Anda di halaman 1dari 31

BULETIN IMAN

HABA
EDISI II, 16 JULI - 1 AGUSTUS
Citizen Reporter
Kenal Lebih Dekat Kota
Universitas Goettingen
Hal. 7
Hal. 3
Artikel
Pentingnya Motivation
Letter Saat Mendaftar
Program Master
Hal. 28
Artikel
Mengenalkan Aceh Lewat Buku
Liputan
Mengikuti Pemilu
di Jerman
Hal. 20
1
Citizen Reporter
Kenal Lebih Dekat Kota
Universitas Goettingen
Liputan
Ramadhan di Bonn
Focus Group Discussion
Perkembangan Reformasi Birokrasi Di
Indonesia Dan Desentralisasi Indonesia
Ke Depan
Hal. 2
Hal. 3
Hal. 7
Hal. 17
Hal. 14
Interview
Dr. rer. nat. Maimun Rizal
Hal. 20
Artikel
Pentingnya Motivation
Letter Saat Mendaftar
Program Master
Hal. 28
Daftar Isi
Artikel
Mengenalkan Aceh Lewat Buku
Sekapur Sirih
Liputan
Mengikuti Pemilu di Jerman
Hal. 24
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulilah, edisi kedua Buletin Haba dari IMAN kini telah terbit. Edisi ini ter-
bit di pertengahan Juli 2014. Ada beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan
ini. Di antaranya adalah Pemilu Presiden Indonesia, Piala Dunia 2014 di Brazil dan
tentu saja Bulan Ramadhan 1435 H.
Berkaitan dengan itu, kami menampilkan tulisan seputar menjalani puasa Ramad-
han di Jerman dan mengikuti Pemilu bagi warga Indonesia di Jerman. Selain itu ada
juga tulisan tentang Goettingen, salah satu kota yang menjadi tempat beberapa ma-
hasiswa asal Aceh melanjutkan studinya.
Di edisi ini juga tak ketinggalan kami menampilkan tulisan tentang kegiatan maha-
siswa Aceh lainnya di Jerman, tips seputar studi di Jerman serta wawancara dengan
salah satu mahasiswa Aceh yang baru menyelesaikan studinya di Jerman.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ahmad Zaki
Buletin Haba IMAN
Pemred : Ahmad Zaki
Desain : T. Arriessa Sukhairi
www.mahasiswa-aceh.de
http://asferadio.listen2myradio.com/
SEKAPUR SIRIH
ii
AR T I K E L
Mengenalkan Aceh
Lewat Buku
Paska tsunami 2004 dan
MoU Helsinki 2005, kondisi Aceh se-
cara umum sangatlah menjanjikan
dalam banyak hal. Selain dari
perkembangan politik dan kea-
manan, Aceh sedang menuju era di-
mana rumah penerbitan kecil, pus-
taka mini dan toko buku mulai berge-
liat dan menghidupkan kembali hara-
pan akan pencerahan intelektual di-
mana narasi tentang Aceh tidak
hanya ditulis oleh mereka yang dari
luar mengamati Aceh, tapi juga dari
perspektif orang-orang Aceh sendiri.
Terinspirasi dari kreativitas dan kekri-
tisan anak-anak muda Aceh yang se-
bagian besar adalah mantan aktivis
kampus yang idealismenya cukup
tinggi, yang juga merasakan sebuah
kebutuhan bahwa masa depan yang
bagus harus dibangun dengan ilmu
pengetahuan dan kesadaran intelek-
tual, produksi buku dan artifak kebu-
dayaan yang terus digiatkan dan
menjamur dimana-mana, saya berke-
sempatan untuk memberikan presen-
tasi dan ceramah singkat mengenai
betapa menjanjikannya produksi
narasi dan literatur Aceh paska kon-
ik, dengan tema Aceh Post Conict
Literature: A Promising Future da-
lam pertemuan tahunan dan kon-
3
ferensi Southeast Asian Library
Group (SEALG) 2014 bertempat di
Pustaka Utama Goethe University
of Frankfurt (Uni Bibiliotek) pada
hari Jumat kemarin.
Dalam makalah yang disam-
paikan di kumpulan pustakawan dan
peminat studi-studi Asia Tenggara,
termasuk tentang Aceh dan Indone-
sia, saya menekankan bagaimana
pentingnya aktivitas yang diinisiasi
oleh generasi muda terdidik Aceh ter-
sebut dalam menjaga ingatan kebu-
dayaan dan menggali kembali narasi
sejarah yang tidak hanya melulu
mengenai konik dan tsunami, tapi
juga tentang tema-tema lainnya ten-
tang Aceh. Aceh Institute sebagai
lembaga riset yang juga peduli pada
produksi dan preservasi ide dalam
bentuk penerbitan Jurnal Seumike,
buku buku, artikel di koran, penerbi-
tan hasil diskusi ilmiah dan peneli-
tian. Demikian juga Bandar Publish-
ing dengan konsistensinya menerbit-
kan buku-buku dan monograph ten-
tang Aceh, Toko Buku Dokarim-
Aneuk Mulieng Publishing yang ter-
gabung dalam sindikat kebudayaan
Komunitas Tikar Pandan juga tidak
kalah penting dalam menginisiasi
sekolah menulis, yang kemudian me-
lahirkan kumpulan tulisan, buku, Jur-
nal Kebudayaan dan Gelombang
Baru dan memi cu muncul nya
sekolah-sekolah menulis lain seperti
Komunitas Jeuneurob atau Seura-
moe Tumuleh. Form Lingkar Pena
dengan lini produksi mininya Ka-
moe Publishing juga sudah mela-
hirkan sejumlah antologi cerita pen-
dek dan segmen unik, sama halnya
dengan Penerbit Boubon Jaya yang
setia dengan produksi buku-buku ber-
bahasa Aceh dan sejarah kepahlawa-
nan klasik Aceh, satu hal yang mem-
buat mereka begitu spesial. Toko
Buku Zikra yang menjadi lini komer-
sil yang terus setia menyuplai kebutu-
han membaca masyarakat Aceh
yang terus meningkat. Termasuk Ali-
ansi Sastrawan Aceh, Lapena dan
Yayasan Pena serta yang lain yang su-
4
dah membuktikan bahwa wacana
keAcehan perlu terus didokumentasi-
kan dan diterbitkan.
