Anda di halaman 1dari 60

SIDAT, IKAN BERTELINGA YANG SULIT DIPIJAHKAN

Sepintas, jika dilihat secara kasat mata bentuk


sidat sangat mirip dengan belut. Warna
kulitnya yang cokelat kehitam hitaman dan
agak memutih pada bagian perutnya mirip
dengan belut. Akan tetapi, sidat berbeda
dengan belut. Sidat memiliki sirip dada, sirip
dubur, dan sirip ekor yang menyatu dengan
sempurna. Sidat juga memiliki jari jari sirip yang lunak dan jelas. Oleh karena
adanya jari jari sirip yang lunak inilah orang awam lebih suka menyebut sidat
sebagai belut bertelinga daripada nama sidat sebenarnya.
i berbagai daerah, sidat memiliki sebutan yang berbeda beda. !eberapa nama
yang diletakkan pada sidat antara lain ikan uling, ikan moa, ikan lubang, ikan
lumbon, ikan larak, ikan pelus, ikan gateng, ikan lembu, ikan denong, ikan
mengaling, ikan lara, ikan lucah, dan masih banyak nama daerah lainnya.
A. Siklus Hidup Sidat
Sidat yang kini termasuk Ordo Anguilli"ormes, dulu digolongkan dalam Ordo
Apoda. Ordo Apoda masih ada persamaannya dengan bangsa ular, yaitu tidak
mempunyai anggota gerak. alam bahasa #atin, perkataan apoda berasal dari
kata poda yang berarti kaki dan a yang terarti tidak. $adi, apoda berarti tidak
berkaki atau tanpa anggota gerak. %ergerakan ikan yang tergolong Ordo Apoda
&
Masyarakat Indonesia masih
awam terhadap sidat. Minatnya
dalam membudidayakan ikan
bertelinga ini pun masih
rendah, padahal kebutuhan
pasarnya belum terpenuhi
sampai saat ini.
Sidat. 'abitat aslinya adalah
laut dalam, tetapi sebagian
hidupnya dihabiskan di perairan
tawar
sangat tergantung pada gerak tubuhnya yang licin panjang. (kan dari Ordo Apoda
juga tidak bersisik.
)amun, jenis sidat ini masih memiliki sisik sisik kecil yang panjang dan
tersusun saling tegak lurus pada poros panjangnya. Susunan sisik ini biasanya
membentuk gambar mo*aik seperti anyaman bilik. (kan dari Ordo Apoda lebih
banyak hidup di laut, misalnya ikan remang, ikan cunang, dan ikan ular boro.
Apoda yang merupakan ikan air tawar hanya belut saja. Sidat tumbuh besar di
perairan tawar, setelah dewasa kembali ke laut untuk memijah.
%ada stadium lar+a, sidat hidup di laut. !entuknya seperti daun lebar,
tembus cahaya, dan dikenal dengan sebutan leptocephalus. #eptocephalus hidup
sebagai plankton terbawa arus samudera mendekati pantai. %ada stadium elver,
sidat banyak ditemukan di pantai atau muara sungai. %anjang tubuhnya sekitar ,
- cm dan tembus cahaya. %ara nelayan yang menangkap sidat pada stadium ini
meman"aatkannya untuk bahan baku teri atau terasi. .ereka menyebut manakan
sidat ini impun.
/
Siklus hidup sidat. ibedakan menjadi beberapa stadia, yaitu lar+a, el+er, yellow0eel
1brown stage2, dan sil+er0stage.
%erkembangan lar+a sidat. 1 & 2 #eptocephalus sampai menjadi impun 1 3 2 yang banyak
ditangkap di tepi pantai
4
%ada stadium yellow-eel, sidat ditemukan di sungai sungai atau danau.
Warna punggungnya kelabu, cokelat, atau kekuning kuningan. Warna perutnya
putih kusam atau kelabu. 5andungan lemak tubuhnya telah mencapai , &,6.
%ada stadium sil+er0stage, ukuran sidat dewasa telah mencapai maksimal.
5ondisinya sudah siap bermigrasi ke laut untuk berkembang biak. Sosok 7siknya
pun telah berubah. %ada stadium ini, bagian tubuh bawah berwarna putih
mengkilap seperti perak, sedangkan tubuh bagian atas berwarna kelabu, tetapi
terkadang berwarna jingga. 8ntuk sidat eropa, pada stadium ini tubuhnya telah
mengandung cadangan lemak sekitar /, /96. :adangan lemak ini berman"aat
sebagai sumber energi selama bermigrasi karena selama itu sidat tidak makan.
Sidat yang matang kelamin kurang lebih sudah hidup selama tujuh tahun di
air tawar. %ada masa perkembangan gonad 1 kelamin 2, warna bagian sidat betina
yang semula hijau kekuningan berubah menjadi putih keperakan. Warna sidat
jantan tetap kelabu agak gelap ketika menuju ke tahap dewasa.
8ntuk mencapai kematangan gonad secara penuh 1 sempurna 2, sidat jantan
maupun sidat betina melakukan migrasi ke laut. %ada umumnya, sidat bermigrasi
dan melakukan pemijahan di laut yang dalamnya lebih dari ;.<<< m. Sidat
=
amerika 1Anguailla rostrata2 dan sidat eropa 1Anguilla anguilla2 memijah di #aut
Sargasso 1Atlantik2, sidat jepang 1Anguilla japonica2 di Samudera %asi7k, sidat
kembang 1Anguilla marmorata2 dan sidat anjing 1Anguilla bicolor2 di Samudera
'india, serta sidat sulawesi 1Anguilla celebesensis2 dan sidat kalimantan 1Anguilla
borneensis2 memijah di Samudera %asi7k.
Seekor induk sidat dapat menghasilkan jutaan butir telur. Sidat eropa dapat
menghasilkan - &4 juta butir telur ketika berpijah. >elur menetas menjadi lar+a
yang disebut leptocephalus berukuran , - mm, berbentuk pipih seperti daun.
Setelah memijah, induk sidat akan mati. >elurnya menetas menjadi lar+a yang
bentuknya mirip daun. #ar+a ini hidup terapung0apung di tengah samudera.
Setelah berubah bentuk menjadi elver,?bayi0bayi? sidat ini akan dibawa ombak
menepi ke pantai, kemudian ramai0ramai memasuki muara sungai yang payau
sebagai lubang impun. %erjalanan elver selanjutnya akan memasuki sungai
sungai perairan payau dan air tawar, rawa0rawa, danau0danau, kemudian tumbuh
sebagai ikan buas dan liar. (mpun dewasa inilah yang selanjutnya dikenal sebagai
sidat.
B. Jenis jenis Sidat
i (ndonesia, terdapat enam jenis sidat. )amun, hanya dua jenis saja yang
sering ditangkap nelayan, yakni sidat kembang 1Anguilla marmorata2 dan sidat
anjing 1Anguilla bicolor2. 5edua sidat ini banyak menghuni aliran0aliran sungai
jernih berbatu dan berdiam dalam lubang0lubang cadas atau sela0sela batu.
ibandingkan dengan sidat anjing, sidat kembang lebih banyak konsumennya.
!erikut beberapa jenis sidat yang terdapat di dunia.
&. Anguilla marmorata. .erupakan jenis sidat terbesar dengan ukuran maksimum
yang pernah ditemukan. %anjangnya dapat mencapai /<< cm dengan bobot /-
kg. Sidat ini memiliki tulang punggung antara &<< &<- ruas. !adannya
transparan, cokelat kemerahan, dan memiliki bintik hitam pada ekor. .emiliki
garis gelap pendek di badannya serta bentuk badan yang buntek.
,
/. Saat berenang, gerakannya kurang llincah. %ada tingkat elver, sidat ini
panjangnya ;,&< cm dengan berat <,<9 <,/=g@ekor. Aata rata per kg berisi
;.<<< ekor@el+er. Sidat ini sudah banyak dibudidayakan di >aiwan, tetapi sering
gagal karena kurang tahan terhadap suhu rendah di bawah /4B :. %ada umur
setahun, dalam & kg dapat diperoleh enam ekor sidat. Aasa dagingnya sama
dengan sidat eropa.
#aptocephalus. >idak berwarna, bening, ramping, dan lebar seperti daun.
arahnya tidak mengandung butir butir darah merah.
4. Anguilla bicolor. Sidat ini la*im disebut sidat (ndonesia. Sidat ini tersebar dari
A"rika >imur dan .adagaskar sampai (ndia, (ndonesia, dan Australia. Sidat
dewasa yang pernah di temukan panjangnya mencapai &&< cm dengan bobot
4 kg. !adan sidat ini polos dengan sirip punggung kira kira di atas sirip
dubur. !adannya berwarna cokelat kehitaman dan kepalanya tumpul. $umlah
tulang punggungnya terdiri dari &<- ruas. %ada tingkat elver, sidat ini
bobotnya <,&4g@ekor atau berisi ;.<<< -.<<< ekor per kg.
;
=. Anguilla japonica. #a*im disebut sidat jepang. Warna tubuh dari sidat ini kelabu
dengan perut yang berwarna putih. 5epalanya berujung membulat. Sirip dada
terletak di bagian depan. Aata0rata memiliki tulang punggung berjumlah &&,
ruas. 8kuran maksimal sidat betina adalah panjangnya &/, cm dengan bobot
; kg@ekor. !entuk badan membulat dengan sirip agak panjang dengan
gerakannya yang lincah. Sidat ini sudah dibudidayakan di $epang dan >aiwan
karena tahan terhadap suhu dingin maupun panas.
,. %ada suhu diatas 4/B:, tubuh akan menyusut, sedangkan pada suhu di bawah
&/B:, sidat ini akan kehilangan na"su makannya. Sidat ini mudah beradaptasi
dengan pakan buatan. %enyebarannya terdapat di :ina dan $epang. %ada
tingkat elver, sidat ini panjangnya ,,/ ;,,/ cm dengan bobot rata0rata ,,-,
g@ekor. >iap kg elver berisi sekitar ;.<<< ekor. Sidat ini sangat disukai
konsumen di $epang.
;. Anguilla anguilla. %ada umumnya disebut sidat eropa. %enyebaran sidat ini
terdapat di pantai barat Cropa, A"rika 8tara, dan (slandia !arat. Warna
tubuhnya mirip sidat jepang, tetapi bentuk kepalanya lebih kecil dan lancip.
!adannya bulat gemuk berwarna transparan dan terdapat garis memanjang
merah sampai ke batas ekor. Sewaktu makan, warna badan menjadi kehijauan,
meski sebelumnya hitam kekuningan. $umlah ruas tulang belakang &<4 &&&
ruas. 8kuran maksimal sidat betina sama dengan sidat jepang. Sidat ini paling
banyak diminati untuk dibudidayakan. %ada tingkat elver, sidat ini berukuran
panjang ;,/3 3,, cm dengan berat benih <,/& <,,,g@ekor. >iap kg berisi
/.<<< 4.<<< ekor elver. 5ecepatan pertumbuhannya sangat ber+ariasi. Ada
yang bisa mencapai /<< g@ekor pada umur satu tahun. Sidat ini kurang cocok
dibudidayakan pada suhu di atas /-B:.
-. Anguilla rostrata. Sidat amerika ini penyebarannya di pantai timur Amerika,
5anada, dan Dreenland. Warna tubuh putih terang. 8kuran maksimal sidat
betina yang pernah ditemukan panjangnya &/, cm dengan bobot ; kg.
!entuknya mirip sidat eropa dan sidat jepang, tetapi lingkaran matanya lebih
besar dan menonjol. $umlah tulang punggungnya &<, &<9 ruas. %ada
tingkatan elver, sidat ini bobotnya ,,/= ;,4, g@ekor dan tiap kg berisi -.<<<
3.<<< ekor. Sidat ini bisa dibudidayakan dan dapat tumbuh baik pada kisaran
suhu /4 0 4<B:. i bawah suhu &/B: dan di atas suhu 4/B:, pertumbuhannya
akan terhambat. Sidat yang pertumbuhannya
-
!agus akan berwarna putih keabu abuan, sedangkan yang pertumbuhannya
jelek akan berwarna kekuningan.
C. Pemijahan Buatan
Sampai saat ini, usaha pemeliharaan sidat baru dilakukan di negara negara
tertentu saja. !enturan utama dalam budi daya sidat adalah belum berhasilnya
upaya pemijahan. #embaga yang tercatat telah berhasil memijahkan sidat adalah
#aboratorium Ereshwater Eishpropagion di 8ni+ersitas 'okkaido 1$epang2.
5eberhasilannya ini berkat ditemukannya hormon ekstrak kelenjar hipo7sa yang
berasal dari ikan salmon sebagai donor. 'ormon tersebut disuntikkan pada induk
sidat yang sudah matang gonad. Suntikan hormon ini telah membantu
mendorong kegiatan kelenjar kelamin induk sidat betina sehingga bisa
melepaskan telurnya di air kolam.
Sulit dipijahkan. 5arena sampai saat ini sidat belum bisa dipijahkan, kebutuhan benih
sidat masih disuplai dari alam
3
Sirip dada pada sidat.
.embuat sidat
dianggap memiliki
telinga
Selain suntikan hormon, "aktor lain yang sangat menentukan suksesnya
percobaan pemijahan sidat tersebut adalah ketepatan suhu dan kondisi air laut
yang diisikan pada kolam pemijahan tersebut. Suhu yang dituntut harus bisa
dipertahankan seperti suhu permukaan air laut di kedalaman ;.<<< m, yakni &3B:
sampai saat pemijahan selesai. Setelah telur menetas, suhu air kolam harus bisa
dipertahankan stabil antara /4 0 /,B:.
engan ditemukan teknik pemijahan buatan dan rahasia suhu pada tahun
&9=- itu, para peneliti sidat sudah mengetahui betas batas untuk meningkatkan
kesuksesan penetasan telur dan pembesaran benih sidat hasil perkawinan
buatan. )amun, ada satu kendala lagi berupa "ormula pakan buatan untuk lar+a
sidat agar bisa tumbuh normal masih harus menunggu waktu.
FFF
9
PEMBESARAN SIDAT
%embesaran sidat pada prinsipnya tidak berbeda dengan pembesaran ikan
ikan budi daya lainnya, yaitu merawat dan memelihara sampai mencapai ukuran
yang di inginkan 1siap jual2. Eaktor "aktor yang sangat menentukan keberhasilan
adalah kualitas benih, kualitas air, dan tepat perlakuan. !udi daya sidat pada
intinya adalah membesarkan sidat dari elver sebesar <,4g@ekor sampai menjadi
ukuran tertentu 1/,< ,<< g@ekor atau lebih2, atau sesuai dengan permintaan
konsumen.
A. !kasi dan "e#utuhan Ai$
#okasi yang paling tepat untuk pembesaran sidat adalah daerah sepanjang
pantai, dekat muara sungai, atau genangan genangan air payau. 8sahakan
lokasi yang dipilih tidak pernah kebanjiran, letaknya terbuka sehingga mendapat
sinar matahari cukup, dan hembusan angin di permukaan kolam tidak terhalang.
i lokasi tersebut, kolam dapat dikeringkan seperlunya. Selain itu, tersedia jalan
untuk transportasi dan sumber listrik untuk penerangan. Sumber air untuk
pengisi kolam dapat berasal dari saluran air atau air sumur bor yang dipompa.
&<
Sampai saat ini, benih sidat
tidak berasal dari hatchery,
melainkan dari alam.
%enangkapan terus dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan
sidat konsumsi, baik dalam
maupun luar negeri.
Sidat konsumsi. %ada
umumnya memiliki
bobot lebih dari /<<g
!erdasarkan penelitian lapang, untuk menghasilkan panen sidat sebanyak /< ton,
diperlukan air sebanyak =,< mG setiap hari.
Air yang digunakan bisa jernih atau keruh. 'al terpenting dari air untuk media
pemeliharaan sidat ini adalah terbebas dari pencemaran *at beracun atau logam
berat. Airnya cenderung netral dengan p' -,< 3,<. Air yang ber0p' di bawah -,<
kurang cocok untuk pemeliharaan sidat.
.emang, tidak dipungkiri bahwa sidat tergolong ikan yang kuat. 'al itu
karena sidat mampu bermigrasi dari perairan laut menuju perairan tawar. Akan
tetapi, sidat peka terhadap perubahan lingkungan. $ika kandungan oksigen
terlarut dalam air kurang dari - ppm, bisa mengakibatkan sidat stress dan
menurunkan na"su makannya, bahkan tidak mau makan sama sekali. 5adar
oksigen terlarut yang diperlukan untuk pembesaran sidat relati" tinggi, yaitu
sekitar - &< ppm atau - &< ml@air.
5andungan amoniak 1)'42 dan nitrit 1)O/2 sebaiknya selalu nol atau paling
tinggi <,& ppm. Walaupun pada kandungan nitrit = ppm sidat masih dapat hidup,
tetapi na"su makannya sangat menurun. Adanya nitrit juga bisa mengganggu
trans"er oksigen pada insang.
Sidat dapat hidup dengan baik pada kisaran suhu air /4 0 4<B:. )amun,
untuk menjaga sidat agar tidak stress dan tetap memiliki na"su makan yang
tinggi adalah menjaga kestabilan suhu air pada kisaran /; 0 /3B:.
B. "e#utuhan %asilitas
&&
Sumber air. Sebaiknya
disesuaikan dengan
kebutuhan hidup sidat.
alam budi daya, diperlukan segala sesuatu yang dapat membantu proses
pemeliharaan agar bisa berjalan lebih mudah. Semuanya tergabung dalam satu
kata, yaitu "asilitas. Easilitas yang diperlukan dalam budi daya sidat antara lain
wadah atau kolam serta sarana pendukung.
&. Bak pemeliha$aan elver
!iasanya pemeliharaan elver dilakukan di dalam ruangan atau sistem indoor
1ruangan tertutup2. :ahaya ruangan diatur agar redup karena sidat tergolong
binatang yang akti" pada malam hari.
Wadah pemeliharaan el+er. !iasanya berupa bak beton 1atas2 atau bak 7ber 1bawah2 di
dalam ruangan dan dilengkapi sistem aerasi
&/
!ak pemeliharaan el+er bisa menggunakan bak 7ber atau bak beton. Air di
dalam bak juga sebaiknya menggunakan sistem air mengalir 1resirkuasi2 yang
dilengkapi dengan aerasi.
'. "!lam pendede$an
5olam pendederan biasanya juga berada di dalam ruangan 1indoor2, tetapi
ada juga yang berada di luar ruangan. 5olam ini sebaiknya tidak terlalu luas,
tetapi jumlahnya banyak. 8kurannya yang kecil dimaksudkan supaya kontrol lebih
mudah dilakukan. Sementara itu, jumlahnya kolam yang banyak bertujuan agar
benih yang didederkan jumlahnya banyak. Aata rata ukuran kolam pendederan
berdimensi = m H / m H & m.
>iap tiap kolam dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pengeluaran air.
engan adanya saluran ini, proses pemasukan dan pengeluaran air dapat lebih
mudah dan pergantian air juga dapat dilakukan dengan waktu yang lebih cepat.
(. "!lam pem#esa$an
5olam pembesaran adalah kolam yang ber"ungsi untuk memelihara benih
sidat sampai ukuran siap konsumsi. 5olam ini biasanya terletak di luar ruangan
1outdoor2 atau di lapangan terbuka berupa kolam dengan air tergenang.
Sebenarnya kolam pembesaran hampir sama dengan kolam pendederan,
terutama dari segi bentuk. 'al yang membedakannya hanya pada ukuran
luasnya. 5olam pembesaran membutuhkan tempat terbuka agar cahaya matahari
dan angin bisa langsung mengenai permukaan kolam.
5olam pembesaran bisa berupa kolam beton atau kolam tanah dengan luas
ber+ariasi. 'al terpenting adalah kedalaman air dibuat antara ;< 0&<< cm. asar
kolam juga dibuat berlumpur agar sidat tidak berusaha naik ke pematang. Sidat
akan berusaha naik ke pematang atau memanjat dinding kolam jika dinding
kolam basah, terutama pada waktu hujan.
5olam pembesaran sidat dibangun dengan cara meratakan tanah pada
bagian tengah dan tanah galian ditumpuk di bagian pinggir membentuk
pematang. %ematang antar kolam dibangun berbentuk trapesium dengan lebar
dasar / m dan lebar bagian atas &,/ m. inding pematang dibuat bertembok
untuk mencegah terjadinya kebocoran, kerusakan, dan pengeroposan pematang.
Selain itu, tujuan lainnya untuk mencegah melimpahnya air ke luar kolam.
&4
!ak beton segi empat. !isa diaplikasikan untuk pendederan dan pembesaran sidat di
ruang terbuka 1outdoor2.
%intu air. !er"ungsi untuk mengatur keluar masuknya air ke kolam pemeliharaan.
&=
5olam juga dilengkapi pintu air. %intu air ber"ungsi untuk mengatur keluar dan
masuknya air ke kolam. Selain itu, tiap kolam juga terdapat saluran pemasukan
dan pengeluaran air. Sebaiknya dasar kolam dibuat miring dari tempat
pemasukan air sampai ke tempat pengeluaran air. engan demikian, di tempat
terdangkal kedalamannya 3< cm dan berada di dekat pintu masuk air, sedangkan
tempat terdalam sekitar &/< cm berada di dekat pintu pengeluaran air. engan
dasar kolam seperti ini akan memudahkan pemanenan dan proses pemeliharaan
nantinya. %engeringan kolam dilakukan dengan membuka pintu pengeluaran air.
i tiap kolam sebaiknya juga terdapat pengatur tinggi air. 'al ini untuk
mencegah meluapnya air karena hujan atau kelalaian ketika mengisi air. engan
demikian, air tidak akan luber atau melimpah keluar sehingga dapat
menyebabkan sidat keluar dari kolam.
%engatur tinggi air. !er"ungsi untuk mencegah kolam kelebihan air yang dapat
mengakibatkan benih keluar kolam.
). "!lam pen*endapan dan k!lam penampun*an +a+in*.
Selain kolam utama, diperlukan kolam pengendapan air yang terletak
sebelum pintu masuk air. 5olam ini ber"ungsi untuk mengendapkan air sehingga
air yang masuk ke dalam kolam pemeliharaan tidak berpasir atau berlumpur.
engan demikian, kualitas air lebih terjamin. Struktur dari kolam ini berupa sekat
sekat yang terbuat dari beton sehingga terlihat seperti berkelok kelok. 5olam
ini biasanya dibangun jika sumber air yang digunakan berasal dari sungai atau
rawa karena banyak mengandung lumpur atau pasir. engan adanya kolam ini,
lumpur atau pasir yang terbawa air akan tertahan oleh sekat sekat dari beton
tersebut. 5olam terakhir yang dibutuhkan adalah kolam penampungan cacing.
&,
Sebenarnya kolam ini dibutuhkan jika cacing yang digunakan sebagai pakan
berjumlah banyak. Oleh karena itu, diperlukan wadah untuk menampung cacing.

5olam pengendapan. !er"ungsi untuk menahan kotoran, lumpur, atau pasir yang
terbawa air sebelum masuk ke dalam pemeliharaan
bak beton berukuran / m H & m H <,, m. !ak ini dilengkapi dengan system aerasi
dan aliran air yang kecil sehingga cacing yang ditampung dapat bertahan hingga
4 , hari.
,. Sa$ana pendukun*
&;
!ak penampungan
cacing. !isa berupa
bak beton berukuran
kecil
Selain kolam, diperlukan juga sarana pendukung agar proses budi daya berjalan
lebih lancar. !eberapa sarana pendukung yang diperlukan dalam budi daya sidat
antara lain water treatment 1ber"ungsi mem7ltrasi@menyaring kotoran dan
menetralisir bakteri@mikroorganisme penyebab penyakit2, blower/vortex
1penyuplai oksigen2, kincir air, system resirkulasi air 1pendederan2, dan alat
grading 1penyortir benih agar ukuran elver dalam satu bak dapat seragam2.

&-
A
!
:

!eberapa peralatan yang dibutuhkan pada pemeliharaan elver. Seser 1A2, alat sortir 1!2,
water treatment 1:2, dan blower 12
C. P$!ses pem#esa$an Sidat
>idak dapat dipungkiri bahwa semua benih sidat yang ada saat ini bukan
merupakan hasil budi daya. Semuanya merupakan hasil tangkapan alam. Oleh
karena itu, semua negara yang membudidayakan sidat memiliki musim musim
tersendiri dalam menangkap benih sidat. i negara negara Cropa, musim benih
sidat berlangsung antara bulan esember April. i negara0negara Asia >imur,
seperti $epang, >aiwan dan :ina, musim benih sidat berlangsung antara Oktober
.aret, puncaknya berlangsung sekitar bulan esember $anuari.
!eralih ke (ndonesia. Waktu penangkapan benih sidat 1elver2 di tiap0tiap
derah berbeda. i :ilacap, biasanya el+er ditangkap oleh nelayan pada bulan
$uni0Agustus. i %urworejo, elver ditangkap pada bulan Eebruari .ei. Sementara
itu, di 5ulonprogo benih ditangkap pada bulan .ei $uli. Selain itu, daerah
penangkapan elver di $awa juga terdapat di !ayah 1!anten2, %elabuhan Aatu
1Sukabumi2, Darut, >asikmalaya, :iamis, dan semua daerah yang memiliki sungai
bermuara ke #autan 'india. %enduduk yang menangkap dan mengumpulkan
anakan sidat yang masih bening dan lembut tersebut menyebutnya impun.
Semua benih sidat ditangkap menggunakan jaring halus. Secara umum,
pembesaran sidat dibagi menjadi dua tahap. >ahap pertama adalah proses
pendederan dan kedua adalah proses pembesaran sidat yang sebenarnya.
&. Pendede$an sidat
Sebagai awal pembesaran, harus dilakukan proses pendederan terlebih
dahulu. %endederan ini bertujuan untuk menghasilkan benih yang benar benar
siap untuk dibesarkan. !iasanya benih yang siap untuk proses pembesaran
adalah benih yang berukuran minimal && &/cm. Secara keseluruhan, proses
pendederan ini berlangsung selama tiga bulan.
a. %ersiapan
#angkah awal pendederan sidat adalah menyiapkan wadahnya terlebih
dahulu. Wadah yang digunakan bisa berupa kolam beton. 5olam tersebut harus
dibersihkan terlebih dahulu, terutama menyikat dasar dan dinding kolam. Setelah
kolam dibersihkan, selanjutnya adalah mengeringkan kolam. %engeringan kolam
ini dilakukan selama / 4 hari.
&3
Setelah pengeringan, kegiatan berikutnya adalah melakukan desin"eksi kolam.
:aranya adalah dengan menyiram bagian dinding dan dasar kolam dengan
larutan kaporit 4< g@mG. 'al tersebut tentu saja bertujuan untuk memotong siklus
bakteri yang dapat menjadi sumber penyakit. ua hari setelah desin"eksi, air
dapat dialirkan ke dalam kolam. ebit air yang keluar selama pemeliharaan
diusahakan sebesar <,, (@detik. 'al itu bertujuan untuk mempertahankan agar
kandungan oksigen tetap tinggi. 8ntuk antisipasi, diperlukan adanya aerasi di
sekeliling kolam dan terus dijalankan selama pemeliharaan.
b. %enebaran el+er
!enih pertama yang diperlukan dalam budi daya sidat adalah benih yang
telah mencapai tingkat elver. %anjangnya berkisar = - cm. lver ini berwarna
bening dan berat per ekor sekitar <,&;g. !iasanya tiap kg terdiri atas ;.<<<
-.<<< ekor elver. %ersediaan benih yang diperlukan pada tingkat pendederan ini
harus dalam jumlah yang banyak. 'al tersebut karena semua elver yang
dipelihara nantinya tidak akan hidup semua. 'anya sebagian saja yang bisa
mencapai ukuran siap konsumsi atau dipasarkan. ilihat dari ukurannya, elver
merupakan benih ikan yang masih halus. %enanganannya untuk dipelihara lebih
lanjut membutuhkan perawatan yang cukup rumit. >empat penampungan hasil
tangkapan membutuhkan peti basah atau jaring halus yang diletakkan pada air
mengalir. Setelah terkumpul, el+er harus cepat cepat dibawa ke tempat
pembesaran. $ika terlalu lama, elver bisa stress atau mengalami kematian.

!erikut adalah langkah0langkah dalam menebar benih sidat 1elver2 ke
dalam kolam.
&. Siapkan wadah pemeliharaan 1misalnya , m H 4 m H & m2 yang telah
didesin"eksi, lalu isi air setinggi ;< cm.
&9
!enih sidat tahap glass-
eel atau elver.
.emerlukan perlakuan
khusus, terutama
kualitas air.
/. .asukkan garam kristal sebanyak &,< kg 1&, ppt2 lalu aduk merata.
4. Setelah garam larut merata dan suhu stabil, masukkan benih secara
perlahan.
=. 'idupkan aerasi di sekeliling bak agar kandungan oksigen tetap terjaga.
,. Alirkan air ke dalam wadah pemeliharaan setelah /= jam. 'al tersebut
bertujuan untuk membuang garam yang ada di dalam kolam sehingga
lama0kelamaan kandungan garam menjadi nol dan air menjadi tawar.

lver yang ditebar ke dalam kolam harus dilakukan secara hati hati. %enebaran
juga sebaiknya dilakukan pada pagi hari, yaitu pukul <-.<< <9.<<. 'al itu
bertujuan agar benih tidak stress. 5epadatan yang ditebar pada pendederan
adalah =.<<<0,.<<< ekor@mG.
c. %emberian pakan
%ada hari pertama dan kedua elver sengaja tidak diberi makan sehingga
kondisinya lapar. 'ari berikutnya, selama / 4 hari, elver mulai diberi pakan
pasta yang terbuat dari daging kerang dan cacing sutera. %akan alami seperti
cacing sutera sangat disukai elver sehingga dapat cepat dihabiskan. 5alaupun
tidak habis, pakan ini masih akan bertahan hidup sehingga dapat dimakan oleh
sidat sewaktu0waktu.
Sebenarnya "ase pendederan juga bertujuan agar elver memakan pakan
buatan. !iasanya pelet mulai diberikan setelah dipelihara selama , ; hari.
%akan buatan yang diberikan berupa pakan kering mengandung protein sekitar
,,6. 8kuran pakan berdiameter <,4 mm berupa serbuk. %akan diletakkan dalam
cawam 1baki2 dan ditaruh di dasar bak.
/<
%enebaran el+er. 'arus
dilakukan secara hati0
hati agar tidak terlalu
stres
8ntuk mengumpulkan elver agar mendekat ke pakan, di sekitar tempat pakan
dapat dinyalakan lampu.
%akan buatan 1pakan kering2 jangan langsung diberikan dalam jumlah
banyak, tetapi di kombinasikan dengan pakan alami sampai sidat berumur /& hari
di bak. :aranya, tempat pakan dipasang di dua lokasi. #okasi yang pertama
adalah wadah yang berisi pakan kering. %emberian pakan dilakukan empat kali
sehari secara berselang0seling.
%ukul <9.<< diberi pakan alami, pukul &/.<< diberi pakan buatan, pukul
&,.<< diberi pakan alami, pukul &9.<< diberi pakan buatan. >otal pakan yang
diberikan sekitar &<6 dari total berat badan per hari. %emberian pakan untuk
sidat jangan sampai terlambat karena dapat memacu kanibalisme antarsidat.
%akan yang diberikan harus habis dalam jangka waktu &< menit. !aki dan
sisa pakan harus diangkat keluar setelah tenggang waktu tersebut. 'al ini harus
dilakukan agar tidak ada sisa pakan yang tertinggal dan membusuk di dalam air.
$ika terjadi demikian, kualitas air akan memburuk dan berdampak negati+e
terhadap sidat yang dipelihara.
d. 5ontrol kualitas air.
Selama pemeliharaan benih sidat, perlu dilakukan control kualitas air, seperti
kadar oksigen, nitrit, amoniak, p', dan suhu air agar kondisi bak sesuai dengan
persyaratan hidup sidat. 8sahakan agar kandungan oksigen di dalam air tidak
kurang dari = ppm. Walaupun selama pemeliharaan air tetap mengalir,
pergantian air harus tetap dilakukan. >entu saja hal itu terkait dengan sisa
metabolisme yang dihasilkan sidat, yaitu "ases. $ika jumlah "ases banyak,
kandungan amoniak dan :O/ juga akan mengingkat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pergantian air.
%ergantian air dilakukan tiap , - hari sekali. !erikut adalah tahap tahap
dalam melakukan pergantian air menggunakan wadah bak 7ber.
/&
:acing sutera 1!ubi"ex sp.2.
%akan alami yang sangat
disukai elver karena bergerak
sehingga menarik perhatian
&. Sipon dasar kolam dengan menggunakan selang berdiameter & inci.
#akukan sipon sampai semua kotoran di dasar terbawa keluar.
/. #akukan pergantian air begitu proses sipon selesai. $angan lupa tutup
saluran outlet dengan saringan agar sidat tidak ikut terbawa keluar.
4. !uang air sebanyak I bagian +olume kolam, kemudian isi air sebanyak I
bagian lagi.
=. Selama proses pergantian air, saluran inlet tidak perlu ditutup sehingga
aliran air tetap masuk dan kandungan oksigen terjaga.
e. %emanenan
!enih sidat yang dipelihara harus dipanen setelah satu bulan pemeliharaan.
Sebenarnya kata pemanenan kurang tepat karena biasanya para pembudi daya
sidat akan melanjutkan pendederan tahap dua. Akan tetapi, ada juga pembudi
daya yang menjual hasil dari pendederan ini ke para pembudi daya yang akan
membesarkan sidat. !iasanya panen yang dihasilkan dari pendederan selama
satu bulan ini berupa el+er besar dengan kepadatan panen &,/ kg@mG.
8kuran elver yang dihasilkan memiliki bobot & g@ekor dengan panjang rata
rata sekitar 3 3,, cm. Akan tetapi, ada juga benih yang masih berukuran , ;
cm. 'al tersebut karena pertumbuhan antarsidat tidak sama.
Sebelum panen dilakukan, siapkan wadah berupa hapa untuk menampung
benih yang akan dipanen. !iasanya hapa yang digunakan berdimensi / m H & m H
<,; m. 'apa bisa dimasukkan ke dalam kolam lain yang diberi aliran air.
%emanenan diawali dengan membuka saluran outlet dan menyurutkan air di
dalam kolam. Setelah surut, benih ditangkap dengan jaring halus.
Setelah benih tertangkap seluruhnya, biarkan selama dua jam agar tidak
terlalu stress. Setelah itu, lakukan seleksi@sortir benih yang sehat dan seragam.
5egiatan ini dilakukan dengan menggunakan baskom sortir dan seser halus.
!enih yang mati harus segera dibuang karena dikhawatirkan terserang penyakit
lalu menular ke benih yang lain. 5eseragaman benih juga bertujuan untuk
//
!enih sidat 3 cm.
!iasanya juga
didapatkan dari hasil
pendederan selama satu
bulan
menghindari kanibalisme antar benih sidat. !erikut adalah cara melakukan
seleksi@sortir benih sidat.
&. Siapkan dua buah baskom besar dan seser halus 1skup net2.
/. (si air ke dalam baskom pertama sekitar &@4 bagian.
4. >angkap benih dari hapa menggunakan skup net, lalu masukkan dalam
baskom sortir yang sudah diletakkan di atas permukaan air baskom besar
kedua.
=. Setelah & / menit, benih yang kecil akan keluar dengan sendirinya dari
lubang baskom sortir dan benih yang besar akan tertahan pada baskom
sortir.
,. 8langi cara tersebut sampai semua benih tersortir.
ari benih & g@ekor yang ditebar, setelah dipelihara selama 4 = minggu
dapat diperoleh sidat berukuran berat , - g@ekor. !enih yang baik pada saat ini
telah mencapai ukuran panjang &/ cm. Selanjutnya benih dapat dipindah ke
kolam pendederan yang berada di tempat terbuka 1outdoor2 untuk dibesarkan
menjadi sidat siap konsumsi. 5elangsungan hidup yang diperoleh biasanya
berada pada kisaran -<6 dari pendederan.
'. Pem#esa$an sidat
Sidat yang telah didederkan akan masuk ke dalam tahap pembesaran. !enih
sidat yang akan dibesarkan tidak dapat langsung dipelihara dalam satu kolam
dan satu waktu tanpa disertai adanya kegiatan sortir. 8ntuk itulah proses budi
daya dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya adalah pendederan dan
pembesaran. %embagian tahapan ini juga disebabkan oleh lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sidat ukuran konsumsi. 8ntuk menghasilkan
sidat berukuran /<< g saja dibutuhkan waktu selama &= &; bulan. engan
adanya pembagian tahap tahap budi daya, diharapkan akan diperoleh hasil
yang maksimal dan menguntungkan.
alam proses pembesaran sidat, diperlukan beberapa hal yang menjadi
kunci sukses. !erikut adalah beberapa kunci sukses dalam pembesaran sidat.
i2 Air yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan sidat.
ii2 !enih yang digunakan harus sehat, seragam, dan tidak cacat.
iii2 %akan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan sidat.
i+2 %emelihraan harus dilakukan dengan teratur.
+2 %enerapan manajemen yang tertata dengan baik.
/4
Selain "actor "actor di atas, pemeliharaan sidat harus dilakukan
berdasarkan tahapan yang sesuai untuk budi daya, terutama pembesaran. Secara
umum, proses pembesaran sidat tidak jauh berbeda dengan pendederan sidat,
yaitu diawali dari persiapan, penebaran benih, pemberian pakan, dan pengaturan
kualitas air.
a. %ersiapan
5olam pembesaran sidat yang baik adalah kolam yang mampu menahan semua
beban yang terdapat di dalamnya. !aik dari kapasitas sidat yang dimasukkan ke
dalamnya, sampai +olume air yang mampu ditampungnya. Oleh karena itu, kolam
perlu disiapkan dengan matang dan hal ini merupakan tindakan pencegahan
hama penyakit dan penyakit yang pertama.
%ersiapan kolam diawali dari pengeringan. %engeringan dilakukan dengan
mengeringkan seluruh air kolam, lalu menjemurnya di bawah sinar matahari. Saat
cuaca cerah atau panas, pengeringan dapat dilakukan selama / 4 hari. Akan
tetapi, jika cuaca mendung, pengeringan dapat dilakukan selama , - hari. $ika
kolam yang digunakan adalah kolam tanah, tanda dari selesainya pengeringan
adalah retaknya tanah0tanah yang berada di dasar. >ujuan dari tindakan ini
adalah untuk memutus siklus hidup bakteri dan +irus yang ada serta membuang
gas0gas beracun di dasar kolam.
Setelah pengeringan dilakukan, selanjutnya adalah memperbaiki semua
yang berhubungan dengan kolam. .isalnya memperbaiki pematang dan kemalir.
/=
!enih sidat untuk
dibesarkan di ruang
terbuka. !erukuran jari
#ngerling dengan panjang
tubuh /< 4< cm
Seleksi benih untuk tebar. %ilih yang sehat, lincah@akti", dan tidak cacat
5incir air. ipasang pada kolam pembesaran sebagai suplai oksigen untuk sidat
/,
!aki pakan. iletakkan di salah satu sudut bak agar sidat berkumpul ketika makan
'al itu bertujuan untuk menghindari terjadinya kebocoran kolam dan
memudahkan ketika proses penangkapan.
5egiatan selanjutnya adalah pengapuran. %engapuran ini bertujuan untuk
meningkatan produkti+itas tanah, terutama p' dan alkalinitasnya. Akan tetapi,
jika p' kolam atau air yang digunakan sudah berada pada kisaran netral 1- 0 32,
pengapuran tidak perlu dilakukan.
Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya adalah mengisi dengan
menggunakan pengatur ketinggian air berupa pipa pralon / inci yang tersambung
dengan saluran pengeluaran.
engan demikian, tidak akan terjadi banjir yang dapat menyebabkan sidat
hilang karena keluar dari kolam. $ika kolam yang digunakan berada di luar
ruangan, suplai oksigen biasanya berupa kincir air. Akan tetapi, jika kolam yang
digunakan berada di dalam ruangan, suplai oksigen menggunakan blower. 8ntuk
kolam seluas ,<< &.<<<mJ diperlukan kincir air berkekuatan & /,, %5.
b. %enebaran benih
%enebaran benih dilakukan pada pagi hari, biasanya pada pukul <-.<< <9.<<.
%ada saat itu, suhu masih cenderung tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
sehingga benih yang ditebar tidak stress. %adat tebar benih di dalam kolam juga
harus disesuaikan dengan ukuran sidat yang dipelihara. 8ntuk benih berukuran
&/ cm, padat tebar yang baik adalah 4<< ekor@mJ. Sementara itu, jika benih yang
ditebar berukuran /< 4< cm, padat tebarnya &<< &,< ekor@mJ.
%roses penebaran diawali dari aklimatisasi benih dengan media air di kolam
baru. $ika benih langsung berasal dari kolam pendederan, alat yang digunakan
bisa berupa ember sebagai wadah benih yang akan ditebar.
/;
:aranya, benih yang akan ditebar dimasukkan ke dalam ember dengan masih
menggunakan air yang berasal dari media pemeliharaan benih sebelumnya.
Setelah itu, ember yang sudah berisi benih diapung0apungkan di atas permukaan
air kemudian air dari kolam baru dimasukkan ke dalam ember. Setelah suhu
antara air kolam dan ember sama, keluarkan benih secara perlahan lahan.
$ika benih dikemas menggunakan plastic, caranya hampir sama dengan
menggunakan ember. %ertama, plastic berisi benih diapung apungkan di atas
permukaan air. Setelah beberapa menit 1biasanya &< menit2, buka plastic lalu
masukkan air dari kolam yang baru ke dalam plastic agar suhu air di dalam
plastic sama dengan suhu air kolam. !eberapa saat kemudian, keluarkan benih
dari dalam plastic secara perlahan0lahan sampai benih keluar semuanya.
c. %emberian pakan
8ntuk memacu pertumbuhan, tentu saja sidat yang dipellihara harus diberi
pakan. %akan yang diberikan harus teratur dan diusahakan jangan sampai
terlambat. $ika hal itu terjadi, tingkat kanibalisme dapat meningkat sehingga
hasilnya tidak sesuai dengan harapan. %akan mulai diberikan satu hari setelah
benih ditebar.
/-
%enebaran benih. iawali
dengan aklimatisasi benih
kemudian menerbarkannya
secara hati0hati
Erekuensi pemberian pakan adalah empat kali sehari, yaitu pada pukul <9.<<,
&/.<<, &,.<<, dan &9.<< dengan jumlah pakan adalah ,6 dari biomassa sidat
yang dipelihara.
%akan yang diberikan berupa pasta. %asta adalah campuran dari beberapa
bahan pakan yang dicampurkan sengan sedikit air sehingga akan berbentuk
seperti gumpalan. Selain pasta, pakan yang bisa diberikan berupa cacing tanah,
cacahan bekicot dan keong mas, serta ikan rucah. %akan kering 1komersial2 juga
dapat diaplikasikan pada pembesaran sidat, yaitu berupa palet. Akan tetapi,
jumlahnya jangan berlebihan karena dapat mengakibatkan kualitas air menjadi
menurun jika ada pakan sisa yang tidak termakan.
.acam macam pellet berdasarkan ukuran. apat diberikan kepada sidat dalam jumlah
yang cukup agar tidak tersisa di dalam kolam
/3
%asta. iberikan sebagai
pemancing agar benih
menyukai pakan buatan
8ntuk memudahkan pemberian pakan, disalah satu sudut kolam diletakkan
baki@keranjang sebagai tempat pakan. Sidat akan berkumpul pada baki@keranjang
tersebut ketika waktu pemberian pakan.
d. %engontrolan
5ontrol benih bisa dilakukan saat pemberian pakan. %ada saat itu, benih sidat
yang sehat akan makan dengan lahap dan ikut berkumpul pada baki pakan. $ika
ada sidat yang tidak makan, kemungkinan sidat tersebut sakit.
8ntuk control kualitas air hampir sama seperti "ase pendederan. 5andungan
oksigen, nitrit, amoniak, p', dan suhu air harus tetap disesuaikan dengan
persyaratan hidup sidat. %ergantian air juga harus tetap dilakukan. :aranya
adalah dengan membuka saluran air dan membiarkan air masuk dan keluar dari
kolam selama beberapa saat. engan demikian, kondisi air akan tetap segar
kembali.
/9
e. Seleksi dan sortir
$ika benih yang dipelihara berukuran &/ cm, setelah dipelihara selama & / bulan
benih akan tumbuh menjadi sidat muda seukuran jari 1#ngerling2 dengan panjang
tubuh /< 4< cm per ekor.
%enyortiran. ilakukan untuk memisahkan antara sidat yang besar dengan yang kecil
karena pertumbuhannya yang tidak merata
Selanjutnya sidat ini diseleksi@disortir lagi. %isahkan sidat ke dalam dua kelompok
yang berbeda ukuran. Setelah itu, sidat dipelihara di kolam pembesaran lagi
sampai diperoleh sidat berukuran konsumsi layak jual.
". %ertumbuhan tidak seragam
%ertumbuhan sidat kecil sampai menjadi sidat konsumsi tidak sama. Sekitar /<6
sidat akan tumbuh lebih cepat, ;<6 tumbuh normal, dan sisanya tumbuh lambat.
!ahkan, ada yang tidak tumbuh sama sekali. Oleh karena itu, perlu berulang kali
dilakukan penyortiran. Erekuensi seleksi tegantung pada kesenjangan ukuran
sidat.
Adanya perbedaan kecepatan tumbuh mengakibatkan umur panen sidat
juga berbeda0beda. $ika bobot panen yang diinginkan sekitar /,< =<< g@ekor,
4<
paling cepat sidat bisa dipanen dalam waktu &< bulan dengan produksi = ;
kg@mJ luas kolam. Sidat yang pertumbuhannya normal untuk mencapai ukuran
tersebut diperlukan waktu &/ &, bulan pemeliharaan. Sementara itu, sidat yang
lambat pertumbuhannya memerlukan waktu lebih lama lagi, yaitu sekitar &; /=
bulan untuk mencapai ukuran /,< =<< g@ekor.
D. Pem#esa$an Sidat di Jepan* dan Tai-an
!eralih ke $epang dan >aiwan. i kedua )egara tersebut diperlukan masa
pemeliharaan sampai dua tahun di kolam terbuka untuk memperoleh sidat
ukuran konsumsi. #ama pemeliharaan dihitung sejak pemeliharaan elver di ruang
tertutup.
engan penebaran =<< kg sidat gelondongan di kolam seluas 3<< mJ, di
$epang dapat dipanen sebanyak /.<<< kg sidat dewasa. 5olam pembesarannya
berupa &< petak kolam seluas 3< mJ 1&< m H 3 m2, dengan system air tergenang.
%adat tebar benih gelondongan berbobot &,4 g@ekor 1panjang &/ cm2 adalah <,=
kg@mJ kolam. %adat panen /,< kg@mJ berupa sidat dewasa berukuran ;,, g1/< cm2
per ekor.
Selanjutnya /.<<< kg sidat dewasa itu ditebarkan lagi di kolam seluas ,.<<<
mJ, agar bisa dipanen sebagai sidat konsumsi sebanyak /<.<<< kg. 5olam
pembesaran untuk sidat konsumsi berupa /, petak kolam masing masing
seluas /<< mJ 1berukuran &= m H &= m2 dengan system air tergenang. engan
padat tebar <,= kg@mJ, dari benih berukuran ;,, g@ekor 1panjang /< cm2 dapat
dipanen =,< kg sidat konsumsi@mJ berbobot &9< g@ekor 1panjang =, ;< cm2.
E. B.di Da/a Sidat di Ind!nesia
Sidat juga bisa dipelihara dengan menggunakan jaring hapa yang bentuknya
seperti keramba jaring apung 15$A2. Akan tetapi, ketinggian jaring tetap dibuat
minimal & m dengan ketinggian air optimal sekitar -, 3< cm. Sisa tinggi air
berguna untuk mencegah sidat lompat keluar. $ika ingin lebih aman dapat
menggunakan penutup berupa paranet. i dalam hapa diletakkan keranjang
plastic sebagai tempat pakan. Sebagai contoh, benih sidat sebanyak &3 kg
berbobot rata rata ,< ;< g@ekor dipelihara, panen yang diperoleh adalah sidat
berukuran 4 , ekor@kg dengan biomassa total 4 ton.
4&
5eramba jaring apung. apat diaplikasikan untuk pembesaran sidat
%embesaran sidat yang diterapkan di (ndonesia memiliki +ariasi suhu
tahunan, yaitu /, 0 4&B: di kolam terbuka. Akan tetapi, masa pemeliharaan sidat
dapat berlangsung lebih singkat. alam waktu satu tahun sudah bisa diperoleh
sidat konsumsi berukuran &,, / kg@ekor. 5ecepatan tumbuh sidat kemungkinan
disebabkan oleh suhu perairan di (ndonesia selalu berada pada suhu optimal
untuk pertumbuhannya, yaitu antara /, 0 4&B : jika pembesaran dilakukan di
kolam terbuka. 5ondisi suhu itu bisa berlangsung penuh sepanjang tahun jika
letak kolam pembesaran sidat berada di pantai. %ada suhu itulah na"su makan
sidat terangsang. $ika na"su makannya tinggi dan pemberian pakannya cukup
memadai, laju pertumbuhan sidat pasti akan lebih tinggi.
%. Hama dan Pen/akit
'al terpenting pada pemeliharaan belut maupun sidat adalah manajemen
pemeliharaannya. $ika manajemen pemeliharaan berjalan dengan baik, gangguan
penyakit dapat dicegah atau dihindari. %ada umumnya, gangguan yang sering
timbul berasal dari parasit $actylogyrus dan bakteri.
)a"su makan besar dapat memacu pertumbuhan sidat. Walaupun demikian,
asupan pakan yang berlebihan malah bisa mengundang penyakit. .isalnya, sidat
terserang penyakit insang. %enyakit ini diduga karena pengaruh suhu udara
tertinggi. $ika suhu udara tinggi, na"su makan sidat cenderung meningkat. Oleh
karena terlalu banyak makan atau terlalu kenyang, kotoran pun cenderung
banyak. asar kolam cepat kotor dan tercemar sehingga menjadi sumber utama
berkembangnya penyakit yang menyerang insang.
!erikut ini jenis0jenis bakteri dan organisme yang menyerang insang sidat.
4/
&. %lexybacter columnaris. Serangan bakteri ini tidak menunjukkan tanda
spesi7k. $ika diamati, terdapat benjolan putih pada kulit dan penutup
insang. %enyakit ini membuat sidat sulit berna"as, lemah, dan selalu berada
di pinggir kolam. %engobatan tidak menyembuhkan total, tetapi dapat
mengurangi. Obatnya berupa &xolinoc acid, %ura'on, (hlorampenicol,
%lumeruine. Obat alternati+e yang dapat dipakai ialah !5: & ppm atau
5.nO= / ppm.
/. !richoidina sp., bakteri ini menyerang bagian kulit dan tutup insang
sehingga terdapat benjolan putih di sekitarnya. Warna darah menjadi merah
gelap disertai insang yang tidak sempurna. %engobatannya bisa dengan
"ormalin 4< ppm.
4. Aeromonas li)ue"aciens. !akteri ini menyebabkan penyakit #n rot atau
busuk insang. !akteri ini ditemukan pada tutup insang, arteri halus
1pembuluh darah2, dan +ena 1pembuluh darah balik2. Dejala awalnya adalah
hilangnya na"su makan, lalu gerakan tidak teratur, dan sering muncul di
permukaan air. Serangan bisa merusak insang, mengganggu pertukaran *at
sehingga ikan susah berna"as. #ebih parah lagi, pada bagian rahang bawah
mengalami luka dan borok. engan demikian, sidat menjadi kekurangan
oksigen, akhirnya mati. !iasanya, bakteri ini menyerang pada suhu /3B:.
Sidat yang terjangkit bakteri ini serat insangnya akan membusuk, berwarna
putih, dan ada semacam kotoran menempel pada kulit insang. Sidat yang
sudah terserang harus segera dibuang. %engobatan dengan thia'ine yang
diberikan melalui pakan. $ika sudat sudah berbobot &<< g, dosisnya adalag
/< mg@hari. %engobatan dilakukan selama satu minggu.
=. :acing $actylogyrus. :acing yang merupakan parasit ini menyerang
insang. %arasit ini memiliki empat mulut pengisap dan bagian belakang
tubuhnya terdapat alat pengait yang digunakan untuk menempel pada
insang. (nsang yang ditempeli warnanya menjadi abu0abu gelap. Akti+itas
dan na"su makan ikan berkurang serta timbul in"eksi sekunder. %engobatan
dari cacing ini menggunakan !ricohlorron <,= ppm.
,. %arasit Myxidine adalah lar+a cacing yang menyerang insang dan kulit.
%arasit ini menyebabkan penyakit insang pada sidat. >andanya berupa
bintik0bintik putih pada insang. $ika dilihat dengan mikroskop, terdapat
pembungkus lar+a berbentuk o+al dan pada masing0masing ujung ada
bentuk bola. %engaruh serangan dapat menyebabkan na"su makan turun
dan pertumbuhan sidat menjadi lambat. 'al yang mungkin dilakukan
adalah tindakan pencegahan, yaitu dengan memperbaiki kondisi air dan
dasar kolam.
;. %enyakit gelembung udara 1gas bubble disease2. %enyakit ini sering
menyerang ikan yang dipelihara pada kolam baru. %enyebabnya adalah
belum cukupnya aerasi pada air dan tanah kolam. Air kolam masih jenuh
44
oleh gas )/ yang bakal menyumbat insang. :ara mengatasinya dengan
memberikan aerasi yang cukup dalam kolam.
FFF
PANEN DAN PENAN0ANAN PASCAPANEN
!elut dan sidat yang baru dipanen dari kolam pemeliharaan tak bisa langsung
diperdagangkan atau dijual ke konsumen. 5edua ikan tersebut harus mendapat
beberapa perlakuan penting, seperti pemberokan, sortasi, pengepakan, dan
penanganan yang tepat. Semua hal tersebut bertujuan agar ikan tersebut masih
hidup atau segar ketika sampai tangan konsumen.
A. Panen
%anen belut dan sidat dilakukan dengan penangkapan
secara seksama agar tidak merusak kulit. #angkah
langkah yang harus dilakukan ketika penangkapan
yaitu sebagai berikut.
4=
%emanenan. >ujuan akhir
dari setiap pembudi
daya, baik belut ataupun
sidat
%emisahan antara
belut@sidat besar dengan
yang kecil. .enghindari
terjadinya kanibalisme
Sebelum diedarkan kepada
konsumen, belut dan sidat
harus diberi perlakuan khusus
agar kondidinya tetap segar
atau masih dalam kondisi hidup,
terutama pada saat
pemanenan.
&. %uasakan belut@sidat / 4 hari sebelum penangkapan dengan tidak
memberi makan. !erikan pakan ketika akan ditangkap. 5etika belut@sidat
berkumpul memperebutkan pakan, penangkapan dapat dilakukan dengan
mudah menggunakan jaring.
/. 5eringkan kolam untuk menangkap belut@sidat yang belum tertangkap,
kemudian arahkan belut@sidat ke saluran pengeluaran. Setelah itu,
belut@sidat dapat ditampung dengan drum bekas atau langsung diletakkan
di dalam bak pemberokan.
4. %isahkan antara belut@sidat yang berukuran besar 1cepat pertumbuhannya2
dengan belut@sidat yang pertumbuhannya lambat. %emisahan ini penting
mengingat kedua jenis ikan ini bersi"at kanibal dalam kondisi tertentu. >idak
jarang dijumpai belut@sidat yang ukurannya lebih besar memangsa yang
ukurannya lebih kecil.
=. !elut@sidat dikumpulkan dalam bak penampungan berair dangkal yang
dilengkapi aerator.
4,
B. Pem#e$!kan
!elut dan sidat yang akan diperdagangkan diberok terlebih dahulu dalam kolam
pemberokan yang dialiri air jernih yang terus mengalir. alam masa pemberokan
tersebut, ikan dipuasakan agar isi perut terbebas dari kotoran dan bau lumpur.
engan demikian, ketika dikonsumsi dagingnya tidak berbau tanah.
#ama pemberokan tergantung suhu air di lokasi. i Cropa yang airnya
bersuhu sekitar &,B:, perlakuan pemberokan memakan waktu tiga hari. i
(ndonesia yang airnya bersuhu sekitar /,B:, diperlukan waktu - &< hari.
$ika terdapat kolam khusus, cara lain memberok belut@sidat yang paling
mudah adalah dengan memasukkannya ke dalam kurungan kawat bermata jaring
& cm yang terbuat dari tembaga tahan karat. 5urungan tersebut ditenggelamkan
di dalam saluran air yang mengalir selama satu minggu. !esarnya kurungan
disesuaikan dengan jumlah sidat yang akan diberok. $ika kurungan tembaga
dirasakan terlalu mahal, bisa menggunakan kereneng bumbu 1keranjang bermata
jaring0jaring2 yang telah dicat dengan ter. >iap satu buah keranjang bisa dipakai
untuk memberok sidat berukuran =< cm sebanyak ,< ekor. Selain semua wadah
di atas, pemberokan dapat dilakukan dengan menggunakan drum atau toren
bekas.
4;
%emanenan. ilakukan
dengan membuka outlet
wadah kemudian
menampungnya
menggunakan saringan
rum bekas. apat
digunakan sebagai bak
pemberokan belut@sidat
Sidat yang telah diberok selanjutnya bisa dikirim ke pedagang pengumpul
untuk disalurkan ke pedagang eceran. !isa juga dikirim ke perusahaan eksportir
untuk dikirim ke luar negeri.
C. Pen*i$iman Hidup
.engirim sidat hidup dalam jumlah banyak memerlukan perlakuan0perlakuan
rumit selama pengangkutannya. Sidat terlebih dahulu ditempatkan dalam tangki0
tangki di atas truk. Sebaiknya waktu pengangkutannya pada malam hari agar
suhu udara malam dapat menekan suhu air dalam tangki serendah0rendahnya.
!egitu pula dalam mengisikan air dalam tangki harus menunggu udara malam
yang sejuk. Selama perjalanan pun air dalam tangki harus disirkulasikan dengan
pompa air dan diberi udara segar dengan kompresor yang cukup kuat guna
menambah *at asam dalam airnya.
%erbandingan bobot air dan belut@sidat adalah & K &. .aksudnya untuk & ton
air 1&.<<< l2 hanya bisa untuk mengangkut sidat sebanyak & ton 1&.<<< kg2 sidat.
$ika per ekor sidat berukuran =< cm rata0rata berbobot /,< g, untuk &.<<< l air
hanya bisa diisi =.<<< ekor sidat hidup.
itempat penampungan eksportir, khususnya sidat, biasanya sidat
ditimbun dulu untuk sementara di bak0bak beton di bawah naungan atap yang
teduh sambil menunggu jadwal pengiriman. i bawah tempat ini airnya juga
harus disirkulasikan dengan pompa air serta diberikan udara tambahan dengan
4-
kompresor seperti pada pengangkutan di atas truk. engan demikian, suhu air
tidak menjadi terlalu panas dan selalu mecukupi kadar oksigen terlarutnya.
Setiap sidat yang mati harus segera disingkirkan agar tidak mengotori air
bak lebih lama. i dalam bak0bak penimbunan, sidat bisa disimpan selama
berminggu0minggu asalkan air diusahakan tetap segar dan sidat tetap kosong
perutnya.
!egitu pula pengiriman untuk ke luar negeri, sidat harus diangkut dengan
tangki0tangki air yang dlengkapi dengan sirkulasi air dan pompa kompresor.
Setibanya di pelabuhan tujuan 1misalnya 'ongkong2, sidat hidup itu pun harus
diangkut ke tempat penimbunan grosir dengan truk tangki seperti semula. 5etika
dikirim ke pengecer atau konsumen, sidat hidup perlu diangkut dalam jumlah
yang lebih kecil. !iasannya dengan menggunakan kotak yang terbuat dari kayu.
.asing0masing baki dibagi oleh dua penyekat memanjang dan ukuran tiap
baki dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memuat &< kg sidat yang seragam
panjangnya karena sortir. 'anya bagian baki atas saja tidak diisi sidat, tetapi
diganti gumpalan0gumpalan es batu.
!aki yang telah diisi sidat ditumpuk dalam wadah kotak dengan susunan
empat baki bawah berisi sidat dan baki teratas berisi gumpalan es. Air lelehan es
nantinya akan menetes ke bawah melalui lubang lubang dasar baki mengenai
tubuh0tubuh sidat yang membujur di ruang baki yang sempit. 8ntuk menghindari
agar es tidak terlalu cepat meleleh, bagian atas harus ditutup rapat. engan
diletakkan di dalam baki0baki seperti itu, sidat bisa tahan diangkut hidup0hidup
selama /= jam.
%engangkutan sidat hidup juga dapat menggunakan kantong plastic.
5antong plastic yang digunakan dua lapis. Sidat dimasukkan ke dalamnya sesuai
ukuran dan jarak. Setelah itu, kantong diisi oksigen dengan perbandingan antara
oksigen dan air 4 K&.
43
49
=<
(kat kantong plastic dengan kuat. $ika jarak pengangkutan jauh, kantong plastic
tersebut dapat dimasukkan ke dalam dus *tyro"oam dengan menambahkan batu
es agar suhu selama pengangkutan tetap stabil.
D. Pen*!lahan Belut dan Sidat
aging belut dan sidat bisa diolah menjadi berbagai macam menu masakan.
aging keduanya bisa diolah dengan cara disetup, direbus, disemur, digoreng,
dipepes, maupun dipanggang. :ara pengolahannya bisa dibiarkan tetap utuh,
dipotong0potong 1kalau besar2, atau dibuat #llet 1irisan0irisan daging yang tidak
lagi berduri2.
&. Mem#e$sihkan #elut
Sebelum diolah atau diawetkan, daging belut perlu dibersihkan dulu dari
lendirnya. 8ntuk memudahkan menghilangkan lendir bisa dengan cara memberi
abu atau menetesinya dengan air jeruk nipis. Selanjutnya belut dicuci bersih
setelah dikerok badannya dengan pisau tumpul.
!agi yang ahli, belut bisa dikuliti. 5onon, kulit belut bisa diawetkan dan dibuat
sepatu.
Setelah lendir dibersihkan, perut belut dibelah memanjang dan seluruh isi
di dalamnya dibuang agar dagingnya tidak berasa pahit. %erutnya dibersihkan
sampai bagian tulang punggung, lalu insang dibuang dan ekornya dipotong. $ika
=&
dibuat dendeng, kepala dan ekor harus dihilangkan. Setelah itu, belut dicuci
bersih.
'. P$!duk !lahan #elut dan sidat
i $epang, belut dan sidat merupakan makanan sehari hari, sedangkan di
(ndonesia popularitas kedua ikan ini masih terbatas di beberapa darah yang
memang sentra penghasil belut atau sidat. 'al itu karena belum banyak pihak
yang terjun dalam usaha budi daya belut dan sidat sehingga peredarannya masih
sangat terbatas.
!elut atau sidat yang masih hidup atau baru saja dipanen sangat bagus
untuk diawet atau diasap. !elut dan sidat yang masih segar memiliki tekstur
daging yang padat, matanya jernih, insangnya merah, dan warnanya terlihat
lebih cerah.
!elut yang terlalu besar kurang empuk dagingnya. aging belut semacam
ini sebaiknya dibuat dendeng saja. !elut bisa dibuat menjadi banyak +ariasi
=/
A !
:

!erbagai olahan belut.


!alado belut 1A2,
sambal belut 1!2,
keripik belut 1:2, dan
belut asam pedas 12.
olahan seperti keripik belut, sambal belut, abon belut, belut asam pedas, dan
balado belut. Sementara itu, sidat dapat diolah menjadi sidat asap.
FFF
ANAISIS B.DIDA1A SIDAT
Sidat 1Anguilla spp2, merupakan komoditas perikanan yang belum banyak
dikenal orang. %adahal, hewan yang mirip dengan belut ini memiliki potensi luar
biasa sebagai komoditas dalam negeri maupun ekspor. Saat ini, permintaan
ekspor sidat terus meningkat. 'arga jualnya juga mencengangkan. (kan sidat
merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar internasional 1$epang,
'ongkong, !elanda, $erman, (talia dan beberapa )egara lain2, dengan demikian
ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. i (ndonesia sendiri,
sumberdaya benih cukup berlimpah. Setidaknya, terdapat empat jenis sidat, yaitu
Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla
celebesensis.
Secara kasat mata, ikan sidat memiliki bentuk yang menyerupai belut.
Secara 7sik belut memiliki bentuk kepala lancip dan bulat, sedangkan ikan sidat
ini mempunyai bentuk kepala segitiga, badan berbintik0bintik, dan ekor yang
mirip ekor lele. Sidat juga bukan belut berkuping. 5arena, yang selama ini
dianggap telinga, sebenarnya adalah sirip. ilihat dari ukurannya, panjang tubuh
belut akan mentok di kisaran ;< cm. Sedangkan panjang sidat berkisar 3< cm
&/, cm. !obot terberat binatang ini juga bisa menyentuh angka & kg. !ahkan, di
%ulau Cnggano, %ropinsi !engkulu pernah ditemukan ikan sidat dengan berat
sampai &< kg.
Selain memiliki pasar ekspor yang potensial, ikan sidat sendiri memiliki
kandungan +itamin yang tinggi. 'ati ikan sidat memiliki &,.<<< (8@&<< gram
kandungan +itamin A. #ebih tinggi dari kandungan +itamin A mentega yang hanya
mencapai &.9<< (8@&<< gram. !ahkan kandungan 'A ikan sidat &.44- mg@&<<
gram mengalahkan ikan salmon yang hanya tercatat 3/< mg@&<< gram atau
tenggiri -=3 mg@&<< gram. Sementara kandungan C%A ikan sidat mencapai -=/
mg@&<< gram, jauh di atas ikan salmon yang hanya =9/ mg@&<< gram dan
tenggiri yang hanya =<9 mg@gram. engan "akta seperti itu, maka
membudidayakan ikan sidat selain mempunyai potensi pasar yang menjanjikan
juga bisa memberikan jaminan gi*i kepada orang yang mengkonsumsinya.
%erubahan iklim telah mengubah pola migrasi ikan sidat di perairan laut
5epulauan (ndonesia. $ika biasanya ikan ini hanya bisa dilihat di laut selama
setengah tahun, namun saat ini belut laut ini muncul sepanjang tahun. !entuknya
=4
seperti ular. )amun secara biologis karenanya memiliki insang dan sirip dia
masuk kelompok ikan. Orang (ndonesia biasa menyebutnya ikan sidat 1belut laut
tropis2 atau bahasa latinnya anguilla sp. $arang sekali ikan ini dikonsumsi oleh
orang pribumi. .eski demikian, jangan remehkan ikan ini dari bentuknya. Sebab
kandungan nutrisi ikan ini berada di atas rata0rata semua jenis ikan. !ahkan, di
Cropa, Amerika, dan $epang ikan ini laris manis dan menjadi konsumsi dari
kalangan menengah ke atas karena harganya cukup mahal. Sebagian orang
$epang percaya bahwa dengan mengkonsumsi ikan ini bisa menambah stamina
dan memperpanjang umur. .eskipun terkesan hanya sebagai mitos, namun
secara medis ikan ini memang memiliki kandungan nutrisi protein, karbohidrat,
serta omega 4 yang tinggi. Sehingga menguatkan "ungsi otak dan memperlambat
terjadinya kepikunan. (ndonesia memiliki potensi sebagai penghasil ikan sidat
jenis tropis yang melimpah.
)amun, saat ini di (ndonesia sumberdaya ikan sidat belum begitu banyak
diman"aatkan seperti halnya di $epang ataupun )egara Cropa lainnya. %adahal di
berbagai wilayah di (ndonesia ukuran benih maupun ukuran konsumsi ikan ini
jumlahnya cukup melimpah. >ingkat peman"aatan ikan sidat secara local juga
masih sangat rendah, akibat belum banyak dikenalnya ikan ini, sehingga
kebanyakan penduduk (ndonesia belum "amiliar untuk mengkonsumsi ikan sidat.
emikian pula peman"aatan ikan sidat untuk tujuan ekspor masih sangat
terbatas. !eberapa hal yang harus diperhatikan dalam membudidayakan ikan
sidat antara lain K
a. Suhu. %ada pemeliharaan benih ikan Sidat local, A. bicolor bicolor 1elver2,
suhu terbaik untuk memacu pertumbuhan adalah /9B:.
b. Salinitas. %ada pemeliharaan ikan Sidat local, A. bicolor bicolor, salinitas
yang dapat memberikan pertumbuhan yang baik adalah ; - ppt.
c. 2ksi*en Te$la$ut. 5andungan oksigen minimal yang dapat ditolelir oleh
(kan Sidat berkisar antara <,, /,; ppm.
d. pH. p' optimal untuk pertumbuhan (kan Sidat adalah - 3.
e. Am!nia 3 N H( N 4 dan Nit$!t 3N2' N 4. %ada konsentrasi amonia /<
ppm sebagian ikan Sidat yang dipelihara mengalami methemoglobinemie
dan pada konsentrasi 4< =< ppm seluruh ikan Sidat mengalami
methemoglobinemie.
". "e#utuhan nut$ient. Seperti halnya jenis ikan0ikan lain, (kan Sidat
membutuhkan *at gi*i berupa protein, lemak, karbohidrat, +itamin dan
mineral. 5adar protein pakan optimal adalah =,6 untuk ikan bestir
1ju+enile2 dan sekitar ,<6 untuk ikan kecil 17ngerling2.
.enurut %eneliti !idang Sumber aya #aut %usat %enelitian Oseanogra7
#embaga (lmu %engetahuan (ndonesia 1#(%(2, 'agi Lulia Sugeha menyatakan A(
berpotensi menjadi penghasil ikan sidat terbesar di dunia. Sebab, ikan sidat jenis
==
tropis yang ada di perairan #aut (ndonesia memiliki karakter yang unik. Sidat
betina tropis memiliki kemampuan reproduksi sembilan kali lebih banyak
ketimbang jenis ikan sidat dari lintang tinggi. (ni bisa dilihat dari jumlah telur yang
dibawa dalam perutnya. Selain itu kemampuan memijahnya pun sepanjang
tahun. engan kemampuannya bertelur mencapai ratusan ribu bahkan jutaan
telur, maka ikan ini sangat potensial untuk dibudidayakan.
ANAISIS BIA1A
N2. BIA1A IN5ESTASI HAR0A 52.ME J.MAH
&. %ersiapan #ahan Ap. 4.<<<.<<< & Ap. 4.<<<.<<<
/.
%agar !iosekuriti dan
saringan
Ap. &.-<<.<<< & Ap. &.-<<.<<<
4. >iang pagar 1bambu2 Ap. ;<<.<<< & Ap. ;<<.<<<
=. %ompa Ap. ,.<<<.<<< / 8nit Ap. &<.<<<.<<<
,. Sewa #ahan Ap. ,.<<<.<<< & >ahun Ap. ,.<<<.<<<
;. Saung $aga Ap. /.<<<.<<< & Ap. /.<<<.<<<
Su# T!tal Rp. ''.(66.666
N2
.
BIA1A 2PERASI2NA HAR0A 52.ME J.MAH
&. !enih sidat si*e &< 1 berat
&<<gr2
Ap. 4<.<<< 3<< 5g Ap. /=.<<<.<<<
/. %akan Sidat Ap. &4.,<< 3<<< 5g Ap. &<3.<<<.<<<
4. !ahan !akar Solar Ap. &<.<<< &/<< #iter Ap. &/.<<<.<<<
=. 'onor >enaga 5erja Ap. &.=,<.<<< ; Orang Ap. 3.-<<.<<<
,. %anen Ap. /.<<<.<<< & Ap. /.<<<.<<<
Su# T!tal Rp. &,).766.666
T!tal Bia/a Rp. &77.666.666
>arget .asa %embudidayaan (kan Sidat Selama ; 1Cnam2 !ulan
!erat (kan Sidat akan bertambah &< kali lipat menjadi 3.<<< kg
Analisa 5euntungan %enualan (kan Sidat 3.<<< kg H Ap. -<.<<< M Ap. ,;<.<<<.<<<
=,
N2. BIA1A BIA1A J.MAH
&. !iaya Operasional Ap. &,=.-<<.<<<
/. !iaya in+estasi Ap. &<.4<<.<<<
4. !iaya penyusutan 1pompa N saung jaga 2 Ap. /.=<<.<<<
T!tal Bia/a Rp. &87.)66.666
5euntungan Ap. 49/.;<<.<<<
%ro"esional Eree /<6 M Ap. -3. ,/<.<<<
5euntungan !ersih M Ap. 4&=.<3<.<<<
Pen*em#alian In9estasi:Retu$n 2n In9estment 3R2I4
%engembalian (n+estasi@Aeturn On (n+estment sangat penting diketahui
untuk menilai tentang keberhasilan suatu in+estasi atau kinerja in+estasi. engan
pengembalian (n+estasi 1AO(2 maka akan kelihatan sukses@tidaknya seorang
mamajer. 8ntuk mengatakan bahwa suatu angka AO( itu tinggi atau rendah
dibutuhkan pembanding, yaitu bisa dengan membandingkan AO( tahun0tahun
sebelumnya atau AO( industri atau AO( yang disyaratkan.
AO( M 1#aba )eto Operasi@%enjualan2 H 1%enjualan@Aata0rata akti+a Operasional2
AO( tetap menunjukkan catatan yang baik, sepanjang hasil AO( yang dihasilkan
tetap lebih tinggi daripada tingkat AO( disyaratkan.
Retu$n 2n In9estment 3R2I4 ; &&7<.
Analisa .saha Pem#esa$an Sidat Muda 3An*uilla
ma$m!$ata4 Pada Bak %i#e$
(kan sidat telah dikenal sebagai salah satu jenis ikan yang sangat digemari di
beberapa )egara seperti $epang, (talia, enmark, Spanyol dan %rancis karena
daging ikan sidat banyak mengandung lemak dan +itamin C yang tidak terdapat
pada ikan lain sehingga rasanya gurih. !udidaya ikan sidat ini telah dimulai di
$epang sejak tahun &39= dengan spesies Anguilla japonicus 18sui,&9-=2.
!udidaya ikan sidat di (ndonesia baru dimulai sekitar tahun &99/ 1Ao+ara,/<</2.
)egara0negara Cropa, >aiwan, terutama $epang merupakan )egara konsumen
terbesar ikan sidat ini. >ingkatan konsumsi ikan ini di $epang mencapai &,<.<<<
=;
/<<.<<< ton per tahun 1Setiawan et al., /<</2. $epang baru mampu
mengkonsumsi ikan sidat sekitar //.34; metrik ton 1!udiawan,/<</2. Aendahnya
tingkat produksi dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan sidat di $epang
membuktikan bahwa peluang untuk ekspor sidat ke $epang masih sangat besar.
AOandi dan Suhenda 1/<</2, mengemukakan bahwa harga jual benih ikan sidat
ukuran & / gr 1benih2 dapat mencapai Ap. 4/<.<<< Ap. ;<<.<<<@kg dan harga
untuk ukuran konsumsi mencapai Ap. /<.<<< Ap. =<.<<<@kg 1AOandi dan
Suhenda,/<</2.
%otensi (ndonesia untuk pemeliharaan ikan sidat cukup baik karena memiliki
potensi benih yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan benih ikan sidat.
5ondisi tanah yang luas dan memenuhi syarat, kualitas dan kuantitas air yang
cocok untuk pemeliharaan ikan sidat dan kondisi lingkungan yang cukup
mendukung serta bahan baku pangan yang dapat tersedia dalam jumlah yang
besar dengan harga yang relati+e murah. %ertimbangan ini membuat budidaya
ikan sidat telah mulai digalakkan 1%urwanto dan !astian,/<<;2.
Taks!n!mi
)elson 1&93=2 dalam 'idayah dan .akmur 1/<</2, mengemukakan bahwa
klasi7kasi ikan sidat adalah sebagai berikut K
%hylum K :hordata
Sub %hylumK Pertebrata
Super :lassK Dnathostomata
:lassis K >eleostei
Sub :lass K Actynopterigii
Order K Anguilli"ormes
Sub Order K Anguillidaei
Eamili K Anguillidae
Denus K Anguilla
Spesies K Anguilla sp
M!$=!l!*i
(kan sidat memiliki sirip dada, sirip punggung, sirip perut, dan sirip dubur yang
sempurna. >ubuh bersisik kecil kecil membujur yang berkumpul dalam
kumpulan0kumpulan kecil, masing0masing kumpulan terletak miring pada sudut
siku terhadap kumpulan di sampingnya dan bentuk tubuhnya menyerupai ular
=-
1Sarwono,/<<;2. .enurut !ea"ourt 1&9;&2 dalam %ratiwi 1&9932, bentuk badan
menyerupai ular yang panjangnya dapat mencapai ,< &/, cm, sirip punggung
dan sirip perut menyatu dengan sirip ekor, ukuran sisik sangat kecil yang terletak
dalam kulit serta ukuran kepala lebih panjang dibandingkan dengan jarak antara
sirip punggung dengan sirip ekor.
#i+iawaty dan A"rianto 1&9932, memaparkan bahwa secara mor"ologis ciri utama
ikan sidat dewasa adalah bentuk tubuh menyerupai belut, tetapi terdapat
perbedaan yaitu ikan sidat memiliki sirip ekor, sirip punggung dan sirip perut
yang sempurna sedangkan belut tidak memiliki sirip. 5etiga sirip ikan sidat
tersebut saling berhubungan, mulai dari punggung ke ekor dan berakhir di bagian
+entral tubuhnya. :iri lain yang membedakan antara ikan sidat dengan belut
adalah ikan sidat memiliki sirip dada yang terletak tepat di bagian kepala yang
berukuran relati+e kecil sehingga menyerupai daun telinga.
Ha#itat dan Pen/e#a$an
.enurut +outhuy'en et al. 1/<</2, di dunia terdapat &3 spesies atau sub0spesies
ikan sidat 1Eamili Anguillidae@Anguillid eels2. >ujuh spesies diantaranya berada di
sekitar Samudera %asi7k barat, yakni di sekitar perairan (ndonesia. >ujuh spesies
tersebut adalah A. celebesensis dan A. borneensis, yang merupakan jenis
endemic yang hanya dapat dijumpai di sekitar pulau 5alimantan dan Sulawesi. A.
interioris dan A. obscura berada di sekitar perairan sebelah utara pulau (rian
1%apua2 dan A. bicolor pasi#ca dijumpai di perairan (ndonesia bagian utara
1Samudra %asi7k2. A. bicolor pasi#ca berada di sekitar Samudra 'india 1di sebelah
barat pulau Sumatra dan selatan pulau $awa2, sedangkan A. marmorata,
merupakan jenis ikan sidat cosmopolitan atau yang memiliki sebaran yang sangat
luas di seluruh perairan tropis.
)dobe 1&99-2, mengemukakan pendapat yang berbeda. %enyebaran ikan sidat di
dunia terdapat &9 spesies dan enam spesies diantaranya terdapat di (ndonesia.
5eenam spesies tersebut diantaranya yaitu A. mauritania A. ancertralis, A.
pasi"ecta, A. boeneosnsis, A. bicolor-bicolor dan A. celebesensis. %endapat ini
diperkuat oleh pendapat #i+iawaty dan A"rianto 1&9932, di dunia tersebar sekitar
&9 spesies ikan sidat dan hanya dua spesies yang tersebar di lautan Atlantik.
5edua spesies tersebut adalah A. anguilla 1ikan sidat Cropa2 dan A. rostrata 1ikan
sidat Amerika2 yang menyebar di benua Cropa dan Amerika. &- spesies lainnya
tersebar di lautan %asi7k dan tujuh spesies tesebar di samudra (ndonesia. >ujuh
spesies tersebut yaitu A. ancertralis, A. bicolor-bicolor, A. pasi#ceta, A.
borneosnsis, A. celbesensis, A. mauritania dan A. marmorata. Spesies ikan sidat
ini tersebar terutama di pulau Sumatera bagian 8tara, !arat dan !arat aya.
%ulau $Awa, !ali, )usa >enggara !arat, )usa >enggara >imur, Sulawesi, .aluku
dan (rian $aya.
Dau$ Hidup
=3
(kan sidat memiliki si"at katadromus yaitu masa menjelang dewasa ikan sidat
hidup di air tawar kemudian bermigrasi untuk bertelur atau berkembang biak di
air laut 1'oar N Aandal, &933 dalam 'idayah N .akmur,/<</2. Stadia
perkembangan ikan sidat menurut Setiawan et al. 1/<</2, umumnya sama baik
yang berada di daerah tropic maupun yang berada di daerah yang memiliki
empat musim. Stadia perkembangan tersebut dimulai dari stadia lar+a
1leptochepalus2, stadia glass eel, stadia sidat kecil 1elver2, stadia sidat dewasa
1yellow eel2 dan sidat matang gonad 1silver eel2.
(kan sidat berpijah dan bertelur di laut dalam pada kedalaman =<<0,<< m
dibawah permukaan air. >elur yang dibuahi akan menetas setelah satu hari dan
berkembang menjadi lar+a 1leptochepalus2 setelah &< hari. %ada stadia ini bentuk
tubuh seperti daun, tipis seperti pita dan tembus cahaya dangan ukuran tubuh
mencapai ; ;< mm. #ar+a akan terbawa mengikuti arus menuju ke muara
sungai dan hidup beberapa saat di muara sungai. Selama perjalanan menuju ke
muara sungai, lar+a mengalami perkembangan menjadi ikan sidat kecil 1elver2,
sehingga sesampainya di muara sungai lar+a telah menjadi ikan sidat kecil
1elver2. Waktu yang dibutuhkan lar+a untuk mencapai pantai sekitar satu tahun
1#i+iawaty dan A"rianto,&9932.
Cl+er akan hidup di perairan tawar sehingga mencapai ukuran dewasa 1yellow
eel2 dan matang kelamin 1silver eel2. %roses pematangan gonad terjadi di
perairan tawar dan selama perjalanan migrasi menuju ke laut dalam. (kan sidat
akan memijah dan bertelur di laut dalam 1#i+iawaty dan A"rianto,&993Q .uchsin
et al., /<<42.
"e#iasaan Makan
.enurut Setiyanto et al. 1/<</2, ikan sidat merupakan hewan nocturnal, karena
dari hasil penelitian yang dilakukan, kebanyakan ikan sidat muncul pada malam
hari sehingga dapat diindikasikan bahwa ikan ini makan pada malam hari.
.enurut 'aryani et al. 1/<</2, !erdasarkan analisis isi lambung ikan sidat dewasa
didapatkan jenis makanannya adalah kepiting, udang dan keong. %ada el+er dan
glass eel, makanannya tidak teridenti7kasi
%ersyaratan #okasi !udidaya
.enurut #i+iawaty dan A"rianto 1&9932, pemilihan lokasi adalah jaminan suatu
keberhasilan dalam budidaya ikan sidat. 5esalahan dalam memilih lokasi
merupakan langkah awal menuju kegagalan. %ada saat menentukan lokasi
pembuatan kolam pemeliharaan ikan sidat harus memperhatikan hal0hal berikut K
&. #okasi yang dipilih dekat dengan sumber air, baik dari sungai maupun
sumur.
/. Sumber air yang digunakan tidak tercemar, baik dari sampah rumah tangga
maupun dari pabrik.
=9
4. #okasi yang dipilih bukan merupakan daerah banjir.
=. #etak lahan memungkinkan dapat dilakukan pengeringan dengan
mengandalkan tenaga gra+itasi.
,. $enis tanah bukan merupakan jenis yang porous.
;. #okasi yang dipilih terletak di areal terbuka, sehingga memungkinkan
mendapatkan sinar matahari yang cukup dan hembusan angina di
permukaan air tidak terhalang yang dapat memperbesar terjadinya
oksigenasi oleh angin.
-. #okasi yang dipilih mudah dijangkau, tersedia sarana transportasi dan
tersedia sumber listrik.
Sa$ana dan P$asa$ana
Sarana budidaya adalah semua sarana untuk menunjang kegiatan dalam
melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan budidaya, sehingga akan
diperoleh hasil yang diinginkan. Sarana yang digunakan untuk budidaya ikan
sidat meliputi K
a. Sa$ana P!k!k
&2 5olam %emeliharaan
.enurut #i+iawaty dan A"rianto 1R9932, kolam untuk pemeliharaan benih ikan
sidat dapat disesuaikan menurut tahap pemeliharaannya. >ahap pendederan (,
kolam pemeliharaan umumnya berupa kolam beton yang berbentuk lingkaran
berdiameter / ,m. 5ola mini biasanya berada dalam ruangan yang memakai
system resirkulasi. >ahap pendederan kolam ((, kolam umumnya berbentuk
persegi panjang yang luasnya dapat mencapai 4<< mJ. inding kolam terbuat
dari bahan semen yang tingginya mencapai &,, / m. %ada tahap ini, biasanya
kolam yang digunakan berupa kolam resirkulasi atau kolam air tenang yang
dilengkapi dengan kincir yang dipasang disetiap sudut kolam sehingga tercipta
sirkulasi air dan dapat membantu meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam
kolam. >ahapan selanjutnya yaitu pada tahap pembesaran, kolam yang digunakan
umumnya sama dengan kolam pendederan ((, yang membedakan hanya ukuran
yang lebih luas. #uas kolam untuk kegiatan pembesaran dapat mencapai &<<<
/<.<<< mJ. AOandi dan Suhenda 1/<</2, mengatakan bahwa konstruksi kolam
harus diatur sehingga memudahkan untuk mengeringkan kolam, melakukan
penyiponan dan pembuangan sisa pakan dan "aces ikan. 5olam pemeliharaan
harus dilengkapi tempat berlindung ikan sidat 1shelter2 dan tempat pemberian
pakan yang dipasang pada tempat gelap di tepian kolam.
/2 Aerator
,<
5onsentrasi oksigen terlarut dalam kolam jika kurang dari - mg@l dapat
menyebabkan ikan mengalami stress dan hilang na"su makan. 5onsentrasi
oksigen terlarut dalam air untuk pemeliharaan ikan sidat harus benar benar
tinggi, berkisar - &< mg@l 1Sarwono, /<<;2. #i+iawaty dan A"rianto 1&9932,
menjelaskan bahwa aerator diperlukan dalam pemeliharaan benih terutama
untuk membantu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam kolam.
42 >empat %emberian %akan
Sarwono 1/<<;2, menjelaskan bahwa dalam pemeliharaan ikan sidat perlu
dibangun tempat pemberian pakan yang permanen. >empat pemberian pakan
biasanya diletakkan di bagian kolam yang mendapat hembusan angin dan
dipasang menghadap kearah angin. 'embusan angin akan menggerakan air dan
membentur ke dinding pematang kolam sehingga terjadi reaerasi air yang dapat
membantu menambah na"su makan lar+a. AOandi dan Suhenda 1 /<</2,
menambahkan bahwa kolam pemeliharaan perlu dilengkapi dengan tempat
pemberian pakan yang mengapung dan diletakkan di tempat gelap, biasanya
dibangun di tepian kolam.
#. Sa$ana Penunjan*
%erlengkapan yang harus disiapkan untuk memudahkan mengoperasikan selama
pemeliharaan seperti K alat transportasi, penyimpanan pakan, obat obatan,
bahan aditi" seperti +itamin, obat0obatan untuk menanggulangi penyakit, terpal
untuk menutup kolam untuk mengurangi sinar matahari masuk dalam kolam,
serokan, timbangan, ember dan alat untuk grading 1itjenkan,/<<=2.
+. P$asa$ana
!udidaya ikan sidat lebih mempunyai nilai ekonomis jika didukung dengan
prasarana seperti K jalan, pasar, listrik dan telepon. %rasarana jalan akan
memperlancar pengiriman hasil panen ke pasar ataupun untuk mendapatkan
kebutuhan sehari0hari pekerja, baik yang si"atnya konsumti" ataupun peralatan
peralatan kerja untuk budidaya 1Aahardjo,&9992.
Tahap Pemeliha$aan
.enurut AOandi dan Suhenda 1/<</2, budidaya ikan sidat dari benih hingga
mencapai ukuran konsumsi dapat dikelompokan menjadi tiga tahapan, yaitu K
&. >ahap %endederan (
>ahap ini adalah tahap pemeliharaan benih yang masih berukuran <,& &,/ gr.
%anen dilakukan setelah ukuran benih yang dipelihara mencapai ukuran &,<0/,<
gr. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran tersebut sekitar &,,0/ bulan
1AOandi dan Suhenda, /<<42.
,&
/. >ahap %endederan ((
>ahap ini benih dipelihara dari ukuran &,<0/,< g, yang merupakan benih hasil
panen dari kolam pendederan (. %anen pada tahap ini dilakukan setelah ukuran
benih yang dipelihara mencapai ukuran &< /< g. Waktu yang diperlukan untuk
mencapai ukuran tersebut biasanya sekitar / 4 bulan 1AOandi dan Suhenda,
/<<42.
4. >ahap %embesaran
!enih yang ditebar pada kolam ini merupakan hasil panen dari kolam pendederan
((. %ada >ahap ini, ikan yang berukuran /< 4< g dipelihara hingga mencapai
ukuran ikan sidat konsumsi 1&/< /<< g2. Waktu yang diperlukan pada tahap ini
antara - 9 bulan 1AOandi dan Suhenda, /<<42.
Pen/ediaan Benih
#i+iawaty dan A"rianto 1&9932, menjelaskan bahwa sampai saat ini ikan sidat
belum bisa dipijahkan di kolam baik secara alami maupun buatan. !enih yang
digunakan untuk usaha pembesaran sepenuhnya masih merupakan hasil
penangkapan dari alam. !enih dari alam umumnya memiliki ukuran yang
beragam, sehingga perlu dilakukan grading untuk mendapatkan ukuran yang
seragam. Salah satu "actor yang dapat menentukan keberhasilan budidaya ikan
sidat adalah kualitas benih itu sendiri. !enih yang baik untuk dipelihara adalah
benih hasil tangkapan di daerah muara sungai. %enangkapan benih sebaiknya
dilakukan pada malam hari saat air laut pasang naik. !enih yang baru ditangkap
dari alam perlu diaklimatisasi dan dikarantina untuk menghilangkan stress pada
saat di perjalanan sekaligus membunuh kuman penyakit yang kemungkinan
terbawa.
Pene#a$an dan Padat Te#a$
Suyanto dan .udjiman 1/<</2, menyarankan sebaiknya penebaran benih
dilakukan pada pagi hari atau sore hari. 'al ini dilakukan berhubungan dengan
suhu perairan dan suhu lingkungan. %adat penebaran untuk benih tergantung
pada ukuran dari benih. %adat penebaran untuk benih ukuran <,& <,/ g adalah
&,< /<< g@mJ dan benih yang sudah mencapai ukuran &< /< g, padat
penebarannya dapat mencapai 90/& kg@mJ 1#i+iawaty dan A"rianto, &9932.
$enis %akan
.enurut #i+iawaty dan A"rianto 1&9932, pada minggu pertama dan kedua pakan
yang digunakan untuk pakan benih berupa cincangan daging kerang dan
cincangan daging cacing.
.inggu ketiga dan keempat benih sudah dapat diberi pakan berupa cincangan
daging, ikan, cacing tubi"eH atau jenis cacing lainnya dan baru bisa diberi pakan
buatan setelah umur benih mencapai lima minggu. %akan buatan untuk ikan sidat
,/
biasanya berupa pasta dengan komposisi tertentu yang ditambah dengan mineral
dan minyak nabati dan hewani yang banyak mengandung +itamin A, dan C.
%enambahan mineral ke dalam pakan biasanya mendekati 36 karena kalau S 36
dapat menyebabkan pertumbuhan ikan terhenti bahkan terjadi penyusustan
bobot dan selanjutnya ikan akan mati.
Aasio kon+ersi antara pakan buatan dengan ikan mentah cukup tinggi. %akan
buatan mempunyai ratio &,= K & sedangkan ikan mentah - K &. .enurut AOandi
dan Suhenda 1/<</2, ikan sidat merupakan ikan karni+ora sehingga
membutuhkan protein tinggi. 5ebutuhan nutrisi untuk pakan ikan sidat adalah
protein =,6, +itamin /6, mineral /6, dan lemak /< /&6. !erdasarkan hasil
penelitian jajasewaka dan >ahapari 1&9992, kebutuhan protein yang optimal
untuk pakan ikan adalah ,,6, yang mampu menaikkan bobot ikan sebesar /<,,=
g selama &, minggu.
Sarwono 1/<<;2, menjelaskan kandungan protein pakan buatan yang diberikan
untuk ikan sidat disesuaikan menurut "ase dari ikan tersebut. $umlah protein yang
dibutuhkan dalam pakan dapat dilihat pada >abel &.
Ta#el &. Jenis dan Jumlah ke#utuhan nut$isi pakan untuk ikan sidat.
%ase Ikan
Sidat
Bentuk Diamete$
3mm4
"ada$
P$!tein 3<4
"ada$ emak
3<4
Dlass eel
Eingerling
Eingerling
Eingerling
Eingerling
Eingerling
Eingerling
Serbuk
Serbuk
Serbuk
Serbuk
%allet
%allet
%allet
<,4
<,4 <,,
<,, <,3
<,3 &,/
&,/ &,,
/
4
,, ,9
,,
,/
,<
,<
=3
=3
- /<
&/ /<
&, /<
&3 /4
&3 /4
&3 /4
&3 0 /4
Sumber K %>. ATua%lan Asia@>rubus, Agustus &994
%$ekuensi dan Jumlah Pem#e$ian Pakan
Erekuensi pemberian pakan benih pada minggu pertama dan kedua sebanyak dua
kali pemberian yaitu pada pagi hari dan sore hari yang berupa pakan alami.
Erekuensi pemberiannya ditambah menjadi tiga kali pada pemberian minggu
ketiga dan keempat. %akan diberikan yakni pad apagi, siang dan sore hari.
%emberian pakan dikombinasikan antara pakan alami dan pakan buatan
1#i+iawaty dan A"rianto, &9932. .enurut Sarwono 1/<<;2, "rekuensi pemberian
pakan untuk ikan sidat disesuaikan dengan umur dari benih ikan itu sendiri. 8mur
,4
benih belum mencapai /& hari, pakan diberikan sebanyak empat kali yaitu pukul
&<.<<, &4.<<, &;.<<, dan &9.<<. %akan yang diberikan berupa pakan pellet dan
pakan alami yang diberikan secara berselang seling dengan presentase
pemberian perhari sekitar &<6 dari total berat badan. .enginjak umur /& 4<
hari pakan yang diberikan berupa pakan bentuk pelet kering, diberikan dua kali
sehari dengan presentase pemberiannya sekitar & 46 dari total berat badan.
Pe$tum#uhan
%ertumbuhan merupakan salah satu "actor penting dalam budidaya untuk
mengetahui perubahan ukuran ikan baik bobot, panjang maupun +olume dalam
laju perubahan waktu 1Weatherey, &9/- dalam %urwanto dan !astian, /<<;2.
%urwanto dan !astian 1/<<;2, menjelaskan bahwa dari hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan, pertumbuhan ikan sidat yang dipelihara dalam wadah
kolam beton lebih baik dibandingkan dengan pemeliharaan dalam wadah bak
7berglass. Sintasan pada wadah kolam beton mencapai ,,6, sedangkan pada
bak 7berglass hanya mencapai /;,,6. 'asil ini menunjukkan bahwa
pemeliharaan ikan sidat pada kolam beton dapat memberikan hasil yang cukup
tinggi dibandingkan dengan pemeliharaan pada wadah bak 7berglass.
