Glaukoma Simpleks Kronis Identitas Pasien Nama : Ny. T. Umur : 52 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Buruh tani Alamat : Dusun Krajan 8/4, Sukowono Suku : Madura Nomor RM : 026564 Tanggal Pemeriksaan : 15 Juli 2014 Anamnesis Keluhan Utama Mata kiri tidak bisa melihat, mata kanan kabur. Mata kanan Pasien mengeluh Mata kanan memiliki pandangan kabur sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya terlihat bayangan putih, dan lama kelamaan pandangan menjadi hilang. Mata tidak terasa ngeres, tidak merah, tidak terasa cekot-cekot, tidak terlihat terowongan, dan tidak melihat pelangi ketika terkena cahaya. . 2 bulan lalu sempat merasakan nyeri pada mata kanan pasien dan disertai mual.
Riwayat Penyakit Sekarang Mata kiri Pasien mengeluh pandangan mata kiri kabur yang lama lama menjadi tidak bisa melihat sejak satu tahun lalu. Pasien merasa melihat pandangan putih pada awal mulanya dan mata tidak merah, tidak ngeres, tidak terasa cekot cekot, tidak melihat terowongan, dan tidak melihat seperti pelangi ketika terkena cahaya. Saat itu pasien merasa bila terkena cahaya di sawah menjadi silau. 2 bulan lalu sempat merasakan nyeri pada mata kiri pasien dan disertai mual. Pasien merasakan keluhan pada mata kirinya lebih berat dari mata kanannya. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Trauma Mata (-) Riwayat Pemakaian Kacamata (-) Riwayat Hipertensi (+) Riwayat Diabetes Mellitus (-) Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada riwayat penyakit serupa dengan pasien. Riwayat Pengobatan Pasien mengaku pernah berobat alternatif sebelumnya. Dan minum jamu jamuan. Keterangan tambahan Pasien adalah pasien rawat jalan di RSD dr. Soebandi jember yang mendapat pengobatan Glaukoma, berupa Timolol 0,5%.pilocarpin 2%, dan acetazolamide Sejak 2bulan lalu dan dikonsulkan ke bidang jantug Pemeriksaan Fisik Status Generalis KU : Cukup Kesadaran : Compos Mentis Vital Sign : TD : 140/100 mmHg RR : 22x /menit T : 36,2 o C Nadi : 102x/ menit Status Ophtalmologi Pre Op. OD OS Visus 1/300 Respon Cahaya Palpebra tanda-tanda radang(-), Edema (-), ptosis(-) tanda-tanda radang(-), Edema (-), ptosis(-) Konjugtiva Jernih Hiperemi (-) Jernih Hiperemi (-) Sklera Putih Putih Kornea Jernih Jernih BMD Dangkal Dangkal Iris Reguler, coklat Reguler, coklat, Pupil Reguler, 4mm, Refleks cahaya + Reguler, 4mm, Refleks cahaya + Lensa TIO Keruh 7 / 5,5 = 12,2 mmHg Keruh 5,0 / 5,5 = 17,3 mmHg Foto Pre Op OD
Foto Pre OP OS
Resume Pasien wanita, 52th datang dengan keluhan mata kiri dan kanan kabur sejak 1 tahun yang lalu. Penglihatan mata kiri dirasa semakin lama semakin kabur, pasien merasa melihat bayangan putih dan silau ketika berada di sawah Sedangkan mata kanan dirasakan kabur sejak 4 bulan lalu, dan berangsur memburuk. Pasien memiliki riwayat hipertensi Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/100 mmhg; Nadi 102x/menit; RR : 22kali permenit, VOD 1/300; VOS LP (+). TOD 7/5,5 = 12,2 mmHg; TOS = 5/5,5 = 17,3 mmHg Diagnosis Kerja ODS Katarak matur + glaukoma kronis simplek Diagnosis Banding ODS Glaukoma Fakomorfik ODS Glaukoma Fakolitik POA (Planning Of Action) POA Diagnosis Slit Lamp OS Funduskopi OS Tonometri Schiotz POA Terapi
Pada pemeriksaan slit lamp segmen anterior bola mata ditemukan bilik mata depan dangkal, maka dapat menunjang diagnosis glaukoma. Pada pemeriksaan funduskopi untuk melihat apakah ada kelainan pada segmen posterior. Jika ada maka diterapi sesuai penyebab, misalkan pada retinopati hipertensi Tonometri Schiotz dilakukan untuk melihat TIO pasien, bila tinggi maka diturunkan menggunakan obat-obatan Pasien diberikan terapi obat tetes mata untuk menurunkan TIO dan segera dilakukan operasi untuk mencegah kebutaan permanen. Operasi dilakukan pada mata kiri terlebih dahulu Operasi yang dilakukan adalah ECCE+IOL+Iridektomi POA Edukasi Mata kanan dan kiri penglihatan kabur disebabkan oleh karena adanya kekeruhan lensa yang disebut katarak yang nantinya akan menyebabkan peningkatan tekanan di bola mata. Pengobatan katarak satu-satunya dengan operasi katarak. Menjelaskan prosedur operasi singkat dan komplikasi yang bisa terjadi. Setelah operasi, selama 8 minggu pasien tidak diperbolehkan menunduk/membungkuk dan mengangkat benda berat, serta mengedan berlebihan waktu BAB Menjelaskan bahwa nanti mata kanan pasien juga akan mendapatkan operasi yang sama
TERAPI ECCE + IOL + Iridektomi
Laporan Operasi Pasien diposisikan supine Pantocain tetes mata Desinfeksi area operasi Pasang Blefarospat (spreader) Insisi Konjunctiva Insisi Kornea Kapsulotomi anterior Dilakukan iridektomi Aspirasi sisa cortex Insisi visco elastis Implantasi lensa tanam Aspirasi visco elastis Injeksi Lidocain di BMD Hidrasi Kornea Tetes mata antibiotik Bebat mata Operasi selesai Laporan Operasi
Status Ophtalmologi post op OS ECCE+IOL+Iridektomi
OD OS Visus 1/300 1/60 Palpebra tanda-tanda radang(-), Edema (-), ptosis(-) tanda-tanda radang(-), Edema (-), ptosis(-) Konjugtiva Jernih Hiperemi (-) Jernih Hiperemi (+) Sklera Putih Hiperemis Kornea jernih Jernih BMD Cukup dalam Cukup dalam Iris Reguler coklat Reguler, warna coklat, Pupil Reguler, 4mm, Refleks cahaya lambat
Reguler, 4mm, Refleks cahaya lambat Lensa TIO Jernih 6/5,5 = 14,6 mmHg Jernih 11/10 = 13,8 mmHg