Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat semakin mengerti akan
pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan. Pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi yang maksimal akan menghasilkan sumber
daya manusia potensial yang terdidik dan terpelajar yang dapat membangun bangsa.
Prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang dicapai oleh
siswa melalui evaluasi belajar menurut tahapannya yaitu bulanan, semester dan
lainnya. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan fasilitas sekolah sebagai
sumber belajar.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbaru turut
mempengaruhi proses dan praktek pengajaran di sekolah. Namun sekarang para
siswa tidak cukup hanya menerima penjelasan dari guru di ruang kelas melainkan
mereka harus aktif mencari informasi tambahan yang diperlukan guna
perkembangan studi mereka. Salah langkah yang digunakan para orang tua yaitu
memasukka anak mereka pada suatu lembaga bimbingan belajar swasta yang kini
sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia.
Karena banyaknya lembaga tersebut terkadang orang tua menjadi bingung
untuk memilih lembaga mana yang cocok untuk perkembangan dan kenyamanan
anak dalam proses belajar- mengajar , sehingga anak mampu berkembang dengan
cepat dan baik. Maka diperlukan analisis untuk mengetahui pengaruh kelompok-
kelompok faktor pertimbangan orang tua dalam memilih lembaga bimbingan belajar
terhadap kenyamanan anak dalam proses belajar mengajar di suatu lembaga
bimbingan belajar. Oleh sebab itu disini peneliti melakukan observasi dengan
metode survey kepada 35 siswa kelas IV-A SDN KEDUNGREJO tentang Analisis
Diskriminan Kelompok-Kelompok Faktor Pertimbangan Orang Tua Dalam
Memilih Lembaga Bimbingan Belajar Terhadap Kenyamanan Siswa Kelas VI-
2

A SDN KEDUNGREJO Dalam Proses Belajar Mengajar Di Suatu Lembaga
Bimbingan Belajar . Dengan melakukan penelitian tersebut diharapkan peniliti
dan pembaca mampu mendengar pendapat anak tentang lembaga bimbingan belajar
yang diikuti sekarang dengan kenyamanannya menerima materi yang disampaikan ,
sehingga orang tua bisa mengetahui apakah pilihan lembaga bimbingan belajar
tersebut sudah sesuai dengan harapan.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis diskriminan kelompok-kelompok faktor pertimbangan orang
tua dalam memilih lembaga bimbingan belajar terhadap kenyamanan siswa kelas
VI-A SDN KEDUNGREJO dalam proses belajar mengajar di suatu lembaga
bimbingan belajar?

1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
untuk mengetahui kelompok-kelompok faktor pertimbangan orang tua
dalam memilih lembaga bimbingan belajar yang mana yang berpengaruh
terhadap kenyamanan siswa kelas VI-A SDN KEDUNGREJO dalam proses
belajar mengajar di suatu lembaga bimbingan belajar2. memberikan

1.3.2 Manfaat
1. Bagi Peneliti :
a. Peneliti mampu mengembangkan ilmunya terutama pada mata
kuliah Analisis Multivariat di bidang Analisi Diskriminan.
b. Peneliti mampu mengimplementasikan ilmunya terutama pada
mata kuliah Analisis Multivariat di bidang Analisi Diskriminan
dalam dunia nyata.


3

2. Bagi pembaca :
a. Memberikan gambaran terutama kepada orang tua tentang
pengaruh faktor-faktor pemilihan lembaga bimbingan belajar
terhadap kenyamanan anak dalam proses belajar mengajar di
lembaga tersebut.

3. Bagi Instansi terkait :
a. Menjadi acuan untuk meningkatkan pelayanan bagi para
konsumen yang sudah mempercayakan anaknya untuk belajar
di tempat tersebut.
b. Meenjadi referensi bacaan terutama bagi orang tua SISWA
kelas IV-A SDN Kedungrejo.



4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bimbingan Belajar
Bimbingan menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 64)
mengemukakan bahwa bimbingan belajar merupakan salah satu teknik
pemberian bantuan secara individual dan secara langsung berkomunikasi.
Dalam hal ini pemberian bantuandilakukan dengan hubungan yang bersifat face to
face relationship (hubungan empat mata) yang dilakukan dengan wawancara
antara counselor dengan kasus.
sedangkan Oemar Hamalik (2004: 195) mengemukakan bahwa
bimbingan belajar adalah bimbingan yang ditunjukan kepada siswa untuk
mendapat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan
kemampuannya dan membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan
efesien dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa.
Berdasarkan beberapa definisi di tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa
dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, sehingga
tujuan dari belajar akan tercapai.

