j APA YANG DIHARAPKAN DARI USAHA TERNAK SAPI ? Tapi ingat : DAN YANG BAIK HANYA DAPAT DICAPAI JIKA HEWAN TERSEBUT !
- Produksi susu yang tinggi ? - Kenaikan berat badan yang tinggi ? - Mampu beranak setiap tahun ?
k LAKSANAKAN SAPTA USAHA PETERNAKAN AGAR TERNAK SAPI DAPAT BERPRODUKSI DAN BEREPRODUKSI DENGAN BAIK ! 1. BIBIT TERNAK SEHAT DAN BERKUALITAS 7. PEMASARAN 5. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENYAKIT HEWAN, termasuk PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI 6. PENANGANAN PASCA PANEN 4. TATALAKSANA PEMELIHARAAN YANG BAIK 3. KANDANG LUAS, BERSIH DAN SEHAT 2. PAKAN TERSEDIA DALAM JUMLAH DAN KUALITAS YANG CUKUP
l SAPI YANG SEHAT, TERMASUK SEHAT ALAT REPRODUKSINYA, AKAN DAPAT : - BIRAHI - BUNTING - BERANAK - Pelihara pedet betina dengan baik untuk mendapatkan calon induk yang unggul ! - Pelihara sapi induk dengan baik sehingga dapat birahi, bunting dan beranak secara normal.
Sapi perah Sapi potong Sapi dara siap dikawinkan pertama kali 14 ~15 bulan 18 bulan J arak antara kelahiran 12 ~13 bulan 15 ~16 bulan
m 1. Sapi yang normal mempunyai birahi setiap 20 ~21 hari. J ika sudah memasuki waktunya, dianjurkan lebih dari 3 kali sehari untuk melaksanakan deteksi birahi.
2. Tanda-tanda birahi : a. Vulva bengkak, kemerahan dan mengeluarkan lendir (Sunda : 3 B yaitu baseuh, bareuh, beureum dina palawangan) b. sebelum birahi, sapi mencoba menaiki sapi yang lain. Pada waktu birahi, sapi birahi bersedia dinaiki oleh sapi yang lain. Nafsu makan turun.
MEMERIKSA KONDISI VULVA
- Vulva bengkak, kemerahan dan mengeluarkan lendir - Lendir bening, terang tembus, tidak keruh
n Hubungan antara Waktu Inseminasi dan Angka Kebuntingan (Salisbury et al. 1978) 0 30 10 40 20 50 60 70 80 Bi rahi Ovulasi 0 3 6 9 121518 212427303336 39424548 51 5457 60 Waktu terbai k untuk i nsemi nasi J am setelah mulai birahi (jam) A n g k a
k e b u n t i n g a n
( % )
Untuk mempertinggi peluang terjadinya kebuntingan, maka sapi betina harus dikawinkan, misalnya dengan cara Inseminasi Buatan (IB), pada waktu yang tepat.
JIKA BIRAHI MULAI : MAKA IB DILAKUKAN PADA : - Sebelum pkl. 09.00. - Siang hari - Antara pkl. 09.00 ~12.00 - Malam atau pagi pagi pada keesokan harinya - Diatas pkl. 12.00 - Esok pagi
GANGGUAN PADA ALAT REPRODUKSI ( DARI INDUNG TELUR, RAHIM SAMPAI PADA J ALAN KELAHIRAN ) YANG MENGAKIBATKAN TERNAK SAPI BETINA MENJ ADI SULIT ATAU GAGAL BIRAHI, BUNTING, ATAU BERANAK Ternak birahi tapi tidak tampak dari luar Birahi tenang bukan birahi yang terlewatkan akibat kelalaian peternak birahi teratur tetapi dikawinkan (IB) lebih dari 3 kali tetap gagal bunting o
p KONDISI HEWAN ALAT KELAMIN TIDAK NORMAL Induk betina dari jenis kecil dikawinkan dengan pejantan dari jenis besar Hasil dari perkawinan sedarah (inbreeding) : a. Induk betina dan induk jantan berasal dari induk yang sama b. Anak betina dikawini induk jantan c. Induk betina dikawini anak jantan Janin berukuran besar Cenderung DISTOKIA Abnormalitas sejak lahir, misalnya betina freemartin (berasal dari kelahiran kembar jantan dan betina) : - Vulva kecil, rambut vulva lebat - Klitoris besar seperti penis - Ambing dan puting kecil Abnormalitas dapatan : - Luka pada saluran kelamin akibat penanganan distokia, retensio placenta, dll
FAKTOR KETURUNAN
q KESALAHAN MANAJEMEN Gizi buruk pada pedet/sapi muda
Pertumbuhan badan terganggu
Alat reproduksi berkembang tidak sempurna ! Gizi buruk pada sapi dewasa
Sanitasi IB yang rendah (kotor) Abortus akibat penanganan ternak tidak tepat Penyakit infeksi yang menyerang alat kelamin
KELEMAHAN UMUM : Kurang exercise
BRUCELLOSIS (Keluron Menular)
Penyakit infeksi lainnya yang disebabkan oleh Corinebacterium pyogenes, Escherichia coli, Streptococcus sp, Staphylococcus sp, dll. yang menyebabkan peradangan pada alat kelamin (endometritis, salphingitis, servitis, pyometra, dll.)
