Anda di halaman 1dari 6

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL

Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah
memaksimalkan laba (profit oriented)
Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan
laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial
Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) : kewajiban perusahaan bisnis di luar yang dituntut oleh
hukum dan pertimbangan ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi
masyarakat

ETIKA MANAJERIAL
Etika manajerial adalah peraturan dan prinsip yang mendefinisikan tindakan benar dan salah
Empat pandangan tentang etika :
1. Pandangan etika utilitarian(utilitarian view of ethics)
keputusan etika dibuat semata-mata berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu
2. Pandangan etika hak ( rights view of ethics)
peduli terhadap penghormatan dan perlindungan hak kebebasan pribadi individu
3. Pandangan etika teori keadilan (theory of justice view of ethics)
para manajer memaksakan dan mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dari tindakan
itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang hukum
4. Pandangan etika teori kontrak sosial terpadu (integrative social contracts theory)
keputusan atau etika harus didasarkan pada sejumlah faktor empiris (apa yang ada) dan faktor
normatis (apa yang seharusnya)





FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJEMEN
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Prinsip kejujuran. Suatu bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan
atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua,
kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur
dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang
adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan
sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya
maupun perusahaannya.

Bagaimana Penerapan Etika Bisnis di Indonesia?!
Di Indonesia tampaknya masalah penerapan etika perusahaan yang lebih intensif masih belum
dilakukan dan digerakan secara nyata.
Pada umumnya baru sampai tahap pernyataan-pernyataan atau sekedar lips-service belaka.
Karena memang enforcement dari pemerintah pun belum tampak secara jelas.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Tanggung jawab sosial dan keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan
suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka
panjang.
Keterlibatan sosial perusahaan di masyarakat akan menciptakan suatu citra yang sangat positif.
Biaya sosial yang dikeluarkan dianggap sebagai investasi jangka panjang.

Corporate Action dalam CSR
Menjaga kelestarian lingkungan, perbaikan prasarana umum (jalan, jembatan, fasos, dll),
penyuluhan, pelatihan ketrampilan, dan perbaikan kesehatan lingkungan.
Aktifitas CSR memerlukan biaya yang signifikan, namun secara jangka panjang sangat
menguntungkan perusahaan, karena kegiatan tersebut menciptakan iklim sosial politik yang
kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.

Mengapa CSR Penting ?!
Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan
yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan
secara konsisten dan konsekwen.
Dalam situasi yang semakin mengglobal, ada saling ketergantungan yang kuat antara perusahaan
sebagai produsen dengan masyarakat luas (sebagai konsumen).
Perusahaan sebaiknya tidak lagi bersikap tertutup atau tidak mau melakukan kegiatan yang
sifatnya sosial kemasyarakatan melalui program CSR.
Perusahaan yang tidak memperhatikan hal-hal semacam ini, cepat atau lambat akan semakin
ditinggalkan oleh pelanggannya.
Pendelegasian dapat diartikan :
Kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya/bawahannya
untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang
bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan
kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan
itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta
dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan
kepadanya, ( Manulang,1988)
Pendelegasian merupakan proses penugasan, wewenang dan
tanggung jawab kepada bawahan. ( Sujak, 1990)
60
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa tugas dan
wewenang bisa didelegesaikan. Pertanyaan yang timbul adalah
apakah tanggung jawab bisa didelegasikan. Pertanyan ini kalau
direnungkan bahwa wewenang pimpinan tingkat tas dapat meletakan
tanggung jawab kepada manajer lini untuk mencapai tujuan tertentu,
hanya kali dianalisis, pimpinan tingkat atas tetap bertanggung jawab
atas hasil yang menyeluruh. Jadi untuk mengatakan bahwa tanggung
jawab tidak dapat didelegasikan, barang kali perlu dievaluasi kembali,
Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental
dalam orgasisai, sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala
sesuatu dan membuat setiap keputusan. Jadi pimpinan harus
memberikan kepada orang lain wewenang membuat keputusan dan
melaksanakan beberapa fungsi.
Pimpinan yang enggan mendelegasikan acapkali disebabkan oleh
dirinya sendiri yang kurang percaya terhadap orang lain. Untuk
pendelegasian weweng secara efektif membutuhkan tingkat keahlian
yang tinggi alasananya memberi delegasi :
1. Harus melepas wewenang bahkan melupakannya
2. harus mengukur keputusan staf yang nantinya akan
dipertanggungjawabkan juga
3. harus diputuskan apakah menyokong atau tidak keputusan staf
yang menurut dia kurang bijaksana

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2114200-pengertian-
pendelegasian/#ixzz1uGo3SBX82. PendelegasianPengurusan

Pendelegasianpengurusanmemerlukanpengertiantimbalbalik, yang
jelasdanterbuka, dankomitmen yang berhubungandenganharapandalam
lima bidang :

Hasil yang diinginkan : Ciptakanpengertiantimbalbalik yang jelas
tentangapa yang perludicapai, denganberfokuspadaapa, bukan
bagaimana; hasil, bukanmetode. Manfaatkanwaktu.Sabarlah.
Visualisasikanhasil yang diinginkan.

Patokan :Identifikasikanlahbatasan-batasan di manaseseorangbisa
mengenalijalan yang dapatmembuatnyagagalatausukses di dalam
menunaikantanggungjawabnya. Jangansekali-kali mengatakanapa-apa
yang harusdikerjakan.

