Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI

Disusun Oleh :
1. M. Alwi 201044500094
2. Heriyanto 201044500126
3. M. Yais 201044500078

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakangan ini dunia usaha berkembang dengan cepat. Ditandai
dengan semakin banyak munculnya perusahaan-perusahaan, serta ditemukan
teknologiteknologi canggih dalam bidang produksi yang pada gilirannya akan
mampu untuk menghasilkan produk-produk yang mempunyai kualitas lebih
baik dari sebelumnya.
Secara umum perusahaan mempunyai empat bidang yang berperan
penting dalam menunjang proses kinerja perusahaan. Keempat bidang tersebut
adalah\ bidang keuangan, bidang produksi, bidang personalia serta bidang
pemasaran.Semua bidang tersebut tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan dan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Bidang
pemasaran memberikan kontribusi yang cukup besar bagi\ perusahaan karena
merupakan ujung tombak bagi perusahaan untuk menyalurkan hasil
produksinya.pemasaran sudah terlihat jauh sebelum barang atau jasa
diproduksi. Pemasaranlah yang memberi input tentang produk apa yang akan
diproduksi dan bagaimana menjual produk tersebut ke pasar.
Setiap perusahaan akan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan
penjualan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Situasi pasar
sekarang menunjukkan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Kondisi ini
disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang
sama. Oleh karena itu keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan
tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan itu sendiri dan
kemampuan bidang pemasaran perusahaan tersebut.
Dalam memasarkan suatu produk perlu direncanakan dengan matang
agar diperoleh hasil yang menguntungkan bagi persahaan. Pada dasarnya
tujuan akhir dari penyampaian produk ialah konsumen, sedangkan tindakan
konsumen dalam melakukan pembelian barang semakin selektif dan bersikap
rasional. Hal ini disebabkan oleh kemajuan pengetahuan konsumen terhadap
jenis produk disamping semakin banyak produk sejenis yang ditawarkan di
pasar.
Hambatan yang dihadapi perusahaan untuk memasarkan produk yang
dihasilkan adalah selera konsumen yang cenderung berubah-ubah. Untuk itu
perusahaan harus dapat mengantisipasi keadaan ini, apabila perusahaan
kurang peka terhadap kondisi ini akan menimbulkan pengaruh yang kurang
baik terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan.
Hambatan lain yang tidak kalah penting adalah peraturan pemerintah
yang menaikkan Cukai rokok dan pemasaran produk rokok yang dianggap
dapat menggangu kesehatan pemakainya, sehingga perlu bagi perusahaan
untuk mengembangkan produknya sesuai dengan peraturan pemerintah
Penjelasan di atas merupakan tantangan bagi perusahaan. Perusahaan harus
menerapkan berbagai cara dan strategi terhadap aktifitas pemasaran produk
yagn mereka lakukan. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan dirinya
dengan perubahan dan perkembangan di pasar akan sangat sulit untuk
bertahan serta mengembangkan usahanya.
Dalam dunia pemasaran dikenal berbagai macam strategi yang
penerapannya sesuai dengan kebutuhan yang ada. Salah satu strategi
pemasaran yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan di atas adalah
strategi pengembangan produk. Pengembangan produk merupakan kegiatan
yang semakin penting dalam perekonomian modern, karena sekarang ini tidak
lagi menguntungkan jika hanya menjual produk yang ikut-ikutan di pasar
yang semakin ketat. Pasar, persaingan dan siklus hidup produk berubah terus
dengan kecepatan tinggi.
Produk baru hendaknya menjadi pusat perhatian bagi perusahaan
karena sumbangannya jelas bagi kelangsungan hidup dan kemakmuran
perusahaan. Produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan
memperkuat posisi perusahaan di pasar. Produk baru yang maksud adalah
produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasikan dan produk
dengan merk baru yang dikembangkan oleh perusahaan melalui upaya riset
dan pengembangan sendiri.
Dengan strategi ini maka konsumen akan dihadapkan pada pilihan
produk yang lebih banyak dan beragam. Perusahaan yang inovatif dengan
produk yang beragam akan memberikan nilai bagi konsumen. Pengembangan
produk sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam
usaha meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan pengembangan produk
maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru akan semakin
besar. Bila pelanggan bertambah maka penjualan akan semakin besar. Tentu
apabila produk yang dijual sesuai dengan apa yang menjadi harapan
konsumen.

