Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 7

Cindy rizka
Citra flowrentia devi
Lindiana rodiah
Lila kurnia
Syahrul A
Sirda P.P.
Teori perubahan
pada organisasi
profesi
PENGERTIAN PERUBAHAN
Perubahan dapat dijabarkan dengan
beberapa cara, termasuk perubahan yang
direncanakan atau yang tidak direncanakan.
Perubahan yang tidak direncanakan adalah
perubahan yang terjadi tanpa suatu
persiapan, sebaliknya perubahan yang
direncanakan adalah perubahan yang
direncanakan dan difikirkan sebelumnya,
terjadinya dalam waktu yang lama, dan
termasuk adanya suatu tujuan yang jelas.

Teori perubahan menurut KURT
LEWIN (1951),
Lewin mengungkapkan perubahan dapat dibedakan
menjadi 3 tahap meliputi
Pencairan (unfreezing)-motivasi yang kuat untuk beranjak
dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan
yang ada, merasa perlu untuk berubah dan berupaya
untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah
atau melakukan perubahan.
Bergerak (moving)-bergerak menuju keadaan yang baru
atau tingkat/tahap perkembangan yang baru karena
memiliki cukup informasi serta sikap dan kemampuan untuk
berubah, memahami masalah yang dihadapi dan
mengetahui langkah-langkah penyelesaian yang harus
dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam
mencapai tingkat atau tahap baru.

Lanjutan,,,
Pembekuan (refreezing)-telah mencapai
tingkat atau tahap baru, mencapai
keseimbangan baru. Tingkat baru yang
dicapai harus dijaga agar tidak mengalami
kemunduran, oleh karena itu perlu selalu ada
upaya untuk mendapatkan umpan balik,
kritik yang konstruktif dalam upaya
pembinaan (reinformencement) yang terus-
menerus dan berkelanjutan.
Terjadinya tuntutan akan kebutuhan yang
semakin meningkat, maka perawat harus
berubah secara terencana dan terkendali.

ALASAN PERUBAHAN
Lewin juga mengidentifikasi beberapa hal dan
alasan yang harus dilaksanakan oleh seorang
manajer dalam merencanakan suatu perubahan,
yaitu:
Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk
alasan yang baik.
Perubahan harus secara bertahap.
Semua perubahan harus direncanakan, dan tidak
secara drastic atau mendadak.
Semua individu yang terkena perubahan harus
dilibatkan pada perencanaan perubahan.

LANGKAH-LANGKAH
PROGRAM PROFESI
A. Penetapan rumah sakit/puskesmas utama dan rumah sakit
lain sebagai jaringan praktik
Langkah pengembangan rumah sakit pendidikan
keperawatan sebagaimana disampaikan oleh Marifin Husin
adalah sebagai berikut:
Mengembangkan dan membina manajemen rumah sakit.
Mengembangkan pelayan atau asukan keperawatan
profesiolnal.
Menyusun dan mengembangkan standar pelayanan atau
asuhan keperawatan.
Mengembangkan dan membina komunitas keperawatan
professional.
Mengembangkan dan membina kegiatan riset
keperawatan.
Membangun perpustakaan rumah sakit.
Membentuk komunitas profesional keperawatan

B. Komunitas professional keperawatan di rumah sakit
merupakan bagian dari masyarakat keperawatan
yang mempunyai nilai dan tanggung jawab yang
sama dalam upaya meningkatkan asuhan
keperawatan.
Tanggung jawab komunitas professional
keperawatan adalah:
Pengembangan sistem pemberihan asuhan
keperawatan rumah sakit.
Menetapkan standart asuhan keperawatan
Mengelola ketenagaan keperawatan
Mengelola pelaksanaan praktek keperawatan
Bertanggung jawab terhadap hasil atau dampak
asuhan keperawatan pada klien dan sistem


C. Kompetensi Program Profesi Yang Harus Dicapai
Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
harus disesuaikan dengan urutan pencapaian pada
setiap tahap. Pada tahap pertama peserta harus
menguasai tentang pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Tahap kedua mahasiswa harus menguasai
tentang asuhan keperawatan pada klien dengan
berbagai masalah, yaitu: keperawatan anak,
maternitas, medical bedah, kesehatan jiwa.
Sedangkan pada tahap akhir peserta harus
menguasai keperawatan gawat darurat, komunitas
dan keluarga, manajemen keperawatan.