Terlepas dari beberapa ken-
dala manajerial, komersial, distribusi
dan administratif seperti banyak be-
lum terdaftarnya ke IKAPI (Ikatan
Penerbit Indonesia), kualikasi dan
keilmuan khusus dibidang penerbi-
tan dan pengarsipan, dukungan pe-
merintah, kendala teknis dan perala-
tan yang sangat terbatas, biaya pro-
duksi dan lain sebagainya, potensi
narasi dan literature Aceh sangatlah
menjanjikan. Presentasi ini adalah ke-
lanjutan dari proyek inisiatif Aceh
Book Literature 2011 dimana De-
partemen Asia Tenggara, Fakultas
Bahasa dan Budaya Universitas
Frankfurt-Jerman ingin menambah
koleksi buku-buku asli yang ditulis
oleh orang Aceh, ini juga bisa dika-
takan pemanasan menjelang pam-
eran buku terbesar sedunia tahun
2015 kedean dimana Indonesia akan
menjadi tamu kehormatan, yang ber-
arti banyak buku-buku terpilih dari
5
Indonesia akan dipamerkan, dibedah dan diterjemahkan ke berbagai bahasa
di dunia. Dan buku-buku terbitan Aceh terkendala karena banyak yang belum
terdaftar sebaga anggota IKAPI, meski demikian buku novelis Aceh, Arafat
Nur (Burung Terbang di Kelam Malam oleh Bentang Pustaka), dikabarkan
juga sudah melewati seleksi dan dipilih untuk diterjemahkan ke bahasa asing.
Semoga kontribusi ini juga menjadi titik kecil yang penting mengkampa-
nyekan narasi keAcehan dalam perspektif baru dalam upaya menguatkan
studi-studi keAcehan di Eropa dan dunia atau Acehnologi.
6
oleh: Saiful Akmal
"Dosen UIN Ar#Raniry dan Peneliti di Uni. Frankfurt$
Perjalanan hidup saya sudah memasuki
tahun kedua (2012-2014) di sebuah kota
di tengah Jerman, bernama Gttingen.
Sebuah kota kecil namun penuh daya
tarik sehingga banyak mahasiswa, baik
dari Jerman dan dari negara lain yang
melanjutkan studi mereka di sini. Mu-
dah menjumpai tipikal wajah Asia,
Amerika Latin, dan Eropa di seputar
kampus, asrama mahasiswa, stasiun
KENAL LEBIH DEKAT
KOTA UNIVERSITAS
GTTINGEN
CI TI ZEN REPORTER
7
sumber: wikipedia
kereta dan pusat perbelanjaan. Begitu
pula mahasiswa asal Aceh. Tercatat ada
6 orang yang terdiri dari 3 orang maha-
siswa doctoral dan 3 orang mahasiswa
program master. Tercatat pula beberapa
orang alumni awardee DAAD-Aceh jebo-
lan Universitt Gttingen yang sudah
kembali ke tanah air. Jumlah ini terhi-
tung cukup ramai dibandingkan kota
lainnya di Jerman. Tak heran beberapa
kali pertemuan inisiasi pembentukan Ika-
tan Mahasiswa Aceh Jerman (IMAN)
dan ASFERadio dilaksanakan di Gttin-
gen. Boleh dibilang lokasi geografis
Gttingen sangat strategis karena relatif
di pusat Jerman, diapit kota besar
seperti Frankfurt am Mainz, Hannover
dan Hamburg sehingga memudahkan di-
jangkau oleh siapa saja.
Gttingen dari masa ke masa
Kota Gttingen terletak di negara
bagian Niedersachsen. Jumlah pen-
duduknya tercatat 129,466 di tahun
2004 (Wikipedia.org). Nama Gttingen
diambil dari sebuah desa bernama
Gutingi. Kota ini ditemukan antara ta-
hun 1150 dan 1200 dan pada abad per-
tengahan adalah bagian dari Liga Hanse-
atic atau kelompok konsorsium dagang
sepanjang jalur pantai Utara Eropa dan
tergolong kota yang masyhur.
Saat terjadinya Perang Dunia II
ada kesepakatan informal antara Jerman
(Blok Timur) dan Sekutu bahwa tidak
akan membumi-hanguskan beberapa
kota. Sekutu tidak menghancurkan kota
Heidelberg dan Gttingen dan sebali-
knya Jerman tidak menganggu gugat
Cambridge dan Oxford. Kini kita dapat
menyaksikan kota-kota tersebut menjadi
kota dengan universitas ternama di
dunia.
Kota ini memiliki slogan Stadt, die
Wissen schafft yang berarti kota yang
penuh dengan pengetahuan memang
memiliki kaitan erat dengan kampus
Georg-August-Universitt Gttingen.
Kampus Gttingen didirikan tahun 1737
atas pemikiran kritis dan pengaruh kebe-
basan berekspresi oleh George II, raja
Inggris dan kini termasuk kampus pa-
pan atas di Jerman. Saat ini tercatat seki-
tar 26.000 mahasiswa yang melanjutkan
studinya di 13 fakultas yang ada. Bahkan
lokasi kampusnya pun tersebar di seke-
liling kota. Kawasan kampus sentral ter-
diri fakultas Teologi, Hukum, Ekonomi,
Sastra, perpustakaan pusat dan mensa
(ruang makan) terletak di pusat kota.
Sedangkan untuk fakultas MIPA berada
di kampus utara yang bisa dijangkau den-
gan 15-20 menit bersepeda. Fakultas ke-
dokteran terintegrasi dengan Klinikum
(rumah sakit) dan perpustakaan yang
sangat nyaman. Tak salah jika kota
Gttingen ini seperti kota pelajar, karena
dikelilingi oleh komplek kampus.
8
Kehidupan para Mahasiswa
Layaknya kota pelajar lainnya, setiap
awal semester akan diterlihat aktivitas ma-
hasiswa di seputar kampus. Universitat
Gttingen menerima mahasiswa dua kali
per tahun namun itu berdasarkan kebija-
kan jurusan yang dituju. Masa penerimaan
mahasiswa baru yaitu di Summer Semester
(April-Juli) dan Winter Semester (Oktober-
Februari). Khususnya di Winter Semester,
sejak September aktivitas mahasiswa baru
terlihat massif, antara lain melakukan regis-
trasi ulang, pencetakan kartu mahasiswa
hingga masa orientasi kampus. Sebagian
besar kegiatan administrasi dilakukan se-
cara online.
Kegiatan orientasi kampus difasilitasi oleh
kampus dan fakultas masing-masing.
Umumnya menjelaskan gambaran perkulia-
han, pengenalan fasilitas kampus (perpus-
takaan, pusat bahasa, mensa, asrama), or-
ganisasi mahasiswa dan tur keliling kota.
Uniknya kartu mahasiswa Gttingen bisa
9
Orientasi Kampus outdoor dan indoor (Dok.F.Mutia,2012)
SUMBER HTTP://WWW.GOETTINGER-TAGEBLATT.DE/VAR/STORAGE/IMAGES/GT-ET/
NACHRICHTEN/WISSEN/WISSEN-VOR-ORT/UNI-GOETTINGEN-VERLIERT-ELITE-STATUS/
21929445-2-GER-DE/UNI-GOETTINGEN-VERLIERT-ELITE-STATUS_ARTIKELQUER.JPG
menjadi alat pembayaran di mensa setelah
menyetorkan sejumlah uang di mesin uang
yang terdapat sekitar kampus., saldo 10 !
dari kampus untuk fasilitas printing dan fo-
tokopi. Kartu ini juga berfungsi sebagai se-
mesterticket dengan jangkauan luas hingga
ke kota Hannover, Hamburg, Braunscweig,
Bremen. Artinya perjalanan gratis dengan
fasilitas kereta ekonomi. Sangat menyenang-
kan bagi mahasiswa yang hobi jalan-jalan!
Kabar gembira kini meliputi para mahasis-
wanya karena sejak Winter Semester 2014
per 1 Oktober, tuition fee sudah dihapuskan
dan mahasiswa hanya perlu membayar
uang semester tiket yang juga mencakup
layanan bus dalam kota. Tentu saja ini san-
gat memudahkan mobilisasi terutama saat
musim salju mencapai puncaknya.
Selain itu setiap mahasiswa akan
dibekali akun email student. Di akun terse-
but segala informasi terkait perkuliahan, ba-
han materi dari dosen dan pengumuman
terdapat di sana. Bahkan untuk melakukan
ujian semester, tiap mahasiswa harus men-
daftar terlebih dahulu di akun tersebut. Di
akun mahasiwa juga terdapat berbagai in-
formasi lowongan pekerjaan dan dokumen
penting yang
dapat diakses langsung, seperti nilai
ujian, bukti pembayaran uang semester dan
transkrip akademik. Kondisi ini memudah-
kan tiap mahasiswa dalam menggurusi ke-
butuhan administrasinya.
Memiliki sepeda wajib hukumnya bagi
para mahasiswa Gttingen. Jalur bagi para
pengendara sepeda tersedia di sepanjang ja-
lan, terpisah dengan trotoar pejalan kaki.
Setiap tempat publikpun dilengkapi kawa-
san parkir sepeda. Dengan sepeda kita be-
bas menjelajah tiap sisi kota. Tak heran se-
peda juga menjadi transportasi favorit
warga Gttingen. Jika ada pejalan kaki dan
pengendara sepeda yang melintas, maka
pengendara mobil akan bersabar
menunggu dan memberi kesempatan untuk
lewat. Tak perlu ragu sisi keamanannya
karena selama kita tertib berlalu lintas, se-
muanya akan aman. Tetapi jangan salah, di
setiap persimpangan jalan ada lampu lalu
lintas bertanda khusus bagi pengendara se-
peda. Tak bisa seenaknya menyerobot
lampu merah jika tak ingin ditabrak mobil.
Kesadaran dan ketertiban ini sangat di-
patuhi oleh semua orang sehingga berken-
daraan di jalan terasa aman.
Akses makanan halal dan mesjid juga
relative dekat. Sejumlah toko daging halal
seperti Al-Iman markt dan Sinem menjadi
langganan mahasiswa muslim. Saat bulan
Ramadhan, undangan iftar di mesjid pun
cukup banyak. Selain mengenal menu
timur tengah dan asia selatan, saya menda-
pat beberapa kenalan muslimah asal Tuni-
sia, Sudan, Mesir, Palestina hingga muallaf
asal Jerman. Sungguh menambah ukhu-
wah!
Objek Wisata di Gttingen
Sekalipun kota yang kecil, Gttingen
cukup layak dilirik untuk potensi wisa-
tanya. Patung Gnseliesel yang terletak di
pusat kota adalah ikon kota yang digambar-
10
Aksi selebrasi mahasiswa PhD
asal Aceh; Maimun Rizal dan
Essy Harnelly
(Dok. MR dan EH)
kan sebagai figure gadis membopong angsa. Adalah kebanggaan dan selebrasi ma-
hasiswa doktoran universitas Gttingen yang sudah menyelesaikan studinya den-
gan diarak oleh sahabat, kolega dan professor ke pusat kota menggunakan kenda-
raan berhias. Lalu ia akan memanjat, meletakkan rangkaian bunga dan mencium
patung Gnseliesel.
