Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI


DAERAH TAMBOKE DAN LERO

PENDAHULUAN
Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu Daerah Tingkat
II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak
di Masamba. Luwu Utara terletak pada koordinat 230'45"237'30"LS dan
11941'15"12143'11" BT. Secara geografis kabupaten ini berbatasan dengan
provinsi Sulawesi Tengah di bagian utara, Kabupaten Luwu Timur di sebelah
timur, Kabupaten Luwu di sebelah selatan dan Kabupaten Mamuju di sebelah
barat. Kabupaten Luwu utara bejarak sekitar 430 km dari Kota Makassar dan
terletak di sebelah utara dan timur Propinsi Sulawesi Selatan. Secara
administrasi terdiri 11 kecamatan 167 desa dan 4 kelurahan. Penduduknya
berjumlah 250.111 jiwa (2003) atau sekitar 50.022 Kepala Keluarga yang
sebagian besar (80,93%) bermata pencaharian sebagai petani. Selain dibidang
pertanian kabupaten Luwu Utara memiliki potensi yang cukup besar dibidang
industry energy kelistrikan seperti halnya Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM). Didaerah
Kabupaten Luwu Utara ada dua lokasi yang menjadi konsentrasi dari
pengembangan PLTM pada laporan ini yakni Desa Lero Kecamatan Masamba
dan Desa Tamboke Kecamatan Sukamaju.
I.1 Desa Lero
Desa Lero merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Masamba,
kabupaten Luwu Utara, yang telah dibentuk dan ditetapkan sebagai salah satu
desa berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri. Desa Tamboke
merupakan desa yang secara topografi berada didaerah berbukit dengan rata-
rata ketinggian 250 mdpl , juga merupakan daerah yang memiliki curah
hujan dan hari hujan yang cukup tinggi sehingga sangat berpotensi menjadi
daerah industry listrik semisal PLTA dan PLTM.
Desa Lero secara geografis terletak diantara (18,95 LS dan 29,55 BT)
dimana dari ibukota kabupaten memiliki jarak tempuh perjalanan sekitar 9
Km dengan kendaraan bermotor dapat capai dengan waktu tempuh 20
menit.

I.2 Kondisi Geografis
Desa Lero secara geografis terletak antara 18,95 LS dan 29,55 BT, dengan
batas batas wilayah, yaitu :
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa xxx;
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tamboke dan Desa Tulung Indah;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Minanga Tallu;
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lampuawa.
Desa Lero memiliki luas wilayah 232,25 Km
2
dengan persentase dari total
luas kecamatan masamba yakni 21,73%.

I.3 Jumlah Penduduk
Desa lero memiliki jumlah penduduk sekitar 692 Jiwa dimana dari data
tersebut diketahu jumlah perempuan 347 Jiwa dan laki-laki 345 Jiwa. Dengan
total penduduk sebanyak tersebut dan luas 232,25 km
2
diketahui kepadatan
penduduk yakni 3 jiwa / km
2
. Jumlah keluarga sebanyak 170 dengan rata-rata
4 jiwa perkeluarga.

I.4 Infrastruktur Publik dan Pemerintahan
Dari data pusat statistik diketahui didesa lero memiliki infrastruktur
publik bangunan pemerintah yakni dua bangunan Masjid, satu Sekolah
Dasar, dan satu Puskesmas Pembantu dengan satu tenaga bidan dengan akses
jalan berbatu (kerikil yang diperkeras) sepanjang jalan desa.

