!eberapa peralatan yang dibutuhkan pada pemeliharaan elver. Seser 1A2, alat sortir 1!2,
water treatment 1:2, dan blower 12
C. P$!ses pem#esa$an Sidat
>idak dapat dipungkiri bahwa semua benih sidat yang ada saat ini bukan
merupakan hasil budi daya. Semuanya merupakan hasil tangkapan alam. Oleh
karena itu, semua negara yang membudidayakan sidat memiliki musim musim
tersendiri dalam menangkap benih sidat. i negara negara Cropa, musim benih
sidat berlangsung antara bulan esember April. i negara0negara Asia >imur,
seperti $epang, >aiwan dan :ina, musim benih sidat berlangsung antara Oktober
.aret, puncaknya berlangsung sekitar bulan esember $anuari.
!eralih ke (ndonesia. Waktu penangkapan benih sidat 1elver2 di tiap0tiap
derah berbeda. i :ilacap, biasanya el+er ditangkap oleh nelayan pada bulan
$uni0Agustus. i %urworejo, elver ditangkap pada bulan Eebruari .ei. Sementara
itu, di 5ulonprogo benih ditangkap pada bulan .ei $uli. Selain itu, daerah
penangkapan elver di $awa juga terdapat di !ayah 1!anten2, %elabuhan Aatu
1Sukabumi2, Darut, >asikmalaya, :iamis, dan semua daerah yang memiliki sungai
bermuara ke #autan 'india. %enduduk yang menangkap dan mengumpulkan
anakan sidat yang masih bening dan lembut tersebut menyebutnya impun.
Semua benih sidat ditangkap menggunakan jaring halus. Secara umum,
pembesaran sidat dibagi menjadi dua tahap. >ahap pertama adalah proses
pendederan dan kedua adalah proses pembesaran sidat yang sebenarnya.
&. Pendede$an sidat
Sebagai awal pembesaran, harus dilakukan proses pendederan terlebih
dahulu. %endederan ini bertujuan untuk menghasilkan benih yang benar benar
siap untuk dibesarkan. !iasanya benih yang siap untuk proses pembesaran
adalah benih yang berukuran minimal && &/cm. Secara keseluruhan, proses
pendederan ini berlangsung selama tiga bulan.
a. %ersiapan
#angkah awal pendederan sidat adalah menyiapkan wadahnya terlebih
dahulu. Wadah yang digunakan bisa berupa kolam beton. 5olam tersebut harus
dibersihkan terlebih dahulu, terutama menyikat dasar dan dinding kolam. Setelah
kolam dibersihkan, selanjutnya adalah mengeringkan kolam. %engeringan kolam
ini dilakukan selama / 4 hari.
&3
Setelah pengeringan, kegiatan berikutnya adalah melakukan desin"eksi kolam.
:aranya adalah dengan menyiram bagian dinding dan dasar kolam dengan
larutan kaporit 4< g@mG. 'al tersebut tentu saja bertujuan untuk memotong siklus
bakteri yang dapat menjadi sumber penyakit. ua hari setelah desin"eksi, air
dapat dialirkan ke dalam kolam. ebit air yang keluar selama pemeliharaan
diusahakan sebesar <,, (@detik. 'al itu bertujuan untuk mempertahankan agar
kandungan oksigen tetap tinggi. 8ntuk antisipasi, diperlukan adanya aerasi di
sekeliling kolam dan terus dijalankan selama pemeliharaan.
b. %enebaran el+er
!enih pertama yang diperlukan dalam budi daya sidat adalah benih yang
telah mencapai tingkat elver. %anjangnya berkisar = - cm. lver ini berwarna
bening dan berat per ekor sekitar <,&;g. !iasanya tiap kg terdiri atas ;.<<<
-.<<< ekor elver. %ersediaan benih yang diperlukan pada tingkat pendederan ini
harus dalam jumlah yang banyak. 'al tersebut karena semua elver yang
dipelihara nantinya tidak akan hidup semua. 'anya sebagian saja yang bisa
mencapai ukuran siap konsumsi atau dipasarkan. ilihat dari ukurannya, elver
merupakan benih ikan yang masih halus. %enanganannya untuk dipelihara lebih
lanjut membutuhkan perawatan yang cukup rumit. >empat penampungan hasil
tangkapan membutuhkan peti basah atau jaring halus yang diletakkan pada air
mengalir. Setelah terkumpul, el+er harus cepat cepat dibawa ke tempat
pembesaran. $ika terlalu lama, elver bisa stress atau mengalami kematian.
!erikut adalah langkah0langkah dalam menebar benih sidat 1elver2 ke
dalam kolam.
&. Siapkan wadah pemeliharaan 1misalnya , m H 4 m H & m2 yang telah
didesin"eksi, lalu isi air setinggi ;< cm.
&9
!enih sidat tahap glass-
eel atau elver.
.emerlukan perlakuan
khusus, terutama
kualitas air.
/. .asukkan garam kristal sebanyak &,< kg 1&, ppt2 lalu aduk merata.
4. Setelah garam larut merata dan suhu stabil, masukkan benih secara
perlahan.
=. 'idupkan aerasi di sekeliling bak agar kandungan oksigen tetap terjaga.
,. Alirkan air ke dalam wadah pemeliharaan setelah /= jam. 'al tersebut
bertujuan untuk membuang garam yang ada di dalam kolam sehingga
lama0kelamaan kandungan garam menjadi nol dan air menjadi tawar.
lver yang ditebar ke dalam kolam harus dilakukan secara hati hati. %enebaran
juga sebaiknya dilakukan pada pagi hari, yaitu pukul <-.<< <9.<<. 'al itu
bertujuan agar benih tidak stress. 5epadatan yang ditebar pada pendederan
adalah =.<<<0,.<<< ekor@mG.
c. %emberian pakan
%ada hari pertama dan kedua elver sengaja tidak diberi makan sehingga
kondisinya lapar. 'ari berikutnya, selama / 4 hari, elver mulai diberi pakan
pasta yang terbuat dari daging kerang dan cacing sutera. %akan alami seperti
cacing sutera sangat disukai elver sehingga dapat cepat dihabiskan. 5alaupun
tidak habis, pakan ini masih akan bertahan hidup sehingga dapat dimakan oleh
sidat sewaktu0waktu.
Sebenarnya "ase pendederan juga bertujuan agar elver memakan pakan
buatan. !iasanya pelet mulai diberikan setelah dipelihara selama , ; hari.
%akan buatan yang diberikan berupa pakan kering mengandung protein sekitar
,,6. 8kuran pakan berdiameter <,4 mm berupa serbuk. %akan diletakkan dalam
cawam 1baki2 dan ditaruh di dasar bak.
/<
%enebaran el+er. 'arus
dilakukan secara hati0
hati agar tidak terlalu
stres
8ntuk mengumpulkan elver agar mendekat ke pakan, di sekitar tempat pakan
dapat dinyalakan lampu.
%akan buatan 1pakan kering2 jangan langsung diberikan dalam jumlah
banyak, tetapi di kombinasikan dengan pakan alami sampai sidat berumur /& hari
di bak. :aranya, tempat pakan dipasang di dua lokasi. #okasi yang pertama
adalah wadah yang berisi pakan kering. %emberian pakan dilakukan empat kali
sehari secara berselang0seling.
%ukul <9.<< diberi pakan alami, pukul &/.<< diberi pakan buatan, pukul
&,.<< diberi pakan alami, pukul &9.<< diberi pakan buatan. >otal pakan yang
diberikan sekitar &<6 dari total berat badan per hari. %emberian pakan untuk
sidat jangan sampai terlambat karena dapat memacu kanibalisme antarsidat.
%akan yang diberikan harus habis dalam jangka waktu &< menit. !aki dan
sisa pakan harus diangkat keluar setelah tenggang waktu tersebut. 'al ini harus
dilakukan agar tidak ada sisa pakan yang tertinggal dan membusuk di dalam air.
$ika terjadi demikian, kualitas air akan memburuk dan berdampak negati+e
terhadap sidat yang dipelihara.
d. 5ontrol kualitas air.
Selama pemeliharaan benih sidat, perlu dilakukan control kualitas air, seperti
kadar oksigen, nitrit, amoniak, p', dan suhu air agar kondisi bak sesuai dengan
persyaratan hidup sidat. 8sahakan agar kandungan oksigen di dalam air tidak
kurang dari = ppm. Walaupun selama pemeliharaan air tetap mengalir,
pergantian air harus tetap dilakukan. >entu saja hal itu terkait dengan sisa
metabolisme yang dihasilkan sidat, yaitu "ases. $ika jumlah "ases banyak,
kandungan amoniak dan :O/ juga akan mengingkat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pergantian air.
%ergantian air dilakukan tiap , - hari sekali. !erikut adalah tahap tahap
dalam melakukan pergantian air menggunakan wadah bak 7ber.
/&
:acing sutera 1!ubi"ex sp.2.
%akan alami yang sangat
disukai elver karena bergerak
sehingga menarik perhatian
&. Sipon dasar kolam dengan menggunakan selang berdiameter & inci.
#akukan sipon sampai semua kotoran di dasar terbawa keluar.
/. #akukan pergantian air begitu proses sipon selesai. $angan lupa tutup
saluran outlet dengan saringan agar sidat tidak ikut terbawa keluar.
4. !uang air sebanyak I bagian +olume kolam, kemudian isi air sebanyak I
bagian lagi.
=. Selama proses pergantian air, saluran inlet tidak perlu ditutup sehingga
aliran air tetap masuk dan kandungan oksigen terjaga.
e. %emanenan
!enih sidat yang dipelihara harus dipanen setelah satu bulan pemeliharaan.
Sebenarnya kata pemanenan kurang tepat karena biasanya para pembudi daya
sidat akan melanjutkan pendederan tahap dua. Akan tetapi, ada juga pembudi
daya yang menjual hasil dari pendederan ini ke para pembudi daya yang akan
membesarkan sidat. !iasanya panen yang dihasilkan dari pendederan selama
satu bulan ini berupa el+er besar dengan kepadatan panen &,/ kg@mG.
