Anda di halaman 1dari 33

PENATALAKSANAAN KATARAK

Penatalaksanaan katarak tindakan


pembedahan
Pengobatan :
- hanya memperlambat proses
- tidak menghentikan proses degenerasi lensa
vitamin dosis tinggi
kalsium sistein
iodium tetes
INDIKASI TINDAKAN PEMBEDAHAN :
1. Indikasi optik :
gangguan penglihatan
2. Indikasi medis :
katarak hipermatur, lensa yang menginduksi
glaukoma, lensa yang menginduksi uveitis,
dislokasi/subluksasi lensa, benda asing
intraretikuler, retinopati diabetik, ablasio retina
atau patologi segmen posterior lainnya.
3. Indikasi kosmetik :
leukokoria yang diakibatkan katarak tidak dapat
diterima pasien
Sejarah perkembangan operasi katarak
Sejak zaman kedokteran purba katarak telah
dikenal oleh para tabib kuno
Susruta dan Characa (ahli pengobatan India
kuno ) melakukan operasi penusukan
katarak dengan jarum dan
mendorong lensa yang katarak
tersebut ke rongga vitreous sehingga
pupil menjadi bebas.
Awal pembedahan katarak modern dimulai
oleh Jaques Daviel (1696 - 1762)
memperkenalkan teknik sayatan pada
limbus kornea bagian bawah dan
dengan pinset yang halus katarak
tersebut diekstraksi keluar.
Iridektomi hanya dilakukannya jika lensa
dianggapnya terlalu besar
( tanpa mengindahkan dasar-dasar aseptik dan
antiseptik banyak terjadi penyulit-penyulit
pasca bedah)
Cara pembedahan aseptik dan penggunaan
obat-obat antiseptik pada pembedahan
katarak pertama kali diperkenalkan oleh
Alfred Carl Graefe (1830 - 1899)

Bukti :
1074 operasi katarak 10 kasus dengan
penyulit infeksi pasca bedah.

Tahun 1961 terjadi revolusi dalam cara
melakukan ekstraksi katarak.
Tadeuz Krwawics memperkenalkan cara
ekstraksi dengan pendinginan
("cryoextraction")
Alat ini disempurnakan oleh Dutch
BellowBanyak dipakai oleh dokter
mata saat ini dalam
melakukan pembedahan
katarak
Metoda pembedahan katarak yang paling
mutakhir dan masih terus diteliti hingga saat
ini penggunaan getaran suara ultra untuk
menghancurkan nukleus lensa, dikombinasi
dengan penghisapan atau irigasi massa lensa
"Phaco emulsification and aspiration"

Pelopor teknik operasi ini :
- Kelman di Amerika Serikat
- Dardenne di Eropa.
Menggunakan jarum yang dapat menimbulkan getaran
ultra sonik yang dapat menghancurkan nukleus lensa
yang padat.
Sebelum itu dengan pisau yang tajam, kapsul anterior
lensa dikoyak.
Jarum ultrasonik ditusukkan ke dalam lensa, sekaligus
menghancurkan dan menghisap massa lensa keluar.
Cara ini dapat dilakukan sedemikian halus dan teliti
sehingga kapsul posterior lensa dapat dibiarkan tanpa
cacat
luka sayatan dapat dibuat sekecil mungkin
penyulit maupun iritasi pasca bedah sangat kecil

Teknik operasi katarak :
Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)

- Berkembang awal tahun 1980an
- Sekarang jarang digunakan banyak
kemajuan teknik yang tersedia
Pada operasi ini keseluruhan lensa mata
pasien termasuk kapsulnya dikeluarkan
insisi lebih lebar

Pada ICCE :

- Insisi yang lebar pada perifer kornea atau insisi limbus sebesar
160
0
- 180
0
(12-14 mm)
- Menginjeksikan obat ke dalam bola mata serat zonular
yang menggantung lensa hancur.
- Probe khusus ditempatkan pada lensa
- Nitrogen liquid digunakan untuk membekukan lensa
- Saat probenya dikeluarkan dari mata, lensa matanya juga
dikeluarkan bersamaan.
- Setelah lensa dikeluarkan, intraocular lense implant
diletakkan di depan iris
- Dilakukan beberapa jahitan untuk menutup insisi
- Penyembuhan membutuhkan waktu 6 minggu.
18