2.2 Analisis Multivariat
Analisis multivariat (multivariate analysis) merupakan salah satu jenis
analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang terdiri dari
banyak variabel bebas dan juga banyak variabel tak bebas . Data multivariat
adalah data yang dikumpulkan dari dua atau lebih observasi dengan mengukur
observasi tersebut dengan beberapa karakteristik. Seorang individu diteliti
dengan berbagai macam ukuran (karakteristik).Misalnya X1 adalah usia
(tahun), X2 adalah berat badan (kg), dan lain sebagainya.
Statistik Multivariat adalah metode statistik untuk mengolah sekian
banyak variabel secara bersama-sama (simultan), untuk menjawab persoalan
statistik tertentu. ( Santoso,2010 )
5

2.3 Analasis Diskriminan
Analisis Diskriminan digunakan untuk mengklasifikasikan individu ke
dalam salah satu dari dua kelompok atau lebih. Suatu fungsi diskriminan layak
untuk dibentuk, bila terdapat perbedaan nilai rataan di antara kelompok-kelompok
yang ada (Johnson dan Wichern : 2007).
Sebelum fungsi diskriminan dibentuk perlu dilakukan pengujian
terhadap perbedaan nilai rataan dari kelompok-kelompok tersebut. Dalam
pengujian tersebut, asumsi analisis diskriminan yang harus dipenuhi adalah :
1. Variabel independen seharusnya berdistribusi normal multivariat
(Multivariate Normality), jika data tidak berdistribusi normal,akan
menyebabkan masalah pada ketepatan fungsi (model) diskriminan.
2. Matriks varians kovarians grup dari semua variabel independen seharusnya
sama.
3. Tidak ada data yang sangat ekstrim (outlier) pada variabel independen,
jika ada data ekstrim yang tetap diproses, hal ini bisa berakibat
berkurangnya ketepatan klasifikasi dari fungsi diskriminan.
4. Tidak ada korelasi yang kuat antar-variabel independen , jika dua variabel
independen mempunyai korelasi yang kuat,dikatakan terjadi
multikolinieritas. Untuk mengetahui adanya multikolinieritas dapat
dilakukan dengan melihat korelasi antar variabel independen (r) yaitu jika nilai
r > 0.6 menunjukkan adanya multikolinieritas

6

BAB III
METODE SURVEI

3.1 Sasaran Populasi
Pada permasalahan kali ini peneliti meneliti analisis diskriminan kelompok-
kelompok faktor pertimbangan orang tua dalam memilih lembaga bimbingan
belajar terhadap kenyamanan anak dalam proses belajar mengajar di suatu lembaga
bimbingan belajar. Sasaran populasi yang di teliti yaitu 35 siswa kelas VI-A SDN
KEDUNGREJO , Kecamatan: Megaluh Kabupaten : Jombang.

3.2 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang peneliti gunakan adalah metode survey
dengan menyebar angket kepada 35 siswa kelas VI-A SDN KEDUNGREJO
kecamatan: Megaluh Kabupaten : Jombang.

3.3 Bentuk Kuisioner
KUISIONER
Jenis Kelamin :

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Harga tarif bimbel per bulan Rp.
2
Banyak pertemuan dalam tiap
minggu
kali
3
Lama menjadi siswa bimbingan
belajar
bulan
4 Jumlah peserta dalam 1 kelas orang
5 Nilai untuk kebersihan kelas dan
7

lingkungan bimbingan belajar
(10-100)
6
Nilai untuk kebersihan toilet
(10-100)

7
Nilai untuk fasilitas belajar mengajar
(bangku, handbook,papan tulis,
pendingin ruang, dll) (10-100)

8
Nilai untuk lokasi parkir
(10-100)

9
Nilai untuk tentor/tenaga pengajar
(10-100)

10
Apakah dengan keadaan tersebut
memberikan kenyamanan bagi anda
(coret yang tidak sesuai )
Ya / Tidak

3.4 Analisis Data
Setelah melakukan pengujian analisis diskriminan dengan menggunakan
software SPSS 16.0 maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Uji Homoskedastisitas



8

2. Pembentukan Fungsi Linier

3. Cutting score

4. Hit Ratio





9

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Survei


3.2 Pembahasan Analisis Data

1. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Tabel BOXS M di atas terlihat bahwa p-value (0,023) kurang
dari 0,05 sehingga menolak H
0
. Hal ini berarti matriks varians-covarians kedua
kelompok adalah tidak sama. Dengan demikian asumsi homoskedastisitas pada
analisis diskriminan tidak terpenuhi.