8kuran elver yang dihasilkan memiliki bobot & g@ekor dengan panjang rata
rata sekitar 3 3,, cm. Akan tetapi, ada juga benih yang masih berukuran , ;
cm. 'al tersebut karena pertumbuhan antarsidat tidak sama.
Sebelum panen dilakukan, siapkan wadah berupa hapa untuk menampung
benih yang akan dipanen. !iasanya hapa yang digunakan berdimensi / m H & m H
<,; m. 'apa bisa dimasukkan ke dalam kolam lain yang diberi aliran air.
%emanenan diawali dengan membuka saluran outlet dan menyurutkan air di
dalam kolam. Setelah surut, benih ditangkap dengan jaring halus.
Setelah benih tertangkap seluruhnya, biarkan selama dua jam agar tidak
terlalu stress. Setelah itu, lakukan seleksi@sortir benih yang sehat dan seragam.
5egiatan ini dilakukan dengan menggunakan baskom sortir dan seser halus.
!enih yang mati harus segera dibuang karena dikhawatirkan terserang penyakit
lalu menular ke benih yang lain. 5eseragaman benih juga bertujuan untuk
//
!enih sidat 3 cm.
!iasanya juga
didapatkan dari hasil
pendederan selama satu
bulan
menghindari kanibalisme antar benih sidat. !erikut adalah cara melakukan
seleksi@sortir benih sidat.
&. Siapkan dua buah baskom besar dan seser halus 1skup net2.
/. (si air ke dalam baskom pertama sekitar &@4 bagian.
4. >angkap benih dari hapa menggunakan skup net, lalu masukkan dalam
baskom sortir yang sudah diletakkan di atas permukaan air baskom besar
kedua.
=. Setelah & / menit, benih yang kecil akan keluar dengan sendirinya dari
lubang baskom sortir dan benih yang besar akan tertahan pada baskom
sortir.
,. 8langi cara tersebut sampai semua benih tersortir.
ari benih & g@ekor yang ditebar, setelah dipelihara selama 4 = minggu
dapat diperoleh sidat berukuran berat , - g@ekor. !enih yang baik pada saat ini
telah mencapai ukuran panjang &/ cm. Selanjutnya benih dapat dipindah ke
kolam pendederan yang berada di tempat terbuka 1outdoor2 untuk dibesarkan
menjadi sidat siap konsumsi. 5elangsungan hidup yang diperoleh biasanya
berada pada kisaran -<6 dari pendederan.
'. Pem#esa$an sidat
Sidat yang telah didederkan akan masuk ke dalam tahap pembesaran. !enih
sidat yang akan dibesarkan tidak dapat langsung dipelihara dalam satu kolam
dan satu waktu tanpa disertai adanya kegiatan sortir. 8ntuk itulah proses budi
daya dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya adalah pendederan dan
pembesaran. %embagian tahapan ini juga disebabkan oleh lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sidat ukuran konsumsi. 8ntuk menghasilkan
sidat berukuran /<< g saja dibutuhkan waktu selama &= &; bulan. engan
adanya pembagian tahap tahap budi daya, diharapkan akan diperoleh hasil
yang maksimal dan menguntungkan.
alam proses pembesaran sidat, diperlukan beberapa hal yang menjadi
kunci sukses. !erikut adalah beberapa kunci sukses dalam pembesaran sidat.
i2 Air yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan sidat.
ii2 !enih yang digunakan harus sehat, seragam, dan tidak cacat.
iii2 %akan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan sidat.
i+2 %emelihraan harus dilakukan dengan teratur.
+2 %enerapan manajemen yang tertata dengan baik.
/4
Selain "actor "actor di atas, pemeliharaan sidat harus dilakukan
berdasarkan tahapan yang sesuai untuk budi daya, terutama pembesaran. Secara
umum, proses pembesaran sidat tidak jauh berbeda dengan pendederan sidat,
yaitu diawali dari persiapan, penebaran benih, pemberian pakan, dan pengaturan
kualitas air.
a. %ersiapan
5olam pembesaran sidat yang baik adalah kolam yang mampu menahan semua
beban yang terdapat di dalamnya. !aik dari kapasitas sidat yang dimasukkan ke
dalamnya, sampai +olume air yang mampu ditampungnya. Oleh karena itu, kolam
perlu disiapkan dengan matang dan hal ini merupakan tindakan pencegahan
hama penyakit dan penyakit yang pertama.
%ersiapan kolam diawali dari pengeringan. %engeringan dilakukan dengan
mengeringkan seluruh air kolam, lalu menjemurnya di bawah sinar matahari. Saat
cuaca cerah atau panas, pengeringan dapat dilakukan selama / 4 hari. Akan
tetapi, jika cuaca mendung, pengeringan dapat dilakukan selama , - hari. $ika
kolam yang digunakan adalah kolam tanah, tanda dari selesainya pengeringan
adalah retaknya tanah0tanah yang berada di dasar. >ujuan dari tindakan ini
adalah untuk memutus siklus hidup bakteri dan +irus yang ada serta membuang
gas0gas beracun di dasar kolam.
Setelah pengeringan dilakukan, selanjutnya adalah memperbaiki semua
yang berhubungan dengan kolam. .isalnya memperbaiki pematang dan kemalir.