Teknik operasi ICCE sudah lama ditinggalkan
banyaknya penyulit timbul setelah operasi,
seperti :
- Penyembuhan luka yang lama
- pengembalian penglihatan yang lama
- Astigmatisme
- Inkarserasi iris
- Inkarserasi vitreus

Extra Capsular Cataract Extraction
(ECCE) with IOL implantation
Suatu teknik pembedahan pada lensa mata
yang keruh dimana keseluruhan lensa
dikeluarkan dengan menyisakan kapsul
posterior untuk implantasi IOL
Waktu pengerjaan 1 jam
Antiseptik Sekitar mata pakai duk steril
beri anastesi lokal penahan kelopak mata
Anastesi memberikan efek buat insisi pada titik
pertemuan kornea dan sclera
Dibuat sebuah lubang di depan kapsul
lensa(capsulorhexis).
Dengan hati-hati buka kapsul lensa dan keluarkan
nukleus pada lensa dengan menggunakan alat khusus.
Nukleus terlihat gunakan alat hisap untuk
membuang kortek yang halus pada lensa.
Sebuah material viskoelastis khusus disuntikkan ke
kapsul lensa yang kosong untuk mempertahankan
bentuk sampai dimasukkan IOL.
Setelah IOL diletakkan pada posisi yang tepat, substansi
viskoelastis dibuang
insisi ditutup dengan 2 atau 3 jahitan.


Resiko ECCE :

Edema kornea
Peningkatan Tekanan Intra Okuler(TIO)
Uveitis
Infeksi
Hifema bergantung pada munculnya darah
pada COA
Ablatio retina
Malposisi dari IOL
Cistoid macular Edema

Fakoemulsifikasi
Asal kata :
- phako : lensa
- emulsification : menghancurkan menjadi bentuk
yang lebih lunak

Cara kerja :
melalui ultrasonic probe yang mempunyai tip
jarum (needle) yang mampu bergetar dengan
frekuensi yang sangat tinggi (28-60 kHz), setara
dengan frekuensi gelombang ultrasound

Tujuan utama fakoemulsifikasi pada bedah
katarak :
untuk menghancurkan nukleus lensa agar
dapat dikeluarkan dari mata melalui sayatan
yang sangat kecil, yaitu dengan cara menyedot
massa lensa yang sudah hancur tersebut ke
dalam mesin dengan memanfaatkan aliran
cairan.
Hanya perlu luka insisi 2,5 3,0 mm tidak
perlu dijahit

Langkah langkah operasi fakoemulsifikasi :
1. Anastesi
tetes mata topikal / injeksi peribulber dan retrobulber
Anastesi umum jarang
tetes lidokain pilihan anastesi paling aman dan ekonomis

2. Buat jalan masuk melalui insisi minimal
Luka insisi yang terlalu lebar menimbulkan kebocoran,
terjadi turbulensi cairan dalam bilik mata depan trauma
terhadap endotel kornea.
Beberapa insisi pada fakoemulsifikasi :
- insisi kornea
- insisi sklera
3. Injeksi zat viskoelastis
Viskoelastik sangat diperlukan dalam fakoemulsifikasi
untuk melindungi endotel kornea (bersifat cohesive)
maupun memperdalam kamera okuli anterior untuk
capsulorhexis ataupun ketika memasukkan IOL

4. Capsulorhexis
Tindakan merobek kapsul anterior lensa.
Dengan teknik continuous circular capsulorhexis (CCC)
keuntungan teknik ini : elastisitas yang kuat karena
tidak mempunyai titik lemah yang menyebabkan
robekan radial ke posterior Posisi IOL dapat lebih
sentral

5. Hidrodiseksi
Cara untuk memisahkan kapsul dari korteks lensa
dengan memanfaatkan dorongan tenaga dari air
yang disemprotkan melalui kanula hidrodiseksi
Hidrodiseksi akan memberikan tekanan yang bisa
menyebabkan robekan kearah posterior

6. Hidro-delineasi
Cara untuk memisahkan nukleus dari epinukleus
dengan memanfaatkan dorongan tenaga dari air
yang disemprotkan melalui kanula hidrodelineasi.
tidak mutlak dilakukan
7. Destruksi ultrasonic
Emulsifikasi katarak setelah membelah
nukleus kemudian dilakukan aspirasi sisa materi
lensa yang tertinggal

Mesin fakoemulsifikasi mempunyai 2 fungsi
utama yaitu
1. Menghancurkan lensa melalui ultrasonic probe
yang mampu bergetar dengan frekuensi yang
sangat tinggi yang setara dengan gelombang
ultrasound
2. Mengatur aliran cairan


8. Implantasi Intra Ocular Lense
Karena fakoemulsifikasi menggunakan teknik
insisi yang lebih kecil maka implantasi IOL
yang dipilih adalah foldable IOL yang bisa
dilipat sehingga mudah melewati insisi yang
kecil.
9. Pembuangan zat viskoelastis
10. Wound sealing / hidrasi




Komplikasi intra operasi :
Perdarahan retrobulber
Komplikasi saat mebuat insisi
Lepasnya membrane Descemet
Masalah yang berkaitan dengan iris
Perdarahan intra okuler
Robekan kapsul posterior
Prolaps vitreus
Expulsive hemorargik

Komplikasi pasca bedah :
Luka yang tidak sempurna menutup
Edema kormea
Inflamasi dan uveitis
Atonik pupil
Kekeruhan kapsul posterior
Toxic Anterior Segmen Syndrome (TASS)
Cistoid macular edema
Choroidal detachment
Ablatio retina
Endoftalmitis

Prognosis :
Pasien katarak anak anak yang memerlukan
pembedahan tidak sebaik prognosis pasien katarak
terkait usia
Adanya ambliopia dan terkadang anomali pada nervus
optikus atau retina membatasi tingkat pencapaian
penglihatan pada kelompok pasien tersebut
Angka keberhasihan operasi bedah katarak mencapai
98%.
Pemulihan pasca operasi dapat tercapai dalam waktu
beberapa bulan.
Aktivitas sehari hari dapat dilakukan dalam beberapa
hari setelah operasi
Kesimpulan :
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa
yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat
kedua-duanya.
Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan
berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami
perubahan dalam waktu yang lama.
2

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia
lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan
kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal menahun.
seperti glaukoma, ablasi, uveitis dan retinitis
pigmentosa
Berdasarkan usia dapat diklasifikasikan dalam
: Katarak kongenital , Katarak yang sudah
terlihat pada usia dibawah 1 tahun, Katarak
juvenile, Katarak yang terjadi sesudah usia 1
tahun, dan Katarak senilis, katarak setelah usia
50 tahun

Gambaran umum gejala katarak seperti:
Berkabut, berasap, penglihatan tertutup film,
perubahan daya lihat warna, gangguan
mengendarai kendaraan malam hari, lampu
besar sangat menyilaukan mata, lampu dan
matahari sangat mengganggu, sering meminta
ganti resep kaca mata, melihat ganda.

Pemeriksaan klinis, antara lain menilai ketajaman
penglihatan, melihat lensa melalui senter tangan,
kaca pembesar, slit lamp, dan oftalmoskop.
Penatalaksanaan pada katarak adalah tindakan
pembedahan. Pengobatan yang diberikan
biasanya hanya memperlambat proses, tetapi
tidak menghentikan proses degenerasi lensa.
Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk
menghambat proses katarak adalah vitamin dosis
tinggi, kalsium sistein, iodium tetes.

Saran :
Diharapkan dengan adanya refrat ini, dapat
menambah wawasan pembaca tentang
katarak dan juga dapat menjadi referensi
untuk pembelajaran lebih lanjut.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai