A. Judul Proposal Proposal ini berjudul: Hubungan Antara Kemampuan Membaca Gambar Dan Kemampuan Menghitung Terhadap Kemampuan Mengestimasi Bangunan Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2012.
B. Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah Salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan mahasiswa sebagai persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana Progam Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang adalah Skripsi dengan bobot 6 SKS. Skripsi ini menindaklanjuti masalah yang sering dihadapi mahasiswa pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya (RAB). Dalam ilmu pengetahuan, dalam bidang arsitektur atau bangunan (sipil), menggambar teknik memegang peranan yang sangat penting juga merupakan bahasa inti bagi semua perumusan teori yang melandasi semua bidang ilmu (ke-arsitekturan atau bangunan). Supaya belajar dengan baik, harus ditunjang dengan kemampuan dan usaha. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang mahasiswa bangunan adalah menggambar dan menghitung. Mata kuliah RAB yaitu mata kuliah yang diberikan pada semester empat. Mata kuliah ini berisikan Pengetahuan mengenai dasar-dasar perhitungan RAB, yang meliputi volume konstruksi, harga satuan upah dan material, Analisa Harga Satuan (AHS). Semua perhitungan RAB dibuat dalam program ms.excell supaya mempermudah penyelesaian tugasnya. Sebelum mengikuti perkuliahan mata kuliah RAB pada kompetensi dasar menghitung volume pekerjaan, mahasiswa diharapkan sudah dapat membaca gambar kerja, dan Analisa Harga Satuan. Hasil akhir dari kemampuan membaca gambar selanjutnya 2
menjadi dasar mahasiswa dalam mengaplikasikan dan mengendalikan perhitungan volume pekerjaan. Mata kuliah RAB sangat erat berkaitan dengan Konstruksi Bangunan II. Dalam penyelesaian akhir mata kuliah tersebut menggunakan tugas besar Konstruksi Bangunan II sebagai syarat pencapaian pembelajaran. Mahasiswa saat menempuh mata kuliah Konstruksi Bangunan II dituntut mampu mengusai konsep dan perencanaan bangunan bertingkat sehingga dapat membaca gambar, sedangkan pada mata kuliah RAB salah satu indikator pencapaian mahasiswa diharuskan dapat merencanakan anggaran biaya suatu proyek. Pada batas kewajaran mahasiswa mampu menguasai konsep dan merencanakan gambar sedangkan mahasiswa tersebut belum mencapai maksimal ketika merencanakan anggaran biaya begitu sebaliknya. Kebiasaan tersebut terbawa dalam suatu proyek sehingga kebanyakan tugas seorang perencana gambar bertolak belakang dengan perencana biaya. Mengingat begitu pentingnya kemampuan seorang mahasiswa dalam membaca gambar dan mampu menyusun rencana anggaran biaya, maka faktor-faktor tersebut dapat saling berhubungan dalam proses pembelajaran, pada mata kuliah tersebut harus diperhatikan, supaya tercapai hasil pembelajaran yang maksimal. Salah satu indikator yang dapat dijadikan perubahan apakah belajar itu berhasil atau tidak adalah prestasi belajar yang diwujudkan dalam nilai yang diproleh peserta belajar. Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Hubungan Antara Kemampuan Membaca Gambar Dan Kemampuan Menghitung Terhadap Kemampuan Mengestimasi Bangunan Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2012.
3
b. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang tersirat dalam latar belakang, permasalahan yang diuraikan tersebut diatas timbul suatu pemikiran untuk melakukan penelitian tentang : 1. Bagaimana gambaran umum kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes dalam membaca gambar bangunan ? 2. Bagaimana penyelesaian mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes dalam penguasaan ilmu matematika ? 3. Bagaimana kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes dalam menghitung volume bangunan ? 4. Seberapa besar hubungan antara kemampuan membaca gambar dan penguasaan ilmu matematika terhadap kemampuan menghitung volume bangunan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes?
c. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa tujuan penelitian untuk memperoleh hasil temuan sebagai berikut. 1. Mengetahui gambaran umum kemampuan membaca gambar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes. 2. Mengetahui gambaran umum penguasaan ilmu matematika pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes. 3. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menghitung volume bangunan. 4
4. Mengetahui hubungan antara kemampuan membaca gambar dan penguasaan ilmu matematika terhadap kemampuan menghitung volume bangunan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes.
d. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan diantaranya: 1. Kegunaan teoritis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang teknik sipil, khususnya mengenai hubungan kemampuan membaca gambar, menghitung dengan kemampuan mengestimasi bangunan. 2. Kegunaan praktis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada Jurusan Teknik Sipil Unnes. 3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan perkembangan bagi para peneliti yang berkaitan dengan Rencana Anggaran Biaya. 4. Penelitian diharapkan dapat menjadi tolak ukur kemampuan mahasiswa sebelum menyelesaikan mata kuliah yang bersangkutan.
e. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa angkatan 2012 tahun ajaran 2013-2014 di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Mahasiswa dalam penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2012. 5
2. Materi yang digunakan mahasiswa dalam penelitian ini mencakup kemampuan membaca gambar, Penerapan matematika dan perhitungan volume bangunan. 3. Kelas yang digunakan mahasiswa angkatan 2012 pada mata kuliah Rencana Anggaran Biaya.
f. Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi ini menjadi 3 bagian yaitu bagian awal, isi, dan bagian akhir. 1. Bagian awal Bagian awal skripsi meliputi: judul, abtrak, lembar pengesahan, motto, dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 2. Bagian isi Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada tiap babnya. BAB I : Pendahuluan Pada bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Landasan Teori Bagian ini mengemukakan tentang landasan teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian. BAB III : Metode Penelitian Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan data. BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan Pada bab ini mencakup analisis data penilitian serta pembahasannya.
6
BAB V : Penutup Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan. 3. Bagian akhir Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran- lampiran.
C. Landasan Teori a. Pengertian Hubungan Sugiyono (2010: 57) menyatakan "Bahwa ada tiga bentuk hubungan pada sebuah rumusan masalah penilitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih diantaranya : 1. Hubungan simetris adalah suatu hubungan atara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif, sebagai contoh terdapat sebuah rumusan masalah "adakah hubungan antara jumlah es yang terjual dengan jumlah kejahatan terhadap murid sekolah?" (Variabel pertama adalah penjualan es dan ke dua adalah kejahatan) Hal ini berarti yang menyebabkan jumlah kejahatan bukan karena es yang terjual. Mungkin logikanya adalah sebagai berikut. Pada saat es banyak terjual itu pada musim liburan sekolah, pada saat murid-murid banyak piknik ke tempat wisata. Karena banyak murid yang piknik maka disitu banyak kejahatan. Dari rumusan masalah tersebut terdapat sebuah judul penelitian "Hubungan antara jumlah es yang terjual dengan jumlah kejahatan terhadap murid sekolah". 2. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh " Adakah pendidikan orang tua terhadap prestasi prestasi belajar anak? " (pendidikan orang tua variabel independen dan prestasi belajar 7
variabel dependen). Dari rumusan masalah tersebut terdapat sebuah judul penelitian "Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi prestasi belajar anak di SD Kabupaten Alengkapura. 3. Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen, contoh " Hubungan antara motivasi dan prestasi anak SD di kecamatan A". Disini dapat ditanyakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi mempengaruhi motivasi. Setelah ada permasalahan yang timbul, penulis menyimpulkan bahwa hubungan dalam penelitian yang akan dilaksanakan adalah hubungan interaktif. Kemampuan membaca gambar mempengaruhi tingkat penguasaan matematika begitu juga tingkat penguasaan matematika akan mempengaruhi cara mahasiswa membaca gambar. Cara mahasiswa dalam membaca gambar sangat mempengaruhi bagaimana hasil perhitungan volume bangunan, dengan hasil tersebut mempengaruhi juga pada penentuan gambar setiap pekerjaan. Tingkatan mahasiswa dalam penguasaan matematika mempengaruhi setiap ketelitian menghitung volume, dalam menghitung volume bangunan akan lebih teliti pada tingkat penguasaan matematika yang baik.