/=
!enih sidat untuk
dibesarkan di ruang
terbuka. !erukuran jari
#ngerling dengan panjang
tubuh /< 4< cm
Seleksi benih untuk tebar. %ilih yang sehat, lincah@akti", dan tidak cacat
5incir air. ipasang pada kolam pembesaran sebagai suplai oksigen untuk sidat
/,
!aki pakan. iletakkan di salah satu sudut bak agar sidat berkumpul ketika makan
'al itu bertujuan untuk menghindari terjadinya kebocoran kolam dan
memudahkan ketika proses penangkapan.
5egiatan selanjutnya adalah pengapuran. %engapuran ini bertujuan untuk
meningkatan produkti+itas tanah, terutama p' dan alkalinitasnya. Akan tetapi,
jika p' kolam atau air yang digunakan sudah berada pada kisaran netral 1- 0 32,
pengapuran tidak perlu dilakukan.
Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya adalah mengisi dengan
menggunakan pengatur ketinggian air berupa pipa pralon / inci yang tersambung
dengan saluran pengeluaran.
engan demikian, tidak akan terjadi banjir yang dapat menyebabkan sidat
hilang karena keluar dari kolam. $ika kolam yang digunakan berada di luar
ruangan, suplai oksigen biasanya berupa kincir air. Akan tetapi, jika kolam yang
digunakan berada di dalam ruangan, suplai oksigen menggunakan blower. 8ntuk
kolam seluas ,<< &.<<<mJ diperlukan kincir air berkekuatan & /,, %5.
b. %enebaran benih
%enebaran benih dilakukan pada pagi hari, biasanya pada pukul <-.<< <9.<<.
%ada saat itu, suhu masih cenderung tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
sehingga benih yang ditebar tidak stress. %adat tebar benih di dalam kolam juga
harus disesuaikan dengan ukuran sidat yang dipelihara. 8ntuk benih berukuran
&/ cm, padat tebar yang baik adalah 4<< ekor@mJ. Sementara itu, jika benih yang
ditebar berukuran /< 4< cm, padat tebarnya &<< &,< ekor@mJ.
%roses penebaran diawali dari aklimatisasi benih dengan media air di kolam
baru. $ika benih langsung berasal dari kolam pendederan, alat yang digunakan
bisa berupa ember sebagai wadah benih yang akan ditebar.
/;
:aranya, benih yang akan ditebar dimasukkan ke dalam ember dengan masih
menggunakan air yang berasal dari media pemeliharaan benih sebelumnya.
Setelah itu, ember yang sudah berisi benih diapung0apungkan di atas permukaan
air kemudian air dari kolam baru dimasukkan ke dalam ember. Setelah suhu
antara air kolam dan ember sama, keluarkan benih secara perlahan lahan.
$ika benih dikemas menggunakan plastic, caranya hampir sama dengan
menggunakan ember. %ertama, plastic berisi benih diapung apungkan di atas
permukaan air. Setelah beberapa menit 1biasanya &< menit2, buka plastic lalu
masukkan air dari kolam yang baru ke dalam plastic agar suhu air di dalam
plastic sama dengan suhu air kolam. !eberapa saat kemudian, keluarkan benih
dari dalam plastic secara perlahan0lahan sampai benih keluar semuanya.
c. %emberian pakan
8ntuk memacu pertumbuhan, tentu saja sidat yang dipellihara harus diberi
pakan. %akan yang diberikan harus teratur dan diusahakan jangan sampai
terlambat. $ika hal itu terjadi, tingkat kanibalisme dapat meningkat sehingga
hasilnya tidak sesuai dengan harapan. %akan mulai diberikan satu hari setelah
benih ditebar.
/-
%enebaran benih. iawali
dengan aklimatisasi benih
kemudian menerbarkannya
secara hati0hati
Erekuensi pemberian pakan adalah empat kali sehari, yaitu pada pukul <9.<<,
&/.<<, &,.<<, dan &9.<< dengan jumlah pakan adalah ,6 dari biomassa sidat
yang dipelihara.
%akan yang diberikan berupa pasta. %asta adalah campuran dari beberapa
bahan pakan yang dicampurkan sengan sedikit air sehingga akan berbentuk
seperti gumpalan. Selain pasta, pakan yang bisa diberikan berupa cacing tanah,
cacahan bekicot dan keong mas, serta ikan rucah. %akan kering 1komersial2 juga
dapat diaplikasikan pada pembesaran sidat, yaitu berupa palet. Akan tetapi,
jumlahnya jangan berlebihan karena dapat mengakibatkan kualitas air menjadi
menurun jika ada pakan sisa yang tidak termakan.
.acam macam pellet berdasarkan ukuran. apat diberikan kepada sidat dalam jumlah
yang cukup agar tidak tersisa di dalam kolam
/3
%asta. iberikan sebagai
pemancing agar benih
menyukai pakan buatan
8ntuk memudahkan pemberian pakan, disalah satu sudut kolam diletakkan
baki@keranjang sebagai tempat pakan. Sidat akan berkumpul pada baki@keranjang
tersebut ketika waktu pemberian pakan.
d. %engontrolan
5ontrol benih bisa dilakukan saat pemberian pakan. %ada saat itu, benih sidat
yang sehat akan makan dengan lahap dan ikut berkumpul pada baki pakan. $ika
ada sidat yang tidak makan, kemungkinan sidat tersebut sakit.
8ntuk control kualitas air hampir sama seperti "ase pendederan. 5andungan
oksigen, nitrit, amoniak, p', dan suhu air harus tetap disesuaikan dengan
persyaratan hidup sidat. %ergantian air juga harus tetap dilakukan. :aranya
adalah dengan membuka saluran air dan membiarkan air masuk dan keluar dari
kolam selama beberapa saat. engan demikian, kondisi air akan tetap segar
kembali.
/9
e. Seleksi dan sortir
$ika benih yang dipelihara berukuran &/ cm, setelah dipelihara selama & / bulan
benih akan tumbuh menjadi sidat muda seukuran jari 1#ngerling2 dengan panjang
tubuh /< 4< cm per ekor.
%enyortiran. ilakukan untuk memisahkan antara sidat yang besar dengan yang kecil
karena pertumbuhannya yang tidak merata
Selanjutnya sidat ini diseleksi@disortir lagi. %isahkan sidat ke dalam dua kelompok
yang berbeda ukuran. Setelah itu, sidat dipelihara di kolam pembesaran lagi
sampai diperoleh sidat berukuran konsumsi layak jual.
". %ertumbuhan tidak seragam
%ertumbuhan sidat kecil sampai menjadi sidat konsumsi tidak sama. Sekitar /<6
sidat akan tumbuh lebih cepat, ;<6 tumbuh normal, dan sisanya tumbuh lambat.
!ahkan, ada yang tidak tumbuh sama sekali. Oleh karena itu, perlu berulang kali
dilakukan penyortiran. Erekuensi seleksi tegantung pada kesenjangan ukuran
sidat.
Adanya perbedaan kecepatan tumbuh mengakibatkan umur panen sidat
juga berbeda0beda. $ika bobot panen yang diinginkan sekitar /,< =<< g@ekor,
4<
paling cepat sidat bisa dipanen dalam waktu &< bulan dengan produksi = ;
kg@mJ luas kolam. Sidat yang pertumbuhannya normal untuk mencapai ukuran
tersebut diperlukan waktu &/ &, bulan pemeliharaan. Sementara itu, sidat yang
lambat pertumbuhannya memerlukan waktu lebih lama lagi, yaitu sekitar &; /=
bulan untuk mencapai ukuran /,< =<< g@ekor.
D. Pem#esa$an Sidat di Jepan* dan Tai-an
!eralih ke $epang dan >aiwan. i kedua )egara tersebut diperlukan masa
pemeliharaan sampai dua tahun di kolam terbuka untuk memperoleh sidat
ukuran konsumsi. #ama pemeliharaan dihitung sejak pemeliharaan elver di ruang
tertutup.
engan penebaran =<< kg sidat gelondongan di kolam seluas 3<< mJ, di
$epang dapat dipanen sebanyak /.<<< kg sidat dewasa. 5olam pembesarannya
berupa &< petak kolam seluas 3< mJ 1&< m H 3 m2, dengan system air tergenang.
%adat tebar benih gelondongan berbobot &,4 g@ekor 1panjang &/ cm2 adalah <,=
kg@mJ kolam. %adat panen /,< kg@mJ berupa sidat dewasa berukuran ;,, g1/< cm2
per ekor.
Selanjutnya /.<<< kg sidat dewasa itu ditebarkan lagi di kolam seluas ,.<<<
mJ, agar bisa dipanen sebagai sidat konsumsi sebanyak /<.<<< kg. 5olam
pembesaran untuk sidat konsumsi berupa /, petak kolam masing masing
seluas /<< mJ 1berukuran &= m H &= m2 dengan system air tergenang. engan
padat tebar <,= kg@mJ, dari benih berukuran ;,, g@ekor 1panjang /< cm2 dapat
dipanen =,< kg sidat konsumsi@mJ berbobot &9< g@ekor 1panjang =, ;< cm2.
E. B.di Da/a Sidat di Ind!nesia
Sidat juga bisa dipelihara dengan menggunakan jaring hapa yang bentuknya
seperti keramba jaring apung 15$A2. Akan tetapi, ketinggian jaring tetap dibuat
minimal & m dengan ketinggian air optimal sekitar -, 3< cm. Sisa tinggi air
berguna untuk mencegah sidat lompat keluar. $ika ingin lebih aman dapat
menggunakan penutup berupa paranet. i dalam hapa diletakkan keranjang
plastic sebagai tempat pakan. Sebagai contoh, benih sidat sebanyak &3 kg
berbobot rata rata ,< ;< g@ekor dipelihara, panen yang diperoleh adalah sidat
berukuran 4 , ekor@kg dengan biomassa total 4 ton.
