DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF - Pasien mengeluh kaki kirinya patah - Terasa sakit di area kaki yang patah - Pasien mengeluh nyeri pada bagian kaki yang patah - Pasien mengakatakan skalanya 8 - Pasien mengeluh mengenai penyakitnya - Pasien mengatakan nyerinya tergores pisau - Kaki kiri pasien tampak terpasang gibs - Pasien terlihat meringis kesakitan - Pasien terlihat cemas terhadap nyerinya - Pasien terlihat lemas - Aktivitas pasien dibantu oleh keluarganya - TTV TD : 140/90mmgh N : 95x/m RR : 24 x/m S : 37,5 C
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF KESIMPULAN - Pasien mengeluh kaki kirinya patah - Pasien mengeluh nyeri pada bagian kaki yang patah - Pasien mengatakan skalanya 8 - Pasien mengatakan nyerinya seperti tergores pisau - Pasien tampak meringis - Pasien terlihat cemas pada nyerinya - Pasien terlihat lemah - TTV TD : 140/90mmgh N : 95x/m RR : 24x/m S: 37,5 C NYERI AKUT
Rumusan Masalah Keperawatan a) Nyeri Akut
Analisa Masalah a) P : Nyeri Akut E : Agen cedera fisik S : Pasien mengeluh nyeri pada area kaki kiri yang patah, skala nyeri pasien 8 dari 1-10. Pasien mengatakan nyerinya seperti tergores pisau, terdapat bengkak diarea kaki kiri, pasien tampak meringis dan pasien cemas terhadap nyerinya, pasien terlihat lemas. TTV TD: 140/90mmgh, N: 95x/m, RR:24x/m, S: 37,5C. Proses terjadinya : Adanya cedera fisik mengakibatkan kerusakan integritas kulit sehingga terjadinya perubahan fungsi yang menyebabkan terputusnya saraf yang berfungsi sebagai stimulus untuk mengaktifasi reseptor nyeri seperti bradikinin,histamine,dan prostaglandin yang diteruskan ke serabut saraf ascenden menuju sraf pusat dan diteruskan ke serabut saraf descenden, maka timbul nyeri tersebut. Akibat jika tidak ditanggulangi : - Rasa nyaman tidak terpenuhi sehingga memperlambat proses penyembuhan. - Dapat mengganggu mobilitas atau aktivitas pasien. - Dapat terganggu pola istirahat tidur, sehingga menyebabkan pasien lemah.