s
PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI
a. Pakan tersedia dalam jumlah dan kualitas yang cukup. b. Air minum yang bersih harus selalu tersedia setiap saat. c. Ciptakan kondisi lingkungan yang meningkatkan nafsu makan : - Tempat pakan selalu dibersihkan minimal 2 kali sehari (pagi dan sore). Tidak boleh ada pakan sisa hari kemarin. Bau dari pakan yang membusuk akan menurunkan nafsu makan sapi !
PENINGKATAN MANAJEMEN PAKAN
11 PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI PENINGKATAN MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN Vaksinasi penyakit hewan menular sesuai ketentuan di wilayah masing- masing : - Vaksinasi anthrax di Kabupaten Bogor, Bekasi, Purwakarta, Subang dan Karawang serta Kota Bogor, Depok dan Bekasi. - Vaksinasi brucellosis pada ternak sapi perah
Pemberian vitamin A, D dan E pada waktu satu bulan menjelang beranak PENCEGAHAN KECACINGAN : - Pemberian obat anticacing setiap 4 ~6 bulan sekali atau sesuai anjuran. - Menyabit rumput pada pagi hari setelah embun menghilang - Rumput dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. - Air minum sapi berasal dari sumber air bersih (sumur timba, sumur pompa), bukan dari sungai atau sawah.
12 PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI PERBAIKAN TATALAKSANA INSEMINASI BUATAN a. Alat-alat IB terjaga kebersihannya. b. Membersihkan bagian belakang sapi dengan air. c. Membersihkan vulva dengan kapas beralkohol d. Tetap menjaga kebersihan pada saat memasukan laras inseminasi ke dalam saluran kelamin.
13 PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI Catatan reproduksi setiap ternak dibuat agar kita dapat lebih mengerti tentang kondisi reproduksi ternak dan memudahkan petugas dalam melaksanakan pengobatan. PENCATATAN TERNAK Nama Peternak USEP Nama /Nomor Sapi BENTANG / 2125 Tanggal lahir 1 Januari 2000 Tetua Induk jantan SADDAM Induk betina GEULIS Tanggal beranak terakhir 1 Maret 2002 Beranak ke 1
No Tanggal IB Pejantan Periksa Kebuntingan Tanggal Hasil 1. 1 Mei 2002 RAMA 2. 23 Mei 2002 RAMA 4 Juli 2002 + 3. 4. 5.