4&
5eramba jaring apung. apat diaplikasikan untuk pembesaran sidat
%embesaran sidat yang diterapkan di (ndonesia memiliki +ariasi suhu
tahunan, yaitu /, 0 4&B: di kolam terbuka. Akan tetapi, masa pemeliharaan sidat
dapat berlangsung lebih singkat. alam waktu satu tahun sudah bisa diperoleh
sidat konsumsi berukuran &,, / kg@ekor. 5ecepatan tumbuh sidat kemungkinan
disebabkan oleh suhu perairan di (ndonesia selalu berada pada suhu optimal
untuk pertumbuhannya, yaitu antara /, 0 4&B : jika pembesaran dilakukan di
kolam terbuka. 5ondisi suhu itu bisa berlangsung penuh sepanjang tahun jika
letak kolam pembesaran sidat berada di pantai. %ada suhu itulah na"su makan
sidat terangsang. $ika na"su makannya tinggi dan pemberian pakannya cukup
memadai, laju pertumbuhan sidat pasti akan lebih tinggi.
%. Hama dan Pen/akit
'al terpenting pada pemeliharaan belut maupun sidat adalah manajemen
pemeliharaannya. $ika manajemen pemeliharaan berjalan dengan baik, gangguan
penyakit dapat dicegah atau dihindari. %ada umumnya, gangguan yang sering
timbul berasal dari parasit $actylogyrus dan bakteri.
)a"su makan besar dapat memacu pertumbuhan sidat. Walaupun demikian,
asupan pakan yang berlebihan malah bisa mengundang penyakit. .isalnya, sidat
terserang penyakit insang. %enyakit ini diduga karena pengaruh suhu udara
tertinggi. $ika suhu udara tinggi, na"su makan sidat cenderung meningkat. Oleh
karena terlalu banyak makan atau terlalu kenyang, kotoran pun cenderung
banyak. asar kolam cepat kotor dan tercemar sehingga menjadi sumber utama
berkembangnya penyakit yang menyerang insang.
!erikut ini jenis0jenis bakteri dan organisme yang menyerang insang sidat.
4/
&. %lexybacter columnaris. Serangan bakteri ini tidak menunjukkan tanda
spesi7k. $ika diamati, terdapat benjolan putih pada kulit dan penutup
insang. %enyakit ini membuat sidat sulit berna"as, lemah, dan selalu berada
di pinggir kolam. %engobatan tidak menyembuhkan total, tetapi dapat
mengurangi. Obatnya berupa &xolinoc acid, %ura'on, (hlorampenicol,
%lumeruine. Obat alternati+e yang dapat dipakai ialah !5: & ppm atau
5.nO= / ppm.
/. !richoidina sp., bakteri ini menyerang bagian kulit dan tutup insang
sehingga terdapat benjolan putih di sekitarnya. Warna darah menjadi merah
gelap disertai insang yang tidak sempurna. %engobatannya bisa dengan
"ormalin 4< ppm.
4. Aeromonas li)ue"aciens. !akteri ini menyebabkan penyakit #n rot atau
busuk insang. !akteri ini ditemukan pada tutup insang, arteri halus
1pembuluh darah2, dan +ena 1pembuluh darah balik2. Dejala awalnya adalah
hilangnya na"su makan, lalu gerakan tidak teratur, dan sering muncul di
permukaan air. Serangan bisa merusak insang, mengganggu pertukaran *at
sehingga ikan susah berna"as. #ebih parah lagi, pada bagian rahang bawah
mengalami luka dan borok. engan demikian, sidat menjadi kekurangan
oksigen, akhirnya mati. !iasanya, bakteri ini menyerang pada suhu /3B:.
Sidat yang terjangkit bakteri ini serat insangnya akan membusuk, berwarna
putih, dan ada semacam kotoran menempel pada kulit insang. Sidat yang
sudah terserang harus segera dibuang. %engobatan dengan thia'ine yang
diberikan melalui pakan. $ika sudat sudah berbobot &<< g, dosisnya adalag
/< mg@hari. %engobatan dilakukan selama satu minggu.
=. :acing $actylogyrus. :acing yang merupakan parasit ini menyerang
insang. %arasit ini memiliki empat mulut pengisap dan bagian belakang
tubuhnya terdapat alat pengait yang digunakan untuk menempel pada
insang. (nsang yang ditempeli warnanya menjadi abu0abu gelap. Akti+itas
dan na"su makan ikan berkurang serta timbul in"eksi sekunder. %engobatan
dari cacing ini menggunakan !ricohlorron <,= ppm.
,. %arasit Myxidine adalah lar+a cacing yang menyerang insang dan kulit.
%arasit ini menyebabkan penyakit insang pada sidat. >andanya berupa
bintik0bintik putih pada insang. $ika dilihat dengan mikroskop, terdapat
pembungkus lar+a berbentuk o+al dan pada masing0masing ujung ada
bentuk bola. %engaruh serangan dapat menyebabkan na"su makan turun
dan pertumbuhan sidat menjadi lambat. 'al yang mungkin dilakukan
adalah tindakan pencegahan, yaitu dengan memperbaiki kondisi air dan
dasar kolam.
;. %enyakit gelembung udara 1gas bubble disease2. %enyakit ini sering
menyerang ikan yang dipelihara pada kolam baru. %enyebabnya adalah
belum cukupnya aerasi pada air dan tanah kolam. Air kolam masih jenuh
44
oleh gas )/ yang bakal menyumbat insang. :ara mengatasinya dengan
memberikan aerasi yang cukup dalam kolam.
