Anda di halaman 1dari 2

KIAT MENANG DEBAT

Anda sering ketemu atau dipojokkan dengan data yang memporakporandakan pandangan Anda?
Jangan mudah menyerah bertekuk lutut di bawah argumentasi. Ada dua hal yang sekurang-kurangnya
bisa Anda lakukan: menggangsir fondasinya dari bawah, atau memenggalnya dari atas.
Ketika masih menjadi pecandu rokok, saya beralih dari udang aram !erah ke beberapa rokok
sampai akhirnya puas menemukan rokok yang benar-benar menjadi kesukaan saya: Ji "am "oe
#remium yang merupakan sortiran kelas wahid dan setiap batangnya dikemas dengan tabung plastik
transparan $kini saya tak lihat lagi %ersi itu dan diganti dengan kemasan kertas grenjeng setiap
batangnya&. #ada saat itu, berkali-kali orang menasihati saya untuk berhenti merokok. !ereka
berusaha meyakinkan saya antara lain dengan menyebutkan hasil penelitian bahwa setiap batang
rokok meningkatkan kemungkinan kena kanker paru-paru dan mengurangi hidup kita ' menit.
Ada dua alasan kenapa argumentasi seperti itu saya abaikan. #ertama alasan emosional. (agi saya, dan
mungkin bagi banyak orang, argumentasi itu tak punya sentuhan emosi. Kita biasanya baru tersentuh
secara emosional dan kemudian mau berubah untuk meninggalkan rokok ketika memang sudah
terkena asma atau kanker paru-paru, atau merasakan derita orang yang kita cintai kena kanker ganas
itu. )nilah keajaiban manusia: sering kali sesuatu belum akan disikapi dengan semestinya ketika akibat
buruk dari sesuatu itu belum begitu dekat di depan hidung, atau mengenainya.
Alasan kedua adalah alasan rasional. #endeknya: untuk saya yang pecandu rokok, mudah sekali
menemukan bahwa secara rasional pun argumentasi itu tidak meyakinkan, atau memang saya buat
tidak meyakinkan $karena saya memang belum mau meninggalkan kenyamanan rokok itu&.
Kalau ada orang yang menakut-nakuti saya dengan pernyataan *setiap batang rokok mengurangi umur
kita ' menit+, saya tumbangkan argumentasi itu dengan dua cara. ,ara pertama, menggangsir fondasi
argumen dari bawah. -engan kata lain, menyelam di kedalaman pra-andaian argumentasi, untuk
menunjukkan bahwa kalaupun benar data itu, penerapannya terbatas hanya pada kasus yang menjadi
sampel penelitiannya.
!udah sekali menempuh jalan ini. .ampir semua kesimpulan hasil penelitian dengan rumus seperti di
atas memiliki keterbatasan. !isalnya, keterbatasn sampel, keterbatasan konteks di mana sampel
diambil. -alam hal penelitian mengenai rokok, sampelnya adalah orang, dan orang itu unik. "etiap
orang punya konteks, kebiasaan, dan mindset tertentu yang semuanya menentukan banyak hal,
termasuk kesehatan. Jadi, ada keterbatasan kebiasaan dan mindset yang kebetulan dimiliki oleh
sampel. Karena itu, kesimpulan riset seperti itu selalu dikemukakan dengan mengandaikan adanya
sesutu yang diterima. Apa yang diandaikan? Anda semua begitu akrab mengenai istilahnya kalau
pernah belajar ekonomi. .ukum-hukum ekonomi selalu dinyatakan dengan ceteris paribus, yang
secara harfiah berarti *dengan yang lain-lain $diandaikan& sama.+ !isalnya, *Kalau produksi turun,
harga naik, ceteris paribus.+ Artinya, kalau produksi turun, berarti barangnya berkurang dari biasanya,
maka harganya naik, kalau yang lain-lain sama. "esungguhnya, pengandaian ceteris paribus ini bukan
hanya berlaku dalam ilmu ekonomi, tapi dalam semua ilmu sosial dan buaanyak sekali konteks.
Karena itu, ketika Anda ditakut-takuti dengan *setiap batang rokok mengurangi umur kita ' menit+,
sesungguhnya ada potongan kalimat yang tidak diucapkan. Kalau diucapkan, bunyi lengkapnya kira-
kira: *Ada penelitian terhadap sejumlah sampel, dan dari sampel itu ada kesimpulan bahwa setiap
batang rokok mengurangi ' menit dari hidup para sampel tersebut. Konsekuensinya, kalau Anda juga
merokok, setiap batang rokok kemungkinan besar akan mengurangi hidup Anda sebanyak ' menit,
dengan pengandaian bahwa yang lain-lain yang menjadi konteks dan berlaku pada sampel itu juga
persis menjadi konteks dan berlaku pada Anda.+
/ah, langsung kelihatan bolongnya. #ertama, seberapa besar pun *kemungkinan besar itu+ bisa saja
itu tidak terjadi pada Anda. Kedua, mana mungkin Anda sama persis dalam segala hal dengan semua
sampel itu? #ola pikir dan keyakinan-keyakinan Anda, baik yang bersifat religius maupun yang tidak,
jelas tidak sama. Konteks hidup dan kebiasaan Anda barangkali juga tidak sama persis. (anyak hal
lain lagi yang jelas tidak sama. -engan kata lain, Anda berada dalam konteks ceteris $hal-hal lain&
yang jelas-jelas non paribus $tidak sama&. Karena itu, sah sekali kalau Anda bilang, *Kalaupun riset itu
benar, itu tidak akan atau tidak harus berlaku persis bagi saya0+
,ara kedua menang debat adalah dengan terbang mengatasi argumentasi untuk menumbangkannya.
!ari kita lihat caranya.
Kalau ada yang mengajukan argumentasi seperti di atas, saya mengiyakan.
*1ntah benar, entah salah risert itu, saya setuju denganmu. /grokok itu buruk dan mungkin saja
meningkatkan kemungkinan kena kanker dan mengurangi umur kita ' menit setiap batangnya+ kata
saya.
*2ho, kalo gitu, kenapa kamu tetap klepas klepus ngebul kayak knalpot?0+
*3ang tak kamu tahu+ sahut saya, *adalah adanya riset lain yang mengatakan bahwa setiap kali kamu
puas dan bahagia melakukan sesuatu, kamu tambah umur 4 menit0 Karena itulah aku serius jadi
perokok, mengambil rokok kretek yang paling top dan paling enak, sehingga waktu ngrokok aku
benar-benar puas dan bahagia. 5murku kurang ' menit karena rokok, tapi tambah 4 menit karena puas
dan bahagia6 jadi aku dapet tambahan 7 menit dari setiap batang rokok0+
/ah, mati kutu lawan bicara itu0
Karena argumentasinya sudah Anda buat tidak rele%an, sisakan lobang keluar untuk menyelamatkan
mukanya. "egera alihkan pembicaraan ke topik lain. Atau, ketawa aja terbahak-bahak ha ha ha6
-an6 "st.6 ini di antara kita aja ya6 Anda mungkin akan tanya, *1mangnya ada riset lain yang
bilang begitu, #ak?+
2ho, emangnya saya mengatakan bahwa ada riset lain yang bilang begitu? "aya kan cuma bilang
*3ang tak kamu tahu adalah adanya riset lain yang mengatakan bahwa setiap kali kamu puas dan
bahagia melakukan sesuatu, kamu tambah umur 4 menit0+ Kalau Anda mau tahu, sesungguhnya saya
juga tak tahu apakah ada riset seperti itu. 8api, kan jadi rahasia umum bahwa kepuasan dan
kebahagiaan menjadikan hidup ini jauh lebih ringan, menggairahkan dan karena itu bisa tambah
panjang?0 #erkara tambahannya 4 atau 9' menit, ya suka-suka kita. Kalau argumentasi ilmiah saja
berdiri di atas pengandaikan ceteris paribus, padahal faktanya kemungkinan besar justru ceteris non
paribus, adilnya kita mesti juga boleh mengandaikan sesuatu dong6 ha ha ha6 : : :

Anda mungkin juga menyukai