Tanggal beranak berikutnya 26 Pebruari 2003
KETERANGAN :
Suntik vitamin oleh pak mantri hewan Annas tgl 23 Mei 2009
14 PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI PENGGUNAAN KALENDER REPRODUKSI Kegagalan dalam deteksi birahi mengakibatkan kerugian waktu, tenaga, pakan dan biaya. Untuk mengingat tanggal birahi atau tanggal IB sebelumnya serta memperkirakan tanggal birahi berikutnya, dianjurkan menggunakan kalender reproduksi. Contoh penggunaan kalender reproduksi : a. Sapi yang bernama Manis (501) birahi dan di IB tanggal 2 J anuari 1999. b. Deteksi birahi harus kembali dilakukan 20 ~21 hari dan 40 ~42 hari setelah IB yaitu tanggal 23 J anuari 1999 dan tanggal 13 Pebruari 1999. c. J ika tidak kembali birahi, sapi tersebut dapat diperiksa kebuntingannya d. J ika bunting maka diperkirakan beranak tanggal 8 Oktober 1999
J UMAT Manis (501) SABTU Hari Januari 1 ANGKA BULAN Tanggal berjalan Perkiraan Tanggal Ber anak Perkiraan tanggal birahi berikutnya Perkiraan tanggal birahi berikutnya 2 22 23 13 12 1 Hari 7-10 8-10 29-10 28-10 18-11 19-11
KALENDER REPRODUKSI SAPI PERAH (J ICA) Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 18 19 20 21 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 5 6 7 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 24 25 26 27 28 29 30 31 18 19 20 21 22 23 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 12 13 14 15 16 17 26 27 28 29 30 31 18 19 20 21 22 23 24 25 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 14 15 16 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 5 27 28 29 30 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 5 6 7 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 29 30 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 18 19 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 7-10 15-10 11-10 19-10 9-10 17-10 13-10 21-10 8-10 16-10 12-10 20-10 10-10 18-10 14-10 22-10 23-10 18-11 14-11 26-11 22-11 30-11 20-11 16-11 28-11 24-11 2-12 19-11 15-11 27-11 23-11 1-12 21-11 17-11 29-11 25-11 3-12 4-12 9-12 5-12 17-12 13-12 21-12 11-12 7-12 19-12 15-12 23-12 10-12 6-12 18-12 14-12 22-12 12-12 8-12 20-12 16-12 24-12 25-12 30-12 26-12 7-1 3-1 11-1 1-1 28-12 9-1 5-1 13-1 31-12 27-12 8-1 4-1 12-1 2-1 29-12 10-1 6-1 14-1 15-1 20-1 16-1 28-1 24-1 1-2 22-1 18-1 30-1 26-1 3-2 21-1 17-1 29-1 25-1 2-2 23-1 19-1 31-1 27-1 4-2 5-2 3-3 27-2 11-3 7-3 15-3 5-3 1-3 13-3 9-3 17-3 4-3 28-2 12-3 8-3 16-3 6-3 2-3 14-3 10-3 18-3 19-3 26-5 22-5 3-6 30-5 7-6 28-5 24-5 5-6 1-6 9-6 27-5 23-5 4-6 31-5 8-6 29-5 25-5 6-6 2-6 10-6 11-6 14-4 10-4 22-4 18-4 26-4 16-4 12-4 24-4 20-4 28-4 15-4 11-4 23-4 19-4 27-4 17-4 13-4 25-4 21-4 29-4 30-4 7-7 3-7 15-7 11-7 19-7 9-7 5-7 17-7 13-7 21-7 8-7 4-7 16-7 12-7 20-7 10-7 6-7 18-7 14-7 22-7 23-7 8-9 4-9 16-9 12-9 20-9 10-9 6-9 18-9 14-9 22-9 9-9 5-9 17-9 13-9 21-9 11-9 7-9 19-9 15-9 23-9 24-9 24-3 20-3 1-4 28-3 5-4 26-3 22-3 3-4 30-3 7-4 25-3 21-3 2-4 29-3 6-4 27-3 23-3 4-4 31-3 8-4 9-4 16-6 12-6 24-6 20-6 28-6 18-6 14-6 26-6 22-6 30-6 17-6 13-6 25-6 21-6 29-6 19-6 15-6 27-6 23-6 1-7 2-7 18-8 14-8 26-8 22-8 30-8 20-8 16-8 28-8 24-8 1-9 19-8 15-8 27-8 23-8 31-8 21-8 17-8 29-8 25-8 2-9 3-9 5-5 1-5 13-5 9-5 17-5 7-5 3-5 15-5 11-5 19-5 6-5 2-5 14-5 10-5 18-5 8-5 4-5 16-5 12-5 20-5 21-5 28-7 24-7 5-8 1-8 9-8 30-7 26-7 7-8 3-8 11-8 29-7 25-7 6-8 2-8 10-8 31-7 27-7 8-8 4-8 12-8 13-8 29-9 25-9 3-10 1-10 27-9 5-10 30-9 26-9 4-10 2-10 28-9 6-10 28-10 24-10 5-11 1-11 9-11 30-10 26-10 7-11 3-11 11-11 29-10 25-10 6-11 2-11 10-11 31-10 27-10 8-11 4-11 12-11 13-11 J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari J anuari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret 10-2 6-2 18-2 14-2 22-2 12-2 8-2 20-2 16-2 24-2 11-2 7-2 19-2 15-2 23-2 13-2 9-2 21-2 17-2 25-2 26-2 Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli J uli Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September September September September