CONTOH KASUS
PERAWAT adalah pembantu dokter. Kalimat ini memang tak
pernah terucap pada pertemuan resmi atau rakor antartenaga
kesehatan di manapun. Juga tidak pernah diakui oleh perawat
sendiri. Dokter pun tidak pernah mengungkapkan secara
verbal.

Pernyataan ini hanya rekayasa penulis untuk menggambarkan
betapa masih kurangnya penghargaan atas profesi perawat di
mata sebagian masyarakat. Simak saja adegan di sinetron.
Peran perawat digambarkan masih sebatas membantu
tugas dokter. Berdiri di samping dokter yang memeriksa pasien,
sambil memegang kartu data pasien. Kemudian dokter
memerintahkan sesuatu kepada perawat, lalu pergi keluar
kamar periksa.
Dari hasil kutipan diatas bahwa masyarakat pada umumnya
masih menganggap bahwa perawat adalah pembantu dokter,
mereka belum mengerti betul bahwa perawat merupakan
suatu profesi yang memiliki bidang garap dan diagnosis sendiri
tentang penatalaksanaan kesehatan dan kesejahteraan pasien
dari tim medis yang lain (dokter).

Penyelesaian Kasus :

Tahap Pencairan (Unfreezing)
Perawat merupakan suatu organisasi profesi yang
mempunyai bidang garap sendiri. Untuk menjadi profesi
perawat diperlukan pendidikan khusus melalui jenjang D3,
D4, S1, S2, spesialis, S3. Selain pendidikan diperlukan pula
ketrampilan khusus.
Dalam organisasi keperawatan, perawat memiliki kote etik
keperawatan, diagnose keperawatan yang berdasarkan
respon pasien terhadap penyakit/masalah/sindrom, SOP
yang berbeda dari dokter.
Pada dasarnya perawat memiliki 3 fungsi, independen,
dependen dan kolaborasi. Pada saat perawat melakukan
tugas limpahan dari dokter saat itu perawat menjalankan
peran kolaborasi. Tapi ada beberapa perawat yang
bertindak hanya berdasarkan perintah dokter. Hal itulah
yang menyebabkan perawat dianggap sebagai
pembantu dokter. Hal itu terjadi akibat kurangnya
pengetahuan dan ketrampilan perawat tersebut. Sudah
selayaknya perawat itu sadar akan pentingnya
menambah ilmu serta ketrampilan untuk memberikan
asuhan keperawatan yang professional.
Tahap Bergerak (Moving)
Disadari masih banyak perawat yang berlatar belakang
pendidikan SPK. Masih wajar kalau pengetahuan dan
ketrampilan mereka tidak dapat mengimbangi profesi
dokter yang minimal S1. Oleh karena itu perlu dilakukannya
perkembangan pengetahuan dengan
menyekolahkannya hingga berlatar belakang D3.
Selain itu perlu di adakannya pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para
perawat.
Untuk perawat yang baru lulus harus diadakan uji
kompetensi yang benar-benar ketat agar dihasilkan
perawat yang benar-benar kompeten, berpengetahuan
dan berpengetahuannya dibidangnya. Sehingga dapat
membuat asuhan keperawatan yang professional,
melakukan pembaharuan ilmu, seperti mengadakan dan
membianyai penelitian.

Tahap Pembekuan (Refreezing)
Pada tahap ini perawat telah mampu menentukan
peran perawat sebagai profesi yang melakukan
fungsi independennya tanpa harus melakukan segala
sesuatu dibawah perintah dokter. Dan perawat sudah
memiliki bekal keilmuan dan ketrampilan utuk
memberikan askep yang profesional. Sehingga
perawat mampu menyadari dan melaksanakan
tugas sesuai dengan bidang garapnya. Senantiasa
mengembangkan pengetahuan dengan tidak
berhenti untuk belajar dan melakukan penelitian
untuk mengembangkan keilmuan.

terimakasih
Any
question
?

Anda mungkin juga menyukai