FFF
PANEN DAN PENAN0ANAN PASCAPANEN
!elut dan sidat yang baru dipanen dari kolam pemeliharaan tak bisa langsung
diperdagangkan atau dijual ke konsumen. 5edua ikan tersebut harus mendapat
beberapa perlakuan penting, seperti pemberokan, sortasi, pengepakan, dan
penanganan yang tepat. Semua hal tersebut bertujuan agar ikan tersebut masih
hidup atau segar ketika sampai tangan konsumen.
A. Panen
%anen belut dan sidat dilakukan dengan penangkapan
secara seksama agar tidak merusak kulit. #angkah
langkah yang harus dilakukan ketika penangkapan
yaitu sebagai berikut.
4=
%emanenan. >ujuan akhir
dari setiap pembudi
daya, baik belut ataupun
sidat
%emisahan antara
belut@sidat besar dengan
yang kecil. .enghindari
terjadinya kanibalisme
Sebelum diedarkan kepada
konsumen, belut dan sidat
harus diberi perlakuan khusus
agar kondidinya tetap segar
atau masih dalam kondisi hidup,
terutama pada saat
pemanenan.
&. %uasakan belut@sidat / 4 hari sebelum penangkapan dengan tidak
memberi makan. !erikan pakan ketika akan ditangkap. 5etika belut@sidat
berkumpul memperebutkan pakan, penangkapan dapat dilakukan dengan
mudah menggunakan jaring.
/. 5eringkan kolam untuk menangkap belut@sidat yang belum tertangkap,
kemudian arahkan belut@sidat ke saluran pengeluaran. Setelah itu,
belut@sidat dapat ditampung dengan drum bekas atau langsung diletakkan
di dalam bak pemberokan.
4. %isahkan antara belut@sidat yang berukuran besar 1cepat pertumbuhannya2
dengan belut@sidat yang pertumbuhannya lambat. %emisahan ini penting
mengingat kedua jenis ikan ini bersi"at kanibal dalam kondisi tertentu. >idak
jarang dijumpai belut@sidat yang ukurannya lebih besar memangsa yang
ukurannya lebih kecil.
=. !elut@sidat dikumpulkan dalam bak penampungan berair dangkal yang
dilengkapi aerator.
4,
B. Pem#e$!kan
!elut dan sidat yang akan diperdagangkan diberok terlebih dahulu dalam kolam
pemberokan yang dialiri air jernih yang terus mengalir. alam masa pemberokan
tersebut, ikan dipuasakan agar isi perut terbebas dari kotoran dan bau lumpur.
engan demikian, ketika dikonsumsi dagingnya tidak berbau tanah.
#ama pemberokan tergantung suhu air di lokasi. i Cropa yang airnya
bersuhu sekitar &,B:, perlakuan pemberokan memakan waktu tiga hari. i
(ndonesia yang airnya bersuhu sekitar /,B:, diperlukan waktu - &< hari.
$ika terdapat kolam khusus, cara lain memberok belut@sidat yang paling
mudah adalah dengan memasukkannya ke dalam kurungan kawat bermata jaring
& cm yang terbuat dari tembaga tahan karat. 5urungan tersebut ditenggelamkan
di dalam saluran air yang mengalir selama satu minggu. !esarnya kurungan
disesuaikan dengan jumlah sidat yang akan diberok. $ika kurungan tembaga
dirasakan terlalu mahal, bisa menggunakan kereneng bumbu 1keranjang bermata
jaring0jaring2 yang telah dicat dengan ter. >iap satu buah keranjang bisa dipakai
untuk memberok sidat berukuran =< cm sebanyak ,< ekor. Selain semua wadah
di atas, pemberokan dapat dilakukan dengan menggunakan drum atau toren
bekas.
4;
%emanenan. ilakukan
dengan membuka outlet
wadah kemudian
menampungnya
menggunakan saringan
rum bekas. apat
digunakan sebagai bak
pemberokan belut@sidat
Sidat yang telah diberok selanjutnya bisa dikirim ke pedagang pengumpul
untuk disalurkan ke pedagang eceran. !isa juga dikirim ke perusahaan eksportir
untuk dikirim ke luar negeri.
C. Pen*i$iman Hidup
.engirim sidat hidup dalam jumlah banyak memerlukan perlakuan0perlakuan
rumit selama pengangkutannya. Sidat terlebih dahulu ditempatkan dalam tangki0
tangki di atas truk. Sebaiknya waktu pengangkutannya pada malam hari agar
suhu udara malam dapat menekan suhu air dalam tangki serendah0rendahnya.
!egitu pula dalam mengisikan air dalam tangki harus menunggu udara malam
yang sejuk. Selama perjalanan pun air dalam tangki harus disirkulasikan dengan
pompa air dan diberi udara segar dengan kompresor yang cukup kuat guna
menambah *at asam dalam airnya.
%erbandingan bobot air dan belut@sidat adalah & K &. .aksudnya untuk & ton
air 1&.<<< l2 hanya bisa untuk mengangkut sidat sebanyak & ton 1&.<<< kg2 sidat.
$ika per ekor sidat berukuran =< cm rata0rata berbobot /,< g, untuk &.<<< l air
hanya bisa diisi =.<<< ekor sidat hidup.
itempat penampungan eksportir, khususnya sidat, biasanya sidat
ditimbun dulu untuk sementara di bak0bak beton di bawah naungan atap yang
teduh sambil menunggu jadwal pengiriman. i bawah tempat ini airnya juga
harus disirkulasikan dengan pompa air serta diberikan udara tambahan dengan
4-
kompresor seperti pada pengangkutan di atas truk. engan demikian, suhu air
tidak menjadi terlalu panas dan selalu mecukupi kadar oksigen terlarutnya.
Setiap sidat yang mati harus segera disingkirkan agar tidak mengotori air
bak lebih lama. i dalam bak0bak penimbunan, sidat bisa disimpan selama
berminggu0minggu asalkan air diusahakan tetap segar dan sidat tetap kosong
perutnya.
!egitu pula pengiriman untuk ke luar negeri, sidat harus diangkut dengan
tangki0tangki air yang dlengkapi dengan sirkulasi air dan pompa kompresor.
Setibanya di pelabuhan tujuan 1misalnya 'ongkong2, sidat hidup itu pun harus
diangkut ke tempat penimbunan grosir dengan truk tangki seperti semula. 5etika
dikirim ke pengecer atau konsumen, sidat hidup perlu diangkut dalam jumlah
yang lebih kecil. !iasannya dengan menggunakan kotak yang terbuat dari kayu.
.asing0masing baki dibagi oleh dua penyekat memanjang dan ukuran tiap
baki dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memuat &< kg sidat yang seragam
panjangnya karena sortir. 'anya bagian baki atas saja tidak diisi sidat, tetapi
diganti gumpalan0gumpalan es batu.
!aki yang telah diisi sidat ditumpuk dalam wadah kotak dengan susunan
empat baki bawah berisi sidat dan baki teratas berisi gumpalan es. Air lelehan es
nantinya akan menetes ke bawah melalui lubang lubang dasar baki mengenai
tubuh0tubuh sidat yang membujur di ruang baki yang sempit. 8ntuk menghindari
agar es tidak terlalu cepat meleleh, bagian atas harus ditutup rapat. engan
diletakkan di dalam baki0baki seperti itu, sidat bisa tahan diangkut hidup0hidup
selama /= jam.
%engangkutan sidat hidup juga dapat menggunakan kantong plastic.
5antong plastic yang digunakan dua lapis. Sidat dimasukkan ke dalamnya sesuai
ukuran dan jarak. Setelah itu, kantong diisi oksigen dengan perbandingan antara
oksigen dan air 4 K&.
43
49
=<
(kat kantong plastic dengan kuat. $ika jarak pengangkutan jauh, kantong plastic
tersebut dapat dimasukkan ke dalam dus *tyro"oam dengan menambahkan batu
es agar suhu selama pengangkutan tetap stabil.
D. Pen*!lahan Belut dan Sidat
aging belut dan sidat bisa diolah menjadi berbagai macam menu masakan.
aging keduanya bisa diolah dengan cara disetup, direbus, disemur, digoreng,
dipepes, maupun dipanggang. :ara pengolahannya bisa dibiarkan tetap utuh,
dipotong0potong 1kalau besar2, atau dibuat #llet 1irisan0irisan daging yang tidak
lagi berduri2.
&. Mem#e$sihkan #elut
Sebelum diolah atau diawetkan, daging belut perlu dibersihkan dulu dari
lendirnya. 8ntuk memudahkan menghilangkan lendir bisa dengan cara memberi
abu atau menetesinya dengan air jeruk nipis. Selanjutnya belut dicuci bersih
setelah dikerok badannya dengan pisau tumpul.
!agi yang ahli, belut bisa dikuliti. 5onon, kulit belut bisa diawetkan dan dibuat
sepatu.
Setelah lendir dibersihkan, perut belut dibelah memanjang dan seluruh isi
di dalamnya dibuang agar dagingnya tidak berasa pahit. %erutnya dibersihkan
sampai bagian tulang punggung, lalu insang dibuang dan ekornya dipotong. $ika
=&
dibuat dendeng, kepala dan ekor harus dihilangkan. Setelah itu, belut dicuci
bersih.
'. P$!duk !lahan #elut dan sidat
i $epang, belut dan sidat merupakan makanan sehari hari, sedangkan di
(ndonesia popularitas kedua ikan ini masih terbatas di beberapa darah yang
memang sentra penghasil belut atau sidat. 'al itu karena belum banyak pihak
yang terjun dalam usaha budi daya belut dan sidat sehingga peredarannya masih
sangat terbatas.
!elut atau sidat yang masih hidup atau baru saja dipanen sangat bagus
untuk diawet atau diasap. !elut dan sidat yang masih segar memiliki tekstur
daging yang padat, matanya jernih, insangnya merah, dan warnanya terlihat
lebih cerah.
!elut yang terlalu besar kurang empuk dagingnya. aging belut semacam
ini sebaiknya dibuat dendeng saja. !elut bisa dibuat menjadi banyak +ariasi
=/
A !
: