Anda di halaman 1dari 8

e-SPT PPh 21 Tahun 2014

Review
e-SPT PPh 21
PER-14/PJ/2013 --> WP harus melaporkan SPT dengan
e-SPT bila memenuhi ketentuan PER-14/PJ/2013.
Release versi 2.0 tgl 18 Desember 2013;
Release update versi 2.1 release 15 Januari 2014;
New update versi 2.2 tgl 21 Maret 2014.
Perubahan 2.1
Perbaikan perhitungan untuk kode objek pajak 21-100-
10, 21-100-11 dan 21-100-12;
Perbaikan pada proses pembuatan csv (filtering
character);
Perbaikan error yang terjadi pada pembuatan csv dengan
status LB;
Perbaikan pencetakan langsung 1721-A2 dari daftar list;
Perbaikan pada biaya jabatan/biaya pensiun sehingga
disesuaikan dengan bulan masa kerja;
Perbaikan pada identitas pemotong yang mengacu pada
nama dan NPWP WP pemotong.
Review e-SPT ver 2.1
Data impor yang dapat diimpor setiap bulan: referensi lawan
transaksi (partner), pegawai A1, 1721 I (pemotongan pajak masa),
bukti potong tidak final dan bukti potong Final;
1721 I Desember: harus memasukkan (entry data/impor)
pemotongan pajak pegawai tetap (1721 I) untuk satu masa pajak,
untuk 1721 I satu tahun pajak otomatis muncul bila bukti potong
1721 A1 sudah diimpor;
Kelebihan pemotongan PPh 21 pegawai keluar/ NPWP tengah tahun
dapat dientry di e-SPT baru.
1721 A1 hanya bisa diimpor di bulan Desember;
Perubahan e-SPT 2.2
Penambahan menu cetak formulir SPT dan Bukti
Potong;
SSP dan bukti PBk bisa diimpor;
Menghapus entry data bisa dilakukan sekaligus;
Perbaikan manual guide e-SPT PPh 21 pada menu
help;
Impor 1721 I untuk pegawai yang PPh-nya 0 (nol)
tidak dapat diimpor. Harus dimasukkan secara
manual ke bagian b lampiran 1721 I.
Kelemahan e-SPT
Input atau impor referensi data pegawai A1:
NPWP sama tidak bisa masuk (termasuk pegawai non NPWP); Hal ini juga terjadi pada
saat input/impor referensi penerima penghasilan;
Pegawai tidak ber-NPWP tidak dapat dimasukkan ke dalam referensi pegawai A1.
NIK tidak divalidasi dalam e-SPT;
Pemotongan PPh 21 pegawai tetap masa (1721 I) tidak divalidasi
kebenaran pajaknya;
Menghapus data bukti potong tidak bisa dilakukan sekaligus (satu
persatu). Pada versi 2.2 sudah dapat dihapus sekaligus.
Pencetakan bukti potong tidak bisa dilakukan sekaligus (satu per satu).
Pada versi 2.2 sudah diperbaiki dan bisa dicetak seluruhnya;
e-SPT tidak dapat memisahkan data impor 1721 I untuk pegawai yang
penghasilannya di atas PTKP dan di bawah PTKP. Pada ver 2.2 sudah
diberikan message agar pegawai yang Pph-nya 0 (nol) atau dibawah
PTKP diisi manual di e-SPT.
Penghitungan PPh 21 selain pegawai tetap tidak dibulatkan dalam ribuan
penuh;
Hal yang perlu diperhatikan saat impor
data csv
Sesuaikan format data yang akan diimpor dgn format yang
diminta e-SPT;
Perhatikan masa pajak dalam file data impor sudah sesuai dengan
masa pajak dalam e-SPT;
Data yang sama tidak bisa dilakukan impor 2 kali;
Bila gagal lihat error log pada folder C/program file/DJP/e-SPT
21 26 2014;
Data impor pada kolom penghasilan dan PPh tidak boleh ada
desimal.
CSV yang akan di-impor harus memiliki header pada baris
pertama;
Hindari penulisan karakter berikut ini dalam input field di CSV:
single apostrophe () dan semicolon (;).

Pembetulan e-SPT
Pembetulan e-SPT PPh 21 hanya dapat dilakukan bila
SPT PPh 21 yang akan dibetulkan sudah dibuat
terlebih dahulu;

Bagian B.2. butir 16:
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT
YANG DIBETULKAN (PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT YANG
DIBETULKAN) Tidak dapat diisi (angkanya mengambil jumlah pajak terutang pada
SPT yang dibetulkan.

Anda mungkin juga menyukai