Pa$amete$ "ualitas Ai$
a. De$ajat keasaman 3pH4
.enurut #i+iawaty dan A"rianto 1&9932, derajat keasaman adalah suatu logaritma
negati+e dari kepekatan konsentrasi ion0ion hydrogen yang terdapat dalam suatu
medium cair, yang merupakan suatu ukuran konsentrasi ion hydrogen terlarut di
dalam air yang menunjukkan perairan tersebut bersi"at asam, basa atau netral.
(kan sidat mampu hidup dalam perairan yang mempunyai derajat keasaman
antara = &&. 5onsentrasi derajat keasaman optimum untuk budidaya ikan sidat
adalah pada tingkat 3 9. )ilai derajat keasaman 1p'2 diatas 9,, sering
menyebabkan penurunan na"su makan.
#. Suhu ai$
(kan sidat mampu beradaptasi pada kisaran suhu &/ 4&B :, ikan sidat
mengalami penurunan na"su makan pada suhu lebih rendah dari &/B : dan suhu
optimal berkiasar antara /= 0 /-B : 1#i+iawaty dan A"rianto, &9932. !erbeda
dengan pendapat AOandi dan Suhenda 1/<</2, suhu air yang cocok untuk
pemeliharaan ikan sidat adalah berkisar antara /9 0 4<B :.
+. 2ksi*en Te$la$ut
AOandi dan Suhenda 1/<</2, menjelaskan bahwa konsentrasi oksigen terlarut
dalam air yang optimal untuk pemeliharaan ikan sidat berada dalam kisaran , ;
mg@l. %endapat ini diperkuat oleh pendapat #i+iawaty dan A"rianto 1&9932,
konsentrasi oksigen terlarut yang cocok dalam pemeliharaan ikan sidat sebaiknya
U , mg@l.
,=
d. Salinitas
(kan sidat merupakan ikan yang memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap
salinitas. Salinitas yang bisa ditoleransi berkisar < 4, ppt. %ada saat dewasa
ikan sidat hidup pada perairan yang bersalinitas 4, ppt dan pada saat el+er hidup
di perairan tawar yang bersalinitas < ppt 1#i+iawaty dan A"rianto, &9932.
!erdasarkan hasil penelitian AOandi dan Suhenda 1/<</2, dalam memacu
pertumbuhan benih ikan sidat diperlukan air pemeliharaan yang bersalinitas -
ptt.
e. Am!niak 3NH(4
Vat beracun di dalam air yang berbahaya bagi kehidupan ikan sidat salah satunya
adalah amoniak. Das yang berbau sangat menusuk dapat berasal dari proses
metabolisme atau dari proses pembusukan bahan organic yang dilakukan oleh
bakteri. !atas konsentrasi kandungan amoniak yang dapat ditoleransi ikan sidat
adalah antara S <,& mg@( 1AOandi dan Suhenda, /<</2.
=. Nit$it 3N2'4
)itrit terbentuk sebagai hasil penguraian dari amoniak oleh bakteri ,itosomonas.
Walaupun nitrit memiliki kadar racun yang rendah tetapi dapat juga membuat
ikan stress bahkan mati. 5adar nitrit dikatakan aman bila dibawah <,& mg@(. )itrit
lebih besar dari <,& mg@( dapat diantisipasi dengan pergantian air sebanyak /,
,<6. %ada kandungan nitrit = mg@(, ikan sidat masih mampu untuk hidup, akan
tetapi na"su makannya sangat menurun. )ilai nitrit yang baik untuk pertumbuhan
ikan ini adalah di bawah <.& mg@( 1Sarwono, /<<;2.
*. Alkalinitas
Alkalinitas adalah konsentrasi basa total yang terkandung dalam air dan
dinyatakan mg@(. Secara alamiah bentuk basa utama di perairan adalah berupa
ion karbonat 1:O42 dan biokarbonat 1':O42. >inggi rendanya nilai alkalinitas dapat
mempengaruhi p' air. Secara umum pada waktu pagi hari p' air akan lebih tinggi
di perairan yang total alkalinitasnya sedang atau tinggi daripada perairan yang
rendah total alkalinitasnya. )ilai alkalinitas yang optimal untuk pertumbuhan ikan
sidat adalah ,<03< mg@( 1AOandi dan Suhenda, /<</2.
Hama dan Pen/akit
&. Hama
.enurut #i+iawaty dan A"rianto 1&9932, 'ama ikan sidat yaitu organisme yang
berukuran besar yang mampu menimbulkan gangguan atau memakan ikan sidat.
'ama dapat berperan sebagai predator yang bersi"at memangsa terutama pada
lar+a. Ada juga hama yang si"atnya sebagai competitor yang bisa menimbulkan
persaingan dalam mendapatkan oksigen, pakan dan ruang gerak.
,,
'.Pen/akit
%enyakit ikan sidat dapat dide7nisikan sebagai segala sesuatu yang secara
langsung maupun tidak langsung menimbulkan gangguan suatu "ungsi atau
struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh ikan sidat. %ada prinsipnya
penyakit yang menyerang ikan ini tidak datang begitu saja, melainkan melalui
proses hubungan antara tiga "actor yaitu kondisi lingkungan 1kualitas air2, kondisi
inang dan jasad pathogen 1jasad penyakit2, >imbulnya penyakit merupakan hasil
interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan dan jasad@organisme penyakit.
%enyakit ikan sidat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu penyakit in"ekti"
dan non in"ekti".
.enurut Luasa et al., 1/<<42, %enyakit non in"eksi meliputi, penyakit lingkungan
yaitu kualitas air dan penyakit nutrisi yaitu keracunan bahan pakan dan
kekurangan nutrisi. 5ualitas air yang optimal akan mempengaruhi pertumbuhan
ikan. >erciptanya kualitas air yang optimal bagi ikan, maka hal tersebut akan
mendukung kondisi lingkungan ikan yang baik. )utrisi juga mempengaruhi proses
daya tahan tubuh. %enyakit merupakan salah satu kendala yang sering dihadapi
dalam budidaya ikan sidat, baik pada tahap pendederan maupun pada tahap
pembesaran. >imbulnya penyakit tersebut akibat interaksi tidak seimbang antara
ikan, pathogen dan lingkungan.
Teknik Pem#esa$an
5egiatan penyediaan benih ikan sidat adalah kegiatan pemeliharaan benih sidat
1glass eel2 yang meliputi persiapan wadah budidaya, penebaran benih,
pemberian pakan, perawatan wadah budidaya selama pemeliharaan dan
pemanenan.
Wadah yang digunakan untuk kegiatan penyediaan benih sidat adalah bak 7ber
bundar kapasitas &<<< liter air dengan konstruksi sebagai berikut K tinggi bak -<
03< cm, diameter &,<< cm, bagian dasar bak berbentuk kerucut, dengan bagian
tengah berlobang dengan diameter / inch, bagian dalam bak licin sedangkan
bagian luarnya agak kasar. %ada bagian atas bak 7ber dibentuk kanopi atau
melengkung ke dalam kurang lebih - &< cm. !enih sidat yang digunakan
berasal dari tangkapan di alam yang ditangkap di daerah Sungai amurang, sungai
poigar dan sungai inobono.
>adah pem#esa$an sidat muda
%enebaran benih >ahap ( memiliki masa pemeliharaan 4< =, hari dengan padat
tebar ,<<< &<<<< ekor@bak 7ber. 8kuran benih <,&; gr dengan pertumbuhan <,4
gr dan sintasan hidup 9<6. %enebaran benih tahap (( memiliki masa
pemeliharaan =, -, hari dengan padat tebar 4<<< ,<<< ekor@bak 7ber. %akan
berupa palet bentuk pasta 1&,<0/<< gr2. 8kuran benih yang dicapai & gr@ekor.
%ergantian air / kali sehari 1&<<62. %ada penebaran ke (((, padat tebar 4<<< ekor.
%akan bentuk pasta yang diperkaya dengan +itamin dan diberikan secara
,;
adlibitum. %emeliharaan selama = bulan 1&/< hari2. 8kuran yang dicapai ,
gr@ekor. %ergantian air dilakukan setiap hari sebanyak & kali 1&<<62 dan sintasan
hidup benih ;<6.
5egiatan pemeliharaan benih sidat 1glass eel2 dalam bak 7ber glass bundar
kapasitas &<< liter air dilakukan setiap siklus kegiatan berkisar antara , ; bulan,
sehingga dalam satu tahun dapat dilaksanakan minimal / siklus kegiatan
pembesaran. 8kuran benih sidat@el+er yang dipanen rata0rata , gr@ekor. 'arga
pakan rata0rata Ap. &;.<<<@kg, harga jual benih sidat muda Ap. 4<<<@ekor.
%emberian pakan dilakukan secara adlibithum, yaitu ikan diberi makan hingga
benar0benar kenyang. Artinya, jika el+er masih mau makan, pemberian pakan
tetap dilakukan. %engontrolan kualitas air juga dilakukan untuk mencegah
kemungkinan kualitas air pemeliharaan menjadi buruk.
5egiatan pembesaran berlangsung selama lima bulan 1.aret Agustus /<&/2
dengan berat mencapai , gram@ekor. %emanenan dilakukan menggunakan
scopnet. $umlah el+er yang dihasilkan sangat tergantung dari beberapa "actor,
antara lain kualitas benih, teknik pemeliharaan, kuantitas dan kualitas pakan
yang diberikan dan serangan hama dan penyakit. %emanenan dilakukan dengan
cara mengurangi +olume air kolam pelan0pelan. ebit air pada pengeluaran
ditambah, sementara pada pipa pemasukan dikurangi.
Analisa .saha
8saha pembesaran sidat ini dilakukan pada bak 7ber bundar kapasitas &<<< liter
air. Analisa ini berdasarkan pemeliharaan dalam & tahun 1/ siklus produksi2.
(n+estasi pembesaran sidat muda ini meliputi pembuatan hatchery, pembelian
bak 7ber bundar, heater, 'iblow, Denset, dan pembelian peralatan perikanan.
N
!
.$aian 5!lume Ha$*a Satuan T!tal 3Rp4
,-
3Rp4
A BIA1A IN5ESTASI
& .nit Hat+he$/ 3&, Tahun4
0 %embuatan 'atchery 1/, H &,2m & 8nit &<<.<<<.<<< &<<.<<<.<<<
0 !ak Eiber bundar &< buah ,.<<<.<<< ,<.<<<.<<<
Jumlah Rp.
&,6.666.666
' Pe$alatan 3, Tahun4
0 Denset &,<< watt & buah ;.<<<.<<< ;.<<<.<<<
0 'iblow /<< watt & buah ,.<<<.<<< =.<<<.<<<
Jumlah Rp. &6.666.666
( Sa$ana Pendukun* 3& tahun4
0 'eater /,< watt =< buah 4<<.<<< &/.<<<.<<<
0 Alat !antu perikanan & unit /.<<<.<<< /.<<<.<<<
Jumlah Rp. &).666.666
B ANAISIS .SAHA
& Bia/a Tetap
0 %enyusutan 'actery /@&3< H Ap. &,<.<<<.<<< &.;;<.<<<
0 %enyusutan peralatan /@;< H Ap. &<.<<<.<<< 44<.<<<
0 %enyusutan sarana pendukung /@/= H Ap. &=.<<<.<<< &.&;<.<<<
Jumlah Rp. (.&,6.666
/ !iaya Pariabel
0 !enih <,&; gr ,<.<<< /<< &<.<<<.<<<
0 %akan 5AA -,< kg /<.<<< &,.<<<.<<<
0 :acing darah 1-loodwom2 &,< kg -<.<<< &<.,<<.<<<
0 Daram kristal ;<< kg /<<< &./<<.<<<
0 Obat 0 obatan & paket ,<<.<<< ,<<.<<<
,3
0 >enaga kerja H &< bulan / orang ,<<.<<< &<.<<<.<<<
Jumlah )7.'66.666 ? ' Siklus P$!duksi Rp. @).)66.666
T!tal Bia/a ; Bia/a Tetap A Bia/a 5a$ia#el Rp. @7.,,6.666
( Pendapatan
0 SA ;<6, Sidat muda 4 ,
gr@ekor M <,; H 4<<< H &< bak H
/ siklus
;<.<<< ekor 4<<< &3<.<<<.<<<
Jumlah Rp.
&B6.666.666
C. ANAISIS BIA1A MAN%AAT
&. "euntun*an
M %endapatan >otal !iaya
M Ap. &3<.<<<.<<< Ap. 9-.,,<.<<<
M Ap. 3/.=,<.<<< per tahun 1Ap. ;.3-<.<<<@bulan2
'. Analisa Cash %l!- 3A$us Tunai4
M 5euntungan W %enyusutan
M Ap. 3/.=,<.<<< W Ap. 4.&,<.<<<
M Ap. 3,.;<<.<<<
(. Analisa B:C Rati! 3"ela/akan .saha4
M %endapatan K >otal !iaya
M Ap. &3<.<<<.<<< K Ap. 9-.,,<.<<<
M &,3=
Artinya, usaha ini layak karena pendapatan yang diperoleh dari pembesaran sidat
muda di bak 7ber lebih dari &,3= kali biaya total.
,9
). Analisa B$eak E9ent P!int 3BEP4
a. !C% %roduksi M >otal !iaya K 'arga Satuan
M 9-.,,<.<<< K 4.<<<
M 4/.,&; ekor
Artinya, titik impas pembesaran sidat muda di bak 7ber dicapai pada produksi
4/.,&; ekor.
b. !C% 'arga %roduksi M >otal !iaya K >otal %roduksi
M 9-.,,<.<<< K 4<.<<<
M 4,/,<
Artinya, titik impas pembesaran sidat muda di bak 7ber dicapai pada harga
produksi Ap. 4,/,< per ekor.
,. Analisa Pa/ BAC" Pe$i!d 3>aktu Pen*em#alian M!dal4
M >otal !iaya K 5euntungan

;<

Anda mungkin juga menyukai