
2 Sistem penanganan air limbah domestik ..
. . 1
2.1 Sistem pembuangan setempat .
.. 1
2.2 Sistem pembuangan terpusat ..
1
2.3 Keuntungan dan kerugian
.. 2
3 Sistem pembuangan air limbah ..
. 3
3.1 Prinsip-prinsip penyaluran air limbah .
.. 3
3.2 Sistem pembuangan air limbah ..
. 3
3.3 Sistem terpisah dan sistem campuran
5
3. Sistem interseptor !intercepting se"er system#
.. 6
3.$ Small bore dan shallo" se"er ..
.. 7
i
Petun%uk teknis
&ata cara dasar-dasar pengelolaan air limbah
1 Umum
Sanitasi adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan yang dapat
menghindarkan timbulnya gangguan dan penyakit.
Defnisi Sanitasi menurut Organisasi esehatan Dunia !Word Organization Healt"
adalah suatu usaha pengendalian terhadap seluruh #akt$r%#akt$r fsik& kimia& dan
bi$l$gi dalam lingkungan hidup manusia& yang menimbulkan suatu kerusakan
atau terganggunya perkembangan dan kesehatan baik fsik& mental maupun
s$sial serta kelangsungan kehidupan manusia.
Salah satu cara sanitasi adalah dengan mengusahakan kebersihan dari segala
unsur yang dapat memungkinkan timbulnya gangguan dan penyakit.
'eker(aan sanitasi seperti pembangunan #asilitas) penyediaan air minum&
penanganan ke%'*'%an& dan perumahan yang sehat adalah sebagian tugas
Direkt$rat +enderal ,ipta arya& khususnya Sub Direkt$rat 'enyehatan
*ingkungan 'ermukiman Direkt$rat -ina .eknik tugasnya adalah pembinaan
teknik #asilitas drainase& air limbah dan persampahan.
# Sistem $enanganan air limbah domesti%
Sanitasi tepat guna dalam bidang pembuangan air limbah domestik terdiri 2 (dua) sistem,
yaitu:
1. Sistem pembuangan setempat (on-site system)
2. Sistem pembuangan terpusat (off-site system)
#&' Sistem $emb(angan setem$at
Sistem pembuangan setempat adalah fasilitas sanitasi yang berada di dalam daerah persil
(batas tanah yang dimiliki). Sarana sistem pembuangan setempat dapat dibagi 2 (dua) yaitu:
- Sistem individual: tangki septic, cubluk
- Sistem komunal: !"
Sistem $emb(angan ter$(sat
Sistem pembuangan terpusat adalah fasilitas sanitasi yang berada di luar persil. !ontoh
sistem sanitasi ini adalah sistem penyaluran air limbah yang kemudian dibuang ke suatu
tempat pembuangan (disposal site) yang aman dan sehat, dengan atau tanpa pengolahan
sesuai dengan kriteria baku mutu dan besarnya limpahan.
#dapun tempat pembuangan dapat berupa lahan terbuka sebagai tempat peresapan (misal
di padang pasir) atau badan-badan aliran air sebagai $adan #ir %enerima ($#%). &i
'ndonesia umumnya sungai sebagai badan-badan aliran air ($adan #ir engalir ($#) yang
sebagai $#%, kecuali di daerah perkotaan pantai. $adan #ir (aut ($#() adalah sebagai $#%.
Ke(nt(ngan dan %er(gian
Sistem $emb(angan setem$at
"euntungan
$iaya pembuatan murah
$iasanya dibuat oleh sector s)asta*pribadi
+eknologi dan pembangunannya sederhana
Sistem yang terpisah bagi tiap-tiap rumah dapat men,aga privacy yang aman dan bebas
-perasi dan pemeliharaannya mudah dan umumnya merupakan tanggung ,a)ab pribadi
masing-masing, kecuali yang tidak terpisah atau dalam kelompok*blok, dan
anfaatnya dapat dirasakan segera, yaitu:
(1) .amban bersih
(2) Saluran air hu,an tidak lagi dibuangi limbah air cucian, tidak lagi selalu tergenang.
#liran limbah air cucian kecil pada musim kemarau setiap harinya, yang biasanya anak
balita suka main dalam aliran air tersebut, yang bisa mengakibatkan penyakit.
(/) +erhidar dari bau
(0) 1stetika pekarangan, pekarangan men,adi terbebas dari saluran dengan aliran air
ber)arna hitam dan becek-becek tiap hari
(2) %opulasi nyamuk berkurang
"erugian
+idak cocok bagi daerah dengan kepadatan penduduk sangat tinggi sehingga lahan
yang tersedia sangat sempit, dan muka air tanah tinggi, kecuali ,ika daya resap tanah
yang rendah.
Sukar mengontrol operasi dan pemeliharaannya (terutama untuk sistem tangki septik)
"esalahan pengertian bah)a limbah air cucian (air cucian dapur, kamar mandi, kamar
cuci, )astafel) tidak boleh masuk ke cubluk atau tangki septik, langsung dibuang ke
saluran drainase, sehingga terus mengakibatkan adanya air becek tiap hari, mencemari
pemandangan, terutama badan-badan air, dan bau busuk ,uga mungkin ter,adi
encemari air tanah (sumur dangkal) bila pemeliharaannya tidak dilakukan dengan
baik.
Sistem $emb(angan ter$(sat
"euntungan
emberikan pelayanan yang lebih nyaman
enampung semua air limbah domestik, sehingga pencemaran air (hu,an) di saluran
drainase (pematusan untuk air hu,an), badan-badan air permukaan dan air tanah dapat
dihindarkan
!ocok untuk daerah perkotaan dengan kepadatan tinggi sampai menengah, dan
asa terpakainya lama
"erugian
$iaya pembangunan tinggi
emerlukan tenaga-tenagaa terampil dan atau terdidik untuk menangani operasi dan
pemeliharaan
"euntungan hanya bisa dicapai sepenuhnya setelah selesai seluruhnya dan digunakan
oleh seluruh penduduk di daerah tersebut, dan
Sistem yang besar memerlukan perencanaan dan pelaksanaan ,angka pan,ang.
) Sistem $emb(angan air limbah
Prinsi$-$rinsi$ $en*al(ran air limbah
%rinsip-prinsip penyaluran limbah adalah sebagai berikut:
1. &isalurkan kedalam saluran tertutup, dan harus rapat air
2. .alur salurannya disesuaikan sedemikian rupa, sehingga sedapat mungkin melalui
daerah pelayanan (service area) sebanyak-banyaknya, sehingga ,alur seluruhnya
sambung-menyambung dari mulai saluran a)al (lateral), menu,u saluran cabang-
cabangnya, yang kemudian menu,u kedalam saluran-saluran induknya. &ari saluran3
saluran induk tersebut, air limbang dibuang ke pembuangan akhir yang aman dengan
atau diolah dalam bangunan pengolahan air limbah tertentu, dengan tingkat
pengolahan, sesuai dengan karakteristik air limbahnya, dan tempat pembuangan
akhirnya, sehingga badan air setelah bercampur dengan air limbah, memenuhi
persyaratan-persyaratan kaulitas tertentu.
/. #liran air limbah harus mampu memba)a kotoran-kotorannya (self clensing velocity)
dan tidak boleh merusak salurannya.
0. "edalaman aliran air limbah harus mampu dipakai berenangnya benda-benda yang ada
di dalamnya dan ,uga tidak boleh penuh. "ecuali yang pengalirannya memerlukan
pemompaan.
2. Sedapat mungkin aliran air limbah dapat terus-menerus memba)a benda-benda yang
terhenti atau mengendap di dalam ,alur salurannya. $ila ter,adi pembusukan di dalam
saluran akan timbul gas yang berbahaya dan beracun.
Sistem $emb(angan air limbah
Sistem pembuangan air limbah pada umumnya dapat digambarkan seperti diagram berikut:
%ada gambar /.1 yaitu diagram sistem pembuangan air menun,ukkan bah)a ada daerah
terpencil yang tak di,angkau oleh saluran pengumpul air limbah (sanitary sewage), sehingga
pada daerah tersebut cara pembuangannya terpaksa secara individual, sedangkan
penyaluran air hu,an (strorm sewage) harus dapat mencapai ke tempat pembuangan akhir
(sungai alami), sesuai prinsip-prinsip penyaluran atau pembuangannya.
Sedangkan daerah-daerah lainnya dapat di,angkau oleh saluran air limbah kota yang dapat
melayanii dan menampung air limbah domestic dari masyarakat kota tersebut yang
kemudian disalurkan ke dalam saluran air limbah. $erarti sistem salurannya adalah umum,
sehingga sistem salurannya dapat disebut 4public system5.
&aerah %elayanan
"apasitas %enduduk
(.i)a*6a)
.adi ,ika ditin,au dari lokasi daerah pelayanannya, sistem pembuangan air limbah dari suatu
lingkungan masyarakat dapat dibagi men,adi dua, yaitu:
1. 'ndividual systems
2. %ublic systems
Sekarang ,ika kita tin,au dari segi cara penyaluran dua macam air buangan, yaitu air hu,an
dan air limbah (gambar /.1) dimana badan sungai berfungsi sebagai badan air penerima.