B. Perumusan Masalah
Usaha perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah
melaksanakan pengembangan produk dengan menambah bentuk, macam, isi
serta rasa, namun seringkali mendapatkan masalah, baik masalah yang sudah
diprediksikan maupun masalah yang datangnya tak terduga. Agar tidak
menimbulkan akibat yang\berlarut-larut dan menimbulkan masalah baru,
masalah tersebut harus diselesaikan sesegera mungkin..
Dengan adanya masalah tersebut, maka perlu dicari upaya pemecahannya.
Agar masalah dapat diselesaikan dengan baik, masalah yang ada perlu
dirumuskan dengan spesifik. Oleh karena itu permasalahan yang akan dikaji
adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan pengembangan produk yang dilakukan
perusahaan?
2. Apakah pengembangan produk mempunyai dampak terhadap volume
penjualan?
C. Tujuan
Adapun tujuan perusahaan dalam melakukan pengembangan produk, yaitu :
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan pengembangan produk
yang dilakukan perusahaan.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan pengembangan\ produk
dapat meningkatkan penjualan











BAB II
LANDASAN TEORI
A. Company Profile






Gambar : Logo PT. APHAS CONSULTANT

1. Makna Logo Perusahaan
a. Logo lingkaran yang mempunyai arti yang sangat besar dalam
Perusahaan PT. APHAS CONSULTANT yaitu, bahwa lingkaran
tersebut merupakan lambang kesatuan persamaan visi dan misi
antara semua pendiri PT. APHAS CONSULTANT.
b. Gambar bintang pada logo PT. APHAS Consultantmempunyai
arti yaitu bahwa semua pendiri PT. APHAS
CONSULTANTmenginginkan perusahaan berkembang maju dan
tetap bersinar sepeti bintang yang ada dilangit.
c. Makna nama PT. APHAS CONSULTANTyaitu merupakan
gabungan dari semua nama nama pendiri PT. APHAS
CONSULTANTyang merupakan inisial dari semua pendiri PT.
APHAS CONSULTANT.

2. Makna Warna Pada Logo Perusahaan
a. Merah : Mempunyai arti keberanian dari PT. APHAS
CONSULTANT untuk bersaing dengan para pesaing mereka
untuk berkembang lebih maju dan berhasil.
b. Putih : Mempunyai arti kejujuran dan kesetian dari para
pendiri dan karyawan Perusahaan PT. APHAS CONSULTANT
untuk memberikan loyalitas yang tinggi pada perusahaan untuk
bisa berkembang lebih maju.
c. Hitam : Mempunyai arti penyatu antara ide ide dalam
perusahaan PT. APHAS CONSULTANT baik dari para pendiri
maupun dari para karyawan yang berguna untuk menciptakan rasa
kenyamanan didalam Perusahaan PT. APHAS CONSULTANT.



3. Tujuan Perusahaan
Menciptakan usaha yang berkembang dan maju untuk memberikan
perekonomian yang baik bagi para pekerjanya.

Visi :
Menjadikan suatu Perusahaan yang aktif, produktif, kreatif,
kompetitif dan mandiri. Serta memberikan kepuasan terhadap
pelanggan dengan pelayanan yang terbaik.

Misi :
Manjadikan Perusahaan yang unggul serta berprestasi.
Menjadikan Perusahaan yang berkambang dan tetap maju.
Memberikan suatu kepuasan kepada pelanggan terhadap
produk yang dijual.
Mensejahterakan segala karyawan yang bekerja didalam
perusahaan.
Menciptakan produk yang berkualitas tinggi.

4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi PT. APHAS CONSULTANT yaitu terdiri
dari para pendiri dan pembangun perusahaan PT. APHAS
CONSULTANT tersebut. Berikut Struktur Organisasi dari PT.
APHAS CONSULTANT :










Keterangan :
M. Alwi, M.T, Direktur PT. APHAS CONSULTANTyang mempunyai
kredibilitas tinggi terhadap perusahaan dan mempunyai kemampun untuk
memajukan perusahaan dari PT. APHAS CONSULTANT.
Heriyanto, S.E, Manager Pemasaran yang mempunyai tugas untuk
memasarkan segala produk yang dibuat oleh PT. APHAS CONSULTANT
terhadap toko toko mainan yng ada disekitar daerah Jabotabek.
M. Yais, ST, Manager Personalia yang mempunyai tugas untuk merekrut dan
menempatkan para pekerja yang sesuai dengan kemampuan kerjannya,
sehingga dapat memberikan keuntungan pada perusahaan PT. APHAS
CONSULTANT.
M. Alwi, ST, Maneger Produksi yang mempunyai tugas untuk memberikan
hasil produksi yang baik dan kualitas yang memuaskan dari proses produksi
yang telah dilakukan oleh PT. APHAS CONSULTANT.
Heriyanto, S.E, Manager Keuangan yang mempunyai tugas untuk
mengendalikan segala keuangan yang terjadi di PT. APHAS CONSULTANT
agar tidak terjadi kekurangan keuangan diPT. APHAS CONSULTANT.