10


2. Pembentukan fungsi linier
dilihat pada tabel Canonical Discriminant Function Coefficients, dapat
dibentuk fungsi diskrikiman linearnya sebagai berikut: Z score = - 13,935 -
0,000 tarif + 0,071 fasilitas + 0,097 tentor.


3. Perhitungan discriminant score
Setelah dibentuk fungsi linearnya, maka dapat dihitung skor
diskriminan untuk setiap observasi dengan memasukkan nilai-nilai variabel
penjelasnya. Misalnya untuk observasi pertama, dengan memasukkan nilai
tarif = 120000, fasilitas = 88 , tentor = 70 maka diperoleh discriminant score
nya sebesar -26,973

4. Perhitungan cutting score
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dihitung cutting score nya, yaitu
1 2 2 1
1 2
Y Y
n n
m
n n

=
()()

0,0002
Untuk observasi pertama, karena discriminant score nya (-26,973) lebih besar
dari cutting score (0,0002), pengklasifkasian sudah benar karena sebenarnya
observasi pertama sebelumnya memang belum termasuk ke dalam anggota
kelompok 1 tp termasuk dalam kelompok 2.

5. Perhitungan Hit Ratio
Setelah semua observasi diprediksi keanggotaannya, dapat dihitung
hit ratio, yaitu rasio antara observasi yang tepat pengklasifikasiannya dengan
total seluruh observasi.

Berdasarkan Tabel di atas, angka hit ratio adalah



11

Dengan demikian ketepatan prediksi dari model adalah sebesar 85,7%.
Sehingga ketepatan model dapat dikatakan tinggi dan model tersebut bisa
digunakan untuk mengklasifikasikan observasi baru.

6. Pengklasifikasian observasi baru
Ternyata ada 4 orang responden yang salah klasifikasi yaitu yang pada
kenyataannya (hasil survei) masuk ke dalam kategori nyaman ternyata diprediksi
masuk ke dalam kategori tidak nyaman, dan 1 orang tidak nyaman tapi di
diprediksi merasa nyaman. Jadi, persentase kesahihan/keakuratan analisis yang
kita pakai adalah jumlah klasifikasi yang benar (aktual=prediksi) dibagi total
responden sehingga 30/35 adalah 85,7%. Terbukti bahwa keakuratan model
diskriminan ini akurat/tepat untuk dipertanggungjawabkan.

12

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. hasil matriks varians-covarians kedua kelompok adalah tidak sama.
Sehingga asumsi homoskedastisitas pada analisis diskriminan tidak
terpenuhi.
2. Dari 9 faktor yang diuji Faktor faktor yang mempengaruhi adalah tariff ,
fasilitas dan kemampuan tentor.
3. fungsi diskrikiman linearnya adalah Z score = - 13,935 - 0,000 tarif +
0,071 fasilitas + 0,097 tentor.
4. Nilai Discriminat Score sebesar -26,973 , Cutting Score sebesar 0,0002 dan
nilai Hit Ratio nya sebesar 0,85714
5. ada 4 orang responden yang salah klasifikasi yaitu yang pada kenyataannya
(hasil survei) masuk ke dalam kategori nyaman ternyata diprediksi masuk ke
dalam kategori tidak nyaman, dan 1 orang tidak nyaman tapi di diprediksi
merasa nyaman.
6. persentase kesahihan/keakuratan analisis yang kita pakai adalah jumlah
klasifikasi yang benar (aktual=prediksi) dibagi total responden sehingga
30/35 adalah 85,7%. keakuratan model diskriminan akurat/tepat untuk
dipertanggungjawabkan.

13

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar., 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Johnson, R. A.; Winchen, D. W.,1982.Applied Multivariate Statistical Analysis. New
Jersey : Prentice Hall

Santoso, S., 2010. Statstika Multivariat. Jakarta : PT Elex Media komputindo.

Sukmadinata, Nana Syaodih., 2005. Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai