Kadang kala kesalahan membuat SPT PPh Pasal 21 tidak dapat dihindari. Namun, tak perlu khawatir karena kita
diberikan hak untuk membetulkan SPT sepanjang belum dilakukan pemeriksaan pajak. Dengan adanya
perubahan ketentuan pelaporan PPh Pasal 21 per 01 Januari 2014, banyak Wajib Pajak yang harus
menyampaikan SPT PPh Pasal 21 dengan format elektronik (e-SPT).
Di lapangan, banyak Wajib Pajak yang mengalami kendala dalam membuat SPT pembetulan melalui e-SPT. Nah
dalam artikel berikut, redaksi barnam akan membahas secar singkat step by step tata cara membuat SPT
pembetulan PPh Pasal 21 dengan menggunakan e-SPT PPh Pasal 21 versi 2.2. Untuk lebih mudahnya
perhatikan ilustrasi contoh kasus berikut.
Contoh:
PT ABC pada masa pajak Januari 2014 memiliki data pemotongan pajak yang telah dilaporkan dalam SPT Masa
PPh Pasal 21 masa pajak Januari 2014 sebagai berikut:
Pada bulan Maret 2014, PT ABC baru menyadari bahwa perusahaan sudah melakukan kesalahan dalam
pelaporan PPh Pasal 21. Seharusnya, data penghitungan pajaknya untuk masa pajak Januari 2014 adalah
sebagai berikut:
Berikut ini akan kami uraikan cara pembetulan di dalam aplikasi e-SPT.
c. Tampilan 1721 II
Selanjutnya untuk melakukan pembetulan pada pemotongan pajak bulanan pegawai tetap, buka 1721 I
untuk satu masa pajak. Klik Isi SPT Daftar Pemotongan Pajak (1721 I) Satu Masa Pajak. Perhatikan
gambar berikut:
Selanjutnya akan muncul jendela input data pemotongan pajak. Ganti jumlah pajak yang salah menjadi
Rp100.000,- dan klik simpan.
Selanjutnya untuk melakukan pembetulan atas pemotongan pajak tenaga ahli klik isi SPT Daftar Bukti
Potong Tidak Final (1721-II) seperti gambar berikut. Apabila data yang akan diubah cukup banyak, kita
bisa menghapus data yang akan kita betulkan yang ada di jendela daftar pemotongan pajak bulanan.
Selanjutnya untuk memasukkan datanya kita bisa menggunakan fasilitas impor data.
Selanjutnya pilih perhitungan detil dan masukkan kembali penghasilan bruto yang benar sehingga
pajaknya akan dihitung kembali berdasarkan penghasilan yang benar. Bila data yang akan diperbaiki cukup
banyak, maka untuk menyingkat waktu kita bisa menghapus data yang salah pada jendela daftar bukti
potong tidak final dan kemudian kita impor kembali data yang benarnya. Setelah semua data pembetulan
kita masukkan, datanya akan otomatis ter-update dalam SPT induk.
SPT Induk Hasil Pembetulan
Bila kita bandingkan pada SPT Januari sebelum pembetulan, maka jumlah pajaknya akan menjadi lebih kecil.
Buka tab b.2. perhitungan PPh. Maka akan muncul secara otomatis jumlah kelebihan pembayaran pajaknya
sebesar selisih dari SPT pembetulan dan SPT yang dibetulkan sebesar Rp250.000,- (Rp1.220.000,- - Rp970.000,-
). Perhatikan tampilannya sebagai berikut.
Isikan pada angka 18 (kelebihan setor pada angka 15 atau angka 17 akan dikompensasikan ke masa pajak)
masa pajak yang dipilih dan tahunnya untuk mengkompensasi kelebihan PPh Pasal 21 tersebut.
Dalam hal ini tidak ada SSP yang perlu kita bayarkan karena hasil dari pembetulan SPT adalah lebih bayar.
Untuk pelaporannya, kita dapat langsung ke menu CSV dan selanjutnya klik pelaporan SPT untuk meng-create
data CSV yang siap kita laporkan ke KPP.