I.5 Luas Lahan dan Peruntukan di Desa Lero.
Luas lahan didesa lero yakni 232,5 km
2
dengan berbagai peruntukan dalam
pertanian dan perkebunan adapun peruntukan dari lahan guna tersebut :
Peruntukan Luas lahan (Ha) Produksi (Ton)
Padi 75,20 367,48
Jagung
u
24,02 64,08
Ubi Kayu 1 1
Mangga 1 1
Rambutan 2 12
Duku/ Langsat 2 11,5
Durian 12 21
Pisang 1 2,5
Pepaya 1 2
Cokelat 273,14 209,82
Cengkeh 1,50 0,25
Sagu 1 1,93

I.6 Jumlah Ternak Desa Lero.
Seperti daerah desa pada umumnya di Indonesia penduduk desa
lero juga mengandalkan ternak sebagai investasi sekaligus pembantu
dalam mata pencaharian bertani dan berkebun. Adapun data yang
dihimpun:
Jenis Ternak Jumlah Ternak
Kerbau 34
Sapi 57
Kambing 46
Ayam 1719
Itik 73

I.7 Sosial dan Pencaharian Keseharian Penduduk
Sebagian besar penduduk yang berkependudukan di Desa Lero mayoritas
menganut agama Islam ini dapat dilihat dari hanya ada satu jenis rumah
ibadadah didesa tersebut yakni Masjid dengan jumlah dua unit. Bisa dikatakan
desa lero merupakan daerah yang agak tertinggal dilihat dari cara hidup
sehari-hari masyarakat yang masih jauh dari pelayanan PLN dimana sebanyak
152 keluarga terhitung tidak menjadi pelanggan PLN dan dari 184 unit rumah
huni keluarga di Desa Lero 139 unit diantaranya termasuk rumah dalam
kategori tidak permanen dan 45unit sisanya tergolong rumah permanen.
Sebagian besar keluarga di Desa Lero masih menggunakan kayu bakar sebagai
bahan bakar untuk memasak.
Hampir semua penduduk menggantukan hidup di sawah dan kebun ada
juga yang beternak tetapi itu hanya sebagai sampingan saja. Roda
perekonomian dan transportasi penduduk relatif lancar dengan adanya
sarana/prasarana perhubungan yang cukup baik dengan mayoritas dikuasai
oleh kendaraan motor sebanyak 113 unit. Adapun kelancaran kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakat antara pemerintahan ditingkat
atas cukup lancar dengan menggunakan kendaraan mobil atau sepeda motor,
karena didukung dengan jarak yang relatif dekat yaitu:
Ke Ibukota Kecamatan (Kerikil dengan pengerasan dan sisanya Jalan Aspal)
Jarak tempuh 9 Km
Waktu Tempuh 20 Menit

Ke Ibukota Kabupaten ((Kerikil dengan pengerasan dan sisanya Jalan Aspal)
Jarak Tempuh 9 Km
Waktu Tempuh 20 Menit






2.1 Desa Tamboke
Desa Tamboke merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan
Sukamaju, kabupaten Luwu Utara, yang telah dibentuk dan ditetapkan
sebagai salah satu desa berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri. Desa
Tamboke merupakan desa yang secara topografi berada didaerah datar bukan
pantai dengan rata-rata ketinggian 12 mdpl , juga merupakan daerah yang
memiliki curah hujan dan hari hujan yang cukup tinggi sehingga sangat
berpotensi menjadi daerah industry listrik semisal PLTA dan PLTM.
Desa Tamboke secara geografis terletak diantara (18,95 LS dan 29,55
BT) dimana dari ibukota kabupaten memiliki jarak tempuh perjalanan sekitar
19 Km dengan kendaraan bermotor dapat capai dengan waktu tempuh 30
menit.

2.2 Kondisi Geografis
Desa Tamboke secara geografis terletak antara 120
0
.4090 BT dan -
2
0
.56276 dengan batas batas wilayah, yaitu :
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa xxx;
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tamboke dan Desa Tulung
Indah;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Minanga Tallu;
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lampuawa.
Desa Tamboke memiliki luas wilayah 63,11 Km
2
dengan persentase
dari total luas kecamatan Sukamaju yakni 24,70%.
2.3 Jumlah Penduduk
Desa Tamboke memiliki empat dusun/ lingkungan dengan Jumlah
keluarga sebanyak 277 dengan rata-rata 4 jiwa perkeluarga total jumlah
penduduk sekitar 1199 Jiwa dimana dari data tersebut diketahu jumlah
perempuan 567 Jiwa dan laki-laki 632 Jiwa. Dengan total penduduk
sebanyak tersebut dan luas 63,1 km
2
diketahui kepadatan penduduk yakni 19
jiwa / km
2
.

2.4 Infrastruktur Publik dan Pemerintahan
Dari data pusat statistik diketahui didesa Tamboke memiliki
infrastruktur publik yakni dua bangunan Masjid dan satu Mushalla. Bangunan
pemerintah satu Taman Kanak-Kanak, satu Sekolah Dasar, satu Praktek
Bidan dan satu Poskesdes dengan satu tenaga bidan dengan akses jalan
berbatu (aspal) sepanjang jalan desa.

2.5 Luas Lahan dan Peruntukan di Desa Tamboke.
Luas lahan didesa Tamboke yakni 63,1 km
2
dengan berbagai
peruntukan dalam pertanian dan perkebunan adapun peruntukan dari lahan
guna tersebut :
Peruntukan Luas lahan (Ha) Produksi (Ton)
Padi 144,16 621,82
Jagung
U
11,66 52,54
Ubi Kayu 1,50 25,50

Kacang Tanah 0,50 1,60
Mangga 0,75 3,00
Duku/ Langsat 3,15 1,50
Durian 16,60 199,20
Pisang 30,25 125,8
Pepaya 0,02 0,24
Nangka 0,85 2,85
Nenas 0,25 0,76
Sukun 7,5 25,5
Cokelat 237,45 110,74
Kelapa Sawit 502,50 4.920,31
Cengkeh 15,0 3,0
Aren 3,0 7,5

2.6 Jumlah Ternak Desa Tamboke.
Seperti daerah desa pada umumnya di Indonesia penduduk desa
Tamboke juga mengandalkan ternak sebagai investasi sekaligus pembantu
dalam mata pencaharian bertani dan berkebun. Adapun data ternak
masyarakat tamboke yang dihimpun:
Jenis Ternak Jumlah Ternak
Kerbau 26
Sapi 51
Kambing 27
Ayam 2684
Entok 21

2.7 Sosial dan Pencaharian Keseharian Penduduk
Sebagian besar penduduk yang berkependudukan di Desa Tamboke
mayoritas menganut agama Islam ini dapat dilihat dari hanya ada satu jenis
rumah ibadadah didesa tersebut yakni Masjid dengan jumlah dua unit dan
satu unit Mushalla. Bisa dikatakan desa Tamboke merupakan daerah yang
agak maju dilihat dari fasilitas jalan yang baik dan listrik yang tersambung
kerumah-rumah warga. Keaddan ini juga dapat dilihat dari kepemilkan alat
transportasi didesa tersebut dengan jumlah motor 207 unit dan mobil 38
unit.
Mata pencaharian penduduk di Desa Tamboke bias dikatan cukup
beragam dengan profesi petani sebanyak 38 keluarga, perkebun 325
keluarga, peternak 35 dan jumlah took sebanyak 20. Dari data tersebut
memberi gambaran bahwa masyarakat tamboke cukup memiliki taraf
ekonomi lebih baik disbanding desa-desa lain di wilayah Kabupaten Luwu
Utara. Adapun kelancaran kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakat antara pemerintahan ditingkat atas cukup lancar dengan
menggunakan kendaraan mobil atau sepeda motor, karena didukung dengan
jalan yang cukup baik dan jarak yang relatif dekat yaitu:
Ke Ibukota Kecamatan (Kerikil dengan pengerasan dan
sisanya Jalan Aspal)
Jarak tempuh 4 Km
Waktu Tempuh 10 Menit

Ke Ibukota Kabupaten ((Kerikil dengan pengerasan dan
sisanya Jalan Aspal)
Jarak Tempuh 19 Km
Waktu Tempuh 30 Menit

Anda mungkin juga menyukai