Anda di halaman 1dari 43

By : Fenny Lanti

821410035
*
Obat
Tradisional
Tikus
Gel Luka Bakar
Trembesi
(Samanea saman)
Flavonoid, Saponin,
Tanin, Steroid, Terpenoid
Bahan Obat
Alam
Indonesia
Prasad et al, 2008: 2
Moenadjat, 2003: 4
Dirjen POM, 1995: 7
World Medical Assosiation
Declaration Of Helsinki, 1994
*
Nama Jurnal Pengarang Tahun Hasil Penelitian Sebelumnya
Preliminary phytochemical
screening and antimicrobial
activity of Samanea saman
R. Naveen Prasad, S.
Viswanathan, J. Renuka Dewi,
Vijayashree Nayak, V. C.
Swetha, B. R. Archana, N.
Parathasarathy and Johanna
Rajkumar
2008 Hasil analisis fitokimia diperoleh data bahwa daun
trembesi (Samanea saman) mengandung tanin,
flavonoid, saponin, steroid, cardiac glycosides dan
terpenoid (Hal 2)
In vitro antibacterial
potential of alkaloids of
Samanea saman (Jacq.)
Merr. Against Xanthomonas
and human pathogenic
bacteria
M. P. Raghavendra, S. Satish
dan K. A. Raveesha
2008 Hasil penelitian yang telah dilakukan Raghavendra
menujukkan bahwa ekstrak metanol daun trembesi
(Samanea saman) pada konsentrasi 0,002% dalam
106 CFU/ml mampu menghambat Escherichia coli
dengan zona hambat 8,87 mm, Staphylococcus
aureus dengan zona hambat yaitu 18,37 mm,
Pseudomonas aeruginosa dengan zona hambat 10,18
mm dan zona hambat 9,75 mm pada Streptococcus
faecalis (Hal 4)
Uji aktifitas penyembuhan
luka bakar ekstrak metanol
daun kayu colok (Samanea
saman) dalam bentuk
sediaan krim
Ahmad Alwy Baharuddin 2010 Hasil penelitian yang dilakukan ahmad alwy telah
membuktikan bahwa krim ekstrak trembesi dengan
konsentrasi 8% mempunyai efek penurunan inflamasi
setara dengan bioplacenton dan memberi
penyembuhan luka yang setara dengan bioplacenton
(Hal 63)
Rumusan
Masalah
1. Apakah gel ekstrak daun trembesi (Samanea
saman) dalam sediaan gel dapat memberikan efek
terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus
putih jantan (Rattus novergicus)?
2. Berapakah konsentrasi optimum gel ekstrak daun
trembesi (Samanea saman) yang memiliki
efektifitas terhadap penyembuhan luka bakar ?
Untuk menentukan efek gel
ekstrak daun trembesi
(Samanea saman) terhadap
penyembuhan luka bakar
pada tikus putih jantan
(Rattus novergicus).
1. Untuk menentukan efektifitas gel
ekstrak daun trembesi (Samanea saman)
dengan menggunakan perbandingan
beberapa konsentrasi.
2. Untuk menentukan konsentrasi optimum
gel ekstrak daun trembesi (Samanea
saman) yang memiliki efektifitas
terhadap penyembuhan luka bakar
terbaik.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa, sebagai referensi untuk menambah wawasan
mengenai manfaat daun trembesi (Samanea saman) terhadap
penyembuhan luka bakar.
2. Bagi Universitas, sebagai sumber rujukan di program studi
Farmasi, Universitas Negeri Gorontalo untuk penelitian-penelitian
selanjutnya
3. Bagi Instansi Kesehatan, sebagai salah satu langkah untuk
mendapatkan data ilmiah dari efek gel ekstrak daun trembesi
(Samanea saman) terhadap penyembuhan luka bakar
4. Bagi Masyarakat, sebagai salah satu informasi ilmiah kepada
masyarakat mengenai khasiat dari daun trembesi (Samanea
saman) terhadap penyembuhan luka bakar.
*
Pohon Trembesi
(Samanea saman)
Pohon trembesi (Samanea saman)
merupakan pohon yang cukup banyak di
Gorontalo. Beberapa pohon trembesi
(Samanea saman) tumbuh dengan baik di
tengah kota Gorontalo.
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasa : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Samanea
Spesies : Samanea saman
Luka bakar merupakan luka
yang disebabkan oleh kontak
langsung dengan suhu tinggi
seperti api, air panas, listrik,
bahan kimia, radiasi
(Moenadjat, 2003: 4)
Derajat luka bakar terbagi atas 3
yaitu (Syamsuhidayat, 1997: 83) :
1. Derajat satu
2. Derajat dua
a. Derajat dua dangkal
(superficial)
b. Derajat dua dalam (deep)
3. Derajat tiga
Proses penyembuhan luka bakar ada 3
tahap, yaitu (Simanjutak, 2008: 35) :
1. Tahap inflamasi
2. Tahap proliferasi
3. Tahap penyudahan/maturasi
GEL
Gel merupakan sediaan setengah padat yang
terdiri dari suspensi partikel anorganik kecil atau
molekul organik besar, terpenetrasi dalam suatu
cairan dapat berupa massa transparan hingga buram
yang biasanya digunakan untuk pemakaian luar
(Dirjen POM, 1995: 7)
Sediaan dalam bentuk gel lebih menguntungkan
daripada bentuk sediaan semi padat lainnya,
diantaranya (Voight, 1994: 336) :
1. Kemampuan penyebarannya baik pada kulit
2. Menimbulkan efek dingin melalui proses
penguapan air yang lambat pada kulit.
3. Kemudahan pencuciannya dengan air yag baik,
yang mengijinkan suatu penerapannya pada
bagian tubuh berambut.
4. Sediaanya menarik karena tampak putih dan
bersifat lentur lembut (dengan pengecualian dari
krim stearat)
5. Pelepasan obatnya baik.
Sediaan gel ini dapat
memudahkan penyembuhan
luka bakar karena salah satu
keuntungan sediaan gel adalah
adanya efek dingin yang
ditimbulkan akibat lambatnya
penguapan air pada kulit dan
pelepasan obatnya baik
*
METODE PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di
Laboratorium Farmasetika dan Farmakologi,
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan
Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo
pada bulan Maret sampai selesai.

ALAT
Alat yang digunakan antara lain
adalah alat-alat gelas (pyrex), bejana
maserasi (duralex), blender (national),
cawan porselin, jangka sorong (tricle brand),
penginduksi panas, rotavafor (heidolf),
timbangan analitik (precisa), stirrer, lempeng
logam berdiameter 1,5 cm.

BAHAN
Bahan yang digunakan adalah daun
trembesi (Samanea saman) diperoleh dan
dikumpulkan dari kebun taman kota, Gorontalo.
Bahan kimia yang digunakan adalah
metanol, carbopol 940, eter, propilenglikol,
trietanolamin (TEA), metil paraben, bioplacenton
dan air suling. Bahan-bahan lainnya adalah
kapas, perban, dan plester.

HEWAN UJI
Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih
jantan (Rattus novergicus) dengan berat badan
berkisar antara 150-200 g sebanyak 15 ekor.
FORMULA 1
(6%)
Formula 2 (9%) Formula 3
(12%)
Formula 4
(Basis Gel)
Ekstrak
Trembesi 6%
Ekstrak
Trembesi 9%
Ekstrak
Trembesi 12%
-
Carbopol 940
0,5%
Carbopol 940
0,5%
Carbopol 940
0,5%
Carbopol 940
0,5%
TEA 1% TEA 1% TEA 1% TEA 1%
Propilenglikol
10%
Propilenglikol
10%
Propilenglikol
10%
Propilenglikol
10%
Metil paraben
0,1%
Metil paraben
0,1%
Metil paraben
0,1%
Metil paraben
0,1%
Aquadest ad
100 g
Aquadest ad
100 g
Aquadest ad
100 g
Aquadest ad
100 g



- Dipotong-potong, dikeringkan dan diperkecil - Diadaptasi, ditimbang, diberi pakan
normal selama 1 minggu
- Dikelompokkan

- Ditimbang sebanyak 200 g
- Dimaserasi dengan metanol sebanyak
1,5 Liter selama 3 hari







- Dipekatkan dengan rotary evaporator
- Diangin-anginkan



Dibuat gel


Dinduksi Dinduksi Dinduksi Dinduksi Dinduksi





- Perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan
Dengan cara menginduksi tikus dengan lempeng
logam yang telah dipanaskan selama 5 menit
- Diberi gel dengan masing-masing kelompok selama
1x24 jam, ditutup dengan kain kasa, dibuka, diameter
luka diukur, ditutup kembali dengan kain kasa

Daun Trembesi (Samanea saman)
Filtrat (Ekstrak
Metanol)
Residu (Ampas Serbuk
Daun Trembesi)
Ekstrak Kering
Tikus (Rattus novergicus)
I II III IV V
Serbuk Kering
Basis Gel
(Kontrol Negatif)

Gel Ekstrak Daun
Trembesi
Konsentrasi 6%

Bioplacenton
(Kontrol Positif)

Gel Ekstrak Daun
Trembesi
Konsentrasi 9%
Gel Ekstrak Daun
Trembesi
Konsentrasi 12%

Analisis Data
Hasil Pengukuran
*
*
*
Bobot Daun
Trembesi
Basah
Bobot Daun
Trembesi
Kering
Bobot
Serbuk Daun
Trembesi
Pelarut
Metanol
Bobot Ekstrak
Daun
Trembesi
Persentas
e
Rendamen
4.275,23 g 2.589,65 g 1.263 g 9.168 mL 145,78 g
11,54%
*
Uji Fitokimia Hasil Pengujian Indikator
Flavonoid + Terjadi perubahan
warna menjadi hitam
kemerahan
Tanin + Terjadi perubahan
warna hijau
kehitaman
Saponin + Terbentuk buih stabil
selama 10 menit
*
Kelompok
Perlakuan
Nilai
Eritema Udem
Ekstrak 6% 0 0
Ekstrak 9% 0,3 0
Ekstrak 12% 0,3 0
Kontrol
Negatif
0 0
Bioplacenton 0 0
Keterangan :

Penilaian indeks iritasinya sebagai
berikut :

0,00 = Tidak mengiritasi
0,04 - 0,99 = Sedikit mengiritasi
1,00 - 2,99 = Iritasi ringan
3,00 - 5,99 = Iritasi sedang
6,00-8,00 = Iritasi berat`
H
a
r
i

K
e
-

A
Ekstrak 6%
B
Ekstrak 9%
C
Ekstrak 12%
D
Kontrol Negatif
E
Bioplacenton
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 - 10,6 - 30,6 - 9,9 - 7,3 - 11,7 - 16,8 - 20,2 - 25,6 - 11,5 - 5,5 - 41 - 24,5 - 4,27 - 12,4 - 27,6
3 - 31,8 - 44 - 26,6 - 14,9 - 19,3 - 23,2 5,4 5,6 14,8 - 35 - 54,5 - 41,7 - 25,4 - 3 - 46
4 - 7,5 - 22,6 - 8,5 21,7 12,4 4,4 22 20,1 37,5 - 25,8 - 34,5 - 12,6 - 7,2 8,8 - 1,4
5 5,8 1,4 - 15,9 27,9 23,9 16,9 36 36,9 46 - 15,4 - 18,9 9,3 28,6 32,8 19,1
6 16,9 17,7 18,5 39,6 38 35,8 65,6 67,8 70,2 2,7 4,1 11,87 42,2 58,2 51,3
7 64 47,9 55,6 65,2 71,7 58,1 81,7 85,3 88,7 25,2 30,5 29,9 71,4 72,3 68,5
8 69,1 61,4 76,4 89 86,4 81,2 95,1 97,6 98,4 47,7 40,6 45 80,9 80,9 89,5
9 80,9 87,2 78,4 96,2 98,4 94,5 99,4 100 100 69,3 59,2 64,9 87,1 92,3 95,9
10 90,3 92,2 90,2 99,6 99,8 99,1 100 100 100 82,5 83,2 79,2 96,1 98,6 100
11 92,8 96,2 95,9 100 100 99,8 100 100 100 91,2 93 91 100 100 100
12 97,3 99,1 98,4 100 100 100 100 100 100 94,4 97,4 96,1 100 100 100
13 99,5 100 100 100 100 100 100 100 100 98,7 99,4 98,9 100 100 100
14 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99,7 100 99,9 100 100 100
15 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
16 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
*
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
R
a
t
a

-

R
a
t
a

D
i
a
m
e
t
e
r

L
u
k
a

Hari Ke-
Grafik Perubahan Diameter Luka
Ekstrak 6%
Ekstrak 9%
Ekstrak 12%
Kontrol Negatif
Bioplacenton
*
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e

D
i
a
m
e
t
e
r

L
u
k
a

B
a
k
a
r

Hari Ke-
Persentase Penyembuhan Luka
Bakar
Ekstrak 6%
Ekstrak 9%
Ekstrak 12%
Kontrol Negatif
Bioplacenton
*
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Diameter
N 15
Normal Parameters
a,b
Mean .9887
Std. Deviation .06232
Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .097
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .431
Asymp. Sig. (2-tailed) .992

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances
Diameter
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.260 4 10 .135
Perlakuan
Hari Ke-n mulai menutup luka
Jumlah Rata-Rata Replikasi
1 2 3
A
Ekstrak 6%
5 5 6 16 5,33
B
Ekstrak 9%
4 4 4 12 4
C
Ekstrak 12%
3 3 3 9 3
D
Kontrol
Negatif
6 6 5 17 5,66
E
Bioplacentom
5 4 5 14 4,66
Jumlah 23 22 23 68
*
Sumber
Keseragam
an (SK)
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Derajat
Bebas (DB)
Kuadrat
Tengah
(KT)
F-Hitung
F-Tabel
0,05 0,01
Perlakuan 13,73 4 3,433 17,15* 3,478 5,994
Galat 2 10 0,200
Total 15,73 14
*
Perlakuan C B E A D
Rata-rata 3 4 4,66 5,33 5,66
C
Ekstrak 12%
3 0
B
Ekstrak 9%
4 1
*
0
E
Bioplacenton
4,66 1,66
**
0,66
NS
0
A
Ekstrak 6%
5,33 2,33
**
1,33
**
0,67
*
0
D
Kontrol
Negatif
5,66 2,66
**
1,66
**
1
**
0,33
NS
0
LSD 0,05 = 0,67 LSD 0,01 = 0,99
Keterangan : * = Signifikan (Berbeda Nyata)
** = Sangat Signifikan (Sangat Berbeda Nyata)
Ns = Non Signifikan
Perlakuan
Hari Ke-n mulai menutup luka
Jumlah Rata-Rata Replikasi
1 2 3
A
Ekstrak 6%
14 13 13 40 13,33
B
Ekstrak 9%
11 11 12 34 11,33
C
Ekstrak 12%
10 9 9 28 9,33
D
Kontrol
Negatif
15 15 15 45 15
E
Bioplacentom
11 11 10 32 10,66
Jumlah 61 59 59 179
*
Sumber
Keseragam
an (SK)
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Derajat
Bebas (DB)
Kuadrat
Tengah
(KT)
F-Hitung
F-Tabel
0,05 0,01
Perlakuan 60,33 4 15,08 56,5* 3,478 5,994
Galat 2,67 10 0,267
Total 63 14
*
F (0,05; 4,10) = 3,478 F(0,01; 4,10) = 5,994
Perlakuan C E B A D
Rata-rata 9,33 10,67 11,33 13,33 15
C
Ekstrak 12%
9,33 0
E
Bioplacenton
10,67 1,33
**
0
B
Ekstrak 9%
11,33 2
**
0,67
NS
0
A
Ekstrak 6%
13,33 4
**
2,67
**
2
**
0
D
Kontrol
Negatif
15 5,67
**
4,34
**
3,67
**
1,67
**
0
LSD 0,05 = 0,76 LSD 0,01 = 1,16
Keterangan : * = Signifikan (Berbeda Nyata)
** = Sangat Signifikan (Sangat Berbeda Nyata)
Ns = Non Signifikan
*
*
*
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menguji
stabilitas sediaan gel ekstrak daun trembesi (Samanea
saman).
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan konsentrasi gel
ekstrak daun trembesi (Samanea saman) yang lebih besar
lagi.
*
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Formula gel ekstrak daun trembesi (Samanea saman)
dapat menurunkan inflamasi serta menyembuhkan luka
bakar pada tikus putih jantan galur wistar.
2. Efek penyembuhan luka bakar terbaik diberikan oleh
sediaan gel ekstrak daun trembesi (Samanea saman)
sebesar 12%.
*


Hasil Analisis Fitokimia
Preliminary phytochemicalscreening and antimicrobial
activity of Samanea saman
Daun Trembesi
(Samanea saman)
Tanin
Flavonoid
Steroid
Terpenoid
Saponin
Saponin merupakan salah satu
senyawa yang memacu
pembentukan kolagen yaitu
protein struktur yang berperan
dalam penyembuhan luka.
Saponin juga mempunyai
kemampuan sebagai pembersih
sehingga efektif untuk
menyembuhkan luka terbuka
Tanin berfungsi sebagai
adstringen, dimana akan
menyebabkan penciutan pori-
pori, memperkeras kulit,
menghentikan eksudat dan
menghentikan perdarahan
pada saat terjadi luka.
flavonoid yang
merupakan
golongan fenol
berperan sebagai
antiseptik

Anda mungkin juga menyukai