SumberDaya :IdentifikasikanlahsumberdayadelegasiAnda :
keuangan, teknis, waktu.

TanggungJawab :Susunlahstandarprestasi yang akandigunakan
untukmengevalusaihasildalamwaktuspesifik.

Konsekuensi :Tetapkanapa yang akanterjadi, yang baikmaupun
yang buruk, sebagaihasilevaluasi. Inidapatmeliputiimbalan
keuangan, imbalanpsikis, dansemacamnya.Capailahkesepakanbersama
akankonsekuensiini.
1.PendelegasianSuruhan
B.Delegasi
Adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan
kegiatan tertentu. Jadi delegasi wewenang adalah:
1.Adalah proses manajer mengalokasikan wewenang ke bawah yaitu pada orang-orang yang
melapor kepadanya.
2.Adalah pemberian otoritas atau kekuasaan formal dan tanggungjawab untuk melaksanakan
kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada bawahan diperlukan
agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara
pribadi setiap tugas-tugas organisasi.Alasan perlunya pendelegasian, yaitu:
1.Memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dan bila mereka menangani setiap tugas sendiri
2.Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
3.Manajer dapat memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting
4.Bawahan dapat tumbuh, berkembang dan alat untuk belajar dari kesalahan
Delegasi dibutuhkan karena manajer mungkin hanya menguasai the big picture, tidak cukup
mengerti secara terperinci dan tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan. Sehingga untuk mengefisienkan penggunaan sumber daya, pelaksanaan tugas
tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin di mana terdapat cukup
kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
Prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah:
1.Prinsip Skalar
Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi dengan
tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota organisasi untuk
megetahui:a.kepada siapa dia dapat mendelegasikanb.siapa yang dapat melimpahkan wewenang
kepadanyac.kepada siapa dia bertanggungjawabDalam proses penyusunan garis otoritas diperlukan
kelengkapan pendelegasian wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi habis. Hal ini
digunakan untuk menghindari:a.gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung
jawabnyab.overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari
satu orangc.splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu-
satuan organisasi
2.Prinsip kesatuan perintah (unity of command)
Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melapor pada satu atasan. Melapor pada lebih dari
satu orang akan menyulitkan seseorang untuk mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab
dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung jawab kepada lebih dari satu atasan juga akan
membuat bawahan dapat menghindari tanggungjawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan
alasan banyaknya tugas dari atasan lain.
3.Tanggungjawab, wewenang dan akuntabilitas
Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa:
a.dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien
b.masing-masing orang dalam organisasi dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya
secara efektif
c.akuntanbilitas penerimaan tanggungjawab dan wewenang
Ada 4 kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:
1.Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2.Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai ujuan atau tugas.
3.Penerimaan delegasi, yang menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.
4.Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.Manfaat
pendelegasian wewenang, yaitu:
1.Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab
dari tingkatan manajer yang tinggi
2.Memberikan keputusan yang lebih baik
3.Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan
4.Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan diri
serta kesediaan untuk berinisiatif
Hambatan terhadap pendelegasian yang efektif, yaitu:
Keengganan untuk mendelegasikan wewenang
Penyebab keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah:a.perasaan tidak aman. Manajer
enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas atau mungkin takut kehilangan kekuasaan bila
bawahannya terlalu baik melaksanakan tugas.
b.ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat
perencanaan ke depan.
c.ketidak percayaan kepada bawahan
d.manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang
luas
Untuk jangka pendek, ketiadaan keyakinan ini dapat dibenarkan bila bawahan memang tidak
memiliki pengetahuan dan keahlian. Untuk jangka panjang, tak ada alasan untuk membenarkan
kegagalan melatih bawahan.
Keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang
Penyebab keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah:
a.perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.
b.bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.
c.bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.
d.bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan
keputusan yang lebih besarSyarat untuk delegasi yang efektif adalah:
a.kesediaan manajer untuk memberi kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas yang
dilimpahkan.
b.komunikasi yang baik antara manajer dan bawahan.c.meningkatkan kompleksitas tugas yang
dilimpahkan dan derajat pelimpahan dalam suatu jangka waktu tertentu.Bila tidak ada kemajuan di
dalam suatu jangka waktu yang direncanakan, maka beberapa hambatan dalam hubungan antara
atasan dengan bawahan mungkin sudah bisa ditemukan (misalnya latihan yang tidak cukup, tidak
adanya kepercayaan satu sama lain, komunikasi yang buruk).Louis Allen mengemukakan teknik
untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif:
1.Tetapkan tujuan.
2.Tegaskan tanggung jawab dan wewenang.
3.Berikan motivasi kepada bawahan.
4.Meminta penyelesaian kerja.
5.Berikan latihan.
K. Sentralisasi Dan Desentralisasi
Sentralisasi berarti ada pemutusan dalam pendelegasian wewenang pada tingkat atas, sedangkan
desentralisasi berhubungan dengan sampai dimana manajer melimpahkan wewenangnya kepada
bawahan, apakah hanya sampai kepala bagian, kepala devisi atau kepala cabang dan lain
sebagainya.
Ternyata dengan desentralisasi tugas dan wewenang semua kegiatan dimonitor secara cepat dan
tepat. Ada faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi yaitu :
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi
3. Startegi dan lingkungan organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
6. Keanekaragaman produk dan jasa
7. Karakteristik organisasi lainnya.
8. Kualitas manajer

Anda mungkin juga menyukai