Oleh Hikmat H. Syawali [1] 1. Latar belaka! ma"alah Berbagai fenomena bermunculan seiring semakin menipisnya realisasi nilai-nilai luhur yang terkemas dalam empat pilar kebangsaan. Menjadi menarik untuk direnungkan kembali adalah bagaimana seharusnya empat pilar kebangsaan yakni Pa#a"ila$ UU% 1&'($ Ne!ara Ke"at)a Re*)blik I+,e"ia -NKRI.$ +a Bhieka T)!!al Ika dapat benar-benar fungsional dalam memembentuk karakter bangsa dan bernegara? Bagaimana pilar kebangsaan dapat berjalan sinergis sehingga menopang terciptanya karakter bangsa yang dicita-citakan. Tulisan ini akan mencoba menjawab secara ringkas permasalahan tersebut di atas dalam perspektif keterkaitan pilar kebangsaan dengan karakter yang semestinya tercipta, agar negara Indonesia yang dicitakan sesuai dengan amanat roklamasi !" #gustus !$%& dan embukaan ''( !$%& tetap berdiri kokoh. /. Pembaha"a /.1 Em*at Pilar Keba!"aa /.1.1 Pa#a"ila ancasila merupakan dasar )egara *esatuan +epublik Indonesia ,)*+I- sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. .elain bersifat yuridis formal yang mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan pada ancasila ,sering disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum-, ancasila juga bersifat filosofis. ancasila merupakan dasar filosofis dan sebagai perilaku kehidupan. #rtinya, ancasila merupakan falsafah negara dan pandangan/cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional. .ebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup, ancasila mengandung nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh seluruh warga negara Indonesia dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 0ebih dari itu, nilai-nilai ancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga ancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia. 1leh karena kedudukan dan fungsinya yang sangat fundamental bagi negara dan bangsa Indonesia, maka dalam pembangunan karakter bangsa, ancasila merupakan landasan utama. .ebagai landasan, ancasila merupakan rujukan, acuan, dan sekaligus tujuan dalam pembangunan karakter bangsa. (alam konteks yang bersifat subtansial, pembangunan karakter bangsa memiliki makna membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter ancasila. Berkarakter ancasila berarti manusia dan bangsa Indonesia memiliki ciri dan watak religius, humanis, nasionalis, demokratis, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. )ilai-nilai fundamental ini menjadi sumber nilai luhur yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa. /.1./ U+a!0U+a! %a"ar 1&'( (eri2asi nilai-nilai luhur ancasila tertuang dalam norma-norma yang terdapat dalam embukaan dan Batang Tubuh ''( !$%&. 1leh karena itu, landasan kedua yang harus menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa adalah norma konstitusional ''( !$%&. )ilai-nilai uni2ersal yang terdapat dalam embukaan ''( !$%& harus terus dipertahankan menjadi norma konstitusional bagi negara +epublik Indonesia. *eluhuran nilai yang terkandung dalam embukaan ''( !$%& memancarkan tekad dan komitmen bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan pembukaan itu dan bahkan tidak akan mengubahnya. aling tidak ada empat kandungan isi dalam embukaan ''( !$%& yang menjadi alasan untuk tidak mengubahnya. ertama, di dalam embukaan ''( !$%& terdapat norma dasar uni2ersal bagi berdiri tegaknya sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. (alam alinea pertama secara eksplisit dinyatakan bahwa 3kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan4. ernyataan itu dengan tegas menyatakan bahwa kemerdekaan merupakan hak segala bangsa dan oleh karena itu, tidak boleh lagi ada penjajahan di muka bumi. Implikasi dari norma ini adalah berdirinya negara merdeka dan berdaulat merupakan sebuah keniscayaan. #lasan kedua adalah di dalam embukaan ''( !$%& terdapat norma yang terkait dengan tujuan negara atau tujuan nasional yang merupakan cita-cita pendiri bangsa atas berdirinya )*+I. Tujuan negara itu meliputi empat butir, yaitu ,!- melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, ,5- memajukan kesejahteraan umum, ,6- mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ,%- ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 7ita-cita itu sangat luhur dan tidak akan lekang oleh waktu. #lasan ketiga, embukaan ''( !$%& mengatur ketatanegaran Indonesia khususnya tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan. #lasan keempat adalah karena nilainya yang sangat tinggi bagi bangsa dan negara +epublik Indonesia, sebagaimana tersurat di dalam embukaan ''( !$%& terdapat rumusan dasar negara yaitu ancasila. .elain pembukaan, dalam Batang Tubuh ''( !$%& terdapat norma-norma konstitusional yang mengatur sistem ketatanegaraan dan pemerintahan Indonesia, pengaturan hak asasi manusia ,8#M- di Indonesia, identitas negara, dan pengaturan tentang perubahan ''( !$%& yang semuanya itu perlu dipahami dan dipatuhi oleh warga negara Indonesia. 1leh karena itu, dalam pengembangan karakter bangsa, norma-norma konstitusional ''( !