Direktur
M. ALWI
MT
Manager
Pemasaran
Heriyanto
S.E
ManagerPe
rsonalia
M, Yais S.T
Manager
Produksi
M. Alwi S.T
Manager
Keuangan
Heriyanto
S.E
5. Deskripsi Bisnis Perusahaan
Bisnis utama PT. APHAS CONSULTANT yaitu berupa
produk rokok yang dibuat dari tembakau yang mempunyai kualitas
sangat tinggi pada produk yang dihasilkannya.. Produk rokok yang
dibuat oleh PT. APHAS CONSULTANT mempunyai suatu
pemasaran terhadap mainan produk rokok tersebut yaitu terdapat pada
supermarket dan agen-agen rokok yang ada didaerah sekitar
Jabotabek, produk rokok PT. APHAS CONSULTANT
mempunyai ketahanan yang kuat terhadap rasanya yaitu berupa
tembakau yang berkualitas dan aroma yang segar yang digunakannya.
PT. APHAS CONSULTANT memberikan suatu jaminan kualitas
kepada para konsumennya dengan memberikan kualitas yang terbaik
terhadap produk yang dibuatnya,sehingga konsumen merasakan
kepuasan dari kualitas yang diberikan oleh PT. APHAS
CONSULTANT

6. Penutup
Demikian company profile yang dapat kami buat, semoga
dapat memberikan acuan dan pertimbangan kepada para investor
untuk Perusahaan PT. APHAS CONSULTANT.
B. Produk

Gambar : produk rokok Coffe

1. Klasifikasi produk
Rokok merupakan suatu produk komersial berbentuk silindris
yang mempunyai diameter 5-8 mm, panjang total 70-100 mm dan
panjang penapis 15-25 mm. Rokok adalah salah satu jenis produk
yang paling populer yang terbuat dari bahan baku tembakau (tobacco).
Tembakau merupakan ekstrak organik dari daun tumbuhan yang
termasuk dalam genus Nicotiana dan family Solanaceae (famili untuk
tumbuhan tomat dan kentang). Terdapat beberapa jenis tembakau
yang digunakan di seluruh dunia, di antaranya adalah Virginia,
Burley, Maryland, Oriental,dan Rustica.
Cara klasifikasi tembakau dilakukan dengan membedakan
kandungan elemen dalam rokok yang bervariasi menurut cara
penanaman, pemungutan, pengawetan, dan sebagainya.
Tembakau Virginia merupakan 40% dari jumlah produksi
tembakau dunia. Jenis tembakau ini sangat unik karena cara
pengawetannya yang berbeda. Proses pengawetan tembakau Virginia
merupakan satu-satunya tembakau yang melibatkan kontrol pada
aspek kelembapan serta temperatur secara ketat.Penghasil jenis
tembakau Virginia yang utama di dunia adalah negara China, U.S.A,
Brazil, India, dan Zimbabwe.
Struktur rokok terdiri dari isi tembakau, kertas pembalut dan
penapis. Kertas pembalut pada rokok terdiri dari selulosa sebagai
bahan dasar, kain lenan dan kayu. Secara umum tipe kertas pembalut
rokok dapat diklasifikasikan kepada dua, tipe I dan tipe II.
Perbedaan utama pada dua tipe kertas ini adalah isi kandungan
bahan pengawet dalam kertas. Pada tipe I, terdapat di-ammonium
hydrogen phosphate, (NH4)2HPO4, yang digunakan untuk
mengurangi proses pirolisis serta menurunkan temperatur saat
pembakaran rokok. Di-ammonium hydrogen phosphate, (DAP) tidak
ditambahkan pada tipe II karena pada negara tertentu telah diprohibisi
penggunaan DAP.
Pada ujung pegangan rokok, ada penapis berukuran 15-25 mm
yang umumnya berwarna jingga kekuningan. Penapis rokok dibuat
dari asetat selulosa yang bertujuan untuk menapiskan getah tembakau
(tar) dan nikotin sesuai dengan standard ISO (International
Organization for Standardization).
Stuktur penapis rokok didisain dengan adanya ventilasi pada
pinggirnya untuk mengurangi inhalasi nikotin. Kapasitas ventilasi dan
penapisan sangat tergantung pada stuktur mikro penapis serta kertas
tip yang melingkari penapis.

2. Kompetitor




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Flow Chart

















Pengumpulan Data
Analisa
SELESAI
Studi Pustaka

Kesimpulan
Identifikasi Masalah
Mulai
Studi Lapangan

B. Keterangan
Mulai : Awal dari penelitian ini merupakan suatu
proses yang dilakukan untuk menentukan
permasalahan yang ingin dibahas.
Studi Pustaka : Mencari bahan bahan beserta data
dan informasi yang dibutuhkan.
Studi Lapangan : Melakukan inspeksi langsung kelapangan untuk
melihat para pesaing yang ada dan melihat
produk apa yang sedang berkembang dipasaran
saat itu.
Identifikasi Masalah : Memahami dengan jelas dan mampu
mengidentifikasikan dengan benar apa yang
ingin dikaji dan dilakukan yaitu dengan
mengetahui masalah yang akan dibahas dalam
melakukan pengembangan produk yang
dilakukan perusahaan dan melihat dampak
terhadap volume penjualan perusahaan..
Perumusan Masalah : Merumuskan masalah yang berasal dari
identifikasi masalah yang sudah ada, sehingga
langkah-langkah dalam pengembangan produk
ini akan lebih sistematis, jelas dan terarah.
Tujuan Penelitian : Menentukan tujuan dari penelitian yang
akan dilakukan untuk memperjelas
pengembangan produk yang dilakukan oleh
perusahaan dan untuk mengetahui dampak yang
timbul terhadap penjualan perusahaan.
Pengumpulan Data : Mengumpulkan data data dari hasil
inspeksi (studi lapangan) yaitu data dari para
pesaing yang ada dipasaran dan data produk
yang paling diinginkan oleh para konsumen
dipasaran.
Analisis : Menganalisis data data yang telah diolah
Menggunakan analisis five force dan beberapa
aspek aspek pendukung dalam pengembangan
produk.yaitu aspek teknik dan teknologi, aspek
lingkungan, aspek SDM dan aspek pemasaran
dan pasar.
Kesimpulan : Rangkuman hasil yang telah diperoleh dari
tujuan penelitian yang sudah ditetapkan
sebelumnya yang diharapkan berguna untuk
perbaikan selanjutnya terhadap pengembangan
produk yang dilakukan oleh perusahaan.
Selesai : Menyusun, merapikan, mengecek kembali
data- data yang telah dikerjakan, apakah
telah sesuai dengan ketentuan.





C. Analisis Strategi Five Force
















Gambar : Metode Analisis Five Force



Ancaman Pendatang Baru
(Threat Of New Entrants)
Pemasok
(Suppliers)
Para Pesaing Industri
(Competitors)




Persaingan diantara
perusahaan yang ada
Pembeli
(Buyers)
Ancaman Pemerintah
Melalui UUD

Kekuatan Tawar Menawar
Pemasok
Kekuatan Tawar Menawar
Pembeli
1. Masuknya Kompetitor. Bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk
kompetitor baru untuk mulai bersaing industri yang sudah ada
2. Ancaman Produk atau Jasa pengganti. Cara mudah masuknya produk
atau jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah
ada, khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah.
3. Daya tawar dari pembeli. Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli
mempunyai kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan
transaksi.
4. Daya tawar dari supplier. Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah
ada banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka
memonopoli supply barang.
5. Persaingan di antara pemain yang sudah ada. Bagaimana kuatnya
persaingan diantara pemain yang sudah ada.Apaka ada pemain yang
sangat dominan atau semuanya sama.
6. Kadang ditambahkan kekuatan kompetitif yang ke-enam yaitu:
Pemerintah melalui UUD yang akan ditetapkan.





BAB IV
ASPEK ASPEK PENDUKUNG DALAM
PENGEMBANGAN PRODUK

A. Aspek Lokasi
Lokasi perusahaan ini berada didaerah jawa tengah yang bertempat
dikota kediri. Perusahaaan memilih kota kediri karena sebagian besar
industry rokok berkembang pesat didaerah jawa tengah kediri. Dan
didaerah jjawa tengah itu terdapat bahan baku yang memadai untuk
industry rokok.
B. Aspek Teknik dan Teknologi
1. Aspek Teknik

Gambar : Flow Chart Proses Produksi
2. Aspek Teknologi





C. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Aspek Pasar
Target pasar produk ini berada di toko toko modern market dimana
sasaran konsumen yang dituju adalah kalangan menengah keatasa,
seperti :
1) Alfamart
2) Indomaret
3) Startmart
4) Dan Pasar Modern lainnya.
2. Aspek Pemasaran
Target pemasaran produk ini berada di kota kota besar yang ada di
jabotabek, seperti :
1. Kota Jakarta
2. Kota Bandung
3. Kota Surabaya
4. Dan kota kota berkembang lainnya disekitaran pulau jawa
D. Aspek Finansial
Harga Pokok Produksi = Rp. 12.000
Depresiasi mesin = Rp. 5.000.000 / mesin
Biaya operator = Rp. 1.500.000 / bulan
Biaya Raw Material = Rp. Rp 39.946.181 / bulan


PT. Aneka Rasa
22%
PT. APHAS
25% PT. DJARUM
20%
PT. Sari Rasa
18%
Pangsa Pasar

Anda mungkin juga menyukai