Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PEMROSESAN KERAMIK

APLIKASI KERAMIK MEMBRAN PADA SISTEM PENYARINGAN


DI INDUSTRI GULA



Oleh:
Andre Prabowo
13710039







Program Studi Teknik Material
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
2014
BAB I
PENDAHULUAN

Industri Gula adalah salah satu bagian yang terpenting dalam industri
makanan. Industri ini juga dikenal sebagai salah satu industri yang membutuhkan
energi paling besar dalam industri makanan. Sebagai contoh, pada industri gula
berbahan dasar bit (beet), energi termal yang besar dibutuhkan untuk penguapan
(evaporasi) dan pengeringan beet pulp, begitu juga dengan energi listrik yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan pompa dan mesin sentrifugal. Menurut CEFS,
energi yang dibutuhkan dalam pembuatan gula dari bit adalah 31,49 kWh/100 kg bit
pada tahun 1998 (IPPC, 2003), sedangkan air yang dibutuhkan adalah sebesar 15
m
3
/t gula bit yang di-proses. Industri Gula juga merupakan salah satu penyumbang
polusi terbesar di dunia. Ini dikarenakan dalam proses pembuatan gula,
menggunakan metode pemurnian secara konvensional, yaitu dengan liming,
carbonation, sludge separation, dan sulphitation.
Dengan mengganti metode pemurnian konvensional menjadi metode
pemurnian modern dengan menggunakan membrane separation process (MSP),
dapat diperoleh 4 keuntungan, antara lain: (1) konsumsi energi dapat dikurangi
hingga 50% karena tidak memerlukan evaporasi untuk proses pemurniannya (energi
yang digunakan untuk evaporasi sugar juice hampir 50% energi keseluruhan yang
dibutuhkan), (2) air yang digunakan dalam proses dapat diminimalisir karena tidak
memerlukan proses ekstraksi seperti pada metode konvensional, (3) limbah dapat
dikurangi sehingga akan lebih ramah lingkungan, dan (4) kemurnian gula dapat
meningkat.
Membrane separation process (MSP) yang dapat digunakan antara lain
Microfiltration (MF), Ultrafiltration (UF), Nanofiltration (NF), dan Reverse Osmosis
(RO). Membran keramik dipilih sebagai membran yang terbaik untuk proses
pemurnian gula karena membran keramik dapat beroperasi pada tekanan,
temperatur, dan pH dengan rentang yang besar (dari rendah sampai tinggi).

BAB II
PENGGUNAAN MEMBRAN KERAMIK PADA PROSES PEMBUATAN GULA

Gula pasir (white sugar) dapat dibuat dari 2 jenis bahan baku: tebu (sugar
cane) dan bit (beet). Proses pembuatan gula pasir dari kedua jenis tumbuhan ini
kurang lebih sama, hanya saja pada proses pembuatan gula dari bit, memerlukan
pemurnian yang lebih sulit karena dalam bit terkandung lebih banyak pengotor yang
berbau tidak sedap. Oleh sebab itu, pemurnian dengan menggunakan membrane
separation process akan lebih ekonomis pada proses pembuatan gula berbahan
baku bit. Proses pembuatan gula berbahan baku bit secara sederhana ditunjukkan
oleh Gambar 1, titik berwarna hitam menunjukkan bagian yang memungkinkan untuk
aplikasi membrane separation process (MSP).

Gambar 1. Skema Pembuatan Gula dengan titik hitam merupakan kemungkinan menggunakan MSP

Membrane separation process (MSP) adalah teknik filtrasi dengan
memberikan tekanan pada larutan/cairan ke membran berpori (porous membrane)
sehingga padatan-padatan yang terlarut akan tersaring karena ukuran molekulnya
terlalu besar untuk dapat melalui pori membran. Beberapa jenis MSP berdasarkan
ukuran pori membran-nya antara lain Microfiltration (MF), Ultrafiltration (UF),
Nanofiltration (NF), dan Reverse Osmosis (RO); seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis-Jenis Membrane Separation Process
Pada proses pembuatan gula, keempat jenis MSP ini dapat diaplikasikan.
Cross-Flow Microfiltration (MF) dapat digunakan untuk menghilangkan senyawa-
senyawa non-sukrosa. Ultrafiltration (UF) dapat digunakan untuk menghilangkan
senyawa-senyawa non-sukrosa, menghilangkan koloida berwarna dari sugar juice,
dan menghilangkan minyak dari air limbah. Nanofiltration (NF) memiliki permeabilitas
yang terbatas untuk beberapa mineral dan beberapa senyawa organik dan
anorganik yang kecil, sehingga NF dominan digunakan untuk pre-demineralization
(penghilangan garam) dari sugar juice dan air limbah pada industri gula. Reverse
Osmosis (RO) memiliki permeabilitas yang baik untuk air, namun tidak untuk
mineral, sehingga RO digunakan untuk menghilangkan logam-logam berat dan
pestisida. RO juga digunakan untuk memurnikan kembali sugar juice yang sudah
melewati membran NF.
Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa jurnal, terbukti bahwa
penggunaan MSP mampu meningkatkan kemurnian sugar juice dan mengurangi
konsumsi energi. Dibandingkan sugar juice hasil metode pemurnian tradisional yang
kemurniannya 89%, metode MSP mampu menghasilkan sugar juice dengan
kemurnian 91-92% (Hinkova et al., 2002). Energi yang digunakan dalam metode
MSP juga lebih rendah karena tidak membutuhkan penguapan (evaporasi) untuk
memurnikan sugar juice seperti pada proses tradisional. Penggunaan metode MSP
juga lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan banyak air seperti pada
metode tradisional (pada proses ekstraksi).
Membran dalam proses filtrasi ini juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
materialnya, yaitu polymeric membranes, inorganic-ceramic membranes, dan
metallic membranes. Pemilihan jenis membran dalam proses produksi sangatlah
penting karena berhubungan dengan kondisi operasi, seperti tekanan kerja,
temperatur, dan pH. Di antara membran-membran ini, membran yang terbukti paling
baik adalah membran keramik, dengan keunggulan antara lain:
1. Awet dan tahan lama
2. Stabil pada temperatur tinggi
3. Stabil secara mekanik di bawah gradien tekanan yang tinggi
4. Stabil pada rentang pH yang besar
5. Dapat di-backwash dan tahan abrasi
6. Tahan bakteri
7. Dapat mengalirkan fluida yang sangat viskos
8. Kontrol dimensi pore fouling (kotoran pada pori) yang cukup baik
Walaupun terdapat juga beberapa kelemahan membran keramik seperti:
1. Getas, sehingga membutuhkan konfigurasi supporting system yang baik
2. Biaya instalasi yang mahal
3. Biaya modifikasi yang mahal bila terjadi cacat
4. Teknologi sealing pada aplikasi temperatur tinggi yang rumit

BAB III
PROSES PEMBUATAN MEMBRAN KERAMIK

Membran keramik microfiltration (MF) biasanya diproduksi dengan metode
slip casting, untuk mendapatkan porositas, morfologi, dan mikrostruktur yang
diinginkan. Metode slip casting adalah salah satu metode yang dapat menghasilkan
kualitas permukaan, density, dan uniformity yang baik. Pada slip casting, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2. (a), suspensi keramik dituangkan ke dalam cetakan dan
dibiarkan menggering. Air pada suspensi akan keluar melalui pori-pori slip sehingga
suspensi akan mengeras.
Sedangkan untuk ultrafiltration (UF) dan nanofiltration (NF), membran-nya
dibuat dengan proses sol-gel dan dip coating atau spin coating. Sol-gel process
adalah teknik yang termasuk dalam wet chemical technique dimana keramik
disiapkan dalam bentuk bubuk (powder). Proses sol-gel meliputi persiapan aqueous
colloidal dispersion (sols) yang akan di-dehidrasi menjadi gels dalam bentuk bubuk
atau coating; gels kemudian dikalsinasi menjadi oksida. Untuk coating, substrat
dapat dicelupkan ke dalam sol dan dikeringkan menjadi gel coating. Proses sol-gel
yang lainnya meliputi hidrolisis larutan alkohol dari senyawa logam-organik seperti
metal-alkoxides. Hidrolisis mengasilkan presipitat bubuk oksida atau spesi koloid
polimer dalam larutan. Ilustrasi ditunjukkan pada Gambar 2. (b). Dalam aplikasi
filtrasi dengan membran keramik pada industri gula, material yang biasanya
digunakan adalah zirconia (ZrO
2
).

Gambar 2. (a) Slip Casting Process dan (b) Sol-Gel Process
Membran untuk reverse osmosis (RO) dapat dibuat dengan metode chemical
vapor deposition (CVD), yaitu proses kimia dengan mengekspos substrat ke uap
bahan coating dan bahan coating akan terdeposit dalam laju yang sangat lambat
dan jumlah yang sangat sedikit, sehingga dengan mengatur distribusi coating, dapat
diperoleh ceramic membrane dengan ukuran pori sangat kecil, di bawah 1 nm.
Chamber yang digunakan dalam CVD diilustrasikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Chemical Vapor Deposition (CVD) Chamber

BAB IV
TANTANGAN DALAM APLIKASI MEMBRAN KERAMIK PADA INDUSTRI GULA

Pada jurnal Membrane Filtration in the Sugar Industry (Hinkova et al., 2000),
disimpulkan bahwa walaupun membrane separation process (MSP) ini dapat
memurnikan sugar juice dengan lebih baik, namun performa dari proses ini masih
kurang baik, akibat fouling (pengotoran pada pori membran) yang terjadi, sehingga
belum dapat sepenuhnya didukung untuk aplikasi skala industri. Bahkan pada
percobaan mereka, menemukan bahwa pada sistem nanofiltration (NF), retensi
(penahanan) terhadap senyawa sukrosa lebih besar daripada retensi terhadap
senyawa non-sukrosa.
Biaya instalasi ceramic membrane untuk MSP juga masih sangat mahal,
sehingga belum sebanding dengan keuntungan dari industri gula yang dapat
dibilang sangat tipis per kilogram-nya. Akibat biaya instalasi yang tinggi ini,
penggunaan ceramic membrane / MSP belum dapat diaplikasikan dalam skala
industri. Oleh sebab itu, membrane filtration process masih memerlukan perbaikan
dan inovasi baru untuk dapat diaplikasikan pada skala industri ke depannya.

BAB V
KESIMPULAN

Industri Gula yang merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam
industri makanan dikenal sebagai salah satu industri yang membutuhkan energi
paling besar dan merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Ini
dikarenakan dalam proses pembuatan gula, menggunakan metode pemurnian
secara konvensional. Dengan mengganti metode pemurnian konvensional menjadi
metode pemurnian modern dengan menggunakan membrane separation process
(MSP), dapat diperoleh 4 keuntungan, antara lain: (1) konsumsi energi dapat
dikurangi hingga 50% karena tidak memerlukan evaporasi (pada proses pemurnian),
(2) air yang digunakan dalam proses dapat diminimalisir karena tidak memerlukan
proses ekstraksi, (3) limbah dapat dikurangi sehingga akan lebih ramah lingkungan,
dan (4) kemurnian gula dapat meningkat.
Membrane separation process (MSP) yang dapat digunakan antara lain
Microfiltration (MF), Ultrafiltration (UF), Nanofiltration (NF), dan Reverse Osmosis
(RO). MF dapat digunakan untuk menghilangkan senyawa-senyawa non-sukrosa;
UF dapat digunakan untuk menghilangkan senyawa-senyawa non-sukrosa,
menghilangkan koloida berwarna dari sugar juice, dan menghilangkan minyak dari
air limbah; NF dapat digunakan untuk pre-demineralization (penghilangan garam)
dari sugar juice dan air limbah; dan RO dapat digunakan untuk memurnikan kembali
sugar juice yang sudah melewati membran NF dan menghilangkan logam-logam
berat dan pestisida.
Membran keramik dipilih sebagai membran yang terbaik untuk proses
pemurnian gula karena membran keramik dapat beroperasi pada tekanan,
temperatur, dan pH dengan rentang yang besar (dari rendah sampai tinggi).
Membran keramik MF biasanya diproduksi dengan metode slip casting, sedangkan
membran UF dan NF biasanya dibuat dengan proses sol-gel dan dip coating atau
spin coating. Membran RO dapat dibuat dengan metode chemical vapor deposition.
Dalam aplikasi filtrasi dengan membran keramik pada industri gula, material yang
biasanya digunakan adalah zirconia (ZrO
2
).
Walaupun membrane separation process (MSP) dapat memurnikan sugar
juice dengan lebih baik, namun performa dari proses ini masih kurang baik, akibat
fouling (pengotoran pada pori membran) yang terjadi, sehingga belum dapat
sepenuhnya didukung untuk aplikasi skala industri. Biaya instalasi ceramic
membrane untuk MSP juga masih sangat mahal, tidak sebanding dengan
keuntungan dari industri gula yang dapat dibilang sangat tipis per kilogram-nya. Oleh
sebab itu, membrane filtration process masih memerlukan perbaikan dan inovasi
baru untuk dapat diaplikasikan pada skala industri ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

R.L. Wolke, Kalo Einstein Jadi Koki, Gramedia Pustaka Utama, 2005
A. Hinkova, Z. Bubnik, P. Kadlec, V. Pour, H. Starhova, Membrane Filtration in the
Sugar Industry, Chem. Papers 54 (6a) (2000) 375-382
A. Hinkova, P. Kadlec, J. Pridal, Potentials of separation membranes in the sugar
industry, Separation and Purification Tech. 26 (2002) 101-110
Z. Seres, J. Gyura, M. Djuric, G. Vatai, M. Eszterle, The Application of Membrane
Separation Processes as Environmental Friendly Methods in the Beet Sugar
Production, Environmental Technologies (2008)
G. Cueille, V. Thoraval, D. Segal, R. Khan, Murano, A. Byers, S. Mac Grawth,
Minerale Nanofiltration Membranes for Cane Sugar Refining Process, Tech-
Sep (1996)
Manohar, Development & Characterization of Ceramic Membranes, IJMER 2 (4)
(2012) 1492-1506
A. Harabi, F. Bouzerara, Fabrication of Tubular Membrane Supports from Low Price
Raw Materials Using Both Centrifugal Casting and/or Extrusion Methods,
Expanding Issues in Desalination (2011)
Molecular Sieving Hollow Fiber Ceramic Membranes for Reverse
Osmosis/Nanofiltration Applications, Media and Process Technology Inc.
(1998)
http://www.csem-uae.com/pdfs/Ceramic%20membrane%20for%20water%20micro-
filtration.pdf

Anda mungkin juga menyukai