Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR DAN

KEMAMPUAN MENGHITUNG TERHADAP KEMAMPUAN


MENGESTIMASI BANGUNAN PADA MAHASISWA
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2012


PROPOSAL SKRIPSI


Oleh :
Nama : Rahmat Nur Abadi
NIM : 5101410047
Progam Studi : Pendidikan Teknik Bangunan





JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING


Proposal Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk dilaksanakan.


Disetujui pada
Hari :
Tanggal :


Mengetahui,
Pembimbing Ketua Jurusan Teknik Sipil






Dr. Bambang Endroyo, M.Pd, S.E., M.T Drs. Sucipto, M.T.
NIP. 195304011976031004 NIP. 196301011991021001





















1

A. Judul Proposal
Proposal ini berjudul: Hubungan Antara Kemampuan Membaca
Gambar Dan Kemampuan Menghitung Terhadap Kemampuan
Mengestimasi Bangunan Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan
2012.

B. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan mahasiswa
sebagai persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan tingkat
sarjana Progam Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang adalah Skripsi
dengan bobot 6 SKS. Skripsi ini menindaklanjuti masalah yang sering
dihadapi mahasiswa pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Dalam ilmu pengetahuan, dalam bidang arsitektur atau bangunan
(sipil), menggambar teknik memegang peranan yang sangat penting
juga merupakan bahasa inti bagi semua perumusan teori yang
melandasi semua bidang ilmu (ke-arsitekturan atau bangunan). Supaya
belajar dengan baik, harus ditunjang dengan kemampuan dan usaha.
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang mahasiswa
bangunan adalah menggambar dan menghitung.
Mata kuliah RAB yaitu mata kuliah yang diberikan pada semester
empat. Mata kuliah ini berisikan Pengetahuan mengenai dasar-dasar
perhitungan RAB, yang meliputi volume konstruksi, harga satuan upah
dan material, Analisa Harga Satuan (AHS). Semua perhitungan RAB
dibuat dalam program ms.excell supaya mempermudah penyelesaian
tugasnya. Sebelum mengikuti perkuliahan mata kuliah RAB pada
kompetensi dasar menghitung volume pekerjaan, mahasiswa
diharapkan sudah dapat membaca gambar kerja, dan Analisa Harga
Satuan. Hasil akhir dari kemampuan membaca gambar selanjutnya
2

menjadi dasar mahasiswa dalam mengaplikasikan dan mengendalikan
perhitungan volume pekerjaan.
Mata kuliah RAB sangat erat berkaitan dengan Konstruksi
Bangunan II. Dalam penyelesaian akhir mata kuliah tersebut
menggunakan tugas besar Konstruksi Bangunan II sebagai syarat
pencapaian pembelajaran. Mahasiswa saat menempuh mata kuliah
Konstruksi Bangunan II dituntut mampu mengusai konsep dan
perencanaan bangunan bertingkat sehingga dapat membaca gambar,
sedangkan pada mata kuliah RAB salah satu indikator pencapaian
mahasiswa diharuskan dapat merencanakan anggaran biaya suatu
proyek. Pada batas kewajaran mahasiswa mampu menguasai konsep
dan merencanakan gambar sedangkan mahasiswa tersebut belum
mencapai maksimal ketika merencanakan anggaran biaya begitu
sebaliknya. Kebiasaan tersebut terbawa dalam suatu proyek sehingga
kebanyakan tugas seorang perencana gambar bertolak belakang dengan
perencana biaya. Mengingat begitu pentingnya kemampuan seorang
mahasiswa dalam membaca gambar dan mampu menyusun rencana
anggaran biaya, maka faktor-faktor tersebut dapat saling berhubungan
dalam proses pembelajaran, pada mata kuliah tersebut harus
diperhatikan, supaya tercapai hasil pembelajaran yang maksimal. Salah
satu indikator yang dapat dijadikan perubahan apakah belajar itu
berhasil atau tidak adalah prestasi belajar yang diwujudkan dalam nilai
yang diproleh peserta belajar.
Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis bermaksud
mengadakan penelitian tentang Hubungan Antara Kemampuan
Membaca Gambar Dan Kemampuan Menghitung Terhadap
Kemampuan Mengestimasi Bangunan Pada Mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Angkatan 2012.


3

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang tersirat dalam latar belakang,
permasalahan yang diuraikan tersebut diatas timbul suatu pemikiran
untuk melakukan penelitian tentang :
1. Bagaimana gambaran umum kemampuan mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Unnes dalam membaca gambar bangunan ?
2. Bagaimana penyelesaian mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes
dalam penguasaan ilmu matematika ?
3. Bagaimana kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes
dalam menghitung volume bangunan ?
4. Seberapa besar hubungan antara kemampuan membaca gambar dan
penguasaan ilmu matematika terhadap kemampuan menghitung
volume bangunan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes?

c. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa tujuan penelitian untuk memperoleh hasil temuan sebagai
berikut.
1. Mengetahui gambaran umum kemampuan membaca gambar pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes.
2. Mengetahui gambaran umum penguasaan ilmu matematika pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes.
3. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menghitung volume
bangunan.
4

4. Mengetahui hubungan antara kemampuan membaca gambar dan
penguasaan ilmu matematika terhadap kemampuan menghitung
volume bangunan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes.

d. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya:
1. Kegunaan teoritis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat
memperluas pengetahuan tentang teknik sipil, khususnya mengenai
hubungan kemampuan membaca gambar, menghitung dengan
kemampuan mengestimasi bangunan.
2. Kegunaan praktis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan pada Jurusan Teknik Sipil Unnes.
3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan
perkembangan bagi para peneliti yang berkaitan dengan Rencana
Anggaran Biaya.
4. Penelitian diharapkan dapat menjadi tolak ukur kemampuan
mahasiswa sebelum menyelesaikan mata kuliah yang bersangkutan.

e. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa angkatan 2012 tahun
ajaran 2013-2014 di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan
permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini
meliputi :
1. Mahasiswa dalam penelitian adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang Angkatan 2012.
5

2. Materi yang digunakan mahasiswa dalam penelitian ini mencakup
kemampuan membaca gambar, Penerapan matematika dan
perhitungan volume bangunan.
3. Kelas yang digunakan mahasiswa angkatan 2012 pada mata kuliah
Rencana Anggaran Biaya.

f. Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi ini menjadi 3 bagian
yaitu bagian awal, isi, dan bagian akhir.
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi meliputi: judul, abtrak, lembar pengesahan,
motto, dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian isi
Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada
tiap babnya.
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Landasan Teori
Bagian ini mengemukakan tentang landasan teori yang
mendukung dalam pelaksanaan penelitian.
BAB III : Metode Penelitian
Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, metode
penelitian dan teknik pengumpulan data.
BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pada bab ini mencakup analisis data penilitian serta
pembahasannya.


6

BAB V : Penutup
Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran
yang relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Bagian akhir
Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.

C. Landasan Teori
a. Pengertian Hubungan
Sugiyono (2010: 57) menyatakan "Bahwa ada tiga bentuk
hubungan pada sebuah rumusan masalah penilitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih diantaranya :
1. Hubungan simetris adalah suatu hubungan atara dua variabel
atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. jadi bukan
hubungan kausal maupun interaktif, sebagai contoh terdapat
sebuah rumusan masalah "adakah hubungan antara jumlah es
yang terjual dengan jumlah kejahatan terhadap murid sekolah?"
(Variabel pertama adalah penjualan es dan ke dua adalah
kejahatan) Hal ini berarti yang menyebabkan jumlah kejahatan
bukan karena es yang terjual. Mungkin logikanya adalah
sebagai berikut. Pada saat es banyak terjual itu pada musim
liburan sekolah, pada saat murid-murid banyak piknik ke tempat
wisata. Karena banyak murid yang piknik maka disitu banyak
kejahatan. Dari rumusan masalah tersebut terdapat sebuah judul
penelitian "Hubungan antara jumlah es yang terjual dengan
jumlah kejahatan terhadap murid sekolah".
2. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat.
Jadi disini ada variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh " Adakah
pendidikan orang tua terhadap prestasi prestasi belajar anak? "
(pendidikan orang tua variabel independen dan prestasi belajar
7

variabel dependen). Dari rumusan masalah tersebut terdapat
sebuah judul penelitian "Pengaruh pendidikan orang tua
terhadap prestasi prestasi belajar anak di SD Kabupaten
Alengkapura.
3. Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel
independen dan dependen, contoh " Hubungan antara motivasi
dan prestasi anak SD di kecamatan A". Disini dapat ditanyakan
motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi
mempengaruhi motivasi.
Setelah ada permasalahan yang timbul, penulis menyimpulkan
bahwa hubungan dalam penelitian yang akan dilaksanakan adalah
hubungan interaktif. Kemampuan membaca gambar mempengaruhi
tingkat penguasaan matematika begitu juga tingkat penguasaan
matematika akan mempengaruhi cara mahasiswa membaca gambar.
Cara mahasiswa dalam membaca gambar sangat mempengaruhi
bagaimana hasil perhitungan volume bangunan, dengan hasil
tersebut mempengaruhi juga pada penentuan gambar setiap
pekerjaan. Tingkatan mahasiswa dalam penguasaan matematika
mempengaruhi setiap ketelitian menghitung volume, dalam
menghitung volume bangunan akan lebih teliti pada tingkat
penguasaan matematika yang baik.

b. Pengertian Kemampuan
Mampu berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat;
berada; kaya; mempunyai harta berlebih. Kemampuan adalah
kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Depdikbud, 1999: 623).
Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa atau sanggup melakukan
sesuatu yang harus ia lakukan.
Menurut Moenir (1998:116), kemampuan atau skill adalah
berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan dengan
8

tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan) melakukan
tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai
dengan yang diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya juga kata
sifat/keadaan ditujukan kepada sifat atau keadaan seseorang yang
dapat melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang ada.
Kemajuan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan
sumber daya manusia.
Menurut Atmosudirdjo (1998: 37), kemampuan adalah sebagai
sesuatu hal yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam suatu
organisasi. Kemampuan tersebut terdiri atas tiga jenis kemampuan
(abilities) yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan
kemampuan manajerial. Konsep kemampuan dalam kepustakaan
dikenal dua terminology yang memiliki makna yang sama, yaitu ada
yang memakai istilah abilities seperti Atmosudirdjo, sedangkan
yang lain seperti Terry (2001:132) dan Stoner (1996:119)
memakai istilah skills.
Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10)
mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,
kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat
M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan
sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.
Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas
seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan
(ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat
dilakukan seseorang.
Menurut pendapat para ahli diatas pengertian kemampuan dapat
disimpulkan bahwa kapasitas kesanggupan seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis akan
membahas dua kemampuan :
9

1. Kemampuan Membaca Gambar
Cara membaca gambar hampir sama ketika memahami
sebuah tulisan-tulisan, namun pada gambar bangunan berupa
sekumpulan garis, notasi dan ukuran sebuah bangunan yang
diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu.
Kemampuan membaca gambar dapat diartikan kesanggupan,
kapasitas seseorang dalam memahami coretan grafis
berbentuk bangunan yang diperkecil atau diperbesar
menggunakan skala tertentu, gambar disertai ukuran dan
keterangan penggunaan jenis material bangunan.
Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino
(2003:32) cara membaca gambar-gambar bestek yang perlu
kita perhatikan dan teliti benar-benar ukurannya. Kita mulai
menghitung volume tiap pekerjaan sesuai dengan susunan
pekerjaan yang kita periksa adalah :
- Denah adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya,
bentuk dari masing masing bagian gambar denah
secara teliti dan mendetail.
- Penampang-penampang / Potongan-potongan adalah
ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk
penampang dan ukurannya dan tinggi dari masing
masing detail penampang/potongan secara teliti dan
mendetail.
- Tampak paada pandangan adalah bidang-bidang
mana yang terletak dimuka dan dibelakang serta
penjelasan keadaannya secara teliti dan mendetail.
- Gambar penjelasan (detail) kita dapat membaca
ukuran-ukuran dengan lebih jelas dan dapat
kemudahan tingkat pengerjaannya.
10

- Gambar situasi untuk menjelaskan / menunjukkan
keadaan sekitar tempat dimana bangunan tersebut
didirikan.

2. Kemampuan Berhitung
Pengertian kemampuan berhitung permulaan menurut
susanto (2011: 98) adalah kemampuan yang dimiliki setiap
anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik
perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat
dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan
kemampuannya anak dapat meningkatkan ketahap pengertian
mengenai jumlah, yang berhubungan penjumlahan dan
pengurangan.
Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berhitung adalah kemampuan yang dimiliki
setiap orang dalam hal matematika seperti kegiatan
menjumlah atau mengalikan bilangan mengenai jumlah untuk
menumbuh kembangkan keahlian yang diperlukan setiap hari
dan merupakan dasar pengembangan ilmu matematika.
Bachtiar Ibrahim (2001: 23) menerangkan bahwa yang
dimaksud dengan volume suatu pekerjaan, ialah menghitung
jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume
(kubikasi) suatu pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi
sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan
dalam suatu kesatuan.
Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino
(2003:33) Untuk perhitungan jumlah dan volume pekerjaan
perlu hal-hal yang penting sebagai berikut :
- Hitung jumlah dan macam pekerjaan yang akan
dilaksanakan, misalnya : pekerjaan tanah, pekerjaan
11

pasangan pondasi, pekerjaan pasangan tembok,
pekerjaan beton, pekerjaan pintu, pekerjaan atap,
pekerjaan lantai, pekerjaan pengecatan dan sebagainya.
Dan masing macam pekerjaan ini masih perlu dirinci lagi
secara mendetail bagian-bagiannya (sub-sub pekerjaan),
misalnya : pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan-
pekerjaan : galian tanah untuk ponadasi pasangan batu
kali, galian tanah untuk pondasi foot-plat, galian tanah
untuk pondasi sumuran , pekerjaan pengurugan kembali
dan lain-lain.
- Kemudian dihitung banyaknya volume masing masing
pakerjaan sebagai berikut :
a. Menghitung pekerjaan tanah
b. Menghitung pekerjaan pasangan pondasi, tembok dan
beton.
c. Pekerjaan kayu.
d. Kuda-kuda dihitung dalam m3.
e. Rangka langit-langit dihitung dalam m3 atau m2.
f. Pekerjaan Atap.
g. Pekerjaan langit-langit atau plafon.
h. Pekerjaan Lantai.
i. Pekerjaan Mengecat
j. Pekerjaan Gantungan dan Kunci
k. Pekerjaan Instalasi
Pekerjaan pekerjaan lain

c. Pengetahuan Gambar
Ilmu menggambar adalah ilmu yang mempelajari mata dan
ketrampilan tangan. Untuk mewujudkan atau melukiskan kembali
dengan ketrampilan tangan segala apa saja yang telah dilihat oleh
ketajaman mata, maka diperlukan bantuan banyak macam alat
12

seperti pensil, kuas, jangka, penggaris, cat warna dan sebagainya (R.
Inggar D, 1984:5).
Gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari
benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau
konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak tapi
metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk
alami dasar komunikasi ide-ide yang umum dan abadi (Giesecke
dkk, 2001:30).
Gambar sebagai bahasa teknik merupakan sebuah alat untuk
menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik, oleh karena itu
gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk
sarjana teknik (N. Sugiarto Hartanto, 1983:1).
Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan
ukuran sesuai dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya
adalah terjadi pengecilan menyesuaikan ukuran kertas yang
digunakan sebagai media menggambar bangunan, atau pembesaran
untuk memperlihatkan detail-detail bangunan yang rumit. Untuk
memperbesar dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah
pedoman skala, dengan menetapkan sebuah skala yang dipakai maka
satu kesatuan gambar mengikuti aturan skala tersebut.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
"Gambar merupakan ilmu yang mempelajari pandangan seseorang
terhadap bentuk dari goresan tangan yang nyata untuk dijadikan
komunikasi ide-ide dalam pembuatan konstruksi selanjutnya".

d. Pengetahuan Matematika
Menurut Kamus Matematika Roy Hollands (1995: 81)
Matematika (Indonesia) berarti mathematics (Inggris), mathematik
(Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali),
matematiceski (Rusia), mathematick atau wiskunde (Belanda)
berasal dari bahasa Yunani: mathematikos yaitu ilmu pasti, dari kata
13

mathema atau mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan, atau ilmu
pengetahuan. Matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi
tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang.
Beberapa definisi atau ungkapan matematika hanya
dikemukakan terutama berfokus pada tinjauan pembuat definisi itu.
Hal sedemikian dikemukakan dengan maksud agar pembaca dapat
menangkap dengan keseluruhan pandangan para ahli matematika.
Ada tokoh yang sangat tertarik dengan perilaku bilangan, ia melihat
matematika dari sudut pandang bilangan itu. Tokoh lain lebih
mencurahkan perhatian kepada struktur-struktur, ia melihat
matematika dari sudut pandang struktur-struktur itu. Tokoh lain lagi
lebih tertarik pada pola pikir ataupun sistematika, ia melihat
matematika dari sudut pandang matematika itu. Demikian sehingga
banyak muncul definisi atau pengertian tentang matematika yang
beraneka ragam. dibawah ini beberapa definisi atau pengertian
tentang matematika.
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan
teroganisir secara sistematik.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan
kalkulasi.
c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik
dan berhubungan dengan bilangan.
d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta
kuantitatif dan masalah ruang dan bentuk.
e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur
yang logik.
f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang
ketat.
Dapat disimpulkan jika matematika merupakan submateri tes
kemampuan umum yang menjadi primer dan membahas mengenai
aturan yang pasti.
14


e. Pengetahuan Estimasi
Rencana Anggaran Biaya merupakan perkiraan biaya yang
diperlukan dalam suatu pekerjaan konstruksi. Didalam menentukan
Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan perhitungan volume pekerjaan
yang nantinya digunakan sebagai acuan di dalam perhitungan
anggaran.
Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino (2003: 4)
Estimasi (perkiraan biaya) adalah seni memperkirakan (the art of
approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk
suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada
waktu itu. Ada istilah lain yang sama pengertian dan kegunaannya
yaitu Rencana dan Anggaran, menurut Muko-Muko ( 1985: 1)
Rencana dan Anggaran ialah merencanakan sesuatu bangunan dalam
bentuk dan faedah dalam penggunaannya, beserta besar biaya yang
diperlukan dan susunan-susunan pelaksanaan dalam administrasi
maupun pelaksanaan kerja dalam bidang teknik.
Menurut Wulfram I. Ervianto (2007: 3) Jenis-jenis estimasi
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Estimasi kelayakan, untuk menentukan apakah proyek
tersebut layak dibangun. Biaya yang diperhitungkan dalam
estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi tanah,
perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan
dan perbaikan tahunan, dan lain-lain.
2. Estimasi konseptual, dilakukan selama proses perancangan
berlangsung, setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat
ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap
perancangan. Jenis-jenis estimasi konseptual adalah :
- Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan
fungsi dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya.
15

- Estimasi biaya satuan per meter persegi, dimana
metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis
yang pernah dibangun. Metode ini mempunyai
ketelitian rendah.
- Estimasi biaya per meter kubik, dapat digunakan
dalam bangunan dimana volume sangat dipentingkan.
Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal
perencanaan dan perancangan.
- Estimasi faktorial, digunakan pada proyek yang
mempunyai tipe sama. Metode ini sangat berguna
untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen
utama yang sama. Biaya komponen utama ini akan
berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua
komponen yang lain merupakan fungsi dari
komponen utama.
- Estimasi sistematis, proyek dibagi atas sistem
fungsionalnya keudian harga satuan ditentukan dari
penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap
sistem atau mengalikan dengan data faktor pengali
yang ada.
3. Estimasi detail, umunya dilakukan oleh kontraktor umum.
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membuat
quantity take off berdasarkan gabar kerja dan spesifikasi
kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja,
peralatan, sub-kontraktor dan biaya lain seperti overhead dan
keuntungan.
4. Sistem estimasi sub-kontraktor, dipakai pada bagian
kontruksi khusus yang disub-kontraktor.
5. Estimasi pekerjaan tambah kurang, dimana pekerjaan tambah
kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan
16

dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi lokasi
proyek.
6. Estimasi kemajuan, tujuannya adalah : sebagai dasar
permintaan pembayaran; sebagai pembanding terhadap
keuntungan; dan kerugian yang telah diramalkan
sebelumnya.

f. Kerangka Berpikir
Rencana Anggaran Biaya merupakan mata kuliah yang
ditempuh pada semester empat. Materi yang ditempuh ketika
mengambil mata kuliah Rencana Anggaran Biaya diantaranya
volume konstruksi, harga satuan upah dan material, Analisa Harga
Satuan (AHS). Banyaknya mahasiswa ketika mengambil mata kuliah
tersebut belum sepenuhnya menguasai cara membaca gambar dan
matematika dapat mempengaruhi hasil perhitungan volume
bangunan.
Kemampuan membaca gambar merupakan kapasitas
kesanggupan seseorang dalam memahami sekumpulan garis, notasi
dan ukuran yang berbentuk coretan grafis berupa bangunan yang
diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu, gambar
disertai ukuran dan keterangan penggunaan jenis material bangunan.
Kemampuan berhitung adalah keahlian yang dimiliki setiap
orang dalam hal matematika seperti mengurutkan atau mengalikan
sebuah bilangan untuk menumbuh kembangkan keahlian yang
diperlukan setiap hari dan merupakan dasar pengembangan ilmu
matematika. Matematika merupakan submateri tes kemampuan
umum yang menjadi primer. dalam penelitian ini materi matematika
yang dibahas perhitungan dan pemahaman rumus bangun datar dan
ruang.
Bachtiar Ibrahim (2001: 23) menerangkan bahwa yang
dimaksud dengan volume suatu pekerjaan, ialah menghitung jumlah
17

banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga
disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi) suatu
pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya),
melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam suatu kesatuan.
Mendapat hasil yang maksimal ketika membaca gambar,
memahami matematika dan menghitung volume bangunan akan
menghasilkan perkiraan biaya dengan ketelitian baik. Cara yang
tepat untuk mengetahui tingkatan tersebut akan telihat ketika
diberikan sebuah tes. Gambaran umum kemampuan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Unnes Angkatan 2012 dalam membaca gambar,
menguasai matematika dan menghitung volume bangunan akan
terlihat pada hasil tes tersebut, dengan bersamaanya hubungan antara
submateri tersebut.

D. Metodelogi Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah suatu rangkaian cara pelaksanaan
penelitian yang didasari asumsi atau pandangan seorang ahli untuk
memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian.
Menurut Sugiyono (2010: 6) Metode Penelitian Pendidikan dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
validdengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam bidang pendidikan.
Menurut Sugiyono (2010: 14) Metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
18

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dalam penelitian ini metode
penelitian yang akan digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian
dengan metode kuantitatif lebih menunjukan hubungan antar
variabel dibanding dengan metode kualitatif yang bertujuan
menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif. Penulis
mengumpulkan data dengan melakukan tes instrumen penelitian
dimana instrumen tersebut untuk menunjukkan hubungan antara
kemampuan membaca gambar dan kemampuan menghitung
terhadap kemampuan mengestimasi bangunan pada mahasiswa
pendidikan teknik bangunan fakultas teknik universitas negeri
semarang angkatan 2012. Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 122)
Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan
data sebenarnya tidak ubah dengan berbicara masalah evaluasi.
Secara garis besar maka alat evaluasi yang digunakan dapat
digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Anda mungkin juga menyukai