Anda di halaman 1dari 2

untuk mama,

maaf...
mungkin kata itu yang paling susah aku ucapkan ke mama.
mungkin kata itu yang paling banyak aku ucapkan jika aku berani untuk mengatakan
nya ke mama.
mungkin kata itu yang ngga terlalu mama harapkan dari aku ketika aku berbuat sal
ah, karena mama adalah mama yang selalu memaafkan kesalahan anaknya.
ma...
aku tau aku bukan anak yang shaleha yang selalu menuruti semua kata-kata mama.
aku sadar, semakin bertambah umurku, justru aku semakin banyak berbohong ke mama
.
mulai bohong ke mama soal uang kuliah yang aku tilap sampai 1 juta,
bohong kalau mama telfon terus nanya "dimana ?" dan aku jawab "di rumah teman, b
elajar. mau nginap di sini.",
padahal sebenarnya aku lagi pergi keluar kota sama teman-temanku dan pulang shub
uh.
bohong kalau aku pergi jalan ke sumbar sama teman, padahal sebenarnya aku lagi p
ergi mendaki gunung.
mungkin banyak kebohongan-kebohongan kecil yang aku lakukan, yang saking banyakn
ya sampai ngga keingat.
maaf ya ma.. hehehe :D
ma...
aku tau mama belakangan ini makin ngga percaya sama aku,
karna bagai manapun aku berbohong, mama pasti merasakannya.
tapi percayalah satu hal ma,
aku ngga bakal mengecewakan mama.
aku tau hal-hal yang salah yang ngga mungkin aku lakukan.
karena dari aku kecil, mama selalu mendidik dan mengingatkan serta mengajarkan a
pa yang "boleh" dan yang "tidak boleh" aku lakukan.
jadi, mama jangan khawatir.
aku cuma mau mama ngertiin aku.
ngertiin kalau di umur aku sekarang, aku butuh kebebasan untuk berteman sama sia
pa aja.
ngertiin kalau di umur aku sekarang, aku bisa diberi tanggung jawab dan kepercay
aan dari mama.
ngertiin kalau di umur aku sekarang, aku lagi hoby-hobynya ngumpul sama teman da
n pergi jalan.
dan ngertiin kalau di umur aku sekarang, aku diberi kebebasan pergi kemana aja t
ermasuk mendaki gunung.
aku tau mama selalu takut kalau aku mintak izin mau mendaki gunung.
mama takut hal-hal buruk akan terjadi ke aku.
tapi percayalah ma, aku bakan baik-baik saja selama mendaki gunung karena aku pe
rgi pasti selalu bersama mereka yang udah berpengalaman mendaki gunung.
aku ngerti di keluarga mama atau papa ngga ada seorang pun yang hoby mendaki gun
ung apa lagi yang cewek.
aku harap mama mau ngerti kalau jiwanya aku itu jiwa yang suka menentang adrenal
in, jiwa yang suka dengan alam.
cuma itu.
jadi jangan salahkan aku ya ma kalau suatu saat aku akan naik gunung lagi dan ng
ga izin ke mama gegara ngga izin ke mama :D

Anda mungkin juga menyukai