Anda di halaman 1dari 9

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hernia merupakan suatu penonjolan abnormal organ abdomen melalui daerah
yang lemah.
8
Hernia dapat disebabkan oleh adanya titik lemah dan faktor risiko lain
yang mendukung terjadinya hernia, salah satunya adalah latihan berat. Latihan berat
sering dialami oleh anggota TNI-AD.

2.1 Hernia Inguinalis
Hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga abdomen melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo aponeuritik dinding
perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia.
1
Hernia inguinalis diklasifikasikan menjadi hernia inguinalis medialis dan hernia
inguinalis lateralis. Hernia inguinalis medialis bisa juga disebut dengan hernia direk.
Hernia inguinalis medialis disebabkan karena peningkatan tekanan intra abdomen
kronik dan kelemahan otot dinding trigonum hesselbach. Hernia inguinalis medialis
juga bisa terjadi dikarenakan degenerasi jaringan ikat otot abdomen yang
menyebabkan melemahnya otot pada usia lanjut.
11
Hernia inguinalis lateralis disebabkan karena penonjolan dari abdomen di
lateral pembuluh epigastrika inferior. Hernia inguinalis lateralis disebut juga hernia
5

indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran yaitu annulus inguinalis internus
dan kanalis inguinalis.
4,5,6



Gambar 2.1 Tipe Hernia Dinding Abdomen.
12


Diagnosis hernia ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat di reposisi atau jik
tidak dapat di reposisi, serta atas dasar tidak adanya batas yang jelas di sebelah
kranial dan adanya hubungan ke kranial melalui anulus eksternus.
1
Penegakkan
diagnosis terbagi atas dua cara yaitu dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Anamnesis yang terarah sangat membantu dalam menegakkan diagnosis.
Manifestasi klinis dari hernia inguinalis, yaitu lebih sering terjadi pada pria di
bandingkan wanita dan lebih umum di sisi kanan di bandingkan sisi kiri.
10
Keluhan
yang biasa dirasakan oleh penderita hernia yaitu adanya benjolan di lipat paha yang
6

muncul pada saat berdiri, batuk, mengedan, bersin, dn akan menghilang saat
berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, nyeri biasanya baru timbul jika terjadi
inkarserasi karena nekrosis atau gangren.
1
Penderita juga sering mengeluh tidak
nyaman dan pegal pada daerah inguinal. Keadaan tersebut di atas dapt dihilangkan
dengan cara reposisi manual.
4

Gejala dan tanda klinis pada pemeriksaan fisik banyak ditentukan oleh keadaan
isi hernia.
1
Pada inspeksi saat penderita mengedan, dapat dilihat hernia inguinlais
lateralis yang muncul sebagai regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke
medial bawah. Kantong hernia yang kosong dapat diraba di funikulus spermatikus
dengan cara menggesekan dua lapisan kantong tersebut. Kantong hernia yang berisi
organ bergantug pada isinya, pada keadaan palpasi memungkinkan terabanya usus,
omentum, atau ovarium.
1
2.1.1 Struktur Anatomi Hernia Inguinalis
Organ yang terkait pada hernia inguinalis terdiri dari otot dinding abdomen
ventrolateral, kanalis inguinalis, dan kanalis femoralis. Muskulus obliqus eksternus
adalah otot pipih superfisial. Serabut ototnya melintas kea rah mediokaudal dn lajur-
lajur muskulus serratus anterior, suatu muskulus pektoralis. Berselang-seling dengan
laur-lajur pada pangkal muskulus obliqus eksternus abdominis. Serabut muskulus
obliqus internus abdominis melintas tegak lurus terhadap serabut muskulus obliqus
eksternus abdominis. Muskulus transversus abdominis adalah otot pipih profunda,
serabutnya melintas kurang lebih horisontal, kecuali serabut palig kaudal.
4,6

7

Kanalis inguinalis merupakan saluran oblik yang menembus bagian bawah
dinding anterior abdomen, rongga ini terdapat pada pria maupun wanita. Kanalis
inguinalis terletak sejajar dan tepat di atas ligamentum inguinal. Dinding kanalis
inguinalis di bentuk ole muskulus obliqus eksternus abdominis dan di bentuk oleh
fascia abdominalis.
4,6


Gambar 2.2 Struktur Anatomi yang Memiliki Peran Penting dalam Ruang Inguinal
Dekstra.
7

Kanalis femoralis adalah kompartemen medial sarung femoral yang pendek,
berbentuk seperti kerucut, dan terletak antara tepi medial sarung femoral dan vena
femoralis. Ruang ini memungkinkan vena femoralis mengembang jika penyaluran
balik darah dari ekstremits inferior bertambah. Pada kanalis femoralis terdapat
jaringan ikat, lemak, beberapa pembuluh limfe, dan kadang-kadang nodi limpoidei
inguinalis profundi. Kanalis femoralis paling lebar dibagian ujung abdominalnya,
8

yakni anulus femoralis dan meluas ke distal sampai setinggi tepi proksimal hitus
saphenus.

Gambar 2.3 Hubungan Saraf terhadap Struktur Inguinal.
7


2.1.2 Patofisiologi Hernia Inguinalis
Hernia dapat terjadi karena beberapa faktor, dua diantaranya yaitu anomali
kongenital seperti prosesus vaginalis yang terbuka serta kelemahan otot abdomen
karena proses penuaan, kedua yaitu peningkatan tekanan intra abdomen
menyebabkan dinding abdomen lemah yang mengakibatkan organ usus terdorong
ke dalam defek atau lubang sehingga terjadi perubahan isi abdomen ked lam kanalis
inguinalis.
1,9


9

2.1.3 Faktor Risiko dan Etiologi Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab
yang didapat serta lebih banyak pada pria dibandingkan pada wanita.
1
Pada orang
sehat ada tiga mekanisme yag dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu
kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur musculus obliquus internus
abdominis yang menutupi annulus inguinalis internus ketika berkontraksi, dan adanya
fascia transversa yang kuat menutupi trigonum hasselbach yang umumnya hampir
tidak berotot. Gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan hernia. Faktor yang
berperan adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, peningkatan tekanan
intraabdomen, dan kelemahan otot dinding perut karena usia atau bias karena aktifitas
fisik yang berat.
1

2.1.4 Epidemiologi Hernia Inguinalis
Hernia inguinal indirek adalah hernia yang paing umum terjadi tanpa melihat
dari sisi jenis kelamin. Pada pria hernia inguinalis indirek mendominasi dengan rasio
2:1, sedangkan hernia inguinalis direk paling umum pada wanita. Rasio pria dengan
wanita pada hernia femoralis adalah 10:1 sedangkan pada hernia umbilikalis 2:1.
Meskipun hernia femoralis muncul lebih banyak pada wanita dibandingkan pria.
Sepuluh persen dari wanita dan 50% dari pria yang memiliki hernia femoralis juga
memiliki atau akan memiliki hernia inguinalis.
4

Baik hernia inguinalis indirek dan hernia femoralis umumnya terjadi di sebelah
kanan. Prevalensi hernia meningkat sejalannya usia, khususnya hernia inguinalis,
umbilikalis, dan femoralis.
4
10

2.1.5 Penatalaksanaan Hernia Inguinalis
Penatalaksanaan Hernia inguinalis meliputi pengobatan konservatif dan
operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga. Bukan merupakan tindakan definitive sehingga tetap terjadi
hernia inguinalis.
1

Tindakan konservatif yang pertama adalah reposisi, yaitu suatu tindakan untuk
mengembalikan isi hernia ke dalam abdomen yang dilakukan secara bimanual.
Dengan cara tangan kiri memegang isi hernia sambil membentuk corong dan tangan
kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan dan tetap
sampai terjadi reposisi. Jika reposisi hernia tidak berhasil, operasi harus segera
dilakukan dalam waktu enam jam. Kedua adalah dengan cara pemakaian bantalan
penyangga, tindakan ini bertujuan untuk menahan hernia yang telah dilakukan
reposisi. Tindakan ini tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur
hidup. Namun cara ini sebaiknya tidak dilakukan karena dapat menimbulkan
kompikasi, antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang
tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam.
1
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang
rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.

Operasi hernia ada
tiga tahap, herniotomi yaitu membuka kantong hernia serta membebaskan isi hernia
jika ada perlengketan, hernioplasti yaitu memberi kekuatan pada dinding belakang
kanalis inguinalis dan memperkecil annulus inguinalis internus, herniorafi yaitu mulai
dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint tendon.
1

11

2.1.6 Komplikasi Hernia Inguinalis
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi
hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia irepoibel. Dapat terjadi
apabila isi herni terlalu besar. Disini tidak timbul gejala klinis keculi benjolan. Isi
hernia dapat juga tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang
menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana.
1
Sumbatan dapat terjadi total atau parsia. Bila cincin hernia sempit, kurang
elastis, lebih sering terjadi sumbatan parsial. Jepitan cincin hernia dapat
menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia.
1

2.1.7 Prognosis Hernia Inguinalis
Umumnya prognosis pada kasus hernia baik, meskipun dapat terjadi nyeri
kronik yang didapatkn dari efek jangka panjang yang paling umum dan serius setelah
dilakukannya perbaikan pada hernia.
13

2.2 Kejadian Hernia Inguinalis pada Anggota TNI-AD
TNI Angkatan Darat terbagi menjadi dua bagian besar yaitu kesatuan tempur
dan kesatuan non tempur.

2.3 Kerangka Pemikiran
Hernia merupakan suatu kondisi umum yang dapat mempengaruhi kesehatan
pria dan wanita pada segala usia.
2
Berdasarkan klasifikasinya, hernia inguinalis
12

adalah hernia yang paling umum terjadi. Menurut data yang masuk, sekitar 500.000
kasus pertahunnya menjadi perhatian di Amerika Serikat.
3
Sekitar 75% dari semua hernia, terjadi di lipat paha, dua per tiga diantaranya
adalah indirek dan sisanya adalah hernia inguinal direk.
1,4
Hernia inguinalis indirek
adalah hernia yang paling umum pada pria dan wanita.
5
Laki-laki 25 kali lipat lebih
berisiko memiliki hernia di lipat paha daripada perempuan.
4

Faktorfaktor yang berperan adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka,
peningkatan tekanan intraabdomen, dan kelemahan otot dinding perut karena usia
atau bisa karena aktifitas fisik yang berat.
1

Kasus pada pria dewasa misalnya pada anggota TNI-AD memiliki kegiatan
yang berhubungan dengan aktivitas fisik yang berat. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan kelemahan fungsi atau jaringan pada organ tubuh salah satunya pelemahan
otot dan peningkatan tekanan di dalam rongga perut (intra abdomen), sehingga terjadi
hernia inguinalis.
1








Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Risiko hernia inguinalis
meningkat pada TNI-AD
Pangkat
Latihan
fisik
Usia
TNI-AD

Anda mungkin juga menyukai