September September September September September September September September September September September September September September September September Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September September September September September September September September Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober November November November November November November November November November November November November November November November November November November November November November Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober November November November November November November November Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember November November Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember J uli J uli J uli J uli J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni J uni Mei Mei April April April April April April April April April April April April April April April April April April April Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret April April April April April April April April April April April 15
16 PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI Jangan lupa . ... J ika memiliki sarananya, dianjurkan untuk melepas sapi di dalam paddock pada pagi hari selama 2 ~ 3 jam untuk menggerakan badan atau melatih otot (exercise) Sapi yang normal akan mengalami birahi pertama dalam waktu 40 - 50 hari setelah beranak. Laporkan kepada petugas jika birahi pertama tidak muncul sampai hari ke 60 setelah beranak atau terlihat nanah keluar dari vulva
17 PENCEGAHAN GANGGUAN REPRODUKSI Jangan lupa . ... Brucellosis dapat ditularkan dari sapi ke manusia melalui janin dan plasenta (bali). J ika terjadi abortus : a. J angan mengambil janin atau plasenta (bali, ari-ari) dengan tangan telanjang. Pada janin dan plasenta banyak sekali mikroba. b. Untuk keamanan, janin diambil dengan menggunakan sarung tangan atau kantong plastik (keresek) dan dikemas sehingga tidak membahayakan lingkungan. Peternak harus melaporkan kejadian abortus kepada petugas
18 PENANGANAN KASUS GANGGUAN REPRODUKSI Petugas kesehatan reproduksi bekerja secara aktif melaksanakan pencegahan dan penanganan gangguan reproduksi. Caranya :
1. IDENTIFIKASI STATUS REPRODUKSI AKSEPTOR dengan cara inspeksi, palpasi dan recording :
Parameter Sapi Dewasa (ekor) Sapi Dara (ekor) Bunting Tidak bunting 60 hari post partus Sudah di IB tetapi belum PKB Belum IB Normal Gangguan reproduksi
2. PENCEGAHAN dan PENANGANAN gangguan reproduksi secara berurutan : a. Ternak sapi yang mengalami gangguan reproduksi : dilaksanakan pengobatan dengan target sapi tersebut dapat birahi, dikawinkan dan bunting, b. Ternak sapi yang normal : dilaksanakan deteksi birahi agar sapi tersebut dapat dikawinkan dan bunting, c. Ternak sapi yang sudah dikawinkan (IB) tetapi belum PKB : laksanakan PKB pada waktunya ! d. Ternak sapi 60 hari post partus : dilaksanakan pemeriksaan kondisi alat reproduksi agar dapat birahi tepat waktu, dikawinkan dan bunting, e. Ternak sapi bunting : dilaksanakan pemberian vitamin ADE dan persiapan beranak !
19 KESIMPULAN DAN SARAN Kondisi kasus gangguan reproduksi di lapangan menunjukkan bahwa : a. Hampir 75% sapi betina menunjukan gejala anestrus (tidak birahi sama sekali) b. Hampir 25% sapi betina mendapat birahi teratur, namun dikawinkan atau IB lebih 3 kali tetap gagal bunting (kawin berulang / repeat breeder) Pencegahan gangguan reproduksi : a. Ternak sapi mendapatkan pakan dalam jumlah dan kualitas yang cukup ! b. Laksanakan pencatatan reproduksi ternak ! c. Gunakan kalender reproduksi ! d. Cepat laporkan kepada petugas : - jika birahi pertama tidak muncul sampai hari ke 60 setelah beranak - J ika birahi tidak muncul pada waktunya - J ika terlihat lendir keruh atau nanah keluar dari vulva - J ika ternak akan beranak dan setelah beranak - J ika terjadi abortus - Dll.