Anda di halaman 1dari 6

Globalisasi terbentuk karena beberapa faktor, yaitu :

1.Kebijakan negara untuk berhubungan dan menjalin kerja sama dengan negara lain.
2. Sistem ekonomi internasional
3. Adanya migrasi penduduk ke berbagai negara
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan transnasional

Penyebab meningkatnya globalisasi ada tiga faktor, yaitu:
a.Adanya Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Giddens, ada sejumlah pengaruh politik yang memengaruhi meningkatnya
globalisasi. Yaitu:
1) Bubarnya Uni Soviet tahun 1991 dan Jatuhnya Komunisme Model Soviet.Sejak bubarnya Uni
Soviet, negara-negara bekas blok Soviet seperti Rusia, Polandia, Republik Ceko, dan lain-lain
bergerak mengikuti sistem politik dan ekonomi Barat.
2) Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasional dan Regional
Mekanisme pemerintah internasional dan regional misalnya PBB dan Uni Eropa.
3) Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovernmental Organizations/IGOs) dan Organisasi
Non-pemerintah Internasional (Internasional Non-Governmental Organizations/INGOs)
Organisasi-organisasi internasional ini mendorong terjadinya komunikasi dan interaksi
antarpemerintah atau masyarakat antarnegara. Hal ini juga mendorong meningkatnya globalisasi

b.Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas
Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi mendorong tiap-tiap individu bisa
berhubungan dengan cepat. Selain itu, kemajuan di bidang teknologi juga menbuat individu dapat
mengakses informasi dengan cepat, baik informasi dari dalam negeri maupun luar negeri

c.Berkembang Pesatnya Perusahaan-Perusahaan Transnasional.
Perusahaan transnasional atau transnational corporations (TNCs) adalah perusahaan yang
memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu negara.



















Masyarakat Madani / Civil Society merupakan masyarakat yang sangat diidam-idamkan semua
bangsa. Setuju ga' teman-teman? Eits, tapi udah tahu belum pengertian masyarakat madani itu
apa? Kalau belum tahu, ayo kita sama-sama belajar tentang masyarakat madani. Kali ini kita akan
mempelajari pengertian dan ciri-ciri dari masyarakat madani. Sudah siap belajar? Ayooo.
Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
serta masyarakat yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Itu tadi pengertian umum dari masyarakat madani, berikut ini ada beberapa pengertian masyarakat
madani menurut para ahli :

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah masyarakat yang
menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi
yang beradab, iman dan ilmu.
Menurut Syamsudin Haris, masyarakat madani adalah suatu lingkup interaksi sosial yang
berada di luar pengaaruh negara dan model yang tersusun dari lingkungan masyarakat
paling akrab seperti keluarga, asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai
bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat.
Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada
masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, sebagai
masyarakat kota atau masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain :
egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi dan musyawarah.
Menurut Ernest Gellner, Civil Society atau Masyarakat Madani merujuk pada mayarakat
yang terdiri atas berbagai institusi non pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk dapat
mengimbangi Negara.
Menurut Cohen dan Arato, Civil Society atau Masyarakat Madani adalah suatu wilayah
interaksi sosial diantara wilayah ekonomi, politik dan Negara yang didalamnya mencakup
semua kelompok-kelompok sosial yang bekerjasama membangun ikatan-ikatan sosial diluar
lembaga resmi, menggalang solidaritas kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama
(public good).
Menurut Muhammad AS Hikam, Civil Society atau Masyarakat Madani adalah wilayah-
wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan
(voluntary), keswasembadaan (self-generating), keswadayaan (self-supporing),dan
kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma
dan nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
Menurut M. Ryaas Rasyid, Civil Society atau Masyarakat Madani adalah suatu gagasan
masyarakat yang mandiri yang dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang produktif dari
kelompok-kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-perkumpulan, serta lembaga-
lembaga yang saling berhadapan dengan negara.
Sedangkan Masyarakat Madani dalam Islam bisa kalian baca dibawah ini.
Istilah masyaakat madani itu sebenarnya merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun
nabi Muhammad di negeri Madinah. Perkataan Madinah dalam bahasa arab dapat dipahami dari
dua sudut pengertian. Pertama, secara konvensional kata madinah dapat bermakna sebagai kota,
dan kedua, secara kebahasaan dapat berarti peradaban; mskipun di luar ata madaniyah tersebut,
apa yang disebut peradaban juga berpadanan dengan kata tamaddun dan hadlarah.

Sebelumnya, apa yang dikenal sebagai kota madinah itu adalah daerah yang bernama Yatsrib.
Nabi-lah yang kemudian mengubah namanya menjadi Madinah, setelah hijrah ke kota itu.
Perubahan nama Yatsrib menjadi Madinah pada hakikatnya adalah sebuah proklamasi untuk
mendirikan dan membangun masyarakat berperadaban di kota itu. Dasar-dasar masyarakat madani
inilah, yang tertuang dalam sebuah dokumen Piagam Madinah yang didalamnya menyangkut
antara lain wawasan kebebasan, terutama di bidang agama dan ekonomi, tanggung jawab social
dan politik, serta pertahanan, secara bersama.

Di kota Madinah-lah, Nabi membangun masyarakat berperadaban berlandaskan ajaran Islam,
masyarakat yang bertaqwa kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Semangat ketaqwaan yang dalam
dimensi vertical untuk menjamin hidup manusia, agar tidak jatuh hina dan nista.

Nah, penjelasan mengenai pengertian masyarakat madani sudah kita bahas, sekarang kita bahas
ciri-ciri dari masyarakat madani itu sendiri.

Ciri-Ciri Masyarakat Madani
1. Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang oleh iman dan teknologi.
2. Mempunyai peradaban yang tinggi ( beradab ).
3. Mengedepankan kesederajatan dan transparasi ( keterbukaan ).
4. Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara
memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak melakukan
kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta
mempublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada
publik.
5. Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik rasional
masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam kerangka ini
hanya negara demokratis yang mampu menjamin masyarakat madani. Demokratisasi dapat
terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi : 1) Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) 2) Pers yang bebas 3) Supremasi hokum 4) Perguruan Tinggi 5) Partai
politik
6. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan
sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang dikembangkan dalam
masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati pendapat
serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang lain yang
berbeda.
7. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap tulus bahwa
masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan merupakan rahmat tuhan.
8. Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional antara
hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
9. Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang baik bagi
terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi apabila tersedia
iklim yang memunkinkan otonomi individu terjaga.
10. Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan, keadilan
harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh
kebenaran di atas hukum.







A. Dampak globalisasi di bidang ekonomi, antara lain :
- Banyaknya produk-produk luar negeri yang masuk ke Indonesia,
- Timbulnya persaingan yang tidak sehat terhadap penjualan suatu produk,
- Akan menimbulkan kenaikan tingkat konsumsi di masyarakat.
Dampak globalisasi di bidang politik, diantaranya :
- Timbulnya paham neo liberalisme di pemerintahan,
- Adanya campur tangan dari pihak luar bisa memengaruhi segala
keputusan yang ada di pemerintahan,
- Negara Indonesia bisa semakin terkenal di dunia dengan politik bebas-
aktifnya.
Dampak globalisasi di bidang sosial budaya, meliputi :
- Banyaknya kebudayaan luar negeri yang masuk ke Indonesia,
- Bisa menimbulkan kesenjangan sosial baru di mata masyarakat,
- Kebudayaan dalam negeri kurang mendapat perhatian dari pemerintah
akibatnya sering kebudayaan negeri kita diambil oleh negara lain.















Ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer
A. Ciri-ciri sistem Presidensial :
1. Kekuasaan eksekutif pada presiden sebagai kepala Negara sekaligus kepala
pemerintahan.
2. Kabinet atau dewan menteri dibentuk oleh presiden. Menteri bertanggung jawab
pada presiden.
3. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen atau DPR
4. Kekuasaan Legislatif pada parlemen atau DPR sebagai lembaga perwakilan.
5. Para menteri tidak boleh merangkap anggota parlemen atau DPR.
6. Masa jabatan menteri tergantung pada kepercayaan Presiden.
7. Peran Legislatif atau Parlemen dengan Eksekutif dibuat seimbang melaui
sistemcheck and balances.
B. Ciri-ciri sistem Parlementer :
1. Raja, ratu, presiden, kaisar adalah sebagai kepala Negara dan tidak memiliki
kekuasaan pemerintahan hanya berperan sebagai symbol kedaulatan dan keutuhan
Negara.
2. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri.
3. Badan legislative adalah parlemen yang anggotanya dipilih langsung rakyat
melalui pemilu.
4. Eksekutif atau kabinet bertanggung jawab kepada legislative atau parlemen.
5. Bila terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen maka kepala Negara
menganggap kabinet adalah pihak yang benar dan kepala Negara membubarkan
parlemen. Maka kabinet melaksanakan pemilu dalam tempo 30 hari setelah
pembubaran parlemen.
6. Bila sistem dua partai maka yang menyusun kabinet adalah partai pemenang
pemilu, sedangkan bila menagnut sistem banyak partai maka yang menyusun
kabinet adalah formatur kabinet secara koalisi.
7. Masa jabatan menteri atau kabinet tergantung kepercayaan parlemen. Bila terjadi
mosi tak percaya dari parlemen maka cabinet harus mengundurkan diri dari
jabatannya.

Anda mungkin juga menyukai