Saya boleh berbangga sebagai warga kota ini karena banyak peraih nobel
berasal dari ilmuan atau alumni Universitt Gttingen. Tercatat lebih dari 40
penghargaan dianugerahkan kepada sosok-sosok seperti Max Planck, Robert Koch,
Otto Biscmark dll dengan bidang ilmu meliputi sains, kedokteran, dan ilmu social.
Ada semacam lelucon bahwa mengapa kota Gttingen menghasilkan banyak nobel,
11
Panen Strawberry ala
Febi-Yusni-Saiful aneuk
IMAN
(Dok. F.Mutia, 2013)
karena suasana kotanya kecil dan membosankan sehingga
para mahasiswa hanya focus belajar. Hehe...
Bagi yang senang wisata alam, maka layak mengunjungi
Botanical garden, Danau Kisse dan wandern (jalan-jalan/
tracking) di hutan area Bismarckturm. Jika sedang musimnya
(Maret) dapat berfoto ria di hamparan lahan kuning raps (tana-
man canola penghasil minyak). Bulan Juni adalah saat yang te-
pat untuk memetik strawberry. Atraksi ini sangat menarik dila-
kukan bersama- sama keluarga dan teman karena sangat meny-
enangkan dan refreshing. Lahan strawberry tumbuh subur di
selatan kota, dan bebas masuk dan gratis makan di tempat. Jika
12
Tugu Peringatan (Dok. F.Mutia, 2013)
ingin bawa pulang strawberry, maka hasil petik bisa ditimbang
dan dibayar di tenda penjual.
Wisata sejarah juga sangat layak untuk disimak karena dis-
ini terdapat tempat dimana pertama kali telekomunikasi via
electromagnetic diuji coba pada tahun 1833. Daerah zentrum
juga banyak rumah bekas peninggalan tokoh penting yang kini
masih tetap dilestarikan.
Demikianlah sekelumit kisah kota Gttingen. Hal dan kebi-
asaan baik di sini bukan hanya semata-mata bisa didapatkan di
Jerman, tetapi bisa diduplikasi di Aceh. Kultur akademik yang
baik dari kampus akan memberikan imbas positif bagi
masyarakat luas. Semoga.
13
Oleh: Febi Mutia
(penerima beasiswa program master Hydrogeology and Environmental Geo
science Universitt Gttingen, DAAD-Aceh 2012)
L I P UT AN
Ramadhan di Bonn
Ramadhan tahun ini jatuh pas di mu-
sim panas untuk wilayah Jerman dan
sekitarnya. Terbayang ya berapa lama
kita berpuasa? Nggak jauh beda den-
gan tahun lalu. Suasananya juga masih
sama, minus suara sirine tanda waktu
berbuka, minus suara azan yang berku-
mandang dari mana-mana, minus bu-
kaan buatan mama dan kakak *opps*
dan ucapan selamat berbuka ala sirup
Marjan.
Ketika orang mendengar jadwal
puasa di Jerman yang hampir 19 jam,
ditambah lagi kalau mengikuti jadwal
shalat isya yang biasanya jam 12 ma-
lam, banyak yang bertanya, sanggup?
Nggak bantalan sakit kah karena
kurang tidur? Dan masih banyak lain-
nya. Sama ketika saya kedatangan
tamu dari Indonesia, dan yang bersang-
kutan buru-buru balik ke Indonesia.
Katanya karena nggak sanggup nge-
bayangin kondisi Ramadhan yang ek-
strim begitu *hehehe
Kondisi real puasa di sini : jam 10
ifthar dan lanjut shalat maghrib, jam
12 shalat isya dan tarawih, lanjut sahur
lalu jam 3 shalat subuh. Ada yang
menyiasati dengan tidur sebelum ber-
buka, baru kemudian lanjut ibadah Ra-
madhan lainnya. Sebagian yang saya
kenal lebih memilih untuk tidur sete-
lah maghrib, sedangkan shalat isya dan
tarawih diakhirkan menjelang sahur.
Ada 1 kemudahan yang datang dari
fatwa para ulama di sini, yang menga-
takan bahwa dibolehkan jamak waktu
shalat maghrib dan isya selama musim
panas. Satu jam setelah berbuka, kita
dibolehkan untuk shalat maghrib, isya
dan lanjut tarawih, tanpa harus
menunggu jadwal normalnya, yaitu se-
kitar jam 12 malam. Jadi ada jeda be-
berapa jam untuk istirahat sebelum ke-
mudian lanjut sahur dan shalat
shubuh.
Oh iya, faktor kelembaban yang
rendah juga suatu bentuk kemudahan,
siang itu nggak sepanas dan bikin haus
kayak di Indonesia. Puasa yang 19 jam
pun jadi nggak (terlalu) berasa. Kan-
gen dengan suasana Ramadhan di In-
14
donesia bareng keluarga, jamaah shalat tarawih? Alhamdulillah di Bonn komuni-
tas Indonesia muslimnya cukup aktif. Tiap weekend akan ada buka puasa bersama
di rumah salah satu masyarakat indonesia, lengkap dengan pembahasan materi
keislaman, dilanjutkan dengan shalat berjamaah. Alhamdulillah, kangennya se-
dikit terobati.
Sedang kalau kangen dengan suasana Aceh, di negara bagian North Rhinew-
estphalia (NRW) ini ada beberapa mahasiswa asal Aceh yg tersebar di beberapa
kota, dan kita selalu mengusahakan tiap Ramadhan setidaknya mengadakan
sekali buka puasa bersama. Alhamdulillah, walapun jauh dari suasana Ramadhan
kayak di tanah air, Insha Allah nggak akan mengurangi kekhusyukan ibadah di bu-
lan yang mulia ini.
15
Sumber : Mira Maisura
Bonn
F OCUS GR OUP DI S CUS S I ON
Perkembangan Reformasi Birokrasi di
Indonesia dan Desentralisasi Indonesia ke
depan
Pada tanggal 16 Juni 2014, Kedu-
taan Besar Rebuplik Indonesia
(KBRI) untuk Jerman mengundang
Bapak Prof. Ryaas Rasyid untuk
berdiskusi mengenai reformasi bi-
rokrasi dan desentralisasi di Indone-
sia. Prof. Ryaas Rasyid pernah men-
jabat sebagai Menteri Negara PAN
(Pemberdayaan Aparatur Negara)
dan Menteri Negara Otonomi
Daerah pada masa Presiden Abdur-
rahman Wahid. Pos menteri negara
otonomi daerah menjadi unik
karena hanya ada pada masa presi-
den Abdurahhman Wahid, dalam
sesi diskusi Bapak Ryaas sering ber-
canda mengenai jabatan tersebut, ti-
dak ada pendahulu dan tidak ada
penerus, jadi apapun baik buruknya
kinerja menteri otonomi daerah,
masyarkat Indonesia pasti akan
mengingat nama beliau. Prof. Ryaas
Rasyid saat ini menjabat sebagai
anggota dewan pertimbangan presi-
den.
Focus Group Discussion Perkem-
bangan Reformasi Birokrasi di Indo-
nesia dan Desentralisasi Indonesia
ke depan dimulai dengan makan si-
ang bersama serta sesi ramah ta-
mah. Diskusi ini dihadiri dan
dipimpin langsung oleh Duta Besar
Rebuplik Indonesia untuk Pemerin-
tah Jerman, yaitu Bapak Fauzi
Bowo. Turut hadir juga Bapak Agus
Rubiyanto selaku atase bidang pen-
didikan dan Ibu Leanna selaku min-
ister counselor bidang politik. Focus
Group Discussion juga mengundang
perwakilan dari IMAN (Ikatan Ma-
17
hasiswa Aceh di Jerman) yang diwak-
ilkan oleh Saudara Arief Gunawan.
Reformasi Birokrasi
Diskusi berjalan dalan suasana pe-
nuh keakraban dan saling tukar piki-
ran. Prof. Ryaas Rasyid menyampai-
kan beberapa hal penting terkait den-
gan proses reformasi birokrasi yang
saat ini sedang dilaksanakan oleh pe-
merintah Indonesia. Menurut beliau,
desentralisasi adalah bagian yang ti-
dak terpisahkan dari proses refor-
masi yang terjadi di Indonesia pada
tahun 1999 serta munculnya ke-
menterian pemberdayaan aparatur
negara. Pemerintah Indonesia beru-
saha melakukan reformasi birokrasi
dengan memangkas jumlah 33 ke-
mentrian yang ada saat ini menjadi
20 kementrian saja. Pemerintah
menilai hal ini akan meningkatkan
esiensi, namun dalam penerapan-
nya menemui berbagai kendala. Re-
formasi birokrasi juga berusaha un-
tuk menertibkan penerimaan pega-
wai negeri sipil di lingkungan ke-
menterian untuk meningkatkan kuali-
tas pelayanan.
Prof. Ryaas Rasyid juga menyebut-
kan sistem politik yang dianut oleh
Indonesia memungkinkan untuk
mengisi pos menteri dari partai poli-
tik. Hal ini, dalam banyak kasus
merupakan praktik yang kurang jitu
untuk membangun Indonesia. Para
menteri dari partai politik kurang
efektif dalam menjalankan tugasnya
dikarenakan adanya konik kepentin-
gan.
Reformasi birokrasi juga mengga-
gas tunjangan kerja atau renumerasi
bagi pegawai kementerian untuk
mencegah terjadinya korupsi. Na-
mun, reformasi birokrasi yang saat
ini tengah dilaksanakan oleh pemer-
intah Indonesia belum dapat mence-
gah tindakan korupsi.
Desentralisasi
Tujuan utama dari desentralisasi
menurut Bapak Ryaas Rasyid adalah
untuk mendekatkan dan memudah-
kan pelayanan bagi masyarakat di
daerah. Desentralisasi memberikan
mandat kepada pemerintah daerah
untuk mengatur berbagai persoalan
di daerah secara mandiri tanpa cam-
pur tangan yang besar dari pemerin-
tah pusat. Termasuk didalamnya ada-
lah kekuasaan untuk mengatur masa-
lah pertanahan. Bapak Ryaas Rasyid
18
berkali-kali menekankan bahwa
kekuasaan pemerintah daerah untuk
mengatur masalah pertanahan ada-
lam amanat undang-undang no. 22
tahun 1999 dan diperbaharui oleh
undang-undang no. 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah. De-
sentralisasi bidang pertahanan ini
hanya dianulir oleh Kepres presiden
yang saai itu dijabat oleh Presiden
Abdurrahman Wahid. Kepres terse-
but hanya dimaksudkan untuk
menunda sementera pelimpahan de-
sentralisasi pertanahan kepada pe-
merintah daerah, namun yang ter-
jadi adalah sampai saat ini masalah
pertanahan masih dikelola oleh pe-
merintah pusat sepenuhnya melalui
BPN (Badan Pertanahan Nasional).
Penerapan Desentralisasi menum-
buhkan kondisi yang lebih stabil dari
sisi politik bila dibandingkan dengan
sistem pemerintah terpusat. Adapun
sisi negatif dari desentralisasi adalah
munculnya isu-isu kedaerahan dan
maraknya permintaan untuk pe-
mekaran wilayah. Pilkada juga men-
dapat perhatian lebih dari Bapak
Ryaas Rasyid karena belum tentu
menghasi l kan pemi mpi n yang
berkualitas. Disamping itu juga mem-
butuhkan biaya yang besar untuk
menyelenggarakan pemilu langsung.
Bapak Ryaas Rasyid juga meny-
inggung tentang pelaksanaan pilkada
gubernur Aceh yang sempat me-
makan korban jiwa. Proses tarik ulur
antara pemerintah pusat dengan se-
buah partai lokal yang hingga batas
waktu yang telah ditentukan tidak
juga mendaftar untuk pilkada. Na-
mun, Pemerintah Indonesia ber-
pegang teguh untuk menjaga stabili-
tas politik di Aceh dengan memper-
panjang batas pendaftaran pilkada
hingga 6 kali.
Di akhir acara, perwakilan dari
IMAN menyerahkan buku trave-
logue Aceh-Jerman kepada Pak Du-
bes sebagai tambahan literatur di
perpustakaan KBRI Berlin.
19
OLEH: ARIEF GUNAWAN
TU BERLIN
Tak hanya di tanah air, warga Indo-
nesia yang berada di luar negeri, ter-
masuk Jerman pun mengikuti Pemilu.
Sejak pertengahan tahun lalu, Panitia
Pemilihan Luar Negeri (PPLN) sudah
mengadakan sosialisasi dan penyuluhan
tentang Pemilu di berbagai kota di Jer-
man. Sewaktu sosialisasi ini, kita juga
bisa mendaftar agar dapat mengikuti
Pemilu di Jerman. Untuk Pemilu legis-
latif, warga Indonesia di luar negeri
cuma memilih calon anggota DPR RI
dari wilayah DKI Jakarta II, tidak peduli
dari mana daerah asalnya di Indonesia.
Satu hal lagi yang berbeda dari
pemilu di Indonesia, di sini kita bisa
mengikutinya melalui pos. Ini pilihan
yang bagus untuk warga yang tinggal
jauh dari kota tempat Kantor Kedutaan
Mengikuti Pemilu Di
Jerman
20
LI PUTAN
Tahun 2014 i ni Indonesi a
k e mba l i me ng a da k a n pe s t a
demokrasi, Pemil ihan Umum.
Pemilu yang diadakan tiap 5 tahun
sekali ini menjadi ajang bagi rakyat
Indonesia untuk memilih wakil
rakyat dan presidennya untuk 5
tahun ke depan. Sebagian rakyat
Indonesia bersemangat menyambut
pemilu dengan mendukung partai,
calon anggota legislatif dan calon
presiden pilihannya. Sementara
yang lain lebih netral. Sisanya
malah ada yang menolak pemilu dan
menjadi golongan putih (tidak
memilih) dengan berbagai alasan.
dan Konsulat Jenderal Republik Indone-
sia, seperti Berlin, Hamburg dan Frank-
furt berada. Surat suara dikirim ke ala-
mat warga yang memilih via pos sekitar
dua Minggu sebelum jadwal Pemilu di
KJRI dan KBRI. Setelah memilih, surat
suara dikirim kembali melalui pos ke ala-
mat PPLN.
Di Jerman sendiri Pemilu Legislatif
di Kantor KJRI diadakan pada tanggal 5
April. Jadwalnya lebih cepat dari Pemilu
di Indonesia, 9 April. Jadi surat suara
dari warga yang memilih via pos harus
sampai ke sana sebelum hari itu.
Setelah memilih anggota legislatif,
tanggal 9 Juli kita memilih presiden
yang baru menggantikan Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono. Di Jerman,
Pemilu Presiden diadakan pada tanggal
5 Juli. Kali ini ada dua pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden yang maju,
Prabowo Subianto Hatta Rajasa dan
Joko Widodo M. Jusuf Kalla. Sama
seperti Pemilu legislatif, Pemilu Presi-
den di Jerman juga bisa diikuti via pos
bagi warga yang tinggal jauh dari kantor
KJRI dan KBRI.
Pemilu di Kantor KBRI Berlin sen-
diri dihadiri oleh sangat ramai warga In-
donesia dari Berlin dan kota-kota di seki-
tarnya. Rekan IMAN Arief Gunawan me-
laporkan dari Berlin, berdasarkan data
PPLN ada sekitar 1500 warga Indonesia
yang terdaftar dan hadir untuk memilih
Presiden Indonesia yang baru. Say-
angnya, selain itu ada juga sekitar 400
warga yang tidak mendapat undangan
untuk mengikuti Pemilu.
Sampai saat tulisan ini terbit, hasil
perhitungan suara dari berbagai Tempat
Pemungutan Suara (TPS), baik di Indo-
nesia maupun di luar negeri masih
dikumpulkan. Hasil akhir perhitungan
suara ini akan diumumkan oleh Komisi
Pemilihan Umum pada tanggal 22 Juli
mendatang. Kita tentunya berharap
Presiden Indonesia yang baru dapat
memimpin dengan baik dan membawa
bangsa ini lebih maju lagi.
21
22
SUASANA PEMILU DI BERLIN
23
OLEH : AHMAD ZAKI
WEIMAR
Pertama-tama, kami ucapkan selamat atas keberhasilannya menyele-
saikan Program Phd.Bagaimana kesannya secara umum tentang ku-
liah di Jerman?
Setiap bidang studi mempunyai tingkat studi yang berbeda-beda, fasilitas pendukung
perkuliahan secara umum sangat memadai, dengan perpustakaan yang dapat dikunjungi
dari jam 7 pagi sampai jam 1 dini hari. Dan juga tersedianya ruangan belajar (individual
study room) yang dapat diakses oleh setiap Mahasiswa, sehingga kita dapat lebih fokus un-
tuk menyelesaikan tugas-tugas akademis. Kuliah di Jerman membiasakan kita untuk
bekerja secara mandiri, baik secara individual maupun secara tim.
INTERVIEW
DR. RER. NAT. MAIMUN RIZAL
24
Pada kesempatan kali ini
B u l e t i n H a b a I MA N
menghadirkan wawancara dengan
Maimun Rizal. Beliau adalah
mahasiswa Program Phd. asal
Ac e h y a n g b a r u s a j a
menyelesaikan studinya di Uni
Goet t i ngen. Beri kut hasi l
wawancara tertulis dengan beliau
yang belum lama ini baru saja
kembali ke Aceh.
Maimun Rizal, setelah sidang disertasi. Dasi yang dipotong sebagai simbol
berakhirnya tanggung jawab profesor terhadap mahasiswa.
Bisa dijelaskan sedikit tentang
topik studi yang dipilih?
Computer Science di Uni Goettingen terdiri
dari beberapa Group research, seperti Net-
work Security, Computer Security, Telemat-
ics, Management Information systems.
Saya bergabung di dalam Telematics
Group. Dalam Telematics Group ada be-
berapa fokus penelitian, diantaranya Sen-
sor Network, RFID, Anonymous Network
dan beberapa penelitian lainnya. Fokus pe-
nelitian yang saya pelajari adalah VoIP
through Anonymous Network.
Kenapa tertarik untuk memilih
topik itu?
Jauh sebelum Edward Snowden mem-
buka rahasia kegiatan yang dilakukan oleh
National Security Agency (NSA), terbersit
kemungkinan dilakukannya penyadapan
pembicaraan oleh eavedropper untuk kegi-
atan komunikasi yang menggunakan VoIP
services, dikarenakan Voice/suara di kirim-
kan melalui jaringan terbuka yaitu Internet.
Teknologi enkripsi dapat melindungi pesan
suara, namun tidak dapat menyembunyi-
kan privasi dari penelpon ataupun pener-
ima. Dalam hal ini, eavedroppers sulit un-
tuk dapat mengetahui isi pesan suara na-
mun tetap mengetahui siapa yang menel-
pon siapa. Anonymous Network telah terle-
bih dahulu berhasil menerapkan privacy ke-
pada data seperti web browsing ataupun
email. Tetapi untuk voice/suara sangat sulit
untuk diterapkan dikarenakan real time
communication sangat sensitif terhadap de-
lay. Oleh karenanya, saya tertantang untuk
melakukan penelitian terhadap kualitas
VoIP jika menggunakan Anonymous net-
work yang sudah ada.
Bagaimana proses disertasinya?
Apakah ada kendala? Bagaimana
interaksi dengan profesor selama
studi?
Proses disertasi tidak selamanya berjalan
lancar, ada beberapa kendala, salah satunya
harus melakukan percobaan ulang sehingga
terkadang menimbulkan rasa jenuh. In-
teraksi dengan Professor merupakan salah
satu faktor keberhasilan dalam menyelesai-
kan studi, disaat mengalami kebuntuan ide,
maka kita dapat berdiskusi dengan profes-
sor untuk mencarikan solusi dari kendala
yang kita hadapi.
Bagaimana perkembangan hasil
penelitiannya nanti? Apakah ada
kemungkinan untuk diterapkan di
Indonesia, terutama Aceh?
Hasil dari penelitian yang saya lakukan
mungkin saja diterapkan di Indonesia atau
di Aceh. Real time communication menggu-
nakan media Internet dengan standar
25
packet delay yang tidak boleh melebihi 400
ms, sehingga untuk implementasinya, me-
merlukan bandwidth yang besar untuk men-
jamin packet suara lebih kecil dari 400 ms.
Apa rencana dalam waktu dekat
dan rencana jangka panjang sete-
lah kembali ke Aceh?
Rencana dalam waktu dekat ini adalah kem-
bali ke Aceh dan aktif kembali sebagai abdi
negara. Untuk jangka panjang, mencoba
sekuat tenaga untuk membantu tenaga pen-
didik (guru) untuk melek terhadap
teknologi Informasi
Setelah wisuda, ada tradisi men-
cium patung Gaenselisel di Gottin-
gen. Bisa diceritakan sedikit ten-
tang tradisi ini?
Mahasiswa di Universitas Goettingen
memiliki tradisi unik pada waktu menyele-
saikan pendidikan doktor yaitu mencium
patung Gaenselisel yang terletak di tengah
kota Goettingen. Tradisi ini sudah berlangs-
ung sangat lama, kononnya sudah dimulai
lebih dari 100 tahun yang lalu.
26
Tradisi mencium patung Gaenselisel di Goettingen bagi lulusan Phd.
Selain itu ada beberapa hiasan
menarik di topi toga yang dipakai
sewaktu wisuda, apa maknanya?
Hiasan di atas topi merupakan topik disser-
tasi yang kita lakukan, dengan bendera ne-
gara dimana kita menyelesaikan studi Mas-
ter, menyelesaikan PhD dan juga bendera
negara asal.
Apa pengalaman yang paling
menarik selama tinggal dan bela-
jar di Jerman? Yang baik maupun
jelek.
Banyak pengalaman yang menarik di Jer-
man, salah satunya menjadi Duta Budaya
dengan memperkenalkan tari likok pulo ke
International, seperti penampilan Likok
Pulo di acara Kulturewoche di beberapa
daerah di Jerman, dan
juga penampilan Likok Pulo di acara Pasar
Malam Indonesia di Den Haag, Belanda.
Pengalaman yang tidak menyenangkan
hanya untuk konsumsi pribadi.
Apa hal yang mungkin akan pal-
ing dirindukan dari Jerman sete-
lah kembali ke Aceh?
Keteraturan dalam segala hal, dari kete-
patan waktu publik transportasi, sampai
dengan deadline ujian yang telah ditetap-
kan semenjak kuliah dimulai.
Adakah saran untuk para pem-
baca, baik yang masih menempuh
studi di Jerman maupun yang ber-
niat untuk melanjutkan studi di
Jerman atau negara-negara lain?
jangan takut untuk mencoba, teruslah beru-
saha dan jangan mudah berputus asa
karena setiap masalah pasti ada solusinya.
Terima kasih atas kesempatan
wawancaranya. Semoga sukses se-
lalu.
27
AR T I K E L
Pentingnya Motivation Letter
Saat Mendaftar Program
Master
Motivation letter adalah bagian ter-
penting bagi calon mahasiswa yang
ingin mendaftar ke kampus di Jerman
atau negara lainnya. Khusunya untuk
mahasiswa program master, seperti
halnya proposal riset calon mahasiswa
program doktoral, yang menjelaskan
master plan si calon mahasiswa. Moti-
vation letter mendeskripsikan minat si
calon mahasiswa dan relevansi jurusan
yang akan dipilih dengan kegiatan ca-
lon mahasiswa tersebut sebelumnya (ju-
rusan sebelumnya).
Contohnya: bila calon mahasiswa
telah menyelesaikan pendidikan sar-
jana di Jurusan Fisika dan pernah ikut
serta dalam beberapa penelitian yang
berhubungan dengan Geophysics,
maka mahasiswa tersebut bisa memilih
jurusan Fisika ataupun beberapa juru-
san lainnya yang berhubungan dengan
Fisika maupun Geophysics seperti
Ilmu Lingkungan atau Geophysics itu
sendiri. Kegiatan di luar studi juga
memberikan peranan yang besar bagi
calon mahasiswa untuk diterima di ju-
rusan yang berbeda dengan jurusan se-
belumnya. Dengan mendeskripsikan
minat yang besar pada kampus yang
dituju beserta alasan yang kuat, maka
si calon mahasiswa memiliki peluang
yang besar untuk bisa belajar di kam-
pus tersebut.
Kemudian jelaskan lebih spesik
mengapa memilih jurusan dan universi-
tas yang dituju. Pada bagian ini bisa
dijelaskan besarnya ketertarikan pada
kurikulum yang ditawarkan dan masih
kurangnya ahli di bidang tersebut,
mengapa si calon mahasiswa harus
mempelajari bidang tersebut. Penjela-
san mengenai visi jurusan yang dituju
bisa juga dibaca di website kampus
yang dituju atau juga bisa dibaca di
website kampus lain pada halaman ju-
rusan yang sama dengan sedikit para-
phrasing. Dengan begitu, bila maha-
siswa dan kampus memiliki visi yang
28
sama, sinkronisasi keduanya akan se-
makin mudah.
Selain itu, penting juga diperhatikan
apa yang akan dilakukan si calon maha-
siswa setelah menyelesaikan studinya.
Tujuan setelah studi bisa berupa arah
karir yang direncanakan si calon maha-
siswa. Akan lebih baik bila calon maha-
siswa memiliki rencana untuk mengu-
bah hal yang kecil atau hal yang lebih
spesik di kota atau di daerah ia
berasal. Beberapa kesalahan yang ser-
ing ditulis oleh calon mahasiswa adalah
keinginan mengubah dunia atau se-
buah negara setelah selesai studi.
Keinginan seperti itu terlalu lebar dan
tidak masuk akal.
Dibawah ini adalah contoh motiva-
tion letter sederhana yang saya buat un-
tuk mendaftar di Universitt Trier pada
jurusan Environmental Sciences.
29
STATEMENT OF STUDY PLAN
By: Zakiul Fuady
My decision to apply for master program in Environmental Sciences at the University
of Trier is driven by my strong desire to comprehend scientic approaches that are related
to conservation, restoration, and management of natural and cultural landscapes. It em-
phasises quantitative analysis and explores how science can identify and resolve environ-
mental problems.
The Master's programme in integrated Environmental Sciences (ES) is designed for
whom intend to specialise in Environmental Conservation and Restoration Management
(ES III), management strategies for nature conservation as well as dumpsite reclamation
and remediation. Based on methodological skills and systems analysis, the students will be
trained for jobs in public authorities, private agencies, relevant sections in related indus-
tries, insurance companies and others. In addition, the Master's degree entitles the gradu-
ates to follow a scientic career in universities and research institutions.
I have a number of experiences which would help me successfully complete a master
program at Environmental eld. I obtained a bachelor of science at the University of
Syiah Kuala, College of Mathematics and Natural Sciences with Physics as my major. Fur-
thermore, I had joined some eldworks in environmental geophysics exploration as well.
From these experiences I have gained the necessary basic knowledge to study in Environ-
mental Sciences.
30
Oleh: Zakiul Fuady
Calon Mahasiswa Master Program Universitt Trier
Program Beasiswa LPSDM Aceh DAAD Batch VI
Blog: zakiul.com
I am very excited to join the incoming class at the University of Trier. It has
qualied teaching-staffs and the best subjects also offered in Environmental Sci-
ences. The university itself, possessing several year old traditions and cutting- edge
researches in science and engineering, the eld is collaborating closely with interna-
tionally renowned extramural research institutions and has in recent years become
a centre for sciences in Europe. The proximity to strong partners outside
the university as well as the close cooperation with international universities and
industrial partners have made the university as an excellent location with unique
elds of study, applied researches, and outstanding opportunities for supporting
young scholars. I sincerely believe I would be an excellent student in your program,
and I am prepared to work and study hard in order to meet the high standards that
the university is known for.
Finally, after I complete my master program, I will have more advanced knowl-
edge and skills in Environmental Sciences. It will give me a good chance to expand
my career as a scientist and lecturer at my university. The University of Syiah
Kuala has Physics and Geophysics Engineering Departments, and Graduate
School of Disasters that related to Environmental Sciences exploration in which I
can apply my knowledge.

Anda mungkin juga menyukai