b. Pengertian Kemampuan Mampu berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat; berada; kaya; mempunyai harta berlebih. Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Depdikbud, 1999: 623). Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa atau sanggup melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Menurut Moenir (1998:116), kemampuan atau skill adalah berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan dengan 8
tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan) melakukan tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya juga kata sifat/keadaan ditujukan kepada sifat atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang ada. Kemajuan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia. Menurut Atmosudirdjo (1998: 37), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan tersebut terdiri atas tiga jenis kemampuan (abilities) yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan kemampuan manajerial. Konsep kemampuan dalam kepustakaan dikenal dua terminology yang memiliki makna yang sama, yaitu ada yang memakai istilah abilities seperti Atmosudirdjo, sedangkan yang lain seperti Terry (2001:132) dan Stoner (1996:119) memakai istilah skills. Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil. Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Menurut pendapat para ahli diatas pengertian kemampuan dapat disimpulkan bahwa kapasitas kesanggupan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam penelitian ini penulis akan membahas dua kemampuan : 9
1. Kemampuan Membaca Gambar Cara membaca gambar hampir sama ketika memahami sebuah tulisan-tulisan, namun pada gambar bangunan berupa sekumpulan garis, notasi dan ukuran sebuah bangunan yang diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu. Kemampuan membaca gambar dapat diartikan kesanggupan, kapasitas seseorang dalam memahami coretan grafis berbentuk bangunan yang diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu, gambar disertai ukuran dan keterangan penggunaan jenis material bangunan. Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino (2003:32) cara membaca gambar-gambar bestek yang perlu kita perhatikan dan teliti benar-benar ukurannya. Kita mulai menghitung volume tiap pekerjaan sesuai dengan susunan pekerjaan yang kita periksa adalah : - Denah adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk dari masing masing bagian gambar denah secara teliti dan mendetail. - Penampang-penampang / Potongan-potongan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk penampang dan ukurannya dan tinggi dari masing masing detail penampang/potongan secara teliti dan mendetail. - Tampak paada pandangan adalah bidang-bidang mana yang terletak dimuka dan dibelakang serta penjelasan keadaannya secara teliti dan mendetail. - Gambar penjelasan (detail) kita dapat membaca ukuran-ukuran dengan lebih jelas dan dapat kemudahan tingkat pengerjaannya. 10
- Gambar situasi untuk menjelaskan / menunjukkan keadaan sekitar tempat dimana bangunan tersebut didirikan.
2. Kemampuan Berhitung Pengertian kemampuan berhitung permulaan menurut susanto (2011: 98) adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkatkan ketahap pengertian mengenai jumlah, yang berhubungan penjumlahan dan pengurangan. Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung adalah kemampuan yang dimiliki setiap orang dalam hal matematika seperti kegiatan menjumlah atau mengalikan bilangan mengenai jumlah untuk menumbuh kembangkan keahlian yang diperlukan setiap hari dan merupakan dasar pengembangan ilmu matematika. Bachtiar Ibrahim (2001: 23) menerangkan bahwa yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan, ialah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi) suatu pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam suatu kesatuan. Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino (2003:33) Untuk perhitungan jumlah dan volume pekerjaan perlu hal-hal yang penting sebagai berikut : - Hitung jumlah dan macam pekerjaan yang akan dilaksanakan, misalnya : pekerjaan tanah, pekerjaan 11
pasangan pondasi, pekerjaan pasangan tembok, pekerjaan beton, pekerjaan pintu, pekerjaan atap, pekerjaan lantai, pekerjaan pengecatan dan sebagainya. Dan masing macam pekerjaan ini masih perlu dirinci lagi secara mendetail bagian-bagiannya (sub-sub pekerjaan), misalnya : pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan- pekerjaan : galian tanah untuk ponadasi pasangan batu kali, galian tanah untuk pondasi foot-plat, galian tanah untuk pondasi sumuran , pekerjaan pengurugan kembali dan lain-lain. - Kemudian dihitung banyaknya volume masing masing pakerjaan sebagai berikut : a. Menghitung pekerjaan tanah b. Menghitung pekerjaan pasangan pondasi, tembok dan beton. c. Pekerjaan kayu. d. Kuda-kuda dihitung dalam m3. e. Rangka langit-langit dihitung dalam m3 atau m2. f. Pekerjaan Atap. g. Pekerjaan langit-langit atau plafon. h. Pekerjaan Lantai. i. Pekerjaan Mengecat j. Pekerjaan Gantungan dan Kunci k. Pekerjaan Instalasi Pekerjaan pekerjaan lain
c. Pengetahuan Gambar Ilmu menggambar adalah ilmu yang mempelajari mata dan ketrampilan tangan. Untuk mewujudkan atau melukiskan kembali dengan ketrampilan tangan segala apa saja yang telah dilihat oleh ketajaman mata, maka diperlukan bantuan banyak macam alat 12
seperti pensil, kuas, jangka, penggaris, cat warna dan sebagainya (R. Inggar D, 1984:5). Gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak tapi metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar komunikasi ide-ide yang umum dan abadi (Giesecke dkk, 2001:30). Gambar sebagai bahasa teknik merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik, oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjana teknik (N. Sugiarto Hartanto, 1983:1). Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan ukuran sesuai dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya adalah terjadi pengecilan menyesuaikan ukuran kertas yang digunakan sebagai media menggambar bangunan, atau pembesaran untuk memperlihatkan detail-detail bangunan yang rumit. Untuk memperbesar dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah pedoman skala, dengan menetapkan sebuah skala yang dipakai maka satu kesatuan gambar mengikuti aturan skala tersebut. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa "Gambar merupakan ilmu yang mempelajari pandangan seseorang terhadap bentuk dari goresan tangan yang nyata untuk dijadikan komunikasi ide-ide dalam pembuatan konstruksi selanjutnya".
d. Pengetahuan Matematika Menurut Kamus Matematika Roy Hollands (1995: 81) Matematika (Indonesia) berarti mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), mathematick atau wiskunde (Belanda) berasal dari bahasa Yunani: mathematikos yaitu ilmu pasti, dari kata 13
mathema atau mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan, atau ilmu pengetahuan. Matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Beberapa definisi atau ungkapan matematika hanya dikemukakan terutama berfokus pada tinjauan pembuat definisi itu. Hal sedemikian dikemukakan dengan maksud agar pembaca dapat menangkap dengan keseluruhan pandangan para ahli matematika. Ada tokoh yang sangat tertarik dengan perilaku bilangan, ia melihat matematika dari sudut pandang bilangan itu. Tokoh lain lebih mencurahkan perhatian kepada struktur-struktur, ia melihat matematika dari sudut pandang struktur-struktur itu. Tokoh lain lagi lebih tertarik pada pola pikir ataupun sistematika, ia melihat matematika dari sudut pandang matematika itu. Demikian sehingga banyak muncul definisi atau pengertian tentang matematika yang beraneka ragam. dibawah ini beberapa definisi atau pengertian tentang matematika. a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan teroganisir secara sistematik. b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah ruang dan bentuk. e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Dapat disimpulkan jika matematika merupakan submateri tes kemampuan umum yang menjadi primer dan membahas mengenai aturan yang pasti. 14
e. Pengetahuan Estimasi Rencana Anggaran Biaya merupakan perkiraan biaya yang diperlukan dalam suatu pekerjaan konstruksi. Didalam menentukan Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan perhitungan volume pekerjaan yang nantinya digunakan sebagai acuan di dalam perhitungan anggaran. Menurut Paparan Perkuliahan Estimasi Biaya Tugino (2003: 4) Estimasi (perkiraan biaya) adalah seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu. Ada istilah lain yang sama pengertian dan kegunaannya yaitu Rencana dan Anggaran, menurut Muko-Muko ( 1985: 1) Rencana dan Anggaran ialah merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan faedah dalam penggunaannya, beserta besar biaya yang diperlukan dan susunan-susunan pelaksanaan dalam administrasi maupun pelaksanaan kerja dalam bidang teknik. Menurut Wulfram I. Ervianto (2007: 3) Jenis-jenis estimasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Estimasi kelayakan, untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun. Biaya yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan dan perbaikan tahunan, dan lain-lain. 2. Estimasi konseptual, dilakukan selama proses perancangan berlangsung, setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan. Jenis-jenis estimasi konseptual adalah : - Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan fungsi dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya. 15
- Estimasi biaya satuan per meter persegi, dimana metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah dibangun. Metode ini mempunyai ketelitian rendah. - Estimasi biaya per meter kubik, dapat digunakan dalam bangunan dimana volume sangat dipentingkan. Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal perencanaan dan perancangan. - Estimasi faktorial, digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama. Metode ini sangat berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen utama yang sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua komponen yang lain merupakan fungsi dari komponen utama. - Estimasi sistematis, proyek dibagi atas sistem fungsionalnya keudian harga satuan ditentukan dari penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap sistem atau mengalikan dengan data faktor pengali yang ada. 3. Estimasi detail, umunya dilakukan oleh kontraktor umum. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membuat quantity take off berdasarkan gabar kerja dan spesifikasi kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan, sub-kontraktor dan biaya lain seperti overhead dan keuntungan. 4. Sistem estimasi sub-kontraktor, dipakai pada bagian kontruksi khusus yang disub-kontraktor. 5. Estimasi pekerjaan tambah kurang, dimana pekerjaan tambah kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan 16
dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi lokasi proyek. 6. Estimasi kemajuan, tujuannya adalah : sebagai dasar permintaan pembayaran; sebagai pembanding terhadap keuntungan; dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.
f. Kerangka Berpikir Rencana Anggaran Biaya merupakan mata kuliah yang ditempuh pada semester empat. Materi yang ditempuh ketika mengambil mata kuliah Rencana Anggaran Biaya diantaranya volume konstruksi, harga satuan upah dan material, Analisa Harga Satuan (AHS). Banyaknya mahasiswa ketika mengambil mata kuliah tersebut belum sepenuhnya menguasai cara membaca gambar dan matematika dapat mempengaruhi hasil perhitungan volume bangunan. Kemampuan membaca gambar merupakan kapasitas kesanggupan seseorang dalam memahami sekumpulan garis, notasi dan ukuran yang berbentuk coretan grafis berupa bangunan yang diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu, gambar disertai ukuran dan keterangan penggunaan jenis material bangunan. Kemampuan berhitung adalah keahlian yang dimiliki setiap orang dalam hal matematika seperti mengurutkan atau mengalikan sebuah bilangan untuk menumbuh kembangkan keahlian yang diperlukan setiap hari dan merupakan dasar pengembangan ilmu matematika. Matematika merupakan submateri tes kemampuan umum yang menjadi primer. dalam penelitian ini materi matematika yang dibahas perhitungan dan pemahaman rumus bangun datar dan ruang. Bachtiar Ibrahim (2001: 23) menerangkan bahwa yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan, ialah menghitung jumlah 17
banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi) suatu pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam suatu kesatuan. Mendapat hasil yang maksimal ketika membaca gambar, memahami matematika dan menghitung volume bangunan akan menghasilkan perkiraan biaya dengan ketelitian baik. Cara yang tepat untuk mengetahui tingkatan tersebut akan telihat ketika diberikan sebuah tes. Gambaran umum kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unnes Angkatan 2012 dalam membaca gambar, menguasai matematika dan menghitung volume bangunan akan terlihat pada hasil tes tersebut, dengan bersamaanya hubungan antara submateri tersebut.
D. Metodelogi Penelitian a. Pendekatan Penelitian Metode penelitian adalah suatu rangkaian cara pelaksanaan penelitian yang didasari asumsi atau pandangan seorang ahli untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 6) Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang validdengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Menurut Sugiyono (2010: 14) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen 18
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Berdasarkan pendapat ahli diatas dalam penelitian ini metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian dengan metode kuantitatif lebih menunjukan hubungan antar variabel dibanding dengan metode kualitatif yang bertujuan menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif. Penulis mengumpulkan data dengan melakukan tes instrumen penelitian dimana instrumen tersebut untuk menunjukkan hubungan antara kemampuan membaca gambar dan kemampuan menghitung terhadap kemampuan mengestimasi bangunan pada mahasiswa pendidikan teknik bangunan fakultas teknik universitas negeri semarang angkatan 2012. Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 122) Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubah dengan berbicara masalah evaluasi. Secara garis besar maka alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.