$%& menjadi landasan yang harus ditegakkan untuk kukuh berdirinya negara +epublik Indonesia. /.1.1 NKRI -Ne!ara Ke"at)a Re*)blik I+,e"ia. *esepakatan yang juga perlu ditegaskan dalam pembangunan karakter bangsa adalah komitmen terhadap )egara *esatuan +epublik Indonesia ,)*+I-. *arakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia adalah karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap )*+I, bukan karakter yang berkembang secara tidak terkendali, apalagi menggoyahkan )*+I. 1leh karena itu, rasa cinta terhadap tanah air ,patriotisme- perlu dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa. engembangan sikap demokratis dan menjunjung tinggi 8#M sebagai bagian dari pembangunan karakter harus diletakkan dalam bingkai menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa ,nasionalisme-, bukan untuk memecah belah bangsa dan )*+I. 1leh karena itu, landasan keempat yang harus menjadi pijakan dalam pembangunan karakter bangsa adalah komitmen terhadap )*+I. /.1.' Bhieka T)!!al Ika 0andasan selanjutnya yang mesti menjadi perhatian semua pihak dalam pembangunan karakter bangsa adalah semboyan Bhinneka Tunggal Ika. .emboyan itu bertujuan menghargai perbedaan/keberagaman, tetapi tetap bersatu dalam ikatan sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki kesamaan sejarah dan kesamaan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang 3adil dalam kemakmuran4 dan 3makmur dalam keadilan4 dengan dasar negara ancasila dan dasar konstitusional ''( !$%&. *eberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan ,.#+#- merupakan suatu keniscayaan dan tidak bisa dipungkiri oleh bangsa Indonesia. #kan tetapi, keberagaman itu harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosiokultural, kekayaan yang bersifat kodrati dan alamiah sebagai anugerah Tuhan yang Maha 9sa bukan untuk dipertentangkan, apalagi dipertantangkan ,diadu antara satu dengan lainnya- sehingga terpecah-belah. 1leh karena itu, semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus dapat menjadi penyemangat bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. /./ Pe!ertia Karakter$ Karakter Ba!"a$ +a Pemba!)a Karakter Ba!"a Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik ,tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan- yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. *arakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. *arakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Karakter ba!"a adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. *arakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai ancasila, norma ''( !$%&, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap )*+I. Pemba!)a Karakter Ba!"a adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan ancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan :ang Maha 9sa. embangunan karakter bangsa dilakukan secara koheren melalui proses sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama seluruh komponen bangsa dan negara. Berikut ini merupakan beberapa sikap yang mencerminkan karakter bangsa, diantaranya; !. .aling menghormati dan menghargai, 5. +asa kebersamaan dan tolong menolong, 6. +asa kesatuan dan persatuan, %. +asa peduli dalam bermasyarakat berbangsa dan )egara, &. #danya moral dan akhlak dan di landasi nilai-nilai agama, <. erilaku dan sifat-sifat kejiwaan dan saling menghormati dan menguntungkan,. ". *elakuan dan tingkah laku menggambarkan nilai-nilai agama, hukum, dan budaya, serta =. .ikap dan prilaku menggambarkan nilai-nilai kebangsaan, dan sebagainya. .elain itu pula, untuk membangun karakter bangsa diperlukan sikap menjunjung tinggi beberapa nilai, seperti; )ilai kejuangan, )ilai semangat, )ilai kebersamaan atau gotong royong, )ilai kepedulian atau solider, )ilai sopan santun , )ilai persatuan dan kesatuan, )ilai kekeluargaan, serta )ilai tanggungjawab, dan sebagainya. >aktor Membangun *arakter Bangsa, diantaranya sebagai berikut; #gama, )ormatif ,8ukum dan peraturan yang berlaku-, endidikan, Ideologi, *epemimpinan, 0ingkungan, olitik, 9konomi, dan .osial Budaya. 1. Pe)t)* Berdiri kokohnya )*+I pada akhirnya berpulang pada apakah kita masih menggunakan empat pilar kebangsaan. embangunan karakter bangsa yang saling keterkaitan dengan pilar kebangsaan ini oleh karenanya haruslah dalam aras yang berkesesuaian dan terintegrasi, yang bernafaskan ancasila, yang konstitusional, dalam kerangka )*+I, dan untuk menjamin keanekaragaman budaya, suku bangsa dan agama. ?ika salah satu foundasi pilar kebangsaan itu tidak dijadikan pegangan, karakter bangsa yang dicita-citakan sekedar wacana dan angan-angan belaka. Maka akan goyahlah negara Indonesia disebabkan oleh hal tersebut. ?ika penopang yang satu tak kuat, maka akan berpengaruh pada pilar yang lain. ada akhirnya bukan tak mungkin Indonesia akan ambruk secara bertahap, bergantung pada seberapa jauh dan seberapa dalam kita menggunakan empat pilar kebangsaan tersebut. Tentunya, ambruknya )*+I merupakan sesuatu yang tak diinginkan dan tak terlintas sedikitpun dalam benak kita sebagai bagian dari )*+I. S)mber Re2ere"i Makalah yang disampaikanan dalam .arasehan bertajuk Merenungkan Kembali Empat Pilar Kebangsaan, di +awalo, *ab. Banyumas, 5@ (esember 5@!@ oleh Manunggal *. Aardaya ,.ekretaris Bagian 8ukum Tata )egara >8 ').19(, #lumnus Monash 'ni2ersity #ustralia, dan International Institute of .ocial .tudies, 9rasmus 'ni2ersity, Belanda-. 1rientasi )asional artai (emokrat dan )ational Institute for (emocratic Bo2ernance bertajuk Bersiap Untuk Mengurus Negara, di uncak, .elasa, !! #gustus, 5@@$ oleh rof. (r. ?imly #sshiddiCie, .8 ,Buru Besar 8ukum Tata )egara 'ni2ersitas Indonesia, endiri/*etua Mahkamah *onstitusi +I periode 5@@6-5@@=, enasihat *omnas 8#M, *etua (ewan *ehormatan *', dan enasihat .enior B Teknologi.- Materi (iklat bertajuk Aawasan *ebangsaan (alam *erangka )*+I yang disampaikan oleh #prianto Aidyaiswara ratama dalam (iklat rajabatan golongan III (epartemen #gama.