Gejala Sifilis Primer Sifilis Sekunder Sifilis Tersier
Waktu muncul Masa tunas 2-4 minggu Sembuh sendiri antara 3-10 minggu Muncul 6-8 minggu sejak S I Std. dini : lebih cepat hilang (beberapa hari minggu) Std. lanjut : bertahan lebih lama (beberapa minggu- bulan) Muncul 3-10 tahun setelah S I Gejala konstitusi - Anoreksia, berat badan menurun, demam ringan, atralgia, nyeri kepala, malaise Dapat disertai demam Kulit Papul lentikular, permukaannya segera menjadi erosi, umumnya menjadi ulkus (bulat, soliter, pinggir tak bergaung, dasar jaringan granulasi berwarna merah dan bersih, tidak ada tanda-tanda radang akut Roseola (generalisata, simetris, termasuk telapak tangan dan kaki) Papul dengan skuama di sekitarnya (koleret) Skuama menutupi permukaan papul Papul-papul lentikuler berkonfluen, permukaan datar
Pustul Papul, pustule, dan krusta berkonfluen Ulkus ditutupi oleh krusta Roseola sifilitika
Papuloskuamosa
Psoriasiformis
Kondilomata Lata (infeksius) Lipat paha, skrotum, vulva, perianal, di bawah mammae, antar jari kaki Sifilis variseliformis Sifilis impetiginosa
Ektima sifilitikum Guma lentikular, sampai sebesar telur ayam. Setelah beberapa bulan akan mulai melunak mulai dari tengah, tanda-tanda radang mulai tampak, kulit eritematosa dan livid. Bisa terjadi perforasi dan keluar cairan seropurulen, kadang-kadang sanguinolen, bisa disertai jaringan nekrotik.
Tempat perforasi menjadi ulkus (lonjong/bulat), dindingnya curam, seolah-olah kulit terdorong keluar)
Nodus (miliar-lentikula, cenderung berkonfluensi, tumbuh terus secara serpiginosa), dapat mengalami nekrosis di tengah dan membentuk ulkus Mukosa - Papul eritematosa, permukaan datar, biasanya miliar atau lentikular Mucous Patch (infeksius) Di selaput lendir alat genital Guma (setempat mulut dan tenggorok atau septum nasi) atau menyebar), melunak membentuk ulkus, bersifat destruktif sehingga bisa merusak tulang rawan septum nasi atau palatum mole KGB Limfadenopati regional di inguinalis medialis (soliter, indolen, Limfadenitis generalisata KGB regional tidak membesar tidak lunak, biasanya lentikular, tidak supuratif) Rambut - Kerontokan setempat-setempat, seperti bercak yang ditumbuhi rambut yang tipis, seperti digigit ngengat Alopesia areolaris Mata - Uveitis anterior, retinitis, vitreitis, ablasio retina Telinga - SNHL mendadak atau progresif, vertigo Hepar - Kadang-kadang hepatitis, ikterus ringan Guma bersifat multiple, jika sembuh terjadi fibrosis, hepar mengalami retraksi, membentuk lobus-lobus tidak teratur (Hepar Lobatum). Saraf - Tekanan intracranial dapat meningkat, kepala nyeri, muntah, udem papil Pemeriksaan LCS : peninggian sel dan protein (tidak rutin pada S II dini)
Terapi penisilin Penisilin G benzatin dosis total 4,8 juta unit IM 1x seminggu Penisilin G prokain dalam akua dosis total 6 juta unit, diberi 0,6 juta unit/hari selama 10 hari PAM (Penisilin prokain 2% aluminium monostearat) dosis total 4,8 juta unit, diberikan 1,2 juta unit/kali, 2x seminggu Penisilin G benzatin, dosis total 9,6 juta unit Penisilin G prokain dalam akua, dosis total 18 juta unit (0,6 juta unit/hari) PAM, dosis total 9,6 juta unit (1,2 juta unit/kali, 2 x seminggu)