Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
JALAN AKSES UI KELAPA DUA DEPOK


Nama : Era Agita Kabdiyono
Tugas :Pendidikan Agama Islam Part 2
NPM : 18311878

Soal :
1. Uraikan secara jelas apa yang anda ketahui mengenai Islam?
2. Mengapa anda memilih agama Islam?
3. Apa yang anda ketahui tentang Al-qur'an dan Al-Hadits.
Jawab :
1. Islam adalah agama yang diwahyukan oleh Allah swt. Kepada Rasulullah saw untuk
disampaikan kepada umatnya diseluruh penjuru dunia. Islam adalah agama yang taat,
islam adalah agama yang tunduk dan patuh.
Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salimayang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab
itu orang yang berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang
Muslim. Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari segi
kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah swt.
dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal itu
dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura,
melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam
kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.
Surat Ali Imran : Ayat 19

Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab [189] kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya.

Adapun pengertian Islam dari segi istilah, banyak para ahli yang
mendefinisikannya; di antaranya Prof. Dr. Harun Nasution. Ia mengatakan bahwa Islam
menurut istilah ( Islam sebagai agama ) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan
Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul. Islam
pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi
mengenal berbagai segi dari kehidupan manusia.

Seseorang dikatakan islam apabila memenuhi syarat syarat sahnya islam, yaitu :
Syahadat;
Solat;
Puasa;
Zakat; dan
Naik Haji bila mampu.
Agama islam terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu iman, islam, dan ihsan. Iman adalah
yakin atau meyakini segala kebenaran Allah swt.
Seeorang dikatakan beriman apabila memenuhi enam syarat, yaitu :
Iman kepada Allah;
Iman kepada Malaikat;
Iman kepada kitab Allah;
Iman kepada Rasul;
Iman kepada Hari Akhir; dan
Iman kepada Qadha dan Qadhar.
Ihsan adalah berkhlak dan berbuat shalih serta ikhlas dalam melaksanakan perintah
perintah Allah swt.
Surat Al Maidah : Ayat 3

Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada
hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan
tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surat Al Anam : Ayat 38

Artinya : Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan
sesuatupun dalam Al-Kitab [472], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
Surat An Nahl : Ayat 89

Artinya : (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi
saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Qur'an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri.




Surat Al I sraa : Ayat 12

Artinya : Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan
tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari
Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala
sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.

2. Saya memilih agama islam karena agama islam adalah agama yang pertama dan yang
paling utama lahir di dunia ini sejak zaman nabi Adam a.s dan akan selalu hadir sampai
akhir zaman. Agama Islam diyakini kebenaranya, karena agama islam mempunyai
sejarah yang benar benar nyata. Dibuktikan pada zaman nabi adam tidak ada makhluk
di dunia ini selain Adam dan Siti Hawa. Pada saat itu nabi Adam di turunkan kebumi
karena ia khilaf akan larangan Allah swt. untuk memakan buah quldi. Atas bujukan setan,
melalui Siti Hawa akhirnya dimakanlah buah itu dan di hukumlah keduanya dengan
dipisahkan ditempat yang begitu luas yang dinamakan bumi. Sejak itu dimulailah
kehidupan manusia di muka bumi hingga keduanya dipertemukan kembali sampai
memiliki anak dan cucu. Sejarah mengatakan kitalah yang dimaksud sebagai keturunan
nabi Adam di bumi ini, untuk itu pastilah sejak lahir ruh kita sudah di islamkan oleh
Allah swt.
Ibnu Katsir rahimahullahu Taala mengatakan: Ini adalah nimat Allah Taala
paling besar terhadap ummat ini, di mana Allah Taala telah menyempurnakan agama
mereka, sehingga tidak lagi membutuhkan agama yang lain, dan tidak pula memerlukan
Nabi selain Nabi mereka Muhammad shallallahu alaihi wa ala alihi wa sallam. Karena
itulah Allah Taala mengutus beliau sebagai penutup para Nabi dan mengutusnya kepada
seluruh manusia dan jin. Tidak ada sesuatu yang halal kecuali apa yang dihalalkannya.
Tidak ada perkara yang haram melainkan apa yang diharamkannya. Dan tidak ada agama
(yang benar) kecuali apa yang disyariatkannya. Semua berita yang disampaikannya
adalah benar dan pasti. Bukan dusta dan pertentangan ( Ibnu Katsir 2/13.)
3. Al-Quran adalah firman Allah (Kalamullah) yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dengan menggunakan bahasa Arab. Oleh
karena itu, dibutuhkan sebuah metode untuk menjelaskan makna-makna yang terkandung
dalam lafazh-lafazh kitab suci tersebut. Metode itu dikenal dalam tradisi Islam
dengan tafsir, sebuah metode kajian yang bertujuan untuk memahami ayat-ayat Al-
Qur'an. Bidang kajian tafsiradalah makna lafazh Al-Quran, sementara Al-Quran sendiri
adalah kitab tasyr yang berbahasa Arab, maka metode tafsir tidak dapat dipisahkan dari
sumber bahasa dan syariat.
Di samping itu, lafazh Al-Qur'an terkadang diungkapkan secara tersirat (implisit) dan
tidak tersurat (eksplisit), atau diisyaratkan terutama dalam ayat-
ayat Mutasyabihat, sehingga maknanya tersembunyi di bawah permukaan lafazh. Makna
tersebut dapat ditemukan dengan menggunakan metode lain yaitu ta'wil, sebuah metode
untuk menemukan makna batin (esoteris) dalam pengungkapan teks. Jadi, ta'wil dapat
berarti pendalaman makna (intensification of meaning) dari tafsir. Seperti firman
Allah "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati" (Al-An'am: 95), jika yang
dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah mengeluarkan burung dari telur, maka
itulah tafsir. Tetapi jika yang dimaksud adalah mengeluarkan orang beriman dari orang
kafir, atau orang berilmu dari orang yang bodoh, maka itulah ta'wil.
Surat Fushshilat : Ayat 44

Artinya : Dan jikalau Kami jadikan Al-Qur'an itu suatu bacaan dalam bahasa selain
Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut
Al-Qur'an) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al-Qur'an itu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mu'min. Dan orang-orang yang tidak beriman
pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka . Mereka
itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".
Surat Faathir : Ayat 31

Artinya : Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al-Qur'an)
itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
Al-Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari
Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits
dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam
hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.

As-Sunnah atau Al-Hadits merupakan wahyu kedua setelah Al-Quran sebagaimana
disebutkan dalam sabda Rasulullah :
Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur`an dan (sesuatu) yang serupa dengannya. -yakni
As-Sunnah-, (H.R. Abu Dawud no.4604 dan yang lainnya dengan sanad yang shahih, juga
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad IV/130)

Yang dimaksud As-Sunnah adalah Sunnah Nabi, yaitu segala sesuatu yang bersumber dari
Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya (terhadap perkataan atau
perbuatan para sahabatnya) yang ditujukan sebagai syariat bagi umat ini.

Sudah menjadi kesepakatan seluruh kaum muslimin pada generasi awal, bahwa As-Sunnah
merupakan sumber kedua dalam syariat Islam di semua sisi kehidupan manusia, baik dalam
perkara ghaib yang berupa aqidah dan keyakinan, maupun dalam urusan hukum, politik,
pendidikan dan lainnya. Tidak boleh seorang pun melawan As-Sunnah dengan pendapat, ijtihad
maupun qiyas. Imam Syafii rahimahullah di akhir kitabnya, Ar-Risalah berkata, Tidak halal
menggunakan qiyas tatkala ada hadits (shahih). Kaidah Ushul menyatakan,Apabila ada
hadits (shahih) maka gugurlah pendapat, dan juga kaidah Tidak ada ijtihad apabila ada nash
yang (shahih). Dan perkataan-perkataan di atas jelas bersandar kepada Al-Quran dan As-
Sunnah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah memberikan wasiat sekaligus jalan
keluarnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup sepeninggalku nanti niscaya akan
melihat perselisihan yang begitu banyak (dalam memahami agama ini). Oleh karena itu, wajib
bagi kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku (jalanku) dan sunnah Khulafa` Ar Rasyidin
yang terbimbing. Berpegang teguhlah dengannya. Gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham
kalian. (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibnu Majah, dan lainnya. Dari shahabat
Al Irbadh bin Sariyah radhiyallahu anhu. Shohih, lihat Irwa`ul Ghalil, hadits no. 2455)
Al-hadits ialah sesuatu yg disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. yaitu berupa perkataan
perbuatan pernyataan dan yg sebagainya.
Definisi ini mengandung empat macam unsur perkataan perbuatan pernyataan dan sifat-
sifat atau keadaan-keadaan Nabi Muhammad saw. yg lain yg semuanya hanya disandarkan
kepada Nabi Muhammad saw. saja tidak termasuk hal-hal yg disandarkan kepada sahabat dan
tidak pula kepada tabiin.
Pemberitaan tentang empat unsur tersebut yg disandarkan kepada Nabi Muhammad saw.
disebut berita yg marfu yg disandarkan kepada para sahabat disebut berita mauquf dan yg
disandarkan kepada tabiin disebut maqthu.
1. Perkataan Yang dimaksud dgn perkataan Nabi Muhammad saw. ialah perkataan yg
pernah beliau ucapkan dalam berbagai bidang syariat akidah akhlak pendidikan dan sebagainya.
Contoh perkataan beliau yg mengandung hukum syariat seperti berikut. Nabi Muhammad saw.
bersabda Hanya amal-amal perbuatan itu dgn niat dan hanya bagi tiap orang itu memperoleh apa
yg ia niatkan .. . Hukum yg terkandung dalam sabda Nabi tersebut ialah kewajiban niat dalam
seala amal perbuatan utk mendapatkan pengakuan sah dari syara.
2. Perbuatan Perbuatan Nabi Muhammad saw. merupakan penjelasan praktis dari
peraturan-peraturan yg belum jelas cara pelaksanaannya. Misalnya cara cara bersalat dan cara
menghadap kiblat dalam salat sunahdi atas kendaraan yg sedang berjalan telah dipraktikkan
oleh Nabi dgn perbuatannya di hadapan para sahabat. Perbuatan beliau tentang hal itu kita
ketahui berdasarkan berita dari sahabat Jabir r.a. katanya Konon Rasulullah saw.
bersalat di atas kendaraan menurut kendaraan itu menghadap. Apabila beliau hendak salat
fardu beliau turun sebentar terus menghadap kiblat. .
Tetapi tidak semua perbuatan Nabi saw. itu merupakan syariat yg harus dilaksanakan
oleh semua umatnya. Ada perbuatan-perbuatan Nabi saw. yg hanya spesifik utk dirinya bukan
utk ditaati oleh umatnya. Hal itu krn adanya suatu dalil yg menunjukkan bahwa perbuatan itu
memang hanya spesifik utk Nabi saw. Adapun perbuatan-perbuatan Nabi saw. yg hanya khusus
utk dirinya atau tidak termasuk syariat yg harus ditaati antara lain ialah sebagai berikut.
a. Rasulullah saw. diperbolehkan menikahi perempuan lbh dari empat orang dan
menikahi perempuan tanpa mahar. Sebagai dalil adanya dispensasi menikahi perempuan tanpa
mahar ialah firman Allah sebagai berikut.
.. dan Kami halalkan seorang wanita mukminah menyerahkan dirinya kepada Nabi bila
Nabi menghendaki menikahinya sebagai suatu kelonggaran utk engkau bukan utk kaum beriman
umumnya.
b. Sebagian tindakan Rasulullah saw. yg berdasarkan suatu kebijaksanaan semata-mata
yg bertalian dgn soal-soal keduniaan perdagangan pertanian dan mengatur taktik perang.
Misalnya pada suatu hari Rasulullah saw. pernah kedatangan seorang sahabat yg tidak berhasil
dalam penyerbukan putik kurma lalu menanyakannya kepada beliau maka Rasulullah menjawab
bahwa kamu adl lbh tahu mengenai urusan keduiaan . Dan pada waktu Perang Badar Rasulullah
menempatkan divisi tentara di suatu tempat yg kemudian ada seorang sahabat yg
menanyakannya apakah penempatan itu atas petunjuk dari Allah atau semata-mata pendapat dan
siasat beliau. Rasulullah kemudian menjelaskannya bahwa tindakannya itu semata-mata menurut
pendapat dan siasat beliau. Akhirnya atas usul salah seorang sahabat tempat tersebut dipindahkan
ke tempat lain yg lbh strategis.
c. Sebagian perbuatan beliau pribadi sebagai manusia. Seperti makan minum berpakaian
dan lain sebagainya. Tetapi kalau perbuatan tersebut memberi suatu petunjuk tentang tata cara
makan minum berpakaian dan lain sebagainya menurut pendapat yg lbh baik sebagaimana
dikemukakan oleh Abu Ishaq dan kebanyakan para ahli hadis hukumnya sunah. Misalnya
Konon Nabi saw. mengenakan jubah sampai di atas mata kaki. .
3. Taqrir Arti taqrir Nabi ialah keadaan beliau mendiamkan tidak mengadakan sanggahan
atau menyetujui apa yg telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan beliau.
Contohnya dalam suatu jamuan makan sahabat Khalid bin Walid menyajikan makanan daging
biawak dan mempersilakan kepada Nabi utk menimatinya bersama para undangan.
Rasulullah saw. menjawab Tidak . Berhubung binatang ini tidak terdapat di kampung
kaumku aku jijik padanya! Kata Khalid Segera aku memotongnya dan memakannya sedang
Rasulullah saw.
melihat kepadaku. .
Contoh lain adl diamnya Nabi terhadap perempuan yg keluar rumah berjalan di jalanan
pergi ke masjid dan mendengarkan ceramah-ceramah yg memang diundang utk kepentingan
suatu pertemuan.
Adapun yg termasuk taqrir qauliyah yaitu apabila seseorang sahabat berkata aku berbuat
demikian atau sahabat berbuat berbuat begitu di hadapan Rasul dan beliau tidak mencegahnya.
Tetapi ada syaratnya yaituperkataan atau perbuatan yg dilakukan oleh seorang sahabat itutidak
mendapat sanggahan dan disandarkan sewaktu Rasulullah masih hidup dan orang yg melakukan
itu orang yg taat kepada agama Islam. Sebab diamnya Nabi terhadap apa yg dilakukan atau
diucapkan oleh orang kafir atau munafik bukan berarti menyetujuinya. Memang sering nabi
mendiamkan apa-apa yg diakukan oleh orang munafik lantaran beliau tahu bahwa banyak
petunjuk yg tidak memberi manfaat kepadanya.
4. Sifat-Sifat Keadaan-Keadaan dan Himmah Rasulullah Sifat-sifat beliau yg termasuk
unsur al-hadits ialah sebagai berikut.
a. Sifat-sifat beliau yg dilukiskan oleh para sahabat dan ahli tarikh seperti sifat-sifat dan
bentuk jasmaniah beliau yg dilukiskan oleh sahabat Anas r.a. sebagai berikut. Rasulullah itu adl
sebaik-baik manusia mengenai paras mukanya dan bentuk tubuhnya. Beliau bukan orang tinggi
dan bukan pula orang pendek. .
b. Silsilah-silsilah nama-nama dan tahun kelahiran yg telah ditetapkan oleh para sahabat
dan ahli sejarah. Contoh mengenai tahun kelahiran beliau seperti apa yg dikatakan oleh Qais bin
Mahramah r.a. Aku dan Rasulullah saw. dilahirkan pada tahun gajah. .
c. Himmah beliau yg belum sempat direalisasi. Misalnya hasrat beliau utk berpuasa pada
tanggal 9 Asyura seperti yg diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. Tatkala Rasulullah saw. berpuasa
pada hari Asyura dan memerintahkan utk dipuasai para sahabat menghadap kepada Nabi mereka
berkata Ya Rasulullah bahwa hari ini adl yg diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani. Sahut
Rasulullah Tahun yg akan datang Insya Allah aku akan berpuasa tanggal sembilan. .
Tetapi Rasulullah tidak menjalankan puasa pada tahun depan krn wafat.
Menurut Imam Syafii dan rekan-rekannya menjalankan himmah itu disunahkan krn ia
termasuk salah satu bagian sunah yakni sunnah hammiyah.
Ringkasnya menurut tarif yg terbatas yg dikemukakan oleh mayoritasahli hadis di atas
pengertian hadis itu hanya terbatas pada segala sesuatu yg disandarkan kepada Nabi Muhammad
saw. saja sedang segala sesuatu yg disandarkan kepada sahabat tabiin atau tabiit tabiin tidak
termasuk al-hadits.
Dengan memperhatikan macam-macam unsur hadis dan mana yg harus didahulukan
mengamalkannya bila ada perlawanan antara unsur-unsur tersebut mayoritas ahli hadis membagi
hadis berturut-turut sebagai berikut.
a. Sunnah qauliyah
b. Sunnah filiyah
c. Sunah taqririyah dan
d. Sunnah hammiyah.

Anda mungkin juga menyukai