7 288 + 288


-ff site -n-site
&omestik
9-9 &-1S+'"
(imbah #ir 'ndustri &ebit besar &ebit kecil %ermukaan #ir +anah
$erbahaya #ir bekas #ir bekas h#+ (eter)
+idak dan air
+:1#+19+ $erbahaya hu,an 1.2 ; h#+ h#+ ; 18
S#9'+#:< S1=1:
S+#9&#: !-$'91&
1>>(?19 S1=1:
'9+1:!1%+'9@ S1=1:
+#9@"' S1%+'"
%1:S'(
'9>'(+:#S'
S1%#9.#9@ S#(?:#9
!?$(?"

$< %#SS
$#&#9 #': %191:'#
"1+1:#9@#9:
#rah aliran system terpusat
#rah aliran system setempat
#rah inlet dan outlet +angki Septik
@ambar /.1 Sistem %embuangan #ir (imbah
$#9@?9#9 %19@-(#6
('$#6 #': $1"#S
?raiannya adalah sebagai berikut:
#liran air yang tidak berbahaya*air hu,an disalurkan terpisah dengan aliran air yang
berbahaya*air limbah. Sistem tersebut disebut 4Sistem +erpisah5. #lternatif lain adalah
apabila aliran air hu,an disalurkan bercampur dalam satu saluran dengan air limbah. Sistem
tersebut disebut 4Sistem !ampuran5.
#da pula sistem campuran, dimana pada )aktu tidak hu,an, air limbahnya disalurkan
kedalam saluran tertutup menu,u bangunan pengolahan air limbah kota. Salurannya disebut
saluran interseptor. %ada saat hu,an, kelebihan kapasitasnya dibuang langsung ke sungai
terdekat.
Saluran-saluran yang memasukkan air limbah ke dalam saluran interseptor, merupakan
saluran campuran yang tertutup, dimana pada tempat pemasukan ke dalam saluran
interseptor, ada suatu perlengkapan khusus, yaitu disaat alirannya hanya air limbah, seluruh
airnya masuk kedalam saluran interseptor. &an disaat ada hu,an, air limbah bercampur
dengan air hu,an, yang debitnya men,adi besar dan kecepatannyapun men,adi besar pula.
&i atas lobang masuk ke dalam saluran interseptor sudah diatur sedemikian rupa, sehingga
pada kecepatan aliran air yang besar, airnya tidak seluruhnya masuk kedalam saluran
interseptor, melainkan meloncati lobang tersebut kemudian menu,u kedalam saluran air
hu,an, dimana airnya sudah diperhitungkan dapat cukup mengencerkannya dan tak
berbahaya lagi. Sistem ini disebut: Sistem 'nterseptor. Sehingga pada prinsipnya ada /
(tiga) sistem penyaluran air limbah yaitu:
1. Sistem terpisah
2. Sistem campuran
/. Sistem interseptor
Sistem ter$isah dan sistem cam$(ran
%enyaluran air hu,an dipisahkan dari penyaluran air limbah. asing-masing mempunyai
saluran-saluran tersendiri. Saluran air hu,an atau air yang se,enis dapat merupakan saluran
terbuka sedangkan konstruksi saluran air limbah merupakan saluran tertutup.
Saluran air hu,an dapat sependek mungkin, sedangkan saluran air limbah harus atau
sedapat mungkin dapat melayani penyaluran air limbah dari daerah pelayanan sebanyak-
banyaknya, sehingga salurannya pan,ang.
.ika pada daerah tersebut deras hu,annya besar, sehingga debit aliran air hu,an lebih besar
dibandingkan dengan debit maksimum air limbah dan ,ika pula diterapkan sistem penyaluran
secara campuran, dimana konstruksi berupa saluran tertutup, maka salurannya disamping
harus mempunyai ukuran diameter yang besar, harus pula mele)ati ,alur daerah pelayanan
sebanyak mungkin. .adi salurannya pan,ang, belum lagi u,ung akhir salurannya tidak boleh
pada sembarang tempat, yaitu di hilir sungai yang mele)ati atau dekat dengan kota tersebut,
ber,arak agak ,auh dari batas daerah pemukiman untuk masa datang, sesuai dengan periode
design yaitu kira-kira /88 sampai 288 meter, dimana pada tempat itu ada bangunan
pengolahan air limbah.
%ada musing kering, atau tidak ada hu,an, saluran yang berdiameter besar tersebut hanya
terisi air limbah yang relatif sangat kecil yang kadang-kadang kedalaman air minimum untuk
berenangnya benda-benda yang ada di dalamnya sukar tercapai.
%erlu diperhitungkan berapa lama )aktu yang tercapai untuk menyalurkan air limbah
bersama dengan air hu,an. 6al ini tergantung keadaan cuaca setempat. ?ntuk 'ndonesia
rata-rata banyaknya hari hu,an dalam setahun kurang dari setengahnya ,umlah hari dalam
setahun, dengan fluktuasi hu,an yang besar.
.adi untuk 'ndonesia pada umumnya pemakaian saluran secara campuran tidak efisien,
saluran tertutupnya pan,ang, berdiameter besar, pemakaian yang relatif-relatif sebentar,
sedangkan biayanya, baik konstruksi, operasi dan pemeliharaannya ,auh lebih besar, ,ika
dibandingkan dengan sistem terpisah.
&ari pen,elasan di atas dengan memperbandingkan antara sistem terpisah dan sistem
campuran, maka dapat diambil kesimpulan bah)a:
Sistem terpisah sesuai diterapkan pada daerah yang mempunyai fluktuasi debit air
hu,an pada musim hu,an yang besar sekali, ,ika dibandingkan dengan debit maksimum
air limbah yang relatif sangat kecil.
Sistem campuran sesuai ditetapkan pada daerah yang mempunyai fluktuasi debit air
hu,an pada musim hu,an yang relatif kecil, ,ika dibandingkan dengan debit maksimum air
limbah yang mengalir bersama.
%erlu diperhatikan, bah)a pada sistem ini salurannya cukup pan,ang dan memerlukan
kemiringan tertentu untuk pengalirannya. .ika kemiringan medan tanah (permukaan
tanah) lebih besar daripada kemiringan saluran yang diperlukan, makin ke hilir,
salurannya dibenam dalam tanah makin dalam, yang kadang-kadang karena begitu
dalamnya, biaya penggalian tidak ekonomis lagi ,ika dibandingkan dengan biaya
konstruksi pompa (ditambah biaya pemeliharaan dan operasinya). 6al ini mungkin
ter,adi pula pada saluran limbah secara terpisah, dimana debitnya relatif kecil ,ika
dibandingkan dengan sistem campuran.

Sistem intese$tor ,Interce$ting se-er s*stem.
%ola sistem saluran interseptor, (biasanya) ,ika saluran induknya berdekatan dengan akhir
saluran. Sebetulnya saluran interceptor bukan merupakan saluran induk dari sistem secara
keseluruhan (sistem campuran), melainkan hanya menerima air limbah disaat-saat tidak ada
hu,an. Sedangkan disaat ada hu,an, debit dan kecepatan air yang ada di hulu naik men,adi
lebih besar sedemikian rupa, sehingga lobang masuk saluran interseptor diloncati. #ir tidak
masuk kedalam saluran interseptor, melainkan langsung melimpah ke dalam badan air
penerima. &alam hal ini perlu ada perlengkapan khusus.
&isaat ada hu,an, air seluruhnya meloncat ke badan air penerima, sedangkan dalam saluran
interseptor, ,ika keadaan hu,an meliputi seluruh sistem, kemungkinannya tidak ada aliran air.
"ecuali ,ika keadaan hu,an tidak meliputi seluruh sistem, maka aka di dalam saluran sebelah
hulu yang daerahnya tidak ada hu,an.
Sistem saluran interseptor ini seyogyannya ,angan diterapkan pada keseluruhan saluran air
penerima, sedemikian rupa sehingga air yang ada pada badan air penerima masih bisa
dimanfaatkan oleh penduduk setempat, atau diusaahakan letaknya pelimpahan berada di
ba)ah penggunaan sumber air baku dari instalasi air minum.
Syarat lain badan air penerima tidak boleh dipengaruhi oleh adanya air pasang surut, yang
akan mengakibatkan aliran kembali kea rah hulu yang dapat mencapai bangunan intake
instalasi pengolahan air minum kota tersebut, dan sebagainya.
Small bore dan shallo- se-er
%embuangan air kotor dan air bekas secara setempat (on-site) di negara berkembang
biasanya lebih murah daripada sistem terpusat (off-site). 9amun ada hal-hal*keadaan
tertentu, dimana kondisi tanah tidak memungkinkan untuk diterapkannya sistem setempat,,
sehingga dalam keadaan seperti ini maka penanganan air limbah dengan sistem terpusat
mutlak diperlukan dengan pilihan teknologi yang lebih murah dibandingkan konvensional
sewerage yaitu small bore sewer dan shallow sewer.
Small bore sewer dibangun dalam keadaan: $ila tanah tidak mampu menerima air rembesan
dari sarana pengolahan air limbah domestik dalam sistem setempat, maka air rembesan
tersebut dibuang ke system perpipaan small bore se)er.
Shallow sewer merupakan suatu sistem pembuangan air limbah dengan sistem perpipaan
yang cocok untuk diterapkan pada daerah-daerah yang padat serta masyarakat
berpenghasilan rendah.
Shallow sewer dirancang untuk menerima air limbah domestik yang dialirkan ke tempat
pengolahan atau pembuangan. Sistem ini terdiri atas pipa-pipa berdiameter kecil (188 s*d
288 mm) yang diletakkan pada lokasi*daerah yang datar dan bebas dari kesibukan-
kesibukan lalu lintas yang padat, seperti gang-gang di belakang rumah.

Anda mungkin juga menyukai